Anda di halaman 1dari 26

PENGENALAN KEHIDUPAN KAMPUS MAHASISWA BARU

FAKULTAS FARMASI UNMAS DENPASAR 2020

NAMA : DEWA AYU VIRA DIAN IVARI DEWI

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR

2020
BIODATA DIRI

Nama Lengkap : Dewa Ayu Vira Dian Ivari Dewi


Nama Panggila : Vira
Tempat, Tanggal Lahir : Batununggul, 12 Maret 2002
Asal : Nusa Penida, Klungkung, Bali
Prodi : Diploma III Farmasi
Alamat : Br. Batununggul, Ds. Batununggul, Nusa Penida
Hobby : Bernyanyi, Menari, Menonton Film/Drama
Bakat : Bernyanyi, Menari
Visi dan Misi Fakultas Farmasi

Universitas Mahasaraswati Denpasar

VISI

Menjadi Lembaga Pendidikan Tinggi Farmasi yang Unggul, Inovatif, dan


Berbudaya.

MISI

1. Menyelenggarakan tata kelola yang praktis, efektif, dan efesien dalam


menunjang penyelenggaraan Tri Dharma perguruuan tinggi berorientasi
budaya mutu.
2. Mengembangkan sumber daya manusia baik tenaga pendidik maupun
tenaga kependidikan yang unggul dan berkarakter.
3. Menyelenggarakan pendidikan tinggi Farmasi yang inofatif, berstandar, dan
terintegrasi.
4. Menyelenggarakan penelitian yang inovatif dan berkelanjutan dalam bidang
kefarmasian dengan mengutamakan pengembangan obat tradisional yang
terintegrasi pada pengobatan konvensional.
5. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat di bidang kefarmasian
dengan mengutamakan penerapan hasil penelitian terkini yang mampu
berkontribusi dalam meningakatkan kualitas hidup dan kemandirian
masyarakat.
Visi dan Misi Prodi Diploma III

Fakultas Farmasi

Universitas Mahasaraswati Denpasar

VISI

Menjadi Program Studi Diploma Tiga Farmasi yang Unggul, Inovatif, dan
Berwawasan Budaya.

MISI

1. Menyelenggarakan tata kelola program studi yang praktis, efektif dan


efesien dalam menunjang penyelenggaraan Tri Dharma perguruan tinggi
berorientasi budaya mutu.
2. Meningkatkan kualitas tenaga pendidik secara berkelanjutan dalam
menunjang penyelenggaraan Tri Dharma perguruan tinggi.
3. Menyelenggarakan Pendidikan diploma tiga farmasi yang sesuai standar
nasional perguruan tinggi, menggunakan metode pembelajaran blended
learning, dan terintegrasi antar kelompok keilmuan.
4. Menyelenggarakan penelitian yang inovatif dan berkelanjutan dalam bidang
kefarmasian dengan mengutamakan pengembangan obat tradisional sebagai
pengobatan komplementer dan alternatif.
5. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat di bidang kefarmasian
dengan mengutamakan penerapan hasil penelitian terkini yang mampu
berkontribusi dalam meningkatkan kualitas hidup dan kemandirian
masyarakat.
MARS SARASWATI

Marcia

Lagu : M Gendra 4/4

Syair : I B Manuaba

Asrama kita Saraswati, Junjungan kita semua

Tempat kita menuntut ilmu, ilmu beraneka warna

Menyiapkan kita semua, Untuk Masyarakat kita

Berjanji”kan melakukannya, Untuk Nusa serta Bangsa

Kewajiban Mahasiswanya, menjunjung Saraswati

Memajukan Perguruannya, menjaga martabat sekolah

Agar jangan mengecewakan, harapan masyarakat

Maka itu kita semua, mengerti”kan kewajiban

Berjanji”kan melakukannya untuk Nusa serta Bangsa.


