Anda di halaman 1dari 82

MUDAH BELAJAR

MATEMATIKA
(BUKU GURU)

SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL


Untuk SMK/MAK kelas X Perhotelan
Kurikulum 2013
Berbasis Realistic Mathematic Education

EKA FATMA YANTI


Surat untuk Guru

Bapak/Ibu Yth...
Selamat bertemu dalam pelajaran matematika pada topik Sistem Persamaan Linear Dua
Variabel (SPLDV). Topik ini disusun berbasis Pendekatan Realistic Mathematics Educations (RME)
suatu model dalam pengajaran matematika yang dikembangkan berbasis masalah yang dekat dengan
siswa. Melalui RME ini siswa akan belajar konsep-konsep matematika berdasarkan masalah-masalah
di sekitar mereka.
Ada lima unit (pelajaran) yang akan dipelajari siswa dalam buku ini, yaitu: menyusun model
matematika, menylesaikan SPLDV dengan metode eliminasi, substitusi, gabungan dan grafik..
Dalam setiap unit (pelajaran) Ibu/bapak akan menemui komponen-komponen berikut:
Tujuan : menerangkan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dalam setiap unit.
Aktivitas Siswa : menerangkan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan siswa dalam
pembelajaran.
Alokasi Waktu : menerangkan perkiraan waktu yang akan dibutuhkan siswa untuk proses belajar
mengajar.
Sumber, alat dan Bahan Pembelajaran : berisi rincian sumber, alat/bahan serta alat peraga yang
dibutuhkan selama proses belajar mengajar.
Kegiatan Pembelajaran : berisi langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan Pendekatan RME
Aktifitas Pembelajaran : berisi aktifitas-aktifitas yang digunakan untuk mempelajari materi,
menerangkan prediksi jawaban siswa, serta antisipasi guru terhadap prediksi jawaban siswa.
Materi : menerangkan konsep-konsep matematika yang akan dipelajari dalam setiap unit
pemebelajaran.
Ayo Diskusi : berisi pertanyaan-pertanyaan yang mengarahkan siswa untuk mencapai kesimpulan
dari materi yang diajarkan
Ayo Berlatih : menerangkan latihan yang digunakan siswa untuk membangun pengetahuannya
tentang materi.
Ibu/Bapak guru terima Kasih atas kerja samanya dalam mengimplementasikan buku ini.
Semoga Ibu/bapak terinspirasi dengan ide-ide yang dikembangkan di sini dan semoga sukses dalam
menjalankan tugas-tugas.
Hormat Saya,
EKA FATMA YANTI

Surat untuk Guru i


Daftar Isi

Surat Untuk Guru. .................................................................................................................................... i


Daftar Isi .................................................................................................................................................... ii
Narasi Awal Bab ...................................................................................................................................... iii
Silabus ........................................................................................................................................................ iv
Peta Konsep ……………………………................................................................................................................. v
Narasi Tokoh Matematika ................................................................................................................... vi
Bab I Memahami Konsep Persamaan Linear Dua Variabel ........................................................... 1
Bab II Menyelesaikan SPLDV dengan Metode Eliminasi ................................................................. 13
Bab III Menyelesaikan SPLDV dengan Metode Substitusi ................................................................ 29
Bab IV Menyelesaikan SPLDV dengan Metode Gabungan ................................................................ 46
Bab V Menyelesaikan SPLDV dengan Metode Grafik ........................................................................ 60
Bab VI Merangkum .............................................................................................................................................. 68

ii Daftar Isi
Narasi Awal Bab

Tiket Kereta Api Pak Andi membeli empat tiket kereta api
Turangga. Biaya yang Pak Andi keluarkan
sebesar Rp1.696.000,00. Di saat yang
Beberapa tahun ini, kita tidak lagi merasakan sama, Bu Aminah yang seusia dengan Pak
naik kereta api dengan penumpang yang Andi beserta ibu mertuanya ingin
penuh sesak. Selain karena diberlakukannya mengunjungi suaminya yang bekerja di
penjualan tiket secara online, beberapa Surabaya. Bu Aminah membeli dua tiket
perubahan lainnya adalah pemeriksaan seharga Rp828.000,00.
kesamaan tiket dengan identitas calon
penumpang. Bagaimanakah cara kalian mengetahui
harga tiket untuk penumpang yang
Ketentuan umum penumpang kereta api berusia di atas 60 tahun dengan
terbaru yang berlaku sejak 1 Januari 2015 menggunakan aljabar? serta Bagaimana
perlu diketahui oleh seluruh masyarakat luas aljabar dapat membantu kita untuk
pencinta Kereta Api agar mendapat membuat model masalah di atas tanpa
pelayanan mudah dan cepat. Salah satu kesulitan? Untuk mengetahuinya, pelajari
aturan adalah penumpang berusia di atas 60 bab ini dengan baik.
tahun berhak atas reduksi tarif sebesar 20%.

Pak Andi dan istrinya yang sudah berusia 40-


an tahun, mengajak kedua orangtuanya
pulang ke kampung halaman di Surabaya
dengan naik kereta api dari Stasiun Bandung.

Daftar Isi iii


Silabus

Kata Kunci

 Variabel
 Persamaan linear dua variabel
 Sistem persamaan linear dua variabel

Kompetensi Dasar

3.5 Menjelaskan sistem persamaan linear dua variabel dan penyelesaia


yang dihubungkan dengan masalah kontekstual.
4.5 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan
linear dua variabel.

Pengalaman Belajar
1. Membuat persamaan linear dua variabel.
2. Menentukan selesaian persamaan persamaan linear dua variabel.
3. Membuat model matematika dari masalah sehari-hari yang
berkaitan dengan sistem persamaan linear dua variabel.
4. Menyelesaikan masalah nyata yang berkaitan dengan sistem
peramaan linear dua variabel.

iv Silabus
Peta Konsep

Sistem Persamaan
Linier Dua Variabel
(SPLDV)

Bentuk Umum Penyelesaian Penerapan


SPLDV SPLDV SPLDV

Metode Metode Metode Metode


Eliminasi Subtitusi Eliminasi Grafik

Peta Konsep v
Diophantus (250 SM – 200 SM) dan
Persamaan Linear Dua Variabel
Persamaan linear dua variabel berkaitan erat dengan persamaan
Diophantine. Persamaan ini pertama kali dipelajari oleh seseorang
bernama Diophantus yang menghabiskan hidupnya di Alexandria.
Diophantus juga dikenal dengan julukan “Bapak Aljabar”. Namun
julukan itu kemudian disandang oleh Al-Khawarizmi tentunya. Dia
merupakan seorang matematikawan Yunani yang bermukim di
Iskandaria. Pada waktu itu Alexandria adalah pusat pembelajaran
Matematika.
Semasa hidupnya Diophantus terkenal karena karyanya yang berjudul Arithmetica. Arithmetica adalah suatu
pembahasan analitis teori bilangan berisi tentang pengembangan aljabar yang dilakukan dengan membuat
persamaan. Persamaan-persamaan tersebut dikenal sebagai Diophantine Equation (Persamaan Diophantine).
Persamaan deophantine merupakan suatu persamaan yang mempunyai solusi yang diharapkan berupa
bilangan bulat. Persamaan Diophantine tidak harus berbentuk persamaan linear, tetapi bisa saja persamaan
kuadrat, kubik, atau lainnya selama mempunyai solusi bilangan bulat. Bentuk paling sederhananya adalah:

ax + by = c
a, b koefisien dan c konstanta bulat yang diberikan. Penyelesaian persamaan
Diophantine adalah semua pasangan bilangan bulat (x, y) yang memenuhi
persamaan ini. Jika d adalah FPB dari a dan b, agar persamaan di atas mempunyai
solusi, maka d harus dapat membagi c. Terkadang dalam menentukan pasangan
bilangan bulat yang memenuhi persamaan, kita harus mencoba-coba dan pandai
menentukan pola dari selesaiannya.

Hikmah yang dapat diambil dari biografi Diophantus


Menyelesaikan masalah tidaklah semudah menyelesaikan perkalian dengan
mencongak. Kita harus menentukan strategi yang tepat untuk menyelesaikannya.

Terkadang kita dihadapkan dengan masalah yang selesaiannya tidak tunggal.


Oleh karena itu, jangan pernah menyerah untuk menggali informasi lebih dalam
sehingga mendapatkan selesaian lainnya.

vi Narasi Tokoh Matematika


Aktifitas

1
Memahami Konsep Persamaan Linear Dua Variabel

Dalam Aktifitas 1 ini, siswa akan mempelajari konsep persamaan


linear dua variabel. Selain itu, siswa akan mempelajari cara membuat
model matematika yang berkaitan dengan persamaan linear dua
variabel. Ketika memahami konsep persamaan linear dua variabel,
siswa digiring dari konsep yang sudah mereka ketahui sebelumnya.
Terakhir, siswa dibimbing untuk dapat menguji selesaian dari suatu
persamaan linear dua variabel.
PENDAHULUAN
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran RME pada pertemuan ini, siswa diharapkan:
1. Mampu menemukan konsep PLDV dan SPLDV
2. Mampu menguraikan permasalahan SPLDV dalam bentuk dan variabel

B. Aktifitas Siswa
Proses penemuan konsep SPLDV terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan siswa yaitu :
1. Siswa mengeksplorasi masalah kontekstual yang ada pada aktifitas 1.1 dan 1.2, sehingga
diharapkan siswa dapat menyelesaikan masalah tersebut dengan menggunakan model
matematika non formal atau formal.
2. Siswa diminta untuk memodelkan dan menyelesaikan masalah kontekstual dengan
menggunakan model matematika non formal dan formal menggunakan pengetahuan yang
dimiliki oleh siswa sebelumnya agar dapat menjawab masalah 1 dan 2.
3. Adanya pengetahuan awal yang dimiliki siswa diharapkan siswa mampu menyelesaikan
masalah 1 dan 2 dan mampu menyelesaikan masalah berikutnya pada pertemuan
selanjutnya.
4. Siswa mempresentasikan jawaban pada siswa lain, siswa diberikan kesemptan untuk
bertanya atau menanggapi hasil presentasi temannya sehingga terjadi interaksi antar
siswa.
5. Siswa mampu mengaitkan masalah 1 dan 2 untuk menyelesaikan permasalahan lain
terkati dengan SPLDV.

