Anda di halaman 1dari 62

PENGARUH COVID-

COVID-19 TERHADAP EKSPOR-


EKSPOR-IMPOR
HASIL PERIKANAN DI PROVINSI SULAWESI
TENGGARA

NURYONI, S.Pi
DKP PROV. SULTRA
PEMERINTAH
PROVINSI SULAWESI TENGGARA GAMBARAN UMUM SULAWESI TENGGARA
 LUAS DARATAN 38.140 KM2, LUAS PERAIRAN 114.879 KM2 (74%)
KENDARI DARI TOTAL WILAYAH SULAWESI TENGGARA)
KENDA
RI  JUMLAH PENDUDUK + 2,7 JUTA JIWA
 TERDIRI DARI 15 KABUPATEN DAN 2 KOTA
 PANJANG GARIS PANTAI 1.740 KM
 JUMLAH PULAU 651 BUAH
 361 PULAU MEMPUNYAI NAMA ; 290 BELUM
MEMPUNYAI NAMA DAN 86 BERPENGHUNI
KENDARI, CAPITAL OF  39 % PENDUDUK SULTRA BERMUKIM DI
SOUTHEAST SULAWESI KEPULAUAN
POTENSI
KELAUTAN DAN PERIKANAN SULTRA
TARGET
JENIS POTENSI KOMODITAS
VOLUME
TUNA, TONGKOL , CAKALANG,
PERIKANAN TANGKAP 1.520.340 TON 192.377 TON
LAYANG DAN KERAPU

PERIKANAN BUDIDAYA

 RUMPUT LAUT 936.126 TON

 KERAPU 640 TON

 BUDIDAYA LAUT 396.915 HA  KEKERANGAN 411 TON

 KEPITING/RAJUNGAN 50 TON

 LAIN-LAIN 210 TON

 UDANG 35.217 TON


 BIDUDAYA PAYAU 58.930 HA
 BANDENG 43.550 TON

 BUDIDAYA AIR
26.189 HA  IKAN AIR TAWAR 4.397 TON
TAWAR

 PANTAI PASIR PUTIH EKO WISATA

JASA KELAUTAN WISATA BAHARI  TERUMBU KARANG EKO WISATA

 PULAU-PULAU KECIL EKO WISATA

 KAWASAN KOSERVASI LAUT 1,92 JUTA Ha


KEWENANGAN DKP PROV. SULTRA TERKAIT EKSPOR

1. Pembinaan Unit Pengolahan Ikan untuk mendapatkan


Sertifikat Kelayakan Pengolahan (SKP) oleh Tim Pembina
Mutu Daerah.
2. Mendorong Peningkatan Produksi Hasil Tangkapan
maupun Budidaya melalui penambahan bantuan armada
kapal dan alat penangkapan ikan maupun sarana
produksi budidaya ikan di kabupaten/kota.
3. Mendorong investasi bidang pengolahan untuk
terbangunnya Unit Pengolahan Ikan baru di Sulawesi
Tenggara (Pengolahan Ikan
Pelagis, Demersal, Gurita, Rajungan, dsb).
KEWAJIBAN UPI MEMILIKI SKP
1. UU NO 31 Tahun 2004 jo UU No 45 Tahun 2009 tentang
Perikanan.
2. PP 57 Tahun 2015 tentang Sistem Jaminan Mutu dan
Keamanan Hasil Perikanan dan Peningkatan Nilai
Tambah Produk Hasil Perikanan.
3. Permen KP No. 17 Tahun 2019 tentang Persyaratan dan
Tata Cara Penerbitan SKP
4. Perdirjen PDSPKP No.24 Tahun 2017 tentang
Pemeringkatan SKP.
5. Perdirjen PDSPKP No.25 Tahun 2017 tentang Petunjuk
Teknis Pembinaan Kelayakan Pengolahan
Kenapa Pelaku Usaha Penanganan/
Pengolahan Ikan Wajib SKP

1. Memberikan jaminan mutu dan


keamanan pada produk perikanan
yang diproduksi, diperdagangkan,
diekspor, diimpor, dan diedarkan
wilayah RI
2. Memenuhi standar produk hasil
perikanan yang dipersyaratkan (SNI
untuk produk yang diperdagangkan
di pasar dalam negeri atau standar
internasional/negara buyer untuk
produk yang diekspor)
3. Memenuhi persyaratan sanitasi dan
higiene dalam penanganan dan
pengolahan hasil perikanan
Dasar Hukum SKP
1. UU NO 31 Tahun 2004 jo UU No 45 Tahun 2009
tentang Perikanan, Pasal 20
2. PP 57 Tahun 2015 tentang Sistem Jaminan Mutu
dan Keamanan Hasil Perikanan dan Peningkatan
Nilai Tambah Produk Hasil Perikanan, Pasal 18
3. Permen KP No. 17 Tahun 2019 tentang Persyaratan
dan Tata Cara Penerbitan SKP

