Anda di halaman 1dari 6

Nama: Putri Sahara

Nim: I1A119004

Menulis Artikel : Perkembangan Ketek ke Pembangunan Jembatan Pedesterian di

Seberang Kota Jambi Pada Tahun 1965-2020”

Abstrak

Transportasi merupakan suatu alat yang memudahkan seseorang untuk menuju suatu daerah ke

daerah lainnya. Transportasi dibagi menjadi 3 jenis yaitu, darat, air dan udara yang ada di dunia

ini, transportasi berguna bagi manusia untuk memudahkan perjalan jauh. Pada penulisan disini

lebih di khususkan pada transportasi karena pada zaman prasejarah sudah ada yang dibuat dari

sebuah kayu yang disusun sebanyak mungkin dan diikat dengan ranting agar memudahkan untuk

melewati suatu sungai atau laut.

Pada masa sekarang transportasi air banyak berbagai macamnya seperti perahu, kapal, boat dll.

Sebuah alat yang digunakan di suatu daerah untuk mengantarkan baik itu jasa atau pengiriman

berupa sembako ataupun masyarakat yang ingin menyeberang dari pulau satu tempat ke tempat

lainnya dengan mudah dan cepat. Kebanyakan masyarakat pinggiran pesisir pantai ataupun

sungai menggunakan perahu untuk sebagai mata pencaharian untuk menghidupin ekonomi

keluarga.

Disini menjelaskan tentang jenis perahu yang ada di daerah Jambi yang lebih di fokuskan pada

daerah Seberang Kota Jambi yaitu khetek, khetek adalah sebuah sebutan untuk nama perahu yang

merupakan perahu tradisional yang sudah ada di Jambi sejak lama. Perahu kecil ini dijadikan

sebagai mata pencaharian orang seberang kota jambi untuk menghidupi perekonomian keluarga

penambang khetek tersebut.


Kata kunci : Transportasi, khetek, ekonomi

PENDAHULUAN

Jika mendengar sebuah kata dari transportasi, transportasi itu sendiri merupakan suatu

alat yang memudahkan seseorang untuk menuju suatu daerah ke daerah lainnya. Transportasi

yang kenalkan disini ialah transportasi air, sebelum adanya transportasi darat dan udara,

transportasi air sudah ada pada zaman prasejarah yang dibuat dari suatu kayu yang disusun

sebanyak mungkin dan diikat dengan ranting memudahkan untuk melewati suatu sungai atau

laut.

Manusia purba sudah dapat membuat sebuah alat penyebrangan dalam bentuk yang sederhana.

Yaitu dengan melubangi batang kayu dan meruncingkan ujungnya. Alat ini mereka gunakan

sebagai alat untuk menyebrangi sungai ataupun danau. Di indonesia alat itu dikenal dangan nama

perahu, di afrika dan amerika selatan dikenal dengan nama kano. Orang Eskimo menamakan

perahu dengan nama kayak. Di inggris perahu dinamakan coracle. Selain itu di ada juga yang

yang disebut dengan catamaran, yaitu sejenis perahu yang terdiri dari tiga buah batang kayu

yang diikat menjadi satu dengan tali sabuk yang terbuat dari kulit. Ada juga yang disebut dengan

rakit yang terbut dari batang-batang kayu atau bambu yang diikat menjadi satu. Perahu

digerakkan dengan tenaga manusia yaitu dengan menggunakan dayung.

Transportasi merupakan bagian penting dalam hidup masyarakat. Transportasi berasal dari kata

Latin yaitu transportare, di mana trans berarti seberang atau sebelah lain dan portare berarti

mengangkut atau membawa. Jadi, Transportasi berarti mengangkut atau membawa (sesuatu) ke

sebelah lain atau dari suatu tempat lainnya. Hal ini berarti transportasi merupakan suatu jasa
yang diberikan, guna menolong orang dan barang untuk dibawa dari suatu tempat ke tempat

lainnya.Transportasi dapat diberi definisi sebagai usaha dan kegiatan mengangkut atau

membawa barang dan/atau penumpang dari suatu tempat ke tempat lainnya.

Transportasi merupakan sektor kegiatan yang sangat penting karena berkaitan dengan

kebutuhan setiap orang untuk melakukan pergerakan. Kebutuhan ini misalnya kebutuhan untuk

mencapai lokasi kerja, lokasi sekolah, mengunjungi tempat hiburan atau pelayanan, dan bahkan

untuk bepergian ke luar kota. Transportasi tidak hanya mengangkut orang, tetapi juga untuk

memindahkan barang dari satu tempat ke tempat lain. Perkembangan jenis transportasi

memungkinkan terjadinya berbagai macam perubahan seperti akan terjadinya perubahan

terhadap fungsi maupun perubahan terhadap tingkat minat penggunaan moda transportasi

tertentu. Transportasi dikatakan baik, apabila memenuhi aspek berikut, pertama waktu perjalanan

cukup cepat, tidak mengalami kemacetan. Kedua, frekuensi pelayanan cukup. Ketiga, aman dan

kondisi pelayanan yang nyaman. Untuk mencapai kondisi yang ideal tersebut sangatlah

ditentukan oleh berbagai faktor yang menjadi komponen transportasi, yaitu kondisi prasarana

serta sistem jaringannya, kondisi sarana, serta yang tidak kalah penting adalah sikap mental

pemakai fasilitas transportasi itu sendiri.

Hasil Dan Pembahasan

Saat ini pemerintah Indonesia lebih terfokus pada kebijakan pengembangan lalu lintas

darat. Hal ini dapat dilihat dari berkembangnya sarana dan prasarana lalu lintas darat berupa

jalan tol, jalan negara, provinsi, jalan kabupaten dan jembatan. Demikian juga dilihat dari jumlah

kendaraan darat yang meningkat tajam yang mengakibatkan kemacetan lalu lintas tidak dapat

dihindari. Sementara itu, transportasi sungai kurang mendapat perhatian dan ada kecenderungan
terbengkalai. Hal yang sama juga terlihat dari keberadaan transportasi sungai di Kota Jambi lebih

tepatnya Seberang Kota Jambi khususnya perahu ketek sudah mulai terjadinya penurunan

sebagai moda transportasi umum yang diminati.

Sejarah Ketek pada mulanya pada mulanya dikenal pada tahun 1965 ialah sebuah alat

yang digunakan oleh masyarakat seberang kota jambi untuk melakukan aktifitas sehari-hari

untuk berpergian dan melakukan mata pencaharian pada umumnya, ketek itu sendiri masih

berupa sampan/perahu yang menggunakan dayung sebagai alat mengatur laju ketek itu sendiri,

masyarakat hanya mengenal ketek itu sebagai kendaraan air yang digunakan untuk berpergian

dan menangkap ikan.

pada tahun 1980 an mulainya ketek tersebut diberi motor penggerak yaitu mesin kapal yang

digunakan untuk laju ketek tersebut dan tidak repot untuk menggunakan dayung dan pada saat

itu lah ketek tersebut sudah berubah menjadi alat mata pencaharian masyarakat seberang untuk

mencari nafkah keluarga. Ketek mengantar penumpang dan juga orang-orang yang ingin pergi ke

kota ataupun sebaliknya serta menjadi alat transportasi umum di sungai Batanghari.

Selain sebagai moda transportasi umum, perahu ketek juga berfungsi sebagai angkutan

pariwisata di Kota Jambi. Sungai Batanghari merupakan sungai yang memisahkan antara Kota

Jambi dan Seberang Kota Jambi maka adanya suatu alat transportasi yang memudahkan untuk

melewati sungai agar bisa di lewatin dan juga menjadi sebuah objek wisata yang indah sembari

melihat tempat atau pulau yang terpisah.

Pada masa sekarang transportasi air banyak berbagai macamnya seperti perahu, kapal,

boat dll. Disini menjelaskan tentang suatu jenis perahu yang ada di daerah Jambi yaitu khetek,

ketek adalah sebuah sebutan untuk nama perahu yang merupakan perahu tradisional yang sudah
ada di Jambi sejak lama. Nama ketek sendiri sebuah perahu kecil yang pada umumnya dipakai

untuk mengantar penumpang melewati sungai. Ketek mempunyai nama “Kajang Lako” sebutan

untuk perahu tradisional Jambi.

Keberadaan ketek sudah ada di Jambi umumnya kita bisa menjumpainya di sepanjang

sungai Batanghari, lebih tepatnya yang bisa orang temui di sekitaran Ancol tempat menunggu

atau bisa juga disebut sebagai suatu pelabuhan yang banyak sekali penambang duduk dan

menunggu penumpang untuk menyewa jasanya.

Berbicara tentang ketek tidak pas jika tidak mengetahui dimana penambang

mengantarkan penumpangnya yaitu ke Seberang Kota Jambi atau lebih disingkat dengan nama

Sekoja. Seberang merupakan tempat dimana bisa di ibaratkan sebagai setengah wilayah Jambi

yang masih kental adat istiadat dan budaya. Seberang dan Jambi dipisahkan oleh sungai

Batanghari yang lebar dan panjang di sana lah para penambang khetek melakukan aktivitas

sebagai penyedia angkutan orang dan jasa.

Perkembangan khetek pada saat ini masih menjadi eksistensi yang sudah banyak di kenal

masyarakat Jambi maupun daerah luar Jambi. Orang-orang atau masyarakat yang tinggal di

seberang kota Jambi menggunakan khetek sebagai alat untuk menyeberang ke Kota Jambi. Ketek

sudah menjadi jantung transportasi yang ada untuk menyebrangi sungai ketika hendak

berpergian. Dinamakan ketek itu sendiri berbeda dengan perahu, perahu menggunakan alat

dayung atau sampan yang biasa digunakan untuk mengayuh benda tersebut.

Lain halnya ketek sudah menggunakan mesin untuk menggerakan kapal/benda dan tidak perlu

mengeluarkan tenaga yang terlalu besar, ketek umumnya tidak besar yang hanya bisa

mengangkut penumpang kurang lebih 10 orang saja dalam sekali penyebrangan dan 1 motor
untuk mengangkut barang berat. Namun sejak berdirinya jembatan yang di usulkan oleh

pemerintah Kota Jambi sebagai jalur penghubung antara Kota Jambi dengan Seberang, jembatan

tersebut berguna untuk memudahkan masyarakat berjalan ke seberang kota Jambi ataupun

sebaliknya.

Jembatan pedesterian menjadi objek pemandangan yang bagus dan juga menjadi suatu

keindahan yang menghubungkan Kota Jambi danSeberang Kota jambi sekarang ini dan tidak

berpengaruh pada penambang ketek justru menjadi suatu objek wisata yang menambah

penghasilan penambang ketek itu sendiri, walaupun keberadaan jembatan sudah ada tetapi

keberadaan khetek menjadi suatu pesona budaya lokal yang tetap terjadi kekhasannya.

penutup

Seberang Kota Jambi dipilih sebagai ruang lingkup spasial di daerah ini untuk penelitian
yang dikaji, yaitu tentang perkembangan dan penambang khetek yang sudah lama berada disana
sebagai mata pencaharian masyarakat. Seiring berjalannya waktu banyak khetek bukan saja
berada di daerah seberang kota Jambi tetapi mengingat daerah lain juga ada, penulis
menspesifikkan penelitian tersebut di Seberang Kota Jambi karena jika mengambil lingkup yang
lebih luas dalam data akan terkendala mengingat masih kurangnya data yang akurat mengenai
perkembangan yang ada disana.

Anda mungkin juga menyukai