Anda di halaman 1dari 5

1.

Sebutkan macam-macam system pembayaran internasional yang umumnya dilakukan


dalam transaksi keuangan internasional
1) Kontan / Tunai (Full Bodied Money)
Pembayaran kontan adalah pembayaran yang dilakukan dengan menggunakan
uang fisik secara langsung. Artinya, pembayar menyerahkan uang saat terjadi
pembelian barang. Bisa dengan rupiah, maupun berbagai mata uang lain. Selama kita
memberikan uang secara langsung kepada penjual, hal ini dinamakan dengan
tunai/kontan.
2) Telegrafik Transfer

Telegrafik transfer adalah sistem pembayaran yang dilakukan dengan menggunakan cek
yang diteruskan oleh telegram. Untuk dapat melakukan pembayaran dengan cara ini,
sumber dana yang digunakan oleh bank adalah sumber dana dari rekening si pembayar.

3) Wesel (Bill of Exchange)


Dengan menggunakan wesel, berarti pihak bank dalam negeri akan mengeluarkan surat
perintah pembayaran kepada bank di luar negeri sesuai dengan tujuan, jumlah uang, dan
nama orang yang tertulis di dalam wesel.
4) Letter of Credit (L/C)
Pada prinsipnya, letter of credit (L/C) merupakan fasilitas atau jasa untuk memperlancar
transaksi jual beli barang, terutama yang berkaitan dengan transaksi internasional.
Dalam perdagangan internasional, pembeli dan penjual sering dibatasi oleh jarak yang
berjauhan, bahkan berlainan pulau atau negara. Kondisi ini menimbulkan permasalahan
dalam hal penyelesaian transaksi jual beli barang. Oleh karena itu, bank berperan
sebagai pihak perantara yang menjamin barang dengan pemberian kredit.
5) Cek (Cheque)
Pembayarandilakukan dengan cara importir mengirimkan cek kepada eksportir melalui
bank yang ditunjuk di negara eksportir. Bank yang ditunjuk biasanya adalah bank yang
mempunyai cabang di negara importir agar eksportir dapat dengan mudah mencairkan
cek tersebut.
6) Emas
Pembayaran dengan emas dilakukan dengan menentukan berapa nilai suatu barang
terhadap emas, baru kemudian dibayar sesuai dengan harga emas dari barang
tersebut. Sistem ini digunakan untuk menjaga nilai dari harga suatu barang supaya tidak
“rusak” oleh inflasi. Sistem pembayaran dengan emas biasanya dilakukan untuk
pembayaran barang berharga yang cukup tinggi nilainya.
7) Kompensasi Pribadi
Cara ini dilakukan dengan memberikan kemudahan antara eksportir dengan importir
dalam satu negara. Contohnya, Annisa, orang Indonesia, mengekspor barang senilai $
1.000 atau setara Rp 13.000.000 kepada Michael di Amerika. Teman Annisa, Ali,
menjual barang kepade Robert, orang Amerika, senilai Rp 13.000.000 atau setara $
1.000. Pembayaran dapat dilakukan dengan cara Annisa membayar kepada Ali senilai
Rp 13.000.000 dan Robert membayar kepada Michael senilai $ 1.000.

2. Sebutkan dan jelaskan bebrapa factor yng menyebabkan terjadinya system


pembayaran cash on advance dan open account
 Faktor yng menyebabkan terjadinya system pembayaran cash on advance adalah
sistem ini biasa digunakan oleh importer dan eksportir yang belum saling mengenal
dan kurang saling percaya atau importer dan eksportir yang baru melakukan
transaksi internasional. Sistem ini digunakan daa]lam situasi darurat seperti dalam
keadaan perang. Pada system ini, semua risiko ditanggung langsung oleh importir,
sehingga kebanyakan importir tidak menyetujui atau menggunakan system ini.
 Faktor yang menyebabkan terjadinya system pembayaran open account adalah
sistem ini dilakukan oleh importer dan eksportir yang sudah berhubungan dagang
cukup lama atau sudah saling kenal dan percaya penuh atas kredibilitas importirnya.

3. Apakah yang dimaksud dengan L/C?


Letter of Credit (L/C) adalah metode pembayaran dalam perdagangan internasional yang
memungkinkan seorang eksportir mendapatkan bayaran tanpa harus menunggu berita dari
negara penerima. Letter of Credit merupakan pembayaran instan yang bisa digunakan oleh
eksportir untuk mendapatkan uang dengan lebih cepat. Pembayaran dapat diterima tanpa
perlu mengirim dokumen kepada penerima barang atau menunggu berita dari negara
penerima terlebih dahulu. Maka, dapat disimpulkan bahwa LOC adalah salah satu jasa yang
dimiliki bank untuk memperlancar proses transaksi perdagangan. Khususnya untuk jual beli
internasional atau kegiatan ekspor impor.

