Anda di halaman 1dari 15

1

RENCANA PENELITIAN
PENGARUH MATA PELAJARAN FIQIH TERHADAP PENINGKATAN
IBADAH SHOLAT SISWA MTs AL – HUDA NGREJENG
PURWOSARI – BOJONEGORO

PENYUSUN
SUHARI
NIM : 2006.05501.1545
NIMKO : 2006.4.005.0001.1.01458
Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Pembimbing I : Drs. SUGENG M. Ag ( )

Pembimbing II : Drs. M. DJAZULI ( )

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM


SUNAN GIRI BOJONEGORO
2008
2

RENCANA PENELITIAN

PENGARUH MATA PELAJARAN FIQIH TERHADAP PENINGKATAN


IBADAH SHOLAT SISWA MTs AL – HUDA NGREJENG
PURWOSARI – BOJONEGORO

A. Latar Belakang Masalah

Hukum Islam tidak akan difahami, dihayati, dan diamalkan oleh

seseorang, serta tidak akan ada peningkatan dalam beribadah terutama ibadah

sholat, jika hukum Islam tersebut hanya diajarkan saja, akan tetapi harus dididik

serta dibimbing melalui proses pendidikan.

Oleh sebab itu perlu ditanamkan Pendidikan Agama Islam di Madrasah

Tsanawiyah secara efektif dan efisien terutama mata pelajaran fiqih, yang

merupakan inti (pokok) dari Pendidikan Agama Islam, dengan ini diharapkan

agar siswa mendapatkan pengetahuan serta bimbingan kearah terbentuknya

peningkatan ibadah terutama ibadah sholat yang merupakan perwujudan dari

Pendidikan Agama Islam yang diperoleh khususnya mata pelajaran fiqih.

Hal ini sesuai dengan pengertian mata pelajaran fiqih yang terdapat dalam

kurikulum 2004 Standar Kompetensi Madrasah Tsanawiyah, yaitu :

“Salah satu bagian mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang diarahkan

untuk menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, dan

mengamalkan hukum Islam, yang kemudian menjadi dasar pandangan hidup

(way of live) melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, penggunaan


3

pengamalan dan pembiasaan”1.

Secara garis besar mata pelajaran fiqih itu mencakup tentang pengetahuan,

ketrampilan, dan nilai – nilai keagamaan. Semakin banyak pengetahuan yang

diperoleh serta dimiliki oleh siswa akan semakin meningkat pengamalan

ajarannya, maka ibadah sholat siswa akan mengalami perubahan sesuai dengan

ajarannya. Sehubungan dengan itu Lester D. Crow, PH. D dalam bukunya

EDUCATIONAL PSYCHOLOGY mengatakan sebagai berikut :

“selama perbuatan belajar itu berlangsung dapat diharapkan bahwa sekurang –

kurangnya harus ada perubahan yang tetap dan dimiliki oleh anak”.2

Mata pelajaran fiqih tersebut akan menghasilkan perubahan pada siswa

dalam beribadah terutama ibadah sholat, jika diikuti dengan kedisiplinan belajar

siswa, dengan disiplin selain membuat siswa memiliki kecakapan, juga termasuk

suatu proses kearah terbentuknya watak yang baik, cara belajar yang baik tidak

hanya mengandalkan bakat yang di bawa sejak kecil ataupun pengaruh

lingkungan, akan tetapi lahir atau dimiliki dengan jalan latihan. Dengan

membiasakan latihan terhadap hal yang baik menyangkut tentang ibadah sholat

harus dibiasakan sejak kecil, sehingga lama – kelamaan akan menjadi kebiasaan

dan tumbuh rasa senang untuk melaksanakan ibadah tersebut dengan sendirinya

tanpa adanya dorongan dari luar atau orang lain, akan tetapi sebaliknya dengan

membiasakan latihan terhadap hal yang kurang baik sebagaimana tidak terbiasa
1
Departemen Agama RI, kurikulum 2004 Standar Kompetensi Madrasah tsanawiyah,Jakarta,
Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam, 2005, hal.46.
2
Lester D. Crow, PH. D., Alice crow, PH. D., Psikologi Pendidikan, terjemahan : Drs. Z. Kasijan,
Surabaya, Bina Ilmu, 1984, hal. 321.
4

melaksanakan ajaran agama terutama ibadah sholat serta tidak dilatih untuk

menghindari larangan ajaran agama, maka akan sukar untuk merubahnya dan

semakin lama akan menjadi kebiasaan tidak melaksanakan atau meninggalkan

ibadah tersebut.

