Anda di halaman 1dari 25

SKENARIO PEMBELAJARAN

Nama : 1. Devi Wulandari 1913023025

2. Ivan Fajar Prasetya 1913023029

Kelas : A

Materi : Senyawa Turunan Alkana (Haloalkana)

Guru : merah

Siswa: hitam

Guru :Assalamualaikum Warahmatullahi wabarakatuh, selamat pagi anak-anak.


Bagaimana kabarnya hari ini?

Siswa : Walaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh, selamat pagi bu, kabar baik.

Guru : Baiklah, kita akan memulai pembelajaran, materi apa ya yang akan kita bahas hari
ini?

Siswa : Senyawa Turunan Alkana bu.

Guru :Ya benar, hari ini kita akan membahas materi mengenai senyawa turunan alkana, nah
senyawa yang akan kita bahas yaitu senyawa haloalkana atau bisa juga disebut
senyawa alkilhalida.sebelumnya, cermati wacana berikut ya.

Cermatilah wacana berikut!

Gambar 1. Cat tembok


Tentu kalian sudah tidak asing lagi dengan benda pada gambar di atas bukan?

Ya, gambar tersebut merupakan cat, yang biasanya digunakan untuk memberi warna pada
tembok,genteng,dll. Supaya terlihat indah, cat juga memiliki fungsi untuk melindungi besi
dari korosi. Nah ternyata, salah satu bahan pembuat cat itu merupakan suatu senyawa
haloalkana lho, yaitu diklorometana.

Gambar 2. Obat Luka

Selanjutnya untuk gambar kedua yaitu gambar obat luka, yang biasanya kita gunakan sebagai
obat pertolongan pertama pada saat seseorang mengalami luka agar luka cepat mengering.
Obat luka juga mengandung suatu senyawa haloalkana yaitu Iodoform atau triiodometana.

Gambar 3. Anastesia
Selanjutnya terdapat juga contoh zat yang mengandung senyawa haloalkana dalam kehidupan
sehari-hari yaitu Anastesia, dimana dalam bidang kesehatan digunakan sebagai obat
penghilang rasa sakit, salah satu kandungannya yaitu terdapat senyawa kloroetana

Gambar 4.Pembersih logam

Selanjutnya terdapat senyawa haloalkana yang utamanya digunakan sebagai pelarut dalam
pembersihan logam, yaitu propilbromida atau bromopropana.

Guru : Setelah kalian mencermati wacana tersebut, adakah yang ingin ditanyakan?

Siswa 1: Senyawa haloalkana itu apa ya bu?

Siswa 2: Bu, jadi bagaimana ya struktur-struktur dari yang dicontohkan dalam wacana
tersebut ?

Guru : Baik, untuk menjawab pertanyaan tentang pengertian senyawa haloalkana, kita harus
memahami struktur dari senyawa haloalkana tersebut. Silahkan amati struktur
diklorometana, triiodometana, kloroetana serta bromopropana berikut!

diklorometana triiodometana
kloroetana bromopropana

Guru : Apa yang dapat kalian simpulkan setelah mengamati keempat struktur dari wacana
tersebut ?

Siswa : untuk struktur Diklorometana terdapat 2 atom Cl yang terikat pada atom C, Pada
struktur triiodometana terdapat 3 atom I yang terikat pada atom C, pada struktur
kloroetana terdapat 3 atom Cl yang terikat pada atom C ujung . sedangkan pada
struktur bromopropana 1 gugus Br yang terikat pada atom C ujung bu.

Guru : nah, sekarang ibu bertanya, atom-atom yang terikat pada atom C kecuali H
termasuk golongan apa ya?

Siswa : atom-atom tersebut termasuk golongan VII A atau halogen bu.

Guru : ya benar, sekarang siapa yang bisa menggambarkan struktur dari metana,etana, dan
propana?

Siswa : saya bu

Metana etana

propana
Guru : Sekarang coba bandingkan struktur senyawa alkana dengan struktur senyawa
haloalkana diatas (metana dengan diklorometana dan triiodometana, etana dengan
kloroetana, propana dengan bromopropana )

Siswa : Pada struktur metana atom C nya mengikat 4 atom hidrogen bu, sedangkan pada
struktur dilkorometana atom C nya mengikat 2 atom Cl dan 2 atom H, struktur
triiodometana atom C nya mengikat 3 atom I dan 1atom H.

