Media Pembelajaran
Media Pembelajaran
PENDAHULUAN
segala potensi yang dimiliki sehingga mampu mencapai kualitas diri yang lebih
pendidikan tersebut tidak lepas dari kegiatan belajar mengajar. Dalam proses
belajar mengajar, guru berusaha untuk memotivasi anak didik agar mampu berpikir
serta menentukan sendiri jawaban atas persoalan yang dihadapinya. Dalam belajar
perlu adanya motivasi yang dapat dijadikan pendorong terhadap daya serap siswa,
sehingga mereka dapat menyerap materi pelajaran yang telah diprogramkan dalam
kurikulum, untuk mencapai prestasi belajar yang optimal. Dari prestasi belajar
itulah, guru dapat mengetahui kedudukan siswa yang pandai, sedang, atau kurang.
belajarnya tergolong rendah, terutama dalam pelajaran ekonomi. Hal ini disebabkan
oleh berbagai hal, antara lain kurangnya rangsangan baik dari dalam diri maupun
dari luar siswa, kurangnya kegiatan yang dilakukan guru yang dapat memotivasi
karena itu, dalam proses belajar mengajar hendaknya guru memotivasi siswa dalam
belajar yang efektif. Kurikulum 2013, juga menuntut guru kreatif dan inovatif
1
2
kreativitasnya. Guru yang diharapkan adalah guru yang menguasai dan memahami
materi pelajaran, menyukai materi ajar yang menjadi tugasnya dan menyukai
lebih baik. Salah satu usaha yang dapat dilakukan yaitu dengan menggunakan
media Lembar Kerja Siswa (LKS) guna meningkatkan efektifitas belajar siswa.
dalam mengenai penggunaan LKS dalam menumbuhkan minat belajar siswa. Oleh
karena itu, karya tulis ini disusun dengan judul “Efektivitas Pemanfaatan Lembar
Belajar Siswa”
B. Identifikasi Masalah
KAJIAN TEORI
yang berarti “antara”. Istilah ini merujuk kepada sesuatu yang membawa informasi
cara yang digunakan untuk mendorong dan memfalitasi terjadinya proses belajar
sehingga tercapainya tujuan yang diharapkan yaitu perubahan tingkah laku. Jadi,
media dalam pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu alat, bahan ataupun
mengajar dalam menyampaikan pesan dari pemberi pesan kepada penerima pesan
motivasi siswa, agar mengingat pelajaran dengan mudah, siswa menjadi aktif dalam
Pada mulanya, media pembelajaran hanya berfungsi sebagai alat bantu guru
untuk mengajar yang digunakan adalah alat bantu visual. Sekitar pertengahan abad
3
4
pengetahuan dan teknologi (IPTEK), khususnya dalam bidang pendidikan, saat ini
penggunaan alat bantu atau media pembelajaran menjadi semakin luas dan
interaktif, seperti adanya komputer dan internet. Namun media pembelajaran yang
dibahas dalam makalah ini yaitu media cetak, berupa Lembar Kerja Siswa (LKS).
lembaran yang berisi pedoman bagi siswa untuk melakukan kegiatan yang
terprogram. Setiap LKS berisikan uraian singkat materi, tujuan kegiatan, alat/ bahan
didiskusikan, kesimpulan hasil diskusi, dan latihan ulangan. Jadi, LKS dapat
pedoman dalam proses pembelajaran, serta berisi tugas yang dikerjakan oleh siswa
baik berupa soal maupun kegiatan yang akan dilakukan peserta didik. LKS
penunjang untuk meningkatkan aktifitas siswa dalam proses belajar sehingga dapat
Adapun bagi siswa penggunaan LKS menurut Dhari dan Haryono (1988)
bermanfaat untuk:
tersebut.
c. Praktis, LKS dapat disusun sendiri oleh guru pelajaran yang bersangkutan.
c. LKS hanya melatih siswa untuk menjawab soal, tidak efektif tanpa ada
d. Di dalam LKS hanya bisa menampilakan gambar diam tidak bisa bergerak,
e. Media cetak hanya lebih banyak menekankan pada pelajaran yang bersifat
sebaiknya guru mempunyai buku pegangan selain LKS dan didalam LKS
tidak hanya soal-soal yang wajib dikerjakan oleh siswa tetapi sejumlah
Dalam kegiatan belajar yang dilaksanakan oleh siswa ada beberapa yang
mendorong diri mereka. Salah satunya adalah minat. Minat tersebut akan timbul
dalam diri siswa apabila tertarik akan sesuatu karena sesuatu tersebut merupakan
kebutuhan yang sangat penting bagi dirinya sehingga ketika ia sudah mempelajari
hal tersebut maka akan timbul kebermaknaan dan berguna bagi dirinya. Minat
(2003: 180) yang dimaksud dengan “minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa
ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada
dasarnya penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar
diri”. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002: 744) minat diartikan sebagai
kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. Selanjutnya Crow dan Crow
dengan gaya gerak yang mendorong kita cenderung atau merasa tertarik pada orang,
benda, kegiatan atau pengalaman yang efektif yang dirangsang oleh kegiatan itu
yang menetap, untuk merasa tertarik pada bidang studi atau pokok bahasan tertentu
dan merasa senang mempelajari materi itu. Menurut Moh. Uzer Usman (2002: 27)
kondisi belajar mengajar yang efektif adalah adanya minat dan perhatian dalam
belajar mengajar.