Sanksi SKP Pasal 89


Setiap orang yang melakukan penanganan dan
pengolahan ikan yang tidak memenuhi dan tidak
menerapkan persyaratan kelayakan pengolahan
ikan, sistem jaminan mutu, dan keamanan hasil
perikanan, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20
ayat (3), dipidana dengan pidana penjara paling
lama 1 (satu) tahun dan denda paling banyak Rp
800.000.000,00 (delapan ratu juta rupiah)
KETENTUAN UMUM
SKP adalah Sertifikat yang diberikan kepada
pelaku usaha terhadap setiap Unit
Pengolahan Ikan yang telah menerapkan
Cara Pengolahan Ikan yang Baik (Good
Manufacturing Practices/GMP) dan Prosedur
Operasional Standar Sanitasi (Sanitation
Standard Operation Prosedure/SSOP)

Pelaku Usaha adalah perseorangan atau


non perseorangan yang melakukan usaha
dan/atau kegiatan pada bidang tertentu

Unit Pengolahan Ikan (UPI) adalah tempat


dan fasilitas untuk melakukan aktivitas
Penanganan dan/atau Pengolahan Ikan
CARA PENGOLAHAN IKAN YANG
BAIK DAN PROSEDUR OPERASI
STANDAR SANITASI
1. Pelaku Usaha industri Pengolahan Ikan
wajib menerapkan Cara Pengolahan Ikan
yang Baik dan memenuhi persyaratan
Prosedur Operasi Standar Sanitasi pada
setiap UPI
2. Wajib bagi UPI yang melakukan kegiatan
Penanganan Ikan dan/atau Pengolahan
Ikan
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam
Cara Berproduksi yang Baik (GMP)

1. Seleksi bahan baku (asal, jenis, ukuran, mutu)


2. Penanganan dan pengolahan (waktu/kecepatan,
suhu, teknologi pengolahan, peralatan)
3. Bahan tambahan/bahan penolong dan bahan
kimia yang digunakan tidak membahayakan
kesehatan dan memenuhi standar mutu
4. Pengemasan
5. Penyimpanan
6. Distribusi

10
1. Komitmen Manajemen

 Komitmen
 Manual GMP – SSOP
 Tim Mutu

11
2. Lingkungan
LOKASI AREA UPI

 Lokasi sekitar area UPI bersih dan


tidak menjadi sumber kontaminan
 Terpelihara dari pest (serangga, tikus,
kucing, burung, dll)

12
3. Bangunan
PINTU MASUK
 Bahan : halus, kedap air, mudah
dibersihkan & didesinfeksi
 Desain : membuka keluar atau
kesamping, dapat ditutup dengan baik
dan selalu tertutup,
 Dilengkapi dengan alat pencegah
serangga, ditambah tirai plastik

** Utk UMKM : tdk perlu dilengkapi dg insect killer


13
3. Bangunan
LANTAI
 Bahan : kedap air, tahan garam-basa-
asam-bahan kimia, mudah dibersihkan &
didesinfeksi, tdk mudah pecah
 Desain : Permukaan lantai halus, tanpa
retak, dikonstruksi mencegah genangan
air.

** Utk UMKM : Tdk dipersyaratkan terbuat dari


bahan tahan garam, asam-basa dan bahan kimia
lainnya 14
3. Bangunan
DINDING
 Bahan : kedap air, tdk mudah
mengelupas, halus, tdk beracun, mudah
dibersihkan & didesinfeksi
 Desain : rata, tanpa retak, pertemuan
antara lantai dan dinding serta dinding
dengan dinding mudah dibersihkan

** Utk UMKM : Permukaan dinding rata, mudah


dibersihkan, tidak berjamur, tidak lembab dan bebas dari
15
kondensasi
3. Bangunan
LANGIT-LANGIT/ATAP
 Bahan : mampu mencegah kondensasi,
pertumbuhan jamur dan pengelupasan,
mudah dibersihkan, berwarna terang
 Desain : mampu mencegah akumulasi
kotoran, dan bebas dari retak dan celah,
permukaan halus.

