Disusun Oleh :
Asuan, S.Kep
Lukasni S.Kep
2021/2022
HALAMAN PENGESAHAN
TAHUN 2021/2022
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN...............................................................................................2
DAFTAR ISI..........................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................4
A. Latar Belakang............................................................................................................4
B. Manajemen Keperawatan...........................................................................................7
C. Waktu dan Tempat....................................................................................................18
D. Tujuan.......................................................................................................................18
BAB II KAJIAN SITUASI MANAJEMEN KEPERAWATAN........................................19
A. Kajian Puskesmas Basuki Rahmat Bengkulu...........................................................19
B. Kajian Situasi di Ruangan Poli Umum.....................................................................19
BAB III PERENCANAAN.................................................................................................32
A. Belum Optimalnya Komunikasi Efektif...................................................................32
B. Belum Optimal Pemenuhan Sarana Prasarana Khususnya APD Untuk Petugas Poli
33
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI...................................................................35
A. Belum Optimalnya Komunikasi Efektif...................................................................35
B. Belum Optimalnya Pemenuhan Sarana Prasarana Poli Umum Khususnya APD
Untuk Perawat..................................................................................................................35
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN..............................................................................36
A. Kesimpulan...............................................................................................................36
B. Saran.........................................................................................................................37
NASKAH ROLE PLAY PRE DAN POST CONVERENCE.............................................38
DOKUMENTASI................................................................................................................42
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut WHO (World Health Organization) tahun 2020, puskesmas adalah bagian
integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi menyediakan
pelayanan paripurna (komprehensif), penyembuhan penyakit (kuratif), dan pencegahan
penyakit (preventif) kepada masyarakat. Puskesmas merupakan pusat pelatihan dan
pusat penelitian medik layanan kesehatan di Dinas Kesehatan berjalan secara sinergis
antara disiplin profesi kesehatan dan non kesehatan.
Dalam Sitem Kesehatan Nasional (SKN) ditetapkan sub sistem upaya kesehatan
yang terdiri dari unsur utama yaitu Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) dan Upaya
Kesehatan Masyarakat (UKM). UKM diselenggarakan oleh pemerintah dengan peran
aktif masyarakat dan swasta, sedangkan UKP dapat diselenggarakan oleh masyarakat,
swasta dan pemerintah. Puskesmas merupakan sarana kesehatan yang menjadi ujung
tombak penyelenggaraan UKP maupun UKM di starta pertama pelayanan kesehatan.
Berdasarkan Permenkes No. 75 Tahun 2014 Pasal 32, pulskesmas merupakan unit
pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab
menyelenggarakan sebagian tugas pembangunan kesehatan Kabpaten/Kota. Pedoman
Kerja Puskesmas menyatakan bahwa puskesmas bertanggung jawab kepada Dinas
Kesehatan Dati II. Wilayah kerja puskesmas dalam Kabupaten/Kota meliputi wilayah
administratif kecamatan, dengan sasaran penduduk yang dilayani adalah 30.000 jiwa.
Berdasarkan keberadaannya, puskesmas harus di dirikan pada setiap kecamatan, dan
pasa kondisi tertentu pada satu kecamatan dapat di dirikan lebih dari satu puskesmas
(Permenkes No. 75 Tahun 2014 Pasal 9). Didalam melaksanakan tugas, puskesmas
ditunjang dengan unit pelaksana kesehatan yang lebih sederhana, yang disebut
puskesmas pembantu dan puskesmas keliling. Berdasarkan Pedoman Kerja Puskesmas,
pelayanan kesehatan yang diberikan puskesmas ialah pelayanan kesehatan yang
meliputi Pelayanan Kuratif (Pengobatan), Preventif (Upaya Pencegahan), Promotif
(Peningkatan Kesehatan), Rehabilitatif (Pemulihan Kesehatan). Namun pelayanan
utama yang diusahakan oleh puskesmas adalah pelayanan kesehatan promotif dan
preventif. Dalam menjalankan pelayanannya tersebut, puskesmas memiliki 18 tugas
pokok meliputi :
Post Conference merupakan kegiatan diskusi yang dilakukan oleh ketua tim dan
perawat pelaksana mengenai kondisi pasien dan kondisi ruangan selama shift, sebelum
dilakukan operasi ke shift berikutnya. Kegiatan post conference sangat diperlukan
dalam pemberian asuhan keperawatan karena ketua tim dan anggotanya harus mampu
mendiskusikan pengalaman klinik yang baru dilakukan, menganalisis mengklarifikasi
keberkaitan antara masalah dengan situasi yang ada, mengidentifikasi masalah,
menyampaikan dan membangun sistem pendukung antara perawat dalam bentuk
diskusi formal dan profesional, proses diskusi pada post conference dapat menghasilkan
strategi yang efektif dan mengasah kemanapun berfikir kritis untuk merencanakan
kegiatan pada pelayanan keperawatan selanjutny agar dapat berkesinambungan (Sri,
2012).
