Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

APLIKSSI DAN PENGAMALAN ILMU TAUHD


Fisusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu tauhid
Desen Pengampu: Diki Ahmad ,S.Ag.M.Ag
DI Susun Oleh;
Rifa Nursalsabila
M Azmi A

PRODI MANAJEMEN BISNIS

SEKOLAH TINGGI EKONOMI DAN BISNIS SYARIAH

NAHDLATUL ULAMA GARUT

(STEIBS NU GARUT)
TAHUN 2021/2021
Kata Pengantar

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayahNya, penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "ajaran tasawuf: maqomat, ahwal, takhalli,
tahalli, dan tajalli" dengan tepat waktu.Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
Ilmu Tauhid. Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang manusia
prasejarah bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Penulis mengucapkan terima kasih
kepada Bapak Dosen selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Ilmu Tauhid. Ucapan terima
kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah
ini. Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik
yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Garut,12 November 2021


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Allah menurunkan islam dengan sempurna, kesempurnaanya dapat dirasakan oleh
seluruh umat manusia, bahkan seluruh mahlukNya, termasuk bangsa jin sebagai rahmatan lil
aalamin।Sesuatu yang sempurna haruslah tidak mempunyai kekurangan dan kelebihan, tetapi
pas dan dan tepat, tidak kurang dan tidak lebih। Maka Allah berfirman : Telah sempurnalah
kalimat Tuhanmu (Al-Quran) sebagai kalimat yang benar dan adil । tidak ada yang dapat
merobah robah kalimat-kalimat-Nya dan dia lah yang Maha Mendenyar lagi Maha
Mengetahui. ( al an’am 115 )
Yang dimaksud dengan ‫دقا‬99‫ص‬ ( benar ) adalah, benar didalam aqidah ( idiologi
ketuhanan ) sedangkan ‫عدال‬ ( adil ) adalah adil didalam syari’at dan penerapan ( aplikasi )
nya।

Merupakan syarat kesempurnaan iman apabila aplikasi itu dapat diwujudkan didalam
kehidupan sehari-hari, terhadap Allah, Rasulullah, Kitab-kitab Allah, para pemimpin muslim
dan terhadap orang-orang yang beriman. Bahkan terhadap yang bukan islam dan tidak
beriman kepada Allah sekalipun tetap harus mengedepankan Ahlaqul karimah. Oleh karena
itulah yang melatarbelakangi kami sehingga menulis makalah yang berjudul “Aplikasi
Tauhid Dalam Kehidupan” ini.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1.      Apa yang dimaksud dengan tauhid serta pembagiannya ?
2.      Apa aplikasi tauhid dalam kehidupan ?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1.      Untuk mengetahui pengertian tauhid serta pembagiannya
2.      Untuk mengetahui aplikasi tauhid dalam kehidupan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Tauhid
Dari segi bahasa ‘mentauhidkan sesuatu’ berarti ‘menjadikan sesuatu itu esa’. Tauhid
(Arab :‫ )توحيد‬dilihat dari segi Etimologis yaitu berarti ”Keesaan Allah”, mentauhidkan berarti
mengakui keesaan Allah; mengesakan Allah atau mengiktikadkan bahwa Allah SWT itu Esa,
tidak ada sekutu bagi-Nya.
Tauhid diambil kata : Wahhada Yuwahhidu Tauhidan yang artinya mengesakan. Satu
suku kata dengan kata wahid yang berarti satu atau kata ahad yang berarti esa. Dalam ajaran
Islam Tauhid itu berarti keyakinan akan keesaan Allah. Kalimat Tauhid ialah kalimat La
Illaha Illallah yang berarti tidak ada Tuhan melainkan Allah.Dari segi syari’ tauhid ialah
‘mengesakan Allah didalam perkara-perkara yang Allah sendiri tetapkan melalui Nabi-nabi
Nya. Pensyariatan Tauhid :
‫نس إِالَّلِيَ ْعبُدُو‬ ْ ْ ُ ‫َو َما َخلَ ْق‬
َ ‫ت ال ِج َّن َوا ِإل‬
“Dan tidaklah Kami ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada Ku”
Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang
sebelummu, agar kamu bertaqwa. (QS Al Baqarah 2 : 21).