** Utk UMKM : Yang tidak memiliki langit – langit, cukup


dilengkapi atap yang mudah dibersihkan, khusus untuk
pengolahan yang menimbulkan asap harus memperhatikan 16
sirkulasi udara
3. Bangunan
JENDELA DAN BAGIAN YANG
DAPAT DIBUKA
Didesain untuk mencegah akumulasi
kotoran/debu, dilengkapi dengan kasa
pencegah masuknya serangga dan mudah
dibersihkan

17
3. Bangunan
VENTILASI 
Ventilasi mencukupi untuk sirkulasi
udara, mencegah kondensasi dan mampu
mencegah masuknya kontaminan ke dalam
ruang proses, udara mengalir dg baik dari
area bersih ke area kotor, mudah dirawat &
dibersihkan

18
3. Bangunan
PENERANGAN 
Penerangan memadai dan lampu di ruang
proses dilengkapi dengan pelindung yang
aman

19
3. Bangunan
SALURAN PEMBUANGAN
Dikonstruksi untuk mencegah kontaminasi
dan mengalir dari tempat bersih ke tempat
kotor serta memadai & bersih untuk
mengalirkan kotoran (limbah cair)

** Utk UMKM : Saluran pembuangan mencegah


kontaminasi dan memadai untuk mengalirkan
kotoran (limbah cair)

20
3. Bangunan
TEMPAT PENYIMPANAN BAHAN
KIMIA
Tersedia tempat penyimpanan bahan kimia
yang memadai, terpisah, tertutup, dan
disertai dengan tanda peringatan

21
4. Peralatan
PENATAAN & PEMELIHARAAN
Ditata untuk mencegah kontaminasi,
menjamin kelancaran proses, rancang
bangun, konstruksi dan penempatan
peralatan menjamin sanitasi dan dapat
dibersihkan secara efektif

PEMBERSIHAN & DESINFEKSI


Frekuensi pembersihan dan disinfektan
dapat mencegah resiko kontaminasi
22
5. Penerimaan Bahan
(bahan baku, bahan tambahan, bahan pengemas)
PERSYARATAN & PEMAKAIAN BAHAN
Sesuai dengan standar, pemakaian bahan
sesuai dengan persyaratan, tidak
membahayakan kesehatan

PENERIMAAN BAHAN
Dilakukan dengan cepat, saniter, terlindung
dan mencegah kontaminasi, bahan yg
diterima didokumentasi & dimonitor

23
5. Penerimaan Bahan
(bahan baku, bahan tambahan, bahan pengemas)

BAHAN PEMBUNGKUS &


PENGEMAS
Tidak menjadi sumber kontaminan, tidak
mempengaruhi karakteristik produk, dapat
melindungi produk, tidak digunakan ulang
MENCANTUMKAN ISI, MEREK
DAGANG, ASAL NEGARA, PERUSAHAN
PRODUSEN, BERAT
BERSIH, KOMPOSISI, MASA KADALUARSA
DAN PERSYARATAN PENYIMPANAN

24
6. Bahan Pembungkus & Pengemas

Tidak menjadi sumber kontaminan, tidak


mempengaruhi karakteristik produk, dapat
melindungi produk, tidak digunakan ulang,
& pengemasan dilakukan pada kondisi
higiene untuk menghindari kontaminasi

25
7. Penyimpanan Produk
(Sesuai Perlakuan)

SUHU PENANGANAN PRODUK SEGAR,


PRODUK MENTAH DAN PRODUK
MASAK YANG DIDINGINKAN
Dipertahankan pada suhu mendekati titik
leleh es (00C)

** Utk UMKM : Memiliki tempat


penyimpanan yang mampu
mempertahankan mutu dan kualitas
produk
26
7. Penyimpanan Produk
(Sesuai Perlakuan)

SUHU PENYIMPANAN PRODUK BEKU

Disimpan pada suhu sekurang-kurangnya


-18 C, dilengkapi dg alat pencatat suhu
yg mudah dibaca

27
7. Penyimpanan Produk
(Sesuai Perlakuan)

SUHU PENYIMPANAN IKAN KALENG


Disimpan pada suhu maksimal 5 C

SUHU & CARA PENYIMPANAN IKAN


HIDUP DAN PRODUK LAINNYA
Disimpan pada suhu yang tidak berpengaruh
buruk terhadap kelangsungan hidupnya atau
keamanan pangan

28
8. Konstrulsi dan Tata Letak
Alur Proses
KONSTRUKSI DAN TATA LETAK
ALUR PROSES
 Konstruksi didesain sehingga mampu
mencegah masuknya sumber
kontaminasi, binatang pengganggu &
akumulasi kotoran
 Tata letak alur proses didesain untuk
mencegah kontaminasi & menjamin
kelancaran proses
 Tersedia ruangan proses yang 29
memadai untuk melakukan proses
9. IPAL
(Instalansi Pengolahan Air Limbah)

Memiliki, memadai dan efektif


Setiap unit pengolahan memiliki pengelolaan
air limbah yang efektif
Khusus UKM memiliki penampungan limbah
sementara

