Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR 1


HUKUM OHM
Dosen Pengampuh: Siti Amalia S.Si.,M.Si

Oleh:
Mirsan I. Hi Ashab
03092011015
Kelompok V
Lailasari Mulyono (03092011013)
Rani Djabidi (03092011009)
Sasmitasari Aryanto (03092011020)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KHAIRUN
TERNATE
2021
I. PENDAHULUAN

a. Latar Belakang

Dalam sebuah rangkaian listrik biasanya terdapat istilah yang dikenal dengan arus listrik, tegangan
dan hambatan. Pada dasarnya sebua rangkaian listrik terjadi ketika sebuah penghantar mampu di aliri
electron bebas secara terus menerus. Aliran inilah yang disebut dengan arus. Sedangkan tegangan adalah
beda potensial yang ada di antara titik rangkaian listrik tersebut. Untuk menemukan hubungan diantara
istilah-istilah yang ada dalam sebuah rangkaian listrik diperlukan sebuah praktikum yang fapat
membuktikanya.

Bunyi hukum ohm adalah besar arus listrik (I) yang mengalir melalui sebuah penghantar atau
konduktor akan berbanding lurus beda potesial / tegangan (V) yang di terapkan kepadanya dan
berbanding terbalik dengan hambatan (R).Hukum ohm menyatakan bahwa beda potensial atau
tengangan listrik V antara ujung-ujung sebuah penghantar adalah sebanding dengan arus listrik I
yang melaluinya. Secara matematis hukum ohm dapat dituliskan sebagai berikut.

Dengan melakukan praktikum yang berjudul Hukum ohm ini kita dapat mengetahui dan
mempelajari hubungan antara tegangan dan kuat arus pada suatu rangkaian dan dapat digunakan
untuk mengetahui sebuah hambatan listrik tanpa harus mengunakan alat yang dinamakan
voltmeter. Selain itu materi tentang hukum ohm ini sangat berguna khususnya yang mendalami
kelistrikan. Karena dengan adanya hukum ohm kita dapat mengerti tenteang kelistrikan.untuk itu
kita harus mempelajari lebih dalam tentang hukum ohm dengan cara mempraktekkanya dalam
percobaan ini.

b. Tujuan Percobaan

1. Mengerti konsep hukum ohm


2. Menentukan besarnya arus dan tegangan yang belum di ketahui dalam suatu rangkaian
3. Mengukur dan menguji besarnya tahanan yang belum diketahui nilainya dengan
menerapkan hukum ohm
4. Dapat membuat grafik nilai R dari hubungan antara V dan I
II. DASAR TEORI

Dalam ilmu elektronika, Hukum dasar elektronika yang wajib dipelajari dan dimengerti
oleh setiap engineer elektronika ataupun penghobi elektronika adalah hukum ohm yaitu hukum
dasar yang menyatakan hubungan antara arus listrik ( I ), Tegangan ( V) dan hambatan ( R).
Hukum ohm dalam bahasa inggris disebut dengan “Ohm’s Laws”. Hukum ohm pertama kali
diperkenalkan oleh seorang fisikawan jerman yang bernama Georg Simon Ohm ( 1789-1854)
pada tahun 1825. Georg Simon Ohm mempublikasikan Hukum ohm tersebut pada paper yang
berjudul “ The Galvanic Circuit Mathematically” pada tahun 1827.

Bunyi hukum ohm adalah besar arus listrik ( I) yang mengalir melalui sebuah penghantar atau
konduktor akan berbanding lurus beda potesial / tegangan (V) yang di terapkan kepadanya dan
berbanding terbalik dengan hambatan (R).Hukum ohm menyatakan bahwa beda potensial atau
tengangan listrik V antara ujung-ujung sebuah penghantar adalah sebanding dengan arus listrik I
yang melaluinya. Secara matematis hukum ohm dapat dituliskan sebagai berikut.

V= IⅹR
I = V/R
R = V/I

Dimana:
V = Tegangan (Volt)
I = Arus (Ampere)
R= Hambatan (Ohm)

