Anda di halaman 1dari 10

ALIRAN / MAZHAB DALAM FILSAFAT PENDIDIKAN IDEALISME, REALISME,

MATERIALISME, PRAGMATISME

Dosen Pengampu :
Ana Fergina, M.Appling (Tesp)

Disusun Oleh :
Kelompok 1
1. Aqila Syifa’aturrahmah (F1142211005)
2. Elsa Dwi Ratna (F1141211023)
3. Dea Permatasari (F1142211007)
4. Rahayu Winarti (F1141211003)
5. Tiara Rahma Rani (F1141211032)
6. Yohana Brenda Christy (F1142211004)
7. Yessika Yuni Anjela (F1141211008)

PENDIDIKAN BIMBINGAN KONSELING


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadiran Tuhan yang Maha Esa yang telah
melimpahkan karunia dan rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyusun tugas makalah
Filsafat Pendidikan ini yang berjudul “Aliran / Mahzab dalam Filsafat Pendidikan Idealisme,
Realisme, Materialisme, Pragmatisme” dengan tepat waktu dan tanpa adanya hambatan.

Adapun tugas makalah ini kami buat guna untuk memenuhi tugas kuliah kami dalam
mata kuliah Filsafat Pendidikan dan menjadi dasar acuan untuk mendapatkan nilai bagi kami.
Semoga tugas makalah yang telah kami buat dengan bersama-sama ini dapat bermanfaat
dengan baik dalam proses pembelajarannya.

Dan kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada ibu Ana Fergina, M.Appling
(Tesp) selaku dosen yang mengajar kami di mata kuliah Filsafat Pendidikan ini dan beliau
lah yang telah membimbing kami dalam proses penyelesaian makalah ini.

Dan pada akhirnya kami sangat menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, kami siap menerima kritik
maupun saran dari teman-teman demi terciptanya suatu makalah yang lebih baik lagi untuk
kedepannya. Dan untuk itu kami ingin mengucapkan banyak terima kasih dan semoga karya
tulis yang kami ciptakan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Pontianak, 21 Oktober 2021

Kelompok 1

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


DAFTAR ISI ............................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1


A. Latar Belakang Masalah .......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................... 1
C. Tujuan Masalah ....................................................................................... 1
D. Manfaat Makalah ..................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................... 2
1. Aliran Idealisme ........................................................................................ 2
A. Pengertian Aliran Idealisme ............................................................... 2
B. Jenis - Jenis idealisme ......................................................................... 2
2. Aliran Realisme ......................................................................................... 3
A. Pengertian ........................................................................................... 3
B. Golongan realisme .............................................................................. 3
3. Aliran Materialisme .................................................................................. 3
A. Pengertian ........................................................................................... 3
B. Pemikiran Tokoh-Tokoh ..................................................................... 3
4. Aliran Pragmatisme ................................................................................... 4
A. Pengertian ........................................................................................... 4
B. Pemikiran Tokoh – Tokoh .................................................................. 4
C. Implementasi Pragmatisme ................................................................. 5

BAB III PENUTUP ................................................................................................. 6


A. Kesimpulan ............................................................................................... 6
B. Saran ......................................................................................................... 6

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 7

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Filsafat dalam pendidikan menurut Al-Syaibany merupakan “Pelaksanaan pandangan
falsafah dan kaidah falsafah dalam bidang pendidikan. Filsafat itu mencerminkan satu segi
dari segi pelaksanaan falsafah umum dan menitikberatkan kepada pelaksanaan prinsip-prinsip
dan kepercayaan-kepercayaan yang menjadi dasar dari falsafah umum dalam menyelesaikan
masalah-masalah pendidikan secara praktis”
Filsafat dalam pendidikan merupakan terapan dari filsafat umum, maka dalam
membahas filsafat pendidikan akan berangkat dari filsafat. Dalam arti, filsafat pendidikan
pada dasarnya menggunakan cara kerja filsafat dan akan menggunakan hasil-hasil dari
filsafat, yaitu berupa hasil pemikiran manusia tentang realitas, pengetahuan, dan nilai.
Dalam filsafat terdapat berbagai mazhab, aliran-aliran, seperti materialisme,
idealisme, realisme, pragmatisme, dan lainlain. Karena filsafat pendidikan merupakan terapan
dari filsafat, sedangkan filsafat beraneka ragam alirannya, maka filsafat dalam pendidikan
pun kita akan temukan berbagai aliran, sekurang-kurangnya sebanyak aliran filsafat itu
sendiri.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah pengertian aliran idealisme, realisme, materialisme, dan pragmatisme ?