30
SSOP (Sanitation Standard
Operating Procedure) atau
POSS (Prosedur Operasi
Standar Sanitasi)
Tujuan :
Menjamin bahwa prosedur dan proses
sanitasi dapat secara efisien
mengendalikan bahaya keamanan pada
produk perikanan

31
8 Kunci Persyaratan Sanitasi
1. Keamanan air dan es;
2. Kondisi dan kebersihan permukaan yang
kontak dengan bahan pangan;
3. Pencegahan kontaminasi silang;
4. Menjaga fasilitas pencuci tangan, sanitasi
dan toilet;
5. Proteksi dari bahan-bahan kontaminan;
6. Pelabelan, penyimpanan, dan penggunaan
bahan toksin yang benar;
7. Pengawasan kondisi kesehatan personil;
8. Pengendalian pest
32
1. Keamanan air dan es
• Memenuhi persyaratan air minum, tersedia air
panas utk pembersihan alat apabila
memungkinkan, pasokan & tekanan air cukup
• Saluran pipa air dirancang agar tidak terjadi
kontaminasi silang dengan air kotor, penandaan
yg jelas pipa air minum dan bukan air minum
• Apabila menggunakan air laut harus sesuai
persyaratan
• Es terbuat dari air yang memenuhi
persyaratan, terlindung dari kontaminasi selama
produksi, penanganan dan penyimpanan, tdk
digunakan ulang dlm proses.

** Utk UMKM : Air tidak berbau, tidak


berwarna dan tidak berasa 33
2. Kondisi dan kebersihan permukaan yang
kontak dengan bahan pangan
• Peralatan dan perlengkapan yang kontak dengan
produk terbuat dari bahan yang tahan karat, mudah
dibersihkan dan tidak menyebabkan kontaminasi,
didesain sehingga air dapat mengalir dengan baik.
• Peralatan dan perlengkapan diberi tanda untuk setiap
area kerja yang berbeda yang berpotensi
menimbulkan kontaminasi silang
• Ketersedian peralatan pengolahan memadai
• Kondisi peralatan pengolahan terawat, bersih dan
saniter
• Kondisi ruang pengolahan bersih dan saniter

34
Bahan-bahan yang seharusnya dihindari
• Kayu (berkaitan dengan bakteri)
• Besi (korosi)
• Brass/Kuningan (copper/tembaga-zinc alloy) (reaksi
molekuler dan korosi)
• Galvanized metal (korosi dan larutnya bahan kimia)
Penyimpanan pakaian dan sarung tangan:
• Disimpan dalam keadaan bersih dan kering;
• Menjamin bahwa pakaian dan sarung tangan tidak
terkena percikan air, debu dan kontaminan
lain, serta;
• Simpan pakaian bersih terpisah dari pakaian dan
sarung tangan kotor.

35
3. Pencegahan kontaminasi silang

Objectives
1) Mencegah kontaminasi produk dari
lingkungan pabrik dan personil
2) Mencegah kontaminasi produk akhir
dengan bahan baku
3) Memisahkan secara jelas antara bahan baku
dan produk jadi meliputi penanganan,
penyimpanan, pengolahan dan desain lay
out

36
4. Menjaga fasilitas pencuci tangan, sanitasi
dan toilet :
Cuci tangan & pembersihan badan
Melepas semua perhiasan
Menggunakan pakaian yg bersih & bersepatu
Menutup rambut dg topi
Memakai sarung tangan

PERSONAL HYGIENE

37
FASILITAS KARYAWAN
1. BAK CUCI KAKI/FOOTBATH
Pintu masuk ke ruang pengolahan
dilengkapi dengan bak cuci kaki yang
memadai dan didesinfeksi (**)
(**) Untuk UKM yang menurut jenis olahannya tidak
sesuai menggunakan bak cuci kaki, dapat diganti
dengan alas kaki yang khusus digunakan di ruang
pengolahan

38
FASILITAS KARYAWAN

2. TEMPAT CUCI TANGAN


Pintu masuk ke ruang pengolahan dan di dalam
ruang pengolahan tersedia tempat cuci tangan dg
jumlah cukup & tdk dioperasikan dg tangan
Kapan kita mencuci tangan?
 Setelah dari toilet;
 Sebelum bekerja dan setiap masuk ruang proses
 Setelah batuk, bersin, menggunakan sapu tangan atau
tissu, makan, minum;
 Setelah menangani peralatan kotor;
 Selama preparasi, sesuai dengan keadaan yang dapat
mencegah cross kontaminasi.
 Setelah memegang sampah/limbah produk
 Dll...
39
FASILITAS KARYAWAN

