Anda di halaman 1dari 36

SISTEM KELISTRIKAN KAPAL

Disusun oleh:

M. Rahmad Nur Syam (D331 16 003)

DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS HASANUDDIN

GOWA

2021
M. Rahmad Nur Syam
D331 16 003

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas kebesaran-
Nya dan kehendak-Nya. sehingga Mata Kuliah “Listrik Kapal”, ini dapat kami
selesaikan dengan baik. Sholawat serta salam kami haturkan kepada tauladan
terbaik, baginda Rasulullah Muhammad SAW yang telah memperjuangkan islam
sehingga bisa sampai kepada kita saat ini.

Terlaksananya penyusunan laporan ini tidak lepas dari bimbingan. Untuk


itu kami ucapkan terima kasih kepada segenap pihak yang telah membantu
dengan tenaga, pikiran, ide dan bahkan materi.

Penyusun sebagai manusia biasa menyadari bahwa laporan ini masih jauh
dari sempurna. Oleh karenanya kami mengharapkan kesediaan pihak Bapak/Ibu
sekalian untuk memberikan kritik dan saran yang membangun.

Akhir kata, semoga laporan ini dapat menambah wawasan baru. Akhirnya
saya berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi. Semoga Allah SWT
senantiasa memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua. Amiin.

Gowa, Juni 2021

Penyusun

i
M. Rahmad Nur Syam
D331 16 003

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... i


DAFTAR ISI.................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang .................................................................................. 1
I.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 2
I.3 Maksud dan Tujuan ........................................................................... 2
I.4 Sistematika Penulisan........................................................................ 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Pengertian Listrik ............................................................................. 4
II.2 Mengapa Kapal Harus Dilengkapi Dengan Sistem Kelistrikan....... 5
II.3 Kriteria Yang Harus Dipertimbangkan Dalam Perencanaan System
Kelistrikan Kapal .................................................................................... 6
BAB III PEMBAHASAN
III.1 Perhitungan Daya Alat-alat Penerangan ......................................... 7
III.2 Distribusi Daya................................................................................ 10
BAB IV PENUTUP
IV.1 Kesimpulan..................................................................................... 14

ii
M. Rahmad Nur Syam
D331 16 003

BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi dewasa ini terasa pula dampaknya sampai dengan
pola kehidupan perikanan khususnya pada sistem kelistrikan dikapal serta .
Dari pembangkit tenaga listrik sederhana sampai dengan Sistem tenaga Yang
complex(Rumit). Sistem instalasi kelistrikan merupakan sistem yang paling
penting di kapal, karena itu perencanaan yang meliputi dalam pemilihan
komponen-komponen listrik yang akan dipasang, gambar instalasi dan
perhitungan harus dilakukan dengan cermat serta mengacu pada peraturan
sebagai standar dalam pembangunan sebuah kapal.Karena begitu pentingnya
sistem kelistrikan, Hampir semua system di atas menggunakan listrik untuk
dapat berfungsi untuk pompa-pompa,sistem control dan otmatisasi,Peralatan
Navigasi Dan komunakasi dan Lain Sebagianya.

Pada umumnya,suatu sistem kelistrikan yang ada di darat dan di kapal


tidak berbeda. Daya listrik dihasilkan oleh suatu sistem pembangkit listrik
didistribusikan melalui sistem kawat menuju ke beban listrik. Apabila sistem
kelistrikan di darat merupakan sistem terpusat, dimana beberapa sistem
pembangkit listrik yang terpisahkan dalam jarak puluhan bahkan ratusan
kilometer terkoneksi menjadi satu, untuk memenuhi kebutuhan daya listrik
konsumen dari satu atau beberapa pulau

Adapun sistem kelistrikan di kapal hanya untuk memenuhi kebutuhan di


kapal itu sendiri, dimana jarak antara sistem pembangkit dan konsumen hanya
beberapa puluh meter tergantung pada ukuran kapal. Perbedaan kondisi
lingkungan antara di darat dan di kapal, dimana kondisi lingkungan di kapal
adalah korosif, dinamis dan terisolir. Oleh karena itu, permesinan pada sistem
kelistrikan di kapal harus memiliki ketahanan yang lebih tinggi dibandingkan
dengan permesinan di darat.

Perencanaan sistem kelistrikan di kapal harus mampu menjaga


kontinyuitas ketersediaan tenaga listrik yang ada, sehingga dalam

1
M. Rahmad Nur Syam
D331 16 003

perencanaannya diperlukan pertimbangan-pertimbangan agar generator yang


digunakan dapat melayani kebutuhan listrik secara optimal pada berbagai
kondisi operasi di kapal. Kondisi operasi sebuah kapal ikan) terbagi menjadi
kondisi persiapan berlayar, berlayar , bermanuver , bongkar muat,dan berlabuh
(sandar). Dengan adanya pertimbangan kondisi operasi tersebut, maka akan
diperoleh pelayanan kebutuhan tenaga listrik secara optimal dan kontinyu
Instalasi listrik kapal atau sistem distribusi daya listrik di atas kapal merupakan
salah satu instalasi yang sangat penting untuk mengoptimalkan kinerja
operasional kapal itu sendiri. Instalasi tersebut dimulai dari unit pembangkit
listrik yang berupa generator yang kemudian akan melalui berbagai macam
komponen sistem distribusi. Perancangan instalasi listrik kapal ini tentu harus
berdasarkan pada persyaratan atau ketentuan yang berlaku untuk sistem di
kapal.

Instalasi listrik di kapal mencakup semua aspek instalasi yang


independen(mandiri), dari pembangkitan tenaga (power generation), panel
penghubung dan distribusi (switchgear and distribution) ke setiap peralatan
listrik di kapal..