C. Alokasi Waktu
Perkiraan waktu yang dibutuhkan dalam 1 (satu) kali pertemuan adalah 2 x 40 menit

D. Sumber, Alat dan Bahan Pembelajaran


1. Sumber Pembelajaran
a. Buku Guru Berbasis Realistic Mathematics Education (RME) untuk Materi SPLDV.
b. Buku referensi lain
2. Alat dan Bahan Pembelajaran
a. Buku Siswa Berbasis Realistic Mathematics Education (RME) untuk Materi SPLDV.
b. Kertas Warna (Hitam, Coklat, Hijau dan Merah)
c. Gunting
d. Rol
e. Lem

Aktifitas 1 2
PENDAHULUAN
E. Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan untuk mengkonstruksi norma sosial dalam kelas
Sebelum memulai pembelajaran, terlebih dahulu guru menjelaskan kepada siswa
mengenai tata cara pembelajaran yang akan dilakukan, sebagai berikut.
a. Jika ada siswa yang ingin bertanya, mengemukakan pendapat, atau menjawab
pertanyaan baik dari guru maupun siswa lain, sebaiknya mengangkat tangan terlebih
dahulu. Sedangkan siswa lain duduk tenang dan mendengarkan dengan baik. Ketika
siswa lain ingin berpendapat, maka melakukan hal serupa.
b. Ketika guru bertanya kembali kepada siswa bukan berarti jawaban yang diberikan
tersebut salah. Guru hanya ingin mengetahui pemahaman siswa dalam menjawab soal
baik lewat tulisan maupun penjelasan lisan.
c. Ketika sedang terjadi diskusi kelompok maupun kelas, maka semua siswa berhak untuk
mengemukakan idenya.
d. Jika ada siswa yang sedang mengemukakan pendapat atau melakukan kesalahan, maka
siswa lain tidak boleh tertawa.
2. Eksplorasi Masalah
a. Guru memberikan salam dan mengawali pembelajaran dengan berdoa
b. Apersepsi : Pada tahap apersepsi guru mengajukan beberapa pertanyaan terkait dengan
Persamaan Linear Satu Variabel (PLSV), misalnya “apakah kalian pernah
memperlajari tentang PLSV? Apa yang kalian pelajari tentang PLSV?”. Guru
memberikan masalah kontekstual untuk melihat respon siswa mengenai PLSV
sehingga guru bisa meninjau sejauh mana ingatan siswa mengenai PLSV. Masalah
yang diberikan pada bagian apersepsi adalah sebagai berikut :
“Tama dan Tika adalah dua kakak beradik, Hari ini Tika berusia 4 tahun. Jika umur
Tama dan Tika dijumlahkan hasilnya ada 10 tahun. Berapakah umur Tama saat ini”
Kemudian guru akan memberikan pertanyaan pemicu agar siswa dapat menemukan
penyelesaian dari masalah tersebut seperti:
1) Apa yang kalian ketahui tentang umur Tama dan Tika ?
2) Coba misalkan umur Tama dengan x tahun, seperti apa bentuk persamaan yang
Ananda peroleh ?
3) Berapakah umur Tama saat ini ?
4) Bentuk persamaan yang Ananda dapatkan disebut persamaan apa ? dan kenapa
disebut PLSV?

3 Aktifitas 1
PENDAHULUAN
c. Guru diinformasikan materi pelajaran hari ini yaitu SPLDV, metode pembelajaran
yang digunakan dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
d. Setelah siswa mengingat kembali mengenai PLSV guru memberikan motivasi dengan
menjelaskan bahwa SPLDV sangat bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari, misalkan
menentukan harga barang, menentukan ukuran panjang dan lebar suatu bidang
berbentuk persegi ataupun persegi panjang.
e. Guru memaparkan suatu permasalahan realistik yang berkaitan dengan materi SPLDV
kepada siswa. Masalah kontekstual yang dapat dimunculkan dalam aktivitas ini
terdapat pada Masalah 1 dan Masalah 2.
f. Secara klasikal siswa mengamati dan mencermati materi yang disajikan berhubungan
dengan menyelesaikan masalah sehari-hari tentang sistem persamaan linear dua
variabel yang disajikan pada buku siswa.
g. Siswa didorong untuk mengajukan pertanyaan terkait hal-hal yang diamati atau
dicermati.
h. Guru memberikan kebebasan kepada siswa untuk memodelkan dan memecahkan
masalah tersebut menggunakan pengetahuan yang dimiliki oleh siswa.
i. Guru memotivasi siswa dan memberikan penekanan kepada siswa bahwa “dalam
memodelkan matematika tidak harus menggunakan variabel x atau y. Kita bebas
memilih, intinya konsisten dalam penggunaannya.
j. Guru memberikan topangan kepada siswa yang mengalami kesulitan untuk
menyelesaikan masalah berupa pertanyaan yang bersifat memancing siswa untuk
menemukan jawabannya sendiri.
k. Siswa yang mengalami kesulitan dalam pemisalan terlebih dahulu menggunakan
gambar atau simbol berdasarkan masalah yang diketahui. selanjutnnya meminta siswa
membuat model matematika dan menyelesaikan model tersebut agar dapat menjawab
masalah 1 dan masalah 2.
l. Selesai menyelesaikan masalah, guru meminta beberapa siswa mempresentasikan
jawaban di depan kelas. Guru memberikan kesempatan kepada semua siswa untuk
bertanya atau menanggapi hasil presentasi temannya sehingga terjadi interaksi antar
siswa untuk saling membagi pengetahuan.
m. Siswa diberikan kesempatan untuk memikirkan kembali tentang konsep atau
pengertian PLDV. Guru menegaskan kembali tentang defenisi PLDV dengan
menanyakannya kepada siswa. kemudian membuat kesimpulan materi bersama-sama.

Aktifitas 1 4
Menemukan Konsep Persamaan Linear Dua AKTIFITAS

Variabel Melalui Masalah Paket Kopi dan Teh 1.1

Pada aktivitas ini guru akan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan
konsep PLDV dengan mendapatkan pasangan kopi dan teh yang akan ditemukan oleh siswa, siswa
secara informal akan menentukan jumlah masing-masing Kopi dan Teh Khas Kerinci yang bisa
ditemukan oleh siswa. Selain itu masalah kontekstual yang diberikan ini akan membimbing siswa
menemukan bahwa ada dua hal berbeda yang akan mereka bandingkan dalam PLDV.

Kopi Kerinci dan Teh Kayu Aro Minuman Khas Kerinci


Kebun kopi di Kabupaten Kerinci terletak Siapa yang menyangka kalau Teh Kayu
di tiga kecamatan, yaitu Kayu Aro, Kayu Aro di Jambi, adalah teh kualitas no. 1 di
Aro Barat, dan Gunung Tujuh. dunia? Teh Ty Poo, perusahaan Inggris
Perkebunan kopi di daerah ini berada produsen teh premium dunia, yang
pada ketinggian 900 hingga 1.200 mdpl. terkenal di Inggris memakai bahan baku
Jenis tanaman yang dibudidayakan di Teh Kayu Aro, dimana memasok produk
sini adalah jenis arabika. Karakter kopi teh ke keluarga bangsawan di Eropa.
kerinci adalah rasanya yang asam seperti Bukan hanya itu Ratu Belanda sejak
lemon, namun meninggalkan rasa manis Ratu Wihelmina, Ratu Juliana hingga
yang bertahan lama di mulut. Biji yang Ratu Beatrix adalah penikmat teh kayu
diproses dengan honey cenderung terasa aro ini. Pucuk teh pilihan menghasilkan
lebih manis dan soft. Namun, prosesnya teh berwarna orange bening dengan rasa
lebih lama dan lebih langka di pasaran. kental di lidah dan bertahan lama yang
- Indonesia. dihasilkan oleh dataran tinggi Kayu Aro,
Kerinci - Jambi, Sumatera

Sumber : https://www.tokopedia.com/rendangibuera/teh-hitam-kayu-aro-premium-quality-1 dan


https://www.blanja.com/katalog/p/fnb/kopi-arabika-alko-kayu-aro-kerinci-oleh-oleh-jambi-22104602

DK merupakan distributor Kopi dan Teh Khas Kerinci untuk di ekspor ke luar
negeri. Dia berencana memaketkan Kopi dan Teh tersebut 8 Kardus/Paket .
Berapa kardus masing-masing Kopi dan Teh Khas Kerinci yang mungkin
dipaketkan ? tuliskan semua kemungkinannya ?
Catatan : terdapat kemungkinan paket hanya berisi Kopi saja atau Teh saja.

5 Aktifitas 1
Ada beberapa aktfitas siswa yang diharapkan dalam menyelesaikan masalah ini:
1. Siswa membagi kertas warna hitam (kopi) dan warna coklat (teh) menjadi beberapa potong,
kemudian menyusun paket tersebut dengan menyusun kertas tersebut menjadi 8 buah.
2. Siswa menggunakan bantuan tabel, kemudian menyusun kertas hitam dan kertas coklat pada
tabel sehingga berjumlah 8.
3. siswa langsung menuliskan jumlah kopi dan teh yang memungkinkan sehingga berjumlah 8.

Prediksi Pemikiran Siswa:

Dugaan pemikian siswa tentang aktivitas 1 adalah:


1. Siswa menyatakan masalah dalam bentuk :
Kopi
Teh
Kopi dan Teh Khas Kerinci = 8 buah
1 2 3 4 5 6 7 8
1 2 3 4 5 6 7 1
1 2 3 4 5 6 1 2
1 2 3 4 5 1 2 3
1 2 3 4 1 2 3 4
1 2 3 1 2 3 4 5
1 2 1 2 3 4 5 6
1 1 2 3 4 5 6 7
1 2 3 4 5 6 7 8

Pasangan Paket (8,0) (7,1) (6,2) (5,3) (4,4) (3,5) (2,6) (1,7) (0,8)

Aktifitas 1 6
Prediksi Pemikiran Siswa:

2. Siswa menyatakan masalah dalam bentuk :


Kopi
Teh
- Kopi dan Teh Khas = 8 buah
Kopi Teh
1 2 3 4 5 6 7 8
1 2 3 4 5 6 7 1
1 2 3 4 5 6 1 2
1 2 3 4 5 1 2 3
1 2 3 4 1 2 3 4
1 2 3 1 2 3 4 5
1 2 1 2 3 4 5 6
1 1 2 3 4 5 6 7
1 2 3 4 5 6 7 8
- Pasangan Paket (8,0) (7,1) (6,2) (5,3) (4,4) (3,5) (2,6) (1,7) (0,8)

3. Siswa menyatakan masalah dalam bentuk :


- Kopi + Teh = 8
- x + y = 8 (siswa sudah tahu bagaimana menuliskan bentuk persamaan dengan memisalkan
Kopi sebagai x dan Teh sebagai y
x 0 1 2 3 4 5 6 7 8
y 8 7 6 5 4 3 2 1 0
Pasangan Paket (0,8) (1,7) (2,6) (3,5) (4,4) (5,3) (6,2) (7,1) (8,0)

4. Siswa akan menjelaskan semua kemungkinan dari semua pasangan Kopi dan Teh Khas
Kerinci yang akan dibeli dengan menggunakan tabel.
Kopi 0 1 2 3 4 5 6 7 8
Teh 8 7 6 5 4 3 2 1 0
Pasangan oleh-oleh (0,8) (1,7) (2,6) (3,5) (4,4) (5,3) (6,2) (7,1) (8,0)

7 Aktifitas 1
Antisipasi Guru :

Adapun antisipasi guru terhadap aktifitas-aktifitas yang dilakukan oleh siswa sebagai
berikut:
1. Dari prediksi jawaban siswa 1 guru memberikan beberapa pertanyaan seperti:
 Mengapa jawaban Ananda demikian, berikan alasan?
 Bisakah Ananda memisalkan Kopi dan Teh dengan huruf yang berbeda ?
 Mana penulisan yang paling sederhana dari jawaban yang Ananda tuliskan ?
 Apa saja isi paket yang Ananda temukan ? Disebut apakah semua pasangan Kopi dan Teh
yang Ananda peroleh ?