3. RUANG GANTI PAKAIAN


Tersedia dengan jumlah yang memadai,
selalu dalam keadaan bersih
4. LOKER TEMPAT PENYIMPANAN BARANG
KARYAWAN:
Tersedia dalam jumlah yang cukup

40
FASILITAS KARYAWAN

5. TOILET
Toilet jumlahnya sesuai dengan jumlah karyawan dan
semuanya berfungsi dengan baik dan tidak berhubungan
langsung dengan ruang penanganan dan pengolahan ikan
• Jumlah toilet yang dipersyaratkan untuk unit pengolahan
Ø 1 - 9 orang = 1 Toilet
Ø 10 - 24 orang = 2 Toilet
Ø 25 - 49 orang = 3 Toilet
Ø 50 - 100 orang = 5 Toilet
Setiap penambahan 30 pekerja dari 100 pekerja ditambah
1 (satu) toilet

** Utk UMKM : Toilet jumlahnya sesuai dengan jumlah


karyawan dan semuanya berfungsi dengan baik
Tidak berhubungan langsung dengan ruang penanganan
dan pengolahan ikan 41
FASILITAS KARYAWAN

6. PERLENGKAPAN SANITASI TOILET


Dilengkapi dengan sabun, desinfektan dan
pengering tangan yang higienis serta dilengkapi
dengan sistem penyiraman air yang berfungsi
dengan baik

7. VENTILASI TOILET
Ada dan memadai

8. TANDA PERINGATAN KARYAWAN


Ada dan memadai, seperti dilarang merokok,
dilarang meludah, dilarang buang sampah
sembarang, dll
42
5. Proteksi dari bahan-bahan kontaminan
Tujuan
menjamin bahwa produk dan bahan kemasan pangan, serta
permukaan kontak dengan pangan terproteksi dari mikrobial, bahan
kimia dan kontaminan fisik

Pengemasan dan Pelabelan


- Kemasan food grade, dilakukan secara cepat, cermat dan saniter
- Kemasan disimpan di gudang tersendiri , terlindung dari debu dan
kontaminasi, gudang dlm keadaan kering
- Kemasan produk diberi label atau keterangan yang menunjukkan
ringkasan atau deskripsi produk, jenis produk, tahun, bulan dan
tanggal produksi, negara asal

43
PENANGANAN LIMBAH PADAT DAN
LIMBAH LAINNYA
• Limbah ditampung dan ditangani
segera selama proses
pengolahan, ditangani dengan saniter

• Tempat penampungan limbah


ditempatkan pada wadah yang tertutup
atau sistem lain yang sesuai, mudah
didesinfeksi, terawat dan bersih

** Utk UMKM : Terdapat tempat khusus


penanganan limbah
44
6. Pelabelan, penyimpanan, dan penggunaan
bahan toksin yang benar;
1. PEMBERIAN LABEL DAN PENYIMPANAN
BAHAN KIMIA DAN BAHAN BERBAHAYA
Diberi label yang jelas dan disimpan
secara terpisah dalam wadah yang sama

2. PENGGUNAAN BAHAN KIMIA DAN


BAHAN BERBAHAYA
Bahan kimia yang diizinkan dan
penggunaannya sesuai dengan metode
yang dipersyaratkan, serta dilengkapi
dengan tanda (label) yang dipersyaratkan
45
7. Pengawasan kondisi kesehatan personil
yang benar;
PAKAIAN KERJA KARYAWAN
Memadai, terpelihara, lengkap dan
bersih serta tdk boleh menggunakan
kosmetik, perhiasan & alat elektronik

KEBERSIHAN KARYAWAN
Kebersihan personal karyawan
terpelihara dengan baik

KESEHATAN KARYAWAN
Karyawan yang sakit dan berpotensi
menularkan penyakit tidak
diperbolehkan masuk kerja 46
8. Pengendalian Pest;

FASILITAS PENGENDALIAN BINATANG


PENGGANGGU
Tersedia fasilitas pengendalian serangga,
tikus, hewan peliharaan, dan binatang
lainnya, dan fasilitasnya berfungsi dengan
efektif

47
8. Pengendalian Pest, lanjutan….;

Pest yang mungkin membawa penyakit


– Lalat dan kecoa metransfer
Salmonella, Staphylococcus, Clostridium perfringens, C.
botulinum, Shigella, Streptococcus, dll.
– Binatang pengerat, sumber: Salmonella dan parasit;

– Burung merupakan pembawa variasi bakteri patogen


seperti Salmonella dan Listeria

48
SKP Online
Permohonan SKP Wajib Diajukan Melalui
SKP Online
https://skp-pdspkp.kkp.go.id
ADMIN
UPI ADMIN PUSAT
PROVINSI
Pendaftaran
Approval user
user

