Anda di halaman 1dari 19

Makalah

REFORMASI PENYELENGGARAAN DAN KONDISI


KELEMBAGAAN PEMERINTAHAN

Oleh :
UMAR ISMAIL
NIM : 171022032

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUA
IAIN SULTAN AMAI GORONTALO
2021

i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha

Penyayang, puji syukur kami panjatkan atas kehadirat-Nya yang mana telah

melimpahkan rahmat, hidayah, dan taufik-Nya kepada kami, sehingga penulis

dapat menyelesaikan makalah tentang Reformasi Penyelenggaraan dan Kondisi

Kelembagaan Pemerintahan ini dengan baik.

Makalah ini telah disusun dengan maksimal dan mendapat dukungan dari

berbagai pihak sehingga dapat memperlancar proses pembuatan makalah ini.

Terlepas dari itu semua, penulis menyadari bahwa masih ada kekurangan

dalam penulisan baik dari segi penyusunan maupun tata bahasa. Oleh karena itu

dengan sangat terbuka penulis menerima segala bentuk saran dan kritik yang

membangun dari pembaca agar dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata penulis berharap semoga makalah tentang Reformasi

Penyelenggaraan dan Kondisi Kelembagaan Pemerintahan ini dapat memberikan

manfaat bagi pembaca

Gorontalo, 13 November 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................1
B. Rumusan Masalah ...........................................................................1
C. Tujuan Penulisan..............................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian ........................................................................................2
B. Keterkaitan Reformasi Birokrasi dengan Zona Integritas ...............2
C. Dampak Penyimpangan Integritas ..................................................2
D. Membangun Zona Integritas Dalam Upaya Pencegahan Korpsi ....4

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan .....................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kejahatan korupsi merupakan kejahatan yang luar biasa, yang

menjadi penghambat utama tercapainya tujuan pembangunan nasional, yaitu terw

ujudnyaIndonesia yang adil. Upaya penindakan korupsi harus diimbangi dengan

upaya pencegahannya. Pemerintah telah berupaya melakukan upaya pencegahan

yang dituangkan dalam Instruksi Presiden dan Peraturan Presiden. Untuk

mensinergikankegiatan pencegahan korupsi, reformasi birokrasi, dan peningkatan

kualitaspelayanan publik, maka ditetapkan kebijakan pembangunan Zona integrita

s ,  yang sekaligus merupakan tindak lanjut dari penandatanganan Pakta Integritas

oleh seluruh PNS yangmerupakan komitmen untuk tidak melakukan korupsi.

Sebagai tolak ukur keberhasilan pembangunan ZI, ditetapkan suatu indikator,

dengan pemberian penghargaan berupa predikat WBK dan WBBM. Diharapkan

nilai IPK Indonesia terus meningkat dari tahunke tahun

B. Rumusan Masalah

Bagaimana pembangunan zona integritas menuju wilayah bebas korupsi

danwilayah birokrasi bersih melayani di Indonesia ?

1
C. Tujuan

Agar mahasiswa mengetahui dan memahami pembangunan zona

integritasmenuju wilayah bebas korupsi dan wilayah birokrasi bersih melayani di

Indonesia

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian

Secara singkat Reformasi birokrasi diartikan sebagai upaya untuk melakukan

pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan

pemerintah dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintah yang baik (good

governance).

Zona Integritas adalah sebutan atau predikat yang diberikan kepada

Kementrianyang pimpinan dan jajarannya memiliki niat untuk mewujudkan

Wilayah Birokrasi Bersih dan melayani melalui upaya pencegahan korupsi,

perbaikan kualitas pelayanan public.

