Anda di halaman 1dari 11

RENCANA KAJI TERAP

MELALUI METODE DEMONSTRASI AREA


BUDIDAYA TANAMAN SEHAT (BTS) TANAMAN PADI
KELOMPOK TANI SIDA MAKMUR
DESA PEGALONGAN KECAMATAN PATIKRAJA

DISUSUN OLEH :
LILY SETYO PRASANTHI, STP
BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang


Kebijakan pembangunan pertanian ditujukan untuk meningkatkan ketahanan
pangan, mengembangkan agribisnis dan meningkatkan kesejahteraan petani,
mengisyaratkan bahwa produk pertanian yang dihasilkan harus memenuhi syarat
kuantitas, kualitas dan syarat keberlanjutan sehingga memiliki daya saing dan mudah
diperoleh dengan harga yang terjangkau (Direktorat Serealia, 2003).        
Tujuan pembangunan pertanian dapat dicapai dengan membangun sistem dan
usaha agribisnis yang berdaya saing, berkerakyatan, berkelanjutan, dan
terdesentralisasi untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan para petani. Salah
satu faktor yang diperlukan untuk mewujudkan tujuan tersebut adalah ketersediaan
inovasi teknologi spesifik lokasi yang bermutu pada setiap subsistem agribisnis dan
diterapkannya teknologi inovasi tersebut oleh para petani.
Salah satu pendekatan dalam memperkenalkan inovasi teknologi adalah
melalui Kegiatan Kaji Terap. Kaji terap adalah kegiatan uji paket/komponen
teknologi pertanian sebagai wahana untuk membuktikan dan menyakinkan
paket/teknologi tersebut sesuai dengan kebutuhan spesifik lokasi, sekaligus sebagai
wahana pembelajaran bersama bagi peneliti, penyuluh, dan petani pelaku
utama/usaha.  Kaji terap merupakan tindak lanjut dari suatu pengkajian atau
pengujian teknologi anjuran, sehingga dihasilkan teknologi yang sesuai dengan
kebutuhan/lokasi pelaku utama dan pelaku usaha pertanian. Kaji terap modifikasi ini
menerapkan konsep seperti inti dan plasma, dimana terdapat satu Balai Penyuluhan
Pertanian (BPP) pelaksanaan kaji terap sebagai tempat pembelajaran bersama dari
beberapa Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) berdekatan. Setelah pembelajaran
bersama, masing-masing BPP menyebarluaskan inovasi yang diintroduksikan di
wilayah BPPnya masing-masing melalui demplot atau display. Demplot/display  ini
dapat dilaksanakan dengan dua pendekatan sesuai dengan kondisi lapang: 1)
dilaksanakan pada musim berikutnya setelah selesai pelaksanaan unit pembelajaran,
dan  2) dilaksanakan pada musim yang sama setelah penerapan masing-masing
komponen teknologi di unit pembelajaran.  
Kaji terap bertujuan untuk: 1) Meyakinkan inovasi teknologi pertanian adaptif
sehingga  sesuai dengan kebutuhan, lokasi dan kondisi sosial ekonomi pelaku utama
dan pelaku usaha pertanian; 2) Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
penyuluh pertanian, pelaku utama dan pelaku usaha pertanian; dan 3) Mempercepat
adopsi inovasi teknologi pertanian oleh pelaku utama dan pelaku usaha pertanian.  4)
Selain itu, kaji terap modifikasi ini juga bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan
penyuluh dalam merancang pengkajian/pengujian, mengambil data, mengolah data
dan menyajikan hasil kaji terap dalam bentuk karya tulis ilmiah (KTI). Sehingga
melalui kaji terap, para penyuluh lapang dapat membuat KTI  sebagai bahan angka
kredit untuk kenaikan jabatan fungsional.

Materi kaji terap adalah komponen atau paket teknologi yang dibutuhkan oleh
petani pelaku utama dan pelaku usaha untuk meningkatkan kinerja usahatani agar
memberikan dampak yang luas dalam mendukung program strategis Kementan dan
program daerah.  Kegiatan kaji terap ini juga mendemonstrasikan keunggulan inovasi
teknologi pertanian yang diintroduksikan. 

1.2. Pendekatan  Masalah


Paket Teknologi yang akan dilakukan uji coba pada Kaji Terap ini adalah
Budidaya Tanaman Sehat (BTS) pada Tanaman Padi. Budidaya Tanaman Sehat
adalah suatu metode budidaya yang diadopsi dari salah satu prinsip Pengendalian
Hama Terpadu. Dimana strategi membudidayakan tanamannya dengan memadukan
semua tehnologi budidaya berbasis ramah lingkungan sehingga dihasilkan tanaman
yang sehat. Berawal dari tanaman yang sehat ini maka akan menjadi makanan yang
sehat yang akan mendukung pola hidup sehat generasi milenial kita.
1.3.  Maksud dan Tujuan

  Kegiatan Kaji Terap melalui Dem Area Budidaya Tanaman Sehat (BTS)
Tanaman Padi bertujuan memberikan keyakinan kepada petani bahwa
membudidayakan tanaman yang ramah lingkungan tanpa bahan kimia bisa
diterapkan.  Maksud dari Kegiatan Dem Area Budidaya Tanaman Sehat (BTS) antara
lain :