Mahasiswa Profesi Ners Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Bhakti Husada
Bengkulu di tuntut mampu mengalikasikan langsung pengetahuan dan kemampuannya
dalam bidang di Puskesmas Basuki Rahmat Bengkulu Tahun 2021 dengan arahan
pembimbing klinik dan pembimbing akademik.
B. Manajemen Keperawatan
Manajemen berasal dari kata manus yang artinya tangan, maka diartikan secara
singkat sebagai proses menyelesaikan pekerjaan melalui tangan orang lain. Manajemen
mendefinisikan manajemen keperawatan sebagai proses pelaksanaan pelayanan
keperawatan melalui upaya staff keperawatan untuk memberikan Asuhan Keperawatan,
pengobatan dan rasa aman kepada pasien, keluarga, kelompok dan masyarakat (Gillies,
2002).
Fungsi Manajemen
1. Planning (Perencanaan)
Kepala Ruangan
Kepala Ruangan
3. Metode Primer
Metode penugasan dimana satu orang perawat bertanggung jawab penuh
selama 24 jam terhadap asuhan keperawatan pasien mulai pasien masuk
sampai keluar rumah sakit. Mendorong praktik kemandirian perawat, ada
kejelasan antara pembuat rencana asuhan dan pelaksana. Metode primer ini
ditandai dengan adanya keterkaitan kuat dan terus-menerus antara pasien dan
perawat yang ditugaskan untuk merencanakan, malakukan, dan koordinasi
asuhan keperawatan selama pasien dirawat. Konsep dasar metode primer
adalah ada tanggung jawab dan tanggung gugat, ada otonomi, dan ketertiban
pasien dan keluarga.
Perawat Primer
Pasien / Klien
Kepala Ruangan
Kepala Ruang
PA PA PA PA
PA PA PA PA
PA PA PA PA
Tujuan JCIA
1) Kualitas pelayanan
2) Kepercayaan masyarakat
3) Patient safety ervirontment safety
4) Staff safety
5) Revenue
6) Margin
7) Kesejahteraan karyawan
8) Daya saing
Manfaat JCIA
1) Meningkatkan kepercayaan public
2) Menyediakan lingkungan kerja yang aman dan efisien kepuasan
karyawan
3) Bernegosiasi dengan sumber sumber pembayaran
4) Memperhatikan pasien dan keluarganya, menghormati hak-haknya,
melibatkan mereka dalam proses pelayanan
5) Menciptakan budaya yang terbuka
6) Membangun kepemimpinan yang kolaboratif
Persyaratan umum
1) Izin operasi
2) Ingin meningkatkan kualitas pelayanan
3) Mengikuti standar JCI
Standar JCI
D. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah melakukan praktik manajemen selama 2 minggu diharapkan
mahasiswa mampu memahami konsep teori dalam Aplikasi Prinsip-Prinsip
Keperawatan dalam pelaksanaan Manajemen Pelayanan Keperawatan dan
Manajemen Asuhan Keperawatan di Puskesmas Basuki Rahmat Bengkulu.
2. Tujuan Khusus
Setelah melakukan praktik manajemen keperawatan di Puskesmas Basuki
Rahmat Bengkulu mahasiswa mampu :
a. Mengidentifikasi masalah yang tidak sesuai dengan prinsip mmanajemen
keperawatan yang terdapat di poli umum Puskesmas Basuki Rahmat
Bengkulu.
b. Mempraktekkan konsep teori manajemen asuhan keperawatan, baik
manajemen pelayanan maupun manajemen asuhan keperawatan.
c. Mengaplikasikan mode keperawatan dengan cara bermain peran (role play)
di ruang poli umum Puskesmas Basuki Rahmat Bengkulu.
d. Melakukan analisa dari aspek manajemen di Puskesmas Basuki Rahmat
Bengkulu.
e. Mengidentifikasi masalah, memprioritaskan masalah dan menyusun
rencana kegiatan di Puskesmas Basuki Rahmat Bengkulu.
f. Menyusun rencana kegiatan untuk mengatasi permasalahan yang ada di
Puskesmas Basuki Rahmat Bengkulu.