Pada struktur etana atom C nya mengikat 6 atom hidrogen bu, sedangkan pada
struktur kloroetana atom C nya mengikat 1 atom Cl dan 5 atom H

Pada struktur propana atom C nya mengikat 8 atom hidrogen bu, sedangkan pada
struktur bromopropana atom C nya mengikat 1 atom Br dan 7 atom H.

Guru :Oke, Jadi Pada struktur alkana atom C nya hanya mengikat atom hidrogen,
sedangkan pada struktur senyawa haloalkana atom C nya mengikat 1 atau lebih atom
yang berasal dari unsur halogen.bisa dipahami?

Siswa : Bisa bu

Guru : Jadi siapa yang bisa menyimpulkan apa itu senyawa haloalkana?

Siswa : Senyawa haloalkana adalah senyawa turunan alkana yang satu atau lebih atom H-
nya digantikan oleh atom halogen

BATAS REVISI

Guru : bagus, sekarang amati struktur-struktur haloalkana berikut!

Iodometana kloroetana Bromopropana

Guru :amati struktur yang diberi lingkaran warna merah? Struktur apakah tersebut?

Siswa : suatu struktur alkana bu, namun 1atom H nya hilang.


Guru : iya benar, lantas disebut struktur apa suatu alkana yang kehilangan 1 atom H nya?
Adakah yang masih ingat?

Siswa : Struktur tersebut merupakan struktur alkil bu.

Guru : ya bagus sekali. Nah atom H yang hilang tersebut dalam struktur diatas digantikan
oleh apa?

Siswa : atom halogen bu yang diberi lingkaran berwarna biru pada struktur diatas.

Guru : ya benar, jadi secara keseluruhan, kesimpulan apa yang didapatkan dari struktur-
struktur tesebut?

Siswa : struktur-struktur tersebut terdiri atas gugus alkil dan atom halogen bu.

Guru : ya, Struktur tersebut terdiri dari gugus alkil dan suatu halida (halogen), maka dari itu
senyawa haloalkana dapat juga disebut senyawa alkil halida. Sekarang ibu tanya
kembali, apabila gugus alkil tersebut ibu beri lambang R kemudian halidanya ibu beri
lambang X, Bagaimana rumus strukturnya?

Siswa : R-X bu

Guru : ya, umumnya rumus struktur suatu senyawa haloalkana/alkilhalida adalah R-X,
dimana R merupakan gugus alkil, kemudian X merupakan suatu halida (halogen).

Gugus alkil suatu halida (halogen).

Apakah bisa dipahami?

Siswa : bisa bu.

Guru : Baiklah Sekarang ibu minta kalian amati aturan penamaan IUPAC untuk senyawa
haloalkana berikut:
TATA NAMA HALOALKANA (IUPAC)
1. Tentukan rantai utamanya (Rantai terpanjang)
2. Penomoran dimulai dari salah satu ujung rantai induk sehingga atom halogen
mendapat nomor terkecil. (Jika terdapat rantai samping (cabang alkil), halogen
didahulukan)
3. Jika terdapat lebih dari sejenis halogen, prioritas penomoran didasarkan pada
kereaktifan halogen, yaitu dalam urutan F>Cl>Br>I. Akan tetapi, penulisan
nama tetap berdasarkan abjad. Jadi, urutan penulisan halogen adalah bromo,
kloro(chloro), fluoro, dan iodo.
4. Jika terdapat dua atau lebih atom halogen sejenis, nama dinyatakan dengan
awalan di, tri, dan seterusnya.

Struktur 1 Struktur 2

Struktur 3 Struktur 4

Guru : nah, kita akan memberi nama struktur-struktur tersebut, yang pertama untuk struktur 1
dahulusesuai tahap pertama, siapa yang bisa menentukan rantai utama dari setruktur
tersebut?

Siswa : saya bu, struktur 1 tersebut terdiri dari 5 rantai utama, sehingga penamaan rantai
utamanya yaitu pentana bu
Guru : oke benar, silahkan dilanjutkan untuk langkah selanjutnya

Siswa : langkah selanjutnya yaitu memberikan penomoran bu, berdasarkan tabel aturan
penamaan IUPAC diatas, penomoran dimulai dari ujung dimana cabang atom
halogen mendapat penomoran terkecil,sehingga atom Cl pada struktur tersebut
mendapat penomoran yang paling kecil.

Guru : bagus, lalu apa nama struktur tersebut?

Siswa : 1-kloropentana bu

Guru : selanjutnya untuk struktur 2 siapa yang bisa memberi nama

Siswa : saya bu, nama senyawa tersebut adalah 4-bromo 2-metil heksana

Guru : Ada yang punya jawaban lain?