Pernyataan di atas mengandung pengertian bahwa Pendidikan Agama

Islam dalam hal mata pelajaran fiqih sebaiknya pertama kali dilaksanakan oleh

orang tua didalam keluarga sejak kecil, selain itu mata pelajaran fiqih juga

dilaksanakan di sekolah atau madrasah dan masyarakat.

Di Madrasah Tsanawiyah mata pelajaran fiqih merupakan salah satu

bagian dari Pendidikan Agama Islam, juga merupakan pelajaran inti yang ikut

menentukan naik kelas atau tisdaknya siswa, oleh sebab itulah mata pelajaran

fiqih perlu mendapatkan perhatian khusus agar dalam pelaksanaannya benar –

benar dapat diterima siswa dalam kehidupan sehari – hari. Hal ini mengingat

bahwa mata pelajaran fiqih tidak hanya sekedar dimengerti secara teoritis saja

akan tetapi harus difahami kemudian dihayati selanjutnya diamalkan dalam

kehidupan sehari – hari, sehingga ada peningkatan dalam beribadah terutama

ibadah sholat sesuai dengan hukum Islam.

Apabila siswa telah mendapatkan pengetahuan tentang hukum Islam yang

mendalam akan cenderung ibadahnya meningkat terutama ibadah sholat,

demikian pula sebaliknya apabila siswa tidak mendapatkan atau tidak

mempunyai tentang hukum Islam maka akan cenderung buruk ibadah tersebut

atau tidak akan ada peningkatan dalam beribadah terutama ibadah sholat,
5

semakin mendalam ilmu agamanya khususnya ilmu fiqih akan mendorong siswa

untuk beribadah sesuai dengan petunjuk Allah dan Rasul – Nya. Sebagaimana

sabda Nabi saw :

“Barangsiapa dikehendaki oleh Allah akan diberikannya kebajikan dan


keutamaan, niscaya diberikanlah kepadanya keluasan paham dalam agama -
agama”. (H. R. Bukhary / Muslim)3

Sebagaimana syair yang di gubah oleh seorang faqih yang terkenal diantara para

mujtahidien, Muhammad Ibnu Al – Hasan:

Bertafaqqulah kamu, karena fiqih itu penuntun yang utama kepada kebajikan dan
taqwadan seutama – utama jalan yang menyampaikan kita kepada yang kita
maksud, kita tuju.
Hendaklah kamu setiap hari menuntut kelebihan dari pelajaran fiqih dan
berkecimpunglah kamu dalam lautan fiqih yang luas raya itu”.4

Pendapat diatas dapat dikatakan dengan mempelajari ilmu fiqih secara

baik, maka siswa akan dapat memahami, menghayati, meyakini kebenarannya

serta mengamalkan ajaran – ajarannya dalam kehidupan sehari – hari sehingga

ibadah sholatnya meningkat. Disamping itu dengan ilmu yang dimiliki oleh

siswa akan menjadi sarana terbaik untuk pembangunan manusia seutuhnya, baik

untuk dirinya sendiri maupun untuk orang lain, dan akan menjadi sarana untuk
3
Hafizh Al – Mundziri, Terjemah Targhib Wat Tarhib, Alih Bahasa : K. H Mahrus Ali, Surabaya, Al –
Hidayah, hal. 1.
4
Prof. DR. T. M.Hasbi Ash Shidsieqy, Pengantar Hukum Islam, Jakarta, Bulan Bintang, 1975, hal.19.
6

meraih prestasi yang baik didalam kelasnya.

Berdasarkan pokok – pokok pikiran diatas, perlu kiranya penulis

mengadakan penelitian untuk membuktikan apakah benar ada pengaruh mata

pelajaran fiqih terhadap peningkatan ibadah sholat siswa di Madrasah

Tsanawiyah Al–Huda Ngrejeng Purwosari Bojonegoro.

