Anda di halaman 1dari 45

PRAKTEK KERJA BATU

1 TPJJ 1 SEMESTER GASAL TH 2021/2022


JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
OLEH ; DRS. YUWONO, ST.,M.ENG
JENIS JENIS BATUAN
1.BATU ALAM
2.PASIR KONSTRUKSI
3.BATU BATA
4.KAPUR DAN SEMEN
5.BATU TEMPEL/KERAMIK
Pendahuluan

Batuan
Batuan merupakan produk yang berasal dari alam yang
terdiri dari beragam jenis yang berbeda dan biasa digunakan
untuk menciptakan kontruksi bangunan yang kuat serta awet
saat digunakan, batu yang digunakan untuk konstruksi
antara lain:
SIKLUS BATUAN
Batu Alam
Berdasarkan proses pembentukannya, batu alam dibedakan jadi:

 Batuan Beku
batuan yang terjadi karena magma yang berasal dari inti bumi mendapat tekanan dalam keadaan panas sekali
keluar dalam bentuk cair ke permukaan bumi. Karena pengaruh cuaca dingin cairan ini membeku. Contoh :
obsidian, perlit, Andesit, basalt, granit, apung, gabro, liparit, dam diorite.
 Batuan Sedimen
batuan yang terbentuk karena pengendapan / hasil pelapukan dan pengikisan batuan yang dihanyutkan oleh air
atau terbawa oleh tiupan angin. Kemudian endapan ini menjadi keras karena tekanan atau ada zat-zat yang
merekat pd bagian-bagian endapan tersebut. Contoh: konglomerat, Breksi, stalakit dan stalagmite, batu
lempung, batu serpih, batu pasir,dll
 Batuan Metamorf
batuan yang terkena pengaruh panas dan tekanan yang cukup beasr sehingga terjadi perubahan pada bentuk dan
komposisi. Contoh batuan metamorf adalah :, batu marmer, batu sabak, antrasit, ganeiss, Sekis, kuarsit, dan
milonit.
1.BATUAN BEKU
Pengertian
Batuan beku atau batuan igneus (dari Bahasa Latin: ignis, "api")
adalah jenis batuan yang terbentuk dari magma yang mendingin
dan mengeras, dengan atau tanpa proses kristalisasi, baik di bawah
permukaan sebagai batuan intrusif (plutonik) maupun di atas
permukaan sebagai batuan ekstrusif (vulkanik).

Magma ini dapat berasal dari batuan setengah cair ataupun


batuan yang sudah ada, baik di mantel ataupun kerak bumi
Proses Terbentuknya Batuan Beku
Secara umum, proses pelelehan tersebut
terjadi pada salah satu proses dari kenaikan
temperatur, penurunan tekanan, ataupun
perubahan komposisi

Selanjutnya untuk proses pembentukan


batuan beku ini juga terkadang tergantung
pada jenis batuan bekunya masing- masing.
Beberapa jenis batuan beku

1. Batuan beku dalam atau batuan plutonik


2. Batuan beku gang atau korok
3. Batuan beku luar atau batuan lelehan
Contoh Batuan Beku

Granit Gabro Apung

Obsidian Liparit Andesit

Perlit Diorit
Batuan beku dalam atau batuan plutonik
Terbentuk karena
pembekuan yang terjadi di
dalam dapur magma secara
perlahan sehingga tubuh
batuan terdiri dari kristal-
kristal besar.

Contohnya batuan granit,


batuan peridotit, dan juga
batuan gabro, syenit, diorite.
Batuan beku gang/celah atau korok
proses terjadi pada celah antar lapisan di dalam kulit bumi

Proses pembekuan ini berjalan lebih cepat sehingga

di samping kristal besar terdapat banyak kristal kecil

Contohnya batu granit porfir, batu porfir


gabbro, batu porfir syenit, dan batu granit
fosfir.
Batuan beku luar atau batuan lelehan

Proses terbentuknya batuan ini adalah Contohnya:


ketika gunung api menyemburkan lava
cair pijar.

Pembekuan ini terjadi tidak hanya di


sekitar kawah gunung api saja, namun Batuan Andesit Batuan Riolit
juga di udara.

