Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH FISIKA

“MATEMATIKA MENJELASKAN ALAM SEMESTA”

NAMA ANGGOTA :

1. ANTIKA PRATIWI TRIO D (M0519018)


2. ANANDA ILYASA PUTRA (M0519014)
3. ANGGA JUDANTO MAHENDRA (M0519016)
4. YASMIN MUFIDAH (M0519084)
5. ZIDANE HIDAYAT (M0519086)

KELOMPOK B5

PROGRAM STUDI INFORMATIKA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

2019
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Matematika merupakan ilmu pengetahuan yang didapat dari alam semesta.
Matematika ini digunakan dalam berbagai cabang ilmu. Hitung-menghitung adalah hal
wajib yang harus ada didalamnnya. Tidak semata-mata angka, ada juga huruf sebagai
variabel yang digunakan untuk proses pengoperasiannya.
Sehari-hari kita beraktivitas menggunakan penerapannya. Dari mulai aktivitas jual-
beli yang menggunakan satuan rupiah, satuan kilo, satuan biji, dan lain sebagainya. Untuk
contoh lain yaitu perhitungan dalam ilmu-ilmu lain seperti ilmu fisika, ilmu kimia, ilmu
biologi, dan lain-lain.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu matematika?
2. Apa saja manfaat matematika dalam lingkup alam semesta?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian matematika dalam lingkup alam semesta
2. Mengetahui manfaat matematika dalam lingkup alam semesta
BAB 2
PEMBAHASAN

Matematika adalah alat yang dapat membantu memecahkan berbagai permasalahan


(dalam pemerintahan,industri, sains). Sejarah matematika adalah penyelidikan terhadap
asalmula penemuan di dalam matematika dansedikit perluasannya, penyelidikan terhadap
metode dan notasi matematika dimasa silam. Dalam perjalanan sejarahnya, matematika
berperan membangun peradaban manusia sepanjang masa.
Metode yang digunakan adalah eksperimen atau penalaran induktif dan penalaran
deduktif.Penalaran induktif adalah penarikan kesimpulan setelah melihat kasus-kasus yang
khusus. Kesimpulan penalaran induktif memiliki derajat kebenaran barang kali benar atau
tidak perlu benar.
Sebelum zaman modern dan penyebaran ilmu pengetahuan ke seluruh dunia, contoh-
contoh tertulis dari pengembangan matematika telah mengalami kemilau hanya di beberapa
tempat.Tulisan matematika terkuno yang telah ditemukan adalah Plimpton 322 (matematika
Babilonia sekitar 1900 SM), Lembaran Matematika Rhind (Matematika Mesir sekitar 2000-
1800 SM) dan Lembaran Matematika Moskwa (matematika Mesir sekitar 1890 SM). Semua
tulisan itu membahas teorema yang umum dikenal sebagai teorema Pythagoras,yang
tampaknya menjadi pengembangan matematika tertua dan paling tersebar luas setelah
aritmetika dasar dan geometri.
Sumbangan matematikawan Yunani memurnikan metode-metode (khususnya melalui
pengenalan penalaran deduktif dan kekakuan matematika di dalam pembuktian matematika)
dan perluasan pokok bahasan matematika. Matematika Cina membuat sumbangan dini,
termasuk notasi posisional. Sistem bilangan Hindu-Arab dan aturan penggunaan operasinya,
digunakan hingga kini, mungkin dikembangakan melalui kuliah pada milenium pertama
Masehi di dalam matematika India dan telah diteruskan ke Barat melalui matematika Islam.
Matematika Islam, pada gilirannya, mengembangkan dan memperluas pengetahuan
matematika ke peradaban ini. Banyak naskah berbahasa Yunani dan Arab tentang matematika
kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Latin, yang mengarah pada pengembangan
matematika lebih jauh lagi di Zaman Pertengahan Eropa.
Dari zaman kuno melalui Zaman Pertengahan, ledakan kreativitas matematika
seringkali diikuti oleh abad-abad kemandekan. Bermula pada abad Renaisans Italia pada abad
ke-16, pengembangan matematika baru, berinteraksi dengan penemuan ilmiah baru, dibuat
pada pertumbuhan eksponensial yang berlanjut hingga kini.
Penggunaan terkuno matematika adalah di dalam perdagangan, pengukuran
tanah, pelukisan, dan pola-pola penenunan dan pencatatan waktu dan tidak pernah
berkembang luas hingga tahun 3000 SM ke muka ketika orang Babilonia dan Mesir
Kuno mulai menggunakan aritmetika, aljabar, dan geometri untuk penghitungan pajak dan
urusan keuangan lainnya, bangunan dan konstruksi, dan astronomi.[11] Pengkajian matematika
yang sistematis di dalam kebenarannya sendiri dimulai pada zaman Yunani Kuno antara
tahun 600 dan 300 SM.
Namun, dibalik semua perkembangan matematika di dunia kuno matematika sangat
berkaitan erat dengan alam. Keberadaannya sangat dekat dengan alam. Matematika mampu
menjelaskan alam semesta. Hal kecil yang dapat dilihat disekitar kita dalah barisan fibonachi
yang mana barisan tersebut merupakan barisan penjumlahan angka sebelumnya. Barisan ini
memiliki kesamaan dengan jumlah kelopak bunga yang ada di dunia ini ini. Dengan
mengambill contoh bunga matahari, ketika diukur secara melingkar dari arah kanan dan arah
kiri akan menghasilkan bilangan fibonachi. Jadi, barisan fibonachi sudah terbentuk secara
alami dengan objek bunga sebagai penggambarannya.
Dalam matematika juga dikenal suatu angka yang nilainya sudah ditetapkan, yakni
nilai phi. Nilai ini merupakan perbandingan antara keliling lingkaran dengan diameter
lingkaran. Beberapa cerita sejarah penemuan nilai 'pi' sudah ada sejak ribuan tahun sebelum
masehi. Sebuah tablet Babylonia kuno yang ditemukan antara 1900 - 1680 SM menuliskan
nilai pi sebagai 3,125. Beberapa bukti sejarah juga menerangkan tentang orang Babylonia
yang menghitung luas dari sebuah lingkaran dengan rumus "3 kali kuadrat dari radiusnya". 
Berbeda dengan bangsa Mesir kuno yang menghitung luas lingkaran menggunakan rumus
[(8D)/9]2, di mana "D" adalah diameter lingkaran. Rumus ini memberikan sebuah perkiraan
bahwa nilai pi adalah 3,1605. Seorang ahli matematika kuno bernama Archimedes dari
Syracuse yang hidup antara 287 - 212 SM mengambil nilai phi berdasarkan luas dari poligon
biasa yang berada di dalam lingkaran dan luas dari sebuah poligon biasa tersebut dibatasi
oleh lingkaran. Seorang Ahli Matematika Jerman, Ludolph van Ceulen, mendedikasikan
seluruh hidupnya untuk menghitung 35 tempat desimal pertama phi. Nilai phi dengan 100
tempat desimal pertama adalah:

