NAMA ANGGOTA :
KELOMPOK B5
2019
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Matematika merupakan ilmu pengetahuan yang didapat dari alam semesta.
Matematika ini digunakan dalam berbagai cabang ilmu. Hitung-menghitung adalah hal
wajib yang harus ada didalamnnya. Tidak semata-mata angka, ada juga huruf sebagai
variabel yang digunakan untuk proses pengoperasiannya.
Sehari-hari kita beraktivitas menggunakan penerapannya. Dari mulai aktivitas jual-
beli yang menggunakan satuan rupiah, satuan kilo, satuan biji, dan lain sebagainya. Untuk
contoh lain yaitu perhitungan dalam ilmu-ilmu lain seperti ilmu fisika, ilmu kimia, ilmu
biologi, dan lain-lain.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu matematika?
2. Apa saja manfaat matematika dalam lingkup alam semesta?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian matematika dalam lingkup alam semesta
2. Mengetahui manfaat matematika dalam lingkup alam semesta
BAB 2
PEMBAHASAN
π=3,14159265358979323846264338327950288419716939937510582097494459230781640
62862089986280348253421170679
Karena definisi nilai phi berhubungan dengan lingkaran, banyak rumus dalam
matematika, sains, dan teknik yang menggunakan phi. Pada saat belajar rumus-rumus
trigonometri dan geometri yang menyangkut lingkaran, elips, dan bola, disitu akan anda
dapati konstanta phi. Selain di bidang matematika konstanta pi juga ditemukan pada rumus-
rumus bidang ilmu lainnya seperti kosmologi, termodinamika, mekanika, fraktal, dan
elektromagnetisme. Nilai phi ini sangat berkaitan erat dengan kehidupan manusia. Bahkan
bentuk bumim ini juga dijelaskan dengan nilai phi. Perhitjgan yag bisa dilakukan dengan nilai
phi yakni berapa luas bumi ini.
Bilangan prima dalam matematika diyakini merupakan salah satu misteri alam
semesta, karena hingga era komputer sekarang ini pun, ia banyak dimanfaatkan sebagai
sistem kodetifikasi (pengkodean, penyandian) berbagai hal yang penting dan rahasia. Di alam
semesta, ia “diduga” menjadi bahasa universal yang dapat dipahami oleh semua makhluk
berkecerdasan tinggi dan dipakai sebagai komunikasi dasar antar mereka. Bahkan sejak
dahulu, sebagian ilmuwan meyakini adanya hubungan erat bilangan prima dengan desain
kosmos.
Salah satu teka-teki lama yang belum sepenuhnya terpecahkan adalah bilangan prima.
Bilangan prima adalah bilangan yang hanya dapat habis dibagi oleh bilangan itu sendiri dan
angka 1. Angka 12 bukan merupakan bilangan prima, karena dapat habis dibagi oleh angka
lainnya 2, 3, dan 4. Bilangan prima adalah 2, 3, 5, 7, 11, 13, …. dan seterusnya. Banyak
bilangan prima tidak terhingga. Tidak peduli berapa banyak kita menghitung, pasti kita akan
menemukan bilangan prima, walaupun mungkin makin jarang_ Hal ini menjadi teka-teki kita,
jika kita ingat bilangan ini tidak dapat dibagi oleh angka lainnya. Salah satu hal yang
menakjubkan, dalam era komputer kita memberikan kodetifikasi semua hal yang penting dan
rahasia, di bank, asuransi, dan perhitungan-perhitungan peluru kendali, security system
dengan enkripsi, dalam angka jutaan bilangan-bilangan yang tidak habis dibagi oleh angka
lainnya. Ini diperlukan karena dengan penggunaan angka lain, kodetifikasi tadi dapat dengan
mudah ditembus.
Fenomena inilah yang ditemukan ilmuwan dari Duesseldorf (Dr. Plichta), sehubungan
dengan penciptaan alam, yaitu distribusi misterius bilangan prima. Para ilmuwan sudah lama
percaya bahwa bilangan prima adalah bahasa universal yang dapat dimengerti oleh semua
makhluk (spesies) berintelegensia tinggi, sebagai komunikasi dasar antarmereka. Bahasa ini
penuh misteri karena berhubungan dengan perencanaan universal kosmos.
Bilangan lain yang perlu diketahui adalah sisa dari bilangan prima, yakni bilangan
komposit, kecuali angka 1, yaitu 4, 6, 8, 9,10,12,14,15, …. dan seterusnya. Dengan kata lain,
bilangan komposit adalah bilangan yang terdiri dari minimal dua faktor prima. Misalnya :
6=2x3=2.3
30 = 2 x 3 x 5 = 2 . 3 . 5
85 = 5 x 17 = 5 . 17
Selain itu, dikenal pula bilangan khusus, yang disebut prima kembar, yaitu bilangan
prima yang angkanya berdekatan dengan selisih 2. Misalnya :
(3,5)
(5,7)
(11,13)
(17,19)
dan seterusnya.
Mayoritas ahli astrofisika juga percaya bahwa di alam semesta terdapat “kode
kosmos” atau yang disebut cosmic code based on this order, yang dikenal juga sebagai
Theory of Everything (TOE), yang artinya terdapat konstanta-konstanta alam semesta yang
saling berhubungan berdasarkan perintah pendesain. Sekali perintah tersebut dapat
dipecahkan, maka hal ini akan membuka pandangan sains lainnya yang berhubungan.
Semua yang berkaitan di dunia ini dapat dijelaskan dengan matematika. Seiring
dengan perkembangan zaman manusia mulai mencoba membuat program yang sederhana.
Sebuah program yang terlihat sederhana namun mampu mengubah peradaban dunia saja
terdiri dari berbagai barisan bilangan angka yang membentuk suatu program hingga program
itu mampu bekerja dengan semestinya. Semakin lama manusia mampu membuat program
yang semakin rumit. Manusia mengubah dunia hanya denagn sebuah angka. Angka – angka
yang disusun sedemikian rupa sehingga mampu mengubah peradaban
BAB 3
PENUTUP
Matematika sangat berkaitan erat dengan kehidupan alam semesta ini. Semua peristiwa di
dunia bisa dijelaskan dengan matematika. Matematika adalah suatu bahasa yang mampu dipahami
semua objek. Matematika menjadi bahasa yang universal yang mampu dipahami semua manusia.
Alam telah memberikan gambaran – gambaran mengenai konsep matematika sehingga manusia
hannya perlu mmebaca untuk menemukan konspe – konsep sehingga kehidupan menjadi lebih mudah.
DAFTAR PUSTAKA
Muftie, Arifin. Matematika Alam Semesta: Kodetifikasi Bilangan Prima Dalam Al-Qur’an.
https://saripedia.wordpress.com/tag/matematika-alam-semesta/