Anda di halaman 1dari 12

LEMBAR KERJA MAHASISWA

Mata Kuliah : Kimia Pemisahan Analitik


Kode/sks : KKM619301/4(3-1)
Topik Praktikum : Pemanfaatan tumbuhan yang mengandung minyak esensial
Alokasi Waktu : 4 minggu (minggu ke-2 sampai ke-5)

Kompetensi Dasar: Berpikir kreatif dalam pemecahan masalah terkait pemanfaatan


tumbuhan yang mengandung minyak esensial.

PETUNJUK :
1. Setiap mahasiswa harus membaca Lembar Kerja Mahasiswa (LKM) ini dengan seksama.
2. Diskusikan setiap pertanyaan dan permasalahan yang ada dalam LKM ini dengan anggota
kelompokmu
3. Jika ada pertanyaan atau hal yang tidak dimengerti mintalah bantuan dosen untuk
menjelaskannya.
4. Ikutilah setiap langkah dalam LKM ini secara bertanggungjawab dan tepat waktu

A. Mengidentifikasi Masalah

Gambar Peralatan Distilasi Uap

Secara sederhana distilasi herbal aromatik mengimplikasikan penguapan atau


pembebasan minyak dari membran sel trikoma/tanaman herbal dengan adanya suhu dan
kelembaban tinggi, kemudian pendinginan campuran uap untuk memisahkan minyak dari
air. Ini adalah metode yang paling populer digunakan secara luas dengan biaya yang efektif
untuk memproduksi sebagian besar minyak esensial di seluruh dunia. Distilasi adalah seni
dan bukan hanya proses "kimia" yang bergantung pada banyak faktor untuk sukses
memproduksi minyak berkualitas. Seperti diketahui titik didih sebagian besar komponen
minyak esensial lebih besar daripada titik didih air, dan umumnya berkisar antara 150-
300o C.
Gambar di atas merupakan peralatan distilasi uap yang biasa digunakan di
laboratorium. Dalam penggunaannya, peralatan ini memerlukan kehati-hatian yang tinggi
baik pada saat merangkai peralatan, maupun pada saat dioperasikan karena terbuat dari
alat-alat gelas yang mudah pecah dan harganya cukup mahal.
Indonesia dikaruniai berbagai tumbuh-tumbuhan yang mengandung minyak esensial
yang sangat tinggi nilai ekonominya. Disisi lain, dalam perkuliahan Kimia Pemisahan
Analitik, Anda dituntut untuk menguasai baik teori maupun praktik, oleh karena itu Anda
harus melakukan praktik pemisahan minyak dari bunga atau tumbuh-tumbuhan dengan
metode distilasi uap. Apakah yang harus Anda lakukan agar dapat melakukan praktik tanpa
menggunakan peralatan seperti gambar di atas?

Berdasarkan wacana di atas:


a. Pengetahuan/konsep/informasi apa saja yang Anda peroleh?
Jawab:
1. Berbagai tumbuh-tumbuhan yang mengandung minyak esensial yang sangat
tinggi nilai ekonominya
2. Distilasi herbal aromatik merupakan metode yang dapat digunakan untuk
memproduksi minyak esensial yang memiliki nilai jual

3. Prinsip Distilasi herbal aromatik mengimplikasikan penguapan atau pembebasan


minyak dari membran sel trikoma/tanaman herbal dengan adanya suhu dan
kelembaban tinggi, kemudian pendinginan campuran uap untuk memisahkan
minyak dari air