π=3,14159265358979323846264338327950288419716939937510582097494459230781640
62862089986280348253421170679

Karena definisi nilai phi berhubungan dengan lingkaran, banyak rumus dalam
matematika, sains, dan teknik yang menggunakan phi. Pada saat belajar rumus-rumus
trigonometri dan geometri yang menyangkut lingkaran, elips, dan bola, disitu akan anda
dapati konstanta phi. Selain di bidang matematika konstanta pi juga ditemukan pada rumus-
rumus bidang ilmu lainnya seperti kosmologi, termodinamika, mekanika, fraktal, dan
elektromagnetisme. Nilai phi ini sangat berkaitan erat dengan kehidupan manusia. Bahkan
bentuk bumim ini juga dijelaskan dengan nilai phi. Perhitjgan yag bisa dilakukan dengan nilai
phi yakni berapa luas bumi ini.
Bilangan prima dalam matematika diyakini merupakan salah satu misteri alam
semesta, karena hingga era komputer sekarang ini pun, ia banyak dimanfaatkan sebagai
sistem kodetifikasi (pengkodean, penyandian) berbagai hal yang penting dan rahasia. Di alam
semesta, ia “diduga” menjadi bahasa universal yang dapat dipahami oleh semua makhluk
berkecerdasan tinggi dan dipakai sebagai komunikasi dasar antar mereka. Bahkan sejak
dahulu, sebagian ilmuwan meyakini adanya hubungan erat bilangan prima dengan desain
kosmos.
Salah satu teka-teki lama yang belum sepenuhnya terpecahkan adalah bilangan prima.
Bilangan prima adalah bilangan yang hanya dapat habis dibagi oleh bilangan itu sendiri dan
angka 1. Angka 12 bukan merupakan bilangan prima, karena dapat habis dibagi oleh angka
lainnya 2, 3, dan 4. Bilangan prima adalah 2, 3, 5, 7, 11, 13, …. dan seterusnya. Banyak
bilangan prima tidak terhingga. Tidak peduli berapa banyak kita menghitung, pasti kita akan
menemukan bilangan prima, walaupun mungkin makin jarang_ Hal ini menjadi teka-teki kita,
jika kita ingat bilangan ini tidak dapat dibagi oleh angka lainnya. Salah satu hal yang
menakjubkan, dalam era komputer kita memberikan kodetifikasi semua hal yang penting dan
rahasia, di bank, asuransi, dan perhitungan-perhitungan peluru kendali, security system
dengan enkripsi, dalam angka jutaan bilangan-bilangan yang tidak habis dibagi oleh angka
lainnya. Ini diperlukan karena dengan penggunaan angka lain, kodetifikasi tadi dapat dengan
mudah ditembus.
Fenomena inilah yang ditemukan ilmuwan dari Duesseldorf (Dr. Plichta), sehubungan
dengan penciptaan alam, yaitu distribusi misterius bilangan prima. Para ilmuwan sudah lama
percaya bahwa bilangan prima adalah bahasa universal yang dapat dimengerti oleh semua
makhluk (spesies) berintelegensia tinggi, sebagai komunikasi dasar antarmereka. Bahasa ini
penuh misteri karena berhubungan dengan perencanaan universal kosmos.
Bilangan lain yang perlu diketahui adalah sisa dari bilangan prima, yakni bilangan
komposit, kecuali angka 1, yaitu 4, 6, 8, 9,10,12,14,15, …. dan seterusnya. Dengan kata lain,
bilangan komposit adalah bilangan yang terdiri dari minimal dua faktor prima. Misalnya :

