Anda di halaman 1dari 4

TUGAS MATA KULIAH

AKUNTANSI SYARIAH

REVIEW JURNAL

Dosen Pengampu
DR. Pongky Arie Wijaya, M.M.

Disusun Oleh
Kelompok VI
Lalu Suryamukti P. W. (200404012)
Azhar Shafiin (200404003)

PROGRAM MAGISTER EKONOMI SYARIAH


PASCA SARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM
2021
1. Judul Analisis Perbedaan Kinerja Keuangan antara Bank
Konvensional dan Bank Syariah
2. Nama Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Indonesia
3. Volume dan Halaman Vol. 1 No. 2 hal 98-100
4. Tahun 2016
5. Penulis Eskasari Putri dan Arief Budhi Dharma
6. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kinerja
keuangan antara Bank Konvensional dan Perbankan Syariah
yang diukur dengan rasio CAR, NPL, ROA, ROE dan LDR pada
periode tahun 2011 sampai dengan 2013.
7. Subyek Penelitian Laporan keuangan tahunan pada bank konvensional dan
bank syariah yang tersebar pada sebagian besar wilayah
Indonesia yang terdiri dari 7 (tujuh) Bank Umum
Konvensional dan 7 (tujuh) Bank Umum Syariah.
Laporan keuangan yang dimaksud merupakan data
sekunder yang berasal dari website resmi Bank Indonesia.
Bank Konvensional Bank Syariah
Bank BNI Bank BNI Syariah
Bank BRI Bank BRI Syariah
Bank BCA Bank BCA Syariah
Bank Mandiri Bank Syariah Mandiri
Bank Bukopin Bank Bukopin Syariah
Panin Bank Bank Panin Syariah
Bank Mega Bank Mega Syariah
8. Metode Penelitian Metode dokumentasi, yaitu dengan mengumpulkan,
mencatat, mengkaji data sekunder yang berupa laporan
keuangan tahunan bank konvensional dan bank syariah.
9. Definisi Operasional Variabel  Kinerja Keuangan
Adalah gambaran hasil ekonomi yang mampu diraih
oleh perusahaan atau perbankan pada periode tertentu
melalui aktivitas –aktivitas perusahaan untuk
menghasilkan keuntungan secara efisien dan efektif yang
dapat diukur perkembangannyan dengan cara
menganalisis data-data keuangan yang tercantum dalam
laporan keuangan (Variabel Dependen).
 Solvabilitas
Yaitu indikator untuk mengetahui tingkat
kecukupan modal. Tingkat solvabilitas dapat diketahui
dengan menggunakan rasio Capital Adequacy Ratio
(CAR).
 Kualitas Aktiva Produktif
Yaitu digunakan untuk menilai kondisi aset suatu
bank, termasuk antisipasi atas risiko gagal bayar dari
kredit atau pembiayaan yang akan muncul. Non
Performing Loan (NPL) dapat digunakan untuk
mengetahui tingkat kualitas aktiva produktif.
 Rentabilitas
Adalah indikator untuk mengetahui tingkat efisien
usaha antara laba dengan hasil yang menyebabkan laba.
Rentabilitas dapat diukur dengan Return On Asset (ROA)
dan Return On Equity (ROE).
 Likuiditas
Adalah indikator untuk mengukur tingkat
kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi
kewajibannya. Likuiditas dapat diketahui dengan Loan on
Deposito Ratio (LDR).

Rasio CAR, NPL, ROA, ROE dan LDR merupakan Variabel


Independen.
“Dikutip dari jurnal halaman 105”

10. Cara dan Alat Mengukur Variabel Cara untuk mengukur variabel adalah dengan menggunakan
perhitungan rumus rasio pada masing-masing varibel.
CAR = (Jumlah Modal)/(Jumlah ATMR) x 100%
NPL = (Kredit Bermasalah )/(Total Kredit Yang Disalurkan)
x 100%
ROA = (Laba Sebelum Pajak)/(Rata-rata Total Aset) x 100%
ROE = (Laba Setelah Pajak)/(Rata-rata Ekuitas) x 100%
LDR = (Total Kredit Yang Disalurkan)/(Dana Pihak Ketiga) x
100 %

Untuk mengukur variabel-variabel dalam penelitian ini


menggukan Uji Statistik Parametrik, sedangkan untuk
menguji perbandingan variabel antara Bank Konvensional
dan Syariah menggunakan Uji Paired sample T-Test yang
merupakan bagian dari Statistik Parametrik tesebut.

11. Hasil Penelitian Sebelum melakukan uji statistik maka diharuskan untuk
melakukan uji asumsi klasik untuk menilai kelayakan data.
Dimana hasil uji asumsi klasik menunjukkan bahwa Rasio
CAR mempunyai seberan data tidak normal disebabkan
terdapat 2 bank yang mempunyai rasio yang cukup tinggi
yaitu Bank BCA Syariah dan Bank Panin Syariah. Sedangkan
Rasio NPL, ROA, ROE dan LDR terdistribusi normal.

Sedangkan untuk Uji statistik Paired T-Test menunjukkan


bahwa terdapat perbedaan kinerja keuangan antara Bank
Konvensional dan Bank Syariah pada Variabel Non
Performing Loan (NPL), Return On Asset (ROA), Return On
Equity (ROE), dan Loan on Deposit Ratio (LDR). Sedangkan
pada variabel Current Adequacy Ratio (CAR) tidak terdapat
perbedaan kinerja keuangan antara Bank Konvensional dan
Bank Syariah.

12. Kekuatan Penelitian Kekuatan pada penelitian ini terdapat pada banyaknya
variabel independen yang digunakan sehingga dalam
penelitian yang membandingkan suatu objek tertentu,
mampu memberikan gambaran sisi perbedaan maupun
persamaan dari objek tersebut.
13. Kelemahan Penelitian Kelemahan pada penelitian ini adalah cakupan wilayah yang
luas sehingga dalam penelitian yang bersifat
membandingkan juga dapat dipengaruhi oleh;
- Geografis
- Budaya
- Adat istiadat
- Perekonomian suatu wilayah
- Kebiasaan masyarakat
- Dll.
Sehingga dapat disarankan jika melakukan penelitian serupa
lebih fokus pada ruang lingkup yang kecil, sebagai contoh
penelitian yang membandingkan bank konvensional dan
bank syariah di daerah Jawa Barat.
14. Future Research Berdasarkan uraian dan pemahaman kami maka penelitian
ini maka dapat usulkan untuk dikembangkan sebagai
berikut:
- Analisis Perbedaan Kinerja Keuangan PT. Bank NTB
Syariah Ketika Masih Konvensional dan Setelah Menjadi
Syariah.
- Analisis Perbedaan Kinerja Keuangan Bank Konvensional
dan Bank Syariah di NTB.
- Analisis Perbedaan Kinerja Keuangan Bank Perkreditan
Rakyat (BPR) dan Bank Perkrediran Rakyat Syariah
(BPRS).

Anda mungkin juga menyukai