I.2 Rumusan Masalah


Ada beberapa rumusan masalah yang akan dibahas selanjutnya pada
laporan ini, diantaranya:
1. Berapa Kebutuhan Daya
2. Generator yang digunakan
3. Wiring Diagram
I.3 Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan laporan ini adalah:
1. Mengetahui kebutuhan daya listrik pada kapal
2. Mengetahui Generator yang digunakan
3. Mengetahui instalasi kelistrikan di atas kapal

2
M. Rahmad Nur Syam
D331 16 003

I.4 Sistematika Penulisan


Adapun sistematika penulisan laporan ini adalah sebagai berikut:
BAB.I PENDAHULUAN
Pendahuluan mencakup latar belakang, rumusan masalah, batasan
masalah, maksud dan tujuan serta sistematika penulisan.
BAB.II TINJAUAN PUSTAKA
Berisi pembahasan tentang teori-teori mengenai Sistem Kelistrikan
berdasarkan referensi-referensi yang ada
BAB.III PEMBAHASAN
Membahas tentang perhitungan daya dan pemilihan generator

3
M. Rahmad Nur Syam
D331 16 003

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Pengertian listrik
Kelistrikan adalah sifat benda yang muncul dari adanya muatanlistrik.
Muatan listrik adalah pengukuran muatan dasar yang dimiliki suatu benda.
Muatan dasar listrik adalah coulomb. Dalam sistem tenaga listrik kita
mengenal peralatan yang dapat mengubah energi listrik, baik dari energi
listrik ke energi mekanis, ataupun dari energi mekanis ke energi listrik, serta
mengubah energy listrik dari rangkaian yang satu ke rangkaian yang lainnya.
Peralatan yang di gunakan secara singkat adalah:

l) Generator, adalah peralatan yang digunakan untuk mengubah energy


mekanis menjadi energi listrik. Generator dibagi menjadi dua jenis, yaitu
generator AC, dan Generator DC

2) Motor, adalah peralatan listrik yang digunakan untuk mengubah


energi listrik untuk menjadi energy mekanis. Motor juga dibagi menjadi dua,
yaitu motor AC dan motor DC

3) Transformator (Trafo), adalah peralatan yang digunakan untuk


mengubah energy listrik menjadi energy listrik lainnya, dimana tegangan
keluaran (output) dapat dinaikkan ataupun diturunkan sesuai kebutuhannya.

Muatan listrik dapat bernilai positif, negative, dan nol (tidak terdapat
muatan atau jumlah satuan muatn positif dan negatif sama). Tanda muatan
menentukan apakah garis-garis medan listrik yang disebabkannya berasar dari
atau menuju darinya. Telah ditentukan (berdasarkan gaya yang dialami oleh
muatan uji positif) bahwa:

Muatan positif (+) akan menyebabkan garis-garis medan listrik


berarah dari padanya menuju keluar.

4
M. Rahmad Nur Syam
D331 16 003

Muatan negative (-) akan menyebabkan garis-garis medan listrik


berarah menuju masuk padanya.

Muatan nol atau ground ( ) tidak menyebabkan adanya garis-garis


medan listrik.

Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir tiap satuan
waktu. Muatan tersebut dapat mengalir melalui penghantar listrik. Dalam
fisika, arus listrik (Ampere) dilambangkan dengan A. satu ampere adalah
suatu arus listrik yang mengalir. Suatu material yang dapat menghantarkan
listrik adalah konduktor, contoh-contoh konduktor salah satunya adalah
logam-logam seperti tembaga, perak, besi, dan material lain yang dapat
menghantarkan listrik. Sebaliknya, material yang tidak dapat meghantarkan
listrik disebut insulator, contohnya seperti plastic, keramikm karet dan lain
sebagainya.

Pada perkembangannya arus yang dibangkitkan dari suatu pembangkit


terdapat dua, yaitu arus bolak-balik (arus AC) dan arus searah (arus DC).
Arus AC (alternating cutrent) adalah arus listrik dimana besarnya dan arahnya
arus berubah-ubah secara bolakbalik. Bentuk gelombang dari listrik arus
bolak-balik biasanya berbentuk gelombang sinusoida, karena ini yang
memugkinkan pengaliran energy yang paling efisien. Namun dalam aplikasi -
aplikasi spesifik yang lain bentuk gelombang lain pun dapat digunakan. Arus
DC (Direct Current) adalah aliran arus listrik yang konstan dari potensial
tinggi ke potensial rendah. Pada umumnya ini terjadi dalam sebuah konduktor
seperti kabel, namun bias juga terjadi ppada semikonduktor, isolator, atau
juga vakum seperti halnya pancaran electron atau pancaran ion. Dalam listrik
arus searah, muatan listrik mengalir ke satu arah, berbeda dengan arus AC.
Istilah lama yang di gunakan pada arus searah ini adalah Arus Galvanis.

II.2 Motor Induksi di Kapal

Motor induksi merupakan aplikasi dari motor-motor elektrik. Motor


induksi (asinkron) merupakan aplikasi motor elektrik yang sering digunakan .

5
M. Rahmad Nur Syam
D331 16 003

hal tersebut disebabkan oleh strukturnya yang sederhana, kokoh, dan


harganya yang relative murah, mudah dirawat, dan sedikit gangguan dan
pengoperasinya.

Rotor motor induksi memiliki dua jenis rotor, yaitu:

• Rotor Belitan

Pada rotor ini rotornya berupa belitan kumparan tiga fase sama seperti
kuparan pada stator. Motor induksi dengan rotor ini memungkinkan
penambahan (pengaturan) tahanan luar. Tahanan luar dapat diatur ini
dihubungkan ke rotor melalui cincin. Hal tersebut dimaksudkan untuk
membatasi arus start yang besar. Selain itu dengan merubah sebuah
tahanan luar, kecepatan motor dapat di atur.

• Rotor Sangkar

Rotor sangkar berupa batang konduktor yang disusun sedemikian


rupa menyerupai sangkar tupai. Pada rotor ini batang konduktor secara
permanen terhubung singkat sehingga tidak mungkin memasangkan
rangkaian tambahan seperti rotor belitan.

III.3 Perlengkapan Sistem Kelistrikan

Sebuah Kapal Harus dilengkapi dengan sistem kelistrikan kapal karena


hampir semua sistem di atas kapal mengunakan tenaga listrik dalam
opersional kapal terutama untuk
-peralatan pendukung

rol

system.

6
M. Rahmad Nur Syam
D331 16 003

II.4 Kriteria Dalam Perencanaan Sistem Kelistrikan Kapal


Ada lima kriteria yang harus dipertimbangkan dalam perencanaan system
kelistrikan Kapal(Fundamental Design) yaitu :

1. Pemilhan Material ,didalam pemilihan Material ini dipilih suatu alat-


alat pendukung kelistrikan dikapal yang marine use karena , dimana kondisi
lingkungan di kapal adalah korosif, dinamis dan terisolir. Oleh karena itu,
permesinan pada sistem kelistrikan di kapal harus memiliki ketahanan yang
lebih tinggi dibandingkan dengan permesinan di darat.

2. Menghitung short circuit, Analisaarus hubungan singkat bertujuna


untuk menentukan besaran arus hubungan pendek yang dpat timbul pada
suatu sistem tenaga listrik.

3. Membuat one line diagram,pada tahap ini diagram satu baris


direncanakan untuk melihat prinsip layout dan kelistrikan kapal.pada diagram
satu baris ini juga menunjukkan tingkatan generator,busbar,motor,sirkuit
suplay daya dll.