Wilayah Bebas dari Korupsi, yang selanjutya disingkat WBK adalah sebutan

atau predikat yang diberikan kepada suatu unit kerja yang memenuhi syaat

indicator hasil WBK dan memperoleh hasil penelitian indicator proses di atas 75

pada Zona Integritas yang telah memperoleh pendapatan Wajar Dengan

Pengecualian (WDP) dari BPK atas laporan keuangannya. Wilayah Birokrasi

Bersih dan Melayani, yang selanjutnya disingkat WBBM adalah sebutan atau

yang diberikan kepada suatu unit kerja yang memenuhi syaratvhasi WBBM dan

memperoleh hasil indicator di atas 75 (Zona Integritas yang telah memperoleh

pendapat Wajar Dengan Pengecalian) (WDP) dari BPK atas laporan keuanannya.

3
B. Keterkaitan Reformasi Birokrasi dengan Zona Integritas

Reformasi Birokrasi merupakan salah satu langkah awal untuk melakukan

penataan terhadap system peyelenggaraan pemerintahan yang baik, efektif dan

efisien, sehingga dapat melayani masyarakat secara cepat, tepat, dan professional.

Zona Integritas (ZI) menuju Wilayah Bebas Dari Korupsi (WBK)/Wilayah

Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) merupakanlangkah konkret hearts

Rangka mengakselerasi pencapaian Program kerja Reformasi Birokrasi Unit pada

kerja.

C. Dampak Penyimpangan Integritas

Seperti yang dijelaskan di pragraf sebelumnya bahwa korupsi merupakan

salah satu bentuk penyimpangan dari nilai integritas. Dalam UU No. 20 Tahun

2001 terdapat pengertian bahwa korupsi adalah tindakan melawan hukum dengan

maksud memperkaya diri sendiri, orang lain, atau korporasi yang berakibat

merugikan keuangan negara atau perekonomian negara. Ada sembilan tindakan

kategori korupsi dalam UU tersebut, yaitu: suap, illegal profit, secret transaction,

hadiah, hibah (pemberian), penggelapan, kolusi, nepotisme, dan penyalahgunaan

jabatan dan wewenang serta fasilitas negara. Bentuk penyimpangan yang lebih

mudah dan nyata terlihat adalah seperti misalnya penggelapan, perjalanan fiktif,

penyuapan. Praktik-praktik penyimpangan integritas tersebut sudah menjadi

rahasia umum dan sangat sulit untuk dihilangkan padahal nyata terlihat dampak

korupsi terhadap keberlangsungan suatu negara sangat besar.

4
Berbagai studi komprehensif mengenai dampak korupsi terhadap ekonomi

serta variabel-variabelnya telah banyak dilakukan hingga saat ini. Dari hasil studi

tersebut jelas terlihat berbagai dampak negatif akibat korupsi. Korupsi dapat

memperlemah investasi dan pertumbuhan ekonomi hingga dapat

mengakibatkan penurunan tingkat produktivitas yang dapat diukur melalui

berbagai indikator fisik, seperti kualitas jalan raya. Korupsi tidak hanya

berdampak terhadap satu aspek kehidupan saja. Korupsi menimbulkan efek

domino yang meluas terhadap eksistensi bangsa dan negara. Meluasnya praktik

korupsi di suatu negara akan memperburuk kondisi ekonomi bangsa, misalnya

harga barang menjadi mahal dengan kualitas yang buruk, akses rakyat terhadap

pendidikan dan kesehatan menjadi sulit, keamanan suatu negara terancam,

kerusakan lingkungan hidup, dan citra pemerintahan yang buruk di mata

internasional sehingga menggoyahkan sendi-sendi kepercayaan pemilik modal

asing, krisis ekonomi yang berkepanjangan, dan negara pun menjadi semakin

terperosok dalam kemiskinan.