2. Apa sajakah jenis- jenis idealisme dan golongan realisme ?
3. Bagaimana pemikiran tokoh-tokoh dalam aliran materialisme dan pragmatisme?
4. Bagaimana implementasi aliran pragmatisme?

C. Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui pengertian aliran idealisme, realisme, materialisme, dan


pragmatisme.
2. Untuk mengetahui jenis- jenis idealisme dan golongan realisme.
3. Untuk mengetahui pemikiran tokoh-tokoh dalam aliran materialisme dan
pragmatisme.
4. Untuk mengetahui implementasi dalam aliran pragmatisme.

D. Manfaat Makalah
Makalah ini disusun dengan harapan bisa bermanfaat bagi penulis dan pembaca. Juga
bermanfaat sebagai media penambah dan meningkatkan wawasan tentang aliran / mazhab
dalam filsafat pendidikan idealisme, realisme, metarialisme, pragmatisme, sehingga kita
semua dapat mengetahui dan memahami lebih dalam mengenai aliran / mazhab idealisme,
realisme, metarialisme, pragmatisme dalam filsafat pendidikan.

1
BAB II
PEMBAHASAN

1. Aliran Idealisme

A. Pengertian Idealisme
Tokoh aliran idealisme adalah Plato (427-374 SM). Idealisme adalah suatu aliran ilmu
filsafat yang mengagungkan jiwa. Idealisme memandang bahwa pengetahuan itu sudah ada dalam
jiwa kita, (berupa ide atau pikiran).

Menurut W.F. Hocking, seorang idealis mengatakan bahwa kata-kata idea-isme adalah
lebih tepat dari pada idealisme. Dengan ringkas idealisme mengatakan bahwa realitas terdiri atas
ide-ide, fikiran-fikiran, akal (mind) atau jiwa (selves) dan bukan benda material dan kekuatan.
Idealisme menekankan mind seagai hal yang lebih dahulu daripada materi.

B. Jenis-Jenis Idealisme

a. Idealisme Subyektif (Immaterialisme)


Jenis idealisme ini biasa dinamakan mentalisme atau fenomenal-isme. Jenis ini sangat tidak dapat
dipertahankan, karena paling banyak mendapat tantangan. Seorang idealis subyektif berpendirian
bahwa akal, jiwa dan persepsi-persepsinya atau ide-idenya merupakan segala yang ada. Obyek
pengalaman bukan benda material, obyek pengalaman adalah persepsi. Benda-benda seperti
bangunan dan pohon-pohonan itu ada, tetapi hanya ada dalam akal yang mempersepsikannya.

b. Idealisme Obyektif
apa yang dipikirkan itu yang kemudian ada. (Plato) bahwa dunia pada dasarnya mempunyai suatu
organisasi yang terstruktur dan ada bentuknya. Pengetahuan ditentukan oleh organisasi bentuk
yang ada di alam semesta. Pikiran meneruskan apa yang ada di sekitar kita secara sistematis dan
rasional sehinga menjadi nilai.
Contoh : apa yang ada itu yng kita pikirkan. Misalnya; kita melihat kursi kemudian kita dapat
menggambarkan bentuk kursi tersebut.
Dapat disimpulkan juga apa yang ada di pikiran itu adalah tiruan kita dapat menirukan.

c. Idealisme personal atau personalisme


Pentingnya ketertiban objektif dalam alam semesta, manusia akan selalu menyesuaikan apa yang
ada di sekitarnya sehingga terjadi ketertiban.
Contoh: orang berlalulintas tiba-tiba lampu merah, tanpa ad yang memberitahu dia berhenti.

