Jl. S.M Tsjafeoddin No. 32 Kelurahan Melayu Singkawang BAB 7 ADVERTISING BISNIS RITEL
A. Pengertian Promosi Bisnis Ritel
Promosi Retail merupakan berbagai bentuk komunikasi dari retailer untuk menginformasikan, membujuk (persuasif), dan mengingatkan kepada target pasarnya tentang semua aspek dari perusahaan. Periklanan merupakan salah satu media promosi dalam dunia bisnis ritel atau pemasaran, pemasaran yaitu kegiatan dalam mempromosikan suatu barang atau jasa. Tetapi tidak hanya cukup mempromosikan, tetapi pemasaran itu sendiri diartikan bahwa bagaimana cara untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Iklan sendiri bukan hanya dari tv tetapi bisa di koran, radio, kampanye penjualan langsung, dan sebagainya. Saat ini dunia bisnis ritel berlangsung dalam suatu iklim persaingan yang kompetitif. Untuk memenangkan persaingan yang kompetitif tersebut, perusahaan dituntut untuk terusmenerus melakukan perbaikan-perbaikan, penyempurnaan, bahkan terobosan-terobosan baru untuk produk dan layanannya. Selain itu, peran strategi promosi sangat penting dijalankan suatu perusahaan untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidup bisnisnya serta dapat unggul dari setiap pesaing yang ada. Salah satu strategi promosi yang dapat diterapkan oleh suatu perusahaan yaitu dengan menggunakan advertising dan sales promotion. Sebagai contoh, banyak sales yang menganggap dirinya paling mengetahui soal pasar sehingga tidak membutuhkan belajar perkembangan pemasaran. Seperti yang diungkapkan Hermawan Kertajaya dalam New Wave Pemasaran, bahwa orang sales yang punya pandangan menganggap tidak membutuhkan belajar soal pemasaran biasanya tidak akan bisa mempertahankan kesuksesannya dalam jangka waktu lama. Lanskap berubah sangat cepat sehingga praktik yang membawanya ke puncak kesuksesannya tidak akan bisa lagi diterapkan alias usang (Kertajaya, 2008:247). Hal itu diungkapkan juga oleh Rhenald Kasali (dalam Myelin) Mobilisasi Intangibles Menjadi Kekuatan Perubahan, bahwa semua pengalaman itu hanya akan berguna jika kita mampu mengubahnya menjadi pengetahuan dan pengetahuan hanya dapat dimanfaatkan oleh orang- orang yang mau belajar. B. Tujuan Periklanan Kegiatan promosi yang dilaksanakan oleh perusahaan bertujuan menciptakan pembelian yang merupakan hasil akhir dari suatu proses pengambilan keputusan yang dibuat oleh konsumen. Dengan begitu, perusahaan perlu mengetahui bagaimana menggerakkan konsumen sasaran yang semula tidak berminat untuk membeli akhirnya menjadi berminat dan bersedia untuk melakukan pembelian. Promosi mencari anggapan positif dan efektif dari tanggapan perilaku konsumen sasaran. Artinya, perusahaan boleh menanamkan sesuatu ke dalam benak konsumen, mengubah sikap konsumen, atau membuat konsumen melakukan suatu tindakan. Berdasarkan yang dikemukakan oleh Tjiptono (2001:221) bahwa tujuan yang paling utama dalam promosi yaitu bagaimana memperkenalkan produk kepada konsumen, sehingga nantinya konsumen mau mengenal, dan tertarik dengan barang atau jasa yang ditawarkan. Tujuan promosi secara lengkap adalah sebagai berikut: a. Menginformasikan (informing) yaitu berkaitan dengan memberitahukan kepada konsumen mengenai produk, harga, cara kerja produk, kegunaan, manfaat, dan membangun citra perusahaan. b. Membujuk pelanggan (persuading) yaitu berkaitan dengan mengubah persepsi pelanggan terhadap produk. c. Mengingatkan (reminding) yaitu berkaitan dengan bagaimana cara perusahaan dalam menjaga pemikiran konsumen untuk memilih produk dari perusahaan tersebut. C. Memilih Media Periklanan Salah satu keputusan penting yang harus diambil oleh manager perusahaan kecil adalah media yang bagaimana yang akan dipakai untuk menyebarluaskan pesan periklanan. Media merupakan medium perantara yang digunakan untuk menyebarluaskan pesan periklanan untuk memengaruhi persepsi (pandangan) dan resepsi (penerimaan) pelanggan. Dengan memilih cara periklanan yang benar berarti perusahaan kecil bisa mencapai sasaran pemasarannya secara efektif dengan biaya minimum. Meskipun tidak ada rumus tunggal untuk menentukan media yang ideal digunakan, ada beberapa karakteristik penting yang menjadikan media tertentu untuk lebih baik untuk bisnis tertentu dari yang lain. Sebelum memilih media yang akan digunakan untuk menyampaikan pesan, pemilik harus mempertimbangkan pertanyan-pertanyaan sebagai berikut: a. Seberapa luas jangkauan pelanggan perusahaan? b. Siapa pelanggan sasaran kita dan bagaimana sifat-sifat mereka? c. Media mana yang kiranya terdengar dan terbaca oleh pelanggan sasaran kita? d. Berapa batasan anggaran yang disiapkan perusahaan? e. Media apa yang digunakan pesaing? e. Seberapa penting pengulangan dan kelanjutan dari pesan periklanan saya? f. Apa yang dimaksud dengan biaya media periklanan? Sutisna (2003:268) menyebutkan bahwa “media promosi penjualan berupa notes, permainan, undian, hadiah, pameran, ekshibisi, demonstrasi, kupon, pembiayaan bunga rendah, dan hiburan”. Secara keseluruhan teknik promosi penjualan digunakan dalam jangka pendek. Tetapi ada kelemahan dalam promosi penjualan yaitu kenaikan penjualan terjadi pada saat diadakan promosi saja. Dalam promosi penjualan belum bisa untuk mengurangi loyalitas konsumen. D. Pengembangan Perencanaan Periklanan Setiap perusahaan kecil memerlukan rencana periklanan untuk memastikan bahwa uang yang dikeluarkan untuk iklan tidak terbuang sia-sia. Langkah pertama adalah menentukan tujuan program periklanan prusahaan dengan membuat sasaran iklan yang spesifik dan terukur. Dengan kata lain, pemilik harus memutuskan “apa yang ingin dicapai dengan periklanan”. Beberapa iklan dirancang untuk merangsang tanggapan langsung dengan mendorong pelanggan untuk segera membeli produk tertentu. Tujuannya di sini adalah untuk memicu pembelian. Tahap selanjutnya dalam membuat rencana periklanan adalah menganalisis perusahaan dan pasar sasarannya. Pemilik perusahaan yang tidak mengetahui siapa sasaran iklannya tidak akan berhasil menjangkau pelanggan. Untuk itu, perusahaan kecil harus menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut: a. Dalam bisnis apa penulis berada? b. Citra yang bagaimana yang ingin penulis proyeksikan? c. Siapa pelanggan sasaran penulis dan bagaimana karakteristik mereka? d. Di mana mereka bisa dijangkau? e. Apa yang sebenarnya dibeli pelanggan dari penulis? f. Manfaat apa yang bisa diperoleh pelangan dengan membeli barang atau jasa penulis? g. Bagaimana seharusnya penulis memosisikan perusahaan penulis di pasar? h. Pendekatan iklan yang bagaimana yang dilakukan oleh pesaing? Dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, pemilik akan terbantu dalam mendefinisikan usaha dan profit pelanggannya, yang kemudian akan membantunya memusatkan pesan periklanan pada pasar sasaran yang spesifik.