Korupsi memiliki berbagai efek penghancuran yang hebat terhadap berbagai

sisi kehidupan bangsa dan negara, khususnya dalam sisi ekonomi sebagai

pendorong utama kesejahteraan masyarakat. Korupsi memiliki korelasi negatif

dengan tingkat investasi, pertumbuhan ekonomi, dan dengan pengeluaran

pemerintah untuk program sosial dan kesejahteraan. Hal ini merupakan bagian

dari inti ekonomi makro. Kenyataan bahwa korupsi memiliki hubungan langsung

dengan hal ini mend peorongmerintah berupaya melanggulangi korupsi, baik

secara preventif, represif maupun kuratif. Di sisi lain meningkatnya korupsi

5
berakibat pada meningkatnya biaya barang dan jasa, yang kemudian dapat

melonjakkan utang negara. Pada keadaan ini, inefisiensi terjadi,yaitu ketika

pemerintah mengeluarkan lebih banyak kebijakan namun disertai dengan

maraknya praktik korupsi, bukannya memberikan nilai positif misalnya perbaikan

kondisi yang semakin tertata, namun justru memberikan nilai negatif  bagi

perekonomian secara umum. Misalnya, anggaran perusahaan yang sebaiknya

diputar dalam perputaran ekonomi, justru dialokasikan untuk birokrasi yangujung-

ujungnya terbuang masuk ke kantong pribadi pejabat. Berbagai permasalahan

ekonomi lain akan muncul secara alamiah apabila korupsi sudah merajalela yang

dapat mengakibatkan lesunya pertumbuhan ekonomi dan investasi, rendahnya

kualitas barang dan jasa bagi publik, menurunnya pendapatan negara dari sektor

pajak, meningkatnya hutang negara.

D. MEMBANGUN ZONA INTEGRITAS DALAM UPAYA PENCEGAHAN

KORUPSI

1. Tinjauan Kebijakan Strategi Pemerintah


a) Isu Strategis
Kualitas tata kelola pemerintahan diharapkan dapat memberikan kontribusi

yang optimal untuk mendukung keberhasilan pembangunan dan peningkatan daya

saing nasional. Dalam kaitan ini tantangan utamanya adalah meningkatkan

integritas, akuntabilitas, ektifitas, dan efisiensi birokrasi dalam penyelenggaraan

pemerintahan, pembangunan, dan pelayanan publik. menargetkan terbentuknya

akuntabilitas kinerja pemerintah daerah yang berintegritas, dengan arah kebijakan:

1. Peningkatan perolehan nilai AKIP

6
2. Peningkatan perolehan nilai LPPD

3. Pencapaian indeks persepsi korupsi pada kategori baik, dan

4. Optimalisasi pengembalian TGR.

Zona Integritas sebagaimana diamanahkan dalam Peraturan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 52 tahun 2014

tentang Pedoman Pembangunan Zona Ingetritas Menuju Wilayah Bebas Korupsi

dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani

b) Program Prioritas

Walaupun kebijakan zona Integritas tidak secara eksplisit tertuang dalam

Rencana Pembangunan Jangka Menengah namun dalam arah kebijakan umum

terbentuknya akuntabilitas kinerja Pemerintah Daerah Beritegritas telah

mengarahkan:

1. Mendorong penerapan implementasi SAKIP disetiap SKPD.

2. Mengembangkan sistem pelaporan kinerja pemerintah secara transparan

yang terintegrasi, kredibel dan berbasis teknologi informasi.

3. Mendorong penguatan partisipasi masyarakat dalam rangka kontrol

terhadap penyelenggaraan pemerintahan.

4. Meningkatan peran, fungsi, dan independensi Aparat Pengawas Intern

Pemerintah (APIP) untuk melakukan pengendalian, monitoring, dan

evaluasi terhadap tahapan perencanaan, penganggaran, dan pelaksanaan

program kegiatan.

5. Memperkuat peran dan fungsi MP-TGR.

7
6. Melakukan upaya perbaikan dan penyempurnaan terhadap rekomendasi

hasil evaluasi penyelenggaraan pemerintah daerah.

Arah kebijakan umum diatas Dalam membangun zona integritas, pimpinan

instansi pemerintah menetapkan satu atau beberapa unit kerja yang diusulkan

sebagai Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani

(WBBM) dengan memperhatikan beberapa syarat yang telah ditetapkan,

diantaranya :

1. Dianggap sebagai unit yang penting/strategis dalam melakukan pelayanan

publik.

