Rangkuman GERD, Esofagitis, Dan Kolitis
Rangkuman GERD, Esofagitis, Dan Kolitis
1. Non Pharmacological
a. Lifestyle Modification
a. Berhenti merokok
2. Pharmacological Therapy
3. Surgical Procedure
Terapi Kolitis
1. Pengaturan Diet
i. seperti: pisang, blewah, melon, adalah jenis buah rendah serat. Buah jenis
dan tahu.
dalam sehari.
2. Terapi simptomatik
Karena biasanya pasien IBD memiliki gejala seperti diare, spasme atau nyeri,
asupan secara oral, menambah cairan NaCl 0,9% iv dan nutrisi secara iv
3. Terapi Step-wise
oral (prednison)
1. Penatalaksanaan non-farmakologik
meninggikan kepala lebih kurang 15-20 cm pada saat tidur, serta faktor-faktor
refluks, makan tidak boleh terlalu kenyang dan makan malam paling lambat 3 jam
sebelum tidur
2. Terapi Farmakologi
Terapi farmakologis GERD dilakukan dengan supresi asam. Pilihan terapi yang
a. Supresi Asam
Supresi asam merupakan terapi lini pertama pada GERD. Pilihan obat yang
Inhibitor pompa proton merupakan obat pilihan pada GERD. Dosis inisial
4 minggu. Apabila keluhan menetap, dosis dapat dititrasi naik selama 4-8
minggu hingga terjadi remisi. PPI yang dapat diberikan adalah omeprazole,
dengan PPI juga aman dilakukan pada ibu hamil. Pemberian PPI dapat
secara cepat. Obat ini juga dapat diberikan apabila inhibitor pompa proton
tidak tersedia.
3. Antasida
Antasida juga dapat diberikan untuk meredakan gejala akut secara cepat.
dilakukan titrasi turun sampai pasien mencapai kadar pH 4. Terapi ini tidak
dapat dimulai dengan PPI setelah diagnosis GERD ditegakkan Dosis inisial PPI
adalah dosis tunggal per pagi hari sebelum makan selama 2 sampai 4 minggu.
Apabila masih ditemukan gejala sesuai GERD (PPI failure), sebaiknya PPI
terapi PPI dua kali sehari selama 8 minggu) harus dikonfirmasi untuk
atau oleh faktor patologi anatomik (gangguan SEB, hiatus hernia, dsb). Apabila
terapeutik berikutnya