2
2. Aliran Realisme

A. Pengertian Realisme
Istilah realisme berasal dari Bahasa Latin ”realis” yang berarti ”sungguh-sungguh,
nyata benar”. Realisme merupakan suatu aliran dalam ilmu pengetahuan. Aliran realisme
memandang obyek pengetahuan manusia terletak di luar diri manusia. Contohnya
pengetahuan tentang pohon, pengetahuan tentang binatang, pengetahuan tentang bumi,
pengetahuan tentang kota.
B. Golongan Realisme
1. Golongan Realisme Rasional
Memandang bahwa dunia rohani dan dunia materi merupakan hakikat yang asli dan abadi.
Aliran realisme rasional dibagi dua yaitu:
a. Realisme Klasik, aliran realisme klasik langsung dari pandangan Aristoteles.
Realisme merupakan aliran atau paham filsafat yang keluar tapi masih dipertahankan sampai
sekarang. Tokoh utama dan pertama aliran ini adalah Aristoteles yang hidup pada zaman
Yunani Kuno
b. Realisme Relegius, aliran realisme relegius tidak langsung, ia berkembang pada
filsafat Thomas Aquina, yaitu filsafat Kristen yang kemudian dikenal dengan aliran
Thomisme, dunia materi adalah nyata dan berada diluar orang yang mengamatinya.

2. Golongan Aliran Realisme Alam


Golongan Aliran Realisme Alam berkembangnya ilmu pengetahuan alam. Aliran realisme
alam bersifat skeptis dan eksperimentil. Aliran tersebut berpandangan bahwa dunia
disekeliling kita nyata, yang menjadi ilmu pengetahuan.

3. Aliran Materialisme

A. Pengertian Materialisme
Materialisme merupakan aliran filsafat yang menjadikan panca indera sebagai alatnya. Segala
sesuatu yang dapat ditangkap oleh panca indera adalah materialisme. Contohnya, ada seorang
laki laki yang selalu memandang wanita melalui materi kecantikan fisik semata.

B. Pemikiran Tokoh tokoh Filsafat Materialisme


 Demokritos
Ia adalah seorang ahli ilmu alam, pelopor materialisme filsafat. Yang menyatakan bahwa
tidak ada yang lain selain materi. Aliran ini mengemukakan tentang kepercayaan bahwa jiwa
atau nyawa manusia berasal dari materi halus. Menurutnya” dalam udara terdapat atom atom
jiwa maka jika kita tidak, maka kita akan mati”
 Ludwing Andreas Feuerbach
Ia mengemukakan suatu metafisika,dia adalah murid dari Hegel namun dia tidak terlalu
setuju dengan pemikiran Hagel, menurutnya materialisme adalah suatu etika yang humanistis,
dan suatu epistemology yang menjunjung tinggi pengenalan inderawi. Ia ingin mengganti
idealisme Hegel (guru Feurbach) dengan materialisme. Ia berpendapat bahwa mana mungkin

3
roh yang tidak nyata di jadikan sebagai acuan, dan yang benar dan mutlak itu adalah materi
dan manusia karena materi dan manusia sudah benar adanya.

4. Aliran Pragmatisme
A. Pengertian
Pragmatisme berasal dari kata bahasa yunani yaitu pragma yang berarti tindakan,
perbuatan. Pragmatisme adalah aliran filsafat yang berpandangan bahwa kriteria kebenaran
sesuatu ialah, apakah sesuatu itu memiliki kegunaan bagi kehidupan nyata. Oleh sebab itu
kebenaran sifatnya menjadi relatif tidak mutlak. Suatu konsep atau peraturan sama sekali
tidak memberikan kegunaan bagi masyarakat tertentu, tetapi terbukti berguna bagi
masyarakat.
Aliran pragmatisme adalah aliran yang bersedia menerima segala hal, asalkan hal tersebut
berakibat baik atau berguna. Aliran ini mementingkan kegunaan suatu pengetahuan dan
bukan kebenaran objektif dari pengetahuan. Pragmatisme akan menguji suatu pengetahuan
dan akan mengetahui kebenaran pengetahuan tersebut melalui konsekuensi dari pelaksanaan
pengujiannya. Dengan demikian, aliran pragmatisme tidak mau direpotkan dengan
pertanyaan-pertanyan seputar kebenaran yang bersifat metafisik. Tujuan pendidikannya
menggunakan pengalaman sebagai alat untuk menyelesaikan hal-hal baru dalam kehidupan
pribadi dan masyarakat.

B. Tokoh-tokoh pragmatisme dan pendapatnya mengenai pragmatisme

 Charles sandre piere (1839)


Charles berpendapat bahwa apapun yang berpengaruh bila dikatan praktis. Dibeberapa waktu
yang lain ia juga mengutarakan bahwa pragmatisme bukanlah sebuah filsafat, bukan teori
kebenaran, dan bukan metafisika, melainkan adalah suatu cara untuk manusia dalam
memecahkan masalah.