2. Mengelola sumber daya yang cukup besar. Memiliki tingkat keberhasilan

reformasi birokrasi yang cukup tinggi di unit tersebut. Sehingga, perlunya

dilakukan pembinaan dan pengawasan yang efektif guna menjaga

terpeliharanya predikat Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah

Birokrasi Bersih Melayani (WBBM).

Dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2014 Tentang Pedoman

Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas Korupsi dan Wilayah

Birokrasi Bersih Melayani di Lingkungan Instansi Pemerintah menyebutkan

bahwa, Zona Integritas (ZI) merupakan predikat yang diberikan kepada instansi

pemerintah yang pimpinan dan jajarannya mempunyai komitmen untuk

mewujudkan Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih

Melayani (WBBM) melalui reformasi birokrasi, khususnya dalam hal pencegahan

korupsi dan peningkatan kualitas pelayanan publik, serta reformasi birokrasi di

8
lingkungan kerja yang menjadi tanggung jawabnya, yang diawali dengan

penandatanganan Pakta Integritas oleh seluruh pegawainya.

Dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2012 Wilayah Bebas dari Korupsi

(WBK) adalah sebutan atau predikat yang diberikan kepada unit kerja pada ZI

yang mempunyai indeks integritas tertentu darihasil survei integritas dan telah

mampu memenuhi indikator lain yang ditetapkan. Dengan demikian bebas korupsi

juga diartikan anti korupsi yang setiap pegawainya siap untuk melakukan tindakan

untuk tidak melakukan korupsi.

Dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2014 Tentang Pedoman

Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas Korupsi dan Wilayah

Birokrasi Bersih Melayani di Lingkungan Instansi Pemerintah, Menuju Wilayah

Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) merupakan predikat yang diberikan kepada

suatu unit kerja yang memenuhi sebagian besar manajemen perubahan, penataan

tatalaksana, penataan sistem manajemen SDM, penguatan pengawasan, penguatan

akuntabilitas kinerja, dan penguatan kualitas pelayanan publik.

a. Pencanangan Pembangunan Zona Integritas:

1) Pencanangan Pembangunan Zona Integritas adalah

deklarasi/pernyataan dari pimpinan suatu instansi pemerintah bahwa

instansinya telah siap membangun Zona Integritas;

9
2) Pencanangan Pembangunan Zona Integritas dilakukan oleh instansi

pemerintah yang pimpinan dan seluruh atau sebagian besar

pegawainya telah menandatangani Dokumen Pakta Integritas.

Penandatanganan dokumen Pakta Integritas dapat dilakukan secara

massal/serentak pada saat pelantikan, baik sebagai CPNS, PNS,

maupun pelantikan dalam rangka mutasi kepegawaian horizontal atau

vertikal. Bagi instansi pemerintah yang belum seluruh pegawainya

menandatangani Dokumen Pakta Integritas, dapat

melanjutkan/melengkapi setelah pencanangan pembangunan Zona

Integritas;

3) Pencanangan Pembangunan Zona Integritas beberapa instansi pusat

yang berada di bawah koordinasi Kementerian dapat dilakukan

bersama-bersama. Sedangkan Pencanangan Pembangunan Zona

Integritas di instansi daerah dapat dilakukan oleh kabupaten/kota

bersama-bersama dalam satu provinsi;

4) Pencanangan pembangunan Zona Integritas dilaksanakan secara

terbuka dan dipublikasikan secara luas dengan maksud agar semua

pihak termasuk masyarakat dapat memantau, mengawal, mengawasi

dan berperan serta dalam program kegiatan reformasi birokrasi

khususnya di bidang pencegahan korupsi dan peningkatan kualitas

pelayanan publik;

5) Penandatanganan Piagam Pencanangan Pembangunan Zona Integritas

untuk instansi pusat dilaksanakan oleh pimpinan instansi pemerintah;

