REMAJA
KTI Oleh : Nurtani Hadi Setiawan, Siti Rara Maliha dan Milatussofiah
Pembimbing : Lukman Syah, S.Pd.I
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah diartikan sebagai suatu rumusan yang mempertanyakan
suatu fenomena baik dalam kedudukanya sebagai fenomena mandiri, maupun dalam
kedudukanya sebagai fenomena yang saling terkait. Diantaranya fenomena yang satu
dengan yang lainya, baik sebagai penyebab maupun sebagai akibat. 3
Dari uraian diatas terdapat beberapa masalah yang dapat dikaji dan diteliti yaitu :
1. Bagaiman minat remaja terhadap pendidikan Agama?
2. Bagaiman peran Pendidikan Agama Terhadap Moral Remaja ?
3. Seperti apa pentingnya Pendidikan Agama Terhadap Moral Remaja?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan Penulisan Adalah sebagai bahan untuk melatih mengungkapkan
pemikiran atau hasil penelitinya dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis dan
metode logis. Menumbuhkan etos ilmiah dikalangan siswa-siswi. Sehingga tidak
menjadi konsumen ilmu pengetahuan, tetapi juga mampu menjadi penghasilan
(produsen) pemikiran dan karya tulis dalam bidang ilmu pengetahuan. Terutama
setelah penyelesaianya studi untuk membuktikan potensi dan wawasan ilmiah yang
dimiliki siswa-siswi dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam bentuk
karya tulis ilmiah setelah yang bersangkutan memperoleh pengetahuan dan pendidikan
dari pendidikanya. Melatih keterampilan dasar untuk melakukan penelitian. 4
Adapun Tujuan Penulisan dalam karya tulis ilmiah ini adalah sebagai berikut :
5 Ade putra panjaitan 2104 kopelasi & kebudayaan pendidikan Jakarta IKPI dki Jakarta
menyebutkan bahwa penyelenggaraan formal melalui : pendidikan anak usia dini, jalur
formalnya berupa Taman Kanak-kanak (TK) dan Raudhatul athfal (RA) pendidikan
dasar (contohnya : MI,sd,SMP/Mts) pendidikan menengah contohnya : SMA, MA,
sederajat) dan pendidikan tinggi (diploma, sarjana, magister, spesialis, doctor). 6
2. Pendidikan Non Formal
Pendidikan Non Formal merupakan pengakuan akan pentingnya pendidikan,
belajar dan pelatihan yang terjadi diluar lembaga pendidikan yang terstruktur dan
berjenjang, pendidikan Non Formal paling banyak terdapat pada usia dini, serta
pendidikan dasar, TPA ( Taman Pendidikan Al-qur’an) yang banyak terdapat di masjid
atau di majlis ta’lim, selain itu ada juga berbagai khusus, baik kursus musik, seni, dan
sebagainya. Strategi itulah yang perlu terus dikembangkan dan dilakukan oleh
pendidikan luar sekolah, dalam membantu dalam menyediakan bagi masyarakat, yang
karena berbagai hal yang tidak terlayani oleh jalur formal.
Ada beberapa jenis lembaga non formal di Indonesia Balai pengembangan
pendidikan luar sekolah dan pemuda ( BPPLSP) yaitu:
1. Balai pengembangan kegiatan belajar ( BPKB)
2. Sanggar kegiatan belajar (SKB)
3. Pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBS)
Ada juga beberapa program pendidikan Non Formal Pendidikan kecakapan
hidup di Indonesia yaitu :
1. Pendidikan anak usia dini ( contohnya: kelompok bermain, taman penitipan anak).
2. Pendidikan kepemudaan. 7
6 Dj fajar sidik konsep dasar ilmu pendidikan islam (bandung.lita putra media 2006)
7 Dj fajar siddik konsep dasar ilmu pendidikan islam (bandung.lita putra media).2016
Pendidikan tercangkup dari segala aspek jagat raya ini, bukan hanya terbatas
pada manusia semata, yakni dengan menempatkan Allah SWT. Sebagai pendidik yang
maha agung, secara garis besar konsep pendidikan dalam pedoman Islam dalam
mempertemukan pengaruh dasar dan pengaruh pendidikan diharapkan akan menjadi
satu kesatuan yang terpadu kearah pembentukan akhlak yang sempurna. 8
Ada beberapa menurut para ahli yaitu di antaranya :
1. Menurut M.J. Langeveld yaitu pendidikan merupakan upaya manusia dewasa
membimbing manusia yang belum dewasa, kepada kedewasaan dan merupakan usaha
menolong anak untuk melaksanakan tugas hidupnya agar bisa mandiri.
2. Menurut John Dewey (1978) Pendidikan adalah segala sesuatu bersamaan dengan
pertumbuhan pendidikan sendiri tidak punya tujuan akhir dibalik dirinya. 9
D. Definisi Moral
Moral adalah perbuatan, tingkah laku atau ucapan seseorang dalam berinteraksi
dengan manusia. Apabila yang dilakukan seseorang itu sesuai dengan nilai rasa yang
berlaku dimasyarakat tersebut dan dapat diterima serta menyenangkan lingkungan
masyarakat. Maka orang itu dinilai mempunyai moral yang baik begitu pula sebaliknya,
moral adalah produk dari budaya dan agama.