4. Pemilihan Voltage kapal.Pemilihan voltage dikapal pada umumnya


bersama tetaplah disesuaiakan dengan kebutuhan kapal tersebut semakin
besar voltage kapal maka akan semakin mahal peralan kelistrikan tersebut

5. Keseimbangan beban,Tahap ini adalah tahapa awal sebuah proyek


untuk menetukan jumlah dan besaran kapasitas dari generator diesel yang
digunakan

7
M. Rahmad Nur Syam
D331 16 003

Load Analysis atau analsis keseimbangan beban adalah suatu proses


Pengenalan (identification),pengolahan dan ringkasan semua beban listtrik di
kapal. Dengan demikian kenapa kita menghitung keseimbangan beban
dkiapal,Karena analysis beban listrik dipergunakan untuk menentukan
besarya kapasitas gensetpada setiap kondsi kapal umum seperti kondsi
dipelabuhan, maneuver dan berlayar.

Dalam work sheet load analysis rat-rata beban listrik untuk masing
masing peralatan dihitung dengan mengalikanservice factor/ load factor dri
peralatan itu sendiri pada setiap kondisi kapal. Service factor/load factor
sangat konsisten dengan beban komponenatau peralatan itu sendiri dan siklus
pengoperasian.

Untuk cyle komponen merupakan reflexi dari persentase waktu peralatan


tersebut dipergunakan pada setap kondisi kapal. Misalnya untuk perlatan
captan dan boat winches dapat diasumsikan mempunyai nilai servi factor 0
(nol). Sehingga untuk semua peralatan penentuan service factor atauload
factor ditentukan secara analytical berdasarkan scenario pengoperasian
peralatan tersebut.

II.5 Aplikasi Motor Induksi Kapal

Kecepatan, daya, dan siklus pengoperasian motor induksi dikapal


disesuaikan dengan kebutuhan peralatan yang membutuhkan daya. Siklus
pengoperasian motor induksi dibagi menjadi siklus kontinyu dan siklus
intermittent. Tugas kontinyu jika motor melayani kebutuhan listrik pada

8
M. Rahmad Nur Syam
D331 16 003

interval waktu tertentu yang secara terus menerus. Tugas intermitten jika
kapal melayani peralatan yang interval waktu tidak tentu.

Motor induksi yang digunakan diatas kapal biasanya mempunyai torsi


start normal dan arus start yang rendah serta slip yang rendah. Motor induksi
ini biasanya digunakan untuk pompacentrifugal, fan, blower, motor genset,
dan kompresor yang belum dibebani saat start awal.

Motor listrik jenis kedua yang digunakan mempunyai torsi start yang
tinggi, arus start yang rendah dan slip yang kecil. Motor jenis ini biasanya
digunakan untuk aplikasi seperti anchor, windlass, dan compressor yang
dibebani saat start awal.

Jenis motor induksi yang ketiga adalah motor yang mempunyai torsi start
yang tinggi, arus start yang moderat, dan slip yang tinggi. Motor jenis ini
biasanya digunakan untuk capstan, whinces, katup operator,conveyor,
elevator, dan hoist.

II.6 Perhitungan Load Generator Kapal

Generator dikapal merupakan auxiliary engine atau alat bantu yang


fungsinya adalah sumber pembangkit daya listrik yang ada. Sehingga
keberadaannya sangat vital bagi operasional sebuah kapal. Faktor terpenting
yang mempengaruhi pemilihan sistem pembangkit listrik di kapal adalah
dengan pemilihan kapasitas generator yang sesuai. Biro Klasifikasi ındonesia
(BKI) vol IV Tahun 2004 mesyaratkan bahwa sekurang-kurangnya 2 agregat
yang terpisah dari meşin penggerak utama harus dişediakan untuk pemberi
daya listrik. Daya keluaran harus berukuran sedemikian sehingga keluaran
generator masih tersisa dan cukup untuk menutup kebutuhan daya dalam
pelayaran dilaut ketika salah satu agregat rusak ataupun dihentikan.

Daya cadangan harus dimasukkan dalam perhitngan untuk menutup


kebutuhan daya pada puncak beban waktu singkat. Bila tidak ada petunjuk
yang terperinci untuk menentukan persediaan daya yang cukup, daya keluar
dari generator yang sekurang-kurangnya diperlukan untuk pelayanan selama

9
M. Rahmad Nur Syam
D331 16 003

pelayaran di laut harus 15% lebih beşar dari kebutuhan daya yang di tentukan
dalam balance daya.

Dalam penentuan electric balance BKI Vol. IV Tahun 2004 juga


mensyaratkan bahwa:

l) Seluruh perlengkapan pemakaİn daya yang şecara tetap diperlukan untuk


memelihara pelayanan yang normal harus diperhitungkan dengan daya kerja
penuh.

2) Beban terhubung darİ seluruh perlengkapan cadangan harus dinyatakan.


Dalam hal perlengkapan serupa rusak, kebutuhan dayanya tidak perlu
dimasukkan perhitungan.

3) Daya maşuk total yang harus ditentukan, dari seluruh pemakaian daya
yang hanya dimasukkan, dikalikan dengan suatu faktor kesamaan waktu
bersama (common simultancy faktor) dan di tambahkan kepada daya maşuk
total dari seluruh perlengkapan pemakaian daya yang terhubung tetap.

4) Daya maşuk total sebagaimana ditentukan sesuai l) dan 3) maupun


kebutuhan daya utuk instalasi pendingin yang mungkin ada, harus dipakai
sebagai dasar dalam pemberian ukuran İnstalasi generator.

Sistem pembangkit listrik arus bolak-balik (Generator Arus AC)


menjadi standar bagi kebanyakan instalasi listrik dikapal. Pemilihan sistem
dengan arus bolak balik memiliki keuntungan yang signifikan daripada
menggunakan sistem dengan arus searah (Arus DC). Keuntungan tersebut
adalah:

Penghematan dalam biaya, berat peralatan dan kebutuhan ruang.


Pemeliharaan yang rendah.
Ketersediaan peralatan yang tinggi.
Keandalan yang tinggi.

Banyak dari keuntungan ini direalisir melalui penggunaan motor


sangkar tupai menggantikan motor DC yang memiliki komutator dan sikat

10
M. Rahmad Nur Syam
D331 16 003

arang. Frekuensi 60 cps merupakan standar AC plants dan dapat berupa salah
satu dari type-type berikut:

l) 120 volt, 3 phase3 kawat

2) 230 volt, 3phase3 kawat

3) 450 volt, 3 Phase 3 atau 4 kawat.