Minat merupakan suatu sifat yang relatif menetap pada diri seseorang.
Minat ini besar pengaruhnya terhadap belajar, sebab dengan minat seseorang akan
dengan sifat-sifat siswa baik yang bersifat kognitif seperti bakat dan kecerdasan
maupun yang bersifat afektif seperti motivasi, rasa percaya diri dan minatnya.
yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang
diminati seseorang, diminati terus-menerus yang disertai rasa senang dan akhirnya
diperoleh kepuasan. Apabila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan
minat siswa maka siswa tidak akan belajar dengan sungguh-sungguh, karena tidak
suatu gejala psikis berupa keingintahuan, ketertarikan, rasa senang, terhadap suatu
obyek untuk mengetahui dan belajar tentang suatu objek itu tanpa merasa terpaksa
karena menarik perhatian. Dari tinjauan di atas minat belajar adalah gejala psikis
dilandasi oleh perasaan senang dan tertarik terhadap pelajaran yang dirasanya
1. Faktor Internal, dibagi menjadi dua aspek yaitu: a) aspek fisiologis, dan b) aspek
psikologis.
2. Faktor Eksternal, dibagi menjadi dua aspek yaitu: a) aspek lingkungan sosial,
3. Faktor Pendekatan Belajar, yaitu jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi
PEMBAHASAN
cetak terutama lembar kerja siswa adalah pada analisis kompetensi sampai pada
kompetensi isi dan kompetensi dasar yang ingin dicapai karena nantinya indikator
ini yang akan dijadikan panduan dalam membuat soal. Materi yang ada di dalam
lembar kerja siswa merupakan hanya sebuah ringkasan saja tetapi sudah
mencangkup tentang apa yang akan dipelajari oleh siswa. Latihan dan soal-soal
yang dikembangkan harus menggunakan berbagai bentuk dan teknik yang beraneka
2. Tata letak harus dapat menunjukkan urutan kegiatan secara logis dan sistematis,
menunjukan bagian-bagian yang sudah diikuti dari awal sampai akhir, serta
dan mudah dimengerti, singkat dan jelas, istilah baru hendaknya diperkenalkan,
catatan siswa.
10
11
b. Menyusun peta kebutuhan lembar kerja siswa yaitu pembuatan LKS harus
c. Menentukan judul LKS dan menulis LKS dengan buku paduan yang jelas.
1. Syarat didaktik
baik itu adalah yang dapat digunakan baik oleh siswa yang lamban, yang sedang
konsep sehingga LKS dapat berfungsi sebagai petunjuk jalan bagi siswa untuk
mencari tahu, memiliki variasi stimulus melalui berbagai media dan kegiatan siswa;
2. Syarat konstruksi,
LKS harus disusun dengan menggunaan bahasa, susunan kalimat, kosa kata,
tingkat kesukaran, dan kejelasan yang dapat dimengerti oleh siswa. Menggunakan
kalimat yang jelas, memiliki taat urutan pelajaran yang sesuai dengan tingkat
ruangan yang cukup untuk memberi keleluasaaan pada siswa untuk menulis
tujuan belajar yang jelas serta manfaat dari pelajaran itu sebagai sumber motivasi,
3. Syarat teknis,
a. Tulisan.
Tulisan harus menggunakan huruf cetak dan tidak menggunakan huruf latin
atau romawi, menggunakan huruf tebal yang agak besar, bukan huruf biasa yang
diberi garis bawah, menggunakan tidak lebih dari 10 kata dalam satu baris,
b. Gambar.
Gambar yang baik untuk LKS adalah yang dapat menyampaikan pesan/isi
dari gambar tersebut secara efektif kepada penguna LKS. Yang lebih penting adalah
c. Penampilan.
Penampilan adalah hal yang sangat penting dalam sebuah LKS. Apabila
pertanyaan yang harus dijawab oleh siswa, hal ini akan menimbulkan kesan jenuh
gambarnya saja, itu tidak mungkin karena pesannya atau isinya tidak akan sampai.
Jadi yang baik adalah LKS yang memiliki kombinasi antara gambar dan tulisan.
B. Efektivitas LKS
belajar siswa dapat diketahui melalui wawancara yang dilakukan dengan siswa.
selanjutnya bergantung pada jawaban siswa. Adapun tema wawancara yang disusun
menggunakan LKS karena siswa dapat bertanya kepada teman jika ada yang
mengalami kesulitan; 3) Siswa merasa lebih leluasa, lebih enak untuk bertanya
yang lebih akrab dan mudah dimengerti; 5) Siswa berharap metode pembelajaran
14
tidak bosan; dan 6) siswa tertarik untuk menggunakan LKS pada setiap
Selain melalui wawancara, kefektifan LKS juga dapat dilihat dari manfaat
menjadikan siswa aktif dan cepat tanggap, serta kreatif. LKS dapat digunakan pada
siswa untuk mengamati kognitif, afektif dan psikomotorik siswa. Dapat pula
yaitu digunakan sebagai sumber perolehan informasi serta media dalam latihan