Siswa : menurut saya 2-bromo-4-metilheksana

Guru : coba perhatikan struktur berikut:

Guru : coba kembali lihat aturan kedua pada tabel penamaan IUPAC, jadi yang benar Br
mendapatkan nomor berapa ya?

Siswa : Sesuai dengan aturan penomoran diatas bu, atom halogen mendapat penomoran
terkecil, maka Br mendapatkan no.2

Guru : ya, jadi penamaan yang benar bagaimana?

Siswa : 2-bromo-4-metilheksana
Guru : ya, bagus. Sekarang penamaan untuk struktur 3.silahkan siapa yang bisa memberi
nama

Siswa : 2-bromo-1-kloro-2-metilpentana bukan bu?

Guru : ada yang punya jawaban lain?

Siswa : 1-kloro-4-bromo-2-metilpentana bu,

Guru : masih kurang tepat ya, sekarang perhatikan struktur berikut, perhatikan tabel aturan
penamaan senyawa haloalkana menurut aturan IUPAC diatas. Jadi mana yang
merupakan rantai utama pada struktur tersebut? Kemudian lanjutkan hingga
memberikan nama

Siswa : rantai utamanya 5 bu yaitu pentana, kemudian untuk penomorannya dimulai dari
ujung kanan dimana atom Cl medapatkan nomor terkecil.

Guru : mengapa atom Cl mendapat nomor terkecil?

Siswa : berdasarkan aturan ke 3 pada tabel tatanama IUPAC diatas, apabila terdapat lebih
dari sejenis halogen, prioritas penomoran didasarkan pada kereaktifan halogen,
dimana atom Cl lebih reaktif dari atom Br, maka atom C yang mengikat atom Cl
diberi nomor paling kecil

Guru : ya, bagus. Jadi bagaimana penamaannya?

Siswa : nama dari struktur tersebut adalah 4-bromo-1-kloro-2-metilpentana

Guru : ya benar, jadi penulisan nama tetap berdasarkan urutan abjad ya tidak berdasarkan
penomoran, jadi bagaimana apakah yang lain sudah paham?

Siswa : Paham bu

Guru : baiklah, selanjutnya untuk struktur 4, siapa yang bisa mmemberi nama?

Siswa : Saya bu, nama struktur tersebut adalah diklorometana


. sesuai aturan penamaan ke 4 karena mengikat dua atom Cl,
maka ditambah di- pada awalan nama gugus tersebut yaitu diklorometana

Guru : ya bagus, apakah yang lain paham?

Siswa : Paham bu.

Guru : Selanjutnya ibu akan memberikan struktur senyawa haloalkana, silahkan beri
nama senyawa berikut menurut aturan IUPAC, agar semakin paham

Siswa : Saya bu, nama struktur tersebut adalah 1,3-dibromo-2-kloro-3 metilbutana

Guru : ya, bagus. Berarti sudah paham ya, selanjutnya ibu akan memberikan tahapan tata
nama menurut aturan trivial.

TATA NAMA TRIVIAL SENYAWA


HALOALKANA/ALKILHALIDA

1. Menuliskan Posisi atom karbon yang mengikat atom halogen


(alkil halida primer,sekunder atau tersier) apabila termasuk
alkil halida sekunder atau tersier maka pada awal penamaan
ditulis sec- untuk sekunder atau t- untuk tersier
2. Menuliskan nama gugus alkil
3. Menuliskan nama halida nya (halogen + ahiran “ida”)
contohnya –klorida, -florida, -iodida, -Bromida
Guru : Ada yang bisa menerapkan aturan penamaan trivial senyawa haloalkana pada
struktur diatas?

Siswa : ibu izin bertanya, yang dimaksud dengan alkil halida primer, tersier, skunder itu
bagaimana ya bu?

Guru : .silahkan amati struktur berikut:

CH3−CH2−Br → Alkil Halida Primer

→ Alkil halida Skunder

→ Alkil halida tersier

Guru : Nah setelah mengamati struktur-struktur diatas, ada yang bisa menyimpulkan apa itu
alkil halida primer, skunder dan tersier.

Siswa : Alkil halida primer yaitu apabila atom C yang mengikat gugus halogen berikatan
dengan satu atom karbon , Alkil halida Sekunder yaitu apabila atom C yang mengikat
gugus halogen berikatan dengan dua atom karbon bu, Alkil halida tersier yaitu apabila
atom C yang mengikat gugus halogen berikatan dengan tiga atom karbon bu.