A. LAMBANG FARMASI

B. SEJARAH FARMASI

Kata Farmasi berasal dari kata Pharmacon yang merupakan bahasa Yunani
yang berarti racun atau obat. Farmasi merupakan profesi kesehatan yang meliputi
kegiatan di bidang penemuan, pengembangan, produksi, pengolahan, peracikan,
informasi obat dan distribusi obat. Ilmu kefarmasian belum dikenal oleh dunia
pada zaman Hiprocrates atau yang lebih dikenal dengan sebutan Bapak Ilmu
Kedokteran yaitu pada tahun 460 SM samapai dengan 370 SM. Pada peradaban itu
seorang Dokter memiliki banyak tugas tidak hanya mendiagnosa suatu penyakit
yang diderita oleh sang pasien, tetapi ia juga mempersiapkan ramuan atau racikan
obat seperti halnya seorang apoteker.

Seiring dengen perkembangan zaman dan ilmu pengetahuan kesehatan,


problematika dalam pengadaan obat menjadi semakin rumit, baik karena
formulanya dan cara pembuataan obat tersebut. Oleh karena itu dibutuhkanlah
seseorang yang dapat mendalami keahlian dalam pembuatan dan peracikan obat.
Sehingga pada tahun 1240 SM Raja Jerman Frederick menyadarinya dan
memberikan perintah untuk memisahkan dengan resmi antara Kedokteran dan
Farmasi. Perintah tersebut sekarang dikenal dengan Dektrit Two Silices. Dari
sinilah sejarah farmasi ini berasal, sehingga para ahli mengambil kesimpulan bahwa
akar ilmu kedokteran dan ilmu kefarmasian ialah sama.
Ruang lingkup dari praktik farmasi termasuk praktik farmasi tradisional
seperti peracikan dan penyediaan sediaan obat, serta pelayanan farmasi modern
yang berhubungan dengan layanan terhadap pasien di antaranya layanan klinik,
evaluasi efikasi dan keamanan penggunaan obat, dan penyediaan informasi obat.
Kata farmasi berasal dari kata farma (pharma). Farma merupakan istilah yang
dipakai pada tahun 1400 – 1600an.

Berikut ini adalah tokoh-tokoh besar yang berjasa terhadap terbentuknya


ilmu farmasi :

1. Paracelsus (1541-1493 SM) berpendapat bahwa untuk membuat sediaan obat


perlu pengetahuan kandungan zat aktifnya dan dia membuat obat dari bahan yang
sudah diketahui zat aktifnya

2. Hippocrates (459-370 SM) yang dikenal dengan “bapak kedokteran” dalam


praktek pengobatannya telah menggunakan lebih dari 200 jenis tumbuhan.

3. Claudius Galen (200-129 SM) menghubungkan penyembuhan penyakit dengan


teori kerja obat yang merupakan bidang ilmu farmakologi.

4. Ibnu Sina (980-1037) telah menulis beberapa buku tentang metode pengumpulan
dan penyimpanan tumbuhan obat serta cara pembuatan sediaan obat seperti pil,
supositoria, sirup dan menggabungkan pengetahuan pengobatan dari berbagai
negara yaitu Yunani, India, Persia, dan Arab untuk menghasilkan pengobatan yang
lebih baik.

5. Johann Jakob Wepfer (1620-1695) berhasil melakukan verifikasi efek


farmakologi dan toksikologi obat pada hewan percobaan, ia mengatakan :”I
pondered at length, finally I resolved to clarify the matter by experiment”. Ia adalah
orang pertama yang melakukan penelitian farmakologi dan toksikologi pada hewan
percobaan. Percobaan pada hewan merupakan uji praklinik yang sampai sekarang
merupakan persyaratan sebelum obat diuji–coba secara klinik pada manusia.
6. Institut Farmakologi pertama didirikan pada th 1847 oleh Rudolf Buchheim
(1820-1879) di Universitas Dorpat (Estonia). Selanjutnya Oswald Schiedeberg
(1838-1921) bersama dengan pakar disiplin ilmu lain menghasilkan konsep
fundamental dalam kerja obat meliputi reseptor obat, hubungan struktur dengan
aktivitas dan toksisitas selektif. Konsep tersebut juga diperkuat oleh T. Frazer
(1852-1921) di Scotlandia, J. Langley (1852-1925) di Inggris dan P. Ehrlich (1854-
1915) di Jerman.