2. Dari prediksi jawaban siswa 2 guru memberikan beberapa pertanyaan seperti:


 Mengapa jawaban Ananda demikian, berikan alasan?
 coba Ananda ubah tabel tersebut menjadi lebih sederhana!
 Bisakah Ananda memisalkan Kopi dan Teh dengan huruf yang berbeda ?
 Mana penulisan yang paling sederhana dari jawaban yang Ananda tuliskan ?
 Apa saja isi paket yang Ananda temukan ? Disebut apakah semua pasangan Kopi dan Teh
yang Ananda peroleh ?

3. Dari prediksi jawaban siswa 3 guru memberikan beberapa pertanyaan seperti:


 Mengapa jawaban Ananda demikian, berikan alasan!
 Apa saja isi paket yang Ananda temukan ? Disebut apakah semua pasangan Kopi dan Teh
yang Ananda peroleh ?

4. Jika ada siswa yang tidak dapat menjawab, maka guru akan memberikan penjelasan ulang
tentang materi tersebut dan mengarahkan siswa untuk mencermati dan menuliskan apa yang
diketahui atau informasi yang akan disampaikan dalam masalah tersebut. Guru akan
memberikan pertanyaan pemicu yang akan membantu pemikiran sisw untuk menyelesaikan
masalah tersebut. Misalkan :
 Bagaimana seseorang ketika membeli dua macam oleh-oleh ?
 Ketika ia membeli Kopi 1 buah, berapa banyak Teh yang bisa dibeli?
 Apa saja isi paket yang Ananda temukan ? Disebut apakah semua pasangan Kopi dan Teh
yang Ananda peroleh?

Aktifitas 1 8
Mengenal Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Materi
(SPLDV)

A. Mengingat Persamaan Linear Satu Variabel

Perhatikan masalah di bawah ini.


“Tama dan Tika adalah dua kakak beradik, Hari ini Tika berusia 4 tahun. Jika umur
Tama dan Tika dijumlahkan hasilnya ada 10 tahun. Berapakah umur Tama saat ini”
Apa yang Siswa ketahui tentang umur Tama dan Tika ?
Umur Tika sekarang 4 tahun dan jumlah umur keduanya adalah 10 tahun. Seandainya dimisalkan
umur Tama x tahun. maka diperoleh?
𝑥 + 4 = 10
𝑥 = 10 − 4
𝑥=6
Sehingga diperoleh umur Tama adalah 6 tahun.
Bentuk 𝑥 + 4 = 10, 𝑥 = 10 − 4, dan x = 6 inilah disebut dengan Persamaan Linear Satu
Variabel (PLSV).
 Persamaan Linier Satu Variabel merupakan persamaan yang hanya mempunyai satu variabel
dan variabelnya berpangkat satu.
 Persamaan Linier Satu Variabel dapat dinyatakan dalam bentuk ax = b atau ax + b = c dengan
a, b, dan c adalah konstanta, a ≠ 0 dan x variabel pada satu himpunan

A. Pengertian Persamaan Linear Dua Variabel (PLDV)

Berdasarkan masalah kontekstual yang diberikan pada siswa, siswa menemukan bahwa
persamaan yang mereka temukan memiliki dua variabel yaitu x dan y.
sehingga disimpulkan bahwa Persamaan Linear Dua Variabel merupakan persamaan yang
terdiri dari dua variabel dan masing-masing variabelnya berpangkat satu dengan tidak ada
perkalian di antara kedua variabelnya.

Persamaan Linear Dua Variabel dapat dinyatakan dalam bentuk 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 = 𝑐, 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑎, 𝑏, 𝑐 ∈


ℝ, 𝑎, 𝑏 ≠ 0, 𝑑𝑎𝑛 𝑥, 𝑦 𝑠𝑢𝑎𝑡𝑢 𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑏𝑒𝑙.

9 Aktifitas 1
B. Penyelesaian Persamaan Linear Dua Variabel

Berdasarkan masalah tentang penyusunan paket dodol, kita dapatkan persamaan linear 𝑥 + 𝑦 = 8.
Persamaan 𝑥 + 𝑦 = 8 masih merupakan kalimat terbuka, artinya belum mempunyai nilai
kebenaran. Jika diketahui dua variabel 𝑥 dan 𝑦 yang memenuhi persamaan 𝑥 + 𝑦 = 8, maka
pasangan nilai 𝑥, 𝑦 dapat diganti dengan berbagai kemungkinan. Jika nilai 𝑥 kita ganti bilangan 1
maka nilai 𝑦 yang memenuhi adalah 7. Karena pasangan bilangan (1,7) memenuhi persamaan
tersebut, maka persamaan 𝑥 + 𝑦 = 8 menjadi kalmat yang benar. Dalam hal ini kita katakan bahwa
(1,7) merupakan salah satu penyelesaian dari persamaan 𝑥 + 𝑦 = 8.

Pasangan nilai 𝑥, 𝑦 yang lain seperti yang sudah kalian tuliskan pada tabel kemungkinan
pembelian. Misalnya untuk nilai 𝑥 = 0, maka 𝑦 = 8, untuk nilai 𝑥 = 2 maka 𝑦 = 6, untuk nilai 𝑥 =
3, maka 𝑦 = 5, dan seterusnya

Jadi himpunan penyelesaian dari persamaan 𝑥 + 𝑦 = 8 adalah {(0,8), (1,7), (2,6), (3,5), (4,4), (5,3),
(6,2), (7,1), (8,0)}.

C. Pengertian Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV)


Sistem persamaan linear dua variabel adalah gabungan dari dua persamaan linear dua variabel
atau lebih dan mempunyai penyelesaian tunggal yang memenuhi persamaan-persamaan tersebut.
Biasanya sistem persamaan linear dua variabel dinyatakan ke dalam bentuk
𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 = 𝑐
𝑑𝑥 + 𝑒𝑦 = 𝑓

Aktifitas 1 10
Ayo Berdiskusi
Pada Ayo Berdiskusi siswa diminta untuk memberikan tanggapan dan menyimpulkan tentang materi
yang mereka pelajari pada aktifitas 1.
1. Meminta tanggapan siswa tentang persamaan yang telah dipelajari dan apa yang siswa ketahui
tentang SPLDV.

2. Meminta tanggapan siswa tentang perbedaan dari PLSV yang telah dipelajari sebelumnya dengan
PLDV yang telah dipelajari.

3. Meminta tanggapan siswa tentang apa yang siswa dapat simpulkan tentang SPLDV.

11 Aktifitas 1
Ayo Berlatih
Pada Ayo Berlatih siswa diminta untuk menyelesaikan permasalahan-permasalah tentang materi yang
mereka pelajari pada aktifitas 1.
1. Meminta siswa untuk menyelesaikan permasalahan-permasalah kontekstual yang berhubungan
dengan SPLDV
2. Menginformasikan pada siswa untuk mengerjakan soal-soal pada Ayo Berlatih (buku siswa)
halaman 8.

Aktifitas 1 12
Aktifitas

2
Menyelesaikan Sistem Persamaan Linear Dua
Variabel dengan Metode Eliminasi

Pada kegiatan ini, siswa akan mempelajari cara menentukan selesaian


sistem persamaan linear dua variabel dengan menggunakan metode
substitusi. Sebelum pembelajaran dimulai, guru mengingatkan siswa
tentang konsep persamaan linear dua variable. Pada materi ini siswa
akan diperkenalkan dengan penyelesaian SPLDV dengan
menggunakan metode eliminasi. siswa akan menggali informasi tentang
jawaban pertanyaan berikut.
Bagaimana penghapusan variabel digunakan untuk memecahkan sistem
persamaan linear?
PENDAHULUAN
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran RME pada pertemuan ini, siswa diharapkan:
1. Mampu menyusun SPLDV dari masalah kontekstual dengan benar
2. Mampu menyelesaikan permasalahan SPLDV dengan menggunakan metode eliminasi
dengan benar.

B. Aktifitas Siswa
Proses penemuan konsep SPLDV terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan siswa yaitu :
1. Siswa mengeksplorasi masalah kontekstual yang ada pada aktifitas 2.1 dan 2.2, sehingga
diharapkan siswa dapat menyelesaikan masalah tersebut dengan menggunakan model
matematika non formal atau formal.
2. Siswa diminta untuk memodelkan dan menyelesaikan masalah kontekstual dengan
menggunakan model matematika non formal dan formal menggunakan pengetahuan yang
dimiliki oleh siswa sebelumnya agar dapat menjawab masalah 1 dan 2.
3. Adanya pengetahuan awal yang dimiliki siswa diharapkan siswa mampu menyelesaikan
masalah 1 dan 2 dan mampu menyelesaikan masalah berikutnya pada pertemuan
selanjutnya.
4. Siswa mempresentasikan jawaban pada siswa lain, siswa diberikan kesemptan untuk
bertanya atau menanggapi hasil presentasi temannya sehingga terjadi interaksi antar
siswa.
5. Siswa mampu mengaitkan masalah 1 dan 2 untuk menyelesaikan permasalahan lain
terkati dengan SPLDV.

C. Alokasi Waktu
Perkiraan waktu yang dibutuhkan dalam 1 (satu) kali pertemuan adalah 2 x 40 menit

D. Sumber, Alat dan Bahan Pembelajaran


1. Sumber Pembelajaran
b. Buku Guru Berbasis Realistic Mathematics Education (RME) untuk Materi SPLDV.
c. Buku referensi lain
2. Alat dan Bahan Pembelajaran
a. Buku Siswa Berbasis Realistic Mathematics Education (RME) untuk Materi SPLDV.

E. Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan untuk mengkonstruksi norma sosial dalam kelas
Sebelum memulai pembelajaran, terlebih dahulu guru menjelaskan kepada siswa
mengenai tata cara pembelajaran yang akan dilakukan, sebagai berikut:

Aktifitas 2 14
PENDAHULUAN
a. Jika ada siswa yang ingin bertanya, mengemukakan pendapat, atau menjawab
pertanyaan baik dari guru maupun siswa lain, sebaiknya mengangkat tangan terlebih
dahulu. Sedangkan siswa lain duduk tenang dan mendengarkan dengan baik. Ketika
siswa lain ingin berpendapat, maka melakukan hal serupa.
b. Ketika guru bertanya kembali kepada siswa bukan berarti jawaban yang diberikan
tersebut salah. Guru hanya ingin mengetahui pemahaman siswa dalam menjawab soal
baik lewat tulisan maupun penjelasan lisan.
c. Ketika sedang terjadi diskusi kelompok maupun kelas, maka semua siswa berhak untuk
mengemukakan idenya.
d. Jika ada siswa yang sedang mengemukakan pendapat atau melakukan kesalahan, maka
siswa lain tidak boleh tertawa.