Guru : Baik ibu sempurnakan ya, Alkil halida primer yaitu apabila atom C yang mengikat
gugus halogen berikatan dengan satu gugus alkil.Alkil halida sekunder yaitu apabila
atom C yang mengikat gugus halogen berikatan dengan dua gugus alkil. Alkil halida
tersier yaitu apabila atom C yang mengikat gugus halogen berikatan dengan tiga
gugus alkil. Bagaimana? Apakah bisa dipahami?

Siswa : Bisa bu

Guru : Nah sekarang kita akan memberi nama pada struktur diatas ya (struktur dibawah
tabel aturan tatanama haloalkana trivial). Sesuai tahap pertama, siapa yang dapat
menentukan jenis alkil halida pada struktur tersbut?

Siswa : Saya bu, struktur tersebut termasuk alkilhalida sekunder karena atom C yang
mengikat halogen berikatan dengan 2 gugus alkil bu.

Guru: Ya, lalu bagaimana penamaannya menurut tahap pertama pada tabel aturan tata nama
trivial diatas ?

Siswa : penamaannya diawali dengan sec- bu

Guru : ya benar, selanjutnya tahap kedua ya, yaitu memberi nama gugus alkilnya.

Siswa : karena terdapat 4 atom karbon maka nama gugus alkilnya adalah butil bu

Guru : Ya benar, Silahkan dilanjut untuk menerapkan aturan tata nama pada struktur
haloalkana diatas.

Siswa : tahap terakhir yaitu menuliskan nama halidanya bu, yaitu Bromida

Guru : Jadi kesimpulannya, apa nama struktur senyawa haloalkana diatas.

Siswa : sec-butilbromida bu.

Guru : Bagus, apakah yang lainnya sudah paham?

Siswa : Sudah bu.


Guru : Nah, agar lebih memahami, silahkan lihat kembali struktur-struktur yang ibu
gunakan untuk membedakan jenis alkil halida diatas, silahkan kalian beri nama
struktur-struktur tersebut!

Siswa : Ibu, izin bertanya, untuk alkilhalida primer penamaanya langsung menamai gugus
alkilnya ya bu?

Guru : iya. Tidak ditambah awalan seperti pada alkilhalida sekunder dan tersier.

Siswa :baik bu.

CH3−CH2−Br. Jadi untuk struktur yang pertama,namanya adalah etilbromida

Guru : iya benar, selanjutnya untuk struktur kedua siapa yang ingin memberi nama,
dipersilahkan.

Siswa :

sec-propilklorida bu

Guru : ya bagus, selanjutnya struktur ketiga

Siswa :

t-butiilbromida bu

Guru :Ya benar, baik semua nya sudah paham ya, selanjutnya kita akan mempelajari sifat
sifat dari senyawa haloalkana ini.

Guru : Apakah kalian tau senyawa-senyawa haloalkana itu bersifat polar atau nonpolar ?
Murid : ―hening‖
Guru : Oke baiklah karena belum ada yang tau,maka coba kalian amati video percobaan ini!
https://www.youtube.com/watch?v=67FMcTVlHXM&t=48s

Guru : Dalam video tersebut terdapat senyawa apa saja nak ?


Siswa: Dalam video tersebut terdapat senyawa HCl,H2O,CH3Cl,CCl4 bu.
Guru : Lalu dari senyawa-senyawa tersebut bagaimana nak hasilnya percobaan yang
didapatkan ?
Siswa : Pada percobaan tersebut didapatkan senyawa HCl,H2O,CH3Cl adalah senyawa polar
dengan ditandai pembelokkan aliran air ke batang penggaris dan pada senyawa CCl4
adalah senyawa nonpolar dengan ditandai tidak terjadi pembelokkan aliran air kearah
penggaris.
Guru : Dari senyawa-senyawa tersebut ada berapa senyawa alkilhalida nya nak ?
Siswa : Ada dua bu, CH3Cl dan CCl4
Guru : Bagus nak,dari kedua senyawa tersebut kita tahu bahwa senyawa CH3Cl adalah
senyawa polar dan senyawa CCl4 adalah senyawa non polar.Oke baiklah,sekarang coba kalian
amati gambar di bawah ini !