B. Penegasan Judul.

Dalam penelitian ini terdapat beberapa istilah yang perlu di jelaskan, yaitu :

1. Pengaruh : Daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang, benda)
yang ikut membentuk watak, kepercayaan, atau
perbuatan seseorang.5

2. Mata Pelajaran : Pelajaran yang harus diajarkan (dipelajari) untuk sekolah


dasar atau sekolah lanjutan.6

3. Fiqih : Ilmu yang menerangkan segala hukum agama yang


berhubungan dengan pekerjaan orang mukallaf, yang
dikeluarkan (diistinbatkan) dari dalil – dalil yang jelas
(tafsili).7

4. Peningkatan : Proses, perbuatan, cara meningkatkan (usaha, kegiatan,

dan sebagainya).8

5
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka,
1991, hal. 747
6
Op. Cit, hal : 674.
7
Prof. DR. T. M. Hasbi Ash Shiddieqy, Op, Cit, hal. 26
8
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, op.cit, hal : 1060
7

5. Ibadah sholat : Ibadah yang tersusun dari beberapa perkataan dan

beberapa perbuatan yang dimulai dengan takbir, disudahi

dengan salam, dan memenuhi beberapa syarat yang

ditentukan.9

C. Alasan Pemilihan Judul.

Dalam memilih dan merumuskan judul skripsi ini penulis memperhatikan

dan mempertimbangkan alasan – alasan sebagai berikut:

1. Mata pelajaran fiqih adalah salah satu bagian mata pelajaran Pendidikan

Agama Islam yang mendidik serta membimbing siswa untuk dapat

mengetahui, memahami, dan meyakini hukum Islam serta dapat

membentuk peningkatan ibadah terutama ibadah sholat yang baik dalam

kehidupan sehari – hari sesuai dengan norma – norma agama.

2. Membekali peserta didik agar dapat mengetahui dan memahami pokok –

pokok hukum Islam secara terperinci dan menyeluruh, baik berupa dalil

naqli dan aqli. Pengetahuan dan pemahaman tersebut diharapkan menjadi

pedoman hidup dalam kehidupan pribadi dan sosial.

3. Membekali peserta didik agar dapat melaksanakan dan mengamalkan

ketentuan hukum Islam dengan benar. Pengamalan tersebut diharapkan

dapat menumbuhkan ketaatan menjalankan hukum Islam, disiplin dan

9
H. Sulaiman Rasjid, fiqh Islam, Bandung, Sinar Baru, 1992, Hal : 64
8

tanggung jawab sosial yang tinggi dalam pribadi maupun sosial.10

D. Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah tersebut diatas, permasalahan ini akan

disajikan dalam bentuk pernyataan yang perlu dicari jawabannnya dalam

penelitian, sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana pelaksanaan mata pelajaran fiqih di Madrasah Tsanawiyah Al –

Huda Ngrejeng Purwosari Bojonegoro.

2. Bagaimana keadaan ibadah sholat siswa Madrasah Tsanawiyah Al – huda

Ngrejeng Purwosari Bojonegoro.

3. Adakah pengaruh mata pelajaran fiqih tersebut terhadap peningkatan ibadah

sholat siswa Madrasah Tsanawiyah AL – Huda Ngrejeng purwosari

Bojonegoro.

E. Tujuan Dan Signifikansi Penelitian

Tujuan adalah merupakan langkah awal bagi setiap pekerjaan sekaligus

memberikan arah pada yang harus dituju serta apa yang hendak dicapai, karena

mengerjakan suatu amalan tanpa adanya tujuan akan sia–sia belaka. Begitu pula

penulis dalam menyusun penelitian ini yang pada garis besarnya ada beberapa

tujuan yang hendak dicapai, diantaranya :

1. Untuk mengetahui tentang pelaksanaan mata pelajaran fiqih di Madrasah

10
Departemen Asgama RI, Op. Cit. Hal. 47.
9

Tsanawiyah Al – Huda Ngrejeng Purwosari Bojonegoro.

