Anda di halaman 1dari 24

Etik Profesi

Epidemiolog
dr. I Nyoman Kandun, MPH

Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI)


Pada Diklat Jabfung Epid, Badan PPSDM Kes
Jakarta, 6 November 2014
14 Maret 1989, di FKM UI, Depok
KepMenHum-HAM, 2010 PAEI
STANDAR
PROFESI EPIDEMIOLOG
Keputusan Pengurus Pusat PAEI
Nomor : 56/PAEI/VII/2011
Tanggal : 12 Juli 2011
Standar Profesi Epidemiolog
Kegiatan Profesi  Kompetensi  Etik
Ruang Lingkup
Kegiatan Profesi Epidemiolog

1. Mengidentifikasi masalah kesehatan dan menentukan


cara penanggulangannya
2. Surveilans epidemiologi
3. SKD-KLB penyakit, bencana, masalah kes. lainnya
4. Penyelidikan dan penanggulangan KLB penyakit
5. Memantau dan menilai program/upaya kesehatan
6. Audit manajemen dengan pendekatan epidemiologi
7. Pengajaran, pelatihan dan pemberdayaan masyarakat
8. Penelitian epidemiologi
9. Advokasi dan komunikasi
Surveilans
pengumpulan, analisis, dan interpretasi data kesehatan yang
berkesinambungan dan sistematis, untuk merencanakan,
melaksanakan, dan mengevaluasi praktik kesehatan masyarakat.
LANGKAH SISTEM SURVEILANS

dilakukan secara rutin untuk memantau tren penyakit dan memainkan peran penting dalam
menghadapi epidemi.
Kode Etik Profesi
1. Mukadimah
2. Kewajiban umum
3. Kewajiban terhadp klien,
masyarakat, diri sendiri,
dan teman sejawat
Standar Profesi Epidemiolog
Sebagai landasan semangat, moralitas dan
tanggung jawab yang berkeadilan dan

Kewajiban baik bagi individu, teman


seprofesi, klien/masyarakat,

Kewajiban sebagai insan profesi dalam


melaksanakan peran dan pengabdiannya.
Kode Etik Profesi
Kewajiban Umum (1)
1.Menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan profesi
epidemiolog dengan sebaik-baiknya.
2.Berupaya melaksanakan profesinya sesuai dengan standar
profesi yang tertinggi.
3.Dalam melakukan pekerjaan atau praktek profesi
epidemiologi, tidak boleh dipengaruhi sesuatu yang meng-
akibatkan hilangnya kebebasan dan kemandirian profesi.
4.Menghindarkan diri dari perbuatan yang memuji diri sendiri.
5.Berhati-hati dalam menerapkan setiap penemuan atau cara
baru yang belum teruji kehandalannya dan hal-hal yang
menimbulkan keresahan masyarakat, profesi atau ilmuwan.
6.Memberi saran atau rekomendasi yang telah melalui suatu
proses analisis secara komprehensif
7. ….
Kode Etik Profesi
Kewajiban Umum (2)
7.Dalam menjalankan profesinya, harus memberikan
pelayanan yang sebaik-baiknya dengan menjunjung tinggi
kesehatan dan keselamatan manusia.
8.Bersifat jujur dalam berhubungan dengan klien atau
masyarakat dan teman seprofesinya, dan berupaya untuk
mengingatkan teman seprofesinya yang dia ketahui memiliki
kekurangan dalam karakter atau kompetensi, atau yang
melakukan penipuan atau kebohongan dalam menangani
masalah klien atau masyarakat.
9.Menghormati hak-hak klien (perorangan atau institusi yang
mendapat pelayanan epidemiolog) atau masyarakat, hak-
hak teman seprofesi, dan hak-hak tenaga kesehatan
lainnya, dan harus menjaga kepercayaan klien atau
masyarakat.
10. …
Kode Etik Profesi
Kewajiban Umum (3)
10. Dalam melakukan pekerjaannya, seorang Epidemiolog
harus mem-perhatikan kepentingan masyarakat dan
memperhatikan seluruh aspek keilmuan epidemiologi
secara menyeluruh, baik fisik, biologi maupun sosial, serta
berusaha menjadi pendidik dan pengabdi masyarakat yang
sebenar-benarnya
11. Seorang Epidemiolog dalam bekerja sama dengan para
pejabat di bidang kesehatan dan bidang lainnya serta
masyarakat, harus saling menghormati.
Kode Etik Profesi
Kewajiban Terhadap Klien
1. bersikap tulus ikhlas dan mempergunakan segala ilmu dan
kompetensinya untuk kepentingan penyelesaian masalah
klien atau masyarakat. Jika tidak mampu, wajib
berkonsultasi, bekerja sama dan merujuk pekerjaan tersebut
kepada Epidemiolog lain yang mempunyai keahlian dalam
penyelesaian masalah tersebut.
2. Melaksanakan profesinya secara bertanggung jawab.
3. Wajib melakukan penyelesaian masalah secara tuntas dan
keseluruhan dengan menggunakan ilmu dan metode
epidemiologi serta ilmu lainnya yang relevan.
4. Wajib memberikan informasi kepada kliennya atas
pelayanan yang diberikannya.
5. Berhak mendapatkan perlindungan atas praktek pemberian
pelayanan
Kode Etik Profesi
Kewajiban Terhadap Masyarakat
1.Mendahulukan kepentingan masyarakat, menghormati
hak dan nilai-nilai yang berlaku pada masyarakat
2.Menciptakan suasana yang serasi dalam hubungan
pelaksanaan tugasnya, dengan mendorong partisipasi
masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatan dan
lingkungan secara optimal
Kode Etik Profesi
Kewajiban Terhadap Diri Sendiri
1. Seorang Epidemiolog harus memperhatikan dan
mempraktekkan hidup bersih dan sehat serta beriman
menurut kepercayaan dan agamanya supaya dapat
bekerja dengan baik.
2. Seorang Epidemiolog harus senantiasa mengikuti
perkembangan ilmu dan teknologi kesehatan yang
berkaitan dan/atau penggunaan ilmu, metodologi dan
kompetensi epidemiologi
Kode Etik Profesi
Kewajiban Terhadap Teman Sejawat
1.Seorang Epidemiolog memperlakukan teman
seprofesinya sebagai bagian dari penyelesaian
masalah.
2.Seorang Epidemiolog tidak boleh saling mengambil
alih pekerjaan dan teman seprofesi, kecuali dengan
persetujuan, atau berdasarkan prosedur yang ada.
PENTINGNYA ETIKA DALAM PENGAWASAN KESMAS

