Anda di halaman 1dari 5

Nomor : DG.01.02/1.

2/4826 /2021 18 November 2021


Sifat : segera
Lampiran : 1(satu) berkas
Hal : Sosialisasi Sistem Bursa Kerja Tenaga Kesehatan

Yth.
1. Direktur Poltekkes Kemenkes Palu
2. Direktur Poltekkes Kemenkes Kendari
3. Direktur Poltekkes Kemenkes Maluku
4. Direktur Poltekkes Kemenkes Ternate
5. Direktur Poltekkes Kemenkes Jayapura
6. Direktur Poltekkes Kemenkes Sorong

Salah satu upaya pemenuhan tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan oleh
pemerintah adalah menyediakan informasi kebutuhan tenaga kesehatan pada pasar kerja melalui
media website. Upaya memenuhi kebutuhan informasi tersebut, Pusat Perencanaan dan
Pendayagunaan SDM Kesehatan mengembangkan Sistem Bursa Kerja Tenaga Kesehatan online
yang bertujuan memfasilitasi pertemuan antara pencari kerja (tenaga kesehatan) dengan instansi
pemberi kerja.
Sehubungan hal tersebut, kami mengharapkan kesediaan Saudara untuk dapat
mengikuti kegiatan Sosialisasi Bursa Kerja Tenga Kesehatan dan meneruskan surat
undangan Sosialisasi Bursa Kerja Tenaga Kesehatan kepada alumni/lulusan tenaga
kesehatan agar dapat mengikuti kegiatan tersebut, yang akan dilaksanakan secara daring pada:

No. Hari/Tanggal Provinsi Waktu Zoom Meeting


1 Senin/22 Kalimantan Utara Meeting ID:
November 2021 Sulawesi Tengah 88074602473
Passcode:
Sulawesi Tenggara 246947
Maluku 09.00 WIB – 16.00 WIB
Maluku Utara (jadwal terlampir)
2 Rabu/24 Papua Meeting ID:
November 2021 Papua Barat 84006411169
Passcode:
405587

Untuk mengikuti kegiatan secara daring, peserta sosialisasi menggunakan identitas


dengan format sebagai berikut :
- Peserta instansi pemberi kerja harap menggunakan format: nama_unitkerja (contoh:
dahlia_dinkes_kab)
- Alumni/tenaga kesehatan (Pencari Kerja) menggunakan format: nama_alumni_nama
perguruan tinggi (contoh: dahlia_alumni_poltekkesmedan)

Bagi peserta alumni/lulusan tenaga kesehatan (Pencari Kerja) yang mau langsung
mendaftar dalam Sistem Bursa Nakes agar mempersiapkan berkas berupa dokumen soft copy
dalam bentuk PDF (maksimal 250 kb) yaitu KTP, KK, Kartu Keluarga, Kartu BPJS, STR, Transkrip
Nilai, Ijazah, Sertifikat Pelatihan (bila ada) dan Pas Foto dalam bentuk JPG. Berkas-berkas
tersebut di upload pada Sistem Bursa Nakes (www.bursanakes.kemkes.go.id).
Untuk konfirmasi lebih lanjut dapat menghubungi Pusat Perencanaan dan
Pendayagunaan SDMK melalui email bursanakes.kemkes@gmail.com

Demikian, atas perhatian dan kerjasama yang baik diucapkan terima kasih.

Kepala Pusat Perencanaan dan


Pendayagunaan SDM Kesehatan,

Dr. dr. Irmansyah, Sp.KJ(K)


NIP 196201231986111001
JADWAL SOSIALISASI
SISTEM BURSA KERJA TENAGA KESEHATAN

Waktu Kegiatan Keterangan


09.00-09.30 WIB Arahan dan Pembukaan Kepala Pusat Perencanaan
dan Pendayagunaan SDM
Kesehatan

09.30-10.00 WIB Pemaparan “Sosialisasi Sistem Bursa Koordinator Bidang


Kerja Tenaga Kesehatan” Perencanaan SDM Kesehatan

10.00-12.00 WIB Tutorial Sistem Bursa Kerja Tenaga Reza Misbakhul Munir
Kesehatan untuk Pemberi Kerja

12.00-13.00 ISHOMA

13.00-15.00 WIB Tutorial Sistem Bursa Kerja Tenaga Reza Misbakhul Munir
Kesehatan untuk Pencari Kerja

15.00-16.00 WIB Kesimpulan dan Penutup Koordinator Bidang


Perencanaan SDM Kesehatan

Jakarta, November 2021

ttd

Panitia
KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE)
SOSIALISASI SISTEM BURSA KERJA TENAGA KESEHATAN