Pengecekan
Pendaftaran Penerimaan
Surat
pembinaan permohonan
Rekomendasi

Pembinaan Pembinaan Supervisi

Approval
Tindakan Tindakan
Tindakan
perbaikan perbaikan
perbaikan
Penerbitan
Penerbitan SKP
Rekomendasi

Penerimaan Penerimaan dan


Pengiriman SKP
SKP Pengiriman SKP

Pembinaan SKP Penerbitan SKP


Prosedur Pelayanan SKP
UPI

Permohonan Dirjen
SKP PDSPKP
 Rekomendasi KP
 NIB Online
N  SIUP Pengolahan (60 menit)
 SPI/Sertifikat Setara
O  Panduan mutu GMP
SSOP

Yes
N Evaluasi Sekretariat SKP
O Persyaratan Pusat/
Pembina Mutu Pusat
(1 – 2 Hari)
Yes
Sekretariat SKP
Tindak Pusat
Lanjut (1 Hari)
Hasil
Evaluasi Dirjen PDSPKP
Penerbitan (penandatanganan
SKP 60 menit)

Sekretariat
Verifikasi SKP
Lapangan Pusat/Pembina
Mutu Pusat
(3 Hari)
UPI DAN UKM BER-SKP
1. Jumlah UPI dan UKM yang Ber-SKP:
- UPI Ber-SKP sebanyak 17 Unit
- UKM Ber-SKP sebanyak 5 Unit
2. Jumlah UPI Skala Menengah-Besar
sebanyak 24 Unit yang Masih Aktif dari
31 Unit.
3. Jumlah UKM Pengolahan sebanyak 127
Unit.
UPI BERPOTENSI EKSPOR
NO. NAMA PERUSAHAAN ALAMAT KET.
1 PT. SULTRATUNA SAMUDERA Komp. PPS Kendari Ber-SKP
2 PT. YANAGI HISTALARAYA Komp. PPS Kendari Ber-SKP
3 PT. KELOLA MINA LAUT Komp. PPS Kendari Ber-SKP
4 PT. DHARMA SAMUDERA Jl. Yos Sudarso No. 39 Kendari Ber-SKP
FISHING INDUSTRIES Kassilampe-Kendari -
5 PT. ABADI MAKMUR OCEAN Komp. PPS Kendari Ber-SKP
6 PT. CILACAP SAMUDERA Komp. PPS Kendari Ber-SKP
FISHING INDUSTRY.
7 CV. MINA JAYA LESTARI Komp. PPS Kendari -
8 CV. ANDIKAH Komp. PPS Kendari -
9 PT. Indah Jaya Bahari Komp. PPS Kendari Ber-SKP
10 Fa. S A N U Komp. PPS Kendari -
11 PT. Satya Trinadi Komira Perkasa Komp. PPS Kendari Ber-SKP
12 PT. Berkah Hasil Nusantara Komp. PPS Kendari Ber-SKP
13 PT. Sartomo Sakti Komp. PPS Kendari Ber-SKP
14 PT. Trobos Benua Komp. PPS Kendari Ber-SKP
15 PT. Bersatu Untuk Maju Komp. PPS Kendari -
16 PT. Triko Bina Nusantara Pasarwajo Kab. Buton Ber-SKP
17 PT. Arta Mina Jaya Kab. Wakatobi Ber-SKP
18 PT. Graha Makmur Cipta Persada Kab. Konawe Ber-SKP
19 PT. Jalanai Pospos Makmur Komp. PPS Kendari Ber-SKP
20 PT. Ocean Cemerlang Kab. Wakatobi Ber-SKP
21 PT. Arpa Jaya Kab. Kolaka -
22 CV. Sonok Lestari Kota Kendari -
23 PT. Momar Biru Sejahtera Kab. Buton -
24. Koperasi Adi Jaya Lestari Kota Kendari Ber-SKP
CAPAIAN EKSPOR INDUSTRI HASIL PERIKANAN
TAHUN
NO. KOMODITAS TUJUAN SATUAN 2016 2017 2018
Volume Nilai (Rp.) Volume Nilai (Rp.) Volume Nilai (Rp.)