1. Pelaku usaha dapat mengelola Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)


sehingga tidak menimbulkan kerugian
2. Pelaku usaha dapat mengamankan Budidaya Tanaman Padi dari serangan
Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) sehingga bertujuan terhadap
peningkatan produksi padi

1.4.  Manfaat

Manfaat yang diharapkan dari Kegiatan Kaji Terap Melalui Dem Area
Budidaya Tanaman Sehat (BTS) Tanaman Padi ini adalah :

1. Memberikan contoh dan menambah motivasi pelaku utama dalam budidaya


tanaman padi yang ramah lingkungan;
2. Mengelola keberadaan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) agar tidak
menimbulkan kerugian secara ekonomi.
II. HASIL DAN PEMBAHASAN

2.1.      Lokasi dan Waktu

Lokasi Kaji Terap Melalui Dem Area Budidaya Tanaman Sehat (BTS)
Tanaman Padi direncanakan berlokasi di:

Nama Kelompok Tani : Kelompok Tani Sida Makmur


Nama Ketua Kelompok Tani : Heri Setiawan
Desa : Pegalongan
Kecamatan : Patikraja

Kaji terap Dem Area Budidaya Tanaman Sehat (BTS) Tanaman Padi ini
rencana akan dilaksanakan pada bulan Oktober 2021 sampai dengan Januari 2022.
No. Kegiatan Oktober 2021 November 2021 dst…Januari 2022
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Penentuan lokasi Dem Area


seluas 50 Ha
2. Persiapan lahan Dem Area                        
(pengolahan tanah)
3. Dropping benih padi dan                        
saprodi
4. Perlakuan benih                        
5. Persemaian                        
6 Penananam                        
7 Pemupukan
8 Pemeliharaan Tanaman
9 Pengamatan OPT
10 Panen

Komponen Bantuan yang diberikan oleh Direktorat Perlindungan Tanaman


Pangan Kementerian Pertanian dalam pelaksanaan Kaji Terap Dem Area Budidaya
Tanaman Sehat (BTS) Tanaman Padi tertuang pada Tabel di bawah ini.
No Paket Teknologi Budidaya Tanaman Sehat (BTS) Penggunaan
1 Varietas Benih VUB: Inpari 42 25 kg/ha
2 Pembenah Tanah : Samhumat 3 kg/ha
3 Pupuk Hayati 0,5 kg/ha
4 Pestisida biologi
- Insekbio PBP 600 gr
- Insekbio WBC/WS 900 gr
- Fungi bio kresek/blast 600 gr

2.1.      Prosedur Kaji Terap Melalui Dem Area Budidaya Tanaman Sehat (BTS)
1. Tahapan Persiapan Kegiatan
 Pertemuan Sosialisasi
Dilakukan secara swadaya dan dihadiri oleh anggota Kelompok Tani
Penerima bantuan, petugas pendamping, aparat setempat dan atau
tokoh masyarakat.
 Pertemuan Perencanaan
Bertujuan membahas pemetaan masalah, penelusuran budidaya
tanaman dan rencana aksi. Dilaksanakan secara swadaya yang dihadiri
oleh anggota Kelompok Tani Penerima bantuan dan petugas
pendamping.
2. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
2.1 Tahap Pengolahan Tanah
 Perbaikan pematang/galengan dan saluran
Tahap ini bertujuan menahan air selama pengolahan tanah dan
pengaturan kebutuhan air selama ada tanaman padi.
 Pengolahan Tanah I
Bertujuan membalikan lapisan olah tanah agar sisa-sisa tanaman
(jerami) dan rumput dapat terbenam. Alat yang digunakan adalah
bajak atau singkal.
 Pengolahan Tanah II
Dilakukan proses penggemburan/proses pencampuran bahan organic
atau sisa-sisa tanaman dan jerami yang telah membusuk dengan tanah
 Pengolahan Tanah III
Dalam tahap ini dilakukan proses perataan permukaan tanah dengan
bantuan rotary dan pengaplikasian pembenah tanah organic.
Fungsi pembenah tanah organic antara lain :
1. Meningkatkan Kapasitas Tukar Kation (KTK) dalam tanah sehingga unsure
hara dapat terserap secara optimal
2. Menstimulasi mikroorganisme tanah yang bermanfaat bagi tanaman.

Pengolahan tanah yang baik dan benar akan menekan populasi OPT baik
pathogen maupun sisa-sisa hama yang masih berada dalam tanah.