4. Sebutkan kegunaan atau manfaat L/C


Berikut kegunaan atau manfaat dari L/C :
1) Menyelesaikan masalah ekspor impor
Peranan L/C adalah menampung segala permasalahan yang dialami oleh eksportir dan
importir, khususnya mengenai transaksi. Serta berfungsi untuk mencari jalan keluar atau
permasalahan yang sedang dialami oleh para pelaku perdagangan internasional.
2) Memberikan keuntungan
Dengan menggunakan layanan L/C, eksportir akan dijamin mendapatkan pembayar
sesuai yang telah disepakati dengan pihak pembeli atau importir. Pembayaran kepada
eksportir akan dilakukan oleh bank dengan membuktikan dokumen-dokumen terkait
pengiriman barang. Dokumen yang ditunjukkan kepada pihak bank harus sesuai dengan
yang tertera pada L/C.
3) Fasilitas kredit
Fungsi dari Letter of Credit yang ketiga yaitu memberikan fasilitas kredit, baik bagi
importir maupun eksportir. Pihak eksportir dan importir berkewajiban untuk membayar
kredit sebelum waktu jatuh tempo tiba. Waktu pelunasan ini umumnya disepakati
terlebih dahulu antara pihak bank dengan eksportir atau importir.
4) Menjadi jaminan
Fungsi keempat ini memiliki kaitan dengan fungsi atau tujuan yang kedua, yaitu menjadi
jaminan. Letter of Credit adalah jaminan untuk penerima barang (beneficiary) atas
pengirim atau dalam hal ini disebut sebagai kontraktor. Apabila seorang kontraktor atau
pengirim tidak dapat menyelesaikan tanggung jawabnya, pihak bank penerbit LOC yang
akan bertanggung jawab terhadap beneficiary.

5. Sebutkan macam-macam L/C


Berikut macam-macam L/C :
1) Revocable 
Jenis Letter of Credit yang pertama ini dapat dibatalkan secara sepihak oleh bank
penerbit tanpa harus menunggu persetujuan dari penerima atau beneficiary. Selain itu,
pembatalan juga dapat dilakukan tanpa pemberitahuan.
2) Irrevocable
Berbeda dengan jenis yang pertama, Letter of Credit irrebocable dapat dilakukan
perubahan serta pembatalan namun harus dengan persetujuan semua pihak yang terkait.
Apabila ada pihak yang tidak setuju, maka pembatalan tak dapat dilakukan.
3) Back to Back LOC
Merupakan jenis LOC yang menggunakan perantara sebagai beneficary, sehingga pihak
bank perlu membuka LOC kepada penerima barang yang sesungguhnya. Syaratnya
adalah dengan memberikan jaminan berupa LOC dari negara asal pengiriman barang.
4) Revolving LOC
Jenis Letter of Credit yang satu ini dapat dipakai berkali-kali oleh penerima dan
pengirim yang sama.Namun bisa juga dipakai untuk transaksi yang berbeda. Biasanya
LOC ini digunakan oleh pihak-pihak yang sudah rutin melakukan kegiatan ekspor dan
impor.
5) Unrestricted LOC
Letter of Credit yang membebaskan penggunanya untuk melakukan negosiasi di bank
mana pun tanpa ada pembatasan dan pengecualian.
6) Sight LOC
Sight LOC merupakan jenis Letter of Credit yang mengharuskan pemilik barang
melakukan pembayaran secara langsung ketika mengajukan LOC.
7) Usance LOC
Sistem pembayaran pada Usance Letter of Credit hanya dapat dilakukan pada bank
tertentu dan harus dilakukan oleh orang yang namanya tercantum di dalam dokumen.
Jadi, transaksi menjadi sangat terbatas.
8) Red Clause LOC
Red clause Letter of Credit merupakan jenis khusus yang memberikan dana kepada
eksportir sebelum barang diberangkatkan dari negara asal. Bank yang memberikan dana
bukanlah bank penerbit LOC, melainkan bank lain yang sudah diberi kuasa oleh
penerbit.