2. Eksplorasi Masalah
a. Guru memberikan salam dan mengawali pembelajaran dengan berdoa
b. Apersepsi : Pada tahap apersepsi guru mengajukan beberapa pertanyaan terkait dengan
Persamaan Linear Dua Variabel (PLDSV), misalnya “apakah Ananda ingat tentang
PLDV? Apa yang Ananda ketahui pelajari tentang PLDV?”. Guru memberikan
masalah kontekstual untuk melihat respon siswa mengenai PLDV sehingga guru bisa
meninjau sejauh mana ingatan siswa mengenai PLDV
c. Guru diinformasikan materi pelajaran hari ini yaitu SPLDV, metode pembelajaran
yang digunakan dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
d. Setelah siswa mengingat kembali mengenai PLSV guru memberikan motivasi dengan
menjelaskan bahwa SPLDV sangat bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari, misalkan
menentukan harga barang, menentukan ukuran panjang dan lebar suatu bidang
berbentuk persegi ataupun persegi panjang.
e. Guru memaparkan suatu permasalahan realistik yang berkaitan dengan materi SPLDV
kepada siswa. Masalah kontekstual yang dapat dimunculkan dalam aktivitas ini
terdapat pada Masalah 1 dan Masalah 2.
f. Secara klasikal siswa mengamati dan mencermati materi yang disajikan berhubungan
dengan menyelesaikan masalah sehari-hari tentang sistem persamaan linear dua
variabel yang disajikan pada buku siswa.
g. Siswa didorong untuk mengajukan pertanyaan terkait hal-hal yang diamati atau
dicermati.
h. Guru memberikan kebebasan kepada siswa untuk memodelkan dan memecahkan
masalah tersebut menggunakan pengetahuan yang dimiliki oleh siswa.

15 Aktifitas 2
PENDAHULUAN

i. Guru memotivasi siswa dan memberikan penekanan kepada siswa bahwa “dalam
memodelkan matematika tidak harus menggunakan variabel x atau y. Kita bebas
memilih, intinya konsisten dalam penggunaannya.
j. Guru memberikan topangan kepada siswa yang mengalami kesulitan untuk
menyelesaikan masalah berupa pertanyaan yang bersifat memancing siswa untuk
menemukan jawabannya sendiri.
k. Siswa yang mengalami kesulitan dalam pemisalan terlebih dahulu menggunakan
gambar atau simbol berdasarkan masalah yang diketahui. selanjutnnya meminta siswa
membuat model matematika dan menyelesaikan model tersebut agar dapat menjawab
masalah 1 dan masalah 2.
l. Selesai menyelesaikan masalah, guru meminta beberapa siswa mempresentasikan
jawaban di depan kelas. Guru memberikan kesempatan kepada semua siswa untuk
bertanya atau menanggapi hasil presentasi temannya sehingga terjadi interaksi antar
siswa untuk saling membagi pengetahuan.
m. Siswa diberikan kesempatan untuk memikirkan kembali tentang konsep atau
pengertian PLDV. Guru menegaskan kembali tentang defenisi PLDV dengan
menanyakannya kepada siswa. kemudian membuat kesimpulan materi bersama-sama.

Aktifitas 2 16
Menyelesaikan Masalah Kontekstual SPLDV dengan
Metode Eliminasi pada Aktifitas Wisata di Kebun Teh Kayu
Aro
2.1
Pada aktivitas ini guru akan menjelaskan pada siswa bahwa banyak sekali hal-hal yang dekat bahkan
di kehidupan sehari-hari siswa yang berkaitan dengan SPLDV. Permasalahan-permasalahan tersebut akan
menjadi bahan inspirasi dalam penyusunan model-model matematika yang ditemukan dari proses
penyelesaiannya. Model matematika itu akan menjadi abstraksi untuk membangun konsep SPLDV.
Masalah kontekstual yang dapat dimunculkan dalam aktivitas ini adalah:

Wisata Kebun Teh di Kayu Aro

Sumber : http://traveltodayindonesia.com/perkebunan-teh-kayu-aro-jambi-tempat-kediaman-teh-berkualitas-tinggi/
Perkebunan Teh Kayu Aro lokasinya Hari minggu merupakan hari
di kaki Gunung Kerinci, tepatnya di yang menyenangkan untuk jalan-jalan
Kecamatan Kayu Aro, Kabupaten Kerinci. dan berlibur. Kebun Teh Kayu Aro bisa
Jaraknya 434 km dari pusat Kota Jambi dan dijadikan objek wisata yang tepat untuk
memakan waktu perjalanan naik mobil melepas penat dan lelah beraktifitas.
selama 9 jam. Paling dekat menuju ke sana, Apalagi pada hari minggu kita diizinkan
dari Kota Sungai Penuh yang berjarak 32 melihat proses pengolahan daun teh di
km saja. Perkebunan ini merupakan yang Pabrik Teh Kayu Aro. Untuk masuk ke
terluas dan tertinggi kedua di dunia setelah Pabrik Teh kita dikenakan biaya tiket
Perkebunan Teh Darjeeling yang ada di masuk, harga tiket untuk 2 orang anak-
Himalaya, India. Perkebunan Teh Kayu Aro anak dan 2 orang dewasa adalah Rp
memiliki luas sekitar 2,500 hektar (tapi 140.000, sedangkan untuk 3 orang anak-
tertulis di booklet pariwisata Jambi seluas anak dan 1 orang dewasa adalah Rp
3.020 hektar) dan berada di ketinggian 130.00. Berapakah yang harus
1.600 m dpl. Sedangkan di Himalaya, dibayarkan oleh Keluarga Jo jika mereka
berada di ketinggian 4.000-an mdpl. Tapi terdiri dari 5 anak-anak dan 3 dewasa ?
tentu saja, Perkebunan Teh Kayu Aro tetap
hijau sepanjang tahun, berbeda dengan di
Himalaya sana yang sering tertutup salju.

17 Aktifitas 2
Masalah ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk menentukan cara menyelesaikan
masalah yang berkaitan dengan SPLDV. Karena masalah kontekstual yang dimunculkan dalam
aktifitas ini dialami sendiri oleh siswa dan memiliki unsur pendidikan. Ada beberapa aktfitas siswa
yang diharapkan dalam menyelesaikan masalah ini:
1. Siswa menggambarkan anak-anak (👶) dan dewasa (👨), kemudian menyusun apa saja yang
diketahui. Kemudian siswa menemukan ide untuk menyelesaikan masalah tersebut.
2. Siswa memisalkan anak-anak (x) dengan dewasa (y), kemudian menyusun persamaan dari apa
yang diketahui. Kemudian siswa menemukan ide untuk menyelesaikan masalah tersebut.
3. Siswa memisalkan anak-anak (x) dengan dewasa (y), kemudian menyusun persamaan dari apa
yang diketahui. Kemudian siswa menemukan ide untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan
menghilangkan (mengeliminasi) salah satu nilai..

Prediksi Pemikiran Siswa:

Dugaan pemikian siswa tentang aktivitas 2.1 adalah:


1. Siswa akan membuat permisalan dengan menggunakan gambar.
Tiket anak-anak adalah 👶
Tiket dewasa adalah 👨
Lalu mereka akan membuat gambar sama dengan jumlah tiket yang diketahui.
👶 👶 👨 👨 = 140.000
👶 👶 👶 👨 = 130.000
Siswa menemukan ide jika dikurangi 👨 dan ditambah 👶 maka harga turun atau berkurang 10.000,
jika diteruskan.
👶 👶 👨 👨 = 140.000
👶 👶 👶 👨 = 130.000
👶 👶 👶 👶 = 120.000
👶 = 120.000 : 4
👶 = 30.000
Sehingga didapatkan harga tiket anak-anak = 30.000/orang. Untuk mencari harga tiket dewasa,
siswa akan meneruskan gambar ke atas dengan menambahkan 10.000.
👨 👨 👨 👨 = 160.000
👶 👨 👨 👨 = 150.000
👶 👶 👨 👨 = 140.000
👶 👶 👶 👨 = 130.000
👨 = 160.000 : 4
👨 = 40.000
Sehingga didapatkan harga tiket dewasa adalah Rp 40.000. Dari hasil tersebut, siswa dapat
menjawab soal dengan benar yaitu Maka harga tiket yang harus dibayarkan Keluarga Jo untuk 5
orang anak-anak dan 3 orang dewasa adalah 270.000.
c

Aktifitas 2 18
Prediksi Pemikiran Siswa:

2. Siswa yang paham dengan PLDV akan menuliskan persamaan


Misalkan : Tiket masuk untuk anak-anak adalah x
Tiket masuk untuk dewasa adalah y
Maka model matematikanya adalah
2x + 2y = 140.000 .......................... (i)
3x + y = 130.000 .......................... (ii)

Dari persamaan di atas, siswa menemukan pola atau ide, bahwa:


2x + 2y + x – y = 140.000 – 10.000
3x + y = 130.000

Siswa menemukan ide jika ditambah x dan dikurangi y maka harga turun atau berkurang 10.000,
jika diteruskan.
3x + y + x – y = 130.000 – 10.000
4x = 120.000
x = 120.000 : 4
x = 30.000

Sehingga didapatkan tiket masuk untuk anak-anak adalah Rp 30.000. Untuk mencari harga tiket
masuk untuk dewasa mereka akan melakukan kebalikan cara yang pertama, yaitu jika dikurangi x
dan ditambah y harga naik atau bertambah 10.000.
3x + y – x + y = 130.000 + 10.000
2 x + 2y = 140.000
2x + 2y – x + y = 140.000 + 10.000
x + 3y = 150.000
x + 3y – x + y = 150.000 + 10.000
4y = 160.000
y = 160.000 : 4
y = 40.000

Sehingga didapatkan harga tiket dewasa adalah Rp 40.000. Dari hasil tersebut, siswa dapat
menjawab soal dengan benar yaitu Maka harga tiket yang harus dibayarkan Keluarga Jo untuk 5
orang anak-anak dan 3 orang dewasa adalah 270.000

19 Aktifitas 2
Prediksi Pemikiran Siswa:

3. Siswa yang paham dengan PLDV akan menuliskan persamaan


Misalkan : Tiket masuk untuk anak-anak adalah x
Tiket masuk untuk dewasa adalah y
Maka model matematikanya adalah
2𝑥 + 2𝑦 = 140.000. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (𝑖)
3𝑥 + 𝑦 = 130.000. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (𝑖𝑖)
Dari persamaan di atas, siswa menemukan pola atau ide, bahwa mereka bisa mencari salah satu
nilai dengan menghilangkan nilai yang lainnya:
2𝑥 + 2𝑦 = 140.000 |× 1| 2𝑥 + 2𝑦 = 140.000
3𝑥 + 𝑦 = 130.000 |× 2| 6𝑥 + 2𝑦 = 260.000 −
−4𝑥 = −120.000
−4𝑥 = −120.000 ÷ −4
𝑥 = 30.000
Siswa melanjutkan metode yang sama untuk mencari nilai lainnya.
2𝑥 + 2𝑦 = 140.000 |× 3| 6𝑥 + 6𝑦 = 420.000
3𝑥 + 𝑦 = 130.000 |× 2| 6𝑥 + 2𝑦 = 260.000 −
4𝑦 = 160.000
4𝑦 = 160.000 ÷ −4
𝑦 = 40.000
Sehingga didapatkan tiket masuk untuk anak-anak adalah Rp 30.000 dan harga tiket dewasa adalah
Rp 40.000. Dari hasil tersebut, siswa dapat menjawab soal dengan benar yaitu Maka harga tiket
yang harus dibayarkan Keluarga Jo untuk 5 orang anak-anak dan 3 orang dewasa adalah 270.000

