AR Pengenalan Bangunan Bersejarah
AR Pengenalan Bangunan Bersejarah
www.ejournal.unib.ac.id/index.php/pseudocode
Abstrak: Pemanfaatan teknologi mulai berkembang dari masa ke masa, bayangkan saja dari yang dulu
hanya bisa mendengarkan suara lewat radio, kemudian berkembang dengan hadirnya televisi walau hanya
2 warna, sekarang telah berubah menjadi masa kejayaan teknologi portable seperti smartphone. Rumah
kediaman Bung Karno merupakan salah satu bangunan bersejarah peninggalan Ir. Soekarno semasa
pengasingan yang terletak di kota Bengkulu. Letaknya yang berada di pusat kota Bengkulu
menjadikannya salah satu obyek wisata utama kota Bengkulu. Kurangnya informasi dan media promosi
yang kurang menarik dan tidak interaktif menyebabkan pengunjung yang datang ke lokasi ini masih
sangat sedikit. Penelitian ini mengugunakan metode incremental. Hasil penelitian menunjukkan sistem
aplikasi augmented reality Rumah Kediaman Bung Karno berjalan dengan baik. Jarak yang baik dalam
proses tracking pada marker adalah 27 cm, sudut pandang yang baik adalah 0 0-450 serta cahaya yang baik
adalah 100 lm/m2 -400 lm/m2.
Kata kunci : Augmented Reality, Rumah Kediaman Bung Karno, incremental, Obyek wisata, Bengkulu.
21
Jurnal Pseudocode, Volume V Nomor 2, September 2018, ISSN 2355-5920, e-ISSN 2655-1845
www.ejournal.unib.ac.id/index.php/pseudocode
Soekarno semasa pengasingan yang terletak di Untuk mencitrakan gambar tiga dimensi
kota Bengkulu. Letaknya yang berada di pusat tersebut, sistem Augmented Reality terlebih dahulu
kota Bengkulu menjadikannya salah satu obyek harus melakukan penglihatan atau vision terhadap
wisata utama kota Bengkulu. Kurangnya informasi lingkungan yang padanya akan dicitrakan objek
dan media promosi yang kurang menarik dan tidak virtual. kemudian, dilakukanlah proses tracking
interaktif menyebabkan pengunjung yang datang terhadap objek spesifik yang menentukan letak
ke lokasi ini masih sangat sedikit. citraan objek virtual tersebut. Kemudian, objek
Pengenalan bangunan bersejarah di Kota tersebut akan dikenali, atau dianalisis. Setelah
Bengkulu (Monumen Thomas Parr, Benteng dikenali dan dianalisis posisi dan orientasinya,
Marlborough, Monumen Inggris Robert Hamilton, maka komputer akan melakukan proses pencitraan
Makam Inggris, Rumah Pengasingan Soekarno, objek tersebut, dan akan tampak pada
Masjid Jamik Bengkulu, dan Rumah Fatmawati) perlengkapan display.
yang telah dilakukan oleh Okrianto masih belum Komponen penting yang harus ada adalah:
menampilkan bagian dalam dari bangunan a. Perlengkapan tampilan (display)
bersejarah tersebut [1]. b. Alat tracking (pencarian)
c. Peralatan input
II. LANDASAN TEORI d. Perangkat komputer
A. Augmented Reality Perlengkapan tampilan digunakan untuk
Augmented Reality adalah teknologi yang menampilkan 'informasi' gambar atau objek tiga
menggabungkan benda maya dua dimensi ataupun dimensi yang dicitrakan terhadap dunia nyata
tiga dimensi ke dalam sebuah lingkungan nyata, tempat user melihat. Perlengkapan tampilan
tiga dimensi lalu memproyeksikan benda-benda terbagi menjadi tiga jenis, yakni Head Mounted
maya tersebut dalam waktu nyata. Tidak seperti Display, Handheld Display, dan Spatial Display.
realitas maya yang sepenuhnya menggantikan Head Mounted Display adalah perlengkapan
kenyataan, namun Augmented Reality hanya tampilan yang dikenakan di kepala user dan
menambahkan atau melengkapi kenyataan [2]. digunakan sebagai 'kacamata' untuk melihat dunia
Riset Augmented Reality bertujuan untuk nyata, yang telah digabungkan dengan objek
mengembangkan teknologi yang memperbolehkan virtual yang telah diregistrasikan dalam sistem,
penggabungan secara real-time terhadap digital Handheld Display adalah perlengkapan ringkas
content yang dibuat oleh komputer dengan dunia yang dapat dibawa-bawa kemana saja dan dapat
nyata. Augmented Reality memperbolehkan dimuat ditangan. Contohnya adalah smartphone
pengguna melihat objek maya tiga dimensi yang dan android phone.
diproyeksikan terhadap dunia nyata.(Emerging Spatial Display adalah sistem pencitraan yang
Technologies of Augmented Reality: Interfaces and menggunakan proyektor digital untuk mempetakan
Design). Augmented Reality pada dasarnya adalah informasi grafis pada objek fisik. Yang paling
sebuah konsep yang mencitrakan gambar tiga membedakan Spatial Display adalah bahwa
dimensi yang seolah nyata. Proses ini bisa pencitraannya tidak terasosiasi dengan setiap
diperinci menjadi beberapa proses dan komponen. individu user, namun secara berkelompok.