6=2x3=2.3
30 = 2 x 3 x 5 = 2 . 3 . 5
85 = 5 x 17 = 5 . 17

Selain itu, dikenal pula bilangan khusus, yang disebut prima kembar, yaitu bilangan
prima yang angkanya berdekatan dengan selisih 2. Misalnya :

(3,5)
(5,7)
(11,13)
(17,19)

dan seterusnya.

Mayoritas ahli astrofisika juga percaya bahwa di alam semesta terdapat “kode
kosmos” atau yang disebut cosmic code based on this order, yang dikenal juga sebagai
Theory of Everything (TOE), yang artinya terdapat konstanta-konstanta alam semesta yang
saling berhubungan berdasarkan perintah pendesain. Sekali perintah tersebut dapat
dipecahkan, maka hal ini akan membuka pandangan sains lainnya yang berhubungan.

Semua yang berkaitan di dunia ini dapat dijelaskan dengan matematika. Seiring
dengan perkembangan zaman manusia mulai mencoba membuat program yang sederhana.
Sebuah program yang terlihat sederhana namun mampu mengubah peradaban dunia saja
terdiri dari berbagai barisan bilangan angka yang membentuk suatu program hingga program
itu mampu bekerja dengan semestinya. Semakin lama manusia mampu membuat program
yang semakin rumit. Manusia mengubah dunia hanya denagn sebuah angka. Angka – angka
yang disusun sedemikian rupa sehingga mampu mengubah peradaban
BAB 3
PENUTUP
Matematika sangat berkaitan erat dengan kehidupan alam semesta ini. Semua peristiwa di
dunia bisa dijelaskan dengan matematika. Matematika adalah suatu bahasa yang mampu dipahami
semua objek. Matematika menjadi bahasa yang universal yang mampu dipahami semua manusia.
Alam telah memberikan gambaran – gambaran mengenai konsep matematika sehingga manusia
hannya perlu mmebaca untuk menemukan konspe – konsep sehingga kehidupan menjadi lebih mudah.
DAFTAR PUSTAKA

Muftie, Arifin. Matematika Alam Semesta: Kodetifikasi Bilangan Prima Dalam Al-Qur’an.
https://saripedia.wordpress.com/tag/matematika-alam-semesta/

Jiwa, Belahan. Matematika Alam Semesta.


http://yankcute.blogspot.com/2010/01/matematika-alam-semesta.html

Santiva, Claudio. Hakikat dan Sejarah Matematika. Retrieved from


https://www.academia.edu/17286707/Hakikat_dan_sejarah_matematika

Matematrick. Nilai Phi Dalam Matematika : Sejarah Dan Penggunannya.


https://www.matematrick.com/2017/02/nilai-phi-dalam-matematika-sejarah-dan.html

Anda mungkin juga menyukai