Anda di halaman 1dari 5

Materi : Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir

Tutor : Defi Yulita, S.SiT, M.Biomed

ASUHAN PADA BBL SEGERA SETELAH LAHIR SAMPAI 2 JAM PERTAMA


Sebelum membahas tentang asuhan pada Bayi Baru lahir Normal, maka terlebih dahulu
akan dijelaskan tentang :
a. Definisi BBL
Bayi baru lahir disebut juga dengan neonatus merupakan individu yang sedang
bertumbuh dan baru saja mengalami trauma kelahiran serta harus dapat melakukan
penyesuaian diri dari kehidupan inta uterin ke ekstrauterin.
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir pada usia kehamilan 37-42 minggu
dan berat badannya 2.500-4.000 gram (Dewi, 2010)
Masa neonatal adalah masa sejak lahir sampai dengan 4 minggu (28 hari ) sesudah
kelahiran. Neonatus adalah bayi berumur 0 (baru lahir) sampai usia 1 bulan sesudah lahir.
Neonatus dini adalah bayi berusia 0-7 hari. Neonatus lanjut adalah bayi berusia 7-28 hari
(Muslihatun, 2010).

b. Ciri—Ciri Bayi Baru Lahir


 Lahir aterm antara 37-42 minggu.
 Berat badan 2500-4000 gram.
 Panjang badan 48-52 cm.
 Lingkar kepala 33-35 cm.
 Lingkar dada 30-38 cm.
 Lingkar lengan 11-12 cm.
 Frekuensi denyut jantung 120-160x/menit.
 Pernafasan 40-60x/menit.
 Kulit kemerah—merahan dan licin karena jaringan subkutan yang cukup
 Rambut lanugo tidak terlihat dan rambut kepala biasanya tumbuh sempurna.
 Nilai APGAR > 7.
 Gerak aktif
 Bayi lahir langsung menangis

BIMBINGAN BELAJAR D3 KEBIDANAN APPSKEP INDONESIA 1


 Reflek rooting (mencari putting susu dengan rangsangan taktil pada pipi dan daerah
mulut) sudah terbentuk dengan baik
 Reflek sucking (hisap dan menelan ) sudah terbentuk dengan baik.
 Reflek moro (gerakan memeluk bila dikagetkan) sudah terbentuk dengan baik.
 Refleks grasping (menggenggam) sudah baik
 Genetalia pada bayi laki—laki kematangan ditandai dengan testis yang berada
skortum dan penis yang berlubang, sedangkan pada perempuan ditandai dengan
vagina dan uretra yang berlubang, serta labia mayora sudah menutupi labia dan
minora
 Estiminasi baik yang ditandai dengan keluarnya mekonium dalam 24 jam pertama
dan berwarna hitam kecokelatan. (Dewi,2010).

c. Pengertian Asuhan segera pada bayi baru lahir


Asuhan segera pada bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan pada bayi tersebut
selama jam pertama setelah kelahiran (Sudarti,2010).
Asuhan segera pada bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan pada bayi tersebut selama
jam pertama kelahiran. Sebagian besar bayi yang baru lahir akan menunjukkan usaha
pernapasan spontan dengan sedikit bantuan atau gangguan.

Aspek-aspek penting dari asuhan segera bayi yang baru lahir :


1. Jagalah agar bayi tetap kering dan hangat
2. Usahakan adanya kontak antara kulit bayi dengan kulit ibunya sesegera mungkin
3. Segera setelah melahirkan badan bayi :
 Sambil secara cepat menilai pernapasannya, letakkan bayi dengan handuk di atas
perut ibu.
 Dengan kain bersih dan kering atau kasa lap darah atau lendir dari wajah bayi
untuk mencegah jalan udaranya terhalang. Periksa ulang pernapasan bayi
(Prawirohardjo, 2006)

d. Tujuan Perawatan Bayi Baru Lahir


1. Membersihkan jalan nafas

BIMBINGAN BELAJAR D3 KEBIDANAN APPSKEP INDONESIA 2


2. Memotong dan merawat tali pusat
3. Mempertahankan suhu tubuh bayi
4. Pencegahan infeksi
e. Penanganan Bayi Baru Lahir
1. Membersihkan Jalan Nafas
Bayi normal akan menangis spontan segera setelah dilahirkan apabila bayi tidak
segera menangis, bidan diharapkan agar segera membersihkan jalan nafas bayi dengan
cara sebagai berikut :
 Letakkan bayi di tempat yang hangat.
 Gulung sepotong kain dan letakkan dibawah bahu sehingga leher bayi lebih lurus
dan kepala lebih menekuk, posisi kepala diatur lurus sedikit tengadah kebelakang.
 Bersihkan hidung, rongga mulut, dan tenggorokan bayi dengan jari tangan yang
dibungkus dengan kassa steril.
 Tepuk kedua telapak kaki bayi sebanyak 2 – 3x atau gosok kulit bayi dengan kain
kering dan kasar. Dengan rangsangan ini biasanya bayi menangis.