Type 450 volt, 3 phasa 4 kawat kebanyakan digunakan dimana tegangan


line 450 volt digunakan untuk sistem ketenagaan dan tegangan phasa 230 volt
digunakan untuk sistem dengan daya yang relative kecil seperti penerangan
dan lain sebagainya.

Daya pada Sistem Bintang

Daya satu phasa = . . Cos (Watt)

= dan

√ . =

Total daya satu phasa = /√ . . Cos (Watt)


=3 /√ . . Cos (Watt)
=√ . . Cos (Watt)
Daya pada sistem segitiga
Daya satu phasa = . . Cos (Watt)

= atau

. = /√

Total daya satu phasa = . /√ . Cos (Watt)

=√ . . . Cos (Watt)
Dimana : = Tegangan phasa
= Tegangan Line

11
M. Rahmad Nur Syam
D331 16 003

= arus phasa
= Arus Line
Cos = Faktor Daya
Hubungan antara arus (I), Tegangan (V), dan daya (P) dalam hubungan bintang
dan segitiga untuk rangkaian tiga phasa adalah seperti berikut ini :

Bintang Segitiga (Delta)

Tegangan (V) √ .
Arus (I) √ .

Daya (P) √ . . Cos √ . . . Cos

Perencanaan sistem pembangkit listrİk pada suatu kapal perlu


memperhatikan kapasitas dari generator agar dapat mensuplai kebutuhan
listrik pada semua kondisi operasional kapal. Pemilihan kapasitas generator
dipengaruhi oleh jenİs dan fungsi kapal masing-masing.
Kapasitas generator yang dipilih harus lebih beşar dari kebutuhan daya
listrik pada kondisi beban puncak.
Kebutuhan maximum penting diketahui untuk menentukan kapasitas
generator yang diperlukan. Sedangkan kebutuhan minimum digunakan untuk
menentukan konfigurasi dari sistem pembangkit listrik yang sesuai serta
untuk menentukan kapan generator di operasikan. Secara umum terdapat
empat kelompok beban di kapal yang hanıs dilayani oleh generator
berdasarkan fungsinya masing-masing:
Beban yang terdapat pada geladak lambung (hull part)
Beban yang berupa peralatan yang menunjang sistem pendinginan palka
Beban berupa electromotor yang menunjang sistem permesinan kapal
Beban berupa penerangan, peralatan komunikasi, navigasi, dan sistem
tanda bahaya.

Berdasarkan aktifitas kapal terkait dengan peralatan-peralatan tersebut diatas


dikelompokkan dalam lima kondisi, yaitu:

12
M. Rahmad Nur Syam
D331 16 003

l) Persiapan berlayar
2) Berlayar
3) Berlabuh
4) Bongkar muat

Pengelompokkan berdasarkan aktifitas kapal diatas bertujuan untuk


memudahkan dalam penentuan faktor beban masing-masing peralatan, karena
tidak semua peralatan listrik diatas bekerja secara kontinyu pada kondisi-
kondisi pelayaran diatas.
Dalam penentuan beban digunakan perhitungan analisa beban listrik
(electric load analisis) yang berupa table dan biasanya disebut juga dengan
tabel kalkulasi keseimbangan beban listrik (calculation of electric power
balance) (sarwito. S, 1993).

II.7 Faktor Beban (Faktor Load)


Salah satu faktor yang penting dalam perencanaan kapasitas generator
untuk mensuplay seluruh kebutuhan daya listrik di atas kapal adalah faktor
beban. Faktor beban didefinisikan sebagai perbandingan antara waktu
bekerjanya peralatan pada suatu kondisi dengan total waktu aktifitas suatu
kondisi (sardono sawito 1993) dengan demikian :

Faktor beban =
Untuk peralatan yang jarang sekali digunakan nilai faktor bebannya
dianggap nol seperti : Fire pump, anchor windlass, capstan, dan boat winches.
Perhitungan faktor beban dipengaruhi hal-hal sebagai berikut:
Jenis kapal : berpengaruh terhadap jenis penggunaan suatu peralatan listrik
Rute pelayaran : berpengaruh mengenai jarak pelayaran yang berbeda akan
diperoleh faktor beban yang berbeda.
Karakter pernbebanan dari peralatan yang terkait dengan jarak, jenis kapal,
rute, jumlah ABK dan penumpang serta kondisi cuaca.

13
M. Rahmad Nur Syam
D331 16 003

II.8 Faktor Ketidaksamaan (Diversity Factor)


Peralatan listrik diatas kapal memiliki karakteristik pembebanan yang
spesifik, dimana peralatan tersebut beroperasi tidak pada waktu penggunaan
yang teratur dan secara bersamaan. Yang dimaksud disini ialah peralatan
tersebut jarang beroperasi secara kontinyu pada periode tertentu secara
bersamaan. Oleh karena itu adalah penting untuk memperhatikan faktor
ketidaksamaan ini dalam perencanaan kapasitas generator.
Terdapat dua jenis pembebanan dalam pengoperasian peralatan listrik
dikapal yaitu :
a) Beban yang bekerja terus-menerus (continues load) yaitu peralatan yang
beroperasi secara kontinu pada kondisi pelayaran normal, seperti: lampu-
lampu navigasi, pompa untuk CPP, dan lain sebagainya.
b) Beban terputus-putus (intemiten load), yaitu peralatan yang beroperasi
secara terputus-putus (periodic) pada kondisi pelayaran normal dengan
periode waktu yang tidak tetap seperti pompa transfer bahan bakar, pompa air
tawar, dan lain sebagainya.

Diversity Factor =

Sesuai peraturan BKI Vol IV, tahun 2004, faktor kesamaan harus
ditetapkan dengan dimasukan pertimbangan beban tertinggi yang diharapkan
dapat terjadi pada waktu yang sama. Jika penentuan yang tepat tidaklah
mungkin faktor kesamaan waktunya yang digunakan tidak boleh lebih kecil
dari 0,5.
Sehingga dari faktor beban dan faktor ketidaksamaan, penentuan
kapasitas generator dengan berdasarkan data load faktor dari peralatan-
peralatan diatas kapal yang tepat akan dapat dijadikan sebagai dasar
perencanaan sistem pernbangkit listrik yang handal di kapal. Data ini dapat
diuji dengan kapasitas generator terpasang telah sesuai untuk kebutuhan
operasioal kapal.