Moral merupakan kondisi pikiran, perasaan, ucapan, dan perilaku manusia yang terkait
dengan nilai-nilai baik dan buruk.
Zaman sekarang mempunyai nilai implisit karena banyak orang yang mempunyai
moral atau amoral itu dari sudut pandang yang sempit. Moral itu sifat dasar yang
diajarkan sekolah-sekolah dan manusia harus mempunyai moral jika ia ingin dihormati.
Oleh karena itu, moral adalah nilai keabsolutan dalam kehidupan bermasyarakat secara
utuh. Penilaian terhadap moral diukur dari kebudayaan masyarakat setempat. 10
Ada beberapa pendapat menurut para ahli tentang moral yaitu :
a. Menurut chaplin (2006)
Moral mengacu pada akhlak yang sesuai dengan peraturan sosial atau menyangkut
hukum dan adat kebiasaan yang mengatur tingkah laku.
8 Dj pajar konsep dasar. Ilmu pendidikan islam .(bandung. Lita putra media ) 2006
9 www.7troprangking.com/2013/02/07
10 www.taufal serve 612/2015/ landasan teori
b. Menuru Hurlock (1990)
Moral adalah tata cara, kebiasaan, dan adat peraturan perilaku yang telah menjadi
kebiasaan bagi anggota suatu budaya.
Dari ke dua pengertian moral di atas dapat disimpulkan bahwa moral adalah
suatu keyakinan tentang benar atau salah, baik dan buruk, yang sesuai dengan
kesempatan.
Ada juga moral menurut para ahli Islam yaitu:
1. Menurut Imam Soekardi
Moral adalah kebaikan bahwa seseorang pria dengan langkah-langkah yang
diadopsi oleh aksi bersama
2. Menurut Zainuddin Saifullah Nainggolaan
Moral adalah teradisi spiritual untuk melakukan serangkaian standar yang mengatur
perilaku orang dan masyarakat.11
11 www.pengertian ahli.com id
BAB III
PENGARUH PENDIDIKAN AGAMA TERHADAP MORAL REMAJA
Dari ayat di atas dapat disimpulkan bahwa pada hakikatnya, tugas yang
dilemban oleh umat manusia sangat berat, dengan kata lain yaitu : sebagai khalifah,
yakni khalifah seluruh umat. Oleh sebab itu, merupakan sebuah tantangan yang
menuntut untuk lebih berkembangnya pendidikan Islam, terutama dalam upaya
Dari firman tersebut dapat kita simpulkan dan dapat kita pahami bahwa penilaian,
nilai-nilai akidah kepada anak hendaknya dilakukan sedini mungkin secara konsista
maupun berkesinambungan. Hal ini bertujuan untuk memperkokoh keimanan yang
telah ia bawa sejak lahir ke dunia ini.
Aspek kedua setelah akidah yaitu aspek ibadah. keduanya berhubungan erat
dan dapat di simpulkan bahwa hakikat ibadah adalah menumbuhkan kesadaran pada
diri manusia. Bahwa ia sebagai insan di ciptakan Allah swt khusus untuk mengabdi
kepadanya. Di dalam al-quran Allah SWT berfirman:
Artinya : “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi
kepada-Ku”. (56)15
Dengan kata lain ibadah dapat menciptakan insan yang berakhlakul karimah.
Selain dari pada itu tidak kalah pentingnya dalam menentukan kepribadian seseorang
muslim adalah aspek akhlak.
Menurut Rozak pendidikan akhlak adalah faktor penting dalam membina suatu
umat atau membangun suatu bangsa. Jika manusia pelaksanaan tidak memiliki akhlak,
niscaya segalanya akan berantakan dan sia-sia, akibat penyelewengan dan korupsi,
yang diperlukan pengembangan ialah keikhlasan, kejujuran, jiwa kemanusiaan, yang
tinggi dan kedisplinan.
Dari segi aspek akidah, ibadah, dan akhlak ketiganya saling berhubungan
laksana bejana, mengatur kehidupan manusia dalam semua aspek baik secara
individual maupun secara sosial, ketiganya merupakan ilmu ilahi yang bersifat abadi
yang menjadi sumber insani yang tidak ada dalam semua displin ilmu.
Menurut Gunarsa remaja merupakan masa pelatihan antara massa anak-anak
dan massa dewasa yakni antara umur 12-21 tahun. Remaja yang merupakan masa
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendidikan merupakan upaya sadar atau terencana yang dilakukan oleh guru
untuk mengembangkan potensi secara optimal, potensi mencakup jasmani dan rohani
sehingga melalui pendidikan, seorang dapat mengoptimalkan pertumbuhan fisiknya
agar memiliki kesiapan untuk melakukan tugas-tugas arah dan tujuan pendidikan.