A. LATAR BELAKANG
Pada undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan mengamanatkan bahwa
pemerintah bertanggung jawab atas ketersediaan sumber daya di bidang kesehatan yang adil
dan merata bagi seluruh masyarakat untuk memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya. Sumber daya yang dimaksud adalah tenaga kesehatan, fasilitas pelayanan
kesehatan, perbekalan kesehatan, serta teknologi dan produk teknologi. Tenaga kesehatan
menjadi salah satu sumber daya dibidang kesehatan yang sangat strategis dimana jika terjadi
kekurangan tenaga kesehatan, baik jumlah, jenis dan distribusinya menimbulkan dampak
terhadap rendahnya akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan berkualitas.
Arah kebijakan dan strategi Kementerian Kesehatan didasarkan pada arah kebijakan dan
strategi nasional sebagaimana tercantum di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN) 2015-2019, yaitu akses dan mutu pelayanan kesehatan semakin mantap.
Untuk menjamin dan mendukung pelaksanaan upaya tersebut perlu perencanaan
pengembangan pendayagunaan tenaga kesehatan yang efektif dan efisien dan diyakini
memiliki daya ungkit besar terhadap peningkatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Salah
satu syarat untuk memberikan pelayanan yang berkualitas adalah tersedian tenaga yang cukup
pada fasilitas pelayanan kesehatan.
Berdasarkan data Dokrenbut tahun 2020 kekurangan tenaga kesehatan pada fasilitas
pelayanan kesehatan yaitu puskesmas kekurangan tenaga kesehatan 28.296 orang, RS
Pemerintah dan RS Non Pemerintah 54.595 orang. Kekurangan tenaga kesehatan tersebut
tentu kan mempengaruhi kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Kekurangan
tenaga kesehatan dewasa ini tentu sangat ironis karena lain pihak, institusi pendidikan tenaga
kesehatan di Indonesia memproduksi tenaga kesehatan yang cukup banyak setiap tahun, yaitu
dokter 11.500 per tahun, dokter gigi 3.500 per tahun, perawat 47.500 per tahun, bidan 63.000
per tahun, kesmas 10.250 per tahun, Kesling 1.500 per tahun, Gizi 3000 per tahun, dan
apoteker 3.300 per tahun.
Pemenuhan kebutuhan tenaga kesehatan pada hakikatnya bertujuan untuk memberikan
pelayanan publik, yaitu memberikan berbagai pelayanan yang diperlukan oleh masyarakat.
Kementerian Kesehatan sebagai salah satu lembaga pemerintah (penanggung jawab urusan
kesehatan), telah melakukan berbagi upaya pemenuhan kebutuhan tenaga kesehatan
diantaranya adalah program PTT, Penugasan Khusus Berbasis Tim dan Individu (Nusantara
Sehat), Wajib Kerja Dokter Spesialis, dan penempatan Residen Senior (model pendayagunaan
secara temporer). Namun kekurangan tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan
masih terjadi. Oleh karena itu perlu dikembangkan model pendayagunaan melalui Bursa Kerja
Tenaga Kesehatan, yang dapat menyediakan informasi kebutuhan tenaga kesehatan secara
online pada fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah (puskesmas, rumah sakit pemerintah,
instansi kesehatan pemerintah), swasta (rumah sakit swasta, klinik swasta, balai pengobatan,
klinik perusahaan swasta) dan instansi kesehatan lainnya yang membutuhkan tenaga
kesehatan baik dalam negeri maupun luar negeri.
Model pendayagunaan tenaga kesehatan melalui Bursa Kerja Tenaga Kesehatan
merupakan sarana yang menyediakan informasi kebutuhan tenaga kesehatan di pasar kerja
secara online pada multi sektor secara luas, dengan melibatkan secara aktif tenaga kesehatan
(pencari kerja), fasilitas kesehatan pemerintah dan swasta serta para pemangku kepentingan
lainnya. Hal tersebut diyakini memiliki daya ungkit terhadap pemenuhan kebutuhan tenaga
kesehatan secara menyeluruh dan permanen.
Model pendayagunaan tenaga kesehatan melalui Bursa Kerja Tenaga Kesehatan
merupakan sarana yang menyediakan informasi kebutuhan tenaga kesehatan di pasar kerja
telah mempertimbangkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi terkini. Penggunaan
teknologi informasi dan komunikasi dapat memberikan kemudahan akses informasi
kebutuhan tenaga kesehatan pada pasar kerja yang sangat cepat, dapat diakses dengan mudah
dari mana saja dan kapan saja, serta penggunaannya praktis dan fleksibel. Hal tersebut sesuai
dengan era industri 4.0, dimana para lulusan tenaga kesehatan dapat memanfaatkan media
internet (mobile/laptop/komputer) untuk memperoleh informasi peluang kerja secara luas
sesuai dengan kompetensi yang dimiliki.
Berdasarkan data per Oktober 2021, jumlah pemberi kerja yang sudah terverifikasi
sebanyak 31 fasyankes dan yang telah membuka lowongan kerja sebanyak 39 (tiga puluh
sembilan) lowongan kerja. Sementara jumlah pencari kerja sebanyak 693 orang yang sudah
mengisi biodata dan sudah terverifikasi sebanyak 470 orang pencari kerja.

