Anda di halaman 1dari 18

VAKSINASI

Teodhora, M.Farm., Apt


 Vaksinasi → bisa kebal terhadap penyakit melalui vaksinasi →bekerja
dgn memaparkan individu secara aman ke mikroba patogen
tertentu, secara artifisial meningkatkan kekebalan
 Imunitas = cara tubuh melindungi diri dari infeksi
Imunisasi = Proses menginduksi kekebalan secara artifisial
 Tujuan utama vaksinasi adalah untuk memberikan kekebalan
pelindung dengan menginduksi respons memori terhadap
mikroorganisme infeksius menggunakan sediaan antigen non-toksik.
PROGRAM VAKSINASI
usia vaksinasi
2 bulan DTP, Tetanus and Pertussis (whooping cough),
Polio, Meningitis type C
4 bulan DTP, Polio (both 2nd doses)

6 bulan DTP, Polio (3rd doses)

15-18 bulan MMR combined vaccine

4-5 tahun DTP combined vaccine (4th dose), MMR combined


vaccine (2nd dose), Polio booster
11-13 tahun Rubella (German measles)

13 tahun Tuberculosis (BCG)

15 tahun Tetanus and Diptheria – booster


Polio booster.
 Banyak vaksin terdiri dari
sel bakteri atau partikel
virus yang dilemahkan
atau dilemahkan.
 Dgn cara → memasukkan
gen yg diinginkan ke
dalam vektor, kemudian
disuntikkan vektor ke
pasien dan akan terjadi
replikasi. Kondisi ini akan
menghasilkan Ag dlm
jumlah besar
FAKTOR-FAKTOR YANG DAPAT
MEMPENGARUHI EFEKTIVITAS VAKSIN
 Penyimpanan harus
dipastikan stabil
 Keamanan
 Biaya
 Memiliki imunogenisitas yg
cukup
 Induksi jns kekebalan yg
tepat
PRINSIP VAKSINASI
Imunisasi Pasif
 Termasuk antibodi
maternal alami,
antitoksin, dan globulin
imun
Imunisasi aktif
 termasuk infeksi alami,
vaksin (banyak jenis),
dan toksoid
IMUNISASI PASIF

 pemberian antibodi yang telah dibentuk sebelumnya baik secara


intravena maupun intramuskular.
 Digunakan untuk memberikan perlindungan cepat pada infeksi
tertentu seperti difteri atau tetanus atau jika terjadi pajanan yang
tidak disengaja oleh patogen tertentu seperti hepatitis B.
 Digunakan untuk memberikan perlindungan pada individu yang
kekebalannya terganggu
IMUNISASI PASIF

 terjadi secara alami melalui transfer antibodi ibu melintasi


plasenta ke janin.
 Injeksi dengan antibodi yang telah dibentuk sebelumnya.
Antibodi manusia atau hewan dapat digunakan
 Efek hanya bersifat sementara
 Kondisi yg diperlukan untk imunisasi pasif adalah kekurangan dlm
sintesis antibodi sbg akibat dr cacat sel bawaan atau yg didapat.
 Krn org yg rentan trkena pnyakit akn mnybbkn komplikasi
langsung
PASSIVE IMMUNIZATION

Infection Source of Antiserum Indications


Tetanus Immune human; horse Post exposure (plus vaccine)

Diptheria Horse Post-exposure

Gas gangrene Horse Post-exposure

Botulism Horse Post-exposure

Varicella-Zoster Immune human Post-exposure in immunodeficiency

Rabies Immune human Post exposure (plus vaccine)

Hepatitis B Immune human Post-exposure prophylaxis

Hepatitis A Pooled human Ig Prophylaxis

Measles Immune human Prophylaxis

Snakebite Horse Post-bite

Some autoimmune disease Pooled human ig Acute thrombocytopenia and neutropenia


IMUNISASI AKTIF

 Infeksi Alami dengan


mikroorganisme atau akuisisi
buatan (vaksin)
 Keduanya merangsang
proliferasi sel T dan B,
menghasilkan pembentukan
sel efektor dan memori
 Pembentukan sel memori
adalah dasar dari efek
vaksinasi yang relatif
permanen
 Imunisasi aktif adalah pemberian vaksin yang mengandung produk
mikroba dengan atau tanpa bahan pembantu untuk memperoleh
perlindungan imunologi jangka panjang terhadap mikroba
penyebab
 rute normal vaksinasi adalah secara intramuskular atau subkutan.
 Imunisasi oral adalah metode pilihan untuk vaksin polio dan
Salmonella typhi.
PRINSIP VAKSINASI

 Antigen→ Zat hidup atau tidak aktif (misalnya protein,


polisakarida) yang mampu menghasilkan respons imun
 Antibodi→ Molekul protein (imunoglobulin) yang diproduksi oleh
limfosit B membantu menghilangkan antigen
 Self vs. nonself
 Perlindungan dari penyakit menular
 Responnya ditunjukkan dengan adanya antibodi
 Sangat spesifik untuk satu organisme
VAKSIN HIDUP YANG DILEMAHKAN

 Vaksin campak
 Vaksin polio oral
 Vaksin gondok
 Vaksin rubella
 Vaksin cacar
 Vaksin BCG (bacille Calmette-Guérin)
ANTIGEN YANG DIMURNIKAN

 Vaksin pertusis aseluler


 Polisakarida kapsuler polisakarida pneumokokus
 Meningokokus polisakarida; protein-polisakarida konjugat
 Haemophilus influenzae tipe b
 Vaksin hepatitis B yang diturunkan dari plasma

Antigen rekombinan
Vaksin rekombinan hepatitis B merupakan contoh vaksin yg tersusun
dari sub unit hepatitis B surface antigen (HBsAg) yg dibuat melalui
teknologi DNA rekombinan

Anda mungkin juga menyukai