‫َولَقَ ْد بَ َع ْثنَا فِي ُك ِّل أَ َّم ٍة َّرسُوالً أَ ِن ا ْعبُدُوا هللاَ َواجْ تَنِبُوا الطَّا ُغوت‬
“Dan sungguh telah Kami utus kepada setiap umat seorang Rasul yang menyerukan
‘Sembahlah Allah dan jauhilah thaghut (sesembahan selain Allah)’” (QS. An - Nahl 16 : 36).
Adapun pengertian tauhid menurut para ulama ternama:
1.      DR. Abdul Aziz, tauhid adalah mempercayai bahwa Allah SWT adalah satu-satunya
pencipta, pemelihara, penguasa, dan pengatur Alam Semesta
2.      Prof. Dr. M. Yusuf Musa, tauhid adalah keyakinan tentang adanya Allah Yang Maha
Esa, yang tidak ada satu pun yang menyamai-Nya dalam Zat, Sifat atau perbuatan-perbuatan-
Nya
3.      Shalih Fauzan bin Abdullah al Fauzan, tauhid adalah mengesakan Allah SWT dari
semua makhluk-Nya dengan penuh penghayatan, dan keikhlasan beribadah kepada-Nya,
meninggalkan peribadatan selain kepada-Nya, serta membenarkan nama-nama-Nya yang
Mulia (asma’ul husna), dan sifat-sifat-Nya yang Maha Sempurna, dan menafikan sifat kurang
dan cela dari-Nya
Tauhid bukan sekedar mengenal dan mengerti bahwa pencipta alam semesta ini Allah,
bukan sekedar mengetahui bukti-bukti rasional tentang kebenaran wujud (keberadaan) Nya,
dan wahdaniyah (keesaan) Nya, dan bukan pula sekedar mengenal Asma’ dan sifat-Nya.
Namun, tauhid adalah pemurnian ibadah kepada Allah. Maksudnya yaitu, menghambakan
diri hanya kepada Allah secara murni dan konsekwen dengan mentaati segala perintah-Nya
dan menjauhi segala larangan-Nya, dengan penuh rasa rendah diri, cinta, harap dan takut
kepada-Nya.
Untuk inilah sebenarnya manusia diciptakan Allah, dan sesungguhnya misi para Rasul
adalah untuk menegakkan tauhid dalam pengertian di atas, mulai dari Rasul pertama sampai
Rasul terakhir Nabi Muhammad SAW.