B. TUJUAN
Mensosialisasikan Sistem Bursa Kerja Tenaga Kesehatan kepada pemberi kerja bidang
kesehatan, pencari kerja bidang kesehatan dan stakeholder terkait.

C. HASIL YANG DIHARAPKAN


Sistem Bursa Kerja Tenaga Kesehatan dapat langsung dimanfaatkan oleh pemberi kerja dan
pencari kerja maupun stakeholder terkait, sehingga pemberi kerja dan pencari kerja dapat
menjadi pengguna sistem.

D. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN


Pertemuan Sosialisasi Sistem Bursa Kerja Tenaga Kesehatan dilaksanakan secara luring dan
daring pada:
1. Provinsi Provinsi Kalimantan Utara, Provinsi Sulawesi Tengah, Provinsi Sulawesi Tenggara,
Provinsi Maluku dan Provinsi Maluku Utara dilaksanakan secara daring pada tanggal 22
November 2021
2. Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat dilaksanakan secara daring pada tanggal 24
November 2021

E. MEKANISME KEGIATAN
1. Arahan dan Pembukaan oleh Kepala Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM
Kesehatan
2. Penyajian materi “Sosialisasi Sistem Bursa Kerja Tenaga Kesehatan” oleh Kepala Bidang
Perencanaan SDM Kesehatan
3. Penyajian materi “Tutorial Sistem Bursa Kerja Tenaga Kesehatan untuk Pemberi Kerja”
oleh Reza Misbakhul Munir
4. Penyajian materi “Tutorial Sistem Bursa Kerja Tenaga Kesehatan untuk Pencari Kerja” oleh
Reza Misbakhul Munir
5. Diskusi dan Tanya Jawab
F. PESERTA
Peserta pada kegiatan sosialisasi sistem bursa kerja tenaga kesehatan terdiri dari:
1. Dinas Kesehatan Provinsi
2. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
3. Badan Kepegawaian Daerah Provinsi
4. Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten/Kota
5. Rumah Sakit Pemerintah dan Swasta
6. Institusi Pendidikan beserta alumni
7. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Provinsi beserta anggota/alumni/lulusan tenaga kesehatan
8. Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Provinsi beserta anggota/alumni/lulusan tenaga
kesehatan
9. Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Provinsi beserta anggota/alumni/lulusan tenaga
kesehatan
10. Persatuan Perawat Nasional Indonesai (PPNI) Provinsi beserta anggota/alumni/lulusan
tenaga kesehatan
11. Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Provinsi beserta
anggota/alumni/lulusan tenaga kesehatan
12. Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Provinsi beserta anggota/alumni/lulusan tenaga kesehatan
13. Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) Provinsi beserta anggota/alumni/lulusan tenaga
kesehatan
14. Ahli Teknologi Laboratorium Medik Indonesia (PATELKI) Provinsi beserta
anggota/alumni/lulusan tenaga kesehatan
15. Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI) Provinsi beserta anggota/alumni/lulusan tenaga
kesehatan
16. Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan (HAKLI) Provinsi beserta anggota/alumni/lulusan
tenaga kesehatan
17. Ketua Perhimpunan Sarjana Kesehatan Masyarakat Indonesia (PERSAKMI)
18. Ketua Ikatan Elektromedis Indonesia (IKATEMI)
19. Satuan Kerja di Lingkungan Kementerian Kesehatan

G. PENANGGUNG JAWAB KEGIATAN


Penanggung jawab kegiatan ini adalah Koordinator Bidang Perencanaan SDM Kesehatan
Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan.

H. PEMBIAYAAN
Biaya pelaksanaan kegiatan Sosialisasi Sitem bursa kerja tenaga kesehatan bersumber dari
DIPA Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan nomor SP DIPA-
024.12.1.626320/2021.

I. PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan (KAK) ini disusun untuk dapat digunakan sebagai acuan dalam
pelaksanaan kegiatan Sistem Bursa Kerja tenaga kesehatan.

Koordinator Bidang Perencanaan SDM


Kesehatan,

drg. Angger Rina Widowati, MKM


NIP 196701031993012001

Anda mungkin juga menyukai