14
M. Rahmad Nur Syam
D331 16 003

II.9 Perhitungan Kapasitas


Dalam perhitungan kapasitas selain load faktor dan faktor diversity ada
beberapa hal yang harus diperhatikan :
1. Kondisi kapal.
Kondisi kapal umumnya terdiri dari sandar atau berlabuh, manuver,
berlayar, bongkar rnuat dan Emergency. Berbagai kondisi ini sangat
tergantung dari type kapal.
2. Data peralatan.
Data ini dipergunakan untuk mengetahui jumlah daya atau beban yang
diperlukan dan jumlah unit yang tersedia diatas kapal. Data peralatan ini
berdasarkan perhitungan dan telah diverifikasi dengan data yang ada
dipasaran.
3. Penggolongan Peralatan
Peralatan digolongkan berdasarkan :
Kondisi kapal (Poin a).
Letak atau fungsi (Hull part, Machinery Part dan Electrical part).
Tipe beban (Beban kontinyu atau beban Intermitten).

15
M. Rahmad Nur Syam
D331 16 003

BAB III
PEMBAHASAN
III.1 Perhitungan Daya Alat-alat Penerangan
III.1.1 Peralatan dan Lampu Navigasi
Daya Kebutuhan
Jenis Alat
No n (W) Daya (W)
1 Marine radar 1 50 50
2 Echo sounder (pembantu pengeras suara) 1 50 50
3 Radio Direction Finder (RDF) 1 50 50
4 Satelit navigasi 1 50 50
5 Telegraph 1 50 50
6 Telepon 1 50 50
7 Radio komunikasi 1 150 150
8 VHF multi chanel 1 50 50

Daya Kebutuhan
Alat Penerangan
No n (W) Daya (W)
1 Lampu samping ( side light ) :
* Starboard side 112,5o, warna hijau, jarak pancar 3
mill 1 75 75
* Port side 112,5o , warna merah, jarak pancar 3
mill 1 75 75
2 Lampu tiang utama ( Head mast light )
* 225o , warna putih, jarak pancar 5 mill 2 75 150
3 Lampu morse ( Morse signal light )
* 136o , warna kuning , jarak pancar 3 mill 1 60 60
4 Lampu jangkar (Anchor light )
* 360o , warna putih, jarak pancar 2 mill 2 75 150
5 Lampu buritan ( Stern light )
* 135o , warna putih, jarak pancar 2 mill 1 60 60
6 Lampu bongkar muat ( Cargo handling light )
* Warna bening 1 500 500
7 Lampu pelayaran ( Range )
* 225o , warna bening , jarak pancar 2 mill 1 40 40
8 Lampu sekoci
* Warna bening 2 75 150
9 Lampu sorot ( Search light )
* Lampu halogen, jarak pancar 2 mill 2 1000 2000

16
M. Rahmad Nur Syam
D331 16 003

Total Kebutuhan Daya = 3260 W


= 3,26 kW
III.1.2 Penerangan
a. Penerangan Dalam
Penerangan dalam membutuhkan daya berdasarkan luas ruangan. Adapun
ketentuannya yaitu:
Rata-rata lumen lampu = 75 lum/Watt
Faktor Kerugian (0,7-0,8) = 0,8
Faktor Pemanfaatan (50-65%) = 65 %
Ruangan jumla
Daya Illumina jumlah Kebutuha
Luas h
No Peneranga nce level lampu n Daya
m2 n (Watt) (lux) (N)
lamp
(Watt)
Main Deck u
Kamar
1 Serang = 20 200 3,01 3 60,00
(Boatswain) 7,815
Kamar Kelasi
2 = 7,08 20 200 2,72 3 60,00
(Seaman)
Kamar Oiler
3 = 6,975 20 200 2,68 3 60,00
I
Kamar Oiler
4 = 7,537 20 200 2,90 3 60,00
II dan III
Kamar juru
5 masak = 6,32 20 200 2,43 2 40,00
(Cooker)
Ruang santai 18,59
6 = 20 150 5,37 5 100,00
ABK 9347
Ruang makan
7 = 19,76 30 300 7,6 8 240,00
(Mess Room)
Dapur (
8 Galley ) dan = 8,52 30 500 5,46 5 150,00
pantry
Ruang
9 = 6,4 20 100 1,23 1 20,00
pendingin
Ruang
1
gudang = 14,76 20 100 2,84 3 60,00
0
kering
1
= 15,75 10 150 9,09 9 90,00
1 Toilet
1 Tempat
= 6,88 20 300 3,97 4 80,00
2 mencuci

17
M. Rahmad Nur Syam
D331 16 003

1 Ruang
= 8,66 20 150 2,50 3 60,00
3 pengering
1 Ruang
= 8,465 20 300 4,88 5 100,00
4 perbekalan
1 Gudang
= 7,52 20 300 4,34 4 80,00
5 peralatan
1
Ruang CO2 = 6,868 20 100 1,32 1 20,00
6
1
Gang Way = 32,001 20 100 6,15 6 120,00
7
1
Tangga = 12,12 20 100 2,33 2 40,00
8

Kamar juru
1 = 6,868 20 200 2,64 3 60,00
kemudi I
Kamar Juru
Poop Deck
2 kemudi II = 8,874 20 200 3,41 3 60,00
dan III
Kamar
3 Massinis I + = 8,145 20 200 3,13 3 70,00
toilet
Kamar
4 Massinis II + = 8,874 20 200 3,41 3 70,00
toilet
Kamar
5 elecrician + = 11,35 20 200 4,37 4 90,00
toilet
Kamar
6 Muallim + = 11,35 20 200 4,37 4 90,00
toilet
Ruang makan
7 untuk = 12,85 30 500 8,24 8 240,00
perwira
8 Ruang rapat = 6,39 30 500 4,10 4 120,00
9 Mushollah = 10,08 30 150 1,94 2 60,00
10 Toilet = 6,36 10 150 3,67 4 40,00
16,11
11 = 20 100 3,10 3 60,00
Gang Way 8
12 Tangga = 12,12 20 100 2,33 2 40,00

18
M. Rahmad Nur Syam
D331 16 003

Boat Deck =
Kamar Chief
1 Officer + = 15,06 20 200 5,79 6 120,00
toilet
Kamar Chief
2 Engineer = 15,06 20 200 5,79 6 120,00
+toilet
3 Office Room = 20,3 20 500 19,52 20 400,00
4 Gang Way = 35,11 20 100 6,75 7 140,00
5 Tangga = 12,12 20 100 2,33 2 40,00

Bridge Deck
Kamar
17,74
1 kapten + = 20 200 6,83 7 140,00
8
toilet
12,37
2 Office Room = 20 500 11,90 12 240,00
6
3 Ruang Rapat = 14,9 20 500 14,33 14 280,00
4 Gang Way = 19,71 20 100 3,79 4 80,00
5 Tangga = 12,12 20 100 2,33 2 40,00