Hukum ohm adalah salah satu hukum paling mendasar dan penting untuk mengatur rangkaian
listrik dan elektronika. Hukum ini berkaitan dengan arus, tegangan, dan hambatan untuk
perangkat linear, sehinga jika dua diketahui yang ketiga dapat dihitung. Dengan arus, tegangan,
dan resistansi menjadi tiga dari jumlah rangkaian utama, maka hukum ohm juga sangat penting.
Hukum ohm digunakan untuk menghitung nilai resistor yang diperlukan dalam rangkaian, dan
juga dapat digunakan untuk menetukan arus yang mengalir adalam rangkaian di mana tegangan
dapat diukur dengan mudah melintas resistor yang diketahui.Lebih dari itu, hukum ohm juga
digunakan dalam sejumlah besar kalkulasi dan dalam segala bentuk rangkaian listrik dan
elektronika bahkan dimana pun arus itu mengalir. Hukum ohm menjelaskan cara arus mengalir
melalui material ketika berbagai level tegngan diterapkan.
Beberapa bahan seperti kabel listrik menghadirkan sedikit hambatan terhadap aliran arus dan jenis bahan
ini disebut koduktor. Oeh karena itu jika konduktor ini di tempatkan tepat di sebarang batrey misalnya,
banyak arus akan mengalir. Dalam kasus lain bahan lain mungkin menghalangi aliran arus tetapi masih
memungkinkan beberapa bahan lain. Dalam rangkaian listrik, komponen ini sering disebut resistor dan
ada bahan lain yang tidak ada arus sekalipun yang kemudian disebut isolator. Hukum ohm di aplikasikan
dalam rangkaian elektronka yang digunakan untuk memperkecil arus listri, memperkecil tegangan, dan
memperoleh nilai hambatan ( resistansi) yang di inginkan. Satu hal penting yang harus di ingat dalam
rumus hukum ohm satuan unit yang dipakai hanya tiga yaitu volt, ampere, dan ohm.
Hukum ini menyamakan situasi listrik dengan aliran air dalam pipa. Tegangan diwakila oleh tekanan
air pipa, arus diwakili oleh jumlah air yang mengalir melalui pipa dan terakhir resistansinhya setara
dengan ukuran pipa. Dapat di bayangkan bahwa semakin lebar ppipah maka semakin banyak air yang
mengalir. Ohm menentukan bahwa untuk bahan normal, mengandakan tegangan mengandakan aliran arus
untuk komponen tertentu yang sama dengan bentuk yang berbeda akan menghadirkan tingkat hambatan
yang berbeda terhadap aliran arus. Hukum ohm digunakan secara luas dalam rangkaian listrik. Dengan
mengunakan hukum ohm, kita tidak hanya dapat menghitung, tapi juga dapat memperkecil arus listrik,
memperkecil tegangan pada rangkaian dan juga untuk memperoleh nilai resistansi atau hambatan yang
diperlukan.
III. METODE PERCOBAAN

a. Alat dan Bahan

1. Batray
2. Reostrad
3. Kabel penghubung
4. Resistor
5. Multimeter ( Basic meter )

b. Prosedur percobaan

1. Dirangkai alat seperti pada gambar1, Kemudian hubungi asisten untuk memeriksa
rangkaian tersebut
2. Dinyalakan power supply dan mulai dari 0V
3. Dinaikan tegangan sesuia petunjuk asisten
4. Dicatat nilai V dan I pada table
5. Diulangi langkah 1-4 dengan harga resistor yang berbeda
6. Dihitung harga resistir yang belum diketahui tersebut berdasarkan data pengukuran
7. Dibuat grafik hubungan antara V dan I untuk masing-masing harga resistor

c. Skema percobaan
d. Analisis data

Tabel 1: Pengukuran dengan resistor variable 1

N Nilai Arus I (Ampere) Nilai Tegangan V (Volt)


o
1
2
3
4
5

Tabel 2: Pengukuran dengan resistor variable 2

N Nilai Arus I (Ampere) Nilai Tegangan V (Volt)


o
1
2
3
4
5

Tabel 3: Pengukuran dengan resistor variable 3

No Nilai Arus I (Ampere) Nilai Tegangan V (Volt)


1
2
3
4
5
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

a. Tabel Data

Tabel 1: Pengukuran dengan resistor variable 1

No Nilai Arus I (Ampere) Nilai Tegangan V (Volt) R = V/I (Ohm)


1 0, 02 1, 70 85
2 0, 05 5, 10 102
3 0, 08 8, 22 102,7
4 0, 10 9, 72 97,2
5 0, 11 10, 34 94

Tabel 2: Pengukuran dengan resistor variable 2

No Nilai Arus I (Ampere) Nilai Tegangan V (Volt) R = V/I (Ohm)


1 0, 06 3, 33 55, 5
2 0, 14 7, 22 51, 5
3 0, 15 7, 86 52, 4
4 0, 21 10, 89 51, 8
5 0, 27 14, 30 52, 9

Tabel 3: Pengukuran dengan resistor variable 3

No Nilai Arus I (Ampere) Nilai Tegangan V (Volt) R = V/I (Ohm)