sebagai dasar untuk membendung penyebaran penyakit


tergantung pada “TRUST”/kepercayaan

Tidak ada “TRUST”  orang tidak akan setuju untuk


membagikan data mereka

secara proaktif untuk mengurangi risiko yang tidak perlu,


membantu dalam membangun dan memelihara
kepercayaan populasi yang terkena dampak.
PERBEDAAN ETIKA PENELITIAN DAN ETIKA SURVEILANS

Etika Surveilans Etika Penelitian


berfokus pada kebaikan Prinsip etik penelitian (3)
bersama, Solidaritas, adalah HORMAT- Respect
akuntabilitas, Kepercayaan, for Autonomy, Justice dan
dan Keseimbangan hak Beneficence dan
individu dengan berkembang menjadi 7
kepentingan kolektif. standar layak etik

Lebih mengutamakan
Meminimalkan risiko yang untuk meminimalkan
dapat terjadi namun risiko yang dapat terjadi
mendapatkan manfaat namun mendapatkan
yang besar namun tidak manfaat yang besar. Risiko
diutamakan untuk subjek dan peneliti
PELIBATAN MASYARAKAT DALAM PENGAWASAN KESMAS

memperhitungkan nilai-nilai (value) masyarakat, masalah, dan prioritas secara


transparan.

Masyarakat tidak dapat dilibatkan jika mereka tidak memiliki sarana untuk
mengetahui tentang manfaat, dan risiko (atau potensi bahaya) dari pengawasan

melibatkan pertemuan dengan tokoh masyarakat, diskusi kelompok terfokus, dan forum
lain yang memberikan kesempatan bagi anggota untuk secara jelas mengungkapkan nilai-
nilai dan keprihatinan mereka.

penting agar pengambilan keputusan transparan, adil, dan terbuka

menumbuhkan kepercayaan dan menciptakan kondisi bagi warga negara untuk


memajukan kebaikan bersama secara individu dan kolektif.
POTENSI BAHAYA DARI PENGAWASAN KESMAS

•Informasi (nama dan alamat •Identitas harus dirahasiakan


individu) merupakan bagian dari (disamarkan) untuk mencegah agar
catatan pengawasan yang perlu identitas tidak diungkapkan secara
menjadi perhatian tidak sengaja.

Minimalisir Potensi
Bahaya

•menjaga informasi penting tentang


Menilai perlindungan hukum bagi
distribusi spasial kasus tetapi tidak
mereka yang mungkin sangat rentan
menunjukkan dengan tepat di mana
terhadap bahaya
kluster kasus berada.
Anda
……. bermata dua, terserah
Ada tanggungjawab
Ada keberpihakan

Anda mungkin juga menyukai