Navigation
Deck
Ruang 27,99
1 = 30 500 17,95 18 540,00
navigasi 76
2 Ruang peta = 5,76 30 300 2,22 2 60,00
3 Ruang radio = 3,936 30 300 1,51 2 60,00
4 Gang Way = 8,56 20 100 1,65 2 40,00

Daya
= 4740
Total
= 4,74

19
M. Rahmad Nur Syam
D331 16 003

b. Penerangan Luar
No Penerangan Jalan n Daya (W) Kebutuhan Daya (W)
1 Main deck 6 25 150
2 Poop deck 5 25 125
3 Boat deck 5 25 125
4 Bridge Deck 2 25 50
5 Navigation deck 3 25 75
total = 525
= 0,525

c. Penerangan Kamar Mesin


N jumla
o Ruang n Lu Daya Illumina jumlah Kebutuha
h
. as Peneranga nce level lampu n Daya
lamp
m2 n (Watt) (lux) (N) (Watt)
u
Ruang
55, 31,846
1 Mesin 3 20 300 32 640
2 15385
(Bottom)
Ruang
11
Mesin 65,298
2 4 3,1 20 300 65 1300
(Twin 46154
84
Deck)
Ruang 12, 7,8461
3 2 30 500 8 240
kontrol 24 53846
Steering
12,115
4 Gear 1 21 20 300 12 240
38462
Room
1,8 0,3634
5 2 20 100 2 40
Gang Way 9 61538
T = 2460
ot
al = 2,46

III.2 Distribusi Daya


Kebutuhan Total
No Peralatan Merek Pompa n Daya (kW) Daya(Kw)
A.Pompa-pompa
Ampco 3x2 12
Pompa Ballast
1 Series EC/ECH 2 4,161 2,2
Ampco 3x2 12
Pompa Bilga
2 Series EC/ECH 2 1,341 2,2

20
M. Rahmad Nur Syam
D331 16 003

Ampco 3x2 12
Pompa sanitary air laut
3 Series EC/ECH 2 1,239016204 4
Pompa pemadam Ampco 3x2 12
4 kebakaran Series EC/ECH 2 15,150 4,4
Bombas Azcue
Pompa air tawar
5 32/123 BT-IL 2 1,442 1,5
Ampco 3x2 12
Pompa bahan bakar (HFO)
6 Series EC/ECH 2 1,526 7,5
Pompa minyak diesel Ampco 3x2 12
7 (MDO) Series EC/ECH 2 0,114 1,5
Ampco Centrifugal
Pompa kotoran
8 3x2 12 EC/ECH 2 0,078 4
Ampco 3x2 12
9
Pompa minyak pelumas Series EC/ECH 2 0,011 0,1

B. Alat Penerangan
1 Peralatan dan lampu navigasi
* Peralatan navigasi 0,5
* Lampu navigasi 3,26
2 Penerangan
* Penerangan dalam 4,74
* Penerangan luar 0,525
* Penerangan kamar mesin 2,46

C.Alat Khusus
1 Kompresor dan botol angin 4,10
2 Kemudi 14,00
3 Windlass jangkar 11,00
4 Windlass Cargo 37,00
5 Windlass tangga 5,50
6 Blower / air charger 0,27
7 Perlengkapan dapur dan cuci 59,35
8 Air Conditioner (AC) 33,20
9 Separator 1,1

21
M. Rahmad Nur Syam
D331 16 003

D. Tabulasi Perhitungan Daya yang Terpakai


NO Nama Komponen N (kW) n BERLAYAR
jumlah work SIANG MALAM
CL IL % CL IL %
A. Pompa - pompa
1 Pompa ballast 2,2 2 2 0 0 0 0 0 0
2 Pompa Bilga 2,2 1 1 0 1,76 0,8 0 1,76 0,8
3 Pompa sanitary air laut 4 1 1 0 3,4 0,85 0 3,4 0,85
4 Pompa pemadam kebakaran 4,4 1 1 0 0 0 0 0 0
5 Pompa air tawar 1,5 2 1 0 1,275 0,85 0 1,275 0,85
6 Pompa bahan bakar (HFO) 7,5 2 1 0 6,375 0,85 0 6,375 0,85
7 Pompa minyak diesel (MDO) 1,5 2 1 0 1,275 0,85 0 1,275 0,85
8 Pompa kotoran 4 1 1 4 0 1 4 0 1
9 Pompa pendingin air tawar 0 2 1 0 0 1 0 0 1
10 Pompa minyak pelumas 0,1 2 1 0,1 0 1 0,1 0 1

B. Alat penerangan
1 Peralatan komunikasi 0,5 1 1 0,5 0 1 0,5 0 1
lampu navigasi 3,26 1 1 0 0 0 3,26 0 1
2 Penerangan : 0 0 0 0
Penerangan Dalam 4,74 1 1 0 0 0 4,74 0 1
Penerangan Luar 0,525 1 1 0 0 0 0,525 0 1
Penerangan Kamar mesin 2,46 1 1 2,46 0 1 2,46 0 1

22
M. Rahmad Nur Syam
D331 16 003

C. Alat Khusus
1 Kompresor & botol angin 4,103 2 1 0 3,2824 0,8 0 3,2824 0,8
2 Kemudi 14 1 1 14 0 1 14 0 1
3 Windlass Jangkar 1 11 1 1 0 0 0 0 0 0
4 Windlass Jangkar 2 11 1 1 0 0 0 0 0 0
5 Windlass Jangkar 3 11 1 1 0 0 0 0 0 0
6 Windlass cargo 37 2 2 0 0 0 0 0 0
7 Windlass Tangga 5,5 1 1 0 0 0 0 0 0
8 Blower / Air charger 0,27 1 1 0,27 0 1 0,27 0 1
9 Perlengkapan Dapur dan Cuci 59,35 1 1 0 29,675 0,5 0 29,675 0,5
10 Air Conditioner (AC) 19,86661497 1 1 19,86661497 0 1 19,8666 0 1
11 Separator 1,1 4 4 4,4 0 1 4,4 0 1
45,59661497 47,0424 54,1216 47,042

NO Nama Komponen N (kW) n BERLABUH


SIANG MALAM
CL IL % CL IL %
A. Pompa - pompa
1 Pompa ballast 2,2 2 2 0 0 0 0 0 0
2 Pompa Bilga 2,2 1 1 0 1,76 0,8 0 1,76 0,8
3 Pompa sanitary air laut 4 1 1 0 3,4 0,85 0 3,4 0,85
4 Pompa pemadam kebakaran 4,4 1 1 0 0 0 0 0 0
5 Pompa air tawar 1,5 2 1 0 1,275 0,85 0 1,275 0,85