Perkembangan Ilmu Farmasi

lmu farmasi awalnya berkembang dari para tabib dan pengobatan


tradisional yang berkembang di Yunani, Timur-Tengah, Asia kecil, Cina, dan
Wilayah Asia lainnya. Mulanya “ilmu pengobatan” dimiliki oleh orang tertentu
secara turun-temurun dari keluarganya.

Perkembangan ilmu farmasi kemudian menyebar hampir ke seluruh dunia.


Mulai Inggris, Amerika Serikat, dan Eropa Barat. Sekolah Tinggi Farmasi yang
pertama didirikan di Philadelphia, Amerika Serikat pada tahun 1821 (sekarang
sekolah tersebut bernama Philadelphia College of Pharmacy and Science). Setelah
itu, mulailah era baru ilmu farmasi dengan bermunculannya sekolah-sekolah tinggi
dan fakultas di universitas.

Peran organisasi keprofesian atau keilmuwan juga ditentukan


perkembangan ilmu farmasi. Sekarang ini banyak sekali organisasi ahli farmasi
baik lingkup nasional maupun internasional. Di Inggris, organisasi profesi pertama
kali didirikan pada tahun 1841 dengan nama “The Pharmaceutical Society of Great
Britain”. Sedangkan, di Amerika Serikat menyusul 11 tahun kemudian dengan
nama “American Pharmaceutical Association”. Organisasi internasionalnya
akhirnya didirikan pada tahun 1910 dengan nama “Federation International
Pharmaceutical”.
Sejarah industri farmasi modern dimulai 1897 ketika Felix Hoffman
menemukan cara menambahkan dua atom ekstra karbon dan lima atom ekstra
karbon dan lima atom ekstra hidrogen ke adlam sari pati kulit kayu willow. Hasil
penemuannya ini dikenal dengan nama Aspirin, yang akhirnya menyebabkan
lahirnya perusahaan industri farmasi modern di dunia, yaitu Bayer. Selanjutnya,
perkembangan (R & D) pasca Perang Dunia I. Kemudian, pada Perang Dunia II
para pakar berusaha menemukan obat-obatan secara massal, seperti obat TBC,
hormaon steroid, dan kontrasepsi serta antipsikotika.

Sejak saat itulah, dunia farmasi (industri & pendidikannya) terus


berkembang dengan didukung oleh berbagai penemuan di bidang lain, misalnya
penggunaan bioteknologi. Sekolah-sekolah farmasi saat ini hampir dijumpai di
seluruh dunia. Kiblat perkembangan ilmu, kalau boleh kita sebut, memang Amerika
Serikat dan Jerman (karena di sanalah industri obat pertama berdiri).

Sejarah Lambang Farmasi

Dahulu hidup seorang yang dikenal dengan nama Aesculapius. Saudara


laki” dari Hygeia inilah yang disebut dewa penyembuh Yunani. Aesculapius
memiliki binatang peliharaan yang sama dengan Pangeran Kegelapan yaitu ular.
Ular itu melayani dengan setia saat sang tuan tidur untuk mendapat ilham
penyembuhan yang biasanya datang dari mimpi.

Waktu itu bangsa Yunani sangat percaya mimpi adalah wahyu yang
diturunkan oleh dewa untuk kebaikan umat manusia. Awalnya lambang dunia
farmasi adalah ular yang membelit tongkat-tongkat Aesculapius, tapi entah kenapa
kemudian diubah jadi mangkuk yang lebih menyerupai gelas ketimbang sebuah
mangkuk. Mangkuk sebagai obatnya sedang ular digambarkan sebagai symbol of
resurrection.
Banyak yang menyebutkan bahwa Logo Apotik adalah sebuah visual
bergambar gelas yang dililit oleh seekor ular, tapi sebenarnya itu ternyata bukan
gelas. Menurut filosofinya itu merupakan mangkuk yang bernama mangkuk Hygeia
yang berasal dari mitologi Yunani.Dimana Hygeia merupakan dewi kesehatan.
Pada relief yang ditemukan, Dewi kesehatan ini selalu digambarkan memegang
mangkuk obat dan dibadannya ada seekor ular. Dalam mitologi Yunani, Mangkuk
Hygeia adalah salah satu atribut Hygeia, dewi kesehatan. Pada masa kini, mangkuk
Hygeia dijadikan sebagai lambang farmasi dan Logo Apotik.