4. Siswa langsung menjumlahkan banyaknya tiket yang mereka ketahui dengan menggunakan
gambar.
👶 👶 👨 👨 = 140.000
👶 👶 👶 👨 = 130.000
Sehingga 👶 👶 👨 👨 + 👶 👶 👶 👨 = 140.000 + 130.000
👶 👶 👶 👶 👶 + 👨 👨 👨 = 270.000

Aktifitas 2 20
Antisipasi Guru :

Adapun antisipasi guru terhadap aktifitas-aktifitas yang dilakukan oleh siswa sebagai berikut:
1. Dari prediksi jawaban siswa 1 guru memberikan beberapa pertanyaan seperti:
 Mengapa jawaban Ananda demikian, berikan alasan ?
 Coba kalian amati, kira-kira bagaimana hubungan antara persamaan (i) dan (ii) ?
 Jika nilai nya sudah diketahui bagaimana Ananda mencari nilai lainnya?
 Coba kembali teliti jawaban Ananda, bagaimana Ananda mendapatkan salah satu nilainya?
 Bisakah gambar tersebut disederhanakan dalam bentuk matematika ?
2. Dari prediksi jawaban siswa 2 guru memberikan beberapa pertanyaan seperti:
 Mengapa jawaban Ananda demikian, berikan alasan ?
 Coba kalian amati, kira-kira bagaimana hubungan antara persamaan (i) dan (ii) ?
 Jika nilai x nya sudah diketahui bagaimana Ananda mencari nilai y?
 Coba kembali teliti jawaban Ananda, bagaimana Ananda mendapatkan salah satu nilainya?
3. Dari prediksi jawaban siswa 3 guru memberikan beberapa pertanyaan seperti:
 Mengapa jawaban Ananda demikian, berikan alasan ?
 Bagaimana cara Ananda menghilangkan (mengeliminasi) salah satu nilai?
 Jika nilai x nya sudah diketahui bagaimana Ananda mencari nilai y?
 Coba kembali teliti jawaban Ananda, bagaimana Ananda mendapatkan salah satu nilainya?
4. Dari prediksi jawaban siswa 4 guru akan memberikan stimulus untuk siswa misalkan dengan
mengatakan
 Mengapa jawaban Ananda demikian, berikan alasan ?
 Bisakah Ananda melihat hubungan antara persamaan (i) dan (ii)?
 Misalnya ibuk ingin membeli 1 tiket anak-anak dan 1 tiket dewasa, bagaimana Ananda
menentukan harganya ?
 Bagaimana cara Ananda menentukan harganya ? Seandainya dengan mengira-ngira, apakah
hasil perkiraan Ananda sudah tepat?
5. Jika ada siswa yang tidak dapat menjawab, maka guru akan memberikan penjelasan ulang tentang
materi tersebut dan mengarahkan siswa untuk mencermati dan menuliskan apa yang diketahui atau
informasi yang akan disampaikan dalam masalah tersebut. Guru akan memberikan pertanyaan
pemicu yang akan membantu pemikiran sisw untuk menyelesaikan masalah tersebut. Misalkan :
 Apa yang Ananda ketahui dari permasalah tersebut ?
 Coba tuliskan apa saja yang Ananda ketahui dari permasalahan tersebut ?
 Coba kalian amati kira-kira bagaimana hubungan antara persamaan (i) dan (ii)?
 Bagaimana Ananda mencari salah satu nilai yang tidak diketahui ?

21 Aktifitas 2
Menyelesaikan Masalah Kontekstual SPLDV dengan
Metode Eliminasi pada Aktifitas Pegawai Pabrik Teh. 2.2
Tujuan dari aktifitas ini adalah agar siswa menemukan alternatif lain dalam menyelesaikan SPLDV.
Aktifitas ini dilakukan dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menentukan jam kerja pegawai
pabrik teh.

Cermati Masalah Berikut

Sumber : https://travel.kompas.com/read/2016/04/18/191500127/Jejak.Meneer.di.Kayu.Aro?page=all

Oci dan Jun bekerja pada pabrik pengelohan teh. Oci dapat menyelesaikan 3
kotak teh setiap jam dan Jun dapat menyelesaikan 4 kotak setiap jam. Jumlah jam
kerja Oci dan Jun adalah 16 jam sehari dengan jumlah kotak teh yang dibuat oleh
keduanya adalah 55 kotak. Jika jam kerja keduanya berbeda, tentukan jam kerja
mereka masing-masing?

Masalah ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk menentukan cara menyelesaikan
masalah yang berkaitan dengan SPLDV. Karena masalah kontekstual yang dimunculkan dalam
aktifitas ini dialami sendiri oleh siswa dan memiliki unsur pendidikan. Ada beberapa aktfitas siswa
yang diharapkan dalam menyelesaikan masalah ini:
1. Siswa memisalkan Jam kerja Oci (x) dengan Jam kerja Jun (y), kemudian menyusun persamaan
dari apa yang diketahui. Kemudian siswa menemukan ide untuk menyelesaikan masalah tersebut.
2. Siswa memisalkan Jam kerja Oci (x) dengan Jam kerja Jun (y), kemudian menyusun persamaan
dari apa yang diketahui. Kemudian siswa menemukan ide untuk menyelesaikan masalah tersebut
dengan menghilangkan (mengeliminasi) salah satu nilai..

Aktifitas 2 22
Prediksi Pemikiran Siswa:
Dugaan pemikian siswa tentang aktivitas 2.2 adalah:
1. Siswa yang paham dengan metode eliminasi akan membuat persamaan yang mereka temukan
dalam masalah tersebut.
Misalkan : Jam kerja Oci adalah x
Jam kerja Jun adalah y
Setiap 1 jam Oci membuat 3 kotak teh dan Jun 4 kotak teh, dalam sehari mereka membuat 55 kotak
teh, maka didapatkan persamaan : 3x + 4y = 55 ........................ (i)
Jumlah jam kerja Oci dan Jun adalah 16 jam, maka didapatkan persamaan x + y = 16...... (ii).
Dengan demikian, kita peroleh model matematika berbentuk SPLDV berikut.
3𝑥 + 4𝑦 = 55 |× 1| 3𝑥 + 4𝑦 = 55
𝑥 + 𝑦 = 16 |× 3| 3𝑥 + 3𝑦 = 48 −
𝑦=7
Untuk mencari nilai x maka dua persamaan tersebut harus di eliminasi nilai y.
3𝑥 + 4𝑦 = 55 |× 1| 3𝑥 + 4𝑦 = 55
𝑥 + 𝑦 = 16 |× 4| 4𝑥 + 4𝑦 = 64 −
−𝑥 = −9
𝑥=9
Jadi, Oci bekerja 9 jam dan Jun bekerja 7 jam dalam sehari.

2. Siswa yang tidak paham dengan metode eliminasi akan membuat apa saja yang mereka temukan
dalam masalah tersebut.
Diketahui : Oci dapat meyelesaikan 3 kotak teh setiap jam
Jun dapat menyelesaikan 4 kotak the setiap jam
Jumlah jam kerja Oci dan Jun adalah 16
Jumlah kotak teh yang dibuat oleh keduanya adalah 55 kotak

Siswa kemudian diminta menyederhanakan yang mereka ketahui dengan model matematika.
Setiap 1 jam Oci membuat 3 kotak teh dan Jun 4 kotak teh, dalam sehari mereka membuat 55 kotak
teh, maka didapatkan persamaan : 3x + 4y = 55 ........................ (i)
Jumlah jam kerja Oci dan Jun adalah 16 jam, maka didapatkan persamaan x + y = 16...... (ii).
Dengan demikian, kita peroleh model matematika berbentuk SPLDV berikut.
3𝑥 + 4𝑦 = 55 |× 1| 3𝑥 + 4𝑦 = 55
𝑥 + 𝑦 = 16 |× 3| 3𝑥 + 3𝑦 = 48 −
𝑦=7
Untuk mencari nilai x siswa memasukan nilai y ke persamaan (ii).
𝑥 + 𝑦 = 16 → 𝑥 + 7 = 16 → 𝑥 = 16 − 7 → 𝑥 = 9
Jadi, Oci bekerja 9 jam dan Jun bekerja 7 jam dalam sehari.

23 Aktifitas 2
Prediksi Pemikiran Siswa:

3. Siswa yang tidak paham dengan metode eliminasi akan membuat persamaan yang mereka temukan
dalam masalah tersebut.
Misalkan : Jam kerja Oci adalah x
Jam kerja Jun adalah y

Setiap 1 jam Oci membuat 3 kotak teh dan Jun 4 kotak teh, dalam sehari mereka membuat 55 kotak
teh, maka didapatkan persamaan : 3x + 4y = 55 ........................ (i)
Jumlah jam kerja Oci dan Jun adalah 16 jam, maka didapatkan persamaan x + y = 16 ..... (ii).
Dengan demikian, kita peroleh model matematika berbentuk SPLDV berikut.
3𝑥 + 4𝑦 = 55
𝑥 + 𝑦 = 16

Untuk mencari salah satu nilai maka dua persamaan tersebut harus di eliminasi nilai yang lain.
Karna persamaan 𝑥 + 𝑦 = 16 merupakan persamaan terkecil, maka persamaan tersebut dikalikan
agar memiliki angka yang sama dengan salah satu variable.
𝑥 + 𝑦 = 16 |× 3| 3𝑥 + 3𝑦 = 48

Kemudian, dibandingkan dengan persamaan (i).


3𝑥 + 4𝑦 = 55
3𝑥 + 3𝑦 = 48 −
𝑦=7
Untuk mencari nilai x maka dua persamaan tersebut harus di eliminasi nilai y.
𝑥 + 𝑦 = 16 |× 4| 4𝑥 + 4𝑦 = 64

Kemudian, dibandingkan dengan persamaan (i).


3𝑥 + 4𝑦 = 55
4𝑥 + 4𝑦 = 64 −
−𝑥 = −9
𝑥=9
Jadi, Oci bekerja 9 jam dan Jun bekerja 7 jam dalam sehari.