Pendidikan terbagi menjadi dua, baik pendidikan formal (umum) maupun
pendidikan nonformal. Pendidikan Nonformal berkaitan erat pada pendidikan agama.
Pendidikan agama merupakan proses pendidikan dan memberikan pengetahuan
membentuk kepribadian sikap serta keterampilan para remaja dalam mengamalkan
norma, nilai, serta ajaran agamanya.
Peranan pendidikan agama sangatlah penting bagi kehidupan remaja masa kini.
Karena pada hakikatnya pendidikan agama adalah suatu pendorong utama untuk
terbentuknya moral remaja yang berakhlak baik.
Moral adalah perbuatan, tingkah laku atau ucapan seseorang dalam berinteraksi
dengan manusia lainnya. Apabila yang dilakukan seseorang itu sesuai dengan nilai
rasa yang berlaku dimasyarakat tersebut dan dapat diterima serta menyenangkan
lingkungan masyarakat. Karena moral merupakan kondisi pemikiran, perasaan, ucapan,
dan prilaku manusia yang terkait dengan nilai-nilai baik dan buruk.
Minat remaja terhadap pendidikan sangatlah minim. Seperti yang kita ketahui
bahwa para remaja sekarang hanya beberapa persen yang mempunyai minat untuk
mempelajari dan mendalami ilmu pendidikan agama karena sebagian orang lainnya
lebih mementingkan pendidikan yang mereka anggap itu bagus, bisa meninggikan
derajatnya atau mengharumkan namanya karena mereka terlalu bangga dengan
pendidikan yang mereka anggap penting tersebut tanpa memikirkan akibatnya. Akibat
yang mereka tidak sadari bahwa mereka yang menyepelekan pendidikan agama
tersebut akan jauh dari Allah Swt sedikit demi sedikit mereka telah mengikuti trend
zaman budaya luar dan melupakan pendidikan agama yang memang harus dipelajari
dan di dalami tetap sekarang hanya sebagian persen yang mempelajari pendidikan
agama tersebut.
Untuk mencetak remaja-remaja yang berpendidikan serta memiliki moral yang
berbudi pekerti luhur, maka hendaklah para orang tua menanamkan pendidikan agama
kepada anak usia dini. Agar mereka mengetahui kepada tuhannya serta rasulnya, dan
mereka juga dapat mengetahui bahwasanya agama memiliki suatu larangan terhadap
setiap semua perilaku yang tercela, karena banyak sekali remaja yang sukses tapi
sangat disayangkan tidak memiliki sama sekali pondasi agama dalam diri mereka,
maka tidak sedikit dari mereka yang mengalami kegagalan dari kesuksesannya
dikarenakan kebanyakan dari mereka terjerumus kedalam lembah yang nista.
B. Saran-saran
Saran yang dapat diberikan mengenai analisis yang dilakukan, yaitu sebagai
berikut :
1. Bagi siswa semoga dengan adanya Karya Tulis Ilmiah ini dapat meningkatkan motivasi
belajar terutama terhadap pendidikan agama Islam.
2. Bagi siswa semoga dengan adanya Karya Tulis Ilmiah ini dapat mencontohkan atau
memperaktekkan akhlak-akhlak yang diajarkan oleh Rasulallah SAW.
3. Bagi guru semoga dengan adanya Karya Tulis Ilmiah ini dapat menjadi referensi untuk
menambah wawasan keilmuan.
4. Bagi sekolah semoga Karya Tulis Ilmiah ini menjadi sebuah referensi yang dapat
digunakan dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
5. Bagi penulis dengan adanya penulisan Karya Tulis Ilmiah ini semoga dapat
memberikan dan menambah ilmu, pengalaman dan wawasan yang baru.
DAFTAR PUSTAKA
Depag & Al Quran Terjemah, minggu 24 oktober 2016 09 : 00 WIB
http// pustaka, com, id, /pustaka/ online, kamis 28 oktober 2016 pm : 02 : 30
http// google weblight, com, jumat 29 oktober 2016 2016 pm : 01 :00
Kata-kata Bijak , senin 7 November 2016 pm : 11 :09
m. kompasania com, id, minggu 20 oktober pm : 12 : 00
Panjaitan, Putra, Ade. 2016 Kopelasi & Kebudayaan Pendidikan, Jakarta IKPI. Dki Jakarta.
hlm 32
Siddik Djfajar. 2006 Konsep Dasar Ilmu Pendidikan Islam. Bandung Lita Putra Media. hlm
30
www. Taufal Serve 612/2015/ Landasan Teori com. Senin, 10 oktober pm: 10: 57
www. Informasiahli. Com. Jumat, 14 oktober 2016 pm: 10:57
www. Academia, edu, com, sabtu 8 oktober 2016 pm : 11:23
www. Pengertian ahli. Com. Id. Sabtu 05 november pm : 11:20
www. Troprangking, com / 2013/ 02 /07/ minggu 06 november 2016 pm : 11 :00
www. Google com, id, selasa 22 november 2016 pm : 12: 30