 John Dewey (1859-1952)


Dewey berpendapat bahwasannya berfilsafat guna memperbaiki kehidupan manusia dan
lingkungannya atau mengatur kehidupan manusia. Ia juga menyatakan bahwa filsafat
memberikan pengarahan dan filsafat tidak diperkenankan kebawa arus dalam ide-ide
metafisis yang tidak praktis.

 William James
Dia mengatakan secara singkat bahwa pragmatism adalah realitas yang sudah kita ketahui
berguna untukmengukur suatu kebenaran konsep seseorang yang harus mempertimbangkan
konsekuensi yang akan diterapkan paa konsep tersebut.

4
C. Implementasi pragmatisme dalam pendidikan
Proses pendidikan dalam pragmatisme bertujuan memberikan pengalaman
empiris kepada anak didik sehingga terbentuk suatu pribadi yang belajar, berbuat. Proses
demikian berlangsung sepanjang hayat. Dalam pandangan filsafat pragmatisme, anak didik
memiliki akal dan kecerdasan. Artinya anak didik secara naluriah dan amaliah memiliki
kecenderungan untuk tetus berkreatif dan dinamis dalam perkembangan zaman. Anak didik
memiliki bekal untuk menghadapi dan memecahkan problematika-problematika. Maka dalam
pembelajarannya, pendidikan pragmatisme selalu menekankan pada pengalaman hidup dan
cara menghadapi masalah dimanapun peserta didik itu tinggal, agar nantinya peserta didik
dapat berfikir kritis dan berhasil beradaptasi dengan perubahanperubahan kehidupan dunia.
Peranan guru dalam pendidikan pragmatisme adalah sebagai pengawas dan pembimbing
dalam pembelajaran pengalaman tanpa mengganggu minat kebutuhan siswa. Dan sekolah
harus mampu menyesuaikan segala aspek, karena perannya sebagai tempat untuk
mengajarkan pengalaman kehidupan yang terus berubah-ubah dan seharusnya sekolah juga
lebih mengedepankan muatan penglaman pembelajaran dibanding muatan materi dan nilai
akhir.

5
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pemahaman yang telah dilakukan dapat disimpulkan beberapa hal yaitu:
 Idealisme adalah suatu aliran ilmu filsafat yang mengagungkan jiwa. Idealisme
memandang bahwa pengetahuan itu sudah ada dalam jiwa kita, (berupa ide atau
pikiran).
 Realisme merupakan suatu aliran dalam ilmu pengetahuan.
 Materialisme merupakan aliran filsafat yang menjadikan panca indera sebagai
alatnya.
 Pragmatisme adalah aliran filsafat yang berpandangan bahwa kriteria kebenaran
sesuatu ialah, apakah sesuatu itu memiliki kegunaan bagi kehidupan nyata
mengenai aliran Idealisme, Aliran Realisme, Aliran Materialisme, Aliran Pragmatisme
empat hal tersebut saling berkaitan yaitu mempunyai tujuan yang sama untuk mencari
pengetahuan kebenaran.

B. Saran

Dalam materi yang kami sampaikan kami berharap agar kita semua memahami dan
mengetahui Aliran / Mazhab dalam Filsafat Pendidikan Idealisme, Realisme, Materalisme,
Pragmatisme.

6
DAFTAR PUSTAKA

Drs. H. Abd. Muis, MM (2015). http://digilib.iain-jember.ac.id/424/1/9. Buku%3B Filsafat Dalam


Pendidikan.pdf. Diakses pada 18 oktober 2021.

Reni Nazta (2013). https://pt.slideshare.net/reninazta/aliran-aliran-filsafat-pendidikan . Diakses


pada 18 Oktober 2021.
Jalaluddin dan Abdullah Idi. 2002. Filsafat Pendidikan Manusia, Filsafat dan Pendidikan.
Jakarta: Gaya Media Pratama.

Ramayulis dan Samsul Nizar. 2010. Filsasafat Pendidikan Islam Telaah Sistem Pendidikan
dan Pemikiran Para Tokoh. Jakarta: Kalam Mulia

Margareta eka. 2020.pengertian pragmatism dan tokoh tokoh pragmatism. Jakarta: kompasiana

http://eprints.umsida.ac.id/7571/1/Makalah-Filsafat-A2-Pragmatisme.pdf

Anda mungkin juga menyukai