Knee HVLA Technique

Merupakan teknik traction thrust ekstremitas bawah pada knee joint. Teknik HVLA dapat
sangat efektif mengobati masalah musculoskeletal, kuncinya adalah memastikan pemutaran
penuh sebelum keamanan manipulasi, klinis yang rasional terkait hasil yang di inginkan dan
memastikan fisioterapis memiliki strategi rehabilitative.

Knee joint merupakan komponen anatomi dan mekanik bioaxial joint yang sederhana, secara
mekanik bergabung ketika berinteraksi bersama tibiofibular joint. Akhir proksimal tibia
merupakan permukaan yang cekung, dipisahkan oleh inter-condylar (tibial pleatu) untuk
artikulasi dengan meniscus. Disekeliling axis tibiofibular melewati axis femoral condyle yang
berguna sebagai pergerakan fleksi – ekstensi. Ketika knee full ekstensi, collateral ligament
menegang. Hal ini memberikan stabilitas pada knee saat berdiri dan sedikit rotasi dan pergerakan
lateral pada knee.

Pada Knee HVLA Technique, joint play movement yang digunakan adalah Traction of Tibio
femoral joint dengan posisi pasien hypomobility diatas bed, kaki posisi fleksi penuh dan terapis
melakukan traction dengan catatan :

1. In a limited flexion

 Arah selalu ke distal searah axis longitudinal tibiae.

 Penguluran anterior capsule
 Menambah ROM fleksi
 Indikasi minimal kontraktur

2. In a limited extention :

 Arah ke distal searah axis longitudinal tibiae.

 Penguluran posterior capsule
 Menambah ROM ekstensi

Knee joint perantara Ankle and Foot dengan Hip, berfungsi sebagai stabilitator dan penggerak.
Selama fleksi dan ekstensi, kombinasi gerakan dari rolling dang lidding terjadi diantara femur
dan menisci. Secara bersamaan, menisci didorong sedikit ke arah dorsal pada tibia selama fleksi
dank e arah ventral dengan ekstensi. Rotasi khusus dapat hanya terjadi pada normal knee ketika
knee berada pada beberapa derajat fleksi. Selama knee ekstensi, tibia berotasi eksternal. Patella
bergerak posisi proksimal pada femur selama knee ekstensi sampai kontraksi pada quadriceps
femoris.