1 Udang Vannamei Jepang Kg 21,174 1,905,660,000 304,560 27,410,400,000 251,100 23,311,538,000

Vietnam Kg 65,880 5,929,200,000 261,240 23,511,600,000 0 0

China Kg 15,660 1,409,400,000 145,800 13,122,000,000 423,624 35,307,197,000

2 Gurita USA Kg 699,699 19,591,590,760 348,134 9,747,752,000 483,533 18,386,548,000

Jepang Kg 306,492 8,581,776,000 107,030 2,996,840,000 120,000 1,344,000,000

Vietnam Kg 5,897 165,116,000 0 0 0 0

Perancis Kg 10,000 280,000,000 0 0 4,040 113,120.000

Croatia (Hrvatska) Kg 23,011 644,313,600 0 0 0 0

Italy KG 0 0 0 0 17,010 476,280,000

3 Cakalang Thailand Kg 0 0 456,650 5,479,800,000 135,000 1,807,793,000

Jepang Kg 25,000 300,000,000 175,000 2,100,000,000 25.000 300,000,000

Ikan Hidup: Hongkong, China,


Kerapu, Kakatua, Malaysia, Singapura,
4 Kepiting Bakau Timor Leste Ekor 30,719 7,679,750,000 81,581 20,395,250,000 248,632 57,003,079,000

Jepang, Vietnam,
Hongkong, Korea,
5 Cacing Laut Australia Kg 2,357 664,411,000

6 Biji Mutiara Jepang Kg 84.27 10,693,800,000

7 Komoditi Lainnya Ekor 8,005 901,642,000 8,265 152,902,500 175 540,000

kg 211,172 5,241,522,000 38,659 3,307,720,000 87,888 1,788,742,000

Ekor 38,724 8,581,392,000 89,846 20,548,152,500 248,632 57,003,620,000


TOTAL
Kg 1,383,986 44,048,578,360 1,837,073 87,676,112,000 1,549,636.27 94,193,429,000

Sumber Data: BKIPM Kendari


FREKUENSI, VOLUME & NILAI KOMODITI PERIKANAN EKSPOR DAN
melalui bkipm Kendari
DOMESTIK
EKSPOR
141,67%
Frekuensi 323 2019
(Sertifikat) 228 2018

2019 52,53%
Volume (Ton) 805.39
1,523.57 2018

2019 54,55%
Nilai (Milyar) 76,158.00
138,957.00 2018

DOMESTIK
0,74%
Frekuensi
KELUAR 12,472 2019
(Sertifikat) 16,887 2018

2019 0,88%
Volume (Ton) 27,342.44
31,071.29 2018

2019 0,97%
Nilai (Milyar) 617,514
637,218 2018

DOMESTIK MASUK
0,67%
Frekuensi 3,241 2019
(Sertifikat) 4,387 2018

2019 0,42%
Volume (Ton) 1,313.66
3,096.84 2018

2019 54,81%
Nilai (Milyar) 71,908
116,138 2018

bkipm.kendari@kkp.go.id @bkipmkendari bkipmkendaripage bkipm kendari Sumber : Sisterkaroline


VOLUME KOMODITI PERIKANAN EKSPOR TAHUN 2018-
2018-2019
melalui bkipm kendari

Ekor
50,000
44,880
45,000
38,721 38,331
2018
VOLUME 40,000 35,572
36,985 37,420 37,710 2019
(Ekor) 35,000
33,660 35,270
30,000
25,210
25,000 21,570
19,339
20,000 16,437
11,990 14,167
15,000
10,000 11,145 11,450
7,116 2,112 2,256
5,000 4,711 3,540 1535,520
0

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

Ton
250 237.97
212.77 2018
200 201.28
VOLUME 157.64 2019
(Ton) 150 129.35 138.42
125.70 120.20
103.82
100 89.77 76.33
85.96 75.36
57.51
50 55.23 58.61 33.76
35.15 45.41
18.41 18.41 0.39 16.74 0.03
0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

bkipm.kendari@kkp.go.id @bkipmkendari bkipmkendari bkipm kendari Sumber : Sisterkaroline


FREKUENSI DAN NILAI KOMODITI PERIKANAN TAHUN
melalui bkipm kendari
EKSPOR
45 41
40 35
35 31 29 28 24
29 28 26 26
FREKUENSI 30 25 24
(Sertifikat) 25 27
20 17 25 14
22 23 22 21
15 11 9 11
10 3
5
0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

2018 2019

30,000
25,413
25,000
18,138
18,675
20,000
NILAI 14,392 12,590
15,000 13,178 13,382 8,071
(Milyar Rupiah)
10,982 10,190
8,682 9,119 5,650 6,064
10,000 6,765
5,319 6,011 4,038
5,044 4,317
1,898 3,382 1,984
5,000 1,832

-
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
2018 2019

bkipm.kendari@kkp.go.id @bkipmkendari bkipmkendari bkipm kendari Sumber : Sisterkaroline


TAHUN
KOMODITI DAN NEGARA TUJUAN PERIKANAN EKSPOR
melalui bkipm kendari
KOMODITI DOMINAN TAHUN 2018 NEGARA TUJUAN TAHUN 2018