23
M. Rahmad Nur Syam
D331 16 003

6 Pompa bahan bakar (HFO) 7,5 2 1 0 6,375 0,85 0 6,375 0,85


7 Pompa minyak diesel (MDO) 1,5 2 1 0 1,275 0,85 0 1,275 0,85
8 Pompa kotoran 4 1 1 4 0 1 4 0 1
9 Pompa pendingin air tawar 0 2 1 0 0 1 0 0 1
10 Pompa minyak pelumas 0,1 2 1 0,1 0 1 0,1 0 1

B. Alat penerangan
1 Peralatan komunikasi 0,5 1 1 0,5 0 1 0,5 0 1
lampu navigasi 3,26 1 1 0 0 0 3,26 0 1
2 Penerangan : 0 0 0 0
Penerangan Dalam 4,74 1 1 0 0 0 4,74 0 1
Penerangan Luar 0,525 1 1 0 0 0 0,525 0 1
Penerangan Kamar mesin 2,46 1 1 2,46 0 1 2,46 0 1

C. Alat Khusus
1 Kompresor & botol angin 4,103 2 1 0 3,2824 0,8 0 3,2824 0,8
2 Kemudi 14 1 1 0 0 0 0 0 0
3 Windlass Jangkar 1 11 1 1 0 3,3 0,3 0 3,3 0,3
4 Windlass Jangkar 2 11 1 1 0 3,3 0,3 0 3,3 0,3
5 Windlass Jangkar 3 11 1 1 0 3,3 0,3 0 3,3 0,3
6 Windlass cargo 37 2 2 0 0 0 0 0 0
7 Windlass Tangga 5,5 1 1 0 1,65 0,3 0 1,65 0,3
8 Blower / Air charger 0,27 1 1 0,27 0 1 0,27 - 1
9 Perlengkapan Dapur dan Cuci 59,35 1 1 0 29,675 0,5 0 29,675 0,5

24
M. Rahmad Nur Syam
D331 16 003

10 Air Conditioner (AC) 19,86661497 1 1 19,86661497 0 1 19,8666 0 1


11 Separator 1,1 4 4 0 0 0 0
27,19661497 58,5924 35,7216 58,592

NO Nama Komponen N (kW) n BONGKAR MUAT


SIANG MALAM
CL IL % CL IL %
A. Pompa - pompa
1 Pompa ballast 2,2 2 2 0 3,3 0,75 0 3,3 0,75
2 Pompa Bilga 2,2 1 1 0 0,55 0,25 0 0,55 0,25
3 Pompa sanitary air laut 4 1 1 0 3 0,75 0 3 0,75
4 Pompa pemadam kebakaran 4,4 1 1 0 0 0 0 0 0
5 Pompa air tawar 1,5 2 1 0 1,275 0,85 0 1,275 0,85
6 Pompa bahan bakar (HFO) 7,5 2 1 0 0 0 0 0 0
7 Pompa minyak diesel (MDO) 1,5 2 1 0 1,275 0,85 0 1,275 0,85
8 Pompa kotoran 4 1 1 4 0 1 4 0 1
9 Pompa pendingin air tawar 0 2 1 0 0 1 0 0 1
10 Pompa minyak pelumas 0,1 2 1 0,1 0 1 0,1 0 1

B. Alat penerangan
1 Peralatan komunikasi 0,5 1 1 0,5 0 1 0,5 0 1
lampu navigasi 3,26 1 1 0 0 0 3,26 0 1
2 Penerangan : 0 0 0 0

25
M. Rahmad Nur Syam
D331 16 003

Penerangan Dalam 4,74 1 1 0 0 0 4,74 0 1


Penerangan Luar 0,525 1 1 0 0 0 0,525 0 1
Penerangan Kamar mesin 2,46 1 1 2,46 0 1 2,46 0 1

C. Alat Khusus
1 Kompresor & botol angin 4,103 2 1 0 0,4103 0,1 0 0 0
2 Kemudi 14 1 1 0 0 0 0 0 0
3 Windlass Jangkar 1 11 1 1 0 3,3 0,3 0 3,3 0,3
4 Windlass Jangkar 2 11 1 1 0 3,3 0,3 0 3,3 0,3
5 Windlass Jangkar 3 11 1 1 0 3,3 0,3 0 3,3 0,3
6 Windlass cargo 37 2 2 74 1 74 0 1
7 Windlass Tangga 5,5 1 1 0 1,65 0,3 0 1,65 0,3
8 Blower / Air charger 0,27 1 1 0,27 0 1 0,27 0 1
9 Perlengkapan Dapur dan Cuci 59,35 1 1 0 17,805 0,3 0 17,805 0,3
10 Air Conditioner (AC) 19,86661497 1 1 19,86661497 0 1 19,8666 0 1
11 Separator 1,1 4 4 0 1,32 0,3 0 1,32 0,3
101,196615 40,4853 109,722 40,075

26
M. Rahmad Nur Syam
D331 16 003

NO Nama Komponen N (kW) n DARURAT


SIANG MALAM
CL IL % CL IL %
A. Pompa - pompa
1 Pompa ballast 2,2 2 2 4,4 0 1 4,4 0 1
2 Pompa Bilga 2,2 1 1 2,2 0 1 2,2 0 1
3 Pompa sanitary air laut 4 1 1 4 0 1 4 0 1
4 Pompa pemadam kebakaran 4,4 1 1 4,4 0 1 4,4 0 1
5 Pompa air tawar 1,5 2 1 0 0 0 0 0 0
6 Pompa bahan bakar (HFO) 7,5 2 1 0 0 0 0 0 0
7 Pompa minyak diesel (MDO) 1,5 2 1 0 0 0 0 0 0
8 Pompa kotoran 4 1 1 0 0 0 0 0 0
9 Pompa pendingin air tawar 0 2 1 0 0 0 0 0 0
10 Pompa minyak pelumas 0,1 2 1 0 0 0 0 0 0

B. Alat penerangan
1 Peralatan komunikasi 0,5 1 1 0,5 0 1 0,5 0 1
lampu navigasi 3,26 1 1 0 0 0 3,26 0 1
2 Penerangan : 0 0 0 0
Penerangan Dalam 4,74 1 1 0 0 0 4,74 0 1
Penerangan Luar 0,525 1 1 0 0 0 0,525 0 1
Penerangan Kamar mesin 2,46 1 1 2,46 0 1 2,46 0 1