CCl4 CH3Cl

Guru : Menurut kalian bagaimana perbedaan antara struktur CCl4 yang merupakan senyawa
nonpolar dan struktur CH3Cl yang merupakan senyawa polar?
Siswa: Menurut saya pada struktur CCl4 bentuknya seimbang sedangkan pada CH3Cl
bentuknya tidak seimbang.
Guru : Ada yang punya jawaban lain?
Siswa : Hening
Guru : Jawaban tadi sudah hampir benar,tapi seharusnya kata seimbang diganti dengan
simetris ,maka senyawa CCl4 bentuk molekulnya simetris dan CH3Cl bentuk molekulnya
asimetris. Bentuk molekul yang simetris merupakan ciri senyawa apa anak-anak?
Siswa: merupakan senyawa non polar bu
Guru : betul, adakah yang ingat apabila senyawa nonpolar mempunyai harga momen dipol
berapa?
Siswa : momen dipol 0 bu
Guru : benar, jadi senyawa CCl4 merupakan senyawa polar karena memiliki bentuk simetris
dan memiliki harga momen dipol = 0. Apakah bisa dipahami?
Siswa : bisa bu

Guru : Selanjutnya kalian amati lagi gambar di bawah ini!

Dari gambar tersebut apa yang bisa kalian ketahui ?


Murid : Pada gambar tersebut atom C pada senyawa CH3Cl bertanda parsial positif
sedangkan pada atom Cl nya bertanda parsial negatif.
Guru : ada yang tau kenapa atom Cl bertanda parsial negatif sedangkan atom C bertanda
pasial positif ?
Murid : Muatan parsial negatif (δ¯) diberikan pada unsur yang lebih elektronegatif dan
muatan parsial positif (δ+) diberikan pada unsur yang kurang elektronegatif (lebih
elektropositif).
Guru : Sekarang ibu minta kalian mencari berapa nilai keelektronegatifan atom C dan
atom Cl ?

Murid : dari data Nilai keelektronegatifan yang saya liat atom C yaitu 2,5 dan Cl itu 3.
Guru : Dari nilai itu apa yang bisa kalian tau jika dikaitkan dengan gambar struktur di atas
?

Murid : dari nilai tersebut saya tahu bahwa nilai keelektronegatifan atom Cl (3) > atom C
(2,5) dan ini perbedaannya cukup besar sehingga atom C lebih ketarik oleh atom Cl (yang
lebih elektronegatif) dengan ditunjukan arah panah menuju atom Cl.
Guru :bagus nak,nah jadi Perbedaan keelektronegatifan antara atom C dan Cl
menyebabkan ikatan kovalen σ antara atom C dan Cl bersifat polar

Guru : Sekarang coba perhatikan gambar yang ibu sajikan lagi berikut ini !

Apa yang kalian bisa tahu dari gambar tersebut?


Murid: Dari gambar tersebut saya tahu bahwa nilai momen dipol senyawa-senyawa
metil halida cenderung menurun dari metal flourida sampai metal iodida bu.

Guru :bagus nak,tidak ada yang momen dipolnya 0 kan?


Murid : Tidak bu
Guru :Ada yang masih ingat kalau momen dipolnya tidak sama dengan 0 itu apa
artinya ?
Murid :Artinya bahwa senyawa-senyawa tersebut bersifat polar bu.
Guru : jadi bagaimana kesimpulan kepolaran suatu senyawa haloalkana?
Murid : senyawa haloalkana dapat bersifat polar dan bersifat nonpolar . Apabila bersifat
polar, dapat dilihat dari perbedaan keelektronegatifan atom C dengan atom unsur halogen,lalu
dilihat dari momen dipolnya yang tidak sama dengan 0 dan juga bentuk molekul yang tidak
simetris,

Sedangkan apabila bersifat non polar, memiliki momen dipol 0 dan juga bentuk molekulnya
yang simetris bu.

Guru : Bagus nak,

Guru : ―Sekarang, untuk mengetahui sifat-sifat fisik senyawa haloalkana, amatilah tabel sifat
fisik beberapa senyawa haloalkana berikut ini!

Tabel 1.Sifat fisik senyawa haloalkana dengan pertambahan atom Cl


Nama Struktur Massa Molar Titik didih (⁰C)
gram/mol
Klorometana CH3Cl 50,5 −24
Diklorometana 85 40
Triklorometana 119,5 61
Tetraklorometana 154 77

Tabel 2. Sifat fisik senyawa haloalkana dengan halogen yang berbeda

Nama Struktur Massa Molar Titik didih (⁰C)


gram/mol
Klorometana CH3Cl 50,5 -24
Bromometana CH3Br 95 5
Iodometana CH3I 142 43

Identifikasilah kecenderungan massa molar , titik didih haloalkana dari beberapa


senyawa haloalkana di atas !
Guru : Coba amati tabel 1 diatas, pada senyawa CH3Cl, bagaimana
massa molarnya ?