1 0, 14 3, 55 25, 3
2 0, 22 5, 62 25, 5
3 0, 28 7, 24 25, 8
4 0, 29 8, 07 27, 8
5 0, 38 9, 75 25, 6
b. Grafik
c. Hasil Akhir
V = I.R atau R =

Pengukuran dengan resistor

No Resistor variable 1 Resistor variable 2 Resistor variable 3

1 R= = = 85Ω R= = = 55,5Ω R= = = 25,3Ω

2 R= = = 102Ω R= = = 51,5Ω R= = = 25,5Ω

3 R= = = 102,7Ω R= = = 52,4Ω R= = = 25,8Ω

4 R= = = 97,2Ω R= = = 51,8Ω R= = = 27,8Ω


5 R= = =94Ω R= = = 52,9Ω R= = = 25,6Ω

d. Pembahasan

Bunyi hukum ohm adalah besar arus listrik ( I) yang mengalir melalui sebuah penghantar
atau konduktor akan berbanding lurus beda potesial / tegangan (V) yang di terapkan kepadanya
dan berbanding terbalik dengan hambatan (R).Hukum ohm menyatakan bahwa beda potensial
atau tengangan listrik V antara ujung-ujung sebuah penghantar adalah sebanding dengan arus
listrik I yang melaluinya. Secara matematis hukum ohm dapat dituliskan sebagai berikut.

Berdasarkan praktikum dan perhitungan yang telah di laksanakan telah ditentukan sumber-
sumber tegangan yang berbedfa beda mulai dari sumbertegangan yang paling rendah hinga yang
tingi.Dan dari praktikum yang sudah dilakukan bahwa telah ditemukan nilai atau hasil dari
percobaan yang telah dilakukan yaitu sebagai berikut:

 Table 1 dengan nilai arus 0,02-0,05-0,08-011 untuk tegangan dengan nilai 1,70-5,10-
8,22-9,72-10,34 dan nilai R 85Ω-102Ω-102,7Ω-97,2Ω-94Ω.
 Tabel 2 dengan nilai arus 0,06-0,14-0,15-0,21-0,27 untuk tegangan dengan nilai 3,33-
7,22-7,86-10,89-14,30 dan nilai R 55,5Ω -51,5Ω -52,4Ω -51,8Ω -52,9Ω
 Tabel 3 dengan nilai arus 0,14 -0,22 -0,28 -0,29 -0,38 untuk tegangan dengan nilai 3,55
-5,62 -7,24 -8,07 -9,75 dan nilai R 25,3Ω -25,5Ω -25,8Ω -27,8Ω -25,6Ω

Itulah data yang telah kami peroleh dari percobaan hukum ohm. Jadi berdasarkan teori dan
praktek yang kami lakukan semunaya cocok. Ini menandakan praktek yang kami lakukan dapat
berjalan dengan baik dan benar sehnga sesui dengan teori yang telah ada.
V. KSIMPULAN DAN SARAN

a. Kesimpulan

Dari percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa arus listrik dan hambatan berbanding
lurus dengan tegangan. Artinya semakin besar arus listrik atau hambatan semakin besar pula
tegangannya, dan sebaliknya. Tetapi arus listrik berbanding terbalik dengan hambatanya. Artinya
semakin besar arus maka semakin kecil niali hambatanaya yang diberikan sehinga dirumskan:
V = I.R
Dari percobaan di atas konsep hukum ohm dapat dimengerti dengan baik
Arus dan tegangan yang sebelum praktikum belum diketahui nilainya, telah diketahui nilainya
melalui percobaan diatas.
Telah diuji dan diukur besar nilai tahanan yang sebelumnya tidak diketahui nilainya dan telah
diterapkan mengunakan hukum ohm.
Grafik nilai R dari hubungan antara V dan Itelah di buat

b. Saran

Sebelum memulai praktikum sebaiknya kita memamahi konsep dari hukum ohm terlebih
dahulu agar disaat praktikum berlangsung kita tidak lagi keliru
Saat proses perangkaian kita perlu memperhatikan rangkaian praktikum agar tidak terjadi hal
yang tidak diinginkan diakibatkan kesalahan merangkainya
Dalam pengamatan dan pengambilan data sebaiknya kita telitih terlebih dahuluh karena jika
terjadi kesalahan dari nilai tegangan atau arus yang diukur maka akan sangat berpengaruh
terhadap nilai hambatanya yang didapatkan.
VI. DAFTAR PUSTAKA

http://id.scribd.com/documen pengertian hukum ohm


http:// serviceacjogja. Pro/hukum ohm.
http://iup ugm. Com hukum ohm

Anda mungkin juga menyukai