22
Jurnal Pseudocode, Volume V Nomor 2, September 2018, ISSN 2355-5920, e-ISSN 2655-1845
www.ejournal.unib.ac.id/index.php/pseudocode
23
Jurnal Pseudocode, Volume V Nomor 2, September 2018, ISSN 2355-5920, e-ISSN 2655-1845
www.ejournal.unib.ac.id/index.php/pseudocode
kemudian melacak posisi dan orientasi dari menyediakan platform terbuka bagi para
gambar secara real-time sehingga perspektif pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka
pengguna pada objek sesuai dengan perspektif sendiri untuk digunakan oleh bermacam peranti
mereka pada Target Image, sehingga muncul bergerak. Awalnya, Google Inc. membeli Android
bahwa objek virtual adalah bagian dari adegan Inc., pendatang baru yang membuat peranti lunak
dunia nyata.[6]. untuk ponsel. Kemudian untuk mengembangkan
SDK Vuforia mendukung berbagai jenis target Android, dibentuklah Open Handset Alliance,
2D dan 3D termasuk Target Gambar 'markerless', konsorsium dari 34 perusahaan peranti keras,
3D Multi target konfigurasi, dan bentuk peranti lunak, dan telekomunikasi, termasuk
MarkerFrame. Fitur tambahan dari SDK termasuk Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomme,
Deteksi Oklusi local menggunakan 'Tombol TMobile, dan Nvidia [7].
virtual', runtime pemilihan gambar target, dan
kemampuan untuk membuat dan mengkonfigurasi F. Android SDK
ulang set pemrograman pada saat runtime. Vuforia Android SDK (Software Development Kit)
menyediakan Application Programming Interfaces adalah tools API (Application Programming
(API) di C++, Java, Objective-C. SDK mendukung Interface) yang diperlukan untuk memulai
pembangunan untuk IOS dan Android pengembangan suatu aplikasi pada platform
menggunakan Vuforia karena itu kompatibel android menggunakan bahasa pemrograman Java.
dengan berbagai perangkat mobile termasuk Android merupakan subset perangkat lunak untuk
iPhone (4/4S), iPad, dan ponsel Android dan tablet ponsel yang meliputi sistem operasi, middleware
yang menjalankan Android OS versi 2.2 atau yang dan aplikasi kunci yang direlease oleh Google.
lebih besar dan prosesor ARMv6 atau 7 dengan Saat ini disediakan Android SDK sebagai alat
FPU (Floating Point Unit) kemampuan pengolahan bantu dan API untuk mulai mengembangkan
[6]. aplikasi pada platform android menggunakan
Qualcomm Augmented Reality memberikan bahasa pemrograman Java. Sebagai platform
beberapa keuntungan seperti: aplikasi netral, android memberi anda kesempatan
a. Teknologi computer vision untuk untuk membuat aplikasi yang kita butuhkan yang
menyelaraskan gambar yang tercetak dan bukan aplikasi bawaan Handphone/smartphone
object 3D. [8].
b. Mendukung beberapa alat development seperti Beberapa fitur android yang paling penting
Eclipse, Android, Xcode. adalah:
Selain itu, QCAR juga menawarkan development 1. Framework Aplikasi yang mendukung
dan distribusi yang gratis. penggantian komponen dan reusable.
2. Mesin Virtual Dalvik dioptimalkan untuk
E. Android perangkat mobile.
Android adalah sistem operasi untuk telepon 3. Integrated browser berdasarkan engine open
mobile yang berbasis Linux yang mencakup sistem source WebKit.
opersi, middleware dan aplikasi.Android
24
Jurnal Pseudocode, Volume V Nomor 2, September 2018, ISSN 2355-5920, e-ISSN 2655-1845
www.ejournal.unib.ac.id/index.php/pseudocode
4. Grafis yang dioptimalkan dan didukung oleh 7. Bluetooth, EDGE, 3G dan WIFI (tergantung
libraries grafis 2D, grafis 3D berdasarkan hardware).
spesifikasi openGL ES1.0 (Opsional akselerasi 8. Lingkungan development yang lengkap dan
hardware). kaya termasuk perangkat emulator,tools untuk
5. SQLite untuk menyimpan data. debugging, profil dan kinerja memori, dan
6. Media support yang mendukunga audio, video plugin untuk IDE Eclipse.
dan gambar.
III. METODE RISET
G. Model Pengembangan Sistem
Model pengembangan sistem dalam penelitian ini menggunakan incremental model [9].
H. Flowchart Sistem
Flow chart dalam penelitian ini mengikuti gambar di bawah ini
Start
indentifikasi marker
melalui kamera
Marker
Muncul rumah 3 D
valid ?
tidak End
Gambar 2. Flowchart Sistem
25
Jurnal Pseudocode, Volume V Nomor 2, September 2018, ISSN 2355-5920, e-ISSN 2655-1845
www.ejournal.unib.ac.id/index.php/pseudocode
Pada penelitian ini penulis membuat sebuah terdiri dari 2 tombol yaitu GO AR dan Exit seperti
brosur yang berisi kan sebuah marker. Brosur gambar di bawah ini
26
Jurnal Pseudocode, Volume V Nomor 2, September 2018, ISSN 2355-5920, e-ISSN 2655-1845
www.ejournal.unib.ac.id/index.php/pseudocode
L. Pengujian Aplikasi
Pengujian Aplikasi dalam penelitian ini
menggunakan marker selembar katalog yang telah
dibuat sebelumnya sesuai pada Gambar 4.
Hasil pengujian jarak kamera dan marker,
pantulan cahaya dan sudut kemiringan kamera
dapat dilihat pada table berikut.
27
Jurnal Pseudocode, Volume V Nomor 2, September 2018, ISSN 2355-5920, e-ISSN 2655-1845
www.ejournal.unib.ac.id/index.php/pseudocode
28
Jurnal Pseudocode, Volume V Nomor 2, September 2018, ISSN 2355-5920, e-ISSN 2655-1845
www.ejournal.unib.ac.id/index.php/pseudocode
29