BAB II
KAJIAN SITUASI MANAJEMEN KEPERAWATAN
No Usia Jumlah %
1. <12 tahun - -
2. 13-40 tahun 30 60%
3. >41 tahun 20 40%
Total 50 100%
Pemeriksaan
Tekanan Darah, Anamnesa
Pasien Berat Badan, (Pemeriksaan)
Tinggi Badan
b. Manajemen Unit
KEPALA PUSKESMAS
Purwanti, S. Kep
KETUA TIM
TIM AUDIT INTERNAL TIM KESELAMATAN PASIEN
SEKRETARIS
Emmy Yuliarti, SST
TIM MUTU MANAJEMEN TIM MUTU UKM TIM MUTU KLINIS (UKP)
Meri Apriliana, Amb. Keb Nurwinas, Amd. Keb Tri Reni Kusumastuti, Amd. Keb
Tita Tasti, Amd. Kep
Siti Holijah Ns. Nengriati, S. Kep
Vera Sisliza, Amb. Kep Yessy Sulastri, S.ST Hasi Rendowi, Amd. Keb
Sri Yunida, SST
Yusmaneli Tanjung, Amd. Keb
Nilai Skor :
1 = sangan rendah
2 = rendah
3 = cukup
4 = tinggi
5 = sangat tinggi
BAB III
PERENCANAAN
Adapun rencana kegiatan yang akan dilakukan dalam rangka mengatasi masalah yang
terjadi di ruang poli umum Puskesmas Basuki Rahmat Bengkulu :
A. Kesimpulan
Dalam memberikan asuhan keperawatan yang optimal diperlukan adanya suatu
sistem pengorganisasian keperawatan yang baik. Pengorganisasian keperawatan
yang baik dapat dilihat dari sistem manajemen keperawatan sehingga dapat
meningkatkan peran perawat dalam memberikan asuhan keperawatan,
pendokumentasian. Berdasarkan hasil pengkajian dan pelaksanaan intervensi yang
dilakukan oada praktek manajemen keperawaran ini, maka dapat disimpulkan
sebagai berikut :
1. Berdasarkan hasil pengkajian yang telah dilakukan di ruang poli umum
Puskesmas Basuki Rahmat Bengkulu teridentifikasi ada 2 (dua) prioritas
masalah belum optimalnya komunikasi efektif dan belum optimalnya
pemenuhan sarana prasara terkhusus APD untuk perawat/petugas.
2. Alternatif pemecahan masalah yang di usulkan dan disepakati yaitu melakukan
destiminasi ilmu tentang komunikasi efektif dan breafing, melakukan role play
breafing.
3. Pelaksanaan implementasi pemecahan masalah dilakukan pada tanggal 5-10
Juli 2021 diawali dengan destiminasi ilmu dan dilanjutkan dengan role play
breafing.
4. Hasil kegiatan manajemen keperawatan didapatkan pada breafing petugas dapat
menganalisa masalah secara kritis, meningkatkan kesiapan diri dalam
pemberian asuhan perawat pada komunikasi efektif tingkat kepatuhan pasien
dalam perawatan dan pengobatan meningkat.
5. Adanya perencanaan tindak lanjut di harapkan ruangan mengusulkan pelatihan
komunikasikan efektif oleh narasumber yang memiliki kompetensi ke diklat.
B. Saran
1. Bagi Stikes Bhakti Husada Bengkulu
Bisa dijadikan bahan rujukan dan literatur pelaksanaan residensi berikutnya
agar dapat menerapkan ilmu yang diperoleh dari implementasi yang suda
dilakukan.
2. Bagi Direktur Puskesmas Basuki Rahmat Bengkulu
Menyetujui diadakannya pelatihan komunikasi efektif bagi seluruh
karyawan Puskesmas Basuki Rahmat Bengkulu.
3. Bagi Penanggung Jawab Ruangan
Diperlukan optimalisasi penerapan komunikasi efektif terhadap pasien,
breafing antar ruangan, serta peran aktif dalam pengusulan pelatihan
komunikasi efektif.
NASKAH ROLE PLAY PRE DAN POST CONVERENCE
Pemeran :
PRE CONFERENCE