2.2 Tahap Persemaian (Penyiapan Benih dan Seed Treatment


Benih varietas unggul inhibrida sebanyak 25 kilogram yang telah disiapkan
diberi perlakuan benih menggunakan pupuk hayati.
Fungsi Seed Treatment antara lain :
 Meminimalisir pathogen yang telah menginfeksi benih atau jaringan
yang lebih dalam
 Menghancurkan spora/pathogen yang menempel di kulit/permukaan
benih
 Menyelimuti/melindungi benih dari infeksi/kerusakan oleh pathogen
terutama pada awal pertumbuhannya
 Meningkatkan performa benih sehingga pertumbuhan lebih cepat dan
lebih seragam

2.3 Tahap Penanaman


Penanaman benih padi diawali dengn pemilihan bibit yang seragam. Bibit
yang ditanam biasanya berumur 15 – 21 hari setelah disemai. Ditanam 2 – 3 batang
per rumpun. Penanaman dapat menggunakan mesin tanam transplanter ataupun
manual dengan jarak tanam yang seragam dan teratur.
Untuk pelaksanaan Kegiatan Kaji Terap Budidaya Tanaman Sehat (BTS)
Tanaman Padi akan dilakukan system tanam jajar legowo dengan tipe yang sesuai
dengan spesifik lokasi di Desa Pegalongan Kecamatan Patikraja. Tipe system tanam
jajar legowo dengan pilihan jajar legowo 2 : 1, jajar legowo 3 : 1, ataupun jajar
legowo 4 : 1. Keunggulan system tanam jajar legowo antara lain :
1. Meningkatkan populasi tanaman
2. Mempermudah pemeliharaan tanaman
3. Intensitas penyinaran matahari pada seluruh pertanaman menjadi cukup
sehingga memberikan lingkungan yang tidak kondusif untuk
perkembangan OPT
4. Pada lahan yang relative terbuka, hama tikus kurang suka tinggal di
dalamnya karena terdapat lorong-lorong panjang yang “lebih terbuka”
sehingga memungkinkan tikus lebih mudah diketahui oleh predatornya
5. Sirkulasi udara yang baik dapat mengurangi kelembaban di sekitar
tanaman sehingga serangan penyakit dapat berkurang

2.3 Tahap Pemupukan (Pupuk Hayati)


Fungsi pengaplikasian pupuk hayati antara lain :
 Menambah hara tertentu dan memfasilitasi tersedianya hara dalam tanah
 Sebagai bahan dasar dalam perlakuan benih (Seed Treatment)
Pupuk hayati direkomendasikan untuk diaplikasikan pada persemaian (kurang
lebih umur 14 HST) dan setelah pindah tanam. Jumlah penambahan pupuk hayati
disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan.

2.3 Tahap Pengendalian OPT


Pestisida biologi berfungsi untuk bahan pengendali serangan OPT. Pemberian
pestisida biologi menyesuaikan hasil pengamatan perkembangan OPT pada
pertanaman. Untuk itu, diperlukan pengamatan OPT secara berkala yang
dilaksanakan oleh petani didampingi oleh petugas pendamping. Hasil pengamatan
dianalisis secara agroekosistem untuk pengambilan keputusan rekomendasi
pengendalian (apabila diperlukan).
Pengendalian hama dan penyakit diutamakan dengan langkah-langkah antara
lain :
 Tanam serentak
 Penggunaan varietas tahan hama/penyakit
 Pengendalian hayati, biopestisida, fisik dan mekanik serta
mempertahankan musuh alami
 Konservasi musuh alami dan mempertahankan musuh alami yang ada di
lingkungan setempat, salah satunya dengan penanaman refugia

2.4 Tahap Panen


Setelah gabah telah masak sempurna, perlu dilakukan tahap Ubinan dengan
melakukan panen pada lahan sawah berukuran 2,5 meter kali 2,5 meter. Dari hasil
tanaman yang berada pada titik ubinan, dihitung jumlah rumpun maupun berat gabah
kering panen. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui produksi dan produktivitas
tanaman padi.
3. Tahapan Pengumpulan Data
Pengumpulan Data Variabel data yang diamati / dikumpulkan terdiri atas:
1. Tinggi Tanaman
Diukur dari pangkal batang sampai ujung malai tertinggi.
2. Umur Berbunga
Dihitung jumlah hari mulai sebar/semai sampai 50% dari rumpun berbunga.
3. Jumlah Malai    
Jumlah malai yang ada pada rumpun tanaman yang terdapat pada petak
contoh seluas 1 m  yang ada ditengah-tengah petak percobaan, diamati pada
2

saat menjelang panen.


4. Gabah Isi
Hitung jumlah gabah isi dari 3 rumpun contoh yang diambil secara acak pada
arah diagonal petak percobaan, kemudian bagi dengan jumlah malai dari 3
rumpun contoh.
5. Gabah Hampa
Hitung jumlah gabah hampa dari 3 rumpun contoh yang diambil secara acak
pada arah diagonal petak percobaan, kemudian bagi dengan jumlah malai dari
3 rumpun contoh.
6. Anakan Produktif
7. Hama/penyakit yang ditemukan saat pengamatan berkala
8. Tingkat serangan hama/penyakit
9. Berat gabah hasil ubinan petak 2,5 meter kali 2,5 meter        
III. KESIMPULAN

Kaji Terap Melalui Dem Area Budidaya Tanaman Sehat (BTS) Tanaman Padi
ini diharapkan dapat memberikan contoh dan menambah motivasi pelaku utama
dalam budidaya tanaman padi yang ramah lingkungan serta mengelola keberadaan
Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) agar tidak menimbulkan kerugian secara
ekonomi.

Anda mungkin juga menyukai