Proses pembekuan ini


obsidian
berlangsungsingkat dan hampir tidak
mengandung kristal (armorf). Batuan Bassalt Batu Apung
2. BATUAN SEDIMEN
Pengertian
• Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk di permukaan
bumi pada kondisi temperatur dan tekanan yang rendah.
• Batuan sedimen terjadi akibat pengendapan materi hasil
erosi. Materi hasil erosi terdiri atas berbagai jenis partikel
yaitu ada yang halus, kasar, berat dan ada juga yang ringan.
CARA PENGANGKUTANNYA

1. Terdorong (traction),
2. Terbawa secara melompat-lompat (saltation),
3. Terbawa dalam bentuk suspensi,
4. Dan ada pula yang larut (solution).
JENIS BATUAN SEDIMEN
Contoh Batuan Sedimen
Konglomerat Bresik Batu Pasir

Batu Serpih Stalaktit dan stalagmit Batu Lempung


KLASTIK
Batuan ini adalah batuan yang
terdiri atas endapan alami yang
terbentuk dari hasil pengolahan
kembali dari batuan yang telah
ada.
Proses tersebut melalui proses
erosi, pelapukan, transportasi,
dan juga pengendapan kembali.
Proses ini sering terjadi dan
pada umumnya melibatkan
media es, angin, dan juga air.
Yakni lempung dan juga lanau.
NON KLASTIKA
Batuan jenis ini adalah batuan yang terbentuk
dari hasil penguapan larutan material. Proses
tersebut terjadi melalui proses biologi, kimia,
atau kombinasi dari keduanya yakni biokimia.
Kemudian batuan ini terbentuk ketika material
berkumpul dan terperangkap yang
menjadikan material mineralnya membeku
dengan cara kimia.
Contoh batuan sedimen non klastika adalah
gypsum.
VULKANIS
Jenis batuan sedimen vulkanis adalah
batuan yang tak termasuk ke dalam
jenis batuan klastika dan juga non
klastika.
Jenis batuan ini mempunyai tekstur
seperti klastika, akan tetapi material
utamanya berasal dari gunung
berapi.
Contohnya: Ignimbrit
SIFAT BATUAN SEDIMEN
WARNA
Warna dari batuan ini berdasarkan dari besi
yang ada dalam batuan. Besi adalah unsur
yang mempunyai dua oksida utama, yakni besi
(II) oksida dan juga besi (III) oksida.
Besi (II) oksida hanya terbentuk dalam kondisi
anoxic, lalu dapat mengakibatkan bebatuan
berwarna abu-abu atau kehijauan. Sedangkan
untuk besi (III) oksida berupa mineral hemalit
yang berwarna kemerahan atau kecoklatan.
Tekstur adalah sifat-sfiat skala kecil dari
batuan, namun tekstur juga cukup banyak
T ditentukan oleh sifat-sifat batuan skala
besar, seperti kepadatan, porositas atau
permeabilitas.
E Untuk jenis batuan sedimen klastik
mempunyai tekstur orientasi tiga dimensi

K yang merupakan khas dari fabrik batuan.


Kemudian untuk batuan jenis lempung
berbutir halus dan kerikil memiliki khas
S yang lebih besar.
Distribusi statistik dari ukuran butir yang

T
berbeda untuk jenis batuan yang berbeda
dijelaskan dalam sifat yang disebut
pemilahan batuan (sortasi).

U Ketika semua klas kurang lebih berukuran


sama, batuan disebut 'sortasi baik', dan Diagram di atas menggambarkan butiran dengan sortasi
baik (kiri) dan butiran dengan sortasi buruk (kanan)
ketika ada variasi yang cukup besar dari
R ukuran klas/butir, batuan disebut 'sortasi
buruk'.
TINGKAT SEDIMENTASI
Tingkat pengendapan tergantung pada tempat atau lokasinya.
Saluran tidal bisa memperoleh pengendapan beberapa meter hanya dalam satu
hari.
Sedangkan dalam pengendapan pada lautan dalam, setiap tahunnya hanya
mencapai pengendapan beberapa milimeter saja.
Seperti yang telah ada dalam penjelasan, jika pengendapan akan terjadi dalam
sebuah cekungan. Cekungan tersebut adalah cekungan sedimentasi.
Jumlah batuan yang mengendap adalah tergantung pada kedalaman cekungan.
Kedalaman tersebut adalah ruang akomodasi.
KANDUNGAN MINERAL
Sifat dari batuan jenis sedimen mengandung kuarsa (untuk jenis
batuan silisiklastik) dan kalsit (untuk jenis batuan karbonat).
Batuan ini berbeda dengan batuan metamorf dan batuan beku.
Sedimen memiliki sedikit mineral utama.
Namun, asal usul dari mineral jenis batuan sedimen lebih
kompleks daripada kedua batuan tersebut. (R10/HR Online)
3. Batuan Metamorf
PENGERTIAN
Batuan metamorf (atau batuan malihan) adalah salah satu
kelompok utama batuan yang merupakan hasil transformasi
atau ubahan dari suatu tipe batuan yang telah ada sebelumnya
Contoh Batuan Metamorf