Murid : Pada tabel 1 massa molar senyawa CH3Cl, meningkat dari


bu.
Guru : Ada yang tau mengapa bisa meningkat ?
Murid : ―Hening‖
Guru : Coba kalian amati seksama dari keempat senyawa tersebut apa perbedaannya ?
Murid : Penambahan atom Cl pada setiap senyawa tersebut bu.
Guru : Nah bagus,kemudian apa yang terjadi dengan massa molarnya?
Murid : senyawa yang Cl nya lebih banyak masa molar nya makin besar bu.
Guru : Nah atom Cl tersebut menggantikan siapa nak brarti ?

Murid : Menggantikan atom Hidrogen bu.

Guru : Sekarang coba bandingkan pada tabel 2 , pada senyawa CH3Cl,CH3Br, CH3I ,
bagaimana massa molarnya?

Murid : Semakin besar juga bu massa molarnya dari CH3Cl sampai CH3I.

Guru : ya benar itu karena karena apa ya?

Murid : Perbedaan atom halogen yang terikat pada atom C nya bukan bu?

Guru : Iya benar,lalu dalam satu golongan halogen bagaimana urutannya?

Murid : Pada satu golongan halogen,berawal dari F,Cl,Br,I,At, semakin ke bawah massa atom
relatifnya makin besar bu.

Guru : nah bagus.jadi semakin besar massa atom relatif pada atom halogen yang terikat pada
atom C maka massa molar dari senyawa tersebut akan bertambah

Guru : Selanjutnya silahkan kalian amati lagi tabel tersebut, Bagaimana kecenderungan titik
didihnya?

Murid: Berdasarkan tabel titik didih bertambah seiring bertambahnya massa molarnya bu.

Guru : Bagus, ada yang tahu mengapa bisa demikian?

Murid : Menurut saya,semakin banyak atom halogen yang terikat atau semakin banyak
jumlah atom halogen yang menggantikan atom hidrogen maka membuat massa molar
jadi besar dan bertambahnya massa molar membuat titik didih jadi tinggi.

Guru : Ada yang punya pendapat lain ?

Murid : ―Hening‖

Guru : Jadi dengan bertambahnya massa molar, maka titik didihnya titik didihnya makin
tinggi,hal ini karena semakin bertambahnya massa molar mempemgaruhi gaya Van
der Waals yang bekerja dan bertambahnya polarizabilitas (yang meningkatkan
tarikan Van der Waals) sehingga ikatan antar molekulnya semakin kuat,maka
untuk memutuskan ikatannya memerlukan energi yang besar akibatnya titik
didihnya tinggi.apakah bisa dipahami?

Murid : Bisa bu

Guru : Baik kita akan membahas kelarutan senyawa haloalkana, pernahkah kalian mengecat
tembok atau pagar?

Murid : pernah bu.

Guru : sebelum kalian mengecat, adakah larutan yang kalian campurkan ke dalam cat
tersebut?

Murid : Ada bu, biasanya sebelum mengecat saya melarutkan cat tersebut ke dalam bensin?

Guru : lalu apakah kalian pernah melarutkan cat dalam air?

Murid : pernah bu

Guru : Coba jelaskan bagaimana perbedaan jika cat tersebut dilarutkan dalam bensin dan
dalam air?

Murid :apabila cat dilarutkan dalam bensin, cat tersebut larut, sedangkan apabila cat
dilarutkan dalam air, cat tersebut tidak larut atau menggumpal bu.

Guru : Seperti yang sudah kita tahu cat merupakan suatu senyawa haloalkana yaitu
diklorometana, yang merupakan senyawa polar. Jika air dan bensin ini merupakan
senyawa polar atau nonpolar ya?

Murid : Air merupakan senyawa polar bu, sedangkan bensin merupakan senyawa nonpolar.

Guru : Hal tersebut menandakan bahwa senyawa haloalkana larut dalam suatu senyawa
nonpolar. Dan tidak larut dalam air (polar).

Murid : Bu, mengapa senyawa haloalkana yang merupakan senyawa polar larut dalam
senyawa non polar. Bukankah seharusnya senyawa polar larut dalam senyawa polar?