2. Untuk mengetahui keadaan ibadah sholat siswa Madrasah Tsanawiyah Al

Huda Ngrejeng Purwosari Bojonegoro, apakah ada peningkatan atau tidak,

dari segi nilai mata pelajaran fiqih.

3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh mata pelajaran fiqih terhadap

peningkatan ibadah sholat siswa di Madrasah Tsanawiyah Al–Huda

Ngrejeng Purwosari Bojonegoro.

Adapun signifikansi dari penelitian ini meliputi :

a. Signifikansi akademik ilmiyah, yaitu sebagai tambahan pengetahuan dan

bahan pustaka tentang pendidikan fiqih dalam pengaruhnya tehadap peningkatan

ibadah sholat siswa madrasah Tsanawiyah Al – Huda Ngrejeng Purwosari

Bojonegoro.

b. Signifikansi sosial praktis, yaitu dengan penelitian ini diharapkan hasilnya

dapat berguna sebagai masukan dan bahan pertimbangan bagi pendidik maupun

peserta didik dalam upaya meningkatkan pelaksanaan mata pelajaran fiqih yang

lebih efektif dan efisien sehingga diperoleh hasil yang lebih baik dalam peningkatan

ibadah siswa Madrasah Tsanawiyah Al – Huda Ngrejeng.

H. Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah penelitian yang telah dikemukakan serta

tujuan penelitian yang ingin dicapai, maka hipotesis penelitian dapat dirumuskan
10

sebagai berikut :

 Hipotesis kerja (Ha) :

“Bahwa mata pelajaran fiqih dapat mempengarui peningkatan ibadah sholat

siswa Madrasah Tsanawiyah Al – Huda Ngrejeng Purwosari Bojonegoro”.

 Hipotesis nihil (Ho) :

“Bahwa mata pelajaran fiqih tidak dapat mempengaruhi peningkatan ibadah

sholat siswa Madrasah Tsanawiyah Al – Huda Ngrejeng Purwosari

Bojonegoro”.

G. Kerangka Pokok Penelitian.

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel tentang mata

pelajaran fiqih dan variabel tentang peningkatan ibadah sholat siswa. Pengaruh

mata pelajaran fiqih terhadap penigkatan ibadah sholat siswa akan diketahui

apabila antara variabel tentang mata pelajaran fiqih dengan variabel peningkatan

ibadah sholat siswa terdapat hubungan positif, yaitu semakin tinggi mata

pelajaran fiqih, semakin tinggi pula peningkatan ibadah sholat siswa, atau

sebaliknya semakin rendah mata pelajaran fiqih, semakin rendah pula

peningkatan ibadah sholat siswa.

Berdasarkan uraian di atas, maka tujuan penelitian pertama dan ke dua

akan diketahui berdasarkan perhitungan frekwensi terhadap masing – masing

variabel, sedangkan tujuan penelitian yang ke tiga akan diketahui berdasarkan


11

perhitungan korelasi antara variabel tentang mata pelajaran fiqih dengan variabel

tentang peningkatan ibadah sholat siswa, variabel tentang mata pelajaran fiqih

dalam penelitian ini sebagai variabel bebas (independen variabel), sedangkan

peningkatan ibadah sholat siswa di perlakukan sebagai variabel terikat

(dependen variabel).

H. Metodologi Penelitian.

1. Populasi dan Simpel

Penelitian ini akan di laksanakan di Madrasah Tsanawiyah Al – Huda

Ngrejeng Kecamatan Purwosari Kabupaten Bojonegoro. Dalam penelitian ini

yang menjadi populasi adalah siswa dilembaga tersebut yang berjumlah 140

siswa.

Untuk meringankan proses penelitian maka perlu diadakan penarikan

sampel, yaitu penarikan dari sebagian populasi untuk mewakili seluruh

populasi, yaitu “sebagian individu yang diselidiki itu disebut sampel”.11

Selanjutnya dalam menentukan atau menarik sampel penulis

menggunakan tehnik pengambilan sampel yaitu tehnik random sampling.