Beberapa berpendapat bahwa mangkuk dan ular merupakan lambang


keselarasan kehidupan dengan Bumi. Ular mungkin melambangkan pasien yang
bisa memilih apakah akan mengambil obat pada mangkuk tersebut atau tidak.Hal
tersebut menunjukkan bahwa seseorang mengendalikan kesehatannya sendiri
melalui pilihan yang diambil. Ular Higieia juga dikaitkan dengan kepercayaan kuno
bahwa ular memiliki kemampuan kebijaksanaan dan penyembuhan.

Menurut kepercayaan kuno, ular bisa melakukan kontak dengan para arwah
di dunia bawah dan membawa mereka untuk membantu manusia yang masih hidup,
karena itu ular dianggap membawa kebijaksanaan karena mampu membawa arwah
para leluhur yang bijak.

Mangkuk atau gelas Hygeia dengan ular yang membelitnya telah menjadi
Logo Apotik dan symbol dari banyak perkumpulan apoteker di seluruh dunia.
Mangkuk Hygeia merupakan lambang Asosiasi Apoteker Amerika dan
digambarkan sebagai mangkuk obat, Asosiasi Apoteker Kanada, Masyarakat
Apoteker Australia, selain juga banyak asosiasi apoteker lainnya di seluruh dunia.
Asosiasi Apoteker Australia mempergunakan versi yang menampilkan sebuah
gelas yang diapit oleh dua ekor ular. Sementara Federasi Apoteker Internasional
(FIP) mempergunakan mangkuk Hygeia yang disusun dari huruf FIP.
Semenjak itu mangkuk obat dan Ular sering digunakan sebagai symbol/
Logo Apotik dengan mengadopsi dari mitologi Yunani tersebut. Jadi sebelum
membuat sebuah logo pahami dahulu sebuah filosofi dari bentuk yang akan kita
kerjakan agar tidak salah persepsi antara dengan persepsi orang menilai, agar orang
mengerti dengan benar kita ingin menawarkan apa kepada calon symbol Client kita.

Mangkuk atau gelas Higieia dengan ular yang membelitnya sudah menjadi
simbol dari tidak sedikit perkumpulan apoteker di semua dunia. Mangkuk Higieia
merupakan emblem Asosiasi Apoteker Amerika dan dicerminkan sebagai mangkuk
obat, Asosiasi Apoteker Kanada, Masyarakat Apoteker Australia, di samping juga
tidak sedikit asosiasi apoteker lainnya di semua dunia. Asosiasi Apoteker Australia
mempergunakan versi yang memperlihatkan sebuah gelas yang dijepit oleh dua
ekor ular. Sementara Federasi Apoteker Internasional (FIP) mempergunakan
mangkuk Higieia yang dibentuk dari huruf FIP.

C. DESKRIPSI LAMBANG FARMASI

Lambang farmasi ( “Bowl of Hygeia” ) tersebut merupakan patung yang


menggambarkan dewi Yunani-Hygieia-sedang memegang mangkuk dengan ular
jinak yang mengitarinya dan seolah minum dari mangkuk tersebut. Hygeia adalah
dewi kesehatan, kebersihan dan sanitasi yang merupakan seorang anak dari
Asclepius (Dewa pengobatan dan penyembuhan dalam mitologi yunani). Beberapa
orang berpendapat bahwa mangkuk Hygeia dan ular merupakan simbol
keseimbangan alam di muka bumi. Ular menggambarkan pasien yang bebas
memilih untuk mengobati dirinya sendiri atau tidak. Menurut kepercayaan Yunani
kuno, ular yang melilit pada mangkuk menggambarkan kebijaksanaan dan
kesembuhan. Hal ini dikarenakan ketika orang mati akan berada pada alam baka
yang entah baik atau buruk dan ular dipercaya bisa berkomunikasi dengan orang
mati tersebut. Bahkan ular juga dipercaya bisa membawa jiwa orang yang telah
meninggal untuk membantu kehidupan.
D. ARTI NAMA KELOMPOK (FITOKIMIA)

Fitokimia merupakan suatu bagian dari ilmu farmakognosi yang


mempelajari metode dan cara analisis kandungan kimia yang terdapat
dalamtumbuhan maupun hewan, termasuk cara isolasi dan pemisahannya.

