Nim: I1A119004
Abstrak
Transportasi merupakan suatu alat yang memudahkan seseorang untuk menuju suatu daerah ke
daerah lainnya. Transportasi dibagi menjadi 3 jenis yaitu, darat, air dan udara yang ada di dunia
ini, transportasi berguna bagi manusia untuk memudahkan perjalan jauh. Pada penulisan disini
lebih di khususkan pada transportasi karena pada zaman prasejarah sudah ada yang dibuat dari
sebuah kayu yang disusun sebanyak mungkin dan diikat dengan ranting agar memudahkan untuk
Pada masa sekarang transportasi air banyak berbagai macamnya seperti perahu, kapal, boat dll.
Sebuah alat yang digunakan di suatu daerah untuk mengantarkan baik itu jasa atau pengiriman
berupa sembako ataupun masyarakat yang ingin menyeberang dari pulau satu tempat ke tempat
lainnya dengan mudah dan cepat. Kebanyakan masyarakat pinggiran pesisir pantai ataupun
sungai menggunakan perahu untuk sebagai mata pencaharian untuk menghidupin ekonomi
keluarga.
Disini menjelaskan tentang jenis perahu yang ada di daerah Jambi yang lebih di fokuskan pada
daerah Seberang Kota Jambi yaitu khetek, khetek adalah sebuah sebutan untuk nama perahu yang
merupakan perahu tradisional yang sudah ada di Jambi sejak lama. Perahu kecil ini dijadikan
sebagai mata pencaharian orang seberang kota jambi untuk menghidupi perekonomian keluarga
PENDAHULUAN
Jika mendengar sebuah kata dari transportasi, transportasi itu sendiri merupakan suatu
alat yang memudahkan seseorang untuk menuju suatu daerah ke daerah lainnya. Transportasi
yang kenalkan disini ialah transportasi air, sebelum adanya transportasi darat dan udara,
transportasi air sudah ada pada zaman prasejarah yang dibuat dari suatu kayu yang disusun
sebanyak mungkin dan diikat dengan ranting memudahkan untuk melewati suatu sungai atau
laut.
Manusia purba sudah dapat membuat sebuah alat penyebrangan dalam bentuk yang sederhana.
Yaitu dengan melubangi batang kayu dan meruncingkan ujungnya. Alat ini mereka gunakan
sebagai alat untuk menyebrangi sungai ataupun danau. Di indonesia alat itu dikenal dangan nama
perahu, di afrika dan amerika selatan dikenal dengan nama kano. Orang Eskimo menamakan
perahu dengan nama kayak. Di inggris perahu dinamakan coracle. Selain itu di ada juga yang
yang disebut dengan catamaran, yaitu sejenis perahu yang terdiri dari tiga buah batang kayu
yang diikat menjadi satu dengan tali sabuk yang terbuat dari kulit. Ada juga yang disebut dengan
rakit yang terbut dari batang-batang kayu atau bambu yang diikat menjadi satu. Perahu
Transportasi merupakan bagian penting dalam hidup masyarakat. Transportasi berasal dari kata
Latin yaitu transportare, di mana trans berarti seberang atau sebelah lain dan portare berarti
mengangkut atau membawa. Jadi, Transportasi berarti mengangkut atau membawa (sesuatu) ke
sebelah lain atau dari suatu tempat lainnya. Hal ini berarti transportasi merupakan suatu jasa
yang diberikan, guna menolong orang dan barang untuk dibawa dari suatu tempat ke tempat
lainnya.Transportasi dapat diberi definisi sebagai usaha dan kegiatan mengangkut atau
Transportasi merupakan sektor kegiatan yang sangat penting karena berkaitan dengan
kebutuhan setiap orang untuk melakukan pergerakan. Kebutuhan ini misalnya kebutuhan untuk
mencapai lokasi kerja, lokasi sekolah, mengunjungi tempat hiburan atau pelayanan, dan bahkan
untuk bepergian ke luar kota. Transportasi tidak hanya mengangkut orang, tetapi juga untuk
memindahkan barang dari satu tempat ke tempat lain. Perkembangan jenis transportasi
terhadap fungsi maupun perubahan terhadap tingkat minat penggunaan moda transportasi
tertentu. Transportasi dikatakan baik, apabila memenuhi aspek berikut, pertama waktu perjalanan
cukup cepat, tidak mengalami kemacetan. Kedua, frekuensi pelayanan cukup. Ketiga, aman dan
kondisi pelayanan yang nyaman. Untuk mencapai kondisi yang ideal tersebut sangatlah
ditentukan oleh berbagai faktor yang menjadi komponen transportasi, yaitu kondisi prasarana
serta sistem jaringannya, kondisi sarana, serta yang tidak kalah penting adalah sikap mental
Saat ini pemerintah Indonesia lebih terfokus pada kebijakan pengembangan lalu lintas
darat. Hal ini dapat dilihat dari berkembangnya sarana dan prasarana lalu lintas darat berupa
jalan tol, jalan negara, provinsi, jalan kabupaten dan jembatan. Demikian juga dilihat dari jumlah
kendaraan darat yang meningkat tajam yang mengakibatkan kemacetan lalu lintas tidak dapat
dihindari. Sementara itu, transportasi sungai kurang mendapat perhatian dan ada kecenderungan
terbengkalai. Hal yang sama juga terlihat dari keberadaan transportasi sungai di Kota Jambi lebih
tepatnya Seberang Kota Jambi khususnya perahu ketek sudah mulai terjadinya penurunan
Sejarah Ketek pada mulanya pada mulanya dikenal pada tahun 1965 ialah sebuah alat
yang digunakan oleh masyarakat seberang kota jambi untuk melakukan aktifitas sehari-hari
untuk berpergian dan melakukan mata pencaharian pada umumnya, ketek itu sendiri masih
berupa sampan/perahu yang menggunakan dayung sebagai alat mengatur laju ketek itu sendiri,
masyarakat hanya mengenal ketek itu sebagai kendaraan air yang digunakan untuk berpergian
pada tahun 1980 an mulainya ketek tersebut diberi motor penggerak yaitu mesin kapal yang
digunakan untuk laju ketek tersebut dan tidak repot untuk menggunakan dayung dan pada saat
itu lah ketek tersebut sudah berubah menjadi alat mata pencaharian masyarakat seberang untuk
mencari nafkah keluarga. Ketek mengantar penumpang dan juga orang-orang yang ingin pergi ke
kota ataupun sebaliknya serta menjadi alat transportasi umum di sungai Batanghari.
Selain sebagai moda transportasi umum, perahu ketek juga berfungsi sebagai angkutan
pariwisata di Kota Jambi. Sungai Batanghari merupakan sungai yang memisahkan antara Kota
Jambi dan Seberang Kota Jambi maka adanya suatu alat transportasi yang memudahkan untuk
melewati sungai agar bisa di lewatin dan juga menjadi sebuah objek wisata yang indah sembari
Pada masa sekarang transportasi air banyak berbagai macamnya seperti perahu, kapal,
boat dll. Disini menjelaskan tentang suatu jenis perahu yang ada di daerah Jambi yaitu khetek,
ketek adalah sebuah sebutan untuk nama perahu yang merupakan perahu tradisional yang sudah
ada di Jambi sejak lama. Nama ketek sendiri sebuah perahu kecil yang pada umumnya dipakai
untuk mengantar penumpang melewati sungai. Ketek mempunyai nama “Kajang Lako” sebutan
Keberadaan ketek sudah ada di Jambi umumnya kita bisa menjumpainya di sepanjang
sungai Batanghari, lebih tepatnya yang bisa orang temui di sekitaran Ancol tempat menunggu
atau bisa juga disebut sebagai suatu pelabuhan yang banyak sekali penambang duduk dan
Berbicara tentang ketek tidak pas jika tidak mengetahui dimana penambang
mengantarkan penumpangnya yaitu ke Seberang Kota Jambi atau lebih disingkat dengan nama
Sekoja. Seberang merupakan tempat dimana bisa di ibaratkan sebagai setengah wilayah Jambi
yang masih kental adat istiadat dan budaya. Seberang dan Jambi dipisahkan oleh sungai
Batanghari yang lebar dan panjang di sana lah para penambang khetek melakukan aktivitas
Perkembangan khetek pada saat ini masih menjadi eksistensi yang sudah banyak di kenal
masyarakat Jambi maupun daerah luar Jambi. Orang-orang atau masyarakat yang tinggal di
seberang kota Jambi menggunakan khetek sebagai alat untuk menyeberang ke Kota Jambi. Ketek
sudah menjadi jantung transportasi yang ada untuk menyebrangi sungai ketika hendak
berpergian. Dinamakan ketek itu sendiri berbeda dengan perahu, perahu menggunakan alat
dayung atau sampan yang biasa digunakan untuk mengayuh benda tersebut.
Lain halnya ketek sudah menggunakan mesin untuk menggerakan kapal/benda dan tidak perlu
mengeluarkan tenaga yang terlalu besar, ketek umumnya tidak besar yang hanya bisa
mengangkut penumpang kurang lebih 10 orang saja dalam sekali penyebrangan dan 1 motor
untuk mengangkut barang berat. Namun sejak berdirinya jembatan yang di usulkan oleh
pemerintah Kota Jambi sebagai jalur penghubung antara Kota Jambi dengan Seberang, jembatan
tersebut berguna untuk memudahkan masyarakat berjalan ke seberang kota Jambi ataupun
sebaliknya.
Jembatan pedesterian menjadi objek pemandangan yang bagus dan juga menjadi suatu
keindahan yang menghubungkan Kota Jambi danSeberang Kota jambi sekarang ini dan tidak
berpengaruh pada penambang ketek justru menjadi suatu objek wisata yang menambah
penghasilan penambang ketek itu sendiri, walaupun keberadaan jembatan sudah ada tetapi
keberadaan khetek menjadi suatu pesona budaya lokal yang tetap terjadi kekhasannya.
penutup
Seberang Kota Jambi dipilih sebagai ruang lingkup spasial di daerah ini untuk penelitian
yang dikaji, yaitu tentang perkembangan dan penambang khetek yang sudah lama berada disana
sebagai mata pencaharian masyarakat. Seiring berjalannya waktu banyak khetek bukan saja
berada di daerah seberang kota Jambi tetapi mengingat daerah lain juga ada, penulis
menspesifikkan penelitian tersebut di Seberang Kota Jambi karena jika mengambil lingkup yang
lebih luas dalam data akan terkendala mengingat masih kurangnya data yang akurat mengenai
perkembangan yang ada disana.