Guru :,Coba perhatikan kembali struktur-struktur haloalkana, dengan struktur-struktur yang


demikian, haloalkana tidak bisa membentuk ikatan hydrogen dengan air sehingga
tidak dapat larut dengan air.Lalu faktanya senyawa alkilhalida dapat larut dalam
pelarut non polar,coba perhatikan gambar ini

Guru: Menurut kalian apa yang bisa kalian sampaikan dari gambar tersebut ?
Murid : Menurut saya,dari yang saya amati dalam gambar tersebut molekul non polar yang
awalnya tidak terdapat tanda parsial positif dan tanda parsial negatifnya pada akhirnya
muncul tanda parsial positif dan tanda parsial negatif.
Guru : Lalu mengapa hal tersebut bisa terjadi,ada yang tahu ?
Murid : ―Hening‖
Guru : Coba kalian kaitkan dengan gaya antarmolekulnya
Murid : Jika dikaitkan dengan gaya antarmolekulnya sepertinya gaya yang bekerja itu gaya
dispersi bu.
Guru : Ya benar,Lalu adakah yang tau gaya dispersi itu apa?
Murid : Gaya tarik-menarik yang ditimbulkan oleh rangsangan dipol sementara dalam suatu
atom atau molekul.
Guru : Iya benar,lalu bagaimana akibatnya ?
Murid : ―Hening‖
Guru: Jadi,karena molekul polar yang di dekat molekul non polar maka distribusi electron
dari molekul non polar tersebut akan terganggu dengan gaya yang dilakukan oleh
molekul polar tersebut.
Guru : Lalu dipol yang dihasilkan dalam molekul non polar tersebut dinamakan dipol apa,ada
yang tahu ?
Murid : Dipol induksi bukan bu
Guru : Ya benar nak.lalu interaksinya dinamakan interaksi apa nak ?
Murid : Interaksi dipol-dipol terinduksi bu.
Guru : Bagus nak,maka dari itulah senyawa alkil halida yang bersifat polar dapat larut
dalam pelarut non polar.
Guru : Selanjutnya kita akan mempelajari reaksi kimia pada haloalkana. Perhatikan reaksi

Reaksi umum:

Contoh :

Kloroetana Kalium Hidroksida Etanol Kalium Klorida

Guru : ―Adakah yang sudah mendapatkan jawaban dan ingin menyampaikan


pendapatnya?‖
Siswa : ―Saya Bu. Senyawa haloalkana disubstitusi dengan gugus fungsi −OH menghasilkan
senyawa dengan rumus umu R-OH. Sehingga pada reaksi contoh tersebut, ketika
KOH direaksikan dengan kloroetana akan menghasilkan senyawa etana bergugus
fungsi –OH.‖
Guru : ―Ya benar. Perlu kalian ketahui, bahwasannya rumus umum R-OH merupakan rumus
umum dari senyawa alkanol atau lebih dikenal dengan senyawa alkohol, sehingga
senyawa tersebut dinamakan etanol.‖

Guru : ―Berdasarkan reaksi diatas gugus fungsi apa yang digantikan dengan gugus fungsi
—OH?‖

Siswa : ―Gugus halogen Bu.‖

Guru : ―Ya benar sekali, jadi siapa yang bisa menyimpulkan apa itu reaksi substitusi senyawa
haloalkana?
Siswa : ―Saya bu , reaksi substitusi senyawa haloalkana adalah reaksi penggantian gugus
halogen (—X) pada haloalkana dengan gugus (—OH) yang menghasilkan alkohol.‖
Guru : ―Ya benar anak-anak. Selanjutnya, coba kalian tentukan hasil reaksi dari reaksi
antara kloroetana dan natrium hidroksida di bawah ini!

Siswa : ―Baik, Bu.‖

Guru : ―Adakah yang sudah menemukan jawabannya?‖

Siswa : ―Saya Bu‖

Guru : ―Silahkan maju ke depan dan tulis jawabannya di papan tulis.‖

Siswa menuliskan :

Kloroetana Natrium Hidroksida Etanol Natrium Klorida

Guru : ―Ya benar anak-anak. Selanjutnya, coba perhatikan dan analisislah reaksi di bawah
ini!‖

a. Eliminasi HX

2-bromopropana Kalium Propena air Kalium


Hidroksida Bromida
Guru : ―Pada contoh reaksi tersebut, apa yang terjadi pada ikatan antara Br dengan CH?‖

Siswa : ―Ikatan Br dan CH putus bu, hal ini terlihat dari produk yang dihasilkan. Produk
yang dihasilkan sudah tidak mengandung unsur Br lagi.‖

Guru : ―Iya benar , berdasarkan reaksi eliminasi diatas produk apakah yang
terbentuk jika alkil halida direaksikan dengan senyawa basa?‖

Siswa : ―Alkena Bu‖

Guru : ―Bagaimana dengan perbandingan jumlah atom H pada senyawa haloalkana


(pereaksi) dan pada senyawa alkena (produk)?