2. Memotong dan merawat tali pusat


Tali pusat dipotong sebelum plasenta lahir, mengikat tali pusat dari puntung tali
pusat sekitar 1 cm dengan menggunakan benang DTT atau klem plastic tali pusat (DTT
atau steril) lakukan sampul kunci atau jepitan secara mantap. Jangan membungkus
pusat atau perut ataupun mengoleskan bahan ramuan apapun ke tali pusat, dan nasehati
keluarga untuk tidak memberikan apapun ke tali pusat bayi. Pemakaian alkohol atau
betadine sudah tidak dipakai lagi.

3. Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan cara ;


a. Mengeringkan suhu tubuh bayi.
b. Selimuti bayi dengan selimut yang bersih.
c. Tutup kepala bayi.
d. Anjurkan ibu untuk segera menyusui dan memeluk bayinya.
e. Tempatkan bayi di lingkungan yang hangat.

4. Memberi Vitamin K

BIMBINGAN BELAJAR D3 KEBIDANAN APPSKEP INDONESIA 3


Vitamin K diperlukan untuk mencegah perdarahan pada BBL, semua BBL dan
cukup bulan perlu diberikan Vitamin K peroral 1 mg / hari selama 3 hari.

5. Memberi obat tetes atau salep mata


Di daerah dimana prevalensi gonorea tinggi, setiap BBL perlu diberikan salep
mata kurang dari 5 jam setelah bayi lahir, pemberian tetes atau salep mata eritromisin
0,5 % atau tetrasiklin 1 % dianjurkan untuk mencegah penyakit mata karena klamidia
(penyakit menular sexual).

6. Identifikasi Bayi
a. Peralatan identifikasi bayi hendaknya harus selalu tersedia di tempat periksa, di
kamar bersalin atau di ruang bayi.
b. Alat yang digunakan hendaknya kebal air dengan tepi halus yang tidak mudah
melukai, tidak mudah sobek dan tidak mudah lepas.
c. Pada alat gelang identifikasi harus tercantum :
- Nama bayi (nyonya)
- Tanggal, jam, hari lahir
- Nomor bayi
- Jenis kelamin
- Unit dan nama lengkap ibu
d. Di setiap tempat tidur harus diberi tanda dengan dicantumkan nama, tanggal lahir,
nomor identifikasi, sidik telapak kaki dan jari bayi harus ada, ukur berat badan bayi,
panjang badan, lingkar kepala, lingkar perut dan catat dalam rekam medik.

BIMBINGAN BELAJAR D3 KEBIDANAN APPSKEP INDONESIA 4


DETEKSI DINI KOMPLIKASI, RUJUKAN SERTA KEGAWAT DARURATAN BBL
USIA 2 JAM – 28 HARI

Mendeteksi tanda-tanda bahaya pada bayi, Jika menemukan hal seperti ini harus segera
dilakukan pertolongan :
1. Pernafasan sulit atau lebih dari 60x/ menit.
2. Terlalu hangat (>380c) atau terlalu dingin (<360c).
3. Kulit bayi kering (terutama 24 jam pertama), biru, pucat atau memar.
4. Hisapan bayi saat menyusu lemah rewel, sering muntah, mengantuk berlebihan.
5. Tali pusat merah, bengkak, keluar cairan, berbau busuk, berdarah
6. Tidak bab dalam 3 hari, tidak bak dalam 24 jam, tinja lembek/encer, sering bewarna hijau
tua, ada lendir atau darah.
7. Menggigil, rewel, lemas, mengantuk, kejang, tidak bisa tenang, menangis terus
menerus.Jika muncul tanda-tanda bahaya, ajarkan ibu untuk :Memberikan pertolongan
pertama sesuai kemampuan kebutuhan sampai bayi memperoleh perawatan medis
lanjutan, dan membawa bayi ke rumah sakit atau klinik terdekat untuk perawatan tindakan
segera (Muslihatun, 2010).

BIMBINGAN BELAJAR D3 KEBIDANAN APPSKEP INDONESIA 5

Anda mungkin juga menyukai