10
6) Penandatanganan Piagam Pencanangan Pembangunan Zona Integritas

untuk instansi daerah dilaksanakan oleh pimpinan instansi pemerintah

daerah;

7) KPK, ORI, unsur masyarakat lainnya (perguruan tinggi, tokoh

masyarakat/LSM, dunia usaha) dapat juga menjadi saksi pada saat

pencanangan ZI untuk instansi pusat dan instansi daerah.

b. Komponen-komponen Proses Pembangunan Zona Integritas Menuju

Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani

(WBBM):

1) Manajemen Perubahan;

2) Penataan tatalaksana;

3) Penataan Manajemen Sumber Daya Manusia;

4) Penguatan Akuntabilitas Kinerja;

5) Penguatan Pengawasan; dan

6) Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

Dalam pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan

Wilayah Birokrasi Bersih Melayani, fokus pelaksanaan reformasi birokrasi tertuju

pada dua sasaran utama, yaitu:

1. Terwujudnya Pemerintahan yang Bersih dan Bebas KKN Sasaran

terwujudnya pemerintahan yang bersih dan bebas KKN diukur dengan

menggunakan ukuran:

a. Nilai persepsi korupsi (survei eksternal)

b. Presentase penyelesaian TLHP.

11
2. Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik kepada Masyarakat

Sasaran Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan publik kepada

masyarakat diukur melalui nilai persepsi kualitas pelayanan (survei

eksternal).

Pada level instansi pemerintah Kabupaten Gorontalo telah

mendapatkan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK atas

opini laporan keuangan, dan mendapatkan nilai Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah (AKIP) "CC". Hal ini telah memenuhi syarat dalam pengajuan

Predikat Menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi

Bersih Melayani (WBBM), tentunya setelah mengikuti seluruh tahapan-

tahapannya berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 52 Tahun

2014 Tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah

Bebas Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani di Lingkungan

Instansi Pemerintah.

Untuk menjadikan unit kerja sebagai WBK/WBBM harus

memenuhi delapan indikator hasil dan dua puluh indikator proses yang

akan dinilai oleh Tim Penilai Internal (TPI) kemudian dievaluasi oleh Tim

Penilai Nasional. Untuk WBK ditetapkan oleh Kepala K/L/Daerah

sedangkan WBBM ditetapkan oleh Menpan dan RB. Setelah memenuhi

indikator tersebut dan ditetapkan sebagai WBK/WBBM, apakah pekerjaan

telah usai? jawabannya adalah tidak. Pemberian predikat WBK/WBBM

bukan merupakan akhir dari proses, karena predikat tersebut dievaluasi

12
setiap tahun, dan apabila hasil evaluasi tersebut terdapat penilaian

indikator yang mengakibatkan tidak terpenuhinya kriteria, maka predikat

WBK/WBBM tersebut dicabut.

13
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Zona Integritas adalah sebutan atau predikat yang diberikan kepada

Kementrianyang pimpinan dan jajarannya memiliki niat untuk mewujudkan

Wilayah Birokrasi Bersih dan melayani melalui upaya pencegahan korupsi,

perbaikan kualitas pelayanan publiKk.

Dalam membangun zona integritas, beberapa syarat yang telah ditetapkan,

diantaranya : Dianggap sebagai unit yang penting/strategis dalam melakukan

pelayanan publik. Mengelola sumber daya yang cukup besar. Memiliki tingkat

keberhasilan reformasi birokrasi yang cukup tinggi di unit tersebut. Sehingga,

perlunya dilakukan pembinaan dan pengawasan yang efektif guna menjaga

terpeliharanya predikat Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi

Bersih Melayani (WBBM).

8
9
DAFTAR PUSTAKA

https://www.kemenkopmk.go.id/RB/profil

https://rb.ristekbrin.go.id/zona-integritas/

https://ppsdmaparatur.esdm.go.id/artikel/pembangunan-zona-integritas-dalam-

upaya-mewujudkan-good-governance

Anda mungkin juga menyukai