9) Sebutkan beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam L/C


Beberapa hal penting yang harus di perhatikan dalam L/C adalah:
a. Sifat L/C, apakah revocable atau irrevocable
b. Tanggal expired L/C
c. Tanggal pengapalan
d. Syarat-syarat dalam L/C, misalnya apakah dapat dilakukan transshipment atay partial
shipment
10) Sebutkan pihak-pihak yang terlibat dalam prosedur L/C
Pada proses pembayaran dengan menggunakan L/C ada beberapa pihak yang akan
terkait dan terlibat didalamnya. Pihak-pihak yang dimaksud antara lain :
1. Pihak Langsung
a. Pembeli
 Disebut juga applicant/account party/accountee/importir/buyer.
 Pihak yang memohon pembukaan L/C.
 Kredibilitasnya harus memuaskan dalam pertimbangan bank.
b.  Penjual
 Disebut juga beneficiary/party to be paid/ exporter/seller/shiper
 Pihak kepada siapa L/C diterbitkan/diperuntukkan.
 Pihak yang memenuhi syarat L/C yang diterima dan menyerahkan dokumen-
dokumen kepada bank pembayar.
c. Bank pembuka (penerbit) L/C
 Disebut juga opening bank/issuing bank/importer’s bank.
 Bank pembeli yang membuka atau menerbitkan L/C kepada beneficiary,
biasanya melalui perantaraan bank di negara beneficiary.
 Yang memeriksa dokumen-dokumen untuk memastikan kecocokannya
dengan syarat-syarat L/C.
 Yang mengatur pembiayaan transaksi bilamana diminta.
 Yang melepaskan dokumen L/C kepada pembeli dan meminta pembayaran
dari rekening pembeli.
d. Bank penerus L/C
 Disebut juga advising bank/seller’s bank/ foreign correspondent bank
 Bank yang memberitahukan atau meneruskan L/C dan menegaskan
kebenaran dari L/C tersebut kepada eksportir tanpa disertai kewajiban lain.
 Bank ini dapat juga dimungkinkan sebagai paying bank atau confirming bank
, bahkan sebagai issuing bank dalam hal berbeda dengan opening bank.
e. Bank yang menegaskan atau menjamin pembayaran L/C
 Disebut juga confirming bank/foreign coresspondent bank.
 Bank kedua, biasanya advising bank yang bertindak sebagai confirming
bank, yaitu menegaskan kepada beneficiary bahwa L/C tersebut otentik dan
bilamana importir atau opening bank tidak melakukan pembayaran maka
bank kedua ini akan membayarnya.
f. Bank pembayar
 Disebut juga paying bank.
 Bank yang namanya disebutkan dalam L/C sebgai pihak yang melakukan
pembayaran kepada beneficiary asalkan dokumen-dokumen sesuai dengan
syarat L/C.
g. Bank yang menegosiasi
 Disebut juga negotiating bank.
 Bank yang biasanya namanya tidak disebutkan dalam L/C, yang menyetujui
untuk membeli wesel dari beneficiary.
h. Bank yang diminta mengganti pembayaran (me-reimburse)
 Disebut juga reimburse bank.
 Bilamana antar bank eksportir dan bank importir tidak ada hubungan
rekening maka untuk penyelesaiannya pembayarannya biasanya ditunjuk
bank ketiga.

2. Pihak Tidak Langsung


a. Perusahaan pelayaran (pengapalan)
 Menerima barang-barang dagang dari shiper/eksportir/freight forwader dan
mengatur pengangkutan barang-baranmg tersebut.
 Menerbitkan Bill of Lading (B/L) atau surat bukti muat barang.
b. Bea dan Cukai (Pabean)
 Bagi importir, sebagai agen dan akan memberikan izin untuk pelepasan
barang bilamana dokumen B/L telah dilakukan pembayaran.
 Bagi eksportir, pihak yang meneliti dokumen serta pembayaran pajak dan
memberikan izin barang untuk dimuat di kapal.
c. Perusahaan asuransi
 Pihak yang mengasuransikan barang-barang yang dikapalkan sesuai nilai
yang syaratkan.
 Pihak yang mengeluarkan sertifikat atau polis asuransi untuk menutup resiko
yang dikehendaki.
 Pihak yang menyelesaikan tagihan atau klaim kerugian-kerugian.
d. Badan pemeriksa atau SGS/Perwakilan Sucofindo (khusus Indonesia)
 Pihak yang ditunjuk pemerintah untuk memeriksa kebenaran barang-barang
impor di negara asal impor barang, dan barang-barang ekspor tertentu di
negara tempat tibanya barang.
 Pihak yang ditunjuk pemerintah atau yang berwenang dalam pemeriksaan
mutu, jenis, jumlah barang dan sebagainya.
e. Badan-badan peneliti lainnya
 Yang ditunjuk oleh pemerintah untuk mengeluarkan surat-surat keterangan
atau setifikat lainnya bagi barang-barang yang diperdagangkan.

Anda mungkin juga menyukai