Dalam tehnik ini (random) semua indifidu dalam populasi baik secara sendiri

– sendiri atau bersama – sama diberi kesempatan yang sama untuk menjadi

anggota sampel”.12

11
Prof. Drs. Sutisno Hadi, MA, Metodologi Research 1, Yogyakarta, Andi, 2004, hal. 77.
12
Ibid, hal. 91
12

Sedangkan menentukan jumlah sampel sebenarnya tidak ada

ketentuan yang mutlak berapa persen suatu sampel harus diambil, untuk

sekedar ancer – ancer maka apabila subyek kurang dari 100 lebih baik

diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi.

Selanjutnya jika jumlah subyeknya besar dapat diambil antara 10 % sampai

15 % atau 20 % sampai 25 %.13

Dari populasi sebanyak 140 siswa akan diambils sebanyak 36 siswa

atau kurang lebih 25 % sebagai anggota sampel yang ambil secara merata

dari jumlah siswa di Madrasah Tsanawiyah Al – Huda Ngrejeng.

2. Jenis Data

Data yang diperlukan digolongkan dalam dua macam yaitu : data

kuantitatif dan data kualitatif.

Data kuantitatif yang diperlukan :

a. Letak geografis

b. Sejarah singkat

c. Struktur organisasi

d. Data sarana dan prasarana sekolah

e. Data tenaga pengajar

f. Data siswa

13
DR. Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, Rineka Cipta, 1993, hal.
107
13

Adapun data kualitatif yang diperlukan meliputi :

a. Data tentang mata pelajaran fiqih.

b. Data tentang peningkatan ibadah sholat siswa.

2. Tehnik Pengumpulan Data dan Sumber Data

Dalam mengumpulkan data digunakan tehnik dokumenter,

angket/kuesioner, interview, dan observasi.

Tehnik dokumenter digunakan untuk memperoleh seluruh data

kuantitatif berdasarkan dokumen yang ada di sekolah.

Tehnik angket/kuesioner digunakan untuk memperoleh data tentang

pendidikan fiqih serta digunakan untuk mengadakan test kemampuan siswa.

Sedangkan tehnik interview observasi digunakan untuk mengamati

aspek – aspek yang memungkinkan untuk diamati secara langsung untuk

memperkuat data yang diperoleh dengan tehnik angket/kuesioner.

3. Tehnik Analisa Data

Data yang terkumpul akan dianalisis dalam dua tahap.

Pada tahap pertama akan dilakukan analisis pendahuluan terhadap

semua variabel, yaitu menghitung nilai rata – rata (mean) dan menghitung

tinggi rendahnya masing – masing variabel. Analisis tahap pertama ini akan

digunakan untuk mencapai tujuan penelitian pertama dan kedua, serta

sebagai persiapan melakukan analisis tahap kedua.


14

Pada tahap kedua akan dilakukan analisis lanjutan berupa

perhitungan korelasi antara variabel bebas dengan variabel terikat. Analisis

tahap kedua ini digunakan untuk tujuan penelitian yang ketiga, sedangkan

tehnik analisis yang digunakan adalah tehnik analisis “korelasi product

moment (r)”.14

Rumus yang digunakan adalah :

Σ xy
r
xy = ____________
√ (Σ x)2 ( Σ y)2

keterangan :
r
xy : koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y.

xy : jumlah produk dari X dan Y.

x2 : jumlah kuadrat deviasi score x.

y2 : jumlah kuadrat deviasi score y.

I. TAHAP PENELITIAN

14
Prof. Drs. Sutrisno Hadi, MA, Metodologi Research 3, Yogyakarta, Andi, 2004, hal. 301.
15

1. Tahap persiapan : mulai tgl s.d

2. Tahap pengumpulan data : mulai tgl s.d

3. Tahap pengolahan dan analisis data : mulai tgl s.d

4. Tahap pembuatan laporan : mulai tgl s.d

Bojonegoro, 5 Pebruari 2008

Disetujui : Peneliti
Prodi PAI/Tarbiyah STAI Sunan Giri
Bojonegoro
Tanggal :
( SUHARI, A. Ma )

(Dra. SRI MINAR TI, M. PdI )

Anda mungkin juga menyukai