E. PERAN FARMASI DI MASYARAKAT

Salah satu peran farmasi di masyarakat yaitu melakukan upaya pencegahan


penyakit. Upaya ini diwujudkan melalui:

1. Pemberian penyuluhan kepada masyarakat tentang suatu penyakit, gejala


awal, sumber penyakit, cara pencegahan dan pertolongan pertama yang
harus dilakukan.
2. Pembuatan buletin, leaflet, poster dan iklan layanan masyarakat seputar
suatu penyakit dalam rangka edukasi.
3. Berpartisipasi dalam upaya pengendalian infeksi di rumah sakit dengan
memberikan saran tentang pemilihan antiseptik dan desinfektan, menyusun
prosedur kebijakan untuk mencegah terkontaminasinya produk obat yang
diracik di instalasi farmasi atau apotek, menyusun rekomendasi tentang
penggantian, pemilihan alat-alat kesehatan yang digunakan untuk tujuan
baik invasif maupun non-invasif.
4. Memberikan informasi dan edukasi kepada pasien untuk mempercepat
proses penyembuhan, mencegah bertambah parah atau mencegah
kambuhnya penyakit.
F. TANAMAN OBAT

1. Kunyit

• Klasifikasi Kunyit (Curcuma longa Linn.)


Kindom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledonae
Bangsa : Zingiberales
Suku : Zingiberaceae
Marga : Curcuma
Spesies : Curcuma longa Linn
• Manfaat kunyit, yaitu meredakan peradangan, mengobati maag,
mengempiskan perut kembung, meredakan gejala IBS (irritable
bowel syndrome), mengurangi mual, meredakan nyeri haid,
mengendalikan gula darah.
• Kandungan dalam tanaman kunyit, yaitu
a. zat warna kurkuminoid yang merupakan suatu senyawa
diarilheptanoid 3-4% yang terdiri dari Curcumin, dihidrokurkumin,
desmetoksikurkumin dan bisdesmetoksikurkumin.
b. Minyak atsiri 2-5% yang terdiri dari seskuiterpen dan turunan
fenilpropana turmeron (aril-turmeron, alpha turmeron dan beta
turmeron), kurlon kurkumol, atlanton, bisabolen, seskuifellandren,
zingiberin, aril kurkumen, humulen.
c. Arabinosa, fruktosa, glukosa, pati, tanin dan dammar
d. Mineral yaitu magnesium besi, mangan, kalsium, natrium,
kalium, timbal, seng, kobalt, aluminium dan bismuth.
• Struktur kimia tanaman kunyit, yaitu

Struktur kimia kurkumin [1,7-bis-(4'-hidroksi-3'-


metoksifenil)hepta-1,6-diena-3,5-dion]
• Obat yang beredar dipasaran sesuai dengan kandungan tanaman
kunyit yaitu Curcuma Plus (Suplemen vitamin orexigenic). Karena
dalam orexigenic terkandung minyak hati ikan kod, curcumin, dan
zinc.
• 1. Nama generic : Orexigenic
2. Indikasi : Suplemen yang berguna sebagai imunomodulator
sehingga dapat memperbaiki daya tahan tubuh, dan dilengkapi
dengan multivitamin untuk membantu memenuhi kebutuhan
vitamin pada masa pertumbuhan serta ekstrak temulawak untuk
menambah nafsu makan.
3. Mekanisme kerja : Orexigenic adalah istilah untuk zat stimulan
atau perangsang dalam meningkatkan selera makan. Cara kerjanya
adalah meningkatkan rasa lapar sehingga orang yang
mengonsumsinya cenderung makan lebih banyak.
4. Gambar :
2. Mengkudu

• Klasifikasi Mengkudu (Morinda citrifolia L.)


Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledone
Anak kelas : Sympatalae
Bangsa : Rubiales
Suku : Rubiaceae
Marga / genus : Morinda
Jenis / spesies : Morinda citrifolia L.
• Manfaat mengkudu, yaitu mendukung kesehatan jantung,
memperkuat daya tahan fisik, meredakan nyeri bagi penderita
arthritis, meningkatkan kekebalan tubuh, menjaga kesehatan otak,
menangkal kanker, baik untuk sistem pencernaan, baik untuk
penderita diabetes.
• Kandungan buah mengkudu, yaitu Buah mengkudu mengandung
skopoletin, rutin, polisakarida, asam askorbat, β-karoten, 1-arginin,
proxironin, dan proxeroninase, iridoid, asperolusid, iridoid
antrakinon, asam lemak, kalsium, vitamin B, asam amino, glikosida,
dan juga glukosa. Selain itu juga dikandung senyawa-senyawa
seperti, morindon, rubiadin, dan flavonoid.
• Struktur kimia mengkudu, yaitu
• Obat yang beredar dipasaran sesuai dengan kandungan mengkudu,
yaitu Verignoni.
• 1. Nama generic : Xeronine, Proxeeronine, Proxeronase Serolonin,
zat anti kanker (damnacanthai). Scopoletin, vitamin, antidioksidan,
mineral protein, karbohidrat enzim, alkaloid.
2. Indikasi : Menguatkan sistem kekebalan tubuh, memperbaiki
fungsi sel dan mempercepat regenerasi sel-sel yang rusak.
3. Mekanisme kerja : Bermanfaat sebagai antibiotik, melancarkan
pencernaan, dan membantu reaksi pembersihan racun dalam tubuh.
Mempercepat reaksi obat-obatan lain yang sedang dikonsumsi.
4. Gambar :
3. Jahe

• Klasifikasi Jahe (Zingiber officinale)


Kingdom : Plantae
Sub kingdom : Viridiplantae
Sup divisi : Spermatophytina
Divisi : Tracheophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Zingiberales
Family : Zingiberaceae
Genus : Zingiber Mil
Spesies : Zingiber officinale Roscoe
• Manfaat jahe, yaitu meringankan nyeri otot, meringankan kram saat
haid, membantu meringankan rasa sakit, menenangkan system
pencernaan, mengurangi mual, mengatasi peradangan, menurunkan
gula darah.
• Kandungan jahe yaitu, Zat besi, Kalium, Vitamin B3 dan B6,
Vitamin C, Magnesium, Fosfor, Zinc, Folat, Riboflavin (vitamin
B2), Niacin (vitamin B3)
• Struktur kimia jahe, yaitu

• Obat yang beredar di pasaran sesuai dengan kandungan jahe yaitu


OBH Combi.
• 1. Nama generic : Succus Liquiritiae Extract, Paracetamol,
Ammonium Chloride, Ephedrine HCl, Chlorpheniramine Maleate.
2. Indikasi : meredakan batuk yang disertai gejala-gejala flu seperti
demam, sakit kepala, hidung tersumbat, dan bersin-bersin.
3. Mekanisme kerja : Bekerja sebagai ekspektoran (membantu
mengeluarkan dahak), antihistamin (mengurangi gejala alergi,
analgesik-antipiretik (menurunkan panas, dmeam, dan meredakan
sakit kepala), dan dekongestan hidung (melonggarkan saluran
pernafasan).
4. Gambar :
G. SEDIAAN FARMASI YANG BEREDAR DI PASARAN / MASYARAKAT

1. Obat bentuk sediaan padat

• KAPSUL

Kapsul adalah sediaan obat yangg terbungkus cangkang kapsul yang


umumnya terbuat dari gelatine.

Kapsul dibagi menjadi 2 macam yaitu:

1. Kapsul keras : umumnya berisikan bahan obat yang kering.

2. Kapsul lunak : umumnya bahan obat berupa minyak atau larutan.


Obat dalam minyak.

