PENDAHULUAN
pekerjaan manusia untuk bisa bekerja dengan cepat dan tidak berat. Dahulu orang-orang
bepergian dari satu daerah ke daerah lain dengan berjalan kaki atau dengan menaiki
hewan sebagai alat transportasi, bisa menghabiskan waktu beberapa hari bahkan
berbulan-bulan untuk bisa mencapai daerah yang dituju. Namun adanya teknologi
otomotif sebagai alat tranfortasi yang waktu demi waktu terus berkembang, sekarang
keausan pada komponen engine. Setiap permukaan benda yang bersentuhan atau
bergesekan dengan benda lain akan menimbulkan gaya gesek. Akibat dari gaya gesek
yang akan mengakibatkan kerugian yang bisa menurunkan out put dari kerja suatu sistem,
saat engine beroperasi. Maka, usaha untuk meminimalkan kerugian akibat dari adanya
gesekan tersebut, dibuatlah suatu sistem pelumasan pada engine, dimana sistem
pelumasan ini di desain sebaik mungkin sesuai kebutuhan engine, walaupun belum bisa
seluruhnya untuk menghilangkan akibat gesekan tetapi adanya sistem pelumasan pada
Sistem pelumasan sangat berperan penting dalam proses kerja engine, apabila
terjadi kerusakan pada sistem pelumasan maka kerja engine akan terganggu. Dalam
gangguan atau masalah setelah digunakan dalam jangka waktu yang lama. Gangguan-
gangguan yang sering terjadi pada sistem pelumasan yaitu: terlalu rendah atau tinggi pada
tekanan oli, boros pada pemakaian oli, dan oli berubah menjadi encer. Dari berbagai
gangguan tersebut biasanya terdengar bunyi abnormal pada bagian dalam engine
khususnya pada bagian block silinder diantaranya yaitu: crank shaft, connecting rod, dan
piston. Kerusakan tersebut bisa diakibatkan oleh besarnya gesekan yan terjadi atau
Pelumasan memiliki suatu peranan yang penting pada suatu mesin dan
peralatan yang didalamnya terdapat suatu komponen yang saling bergesekan yaitu
sebagai pengaman agar tidak terjadi kerusakan yang fatal. Pelumasan memiliki
fungsi dan guna yang sangat menentukan panjang pendeknya umur mesin. Fungsi
dari pelumasan itu sendiri adalah mengurangi adanya gesekan antara metal dan
terjadinya kerusakan pada mesin. Di dalam dunia industri sekarang ini, misalnya
pada industri otomotif, efisiensi dan efektifitas kinerja mesin kendaraan bermotor
sangat dipengaruhi oleh kondisi minyak pelumas yang digunakan. Minyak pelumas
kerja mesin, minyak pelumas merupakan sarana pokok dari suatu mesin untuk dapat
Sifat-sifat pelumas dipengaruhi oleh properties sebagai berikut : Specific gravity, Titik
nyala (flash point), Viskositas, Total Base Number (TBN), Viskositas Indeks (VI),
Kandungan aditif, Titik tuang (pour point), Sidik jari pelumas (FTIR). Dari data hasil
pengukuran sifat-sifat diatas, unjuk kerja dari pelumas pada mesin dapat diprediksi.
Pemakaian oli direkomendasikan dalam jarak tempuh (5000 km, 10000 km, atau
bahkan ada yang sampai 20000 km). Oleh karena kondisi berkendara tidak sama
(Start, Jalan pelan, macet di jalan, ngebut, nunggu di traffic light, nunggu keluar
belanja dari mall), maka dibuatlah satu Standard kondisi “NORMAL DRIVING”
yang didasarkan pada kecepatan konstan/tetap pada kelajuan 45 mph (70 km/jam).
Maka dengan kondisi kecepatan konstan 70 km/jam dan lama perjalanan adalah 200
jam, diatas kertas umur oli adalah = 200 jam x 70 km/jam = 14000 km. Kondisi riil
berkendara tidaklah sama dengan kondisi test laboratorium, atau kondisi yang
diasumsi oleh para pembuat mobil. Untuk patokan memperpanjang umur mesin
Penggunaan oli lebih dari yang diatas tidaklah dilarang, dan menjadi tanggung
jawab diri masing-masing. Sedangkan untuk oli mineral digunakan pada sistem
kerja standar harian, oli semi synthetic digunakan pada perputaran mesin yang lebih
berat, sedangkan full synthetic digunakan pada putaran mesin yang tinggi extrim