Liturgi Natal
Liturgi Natal
Prolog : Bumi dan segala isinya pada awalnya berbentuk indah dan teratur serta
sempurna, semua diciptakan dengan begitu luar biasa kita sering bertanya: siapakah
yang menciptakan langit dan bumi serta isinya itu? siapakah yang mengaturnya?
B
1. Bumi belum berbentuk dan kosong.
2. Berfirmanlah Allah jadilah terang, lalu terang itu jadi.
3. Allah menamai terang itu siang, dan gelap itu malam.
4. Berfirmanlah Allah jadilah cakrawala ditengah tengah segala air untuk
memisahkan air dari air.
5. Maka Allah menjadikan cakrawala dan ia memisahkan air yang ada di bawah
cakrawala itu.
6. Lalu Allah menamai cakrawala itu Langit. Jadilah petang dan jadilah Pagi
7. Berfirmanlah Allah hendaklah segala air yang dibawah langit berkumpul di satu
tempat, sehingga kelihatan yang kering.
8. Lalu Allah Menamai yang kering itu darat,
9. Dan kumpulan air itu dinamainya laut.
10. Berfirmanlah Allah, hendaklah tanah menumbuhkan tunas tunas muda.
11. Berfirmanlah Allah jadilah benda benda penerang pada cakrawala.
12. Allah menciptakan manusia segambar dengan Dia sehingga manusia disebut
gambar Allah.
C
Prolog : Namun pada akhirnya ciptaan Allah menjadi hancur oleh karena ulah
manusia.
13. Allah adalah pengasih, bukankah manusia harus saling mengasihi sebab kasih
adalah pengikat yang sempurna untuk mempersatukan.
14. Manusia diciptakan Allah justru tidak sama, akan tetapi memiliki banyak
perbedaan.
15. Melainkan perbedaan itu adalah suatu anugerah Allah yang dipergunakan secara
positif.
16. Memperlengkapi yang satu dengan yang lain.
17. Marilah kita bersatu di dalam Kristus.
18. Janganlah kamu menyerahkan anggota tubuh kepada dosa.
19. Janganlah perbedaan itu menjadi penghalang untuk melakukan yang baik terhadap
sesama.
20. Namun itu semua menjadi perwujudan Allah diwujud nyatakan.
21. Dan serahkan lah anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata Allah.
LITURGI II : KEJATUHAN KEDALAM DOSA ( REMAJA/ PEMUDA-
PEMUDI )
Prolog : Setelah manusia jatuh kedalam dosa, rasa takut selalu ada dalam dirinya,
akibatnya dia menjadi egois, suka menghakimi sesamanya, menuduh sesamanya
melakukan kesalahan dan membela diri sendiri.
A
1. Manusia tidak dapat bertahan dengan kekudusan-Nya. Adam dan Hawa tidak
berhasil memelihara hubungannya dengan Pencipta Semesta. Manusia dalam
ruang penghukuman Allah. Tuhan memanggil manusia itu ”Adam...Adam...”
2. Lalu manusia itu menjawab: ”ketika Engkau datang aku takut, aku pergi
bersembunyi, perempuan yang Engkau berikan padaku telah memperdayakan aku
sehingga memakan buah itu.”
3. Adam telah melepaskan tanggung jawabnya kepada Hawa teman hidupnya. Jadilah
perempuan menanggung beban yang berat. Hai perempuan mengapa kau lakukan
itu?
4. Hawa pun melemparkan kesalahan itu dan mengatakan ular itu yang melakukan
tipu daya terhadap aku, sehingga aku mengambil dan memakan buah itu.
B
Prolog : Sifat manusia itu turun temurun sampai sekarang. Manusia pandai untuk
saling melepaskan tanggung jawabnya dan ingin menyenangkan dirinya semata.
bagaimana nasib manusia?
5. Memang, manusia itu tidak sadar apa yang telah dilakukan oleh iblis.
6. Manusia itu terlena dengan janji janjipalsunya,dan akhirnya manusia menjadi
menderita sengsara.
7. Lihatlah, iblis telah merajalela menggoda manusia ciptaan Allah itu, dosa manusia
itu menjadi semakin banyak.
8. Akhirnya kemiskinan, penderitaan, kesengsaraan, peperangan, kelaparan, sakit
penyakit, praktek korupsi menjadi pokok pembicaraan pada saat ini.
9. Allah masih mengasihi bangsa-bangsa yang dipilihNya menjadi
umatNya,walaupun bangsa itu jatuh kedalam dosa. Allah telah berjanji pada
Abraham akan memberikan berkat kepada keturunannya.
10. Karena itulah Allah tetap mengharapkan, bangsa-bangsa pilihanNya itu kembali
kepadaNya melalui nabi-nabiNya. Ia juga rela memberikan anakNya yang Tunggal
agar manusia ditebus dari dosanya dan kembali kepadaNya.
11. Tuhan adalah pengasih dan penyayang. Tuhan tidak pernah melupakan anakNya.
12. Ia menyelamatkan manusia dari pelanggaran dan dosa-dosanya.
13. Dia akan menjadi besar dan disebut Allah Yang Maha Tinggi, Raja segala Raja
dan Tuhan segala Tuhan.
14. Walaupun manusia itu dihukum, Allah tidak akan membiarkan manusia itu dilanda
oleh dosa dan iblis lagi. Cinta kasih Allah lebih besar dari murkaNya, dan manusia
selalu memperoleh kasih karuniaNya. Amin.