Tata Kelola Bank Syariah

Nur Hidayah
 Prinsip

Fairness
keadilan dan kesetaraan pemenuhan
hak-hak stakeholders berdasar
perjanjian dan UU
Professional
kompeten, objektif dan bebas tekanan,
memiliki komitmen tinggi

Responsibility
kesesuaian pelaksanaan tata kelola bank
dengan UU

Accountability
kejelasan fungsi dan pelaksanaan
tanggungjawab organ bank

Transparency
keterbukaan penyampaian informasi
yang relevan dan keterbukaan
pengambilan keputusan
Aspek 01 Structure
Struktur yang terdiri dari organ-organ perusahaan yang berperan
dalam implementasi GCG

Tata Kelola
02 Process
Kebijakan-kebijakan internal yang menjadi landasan dalam
melaksanakan fungsi sdan peran masing-masing organ GCG

03 Outcome
outcome yang telah diperoleh mencerminkan GCG yang efektif
 Pelaksanaan Tata Kelola

BUS
v Dewan Komisaris dan Direksi
v Komite-komite dan fungsi
pengendalian Intern
v Dewan Pengawas Syariah
v Penerapan fungsi kepatuhan, audit
intern, dan audit ekstern
v Batas maksimum penyaluran dana
v Transparansi kondisi keuangan dan
nonkeuangan BUS

UUS
v Direktur
v Dewan Pengawas Syariah
v Penyaluran dana kepada nasabah
pembiayaan inti dan penyimpanan
dana oleh deposan inti
v Transparansi kondisi keuangan dan
nonkeuangan UUS
z
1. Dewan Komisaris dan Direksi
§ Dewan Komisaris:
organ perseroan yang bertugas
melakukan pengawasan secara
umum dan/ atau khusus sesuai
dengan anggaran dasar serta
memberi nasehat kepada dewan
direksi sebagaimana dimaksud
dalam UU
§ Direksi
Organ Perseroan yang
berwenang dan bertanggung
jawab penuh atas
pengurusan Perseroan untuk
kepentingan Perseroan, sesuai
dengan maksud dan tujuan
Perseroan serta mewakili
Perseroan, baik di dalam maupun
di luar pengadilan sesuai dengan
ketentuan anggaran dasar.

z
Komite-Komite dibentuk Badan Komisaris untuk
mendukung pelaksanaan tugas dan tanggung
jawab Dewan Komisaris terkait penerapan dan
pengawasan manajemen
§ Komite Pemantau Resiko:
Terdiri dari seorang komisaris independen,
seorang pihak independen yang memiliki
kemampuan bidang perbankan syariah, dan
seorang pihak independen yang memiliki keahlian
bidang manajemen resiko. Melakukan evaluasi
kebijakan manajemen resiko dan kesesuaian
pelaksanaan.
2. komite-komite
§ Komite Remunerasi dan Nominasi:
Terdiri dari dua orang komisaris independen dan
seorang eksekutif yang membawahi sumber daya
manusia. Melakukan evaluasi remunerasi dan
rekomendasi penggantian anggota komisaris, direksi
dan DPS.
§ Komite Audit:
Terdiri dari seorang komisaris independen, seorang
pihak independen yang memiliki kemampuan bidang
akuntansi keuangan, dan seorang pihak independen
yang memiliki keahlian bidang perbankan syariah.
Melakukan evaluasi audit intern.
 3. Dewan pengawas syariah
z

adalah dewan yang bertugas memberikan nasihat dan saran kepada direksi serta mengawasi
kegiatan bank agar sesuai prinsip syariah.

a. Menilai dan memastikan pemenuhan Prinsip Syariah atas pedoman operasional dan produk
yang dikeluarkan Bank;

b. Mengawasi proses pengembangan produk baru Bank agar sesuai dengan fatwa DSN;

c. Meminta fatwa kepada DSN untuk produk baru Bank yang belum ada fatwanya;

d. Melakukan review secara berkala atas pemenuhan Prinsip Syariah terhadap mekanisme
penghimpunan dana dan penyaluran dana serta pelayanan jasa Bank; dan

e. Meminta data dan informasi terkait dengan aspek syariah dari satuan kerja Bank dalam
rangka pelaksanaan tugasnya.
 z
5. fungsi kepatuhan, audit intern, dan
audit ekstern

§ Kepatuhan: Satu orang Direktur memastikan kepatuhan terhadap UU dan

prinsip syariah.