2.2 Pembagian Tauhid


1.Tauhid Rububiyah
Secaraetimologis kata rabb sebenarnya mempunyai banyak arti,antara lain
menumbuhkan,mengembangkan,mendidik,memelihara,memperbaiki,menanggung,me
ngumpulkan,mempersiapkan,memimpin,mengepalai dan menyelesaikan. Dalam
kaitannya dengan pembahasan tauhid rububiyah dapat dijelaskan bahwa kata
rububiyah berasal dari akar kata rabb,yaitu zat yang menghidupkan dan mematikan.
Makna rububiyah mewujud dalam fenomena penciptaan,pemberian rezeki,juga pengelolaan
dan penguasaan alam semesta. Allah telah memberikan rezeki kepada semua makhluk-Nya.
Fenomena pemberian rezeki sesungguhnya telah cukup memberikan bukti yang nyata dan
meyakinkan bagi manusia bahwa hanya Allah satu-satunya sang pemberi rezeki.
Tauhid rububiyah sebagai bentuk keyakinan manusia bahwa Allah itu Esa dalam
penciptaan,pemberian rezeki,penguasaan atas makhluk-Nya. Kenyataaan alam secara
keseluruhan menjelaskan tentang hakikat tauhid rububiyah.
2. Tauid Mulkiyah
Secara behasa kata mulkiyah berasal dari akar kata mulk yang denganya terbentuk pula kata
malik. Tauhid mulkiyah berarti sebuah pandangan yang meyakini bahwa Allah itu sebagai
satu-satunya zat yang menguasai alam semesta ini,dengan hak penuh penetapan peraturan
kehidupan. Tidak ada sekutu atas kekuasaan Allah di alam semesta ini.
Melalui sifat mulkiyah-Nya,Allah berhak menentukan apa saja untuk makhluk-Nya. Sebagai
pemilik segala yang ada,Allah ada raja atau penguasa. Raja menjadi berfungsi sebagai
penguasa manakala ia adalah pemimpin yang harus dipatuhi. Allah menjelaskan sifat-Nya
sebagai pemimpim (Al-Waliyy) absolut alam semesta.
Allah menggambarkan diri-Nya sebagai Waliyy,yaitu sebagai pemimpin,pelindung,dan
penolong orang-orang yang beriman. Hanya orang-orang yang berhak atas kekuasaan-Nya
saja semestinya memegang kendali kepemimpinan atas dunia ini. Karena itu hak penetapan
hukum,peraturan hidup,dan ketetapan adalah di tangan Sang Pencipta alam.
Keberadaan keyakinan mulkiyah ini membedakan antara pribadi muslim dan bukan muslim.
Orang-orang kafir menolak kepemimpinan Allah dan menolak hukum Allah. Kehidupan
mereka hanyalah berorientasi kehidupan dunia belaka. Pemimpin mereka adalah thagut.
Sebagai konsekuensi kepemimpinan thagut,dalam bertakhim mereka mengikuti syariat thagut
dengan meninggalkan syariat Allah.
Dengan demikian,tauhid mulkiyah menegaskan bahwa
loyalitas,afiliasi,kerelaan,pembelaan,dukungan dan pengorbanan tidak boleh
diberikan,kecuali pimpinan atau undang-undang yang bersumberkan dari syariat Allah atau
undang-undang yang sejalan dengan syariat Allah. Karena dengan penegakan syariat Allah di
muka bumi maka akan menjamin kemaslahatan dan kemakmuran kehidupan di muka bumi.
3. Tauhid Uluhiyah
Sesungguhnya tauhid uluhiyah merupakan pengejawantahan dari sikap kepasrahan dan
penghambaan yang paripurna hanya kepada Allah. Seorang muslim yang bertauhid uluhiyah
dengan benar akan mengorientasikan segenap kehidupannya hanya kepada Allah semata.
Uluhiyah atau ilahiyah berasal dari kata illah. Dalam bahasa arab kata illah memiliki akar
kata a-la-ha yang memiliki arti tentram,tenang,lindungan,cinta,dan sembah. Semua makna ini
sesuai dengan sifat-sifat dan kekhususan zat Allah.
Makna tauhid uluhiyah adalah sebuah keyakinan bahwa Allah adalah satu-satunya zat yang
memiliki dan menguasai langit,bumi dan seisinya,satu-satunya yang wajib ditaati dan yang
menentukan segala aturan serta melindungi. Dialah yang menjadi tumpuan harapan di dunia
dan di akhirat.
Ibnu Rajab berkata,illah adalah yang wajib ditaati dan tindak didurhakai,merasa takut karena
mengagungkan. Cinta takut dan penuh harapan,berserah diri,memohon hanya kepada-Nya.
Siapa menyakutukan-Nya dengan suatu makhluk dalam perkara ini akan merusak keikhlasan
seseorang dalam berikrar laa ilaaha illallaah.”
Illah bagi manusia bisa bermacam-macam bentuknya. Oleh karena-Nya,konsekuensi
pernyataan laa ilaaha illallaah sangat berat karena harus meninggalkna seluruh illah selain
dari Allah swt. Dan hanya Allah satu-satunya illah yang wajib disembah.
Tauhid uluhiyah mengandung knsenkuensi-konsenkuensi tertentu bagi orang-orang yang
beriman. Orang kafir menolak keyakinan ini karena mereka tidak mau menerima konsekuensi
logis dari keyakinan tersebut. Keyakian uluhiyah menuntut kita totalitas mengabdi kepada
Allah swt.dengan segenap aktivitas kita. Ibadah harus kita lakukan dengan khusyuk hanya
mengharap ridha kepada Allah swt. Kita memakan rezeki hanya mengharap keberkahan dari-
Nya
4.Tauhid rahmaniyah
Secara bahasa rajmaniyah berasal dari kata rahman yang memiliki arti kasih sayang,yaitu
nilai yang paling mendasar sekaligus merupakan kebutuhan yang paling asasi bagi manusia
dalam kehidupnnya. Rahman dalam perwujudannya yang lebih suci dan lebih tinggi adalah
suatu sifat yang ditonjolkan kepada Allah swt.dalam memperkenalkan diri-Nya sebagaimana
kita menemukannya pada awal tiap surah yang kita baca dalam Al-quran yang intinya bahwa
kasih sayang (rahman) Allah sangatlah luas meliputi alam semesta.
Pada prinsipnya tauhid rahmaniyah merupakan perwujudan dari setiap sikap muslim yang
memiliki tuntunan untuk memberikan dan menebarkan kasih sayang pada seluruh a;am
semesta. Sikap ini selaras dengan misi rahmatan lil’aalamiin yang diemban Rasulullah
saw,yaitu untuk memberikan kasih sayang kepada seluruh makhluk yang ada di alam
semesta.
Tauhid rahmaniyah menghendaki supaya nilai dasar kasih sayang dikembangkan dalam tata
hubungan dan peragaulan kehidupan kita.
2.3 Aplikasi Tauhid dalam Kehidupan
Pengucapan kalimat tauhid dengan lisan belaka tidaklah cukup karena ia mempunyai
konsekuensi yang harus di tunaikan. Para ulama menegaskan bahwa mengesakan Allah
adalah dengan meninggalkan perbuatan syirik baik kecil maupun besar. Di antara
konsekuensi pengucapan kalimat tauhid itu adalah mengetahui kandungan maknanya
kemudian mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Allah berfirman “Maka
ketahuilah bahwa sesungguhnya tidak ada tuhan melainkan Allah.” Kalimat Tauhid berarti
Pengingkaran kepada segala sesuatu yg disembah selain Allah SWT dan menetapkan bahwa
yang berhak disembah hanyalah Allah semata tidak kepada selain-Nya.
Aplikasi secara sederhana dari kalimat tauhid “laa ilaaha illallah” adalah keyakinan
yang mutlak yang patut kita tanamkan dalam jiwa bahwa Allah Maha Esa dalam hal mencipta
dalam penyembahan tanpa ada sesuatu pun yang mencampuri dan tanpa ada sesuatu pun yang
sepadan dengan-Nya kemudian menerima dengan Ikhlas akan apa-apa yang berasal dari-Nya
baik berupa perintah yang mesti dilaksanakan ataupun larangan yang mesti di tinggalkan
semua itu akan mudah ketika hati ikhlas mengakui bahwa Allah SWT itu Maha Esa.
Sesungguhnya wajib bagi kita untuk mengenal Allah ( tauhid ) sebelum kita beribadah &
beramal karena suatu ibadah itu diterima jika Tauhid kita benar & tidak tercampur dengan 
kesyirikan ( menyekutukannya dalam peribadatan ) , maka tegaknya ibadah & amalan kita
harus didasari terlebih dahulu dengan At Tauhid
Contoh penerapan tauhid dalam kehidupan sehari hari adalah dengan selalu mentaati
perintah Nya dan menjauhi larangan Nya, seperti beribadah, puasa, nadzar, berdoa hanya
kepada Allah, ibadah apapun yg dilakukan semata mata diniatkan hanya karna Allah, tidak
berlebih-lebihan dalam mencintai sesuatu. Tawakal dan bersabar dalam menghadapi
musibah.