Keuntungan :

a. Kapsul dapat menutupi rasa obat yg tidak enak, pahit, atau amis.

b. Bahan obat tunggal ataupun campuran dapat diberikan dalam


kapsul, besarnya kapsul dipilih yg sesuai (nomor 000,00,0,1,2,3, 4
dan 5 )

c. Kapsul dapat pula dilapisi dengan bhn tertentu sehingga tidak


pecah/ larut dalam lambung

• TABLET SALUT

TUJUAN PENYALUTAN:

1. Meningkatkan stbilitas obat

2. Menutupi rasa obat yang tidak enak

3. Menghindari penguapan zat atau bahan dalam tablet.

4. Memperbaiki penampilan tablet.

5. Merupakan identifikasi dari produk pabrik obat tertentu


MACAM-MACAM TABLET SALUT

1. Tablet salut selaput / film, contoh: Ponstan FCT 500 mg

2. Tablet Bersalut enterik, contih : Voltaren 50 mg

3. Tablet Salut gula (dragee) contoh : Vit . A

MACAM-MACAM TABLET

1. Tablet Lozenges (tablet dihisap seperti permen, sebagai antiseptik


pada mukosa mulut atau tenggorokan

contoh : Dequalinium HCl

2. Tablet sublingual, diletakkan di bwh lidah, melarut lebih cepat


dan bahan obat. diabsorpsi melalui mukosa.

contoh : Nitroglicerin.

3. Tablet Intrabuccal,dimasukkan di pipi bagian dalam, tablet


melarut dan bahan diabsorbsi melalui mukosa.

contoh : Progesteron

4. Tablet Sustained release bahan obat dilepas perlahan-lahan

contoh : Isoptin SR,

5. Tablet yang dimasukkan ke dalam rongga-tubuh.

contoh : Nystatin tablet Vagina

6. Tablet implantasi : implant, diimplantasikan di bwh kulit

Contoh : Norplant
BENTUK TABLET

1. Tablet berbentuk pipih

2. Tablet Berbentuk bulat

3. Tablet berbentuk persegi .

4. Tablet yang pakai tanda belahan (scoret tablet , memudahkan


untuk membagi tablet)

2. Obat bentuk sediaan cair

Dibedakan :

1. Obat luar : Contoh : Tantum verde obat kumur mengandung Benzamidin


HCl

2. Obat suntik :

a. obat suntik iv : larutan dalam air

b. Obat suntik sc: berupa larutan dalam air

c. Obat suntik im:larutan dalam air ataupun dalam minyak , juga dapat
berupa suspensi

3. Obat minum :solutio, mixtura dan elixer, suspensi, emulsi, saturasi dan
sirupus.

4. Obat tetes :dapat diberikan untuk obat minum atau obat luar,
pemakaiannya dengan alat penetes Obat tetes untuk pemakaian obat luar
berupa : Guttae ophtalmicae (tetes mata), Guttae nasales (tetes hidung ),
Guttae auriculares (tetes telinga)
3. Obat bentuk sediaan setengah padat

• LINIMENTUM
Adalah bentuk sediaan kental atau cair yang dioleskan pada kulit
Liniment dapat berupa emulsi atau larutan zat berkhasiat dalam
minyak/lemak. Sediaan liniment umumnya tidak diberikan pada
kulit yang luka atau kulit terbuka. Keuntungan liniment
dibandingkan dengan ungt lebih mudah dicuci dari kulit dan
penetrasi dari bahan obat lebih baik dari sediaan ungt.
R/ Methyl.Salicyl 60
Ol.Cayuputi 20
Inf. Hyoscyami oleos 20
Chloroform 20

• UNGUENTUM / SALEP
Salep menurut FI IV adalah sediaan setengah padat ditujukan untuk
pemakaian topikal pada kulit atau selaput lendir.Contoh Salep 2-4,
Garamicyn salep mata

• PASTAE/PASTA
Pastae menurut FI IV adalah sediaan semipadat yang mengandung
satu atau lebih bahan obat yang ditujukan untuk pemakaian topikal.
contoh: Solcoseryl Pasta

• CREAM/KRIM
Krim menurut FI IV adalah bentuk sediaan setengah padat
mengandung satu atau lebih bahan obat terlarut atau terdispersi
dalam bahan dasar yang sesuai.
Contoh: Kalcinol-N cream,Topsy cream
Tipe krim ada 2 : krim o/w atau krim w/o
• GEL/JELLY
Gel kadang –kadang disebut jeli menurut FI IV, merupakan sistem
semipadat terdiri dari suspensi yang dibuat dari partikel anorganik
yang kecil atau molekul org

H. INFORMASI YANG PERLU DIKETAHUI SEORANG TTK KETIKAN


PASIEN MEMBELI OBAT

1. Petugas penyerah obat menerima resep yang benar dari pasien atau
pemberi resep (secara tertulis atau lisan) dan melakukan pengkajian resep
terhadap antara lain :

• Originalitas (keaslian) resep.