E. Menyiapkan Anggaran Periklanan
Salah satu keputusan yang paling menantang bagi pemilik usaha kecil adalah berapa besar uang yang harus diinvestasikan dalam periklanan, jumlah yang ingin dibelanjakan oleh pemilik perusahaan dan jumlah yang mampu dibelanjakan biasanya berbeda jauh. Ada empat metode dalam menentukan anggaran periklanan, yaitu: a) Sesuai kemampuan b) Menyamai pesaing c) Persentase penjualan d) Tujuan dan tugas dari iklan itu sendiri Menurut metode sesuai kemampuan, pemilik melihat iklan sebagai suatu kemewahan dan sepenuhnya memandang periklanan sebagai beban pengeluaran, bukannya investasi yang akan menghasilkan penjualan dan laba di masa yang akan datang. Oleh sebab itu, sesuai dengan namanya, manajemen membelanjakan sejumlah yang mampu dibelanjakan untuk periklanan. Seringkali, anggaran periklanan dialokasikan setelah semua pos pengeluaran terpenuhi. Hasilnya berupa anggaran periklanan yang tidak memadai. Pendekatan lain adalah untuk menyamai anggaran pesaing, mungkin dalam jumlah uang yang dibelanjakan atau sebagai persentase penjualan. Metode itu mengandaikan bila kebutuhan dan strategi periklanan perusahaan sama dengan pesaing. Tindakan-tindakan pesaing memang bisa membantu menetapkan landasan dalam pengeluaran periklanan, tetapi terlalu bergantung pada teknik itu bisa mengarah kepada peniru buta dan bukannya anggaran yang sesuai dengan keadaan pengusaha kecil. Metode yang paling sering dipakai adalah metode menetapkan anggaran periklanan sekedar sebagai persentase penjualan. Metode itu menghubungkan anggaran periklanan dengan hasil penjualan. Mengaitkan biaya iklan dengan penjualan biasanya lebih disukai daripada mengaitkan dengan laba karena penjualan tidak terlalu bervariasi seperti laba. Metode tujuan dengan tugas adalah yang paling sukar dan paling sedikit digunakan dalam menentukan anggaran periklanan. Metode itu pula yang paling sering diserahkan oleh para ahli periklanan. Dengan cara tersebut, pemilik bisnis menghubungkan dana yang dialokasikan Advertising Bisnis Ritel 103 pada sasaran tertentu. Apabila metode-metode sebelumnya menguraikan jumlah dana total yang disediakan untuk periklanan, metode ini menjelaskan dana periklanan dengan menganalisis berapa biaya yang diperlukan untuk mencapai tujuan tertentu. Sebagai contoh, seorang manajer ingin menaikkan penjualan sebesar 10% dengan menarik perhatian para mahasiswa setempat. Dia mungkin menetapkan bahwa stasiun radio musik dianggap sebagai media paling cocok untuk periklanan. Dia kemudian harus memutuskan jumlah dan frekuensi iklan untuk memperkirakan biayanya. Kebanyakan perusahaan kecil mendapati bahwa ada baiknya merencanakan anggaran periklanan berdasarkan kegiatan mingguan. Rencana jangka pendek tersebut memastikan usaha periklanan yang konsisten sepanjang tahun.
F. Prinsip Paid Advertising
4 Hal yang Harus Anda Tahu Sebelum Memutuskan Menggunakan Iklan Berbayar. Sebelum memulai 4 prinsip paid advertising ini, penulis hampir tidak pernah menemukan pebisnis online raksasa tanpa menggunakan media iklan berbayar sebagai saluran pemasarannya. Karena sifatnya yang cepat dan terukur, layanan iklan online berbayar seperti Facebook Ads dan Google Adwords menjadi pilihan yang mudah bagi sebagian besar pebisnis online. Namun sebelum Anda mulai menggunakan paid advertising seperti Facebook Ads dan Google Adwords, ada 4 hal yang harus Anda pahami terlebih dahulu agar mental Anda lebih siap dan bisa merasakan hasilnya. Sebagian besar penyebab kegagalan beriklan bisa Anda hindari jika Anda lebih siap sebelum beriklan. Apa saja keempat hal tersebut? Ini merupakan hasil pengalaman kami dalam beriklan selama lebih dari 2 tahun. Karena bagi pemula, mental dalam beriklan lebih mudah goyah terlebih apabila budget-nya sangat terbatas. Maka dari itu tulisan ini hadir untuk Anda sebagai panduan dasar sebelum memutuskan menggunakan iklan berbayar. Inilah 4 prinsip dasar paid advertising. 