Disusun Oleh :
Nama : Mirna Kristiani, S.Kep
NPM : 220269046
2. Etiologi
a. Penyebab tidak diketahui, tetapi diduga disebabkan oleh peningkatan hormon
kelamin yang diproduksi selama hamil.
b. Penyebab hampir dapat dipastikan karena kepekaan terhadap hormon
kehamilan. Tetapi, akan berlebihan jika calon ibu terlalu cemas atau
mengalami tekanan emosional. Mual di pagi hari lebih umum daripada di saat
yang lain, karena perut mengandung kumpulan asam gastrik yang diendapkan
semalaman.
c. Penyebabnya adalah perubahan hormon yang akan mengakibatkan pengeluaran
asam lambung yang berlebihan, terutama di pagi hari .
d. Perasaan mual dan muntah pada ibu hamil disebabkan karena selama hamil
muda pergerakan usus menjadi lambat, karena pengaruh hormon hipofisekarena
pengaruh hormon hipofise
e. Penyebab yang pasti masih belum diketahui diduga karena pengaruh perubahan
psikologis dan adanya pengaruh perubahan hormonal selama kehamilan
3. Manifestasi klinis
Gejala klinik emesis gravidarum adalah kepala pusing, terutama pagi hari,disertai
mual muntah sampai kehamilan 4 bulan. Akibat mualdan muntah nafsu makan
berkurang:
Tanda-tanda emesis gravidarum berupa :
a. Rasa mual, bahkan dapat sampai munta Mual dan muntah ini terjadi 1-2 kali
sehari, biasanya terjadi di pagi hari tetapi dapat pula terjadi setiap saat.
b. Nafsu makan berkurang
c. Mudah lelah
d. Emosi yang cenderung tidak stabil
4. Phatway
Emesis gravidarum
Komplikasi
Penyesuaian gaster
Hiperemesis gravidarum
Defisit nutrisi
Dehidrasi
Metabolisme intra
sel menurun
Otot lemah
Kelemahan tubuh
Intoleransi aktivitas
5. Komplikasi
Sekitar 2-5% keadaan muntah dan mual semakin menghebat, dan begitu
menghebatnya sehingga memerlukan rawat inap di rumah sakit. Salah satu
komplikasi yang paling sering dialami adalah dehidrasi atau disebut juga
kekurangan cairan. Andaikata dehidrasi tersebut tidak segera diganti dengan
cairan yang cukup dan benar maka sudah dipastikan akan mempengaruhi janin yang
ada dalam kandungan.
6. Pemeriksaan Diagnostik
a. USG (dengan menggunakan waktu yang tepat) : mengkaji usia gestasi janin dan
adanya gestasi multipel, mendeteksi abnormalitas janin, melokalisasi plasenta
b. Urinalisis : kultur, mendeteksi bakteri, BUN.
c. Pemeriksaan fungsi hepar: AST, ALT dan kadar LDH.
7. Penatalaksanaan
a. Komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) tentang ibu hamil muda yang selalu
dapat disertai emesis gravidarum akan berangsur-angsur berkurang sampai
umur kehamilan 4 bulan.
b. Dinasehatkan agar tidak terlalu cepat bangun dari tempat tidur, sehingga
tercapai adaptasi aliran darah menuju susunan saraf pusat.
c. Nasehat diet, dianjurkan makan dengan porsi kecil, tetapi lebih sering. Makanan
yang merangsang timbulnya mual dan muntah dihindari.
d. Obat-obatan, pengobatan ringan tanpa masuk rumah sakit pada emesis
gravidarum :
1) Vitamin yang diperlukan : (vitamin B kompleks, mediamer B6 sebagai
vitamin dan antimuntah)
2) Pengobatan :
a) Sedativa ringan : Luminal 3 x 30 mg (Barbitural), Valium
b) Antri mual muntah : Stimetil, Primperan, Emetrol dan lainnya.
3) Nasehat Pengobatan
a) Banyak minum air atau minuman lain
b) Hindari minuman atau makanan yang asam untuk mengurangi iritasi
lambung
4) Nasehat Kontrol Antenatal
a) Pemeriksaan hamil lebih sering
b) Segera datang bila terjadi keadaan abnormal.
Edukasi:
- Anjurkan posisi
duduk, jika mampu
Kolaborasi:
- Kolaborasi
pemberian medikasi
sebelum makan.
- Kolaborasi dengan
ahli gizi.
2. Risiko Tujuan: Keseimbangan Pemantauan Elektrolit
Elektrolit Observasi:
ketidakseimbangan
meningkat - Identifikasi kemungkinan
elektrolit penyebab
Kriteria Hasil: ketidakseimbang elektrolit
berhubungan
- Serum natrium - Monitor kadar
dengan meningkat elektrolit serum.
- Serum kalium - Monitor kehilangan
ketidakseimbangan
meningkat cairan, jika perlu.
cairan ditandai - Serum klorida - Monitor tanda dan
meningkat gejala hipokalemia
dengan cairan (mis. kelemahan
otot, kelelahan,
elektrolit keluar.
anoreksia, pusing,
depresi pernapasan).
Teraupetik:
- Atur interval waktu
pemantauan sesuai
dengan kondisi
pasien.
Edukasi:
- Jelaskan tujuan dan
prosedur pemantauan
- Informasikan hasil
pemantauan, jika
perlu.
3. Intoleransi aktivitas Tujuan: Toleransi Manajemen Energi
Aktivitas meningkat Observasi:
berhubungan
- Identifikasi gangguan
dengan Kriteria Hasil: fungsi
- Keluhan lelah tubuh yang
ketidakseimbangan
menurun mengakibatkan kelelahan.
antara suplai dan - Kemudahan - Monitor kelemahan fisik
dalam melakukan dan emosional
kebutuhan oksigen
aktivitas sehari- - Monitor pola dan jam
ditandai dengan hari meningkat tidur.
- Perasaan lemah
mengeluh lelah.
menurun Teraupetik:
- TTV dalam batas - Sediakan lingkungan
normal nyaman dan rendah
stimulus (mis. cahaya,
suara, kunjungan).
- Lakukan latihan
rentang gerak pasif dan
atau aktif.
Edukasi:
- Anjurkan tirah
baring.
- Anjurkan melakukan
aktivitas secara bertahap.
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan
ahli gizi tentang cara
meningkatkan
asupan makanan.