Anda di halaman 1dari 1

TUGAS TOKSIKOLOGI

Keracunan Opioid
1. Presentasi Klinis
 Gejala klinis yang paling sering ditemukan pada overdosis opioid adalah depresi saluran
nafas (Nafas < 12x/menit), koma, miosis, dan suara usus yang hipoaktif.
 Gejala lain yang ditemukan termasuk stupor, hepatotoksik, gagal ginjal akut,
rhabdomiolisis, sindrom kompartemen, hipotermia dan kejang.
 Pemeriksaan diagnostic : ECG, Gas darah arteri, Kimia darah, Saturasi O2.
2. Penanganan
 Stabilkan jalan napas
 Berikan Infus cairan Kristaloid untuk menjaga tekanan darah
 Dekontaminasi lambung dengan dosis tunggal arang aktif dianjurkan bila pasien datang
dalam 1 jam pertama setelah paparan dan dalam keadaan terjaga serta memiliki jalan
nafas yang masih baik.
 Terapi Antidot
 Naloxone adalah antagonis kompetitif dari reseptor opioid.
 Diutamakan jalur intravena, tapi Naloxone juga efektif melalui intramuscular,
intranasal, inhalasi dan jalur intrapulmonal.
 Dosis awal (Dewasa) 0.04 mg; (Anak) 0.1 mg/kg
Bila tidak ada perubahan, naikan dosis setiap 2-3 menit sampai 0.5 mg, 2 mg, 4 mg,
dan 10 mg, diikuti dengan 15 mg. Dianjurkan agar infus kontinyu dimulai pada dua
pertiga dosis bolus efektif per jam (0,04-4 mg/jam) untuk pasien yang membutuhkan
dosis nalokson berikutnya untuk mempertahankan efek.
3. Monitor
Observasi status nafas dan tanda vital selama minimal 4-6 jam seetelah dosis Naloxone
terakhir diberikan atau penghentian infus kontinyu.

Anda mungkin juga menyukai