Siswa : ―Jumlah atom H produk berkurang satu Bu, jika dibandingkan dengan jumlah atom
H pada pereaksi.

Guru : ―Iya benar ,jadi berdasarkan reaksi diatas,bagaimana ikatan pada pereaksi dan
produk anak-anak?‖

Siswa : ―Pada pereaksi ikatannya tunggal dan pada produk ikatannya menjadi
rangkap Bu‖

Guru : ―Iya , jadi berdasarkan reaksi diatas siapa yang bisa menjelaskan apa itureaksi
eliminasi?‖

Siswa : ―Saya bu, reaksi eliminasi adalah reaksi penghilangan suatu gugus fungsi sehingga
ikatan tunggal berubah menjadi ikatan rangkap.‖

Guru : ―Ya benar anak-anak. Selanjutnya, coba kalian tentukan hasil reaksi dari reaksi
antara 2-iodobutana dan natrium hidroksida di bawah ini!
Guru : ―Siapa yang sudah menemukan jawaban dan bersedia maju ke depan?‖

Siswa : ―Saya Bu.‖

Siswa menuliskan :

2-iodobutana natrium butena natrium


hidroksida iodide

Guru : Bagus,jadi sekarang sudah paham ya?


Siswa :Sudah Bu
Guru : Selanjutnya coba kalian liat lagi senyawa-senyawa yang terdapat dalam wacana di
awal.Digunakan untuk apa saja senyawa tersebut?
Siswa : diklorometana untuk pembuatan cat,lalu triiodometana digunakan untuk pembuatan
obat luka .Kloroetana digunakan sebagai bahan pembuat anastesia, dan bromo
propana digunakan sebagai pelarut pembersih logam.
Guru : Lalu dari kalian apakah bisa menyebutkan kegunaan dari senyawa haloalkana yang
lainnya?
Siswa : ―Hening‖
Guru : Baiklah kalo begitu ibu beri kesempatan untuk berdiskusi dengan teman sebangku
kalian untuk mencari informasi mengenai kegunaan senyawa haloalkana,ibu beri
waktu 10 menit.
Siswa : ―Baik bu.‖
Guru : ―Baik, siapa yang ingin menyampaikan hasil diskusi dengan temannya? Ibu minta
hasil diskusi disajukan dalam tabel ya‖
Siswa : ―Saya Bu.‖

Nama Kegunaan
Freon cairan pendingin pada lemari es dan AC
Tetraklorometana digunakan sebagai pelarut organik,
pembuatan senyawa-senyawa flourin dan
juga biasa diguanakan sebagai pencucian
kering
Teflon digunakan sebagai bahan pembuat panci dan
berbagai macam alat masak.
Karbon Tetra Klorida digunakan sebagai pemadam api.
Bromoetana digunakan sebagai pemadam api, bahan
pengasapan pada penyimpanan biji-bijian dan
buah-buahan.

Iodoform / Obat luka


triiodometana

Metil Campuran gas LPG


Bromida/Bromometana
etil klorida / kloroetana Semprotan pereda cidera

Kloroform Obat bius


Klorometana Sebagai bahan pendingin, pembuatan silicon,
dan zat warna.
Vinil klorida Sebagai monomer pembuatan PVC atau
plastic

Guru : ―Bagus sekali, itulah kegunaan-kegunaan dari senyawa haloalkana dalam


kehidupan sehari-hari. Selain kegunaan-kegunaan tersebut masih banyak sekali
kegunaan senyawa haloalkana di dunia ini, hal itu bisa kalian cari di buku-buku
atau di internet untuk menambah pengetahuan kalian.‖
Guru : ―Baiklah, pelajaran hari ini kita cukupkan, sampai bertemu minggu depan anak-
anak. Ibu akhiri Wassalamu’alaykum warrahmatullahi wabarakatuh.‖

Siswa :―Wa’alaykumsalam warrahmatullahi wabarakatuh, Bu.‖

Anda mungkin juga menyukai