4. Titik didih sebagian besar komponen minyak esensial lebih besar daripada titik
didih air, dan umumnya berkisar antara 150-300oC.
5. Peralatan distilasi uap meliputi
5.1 Labu didih
5.2 Air
5.3Alat penguling
5.4 Bahan di destilasi
5.5 Kondensor
5. 6 Pipa bentuk spiral
5.7 Lubang pemasukan air pendingin
5.8 lubang pengeluaran
5.9 Alat penampung kondensat
5.10 Pipa kaca penyalur uap bahan ke kondesor
5.11 Pipa kaca penyalur uap
5.12 Bunsen
b. Pengetahuan/konsep/informasi apa saja yang harus Anda cari?
Jawab:
1. Pengertian sereh dan kandungannya
Tanaman sereh merupakan tanaman tahunan yang tumbuh pada daerah yang
tidaktetap atau hidup meliar, hidup lama, dan kuat.Tanaman ini merupakan
semacam rumput,berumpun banyak, dan mengumpul menjadi gerombol yang
besar. Tanaman ini biasanya mempunyai tinggi berkisar antara 40-70cm,
mempunyai daun berwarna hijau muda, batang tumbuhan tidak berkayu, dan
tersusun atas epidermis batang, jaringan pengangkut, jaringan korteks, dan
empulur batang. Pada jaringan parenkim korteks terdapat sel atau kelenjar
minyak, sehingga tumbuhan ini dapat digunakan untuk membuat minyak atsiri
(Ariyani et al., n.d.).

Minyak serai yang ada di pasaran mengandung senyawa sitronelal sekitar 32–
42%, geraniol 10–12%, geranil asetat 3–8%, dan sitronelil asetat 2–4%.
Sementara itu, persyaratan untuk ekspor minyak serai ini, antara lain warnanya
kuning pucat sampai kuning kecokelatan, densitasnya sekitar 0,850–0,892, dan
total geraniol sebesar 85% (termasuk 35% sitronellal) (Sulaswatty, anny).

2. Pemanfaatan sereh
Minyak serai wangi diperoleh dari rerumputan serai wangi ( Cymbopogon
nardus) ekstraksi. Tanaman ini asli tumbuh di daerah tropis dan semitropis Asia.
Minyak atsiri sereh diperlukan untuk aromaterapi, pengobatan, industri makanan
dan agen pengusir serangga. Komposisi utamanya mengandung sitronelol,
sitronelal, dan geraniol yang berfungsi sebagai antijamur, antimikroba,
antiinflamasi, mudah menguap, dan menyehatkan. Pada penelitian sebelumnya
minyak sereh wangi memiliki kemampuan melawan 7 strain bakteri (
Escherichia coli, Salmonella typhi, Pseudomonas aeruginosa, Gram-positif
Streptococcus pneumonia, Bacillus cerues, Staphylococcus aureus, Bacillus
subtilis) dan 3 strain jamur ( Aspergillus flavus, Candida albicans, Geotrichum
candidum) pada makanan. Minyak sereh wangi merupakan pilihan pencegahan
untuk obat nyamuk yang menyebabkan demam malaria dan demam berbahaya.
Demam Berdarah Dengue (DBD) telah menjadi penyakit penting di Laos.
Harian Lokal Vientiane Times melaporkan bahwa total demam berdarah
memiliki 5.584 kasus pada 2016, 4.550 kasus 2017 dan 1.089 setengah tahun
2018. ( S Phovisay, 2019).

3. Destilasi
Distilasi uap adalah suatu cara yang digunakan untuk memisahkan dan
memurnikan senyawa-senyawa organik. Distilasi uap hanya dapat dilakukan
pada senyawa organik yang tidak larut dalam air dan mempunyai tekanan uap
yang tinggi. Campuran zat organic cair dan air akan mendidih pada suhu yang
lebih rendah dibandingkan dengan titik didih kedua zat cair dalam keadaan
murni. Pada sistem ini, penyulingan lebih baik digunakan untuk mengekstraksi
minyak dari biji-bijian, akar, dan kayu-kayuan yang umumnya mengandung
komponen minyak bertitik didih lebih tinggi, tetapi tidak baik dilakukan
terhadap bahan yang mengandung minyak atsiri yang mudah rusak oleh
pemanasan dan air (Ariyani et al., n.d.).

4. Destilasi sereh
Jawab:
Pada umumnya, sebelum melakukan proses ekstraksi padat-cair, dilakukan
perlakuan pendahuluan berupa pengecilan ukuran partikel padatan yang akan
diekstrak. Hal ini disebabkan karena partikel padatan memiliki dinding sel yang
memberikan tahanan terhadap proses difusi. Dengan adanya proses pengecilan
ukuran, maka dinding sel akan pecah, sehingga solute akan mudah d iekstrak.
Selain itu, proses ini dapat memperkecil jarak yang dibutuhkan oleh pelarut
untuk berdifusi mencapai sel padatan, yang berarti mempercepat proses ektraksi
padatcair. Dalam proses ekstaksi minyak atsiri dari sereh ini, ada empat faktor
yang mempengaruhi laju ekstraksi, yaitu:

a. Ukuran partikel
Makin kecil ukuran partikel, makin besar luas permukaan padatan yang
akan diekstrak, sehingga dapat memperbesar luas permukaan transfer massa
pelarut ke dalam padatan. Dengan demikian, laju difusi pelarut ke dalam
padatan menjadi lebih besar. Pengecilan ukuran juga bertujuan untuk
memecahkan struktur dinding sel yang menjadi penghalang bagi terjadinya
difusi pelarut ke dalam padatan inert. Namun demikian, ukuran partikel juga
tidak boleh terlalu kecil karena apabila ukurannya teramat kecil (terlalu
halus), maka akan menyebabkan sulitnya proses pemisahan ampas dari
ekstrak yang didapat.

b. Pelarut
Pelarut yang baik adalah pelarut yang tidak merusak solut atau residu,
harganya relative murah, memiliki titik didih rendah, murni, dan tidak
berbahaya. Suatu zat dapat larut dalam pelarut jika mempunyai nilai
polaritas yang sama, yaitu zat polar seperti (seperti garam meja dan
gula/sukrosa) larut dalam pelarut bersifat polar (seperti air), dan tidak larut
dalam pelarut nonpolar (seperti n-heksana). Begitu pula sebaliknya, zat
nonpolar (seperti minyak dan lilin) larut dalam pelarut nonpolar dan tidak
larut dalam pelarut polar. Perbandingan antara massa pelarut dan massa
padatan yang akan diekstraksi juga harus tertentu untuk mendapatkan hasil
ekstraksi yang terbaik
c. Suhu
Biasanya kelarutan dari bahan yang diekstraksi akan bertambah dengan
meningkatnya suhu sehingga laju ekstraksinya juga tinggi. Selain itu,
koefisien difusivitas juga akan semakin meningkat dengan naiknya suhu
sehingga dapat mempercepat laju ekstraksi,

d. Pengadukan
Pengadukan larutan juga pending karena akan meningkatkan difusi eddy
dan perpindahan solute dari permukaan padatan ke badan larutan. Selain itu,
pengadukan juga mencegah terjadinya pengendapan.

Prinsip ekstraksi adalah melarutkan minyak atsiri dalam bahan dengan


menggunakan pelarut organik yang mudah menguap. Pelarut yang biasanya
digunakan adalah etanol, nheksan, aseton, dan lain-lain. Ekstraksi padatcair
umumnya digunakan untuk mengisolasi minyak atsiri yang mudah rusak pada
suhu tinggi. Prinsip dari ekstraksi adalah proses untuk memisahkan salah satu
atau lebih komponen yang terkandung di dalam fase padatan dengan
menggunakan fase pelarut yang sesuai. Minyak atsiri dengan suhu yang terlalu
tinggi akan terdekomposisi.

Mutu minyak sereh dapat ditentukan berdasarkan kriteria fisis yaitu warna,
bobot jenis, dan indeks bias. Ataupun secara kimia yaitu geraniol total dan
sitronellal total. ( S Phovisay, 2019).

Tahapan destilasi sereh:


A. Perakitan alat destilasi sederhana
• Alat :
✓ Baskom
✓ Panci

✓ Selang

✓ Lem

✓ Kawat
✓ Es batu

✓ Alat pelubang baskom


• Cara kerja :
1. Lubangi bagian kiri dan kanan baskom
2. Masukkan selang di baskom yang sudah dilubangi
3. Isi air dan es batu pada baskom sebagai kondensator
4. Masukkan selang di tutup panci yang sudah dilubangi jika kurang kuat dapat
di lem dan diberi kawat
5. Letakkan sarangan dalam panci
B. Pembuatan minyak sereh
• Bahan :
✓ Tanaman sereh
• Alat :
✓ Destilasi sederhana

✓ Pisau

✓ Alu dan lumpang

✓ Botol penampung destilat

✓ Timbangan digital

✓ Kompor
Cara Kerja :
1. Cuci sereh wangi, potong sekitar 1 cm dan keringkan dengan cara
dianginkan
2. Timbang sereh yang telah dikeringkan
3. Tumbuk sereh sampai ada wanginya
4. Isi air dibawah sarangan
5. Pindahkan sereh yang sudah ditumbuk ke atas sarangan dan taruh diatas
kompor
6. Botol destilat diletakkan pada bagian keluarnya minyak sereh
7. Hidupkan kompor dan tunggu hingga destilat tertampung pada wadah
kering (Fatmaria, Dkk)
C. Identifikasi kemurnian minyak sereh
• Bahan :
✓ Minyak sereh
• Alat :
✓ Timbangan digital

✓ Botol penampung destilat atau minyak sereh

✓ Gelas ukur
• Cara kerja :
1. Timbang botol destilat yang kosong (berat botol kosong tanpa tutup)
2. Timbang botol yang sudah berisi destilat (berat botol destilat)
3. Hitung berat minyak atsiri total = berat botol destilat - berat botol
kosong tanpa tutup
4. Ukur volume minyak sereh dengan gelas ukur
5. Hitung rendemen = (berat minyak atsiri total/berat sereh mula-mula) x
100%
6. Hitung massa jenis minyak sereh = berat minyak atsiri total/ volume
minyak sereh
7. Bandingkan massa jenis minyak sereh yang diperoleh dengan massa
jenis minyak sereh SNI = 0,880-0,922
8. Catat waktu tetes pertama minyak (Fatmaria, Dkk)

5. Nilai jual minyak sereh


Jawab:
Berdasarkan penelitian dalam suatu jurnal, diketahui bahwa nilai jual dari
pengusaha minyak sereh wangi ialah Rp. 150.000,- /kg. Kemudian oleh
pedagang pengumpul dapat dijual kembali dengan harga Rp. 165.000,-/kg.
Sehingga pengusaha memperoleh pendapatan bersih sebesar Rp. 51.297,25
untuk setiap hari proses pengolahan serai wangi menjadi minyak serai
wangi. ( Simatupang, 2020)
c. Kemana kalian akan mencari informasi tersebut?
Jawab:
Kami mencari informasi tersebut dari berbagai sumber jurnal dan artikel yakni
sebagai berikut:
Ariyani, F., Eka Setiawan, L., & Edi Soetaredjo, F. (n.d.). Ekstraksi Minyak Atsiri
Dari Tanaman Sereh Dengan Menggunakan Pelarut Metanol, Aseton, Dan
N-Heksana.

Fatmaria, Dkk. 2018. Worksop Pembuatan Minyak Sereh dengan Cara Destilasi
Sederhana dalam Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga Sebagai Tindakan
Preentif di Kelurahan Kereng Bengkirai Kecamatan Sebangau Kota
Palangkaraya Kalimantan Tengah.

Sulaswatty, anny, Dkk. 2019. Quo Vadis Minyak Serai Wangi dan Produk
Turunannya. Lipi Press : Jakarta

S Phovisay. 2019. Effect of Distillation Methods on Citronella Oil (Cymbopogon


nardus) Content. IOP Publishing. International Conference on Engineering,
Applied Sciences and Technology 2019.

Alat distilasi

https://youtu.be/zWMSGEC9JMU

Proses distilasi minyak sereh


https://youtu.be/7AnUgwI5l-0

Cara mudah menyuling sereh wangi (How yo distiling lemon grass)

https://youtu.be/87ul4hrP15A

(Anda diberi waktu untuk mempelajarinya selama 4 hari. Setelah Anda memperoleh
informasi yang lengkap, konsultasikan kepada dosen.)

B. Merencanakan Proyek
Agar kalian dapat merencanakan proyek, diskusikanlah rencana proyek bersama teman-
teman anggota kelompokmu, dengan format rencana proyek berikut.
Rencana Proyek
Kelompok :
Nama anggota : 1.
kelompok 2.
3.
4.
5.
Judul :
proyek
Tanggal : _____/_____/______
1. Rumusan Masalah:

2. Tujuan proyek:

3. Pentingnya proyek:

4. Metode atau prosedur (urutkan bagaimana langkah-langkah proyek akan


dilakukan):

5. Rincian alat-alat, bahan-bahan, dan teknologi yang diperlukan:

6. Jadwal proyek (tuliskan: kapan dimulai dan selesai, kegiatan


harian/mingguan):

7 Tuliskan tugas masing-masing anggota kelompok, disertai penjelasan kapan,


dimana, dan bagaimana dilakukan.

8 Tuliskan bagaimana proyek akan dievaluasi


(Agar proyek dapat terlaksana dengan baik, selama menyusun rencana proyek ini Anda
harus mendiskusikan dengan dosen di luar jam tatap muka. Kalian diberi waktu 12 hari
untuk menyelesaikan rencana proyek.)

C. Melaksanakan Proyek
Tuliskanlah dengan rinci kegiatan apa saja yang dilakukan oleh kelompokmu dalam
melaksanakan proyek secara berkala, misalnya harian atau mingguan. Tuliskan juga
kendala-kendala yang ditemui, kemudian laporkanlah kepada dosen. Waktu untuk
melaksanakan proyek adalah 7 hari. Hasil yang diharapkan pada tahap melaksanakan
proyek adalah:
1. Gambar rancangan alat dan deskripsinya.
2. Peralatan distilasi uap yang sudah dikonstruksi
3. Melaksanakan praktik distilasi uap

Kegiatan hari ke..... dalam minggu ke-1:

Kendala-kendala:

Kegiatan hari ke..... dalam minggu ke-2:

Kendala-kendala:

dst..
D. Mendokumentasikan dan melaporkan temuan proyek
a. Tuliskanlah data hasil pengamatanmu dalam bentuk tabel.
b. Analisislah data-data yang diperoleh melalui diskusi dengan teman kelompokmu.
c. Rumuskan kesimpulan
d. Deskripsikan keterbatasan/kendala yang kamu rasakan dalam pelaksanaan proyekmu.
e. Berikanlah saran atau perbaikan berdasarkan keterbatasan/kendala dalam pelaksanaan
proyekmu.
f. Setelah kegiatan proyek selesai, buatlah laporan proyek sesuai format berikut.
g. Presentasikanlah hasil proyekmu dalam diskusi kelas.

Format Laporan Proyek


Halaman sampul
Berisi judul proyek, identitas anggota kelompok, identitas mata kuliah.

Isi Laporan
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Uraikanlah alasan-alasan yang melatarbelakangi dilakukannya proyek dalam
kelompokmu.

2. Rumusan Masalah
3. Tujuan Proyek

B. KAJIAN PUSTAKA
Berisi teori/konsep/informasi yang menjadi pijakan dalam pelaksanaan proyekmu.

C. METODE PROYEK
1. Alat-alat yang digunakan dalam pelaksanaan proyek.
2. Bahan-bahan yang digunakan dalam pelaksanaan proyek.
3. Prosedur dalam pelaksanaan proyek.

D. HASIL DAN PEMBAHASAN


1. Data hasil pengamatan
2. Pembahasan
3. Keterbatasan/kendala pelaksanaan proyek

E. KESIMPULAN DAN SARAN


1. Kesimpulan
2. Saran (Berisi saran-saran perbaikan berdasarkan keterbatasan/kendala dalam
pelaksanaan proyek.)

DAFTAR PUSTAKA
(Anda diberi waktu 5 hari untuk mendokumentasikan dan melaporkan temuan proyek.)

Anda mungkin juga menyukai