LAMPIRAN
PERATURAN MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 82 TAHUN 2015
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA
ALOKASI KHUSUS BIDANG KESEHATAN,
SERTA SARANA DAN PRASARANA
PENUNJANG SUBBIDANG SARPRAS
KESEHATAN TAHUN ANGGARAN 2016
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pembangunan kesehatan merupakan bagian dari pembangunan
nasional dalam rangka mewujudkan visi misi Presiden dan
implementasi Nawa Cita yang kelima yaitu meningkatkan kualitas
hidup manusia Indonesia.
Untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya, diselenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya
kesehatan masyarakat, dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif
dan rehabilitatif secara terpadu, menyeluruh, dan berkesinambungan.
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah,
mengamanatkan Dana Alokasi Khusus (DAK) sebagai salah satu
sumber pembiayaan bagi daerah dalam pelaksanaan desentralisasi,
diantaranya untuk meningkatkan pembangunan kesehatan, sehingga
Pemerintah baik Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah dapat
menyediakan pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau dan
berkualitas. Pasal 108 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004
menyebutkan Dana Dekonsentrasi dan Dana Tugas Pembantuan secara
bertahap dialihkan menjadi dana Alokasi Khusus.
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah, pada Pasal 298 ayat (7) menyebutkan belanja DAK
diprioritaskan untuk mendanai kegiatan fisik dan dapat digunakan
untuk kegiatan nonfisik. Tahun 2016 Pemerintah mengalokasikan
-11-
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum:
Mendukung daerah dalam penyediaan dana pembangunan bidang
kesehatan untuk mencapai target prioritas nasional bidang
kesehatan.
2. Tujuan Khusus:
a. Menyediakan dukungan dana kegiatan fisik pelayanan
kesehatan dasar, rujukan dan kefarmasian;
b. Menyediakan dukungan dana operasional bagi Puskesmas,
dalam menjalankan upaya kesehatan;
c. Menyediakan dukungan dana bagi penyelenggaraan
manajemen Puskesmas, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
dan Provinsi dalam pelaksanaan prioritas nasional bidang
kesehatan;
d. Mengaktifkan penyelenggaraan manajemen Puskesmas mulai
dari perencanaan, penggerakan/pelaksanaan lokakarya mini
sampai dengan evaluasi.
e. Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan bagi Ibu
Hamil, Bersalin dan Nifas serta Bayi Baru lahir.
f. Meningkatkan manajemen mutu dan manajemen pelayanan
kesehatan di Puskesmas dan Rumah Sakit
-13-
C. SASARAN
a. Dinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota, beserta seluruh
UPT nya;
b. RSUD Rujukan Regional/Provinsi/Nasional;
c. Rumah sakit daerah; dan
d. Rumah sakit kelas D Pratama;
D. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup penggunaan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2016
diarahkan untuk kegiatan:
1. DAK Fisik Reguler Bidang Kesehatan
a. Subbidang Pelayanan Kesehatan Dasar, diarahkan untuk:
1) Pembangunan Puskesmas baru termasuk rumah dinas
2) Pembangunan ruang rawat inap Puskesmas
3) Rehabilitasi bangunan Puskesmas rusak sedang atau
berat
4) Penyediaan alat kesehatan di Puskesmas
5) Penyediaan alat penunjang di Puskesmas
6) Penyediaan puskesmas keliling perairan
7) Penyediaan puskesmas keliling roda 4
8) Penyediaan kendaraan operasional roda 2
9) Penyediaan ambulans
10) Penyediaan Perangkat Sistem Informasi Kesehatan di
Puskesmas.
b. Subbidang Pelayanan Kesehatan Rujukan, diarahkan untuk:
1) Penyediaan sarana prasarana dan peralatan medis
Rumah Sakit Daerah sesuai dengan standar kelas
Rumah Sakit pada saat ini.
2) Penyediaan sarana prasarana dan peralatan medis RSUD
sesuai dengan standar Rujukan
Nasional/Provinsi/Regional
3) Penyediaan Ambulans;
4) Penyediaan mobil jenazah;
5) Penyediaan Unit Transfusi Darah di Rumah Sakit dan
Bank Darah Rumah Sakit;
6) Penyediaan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
rumah sakit;
-14-
E. KEBIJAKAN OPERASIONAL
DAK Bidang Kesehatan adalah dana yang dialokasikan dalam
APBN kepada daerah dengan tujuan untuk membantu mendanai
kegiatan yang merupakan urusan daerah sesuai dengan prioritas