Aktifitas 2 24
Antisipasi Guru

1. Adapun antisipasi guru terhadap aktifitas-aktifitas yang dilakukan oleh siswa sebagai berikut:
Dari prediksi jawaban siswa 1 guru memberikan beberapa pertanyaan seperti:
 Mengapa jawaban Ananda demikian, berikan alasan ?
 Coba kembali teliti jawaban Ananda, bagaimana Ananda mendapatkan salah satu nilainya?
 Jadi, apa yang dapat Ananda simpulkan tentang metode eliminasi ?

2. Dari prediksi jawaban siswa 2 guru memberikan beberapa pertanyaan seperti:


 Mengapa jawaban Ananda demikian, berikan alasan ?
 Coba kalian amati, kira-kira bagaimana hubungan antara persamaan (i) dan (ii) ?
 Jika nilai nya sudah diketahui bagaimana Ananda mencari nilai lainnya?
 Coba kembali teliti jawaban Ananda, bagaimana Ananda mendapatkan salah satu nilainya?

3. Dari prediksi jawaban siswa 3 guru akan memberikan stimulus untuk siswa misalkan dengan
mengatakan
 Mengapa jawaban Ananda demikian, berikan alasan ?
 Bisakah Ananda melihat hubungan antara persamaan (i) dan (ii)?
 Coba kembali teliti jawaban Ananda, bagaimana Ananda mendapatkan salah satu nilainya?
 Jadi, apa yang dapat Ananda simpulkan tentang metode eliminasi ?

4. Jika ada siswa yang tidak dapat menjawab, maka guru akan memberikan penjelasan ulang tentang
materi tersebut dan mengarahkan siswa untuk mencermati dan menuliskan apa yang diketahui atau
informasi yang akan disampaikan dalam masalah tersebut. Guru akan memberikan pertanyaan
pemicu yang akan membantu pemikiran sisw untuk menyelesaikan masalah tersebut. Misalkan :
 Apa yang Ananda ketahui dari permasalah tersebut ?
 Coba tuliskan apa saja yang Ananda ketahui dari permasalahan tersebut ?
 Coba kalian amati kira-kira bagaimana hubungan antara persamaan (i) dan (ii)?
 Bagaimana Ananda mencari salah satu nilai yang tidak diketahui ?

25 Aktifitas 2
Menyelesaikan Sistem Persamaan Linear Dua Materi
Variabel (SPLDV) dengan Metode Eliminasi

A. Metode Eliminasi

Metode Eliminasi dilakukan dengan cara menghilangkan (mengeliminasi) salah satu variabel
persamaan tersebut. Jika variabelnya 𝑥 dan 𝑦, maka untuk menentukan variabel 𝑥 kita harus
mengeliminasi variabel 𝑦 terlebih dahulu. Sebaliknya, untuk menentukan variabel 𝑦 kita harus
menghilangkan variabel 𝑥 terlebih dahulu.

B. Langkah-langkah Metode Eliminasi

Berdasarkan masalah kontekstual yang diberikan pada siswa, siswa menemukan bahwa langkah-
langkah menyelesaikan masalah SPLDV dengan metode eliminasi adalah sebagai berikut:
1. Bentuklah masalah di atas ke dalam bentuk matematika dengan permisalan 𝑥 untuk salah
satu variabel dan 𝑦 untuk variabel yang lain.
2. Untuk menentukan nilai variabel 𝑥 kita harus menghilangkan variabel 𝑦 pada kedua
persamaan. Samakan koefisien 𝑦 pada kedua persamaan dengan cara mengalikan masing-
masing persamaan dengan suatu konstanta.
3. Dengan cara yang sama, kita hilangkan variabel 𝑥 pada kedua persamaan untuk
mendapatkan nilai variabel 𝑦.
4. Tulis himpunan penyelesaiannya.

Aktifitas 2 26
Ayo Berdiskusi
Pada Ayo Berdiskusi siswa diminta untuk memberikan tanggapan dan menyimpulkan tentang materi
yang mereka pelajari pada aktifitas 2.
1. Meminta tanggapan siswa tentang persamaan yang telah dipelajari dan apa yang siswa ketahui
tentang metode eliminasi.

2. Meminta tanggapan siswa tentang langkah-langkah menyelesaikan SPLDV dengan menggunakan


metode eliminasi

27 Aktifitas 2
Ayo Berlatih
Pada Ayo Berlatih siswa diminta untuk menyelesaikan permasalahan-permasalah tentang materi yang
mereka pelajari pada aktifitas 2.
1. Meminta siswa untuk menyelesaikan permasalahan-permasalah kontekstual yang berhubungan
dengan SPLDV
2. Menginformasikan pada siswa untuk mengerjakan soal-soal pada Ayo Berlatih (buku siswa)
halaman 17.

Aktifitas 2 28
Aktifitas
Menyelesaikan Sistem Persamaan Linear Dua

3 Variabel dengan Metode Substitusi

Pada aktifitas ini, siswa akan mempelajari tentang bagaimana


menentukan selesaian sistem persamaan linear dua variabel dengan
menggunakan metode substitusi. Sebelum pembelajaran dimulai, guru
mengingatkan siswa tentang konsep Persamaan linear dua variabel dan
menyelesaikannya dengan menggunakan eliminasi.
PENDAHULUAN
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran RME pada pertemuan ini, siswa diharapkan:
1. Mampu menyusun SPLDV dari masalah kontekstual dengan benar
2. Mampu menyelesaikan permasalahan SPLDV dengan menggunakan metode substitusi
dengan benar.

B. Aktifitas Siswa
Proses penemuan konsep SPLDV terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan siswa yaitu :
1. Siswa mengeksplorasi masalah kontekstual yang ada pada aktifitas 3.1 dan 2.2, sehingga
diharapkan siswa dapat menyelesaikan masalah tersebut dengan menggunakan model
matematika non formal atau formal.
2. Siswa diminta untuk memodelkan dan menyelesaikan masalah kontekstual dengan
menggunakan model matematika non formal dan formal menggunakan pengetahuan yang
dimiliki oleh siswa sebelumnya agar dapat menjawab masalah 1 dan 2.
3. Adanya pengetahuan awal yang dimiliki siswa diharapkan siswa mampu menyelesaikan
masalah 1 dan 2 dan mampu menyelesaikan masalah berikutnya pada pertemuan
selanjutnya.
4. Siswa mempresentasikan jawaban pada siswa lain, siswa diberikan kesemptan untuk
bertanya atau menanggapi hasil presentasi temannya sehingga terjadi interaksi antar
siswa.
5. Siswa mampu mengaitkan masalah 1 dan 2 untuk menyelesaikan permasalahan lain
terkati dengan SPLDV.

C. Alokasi Waktu
Perkiraan waktu yang dibutuhkan dalam 1 (satu) kali pertemuan adalah 2 x 40 menit

D. Sumber, Alat dan Bahan Pembelajaran


1. Sumber Pembelajaran
b. Buku Guru Berbasis Realistic Mathematics Education (RME) untuk Materi SPLDV.
c. Buku referensi lain
2. Alat dan Bahan Pembelajaran
a. Buku Siswa Berbasis Realistic Mathematics Education (RME) untuk Materi SPLDV.

E. Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan untuk mengkonstruksi norma sosial dalam kelas
Sebelum memulai pembelajaran, terlebih dahulu guru menjelaskan kepada siswa
mengenai tata cara pembelajaran yang akan dilakukan, sebagai berikut:

Aktifitas 3 30
PENDAHULUAN
a. Jika ada siswa yang ingin bertanya, mengemukakan pendapat, atau menjawab
pertanyaan baik dari guru maupun siswa lain, sebaiknya mengangkat tangan terlebih
dahulu. Sedangkan siswa lain duduk tenang dan mendengarkan dengan baik. Ketika
siswa lain ingin berpendapat, maka melakukan hal serupa.
b. Ketika guru bertanya kembali kepada siswa bukan berarti jawaban yang diberikan
tersebut salah. Guru hanya ingin mengetahui pemahaman siswa dalam menjawab soal
baik lewat tulisan maupun penjelasan lisan.
c. Ketika sedang terjadi diskusi kelompok maupun kelas, maka semua siswa berhak untuk
mengemukakan idenya.
d. Jika ada siswa yang sedang mengemukakan pendapat atau melakukan kesalahan, maka
siswa lain tidak boleh tertawa.

2. Eksplorasi Masalah
a. Guru memberikan salam dan mengawali pembelajaran dengan berdoa
b. Apersepsi : Pada tahapan apersepsi guru bertanya kepada siswa-siwa tentang materi
SPLDV yang telah dipelajari sebelumnya. Guru akan bertanya, “apakah Ananda masih
ingat tentang materi SPLDV sebelumnya ? apakah Ananda merasa kesulitan dengan
materi tersebut ? setelah belajar menyelesaikan SPLDV dengan metode eliminasi apa
yang Ananda temukan ? apakah Ananda mengetahui metode lain untuk menyelesaikan
SPLDV? Bagaimana caranya ?.”(disini guru ingin melihat respon awal siswa mengenai
apa saja metode yang diketahui oleh siswa dalam menyelesaikan SPLDV dan meninjau
sejauh mana ingatan tentang metode substitusi?
c. Guru diinformasikan materi pelajaran hari ini yaitu SPLDV, metode pembelajaran
yang digunakan dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
d. Setelah siswa mengingat kembali mengenai PLSV guru memberikan motivasi dengan
menjelaskan bahwa SPLDV sangat bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari, misalkan
menentukan harga barang, menentukan ukuran panjang dan lebar suatu bidang
berbentuk persegi ataupun persegi panjang.
e. Guru memaparkan suatu permasalahan realistik yang berkaitan dengan materi SPLDV
kepada siswa. Masalah kontekstual yang dapat dimunculkan dalam aktivitas ini
terdapat pada Masalah 1 dan Masalah 2.
f. Secara klasikal siswa mengamati dan mencermati materi yang disajikan berhubungan
dengan menyelesaikan masalah sehari-hari tentang sistem persamaan linear dua
variabel yang disajikan pada buku siswa.

31 Aktifitas 3
PENDAHULUAN
g. Siswa didorong untuk mengajukan pertanyaan terkait hal-hal yang diamati atau
dicermati.
h. Guru memberikan kebebasan kepada siswa untuk memodelkan dan memecahkan
masalah tersebut menggunakan pengetahuan yang dimiliki oleh siswa.
i. Guru memotivasi siswa dan memberikan penekanan kepada siswa bahwa “dalam
memodelkan matematika tidak harus menggunakan variabel x atau y. Kita bebas
memilih, intinya konsisten dalam penggunaannya.
j. Guru memberikan topangan kepada siswa yang mengalami kesulitan untuk
menyelesaikan masalah berupa pertanyaan yang bersifat memancing siswa untuk
menemukan jawabannya sendiri.
k. Siswa yang mengalami kesulitan dalam pemisalan terlebih dahulu menggunakan
gambar atau simbol berdasarkan masalah yang diketahui. selanjutnnya meminta siswa
membuat model matematika dan menyelesaikan model tersebut agar dapat menjawab
masalah 1 dan masalah 2.
l. Selesai menyelesaikan masalah, guru meminta beberapa siswa mempresentasikan
jawaban di depan kelas. Guru memberikan kesempatan kepada semua siswa untuk
bertanya atau menanggapi hasil presentasi temannya sehingga terjadi interaksi antar
siswa untuk saling membagi pengetahuan.
m. Siswa diberikan kesempatan untuk memikirkan kembali tentang konsep atau
pengertian PLDV. Guru menegaskan kembali tentang defenisi PLDV dengan
menanyakannya kepada siswa. kemudian membuat kesimpulan materi bersama-sama.

Aktifitas 3 32
Menyelesaikan Masalah Kontekstual SPLDV dengan
Metode Substitusi pada Aktifitas Batik Khas Kerinci 3.1
Pada masalah kontekstual ini membimbing siswa untuk menemukan alternatif lain dalam
menyelesaikan SPLDV. Aktifitas ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengorientasikan
masalah sesuai dengan pemikirannya masing-masing, kemudian siswa dibimbing untuk mengumpulkan
informasi sehingga dapat memahami konsep substitusi

Mengenal Batik Incung

Sumber : https://www.jurnalistravel.com/aksara-pada-batik-incung-kerinci/
Aksara incung mahakarya masa lampau Hansol dan Kwanie merupakan
yang tergolong ke dalam aksara kaganga. turis yang berasal dari Korea Selatan.
Aksara ini disimpulkan sebagai aksara Kerinci Mereka sedang berada di Kota Sungai
karena di wilayah ini terdapat naskah-naskah Penuh untuk jalan-jalan. Sebelum
yang beraksara incung dan telah berumur pulang mereka ingin membeli kain batik
ratusan tahun. Aksara incung yang lama serta baju batik untuk oleh-oleh. DK
tenggelam dibangkitkan lagi dengan berbagai membeli 3 helai kain batik dan 1 buah
cara. Selain pengajaran di sekolah-sekolah baju batik seharga Rp 155.000,
melalui pelajaran muatan lokal (mulok), aksara sedangkan Kwanie membeli 5 helai kain
incung kini makin popular karena dipakai jadi batik dan 3 buah baju batik seharga Rp
motif batik baik itu di Kota Sungai Penuh 285.00. berapakah harga yang harus
maupun Kabupaten Kerinci. Motif yang dibayarkan untuk Dino yang membeli
menjadi ciri khas batik Kerinci yaitu motif 13 helai kain batik dan 3 buah baju batik
Incung yang merupakan tulisan (aksara) ?
Kerinci. Warna batik Kerinci pada umumnya
berwarna gelap seperti warna merah tua dan
hitam, bahan pewarna yang digunakan adalah
bahan warna alam dan bahan warna sintetis.
Adapun teknik pembuatan batik yang
digunakan di sanggar-sanggar dan kelompok
usaha batik Kerinci adalah teknik batik tulis
dan teknik batik cap dengan pewarnaan celup
dan colet

33 Aktifitas 3
Masalah ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk menentukan cara menyelesaikan
masalah yang berkaitan dengan SPLDV. Karena masalah kontekstual yang dimunculkan dalam
aktifitas ini dialami sendiri oleh siswa dan memiliki unsur pendidikan. Ada beberapa aktfitas siswa
yang diharapkan dalam menyelesaikan masalah ini:
1. Siswa memisalkan kain batik (x) dan baju batik (y), kemudian menyusun persamaan dari apa
yang diketahui. Kemudian siswa menganggap persamaan satu adalah bagian dari persamaan
lainnya, lalu mereka menjabarkan persamaan tersebut.
2. Siswa memisalkan kain batik (x) dan baju batik (y), kemudian menyusun persamaan dari apa
yang diketahui. Kemudian siswa menemukan ide untuk menyelesaikan masalah tersebut
dengan mengganti (mensubtutisi) salah satu nilai ke dalam nilainya.

Prediksi Pemikiran Siswa:

Dugaan pemikian siswa tentang aktivitas 3.1 adalah:


1. Siswa yang paham dengan metode substitusi akan membuat persamaan yang mereka temukan
dalam masalah tersebut
3𝑥 + 𝑦 = 155.000..................(i)
5𝑥 + 3𝑦 = 285.000 ............... (ii)
Kemudian siswa mengubah persamaan (i) menjadi 𝑦 = 155.000 − 3𝑥, yang kemudian mereka
substitusikan ke persamaan (ii).
5𝑥 + 3𝑦 = 285.000 → 5𝑥 + 3(155.000 − 3𝑥) = 285.000
5𝑥 + 465.000 − 9x = 285.000 → 5𝑥 − 9𝑥 = 285.000 − 465.000
−4𝑥 = −180.000 → 𝑥 = −180.000 ÷ −4 → 𝑥 = 45.000
Untuk mencari nilai y siswa mensubstitusikan nilai x yang didapat ke dalam salah satu
persamaan.
Misalkan : 3𝑥 + 𝑦 = 155.000 → 3(45.000) + 𝑦 = 155.000
135.000 + 𝑦 = 155.000 → 𝑦 = 155.000 − 135.000 → 𝑦 = 20.000
Sehingga didapatkan harga 1 helai kain batik adalah Rp 45.000 dan harga baju batik adalah Rp
20.000. Harga yang harus dibayarkan Dino untuk 13 helai kain batik dan 3 buah baju batik.
13(45.000) + 3(20.000) = Rp 645.000.

Aktifitas 3 34
Prediksi Pemikiran Siswa:

2. Siswa yang paham dengan metode substitusi akan membuat persamaan yang mereka temukan
dalam masalah tersebut.
3𝑥 + 𝑦 = 155.000..................(i)
5𝑥 + 3𝑦 = 285.000 ............... (ii)
Kemudian siswa menguraikan persamaan:
3𝑥 + 𝑦 = 155.000 ↔ 𝑥 + 𝑥 + 𝑥 + 𝑦 = 155.000
5𝑥 + 3𝑦 = 285.000 ↔ 𝑥 + 𝑥 + 𝑥 + 𝑥 + 𝑥 + 𝑦 + 𝑦 + 𝑦 = 285.000
(𝑥 + 𝑥 + 𝑥 + 𝑦) + 𝑥 + 𝑥 + 𝑦 + 𝑦 = 285.000
155.000 + 𝑥 + 𝑥 + 𝑦 + 𝑦 = 285.000
155.000 + 2𝑥 + 2𝑦 = 285.000
2𝑥 + 2𝑦 = 285.000 − 155.000
2𝑥 + 2𝑦 = 130.000
2(𝑥 + 𝑦) = 130.000
𝑥 + 𝑦 = 130.000 ÷ 2
𝑥 + 𝑦 = 65.000 → 𝑦 = 65.000 − 𝑥 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 = 65.000 − 𝑦 ........................ (iii)
Siswa mencoba memasukan salah satu nilai yang diketahui ke persamaan lain.
Misalkan :
3𝑥 + 𝑦 = 155.000 → 3𝑥 + 65.000 − 𝑥 = 155.000 → 2𝑥 = 155.000 − 65.000
2𝑥 = 90.000 → 𝑥 = 45.000
Sehingga didapatkan harga 1 helai kain batik adalah Rp 45.000
Untuk mencari nilai y maka siswa memasukan nilai x ke persamaan (iii)
𝑥 + 𝑦 = 65.000 → 45.000 + 𝑦 = 65.000 → 𝑦 = 65.000 − 45.000 → 𝑦 = 20.000
Jadi didapatkan nilai y atau harga baju batik adalah Rp 20.000.
Harga yang harus dibayarkan Dino untuk 13 helai kain batik dan 3 buah baju batik. 13(45.000)
+ 3(20.000) = Rp 645.000

35 Aktifitas 3
Prediksi Pemikiran Siswa:

3. Siswa berfikir bahwa persamaan 3𝑥 + 𝑦 = 155.000 merupakan bagian dari persamaan 5𝑥 +


3𝑦 = 285.000. Sehingga siswa menjabarkan : 3𝑥 + 2𝑦 + 𝑦 + 2𝑦 = 285.000.
(3𝑥 + 𝑦) + 2𝑥 + 2𝑦 = 285.000
155.000 + 2𝑥 + 2𝑦 = 285.000
2𝑥 + 2𝑦 = 285.000 − 155.000
2𝑥 + 2𝑦 = 130.000
2(𝑥 + 𝑦) = 130.000
𝑥 + 𝑦 = 130.000 ÷ 2
𝑥 + 𝑦 = 65.000 ........................ (iii)
Lalu siswa melanjutkan substitusi yang sama
3𝑥 + 𝑦 = 155.000..................(i)
𝑥 + 𝑦 = 65.000 .................. (iii)
Sehingga siswa menjabarkan 2𝑥 + 𝑥 + y + 𝑦 = 155.000
2𝑥 + (𝑥 + 𝑦) = 155.000
2𝑥 + 65.000 = 155.000
2𝑥 = 155.000 − 65.000
2𝑥 = 90.000
𝑥 = 90.000 ÷ 2
𝑥 = 45.000
Untuk mencari nilai y maka siswa memasukan nilai x ke persamaan (iii)
𝑥 + 𝑦 = 65.000 → 45.000 + 𝑦 = 65.000 → 𝑦 = 65.000 − 45.000 → 𝑦 = 20.000
Jadi didapatkan nilai y atau harga baju batik adalah Rp 20.000.
Harga yang harus dibayarkan Dino untuk 13 helai kain batik dan 3 buah baju batik. 13(45.000)
+ 3(20.000) = Rp 645.000

Aktifitas 3 36
Antisipasi Guru:

Adapun antisipasi guru terhadap aktifitas-aktifitas yang dilakukan oleh siswa sebagai berikut:
1. Dari prediksi jawaban siswa 1 guru memberikan beberapa pertanyaan seperti:
 Mengapa jawaban Ananda demikian, berikan alasan?
 Coba periksa kembali substitusi yang Ananda kerjakan!
 Periksa kembali teliti jawaban Ananda, bagaimana Ananda mendapatkan salah satu
nilainya?
 Periksa Kembali penjumlahan dan operasi hitung yang Ananda kerjakan?
 Buatlah kesimpulan yang diperoleh dari penyelesaian masalah di atas!

2. Dari prediksi jawaban siswa 2 guru memberikan beberapa pertanyaan seperti:


 Mengapa jawaban Ananda demikian, berikan alasan ?
 Coba kalian amati, kira-kira bagaimana hubungan antara persamaan (i) dan (ii) ?
 Jika nilai nya sudah diketahui bagaimana Ananda mencari nilai lainnya?
 Coba kembali teliti jawaban Ananda, bagaimana Ananda mendapatkan salah satu nilainya?
 Adakah cara sederhana untuk menyelesaikan masalah tersebut?
 Buatlah kesimpulan yang diperoleh dari penyelesaian masalah di atas!

