Anda di halaman 1dari 4

1. Perbedaan sifat fisikokimia bentuk kristal, amorf !

2. Spesifikasi atau mekanisme kerja suatu alat disintegrasi, beserta gambar, kekurangan
dan kelebihan suatu alat, dan contoh sediaan !

Sifat fisikokimia untuk pertimbangan rancangan produk obat adalah:

1) Kristal polimorf, solvat dan absorpsi obat.

Kristal polomorf memiliki sifat kelarutan dalam air yang lebih rendah dari pada bentuk amorf,
yang menyebabkan suatu produk diabsorpsi tidak sempurna. Selama penyiapan, beberapa
obat berinteraksi dengan pelarut membentuk suatu kristal yang disebut solvat. Air dapat
membentuk suatu kristal tertentu dengan obat yang disebut hidrat, yang mempunyai kelarutan
berbeda dibandingkan dengan bentuk anhidrat. 

2) Alat Disintegrasi

Desintegrasi didefinisikan sebagai keadaan dimana tidak ada sisa-sisa tablet kecuali
pecahan-pecahan bahan penyalut tablet yang tidak larut yang tertinggal diatas dawai
kasa alat uji. Pemeriksaan dilakukan terhadap 6 tablet, dengan menggunakan alat
penentu waktu hancur dengan memakai medium air pada suhu 36 oC sampai 38oC.

Alat uji desintegrasi yang terdiri dari tabung kaca atau plastik panjangnya 80 mm sampai 100
mm, diameter sebelah dalam 38 mm dan sebelah luar 30 – 31 mm. Bagian bawah dilengkapi
dengan kepingan dawai anti karat yang memenuhi syarat lobang ayakan 2 mm.
Cara Kerja Uji Desintegrasi Tablet

1.      Isi bejana dengan aguadest yang jumlahnya sedemikian rupa sehingga pada saat
keranjang turun permukaannya tidak tenggelam dalam cairan dan pada saat naik permukaan
bawah tidak melebihi permukaan cairan.

2.      Atur suhu larutan ± 37 oC

3.      Isi tablet 6 buah kedalam masing-masing tabung

4.      Isikan tablet yang diukur waktu hancurnya satu per satu pada 6 tabung yang ada, setelah
itu kedalam masing-masing tabung dimasukkan pula cakram yang terbuat dari plastic.

5.      Tekan tombol untuk menjalankan alat dan catat waktu pada saat tablet telah melewati
saringan yang terdapat pada setiap tabung kecuali sisa-sisa tablet yang tidak larut dalam
cairan yang digunakan.

6.      Untuk tablet biasa Farmakope Indonesia membatasinya tidak lebih dari 15 menit,
sedangkan tablet bersalut gula tidak lebih dari 60 menit.

Waktu Hancur (Desintegration tester)

Waktu hancur adalah waktu yang dibutuhkan sejumlah tablet untuk hancur menjadi
granul/partikel penyusunnya yang mampu melewati ayakan no.10 yang terdapat dibagian
bawah alat uji. Alat yang digunakan adalah disintegration tester, yang berbentuk keranjang,
mempunyai 6 tube plastik yang terbuka dibagian atas, sementara dibagian bawah dilapisi
dengan ayakan/screen no.10 mesh. Faktor-faktor yang mempengaruhi waktu hancur suatu
sediaan tablet yaitu sifat fisik granul, kekerasan, porositas tablet, dan daya serap granul.
Penambahan tekanan pada waktu penabletan menyebabkan penurunan porositas dan
menaikkan kekerasan tablet. Dengan bertambahnya kekerasan tablet akan menghambat
penetrasi cairan ke dalam pori-pori tablet sehingga memperpanjang waktu hancur tablet.
Kecuali dinyatakan lain waktu hancur tablet bersalut tidak > 15 menit. Tablet yang akan diuji
(sebanyak 6 tablet) dimasukkan dalam tiap tube, ditutup dengan penutup dan dinaik-turunkan
keranjang tersebut dalam medium air dengan suhu 37° C. Dalam monografi yang lain
disebutkan mediumnya merupakan simulasi larutan gastrik (gastric fluid). Waktu hancur
dihitung berdasarkan tablet yang paling terakhir hancur. Persyaratan waktu hancur untuk
tablet tidak bersalut adalah kurang dari 15 menit, untuk tablet salut gula dan salut nonenterik
kurang dari 30 menit, sementara untuk tablet salut enterik tidak boleh hancur dalam waktu 60
menit dalam medium asam, dan harus segera hancur dalam medium basa. Untuk menetapkan
kesesuaian batas waktu hancur yang tertera dalam masing-masing monografi. Untuk tablet
parasetamol tidak bersalut pengujian dilakukan dengan memasukkan 1 tablet pada masing-
masing tabung dari keranjang, masukkan satu cakram pada tiap tabung dan jalankan alat,
gunakan air bersuhu 37º ± 2º sebagai media kecuali dinyatakan menggunakan cairan lain
dalam masing-masing monografi. Pada akhir batas waktu seperti yang tertera dalam
monografi, angkat keranjang dan amati semua tablet: semua tablet harus hancur sempurna.
Bila 1 tablet atau 2 tablet tidak hancur sempurna, ulangi pengujian dengan 12 tablet lainnya:
tidak kurang 16 dari 18 tablet yang diuji harus hancur sempurna.

 Kekurangan alat :

 Kelebihan :

 Bentuk Sediaan :

Anda mungkin juga menyukai