Marmer Ganeiss Sabak

Sekis Kuarsit Milonit


TIPE BATUAN METAMORF
Batuan metamorf kontak merupakan jenis batuan metamorf
akibat dari adanya suhu yang sangat tinggi atau sebagai akibat
K
dari adanya aktivitas magma.
O
Suhu yang tinggi ini juga karena letaknya dekat dengan magma.
N
T
Satu hal yang perlu kita ketahui tentang batuan jenis ini, yakni
batuan jenis ini dipengaruhi oleh letak instrusinya, dimana
semakin jauh letaknya dari intrusinya maka derajat
metamorfosisnya akan semakin berkurang.
A
K
Contoh Batuan Metamorf Kontak
batu kapur menjadi batu marmer, kemudian batuan batolit, batuan lakolit,
dan juga batuan sill.

Batu kapur -> marmer Sill


Batuan metamorf dinamo merupakan jenis batuan akibat

D
adanya tekanan yang tinggi yang berasal dari tenaga
endogen dalam waktu yang lama, serta dihasilkan dalam

I
proses pembentukan kulit bumi karena adanya tenaga
endogen.

Batuan metamorf dinamo ini biasanya terjadi atau ada di


bagian atas kerak bumi.
N
Adanya tekanan dengan arah berlawanan mengekibatkan
terjadinya perubahan butiran- butiran mineral ada yang A
M
berbentuk pipih dan ada pula yang kembali menjadi bentuk
kristal. Beberapa jenis batuan metamorf ini berubah menjadi

O
batuan hablur.
Contoh Batuan Metamorf Dinamo
batuan serbuk dan juga serpih. Contoh lain dari batuan
metamorf dinamo ialah batu lumpur atau mud stone menjadi
batu tulis atau slate.

Batuan serpih slate


K PNEUMATOLISTIS
O batuan yang mengalami proses metamorfose sebagai akibat dari
adanya pengaruh dari gas- gas yang ada pada magma.

N Pengaruh dari gas yang panas ini menyebabkan perubahan

T
komposisi kimiawi mineral dari batuan ini.

A
Contoh dari batuan metamorf kontak pneumatolistis ialah batu
kuarsa dengan gas borium berubah menjadi turmalin atau sejenis
batu permata. Contoh lain dari jenis batu ini yaitu batu kuarsa
K dengan gas florium dan berumah menjadi topas.
Contoh batuan metamorf kontak pneumatolistis
Batu kuarsa dengan gas borium berubah menjadi turmalin atau sejenis batu permata.
Contoh lain dari jenis batu ini yaitu batu kuarsa dengan gas florium dan berubah menjadi topas.

Batu kuarsa + gas Borium = Turmalin Batu kuarsa + gas Florium = topaz
JENIS BATUAN METAMORF
1.Metamorfosis 2.Metamorfosis Dinamo
Termal sering disebut dengan metamorfosis
tekanan. Metamorfosis jenis ini
disebut juga metamorfosis sentuh, merupakan metamorfosis yang terjadi
dimana metamorfosis jenis ini dimana ada batuan yang terkena
merupakan metamorfosis yang tekanan yang berasal dari peristiwa
terjadi saat batu- batuan mengalami tetonik (pada kulit bumi hanya terjadi di
sentuhan oleh magma panas di bagian atas) sehingga akan mengalami
metamorfosis.
sekitar dapur magma atau tubuh
batuan intrusive.
Contoh dari metamorfosis jenis ini
adalah pada bidang patahan akan
Contoh dari metamorfosis termal terbentuk sebuah cermin gesekan atau
atau sentuh ini adalah batu gamping tepung milonit.
yang berubah menjadi batu marmer.
3.Metamorfosis Regional
juga dikenal dengan nama metamorfosis dinamik. Metamorfosis regional
merupakan metamorfosis yang mengenai daerah sangat luas yang terjadi di
bagian bawah kerak bumi akibat dari tekanan seluruh terbentuk yakni skis, mika,
filit, dan gneiss.

Metamorfosis regional ini cenderung membuat batuan menjadi lebih keras, dan
pada saat yang bersamaan menyebabkan terbentuknya tekstur foliasi, skistos,
atau gneiss yang terdiri dari susunan palanar mineral.