• Jika diperlukan komunikasi dengan pemberi resep untuk resep yang
meragukan dan tidak jelas.

2. Petugas penyerah obat membaca resep dengan benar dan memeriksa


ketepatan instruksi yang tertulis pada resep, terhadap :

• Nama obat.
• Dosis, cara dan lama pemberian.
• Ketersediaan obat.

Petugas penyerah obat kemudian mencari obat di tempat penyimpanannya


3. Obat yang diresepkan tersedia dalam kondisi layak pakai (tidak kadaluarsa
atau rusak). Petugas penyerah obat harus :

• Menjamin obat disimpan pada tempat yang benar.


• Memeriksa tanggal kadaluarsa dan melakukan proses FIFO (First in First
Out).
• Melakukan proses periksa dan periksa ulang (jika memungkinkan) terhadap
ketepatan nama, kekuatan dan bentuk sediaan obat yang diberikan.

4. Penyerah obat harus memiliki pengetahuan obat dan cara penggunaan obat
yang tepat dan dapat pula melakukan hal berikut :

• Penyiapan obat dengan tepat.


• Pengecekan kembali terhadap jenis obat dan dosis.

5. Petugas penyerah obat harus mengkomunikasikan kepada pasien cara yang


tepat untuk menggunakan obat melalui informasi mengenai :

• Etiket obat yang mencantumkan informasi mengenai nama pasien, nama


obat, petunjuk penggunaan obat, tanggal pemberian obat, identitas pemberi
resep, dan identitas petugas penyerah obat.
• Instruksi berupa simbol, untuk pasien yang buta huruf.
• Pemberian label/etiket informasi tambahan untuk obat.

6. Pasien mengerti terhadap instruksi dari petugas penyerah obat. Petugas


penyerah obat harus ;

• Mengulang secara lisan, instruksi yang tertulis pada etiket, jika


memungkinkan dalam bahasa yang jelas dan lugas, yang dimengerti oleh
pasien.
• Meminta pasien untuk mengulang instruksi yang diberikan.
• Menekankan kebutuhan terhadap adanya kepatuhan.
• Menginformasikan peringatan dan perhatian terkait penggunaan obat.
• Memberikan perhatian khusus terhadap kondisi tertentu seperti wanita
hamil, pasien yang memiliki gangguan penglihatan dan pendengaran, buta
huruf, anak dan pasien lansia dan pasien yang mendapatkan lebih dari satu
jenis obat.

7. Yakinkan pasien untuk mematuhi instruksi dari terapi

Untuk meningkatkan kepatuhan, pemberian obat harus disertai dengan pemberian


informasi yang memadai. Komunikasi dengan pasien atau keluarganya seringkali
menemui hambatan, sehingga pasien gagal untuk mengikuti petunjuk pengobatan.
Berikut ini beberapa kemungkinan penyebab yang telah teridentifikasi:

A. Ada kesenjangan antar pemberi dan penerima informasi, baik dalam


penggunaan bahasa, cara penuturan, ataupun cara pendekatan.
B. Waktu untuk memberikan informasi terbatas.
C. Pemberi informasi tidak berhasil menarik perhatian atau keterbukaan
pasie/keluarganya.
D. Informasi yang diberikan tidak diartikan secara benar, atau tidak
dimengerti.
E. Petunjuk yang diberikan tidak dipahami.
F. Petunjuk yang diberikan tidak disepakati.
G. Petunjuk yang diberikan tidak dapat dilaksanakan.
H. Petunjuk diberikan secara tidak lengkap.
I. Hal-hal yang harus dikerjakan terlupa.
J. Pasien tidak suka diajak berdiskusi.
K. Pasien/keluarga merasa sudah mengetahui.
L. Keyakinan pasien/keluarganya sulit diubah.
8. Petugas penyerah obat melakukan pendokumentasian terhadap langkah
yang dilakukan, yaitu:

• Memasukkan detil informasi pada profil pengobatan pasien.


• Memasukkan data resep.
• Melengkapi data inventori.

Anda mungkin juga menyukai