§ Audit Intern: pengawasan dan pelaksanaan tugas seluruh unit kerja, evaluasi

§ Audit Ekstern: penunjukkan akuntan publik

 Mentransparansikan kondisi keuangan dan non-
keuangan kepada stakeholders
Transparansi

Melaksanakan transparansi informasi mengenai

produk dan penggunaan data nasabah BUS
Menyampaikan Laporan Tahunan, Triwulanan,
Bulanan

Mentransparansikan tata cara pengaduan

nasabah dan penyelesaian sengketa kepada
nasabah
 Kriteria/ Indikator Penilaian Tata Kelola

1. Pelaksanaan Tugas dan 7. Penerapan Fungsi Kepatuhan

Tanggungjawab Dewan Bank
Komisaris 8. Penerapan Fungsi Audit
2. Pelaksanaan Tugas dan Intern
Tanggungjawab Direksi 9. Penerapan Fungsi Audit
3. Kelengkapan dan Pelaksanaan Ekstern
Tugas Komite 10. Batas Maksimum
4. Pelaksanaan Tugas dan Penyaluran Dana
Tanggungjawab DPS 11. Transparansi Kondisi
5. Pelaksanaan Prinsip Syariah Keuangan dan Nonkeuangan,
dalam Penghimpunan Dana dan Laporan Pelaksanaan GCG&
Penyaluran Dana& Jasa Pelaporan Internal
6. Penanganan Benturan
Kepentingan
 Tahapan
1. Menetapkan Nilai Peringkat per Faktor, dengan melakukan Analisis Self Assessment
dengan cara membandingkan Tujuan dan Kriteria/Indikator yang telah ditetapkan
dengan kondisi Bank yang sebenarnya.
2. Menetapkan Nilai Komposit hasil self assessment, dengan cara membobot seluruh
Faktor, menjumlahkannya dan selanjutnya memberikan Predikat Kompositnya.
3. Dalam penetapan Predikat, perlu diperhatikan batasan berikut :
a. Apabila dalam penilaian seluruh Faktor terdapat Faktor dengan Nilai Peringkat 5,
maka Predikat Komposit tertinggi yang dapat dicapai Bank adalah ”Cukup Baik”;
b. Apabila dalam penilaian seluruh Faktor terdapat Faktor dengan Nilai Peringkat 4,
maka Predikat Komposit tertinggi yang dapat dicapai Bank adalah ”Baik”.
4. Apabila hasil pelaksanaan self assessment GCG Bank menunjukkan perbedaan yang
material yakni mengakibatkan hasil Predikat Komposit yang berbeda, maka Bank
wajib menyampaikan revisi hasil pelaksanaan self assessment GCG Bank tersebut
secara lengkap kepada Bank Indonesia.
5. Revisi hasil self assessment pelaksanaan GCG Bank tersebut, harus dipublikasikan
dalam Laporan Keuangan Publikasi Bank pada periode terdekat, meliputi Nilai 5
Komposit dan Predikatnya
6. Hasil penilaian (self assessment) pelaksanaan GCG sebagaimana yang dimaksud
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan pelaksanaan GCG Satuan
pengukuran dalam Self Assessment GCG adalah nilai absolut yang sudah ditentukan
yang disebut dengan nilai komposit.
Peringkat GCG
1. Sangat Baik
2. Baik
3. Cukup Baik
4. Kurang Baik
5. Tidak Baik
Thank You