Sehingga menyebakan mineral- mineral lempeng atau prismatik seperti halnya


mika dan hornblende memiliki sumbu- sumbu terpanjang yang bentuknya sejajar
satu sama lain.
Ciri utama dari batuan metamorf yang mengalami metamorfosis jenis ini adalah
adanya
warna yang mengkilat dan juga tidak berfosil.
4.Metamorfosis 5.Metamorfosis
Kataklastik Hidrotermal

Metamorfosis hidrotermal terjadi ketika ada batuan


yang terubah pada suhu tinggi dan tekanan sedang
Metamorfosis kataklastik ini terjadi sebagai
akibat cairan hidrotermal.
akibat dari deformasi mekanis, seperti
Hal tesebut berarti bahwa batuan tersebut sedang
contoh ketika dua tubuh batuan bergeser
mengalami metamorfosis hidritermal. Hal ini biasa
melewati satu dengan lainnya sepanjang
terjadi dalam batuan basaltik yang pada umumnya
zona sesar. Gesekan yang terjadi di
kekurangan mineral- mineral hidrat.
sepanjang zona geser akan menghasilkan
Metamorfosis hidrotermal ini menyebabkan alterasi
panas, dan batuan terdeformasi secara
menjadi mineral- mineral hidray yang kaya akan Mg
mekanik. Batuan tersebut kemudian hancur
– Fe seperti talk, klorit, serpenting, aktinolit, tremolit,
dan tertumbuk akibat pergeseran tersebut.
zeolit, dan juga mineral lempung endapan kaya bijih
Metamorfosis jenis ini tidak umum terjadi
juga seringkali terbentuk sebagai akibat dari
terbatas zona sempit dimana sesar
metamorfosis hidrotermal.
mendatar akan terjadi.
6.Metamorfosis Tindihan

metamorfosis tindihan akan terjadi ketika batuan sedimen terkubur hingga


kedalaman beberapa ratus meter, dan suhu yang lebih besar dari 300 derajat celcius
dapat berkembang dengan tanpa adanya stres diferensial.

Mineral baru tumbuh, namun batuan tidak tampak sedag bermetamorfosis, mineral
utama yang biasanya dihasilkan dari proses ini adalah zeolit.

Metamorfosis tindihan ini merupakan metamorfosis tindihan tumpang tindih dengan


diagnesis sampai denganbatas tertentu. dan metamorfosis inilah yang dapat berubah
menjadi metamorfosis regional seiring dengan meningkatnya suhu dan juga tekanan.
Klasifikasi batuan berdasarkan
tegangannya:
 Batu Lunak, tegangannya 4 kg/𝒄𝒎𝟐 – 8 kg/𝒄𝒎𝟐
 Batu Sedang, tegangannya 8 kg/𝒄𝒎𝟐 – 18 kg/𝒄𝒎𝟐
 Batu keras, tegangannya 16 kg/𝒄𝒎𝟐 – 50 kg/𝒄𝒎𝟐
Klasifikasi batu berdasarkan ukuran butirannya
( menurut AASHTO ):
1. Lempung : < 0,002 mm
Sebagai bahan pembuatan keramik dan agregat ringan lainnhya
2. Lanau : 0,002 mm – 0,075 mm
sebagai filler (pengisi) berkualitas rendah pada industry migas
3. Pasir : 0,075 mm – 2 mm
untuk merekatkan semen serta bahan utama pembuatan batako dan bata
4. Krikil : 2 mm – 75 mm
bahan pembuatan beton Bersama dengan semen
5. Batuan : > 75 mm

Sebagai material bangunan yang kuat


Batu Belah

Yaitu material alam yang didapat dengan membelah batu.


Macam – macamnya:
1. Batu Gajah
memiliki ukuran paling besar diantara batu belah lainnya. Biasa
digunakan untuk menimbun lahan yang lokasinya dekat pinggir
pantai.
2. Batu sirtu
kependekan dari pasir batu. Digunakan untuk melapisi batu
gajah apabila tempat yang ditimbun masih belum stabil
3. Batu Pecah
berukuran sekitar 30mm – 50mm, niasa digunakan sebagai
bahan pondasi pengerasan jalan.
4. Batu belah 20mm – 30mm
digunakan sebagai pengecoran lantai atau pengecoran
horizontal lainnya
5. Batu Belah 10mm – 20mm
disebut juga batu split, cocok digunakan untuk segala bahan
konstruksi seperti pembuatan jalan tol, Gedung bertingkat, dll.
6. Batu belah 5mm – 10mm
digunakan untuk campuran pengerasan jalan
7. Batu belah 0mm – 5mm
teksturnya sangat lembut seperti pasir, disebut juga abu batu.
Berguna sebagai campuran pengaspalan atau sebagai pengganti
pasir
•Batu Split

Batu matreal bangunan yang diperoleh dengan cara membelah atau memecah batu yang berukuran
besar menjadi ukuran kecil-kecil.
Fungsi utama dari batu ini yaitu untuk membuat adonan cor beton yang dicampur dengan pasir dan semen.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai