Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN KASUS KELOLAAN

ASUHAN KEPERAWATAN IBU HAMIL TRIMESTER 3


DENGAN HIPERTENSI DI RSUD DR. RASIDIN PADANG

Disusun oleh:
NURUL IRHAMNA
1911313031
Kel. C

JURUSAN ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2021

I. PENGKAJIAN
A. Data Subjektif
 Identitas pasien
Nama : Ny. Y
Usia : 44 Tahun
Tanggal lahir : 18 November 1977
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Status : Kawin
Alamat : Padang

 Identitas penanggung jawab


Nama : Tn. Z
Usia : 40 Tahun
Pendidikan : SMP
Hub. Dengan pasien : Suami

 Keluhan Utama :
Pengkajian dilakukan tanggal 1 Des pukul 19.19 :
Keadaan umum : Pasien terlihat lemah dan gelisah, muka pucat,
mukosa kering, konjungtiva anemis, pasien merasa khawatir
dikarenakan besok akan melakukan operasi sc, sulit berkonsentrasi,
pandangan berkunang-kunang. Pasien mengatakan nyeri pada
payudara dengan skala 6, rasa nyeri seperti diremas-remas, nyeri
berfokus pada lobus payudara, rasa nyeri setiap waktu

 Riwayat Haid :
HPHT : April 2021
Siklus : Tidak teratur sejak usia 40 tahun
Durasi haid : 5-7 hari
Keluhan saat haid : Nyeri perut
Menarche : 13 tahun
Usia kehamilan : 38-39 Minggu

No L/P USIA BBL CARA PENOLONG ASI KOMPLIKASI


LAHIR

1. P 6th 2,8kg Sectio Dokter 6 oligohidramnion


Caesarea bln
 Riwayat Kehamilan Sekarang :
- Gangguan yang dialami : Pusing, perut sebelah kiri sakit saat
trimester ke 2, tangan terasa kaku selama kehamilan. Pasien memiliki
Riwayat abortus spontan saat usia kehamilan 7 minggu, dan pernah
mengalami operasi sc saat hamil anak pertama
- Tempat pemeriksaan : Puskesmas lubuk buaya dan RSUD Rasidin
Padang 7x selama kehamilan
- Nafsu makan selama hamil : Makanan pokok 3x sehari dan diet
rendah garam
- BAK dan BAB : normal tidak ada gangguan
- Pergerakan anak : sering menendang, bergerak aktif

 Riwayat Keluarga :
- Penyakit menurun dari keluarga : hipertensi kronis
- Anak kembar : tidak ada

B. Data Objektif
Keadaan umum : Pasien terlihat lemah,gelisah, muka pucat dan
meringis, konjungtiva anemis, pasien merasa khawatir dikarenakan
besok akan melakukan operasi sc, sulit berkonsentrasi, pandangan
berkunang-kunang. Pasien mengatakan nyeri pada payudara

P : Nyeri timbul karena bendungan ASI


Q : Nyeri seperti diremas-remas
R : Nyeri didaerah lobus payudara
S : Nyeri skala 4
T : Nyeri tiap saat

 BB : 78kg TB : 160cm
IMT : BB (kg) / (TB m2) = 30,4kg (gemuk)

TTV :
Nadi : 101x/menit TD : 146/89 mmHg T : 36.5oC
RR : 28x/menit RR : 101x/menit

 Ekstremitas bawah : Tidak terdapat edema dan varises pada kaki


 Pemeriksaan fisik/obstetric :
- Muka : muka pucat, tidak terdapat chloasma gravidarum
- Mata : konjungtiva anemis (+), sklera ikterik (-)
- Dada : Payudara terasa membesar dan padat serta nyeri, bentuk
papilla menonjol, terjadi perubahan warna hiperpigmentasi di areola

 Abdomen :
- Bentuk pembesaran : Bentuk pembesaran perut memanjang, terdapat
linea nigra, striae gravidarum pada perut bawah, terdapat bekas luka
operasi sc. Pembesaran perut sesuai dengan umur kehamilannya
UK 22-23 minggu : TFU 12 cm
UK 26-27 minggu : TFU 25 cm
UK 34-35 minggu : TFU : 28 cm
UK 36-37 minggu : TFU 31 cm
UK 38-39 minggu : TFU 34 cm

Leopold :
 Leopold 1 : Teraba bulat, keras pada bagian bawah dan teraba lunak pada bagian atas
 Leopold 2 : Teraba tahanan memanjang di bagian kiri ibu, dan teraba rongga dibagian
kanan
-  Leopold 3 : Tangan pemeriksa saat memeriksa simfisis tidak bisa digoyangkan
     - Leopold 4 : Saat pemeriksaan tangan kanan dan kiri pemeriksan masih bertemu
atau konvergen

C. Data Penunjang
 Pemeriksaan darah :
HB : 11,6 g/dL
Leukosit : 6.300/mm
Trombosit : 181.000/mm

 Pemeriksaan kimia klinik :

GDS : 97mg/dL
 Pemeriksaan urin :

Protein (-)
II. ANALISA DATA

Data Etiologi Masalah Keperawatan


Ds:
Peningkatan aliran vena
Pasien mengeluh nyeri pada Nyeri akut
dan limfe pada payudara
payudara

P : Nyeri timbul karena


bendungan ASI
Menyebabkan bendungan
Q : Nyeri seperti diremas-
ASI
remas
R : Nyeri didaerah lobus
payudara
S : Nyeri skala 4
Rasa nyeri
T : Nyeri tiap saat

Do:
Wajah pasien terlihat Agen pencedara fisiologis
meringis
TTV :
Nadi : 101x/menit
TD : 146/89 mmHg
T : 36.5oC
RR : 28x/menit
Nadi : 101x/menit

Ds : Rencana tindakan operasi Ansietas

Pasien merasa khawatir


dikarenakan besok akan
Terlihat khawatir dan
melakukan operasi sc, sulit
gelisah
berkonsentrasi,dab pandangan
berkunang-kunang.
Ansietas
Do :
Pasien terlihat gelisah, muka
pucat

III. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis d.d nyeri pada payudara
2. Ansietas d.d pasien khawatir dan terlihat gelisah
IV. INTERVENSI

No Diagnosa Outcome Intervensi


.
1. Nyeri akut Tingkat Nyeri a. Manajemen Nyeri
Setelah dilakukan tindakan 1. Identifikasi lokasi,
asuhan keperawatan karakteristik, durasi,
diharapkan masalah nyeri frekuensi, kualitas dan
pasien dapat teratasi dengan intensitas nyeri
kriteria hasil : 2. Identifikasi Skala
1) Keluhan nyeri turun ke nyeri
skala 3 3. Identifikasi respon
2) Pasien tidak meringis nyeri non verbal
3) Kegelisahan pasien 4. Kontrol lingkungan
menurun yang memperberat
rasa nyeri

b. Pemberian analgesic
1. Identifikasi
karakteristik nyeri
2. Identifikasi Riwayat
alergi obat,
3. Monitor TTV sebelum
dan sesudah
pemberian analgesic

2. Ansietas Tingkat Ansietas Reduksi Ansietas

Setelah dilakukan tindakan Tindakan :


asuhan keperawatan Observasi
diharapkan masalah ansietas  Identifikasi
pada pasien dapat teratasi
dengan kriteria hasil : perubahan tingkat
 Perilaku gelisah ansietas
menurun  Identifikasi
 Perilaku tegang
kemampuan
menurun
 Verbalisasi mengambil keputusan
kekhawatiran terkait  Monitor tanda-tanda
kondisi yang sedang
ansietas
dialami cukup menurun
Terapeutik
 Menciptakan
lingkungan yang
terapeutik
 Memahami situasi
yang membuat
ansietas
 Mendengarkan penuh
perhatian keluhan
pasien
 Menggunakan
pendekatan yang
meyakinkan
 Motivasi
mengidentifikasi
situasi yang
menciptakan
kecemasan
 Diskusikan
perencanaan realistis
Edukasi
 Jelaskan prosedur
tindakan
 Anjurkan keluarga
selalu menemani
pasien
 Anjurkan pasien selalu
mengungkapkan
perasaan

Anda mungkin juga menyukai