BAB III
PENUTUP
              3.1 Kesimpulan

1. Tauhid dari segi bahasa ‘mentauhidkan sesuatu’ berarti ‘menjadikan sesuatu itu esa’.
Dari segi syari’ tauhid ialah ‘mengesakan Allah didalam perkara-perkara yang Allah sendiri
tetapkan melalui Nabi-Nabi Nya yaitu dari segi Rububiyyah, Uluhiyyah dan Asma’ Was
Sifat’.
2. Pembagian Tauhid
ü  Tauhid rububiyah sebagai bentuk keyakinan manusia bahwa Allah itu Esa dalam
penciptaan,pemberian rezeki,penguasaan atas makhluk-Nya.
ü  Tauhid mulkiyah berarti sebuah pandangan yang meyakini bahwa Allah itu sebagai
satu-satunya zat yang menguasai alam semesta ini,dengan hak penuh penetapan
peraturan kehidupan.
ü  Tauhid uluhiyah merupakan pengejawantahan dari sikap kepasrahan dan penghambaan
yang paripurna hanya kepada Allah.
ü  Tauhid rahmaniyah merupakan perwujudan dari setiap sikap muslim yang memiliki
tuntunan untuk memberikan dan menebarkan kasih sayang pada seluruh a;am
semesta.
  3. Aplikasi secara sederhana dari kalimat tauhid “laa ilaaha illallah” adalah keyakinan
 

yang mutlak yang patut kita tanamkan dalam jiwa bahwa Allah Maha Esa dalam
hal mencipta dalam penyembahan tanpa ada sesuatu pun yang mencampuri dan
tanpa ada sesuatu pun yang sepadan dengan-Nya
3.2 Saran
            
Dengan penulisan makalah ini diharapkan pembaca :
ü  Memperoleh pengetahuan yang lebih luas tentang tauhid
ü  Lebih mendekatkan diri kepada Allah

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Rohman,Roli dan M.Khamzah.2009.Menjaga Aqidah dan Akhlak.Solo:Tiga Serangkai


Pustaka Mandiri
http://unyilpim.blogspot.com/2012/12/teologi-aplikasi-implikasi-tauhid.html
http://khaerulsobar.wordpress.com/makalah/makalah-tentang-tauhid-studi-islam-i/

Anda mungkin juga menyukai