VOLUME VOLUME
KOMODITI NILAI (Rp.) NEGARA NILAI (Rp.)
HDS KGM HDS KGM
Kerapu Hidup 225.372 - 56.343.000.000 USA - 409.897,00 11.477.116.000
Udang Vaname - 578.112,00 52.030.080.000 Japan 175 381.644,57 42.175.512.272
Sotong - 550.947,00 15.426.516.000 Hongkong 225.615 402 26.595.471.360
Cakalang - 133.000,00 1.596.000.000 China 12 357.339,00 31.113.085.000
Cacing Laut Thailand - 108.000,00 1.296.000.000
- 2.357,00 664.411.000
Beku
Singapore 19.439 - 400.307.120
Kepiting Bakau 19.738 - 405.916.620
Lainnya 287 79.098,95 2.199.450.500
Lainnya 418 71.966,00 12.941.682.000
TOTAL 245.528 1.336,382,52 138.157.605.620
TOTAL 245.528 1.336.382,52 138.157.605.620

KOMODITI DOMINAN TAHUN 2019 NEGARA TUJUAN TAHUN 2019

VOLUME VOLUME
KOMODITI NILAI (Rp.) NEGARA NILAI (Rp.)
HDS KGM HDS KGM
Gurita - 411.681,96 39.011.225.360 Japan 158.000 381.684,96 42.175.512.272

Udang Vaname - 345.564,00 32.378.823.372 United States - 315.682,96 26.595.471.360

Cacing Laut 158.000 - 530.238.000 Singapore 91.737 86,00 3.895.474.702

Kepiting Bakau 91.737 - 3.889.474.740 China - 59.904,00 3.340.826.112

Lainnya - 577.96 348.347.550 Lainnya - 466,00 150.824.576

TOTAL 249.737 757.823,92 76.158.109.022 TOTAL 249.737 757.823,92 76.158.109.022

bkipm.kendari@kkp.go.id @bkipmkendari bkipmkendari bkipm kendari Sumber : Sisterkaroline


DATA EKSPOR TAHUN 2020
KOMODITI BULAN TOTAL
SAT
TUJUAN JAN FEB MAR APR MEI JUNI JULI AGST SEPT EKOR/KG
Biji Mutiara Kg 12.42 - - - - - - - - 12.42

Japan 12.42

Cakalang Kg - - - 27,000.00 27,000.00 - - - - 54,000.00

Thailand 27,000 27,000

Cumi-cumi Kg - - - - - - - - 19,240.00 19,240.00

Thailand 19,240

Gurita Kg 69,818 61,309 60,818 24,000 36,822 18,409 103,227 41,957 36,522 452,883.03

Italy 9,000 18,900

Japan 24,000 24,000 24,000 24,000 48,000 23,548

United States 36,818 18,409 36,818 36,822 18,409 55,227 18,409 36,522

Kepiting Ekor 7,380.00 7,560.00 7,920.00 900.00 4,320.00 5,640.00 9,180.00 5,760.00 4,320.00 52,980.00

Singapore 7,380 7,560 7,920 900 4,320 5,640 9,180 5,760 4,320

Rumput Laut Kg 2.00 - 2.00 - 9.00 4.00 2.00 - - 19.00

Australia, Kore 2 2 9 4 2
(sout), Philippines

Udang Vaname Kg - 32,400.00 24,084.00 - 16,200.00 43,740.00 16,740.00 16,740.00 16,740.00 166,644.00

Japan 32,400 24,084 16,200 43,740 16,740 16,740 16,740

Kerang Dara Kg - - - - - - - 16,000.00 - 16,000.00

Thailand 16,000

Grand Total 77,212.42 101,269.00 92,824.20 51,900.00 84,351.28 67,793.10 129,149.30 80,456.75 76,822.40 761,778.45
INFORMASI TAMBAHAN:
INFORMASI TAMBAHAN (Lanjutan...):
Di awal September bea cukai China melaporkan hanya
enam dari lebih dari 500 ribu sampel yang dinyatakan positif
corona.
Pada Juli lalu, China melarang beberapa
makanan, termasuk udang dari tiga perusahaan asal
Ekuador.
Administrasi umum bea cukai China, Bi Kexin mengatakan
sampel yang diambil dari kemasan udang Whiteleg yang
diimpor di pelabuhan Dalian dan Xiamon terpapar virus.
Kendati demikian, ia mengatakan jejak virus pada udang
tidak menularkan produk impor lainnya dari ketiga
perusahaan tersebut.

Sumber: Detikcom dan CNN Indonesia


Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai