Revisi Skenario Pembelajaran Haloalkana
Revisi Skenario Pembelajaran Haloalkana
Kelas : A
Guru : merah
Siswa: hitam
Guru : Baiklah, kita akan memulai pembelajaran, materi apa ya yang akan kita bahas hari
ini?
Guru :Ya benar, hari ini kita akan membahas materi mengenai senyawa turunan alkana, nah
senyawa yang akan kita bahas yaitu senyawa haloalkana atau bisa juga disebut
senyawa alkilhalida.sebelumnya, cermati wacana berikut ya.
Ya, gambar tersebut merupakan cat, yang biasanya digunakan untuk memberi warna pada
tembok,genteng,dll. Supaya terlihat indah, cat juga memiliki fungsi untuk melindungi besi
dari korosi. Nah ternyata, salah satu bahan pembuat cat itu merupakan suatu senyawa
haloalkana lho, yaitu diklorometana.
Selanjutnya untuk gambar kedua yaitu gambar obat luka, yang biasanya kita gunakan sebagai
obat pertolongan pertama pada saat seseorang mengalami luka agar luka cepat mengering.
Obat luka juga mengandung suatu senyawa haloalkana yaitu Iodoform atau triiodometana.
Gambar 3. Anastesia
Selanjutnya terdapat juga contoh zat yang mengandung senyawa haloalkana dalam kehidupan
sehari-hari yaitu Anastesia, dimana dalam bidang kesehatan digunakan sebagai obat
penghilang rasa sakit, salah satu kandungannya yaitu terdapat senyawa kloroetana
Selanjutnya terdapat senyawa haloalkana yang utamanya digunakan sebagai pelarut dalam
pembersihan logam, yaitu propilbromida atau bromopropana.
Guru : Setelah kalian mencermati wacana tersebut, adakah yang ingin ditanyakan?
Siswa 2: Bu, jadi bagaimana ya struktur-struktur dari yang dicontohkan dalam wacana
tersebut ?
Guru : Baik, untuk menjawab pertanyaan tentang pengertian senyawa haloalkana, kita harus
memahami struktur dari senyawa haloalkana tersebut. Silahkan amati struktur
diklorometana, triiodometana, kloroetana serta bromopropana berikut!
diklorometana triiodometana
kloroetana bromopropana
Guru : Apa yang dapat kalian simpulkan setelah mengamati keempat struktur dari wacana
tersebut ?
Siswa : untuk struktur Diklorometana terdapat 2 atom Cl yang terikat pada atom C, Pada
struktur triiodometana terdapat 3 atom I yang terikat pada atom C, pada struktur
kloroetana terdapat 3 atom Cl yang terikat pada atom C ujung . sedangkan pada
struktur bromopropana 1 gugus Br yang terikat pada atom C ujung bu.
Guru : nah, sekarang ibu bertanya, atom-atom yang terikat pada atom C kecuali H
termasuk golongan apa ya?
Guru : ya benar, sekarang siapa yang bisa menggambarkan struktur dari metana,etana, dan
propana?
Siswa : saya bu
Metana etana
propana
Guru : Sekarang coba bandingkan struktur senyawa alkana dengan struktur senyawa
haloalkana diatas (metana dengan diklorometana dan triiodometana, etana dengan
kloroetana, propana dengan bromopropana )
Siswa : Pada struktur metana atom C nya mengikat 4 atom hidrogen bu, sedangkan pada
struktur dilkorometana atom C nya mengikat 2 atom Cl dan 2 atom H, struktur
triiodometana atom C nya mengikat 3 atom I dan 1atom H.
Pada struktur etana atom C nya mengikat 6 atom hidrogen bu, sedangkan pada
struktur kloroetana atom C nya mengikat 1 atom Cl dan 5 atom H
Pada struktur propana atom C nya mengikat 8 atom hidrogen bu, sedangkan pada
struktur bromopropana atom C nya mengikat 1 atom Br dan 7 atom H.
Guru :Oke, Jadi Pada struktur alkana atom C nya hanya mengikat atom hidrogen,
sedangkan pada struktur senyawa haloalkana atom C nya mengikat 1 atau lebih atom
yang berasal dari unsur halogen.bisa dipahami?
Siswa : Bisa bu
Guru : Jadi siapa yang bisa menyimpulkan apa itu senyawa haloalkana?
Siswa : Senyawa haloalkana adalah senyawa turunan alkana yang satu atau lebih atom H-
nya digantikan oleh atom halogen
BATAS REVISI
Guru :amati struktur yang diberi lingkaran warna merah? Struktur apakah tersebut?
Guru : ya bagus sekali. Nah atom H yang hilang tersebut dalam struktur diatas digantikan
oleh apa?
Siswa : atom halogen bu yang diberi lingkaran berwarna biru pada struktur diatas.
Guru : ya benar, jadi secara keseluruhan, kesimpulan apa yang didapatkan dari struktur-
struktur tesebut?
Siswa : struktur-struktur tersebut terdiri atas gugus alkil dan atom halogen bu.
Guru : ya, Struktur tersebut terdiri dari gugus alkil dan suatu halida (halogen), maka dari itu
senyawa haloalkana dapat juga disebut senyawa alkil halida. Sekarang ibu tanya
kembali, apabila gugus alkil tersebut ibu beri lambang R kemudian halidanya ibu beri
lambang X, Bagaimana rumus strukturnya?
Siswa : R-X bu
Guru : ya, umumnya rumus struktur suatu senyawa haloalkana/alkilhalida adalah R-X,
dimana R merupakan gugus alkil, kemudian X merupakan suatu halida (halogen).
Guru : Baiklah Sekarang ibu minta kalian amati aturan penamaan IUPAC untuk senyawa
haloalkana berikut:
TATA NAMA HALOALKANA (IUPAC)
1. Tentukan rantai utamanya (Rantai terpanjang)
2. Penomoran dimulai dari salah satu ujung rantai induk sehingga atom halogen
mendapat nomor terkecil. (Jika terdapat rantai samping (cabang alkil), halogen
didahulukan)
3. Jika terdapat lebih dari sejenis halogen, prioritas penomoran didasarkan pada
kereaktifan halogen, yaitu dalam urutan F>Cl>Br>I. Akan tetapi, penulisan
nama tetap berdasarkan abjad. Jadi, urutan penulisan halogen adalah bromo,
kloro(chloro), fluoro, dan iodo.
4. Jika terdapat dua atau lebih atom halogen sejenis, nama dinyatakan dengan
awalan di, tri, dan seterusnya.
Struktur 1 Struktur 2
Struktur 3 Struktur 4
Guru : nah, kita akan memberi nama struktur-struktur tersebut, yang pertama untuk struktur 1
dahulusesuai tahap pertama, siapa yang bisa menentukan rantai utama dari setruktur
tersebut?
Siswa : saya bu, struktur 1 tersebut terdiri dari 5 rantai utama, sehingga penamaan rantai
utamanya yaitu pentana bu
Guru : oke benar, silahkan dilanjutkan untuk langkah selanjutnya
Siswa : langkah selanjutnya yaitu memberikan penomoran bu, berdasarkan tabel aturan
penamaan IUPAC diatas, penomoran dimulai dari ujung dimana cabang atom
halogen mendapat penomoran terkecil,sehingga atom Cl pada struktur tersebut
mendapat penomoran yang paling kecil.
Siswa : 1-kloropentana bu
Siswa : saya bu, nama senyawa tersebut adalah 4-bromo 2-metil heksana
Guru : coba kembali lihat aturan kedua pada tabel penamaan IUPAC, jadi yang benar Br
mendapatkan nomor berapa ya?
Siswa : Sesuai dengan aturan penomoran diatas bu, atom halogen mendapat penomoran
terkecil, maka Br mendapatkan no.2
Siswa : 2-bromo-4-metilheksana
Guru : ya, bagus. Sekarang penamaan untuk struktur 3.silahkan siapa yang bisa memberi
nama
Guru : masih kurang tepat ya, sekarang perhatikan struktur berikut, perhatikan tabel aturan
penamaan senyawa haloalkana menurut aturan IUPAC diatas. Jadi mana yang
merupakan rantai utama pada struktur tersebut? Kemudian lanjutkan hingga
memberikan nama
Siswa : rantai utamanya 5 bu yaitu pentana, kemudian untuk penomorannya dimulai dari
ujung kanan dimana atom Cl medapatkan nomor terkecil.
Siswa : berdasarkan aturan ke 3 pada tabel tatanama IUPAC diatas, apabila terdapat lebih
dari sejenis halogen, prioritas penomoran didasarkan pada kereaktifan halogen,
dimana atom Cl lebih reaktif dari atom Br, maka atom C yang mengikat atom Cl
diberi nomor paling kecil
Guru : ya benar, jadi penulisan nama tetap berdasarkan urutan abjad ya tidak berdasarkan
penomoran, jadi bagaimana apakah yang lain sudah paham?
Siswa : Paham bu
Guru : baiklah, selanjutnya untuk struktur 4, siapa yang bisa mmemberi nama?
Guru : Selanjutnya ibu akan memberikan struktur senyawa haloalkana, silahkan beri
nama senyawa berikut menurut aturan IUPAC, agar semakin paham
Guru : ya, bagus. Berarti sudah paham ya, selanjutnya ibu akan memberikan tahapan tata
nama menurut aturan trivial.
Siswa : ibu izin bertanya, yang dimaksud dengan alkil halida primer, tersier, skunder itu
bagaimana ya bu?
Guru : Nah setelah mengamati struktur-struktur diatas, ada yang bisa menyimpulkan apa itu
alkil halida primer, skunder dan tersier.
Siswa : Alkil halida primer yaitu apabila atom C yang mengikat gugus halogen berikatan
dengan satu atom karbon , Alkil halida Sekunder yaitu apabila atom C yang mengikat
gugus halogen berikatan dengan dua atom karbon bu, Alkil halida tersier yaitu apabila
atom C yang mengikat gugus halogen berikatan dengan tiga atom karbon bu.
Guru : Baik ibu sempurnakan ya, Alkil halida primer yaitu apabila atom C yang mengikat
gugus halogen berikatan dengan satu gugus alkil.Alkil halida sekunder yaitu apabila
atom C yang mengikat gugus halogen berikatan dengan dua gugus alkil. Alkil halida
tersier yaitu apabila atom C yang mengikat gugus halogen berikatan dengan tiga
gugus alkil. Bagaimana? Apakah bisa dipahami?
Siswa : Bisa bu
Guru : Nah sekarang kita akan memberi nama pada struktur diatas ya (struktur dibawah
tabel aturan tatanama haloalkana trivial). Sesuai tahap pertama, siapa yang dapat
menentukan jenis alkil halida pada struktur tersbut?
Siswa : Saya bu, struktur tersebut termasuk alkilhalida sekunder karena atom C yang
mengikat halogen berikatan dengan 2 gugus alkil bu.
Guru: Ya, lalu bagaimana penamaannya menurut tahap pertama pada tabel aturan tata nama
trivial diatas ?
Guru : ya benar, selanjutnya tahap kedua ya, yaitu memberi nama gugus alkilnya.
Siswa : karena terdapat 4 atom karbon maka nama gugus alkilnya adalah butil bu
Guru : Ya benar, Silahkan dilanjut untuk menerapkan aturan tata nama pada struktur
haloalkana diatas.
Siswa : tahap terakhir yaitu menuliskan nama halidanya bu, yaitu Bromida
Siswa : Ibu, izin bertanya, untuk alkilhalida primer penamaanya langsung menamai gugus
alkilnya ya bu?
Guru : iya. Tidak ditambah awalan seperti pada alkilhalida sekunder dan tersier.
Guru : iya benar, selanjutnya untuk struktur kedua siapa yang ingin memberi nama,
dipersilahkan.
Siswa :
sec-propilklorida bu
Siswa :
t-butiilbromida bu
Guru :Ya benar, baik semua nya sudah paham ya, selanjutnya kita akan mempelajari sifat
sifat dari senyawa haloalkana ini.
Guru : Apakah kalian tau senyawa-senyawa haloalkana itu bersifat polar atau nonpolar ?
Murid : ―hening‖
Guru : Oke baiklah karena belum ada yang tau,maka coba kalian amati video percobaan ini!
https://www.youtube.com/watch?v=67FMcTVlHXM&t=48s
CCl4 CH3Cl
Guru : Menurut kalian bagaimana perbedaan antara struktur CCl4 yang merupakan senyawa
nonpolar dan struktur CH3Cl yang merupakan senyawa polar?
Siswa: Menurut saya pada struktur CCl4 bentuknya seimbang sedangkan pada CH3Cl
bentuknya tidak seimbang.
Guru : Ada yang punya jawaban lain?
Siswa : Hening
Guru : Jawaban tadi sudah hampir benar,tapi seharusnya kata seimbang diganti dengan
simetris ,maka senyawa CCl4 bentuk molekulnya simetris dan CH3Cl bentuk molekulnya
asimetris. Bentuk molekul yang simetris merupakan ciri senyawa apa anak-anak?
Siswa: merupakan senyawa non polar bu
Guru : betul, adakah yang ingat apabila senyawa nonpolar mempunyai harga momen dipol
berapa?
Siswa : momen dipol 0 bu
Guru : benar, jadi senyawa CCl4 merupakan senyawa polar karena memiliki bentuk simetris
dan memiliki harga momen dipol = 0. Apakah bisa dipahami?
Siswa : bisa bu
Murid : dari data Nilai keelektronegatifan yang saya liat atom C yaitu 2,5 dan Cl itu 3.
Guru : Dari nilai itu apa yang bisa kalian tau jika dikaitkan dengan gambar struktur di atas
?
Murid : dari nilai tersebut saya tahu bahwa nilai keelektronegatifan atom Cl (3) > atom C
(2,5) dan ini perbedaannya cukup besar sehingga atom C lebih ketarik oleh atom Cl (yang
lebih elektronegatif) dengan ditunjukan arah panah menuju atom Cl.
Guru :bagus nak,nah jadi Perbedaan keelektronegatifan antara atom C dan Cl
menyebabkan ikatan kovalen σ antara atom C dan Cl bersifat polar
Guru : Sekarang coba perhatikan gambar yang ibu sajikan lagi berikut ini !
Sedangkan apabila bersifat non polar, memiliki momen dipol 0 dan juga bentuk molekulnya
yang simetris bu.
Guru : ―Sekarang, untuk mengetahui sifat-sifat fisik senyawa haloalkana, amatilah tabel sifat
fisik beberapa senyawa haloalkana berikut ini!
Guru : Sekarang coba bandingkan pada tabel 2 , pada senyawa CH3Cl,CH3Br, CH3I ,
bagaimana massa molarnya?
Murid : Semakin besar juga bu massa molarnya dari CH3Cl sampai CH3I.
Murid : Perbedaan atom halogen yang terikat pada atom C nya bukan bu?
Murid : Pada satu golongan halogen,berawal dari F,Cl,Br,I,At, semakin ke bawah massa atom
relatifnya makin besar bu.
Guru : nah bagus.jadi semakin besar massa atom relatif pada atom halogen yang terikat pada
atom C maka massa molar dari senyawa tersebut akan bertambah
Guru : Selanjutnya silahkan kalian amati lagi tabel tersebut, Bagaimana kecenderungan titik
didihnya?
Murid: Berdasarkan tabel titik didih bertambah seiring bertambahnya massa molarnya bu.
Murid : Menurut saya,semakin banyak atom halogen yang terikat atau semakin banyak
jumlah atom halogen yang menggantikan atom hidrogen maka membuat massa molar
jadi besar dan bertambahnya massa molar membuat titik didih jadi tinggi.
Murid : ―Hening‖
Guru : Jadi dengan bertambahnya massa molar, maka titik didihnya titik didihnya makin
tinggi,hal ini karena semakin bertambahnya massa molar mempemgaruhi gaya Van
der Waals yang bekerja dan bertambahnya polarizabilitas (yang meningkatkan
tarikan Van der Waals) sehingga ikatan antar molekulnya semakin kuat,maka
untuk memutuskan ikatannya memerlukan energi yang besar akibatnya titik
didihnya tinggi.apakah bisa dipahami?
Murid : Bisa bu
Guru : Baik kita akan membahas kelarutan senyawa haloalkana, pernahkah kalian mengecat
tembok atau pagar?
Guru : sebelum kalian mengecat, adakah larutan yang kalian campurkan ke dalam cat
tersebut?
Murid : Ada bu, biasanya sebelum mengecat saya melarutkan cat tersebut ke dalam bensin?
Murid : pernah bu
Guru : Coba jelaskan bagaimana perbedaan jika cat tersebut dilarutkan dalam bensin dan
dalam air?
Murid :apabila cat dilarutkan dalam bensin, cat tersebut larut, sedangkan apabila cat
dilarutkan dalam air, cat tersebut tidak larut atau menggumpal bu.
Guru : Seperti yang sudah kita tahu cat merupakan suatu senyawa haloalkana yaitu
diklorometana, yang merupakan senyawa polar. Jika air dan bensin ini merupakan
senyawa polar atau nonpolar ya?
Murid : Air merupakan senyawa polar bu, sedangkan bensin merupakan senyawa nonpolar.
Guru : Hal tersebut menandakan bahwa senyawa haloalkana larut dalam suatu senyawa
nonpolar. Dan tidak larut dalam air (polar).
Murid : Bu, mengapa senyawa haloalkana yang merupakan senyawa polar larut dalam
senyawa non polar. Bukankah seharusnya senyawa polar larut dalam senyawa polar?
Guru: Menurut kalian apa yang bisa kalian sampaikan dari gambar tersebut ?
Murid : Menurut saya,dari yang saya amati dalam gambar tersebut molekul non polar yang
awalnya tidak terdapat tanda parsial positif dan tanda parsial negatifnya pada akhirnya
muncul tanda parsial positif dan tanda parsial negatif.
Guru : Lalu mengapa hal tersebut bisa terjadi,ada yang tahu ?
Murid : ―Hening‖
Guru : Coba kalian kaitkan dengan gaya antarmolekulnya
Murid : Jika dikaitkan dengan gaya antarmolekulnya sepertinya gaya yang bekerja itu gaya
dispersi bu.
Guru : Ya benar,Lalu adakah yang tau gaya dispersi itu apa?
Murid : Gaya tarik-menarik yang ditimbulkan oleh rangsangan dipol sementara dalam suatu
atom atau molekul.
Guru : Iya benar,lalu bagaimana akibatnya ?
Murid : ―Hening‖
Guru: Jadi,karena molekul polar yang di dekat molekul non polar maka distribusi electron
dari molekul non polar tersebut akan terganggu dengan gaya yang dilakukan oleh
molekul polar tersebut.
Guru : Lalu dipol yang dihasilkan dalam molekul non polar tersebut dinamakan dipol apa,ada
yang tahu ?
Murid : Dipol induksi bukan bu
Guru : Ya benar nak.lalu interaksinya dinamakan interaksi apa nak ?
Murid : Interaksi dipol-dipol terinduksi bu.
Guru : Bagus nak,maka dari itulah senyawa alkil halida yang bersifat polar dapat larut
dalam pelarut non polar.
Guru : Selanjutnya kita akan mempelajari reaksi kimia pada haloalkana. Perhatikan reaksi
Reaksi umum:
Contoh :
Guru : ―Berdasarkan reaksi diatas gugus fungsi apa yang digantikan dengan gugus fungsi
—OH?‖
Guru : ―Ya benar sekali, jadi siapa yang bisa menyimpulkan apa itu reaksi substitusi senyawa
haloalkana?
Siswa : ―Saya bu , reaksi substitusi senyawa haloalkana adalah reaksi penggantian gugus
halogen (—X) pada haloalkana dengan gugus (—OH) yang menghasilkan alkohol.‖
Guru : ―Ya benar anak-anak. Selanjutnya, coba kalian tentukan hasil reaksi dari reaksi
antara kloroetana dan natrium hidroksida di bawah ini!
Siswa menuliskan :
Guru : ―Ya benar anak-anak. Selanjutnya, coba perhatikan dan analisislah reaksi di bawah
ini!‖
a. Eliminasi HX
Siswa : ―Ikatan Br dan CH putus bu, hal ini terlihat dari produk yang dihasilkan. Produk
yang dihasilkan sudah tidak mengandung unsur Br lagi.‖
Guru : ―Iya benar , berdasarkan reaksi eliminasi diatas produk apakah yang
terbentuk jika alkil halida direaksikan dengan senyawa basa?‖
Siswa : ―Jumlah atom H produk berkurang satu Bu, jika dibandingkan dengan jumlah atom
H pada pereaksi.
Guru : ―Iya benar ,jadi berdasarkan reaksi diatas,bagaimana ikatan pada pereaksi dan
produk anak-anak?‖
Siswa : ―Pada pereaksi ikatannya tunggal dan pada produk ikatannya menjadi
rangkap Bu‖
Guru : ―Iya , jadi berdasarkan reaksi diatas siapa yang bisa menjelaskan apa itureaksi
eliminasi?‖
Siswa : ―Saya bu, reaksi eliminasi adalah reaksi penghilangan suatu gugus fungsi sehingga
ikatan tunggal berubah menjadi ikatan rangkap.‖
Guru : ―Ya benar anak-anak. Selanjutnya, coba kalian tentukan hasil reaksi dari reaksi
antara 2-iodobutana dan natrium hidroksida di bawah ini!
Guru : ―Siapa yang sudah menemukan jawaban dan bersedia maju ke depan?‖
Siswa menuliskan :
Nama Kegunaan
Freon cairan pendingin pada lemari es dan AC
Tetraklorometana digunakan sebagai pelarut organik,
pembuatan senyawa-senyawa flourin dan
juga biasa diguanakan sebagai pencucian
kering
Teflon digunakan sebagai bahan pembuat panci dan
berbagai macam alat masak.
Karbon Tetra Klorida digunakan sebagai pemadam api.
Bromoetana digunakan sebagai pemadam api, bahan
pengasapan pada penyimpanan biji-bijian dan
buah-buahan.