1. Kasih Iklannya Waktu Ini adalah prinsip pertama yang harus Anda ketahui ketika akan memulai iklan berbayar. Biarkan iklannya berjalan untuk mendapatkan feedback berupa data. Walaupun saat ini iklan belum menghasilkan apa pun, boncos istilahnya bahkan minus, biarkan iklannya jalan apapun yang terjadi. Semua iklan yang Anda lihat berhasil itu juga butuh waktu. Tidak bisa dalam waktu 3 hari iklan, di hari ke 4 langsung panen. Bahkan Google sendiri menyarankan pengguna Adwords untuk menjalankan iklan minimal 3 bulan untuk bisa mendapatkan data yang matang. Dengan waktu yang cukup maka data yang dihasilkan akan membentuk sebuah pola untuk menemukan winning campaign. Jangan sampai kita berpikiran seperti ini “iklan baru jalan sehari, belum ada pemasukan lalu bilang pakai Facebook Ads rugi nih” lalu di-stop iklannya. Sebenarnya paid advertiser yang gagal itu karena tidak sabar. Tidak sabar dalam membangun data dan tidak sabar menerima pemasukan. 2. Testing Dalam dunia online, ada istilah no testing no marketing. Jadi mau tidak mau Anda harus tes iklannya. Jangan tanya sama orang atau guru marketing Anda, gambar apa yang bagus, gimana adcopy yang bagus, dan lain-lain. Karena yang bagus untuk dia, belum tentu bagus untuk Anda. Lalu penulis harus menanyakan apa? Sebaiknya tanyakan bagaimana framework testing-nya. Bagaimana cara kerja testingnya. Yang dia uji bagian mana yang didahylukan? Headline- kah? Gambar-kah? Tulisan-kah? CTA-kah? dan lain-lain. Intinya tes semua hal yang ingin Anda tahu dan yang paling tepat adalah tanyakan ke pasar Anda, bukan pada guru atau orang lain. Misal Anda mau test tentang gambar, yang Anda tanyakan gambar mana yang mereka suka. Apa pun yang Anda mau tahu tes saja. 3. Wide to Narrow Wide itu lebar, narrow itu sempit. Jadi artinya mulai dari yang lebar lalu sempitkan. Contohnya begini, dalam beriklan, pertama mengiklan itu yang umum-umum saja dulu temanya umum, menargetnya umum, range usianya umum. Setelah Anda dapat data, feedback dan insight baru disempitkan sampai Anda mendapatkan winning campaign dengan targeting yang sangat sesuai di dalamnya. Jangan asumsi terlalu dalam sehingga malah melewatkan data data penting yang tidak Anda lihat di lapangan. 4. Hampir Semuanya Berhubungan Langsung dengan Targeting Jadi semisal Anda gagal beriklan, semisal iklan Anda boncos, itu terhubung dengan targeting-nya. Ini berlaku di Facebook Ads maupun Google Adwords. Jadi bukan salah gambarnya, bukan salah headline-nya. Kalau iklan Anda tidak muncul di orang yang tepat, sebagus apa pun iklannya maka akan sia-sisa. Targeting adalah kata kuncinya. Lain cerita kalau targeting-nya tepat, tetapi iklannya jelek maka akan tetap menghasilkan. Nah itu tadi 4 prinsip paid advertising yang bisa jadikan panduan awal sebelum Anda memutuskan beriklan dengan paid advertising. BAB 8 PERSONAL SELLING A. Pengertian Personal Selling Personal Selling atau Penjualan Pribadi merupakan interaksi langsung dengan satu calon pembeli atau lebih guna melakukan presentasi, menjawab pertanyaan, dan menerima pesanan. Penjualan personal adalah alat yang paling efektif. Biaya pada tahap proses pembelian lebih lanjut, terutama dalam membangun preferensi, keyakinan, dan tindakan pembeli. Penjualan personal, memiliki tiga ciri khusus yaitu 1. Konfrontasi personal: penjualan personal mencakup hubungan yang hidup, langsung, dan interaktif antara dua orang atau lebih. Masing-masing pihak dapat mengobservasi reaksi dari pihak lain dengan lebih dekat; 2. Mempererat: penjualan personal memungkinkan timbulnya berbagai jenis hubungan mulai dari hubungan penjualan sampai hubungan persahabatan. Wiraniaga biasanya sudah benar-benar mengetahui minat pelanggan yang terbaik; 3. Tanggapan: penjualan personal membuat pembeli merasa berkewajiban untuk mendengarkan pembicaraan wiraniaga. Promosi pemasaran merupakan usaha untuk menyampaikan pesan atau informasi kepada publik terutama pelanggan mengenai keberadaan suatu produk atau jasa. Perkembangan ilmu dan teknologi komunikasi tidak bisa disangsikan lagi telah menyokong perkembangan kegiatan promosi. Personal selling merupakan salah satu variabel dalam bauran pemasaran yang sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam memasarkan produk. Peranan personal selling sangat dibutuhkan untuk mencapai sasaran yang diinginkan karena komunikasi pemasaran merupakan usaha untuk menyampaikan pesan atau informasi kepada publik terutama konsumen sasaran mengenai keberadaan suatu produk atau jasa. Keberhasilan komunikasi pemasaran dipengaruhi oleh banyak variabel seperti kemampuan pemasar melakukan decoding (respons dan interpretasi oleh penerima) tujuan komunikasi menjadi pesan yang menarik dan efektif bagi konsumen, ketepatan memilih jenis promosi, ketepatan penggunaan media penyampai pesan, daya tarik pesan dan kredibilitas penyampai pesan. Tujuan dari program promosi Parfum Lomani adalah mampu menarik konsumen baru yang belum pernah menggunakan parfum tersebut, konsumen yang sudah pernah membeli ataupun menggunakan dapat menjadi customer yang loyal dan inti dari tujuan yang ingin dicapai adalah kepuasaan konsumen. Definisi personal selling menurut Paul D. Converse. Harvey W. Huegy dan Robert V. Mithcel: “Oral presentation in a conversation with one or more prospective customers for the purpose of making sales”. Bila diterjemahkan secara bebas maka yang dimaksud dengan personal selling adalah penyajian secara lisan dalam bentuk percakapan kepada seorang atau banyak calon pelanggan dengan tujuan untuk melaksanakan penjualan. Personal selling (Adrian Payne, 155) mempunyai peran penting dalam pelayanan bisnis yang melibatkan interaksi pribadi antara penjual jasa dengan pelanggan. Pelayanan yang diberikan oleh manusia bukan oleh mesin. ‘Manusia’ menjadi bagian dari produk jasa. Banyak pelanggan yang mempunyai hubungan tetap dengan penjual jasa, dalam keadaan ini penjualan mempunyai peranan yang sangat penting. Personal selling (Mitchel, 1960: 659) mempunyai keunggulan-keunggulan tersendiri, yaitu: 1. Personal contact. Hubungan pelanggan dibagi menjadi tiga yaitu: penjualan, pelayanan, pengawasan. Hubungan ini harus dijaga untuk memastikan kepuasan pelanggan telah meningkat atau telah mencapai level yang lebih tinggi. 2. Relationship enhancement. Frekuensi hubungan yang terjadi antara penjual dan pembeli dalam bisnis jasa sangat penting untuk meningkatkan hubungan dengan pelanggan. 3. Cross-selling. Seorang penjual harus bisa memasarkan produk lain yang tersedia di perusahaannya. Adapun beberapa bentuk personal selling yakni penjual dan pembeli bertemu di toko, misalnya toko eceran, penjualan dari rumah ke rumah, penjual yang ditugaskan oleh pedagang besar untuk menghubungi pedagang eceran, penjual yang ditugaskan oleh produsen untuk menghubungi pedagang eceran/besar, pimpinan perusahaan berkunjung pada langganan yang dianggap penting untuk mengefektifkan penjualan, dan penjual yang terlatih secara teknis, yang mengunjungi para konsumen industri untuk memberi nasihat dan bantuan.