27
M. Rahmad Nur Syam
D331 16 003

C. Alat Khusus
1 Kompresor & botol angin 4,103 2 1 0 0 0 0 0 0
2 Kemudi 14 1 1 14 0 1 14 0 1
3 Windlass Jangkar 1 11 1 1 11 0 1 11 0 1
4 Windlass Jangkar 2 11 1 1 11 0 1 11 0 1
5 Windlass Jangkar 3 11 1 1 11 0 1 11 0 1
6 Windlass cargo 37 2 2 0 0 0 0 0 0
7 Windlass Tangga 5,5 1 1 0 0 0 0 0 0
8 Blower / Air charger 0,27 1 1 0 0 0 0 0 0
9 Perlengkapan Dapur dan Cuci 59,35 1 1 0 0 0 0 0 0
10 Air Conditioner (AC) 19,86661497 1 1 0 0 0 0 0 0
11 Separator 1,1 4 4 0 0 0 0 0 0
64,96 0 73,485 0

TABEL KEBUTUHAN DAYA OPERASIONAL KAPAL PADA SIANG HARI


NO.
EQUIPMENT SATUAN BERLAYAR BERLABUH BONGKAR MUAT DARURAT
1 CONTINUOUS LOAD KW 45,597 27,197 101,197 64,960
2 INTERMITTEN LOAD KW 47,042 58,592 40,485 0
3 DIVERSITY FACTOR 0,650 0,650 0,650 0,65
4 TOTAL INTERMITTEN LOAD KW 30,578 38,085 26,315 0
5 TOTAL LOAD KW 76,174 65,282 127,512 64,960
BEBAN MAKSIMUM 127,512 KW

28
M. Rahmad Nur Syam
D331 16 003

TABEL KEBUTUHAN DAYA OPERASIONAL KAPAL PADA MALAM HARI


NO.
EQUIPMENT SATUAN BERLAYAR BERLABUH BONGKAR MUAT DARURAT
1 CONTINUOUS LOAD KW 54,122 35,722 109,722 73,485
2 INTERMITTEN LOAD KW 47,042 58,592 40,075 0
3 DIVERSITY FACTOR 0,650 0,650 0,650 0,65
4 TOTAL INTERMITTEN LOAD KW 30,578 38,085 26,049 0
5 TOTAL LOAD KW 84,699 73,807 135,770 73,485
BEBAN MAKSIMUM 135,770 KW

Daya maksimum = 135,770 kW


Faktor keamanan 15 % = 20,36555475 kW
Daya yang dibutuhkan = 156,136 kW

Dari perhitungan daya diatas, maka dapat direncanakan generator listrik dengan merek CATERPILLAR DE220E0 berjumlah dua
sebagai primer, dan merek CATERPILLAR DE220E0berjumlah satu buah sebagai generator cadangan. Generator cadangan ini
beroperasi ketika generator primer mengalami masalah sehingga saat kapal beroperasi tidak mengalami gangguan dengan listriknya.

29
M. Rahmad Nur Syam
D331 16 003

Genset Cadangan
Spesifikasi Genset Primer
Catetpillar Merek = Catetpillar DE220E20
Merek = DE220E20
Kva = 200
Kva = 200
kW = 160
kW = 160
No. Cylinder = 2500 mm
Legth = 2500 mm
Bore x Stroke = 1320 mm
Width = 1320 mm
Pistin Disp. = 1626 mm
Height = 1626 mm
Jumlah = 1
Jumlah = 2

30
M. Rahmad Nur Syam
D331 16 003

BAB IV
PENUTUP
IV.1 Kesimpulan
Kecepatan, daya, dan siklus pengoperasian motor induksi dikapal
disesuaikan dengan kebutuhan peralatan yang membutuhkan daya. Siklus
pengoperasian motor induksi dibagi menjadi kontinyu dan intermittent.
Generator di kapal merupakan Auxiliary Engine atau alat bantu yang
fungasinya adalah sumber pembangkit daya listrik yang ada.
Pada perencanaan, kebutuhan daya dihitung dengan 4 kondisi yang
dibagi anatara siang da malam. Sehingga didapatlah generator primer 160
kW berjumlah 2 buah, dan generator cadangan 160 kW berjumlah 1 buah.

31
One-Line Diagram - OLV1 (Load Flow Analysis)

Ballas 2
2.4 kW
1.28
Ballas
2.4 kW
Bus4 1.28
0.38 kV
bilga pump
2.4 kW
0.425

SW pump
2.06 4 kW

MDO pump
0.954 1.5 kW lampu rg navigation deck
0.84 kVA
0.825
FO pump lampu meja kerjai nav dec
0.786 1.5 kW 0.03 kVA
Cable 3

0.01
lamp bed light nav deck
Oil pump 0.01 0.04 kVA
0.443 0.37 kW
lampu rg main deck
1.44 kVA
1.41
compressor lamp meja kerja main deck
13.6 0.306 4.5 kW 0.12 kVA
0.041
lamp bed light main deck
Generator II2 Seawage pump 0.032 0.13 kVA
156 kW 5.49 4 kW
Cable5 lamp ruangan second deck
49.7 3.06 3.12 kVA
49.4 Ows
0.273 1.2 kW lamp meja kerja second dk
0.015 kVA
Ows2 0.005
0.273 1.2 kW lamp ruangan double botto
Generator II 2.4 kVA
156 kW Cable1
2.36 search light
49.7 Cable 4 1 kVA
49.4 8.27 Bus 7
0.38 kV
Cable 5 0.491

123
Generator I
156 kW Cable 2

49.7 49.4

Bus 3 2.16 11 kW
0.38 kV Windlass jamgkar 4
GPS 11 kW
0.05 kVA Bus9 2.16
0.38 kV
0.049
Windlass jamgkar5
speed log 11 kW
0.01 0.01 kVA
3.38 2.16
Cable 7 heading reff system
0.03 kVA Windlass Cargo3
46.4 37 kW
0.03
AIS
0.069 0.07 kVA
Windlass Cargo4
Navigation light 46.4 37 kW
0.75 kVA
0.738
horn Windlass Tangga1
0.1 kVA 1.11 5.5 kW
0.039 Steer geer control
0.05 kVA
Blower1
0.049 emergency lighting 0.37 kW
0.632
0.57 kVA
autopilot
0.337 0.1 kVA compressor 1
0.306 4.5 kW
0.098
general alarm
0.059 0.1 kVA
radar Ows 1
0.34 kVA
0.335 0.273 1.2 kW
GMDSS radio
0.6 kVA Ows 2
0.591 GMDSS radio2
0.6 kVA
Air Conditioner
0.591 echo sounder 20 kVA
0.04 kVA 19.3

0.039
ecdis console
Bus 5 0.335 0.34 kVA
0.38 kV
page 1 19:51:17 May 17, 2021 Project File: revisi desain

Anda mungkin juga menyukai