3. Dari prediksi jawaban siswa 3 guru akan memberikan stimulus untuk siswa misalkan dengan
mengatakan
 Mengapa jawaban Ananda demikian, berikan alasan ?
 Bisakah Ananda melihat hubungan antara persamaan (i) dan (ii)?
 Coba kembali teliti jawaban Ananda, bagaimana Ananda mendapatkan salah satu nilainya?
 Jadi, apa yang dapat Ananda simpulkan tentang metode substitusi ?

4. Jika ada siswa yang tidak dapat menjawab, maka guru akan memberikan penjelasan ulang
tentang materi tersebut dan mengarahkan siswa untuk mencermati dan menuliskan apa yang
diketahui atau informasi yang akan disampaikan dalam masalah tersebut. Guru akan
memberikan pertanyaan pemicu yang akan membantu pemikiran siswa untuk menyelesaikan
masalah tersebut. Misalkan :
 Apa yang Ananda ketahui dari permasalah tersebut ?
 Coba tuliskan apa saja yang Ananda ketahui dari permasalahan tersebut ?
 Coba kalian amati kira-kira bagaimana hubungan antara persamaan (i) dan (ii)?
 Bagaimana Ananda mencari salah satu nilai yang tidak diketahui ?

37 Aktifitas 3
Menyelesaikan Masalah Kontekstual SPLDV dengan
Metode Substitusi pada Persoalan Umur Kakak dan 3.2
Adik
Masalah kontekstual ini membimbing siswa untuk menemukan alternatif lain dalam menyelesaikan
SPLDV. Aktifitas ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengorientasikan masalah sesuai
dengan pemikirannya masing-masing, kemudian siswa dibimbing untuk mengumpulkan informasi
sehingga dapat memahami konsep substitusi.

Umur Mingyu 7 tahun lebih tua daripada umur Hao, sedangkan jumlah umur
mereka adalah 43 tahun. Berapakah umur mereka masing-masing!

Masalah ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk menentukan cara


menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan SPLDV. Karena masalah kontekstual yang
dimunculkan dalam aktifitas ini dialami sendiri oleh siswa dan memiliki unsur pendidikan.
Ada beberapa aktfitas siswa yang diharapkan dalam menyelesaikan masalah ini:
1. Siswa memisalkan Umur Mingyu (x) dan Umur Hao (y), kemudian menyusun
persamaan dari apa yang diketahui. Kemudian siswa menganggap persamaan satu
adalah bagian dari persamaan lainnya, lalu mereka menjabarkan persamaan tersebut.
2. Siswa memisalkan kain batik Umur Mingyu (x) dan Umur Hao (y)) kemudian
menyusun persamaan dari apa yang diketahui. Kemudian siswa menemukan ide untuk
menyelesaikan masalah tersebut dengan mengganti (mensubtutisi) salah satu nilai ke
dalam nilainya.
3. Siswa yang paham dengan metode Eliminasi dan Subtitusi mencoba menggabungkan

Aktifitas 3 38
Prediksi Pemikiran Siswa:

Dugaan pemikian siswa tentang aktivitas 3.2 adalah:


1. Siswa yang paham dengan metode substitusi akan membuat persamaan yang mereka
temukan dalam masalah tersebut. Misalkan umur Vernon adalah x tahun dan umur Dino
adalah y tahun. Maka model matematika yang sesuai dengan persoalan ini adalah sebagai
berikut.
Umur Vernon 7 tahun lebih tua dari Dino, maka:
𝑥=𝑦 + 7
jumlah umur Vernon dan Dino adalah 43 tahun, maka:
𝑥 + 𝑦 = 43
Dengan menggunakan metode subtitusi, maka penyelesaian dari SPLDV tersebut adalah
sebagai berikut. Untuk menentukan nilai y, siswa mensubtitusikan persamaan 𝑥 = 𝑦 + 7
ke persamaan 𝑥 + 𝑦 = 43 sehingga diperoleh:
⇒ 𝑥 + 𝑦 = 43
⇒ (𝑦 + 7) + 𝑦 = 43
⇒ 2𝑦 + 7 = 43
⇒ 2𝑦 = 43 – 7
⇒ 2𝑦 = 36
⇒ 𝑦 = 18
Kedua, untuk menentukan nilai x, subtitusikan nilai y = 18 ke persamaan 𝑥 = 𝑦 + 7
sehingga diperoleh:
⇒𝑥 = 𝑦 + 7
⇒ 𝑥 = 18 + 7
⇒ 𝑥 = 25
Dengan demikian, umur Vernon adalah 25 tahun dan umur Dino adalah 18 tahun.

39 Aktifitas 3
Prediksi Pemikiran Siswa:

2. Siswa yang paham dengan metode substitusi akan membuat persamaan yang mereka
temukan dalam masalah tersebut. Misalkan umur Vernon adalah x tahun dan umur Dino
adalah y tahun. Maka model matematika yang sesuai dengan persoalan ini adalah sebagai
berikut.
Umur Vernon 7 tahun lebih tua dari Dino, maka:
𝑥=𝑦 + 7
jumlah umur Vernon dan Dino adalah 43 tahun, maka:
𝑥 + 𝑦 = 43
Kemudian siswa menguraikan persamaan:
𝑥−𝑦 =7
𝑥 + 𝑦 = 43
𝑥 − 𝑦 + 2𝑦 = 43
(𝑥 − 𝑦) + 2𝑦 = 43
7 + 2𝑦 = 43
2𝑦 = 43 − 7
2𝑦 = 36
𝑦 = 36 ÷ 2
𝑦 = 18
Siswa mencoba memasukan salah satu nilai yang diketahui ke persamaan lain.
Misalkan :
𝑥−𝑦 =7
𝑥 − 18 = 7
𝑥 = 7 + 18
𝑥 = 25
Dengan demikian, umur Vernon adalah 25 tahun dan umur Dino adalah 18 tahun

Aktifitas 3 40
Prediksi Pemikiran Siswa:

3. Siswa yang paham dengan metode substitusi akan mencari cara lain yaitu,
Persamaan yang mereka temukan dalam masalah tersebut. Misalkan umur Vernon adalah x
tahun dan umur Dino adalah y tahun. Maka model matematika yang sesuai dengan persoalan
ini adalah sebagai berikut.
Umur Vernon 7 tahun lebih tua dari Dino, maka: 𝑥 = 𝑦 + 7
jumlah umur Vernon dan Dino adalah 43 tahun, maka: 𝑥 + 𝑦 = 43
Kemudian siswa mengeliminasi persamaan:
𝑥−𝑦 =7
𝑥 + 𝑦 = 43 −
−2𝑦 = −36 → 𝑦 = −36 ÷ −2 → 𝑦 = 18
Siswa mencoba memasukan salah satu nilai yang diketahui ke persamaan lain.
Misalkan :
𝑥−𝑦 =7
𝑥 − 18 = 7
𝑥 = 7 + 18
𝑥 = 25
Dengan demikian, umur Vernon adalah 25 tahun dan umur Dino adalah 18 tahun

Antisipasi Guru :

1. Adapun antisipasi guru terhadap aktifitas-aktifitas yang dilakukan oleh siswa sebagai
berikut:
Dari prediksi jawaban siswa 1 guru memberikan beberapa pertanyaan seperti:
 Mengapa jawaban Ananda demikian, berikan alasan?
 Coba periksa kembali substitusi yang Ananda kerjakan!
 Periksa kembali teliti jawaban Ananda, bagaimana Ananda mendapatkan salah satu
nilainya?
 Periksa Kembali penjumlahan dan operasi hitung yang Ananda kerjakan?
 Buatlah kesimpulan yang diperoleh dari penyelesaian masalah di atas!

41 Aktifitas 3
Antisipasi Guru :

2. Dari prediksi jawaban siswa 2 guru memberikan beberapa pertanyaan seperti:


 Mengapa jawaban Ananda demikian, berikan alasan ?
 Coba kalian amati, kira-kira bagaimana hubungan antara persamaan (i) dan (ii) ?
 Jika nilai nya sudah diketahui bagaimana Ananda mencari nilai lainnya?
 Coba kembali teliti jawaban Ananda, bagaimana Ananda mendapatkan salah satu
nilainya?
 Adakah cara sederhana untuk menyelesaikan masalah tersebut?
 Buatlah kesimpulan yang diperoleh dari penyelesaian masalah di atas!

3. Dari prediksi jawaban siswa 3 guru akan memberikan stimulus untuk siswa misalkan dengan
mengatakan
 Mengapa jawaban Ananda demikian, berikan alasan ?
 Bisakah Ananda melihat hubungan antara persamaan (i) dan (ii)?
 Coba kembali teliti jawaban Ananda, bagaimana Ananda mendapatkan salah satu
nilainya?
 Jadi, apa yang dapat Ananda simpulkan tentang metode substitusi ?

4. Jika ada siswa yang tidak dapat menjawab, maka guru akan memberikan penjelasan ulang
tentang materi tersebut dan mengarahkan siswa untuk mencermati dan menuliskan apa yang
diketahui atau informasi yang akan disampaikan dalam masalah tersebut. Guru akan
memberikan pertanyaan pemicu yang akan membantu pemikiran siswa untuk
menyelesaikan masalah tersebut. Misalkan :
 Apa yang Ananda ketahui dari permasalah tersebut ?
 Coba tuliskan apa saja yang Ananda ketahui dari permasalahan tersebut ?
 Coba kalian amati kira-kira bagaimana hubungan antara persamaan (i) dan (ii)?
 Bagaimana Ananda mencari salah satu nilai yang tidak diketahui ?

Aktifitas 3 42
Menyelesaikan Sistem Persamaan Linear Dua Materi
Variabel (SPLDV) dengan Metode Substitusi

A. Metode Substitusi

Metode substitusi dilakukan dengan cara menyatakan salah variabel ke dalam variabel lain suatu
persamaan, kemudian menggantikan (menyubstitusikan) variabel itu ke dalam persamaan
lainnya.

B. Langkah-langkah Metode Substitusi

Berdasarkan masalah kontekstual yang diberikan pada siswa, siswa menemukan bahwa langkah-
langkah menyelesaikan masalah SPLDV dengan metode eliminasi adalah sebagai berikut:
1. Bentuklah masalah di atas ke dalam bentuk matematika dengan permisalan 𝑥 untuk salah
satu variabel dan 𝑦 untuk variabel yang lain.
2. Nyatakan variabel salah satu persamaan ke dalam variabel yang lain.
3. Gantikan variabel itu ke dalam persamaan yang lainnya, sehingga terbentuk persamaan baru.
4. Tuliskan himpunan penyelesaiannya

43 Aktifitas 3
Ayo Berdiskusi
Pada Ayo Berdiskusi siswa diminta untuk memberikan tanggapan dan menyimpulkan tentang materi
yang mereka pelajari pada aktifitas 3.
1. Meminta tanggapan siswa tentang persamaan yang telah dipelajari dan apa yang siswa ketahui
tentang perbedaan metode eliminasi dan metode subtitusi.

2. Meminta tanggapan siswa tentang metode manakah yang siswa anggap lebih mudah untuk
menyelesaikan SPLDV.

3. Meminta tanggapan siswa apakah siswa mengetahui cara lain yang bisa mereka gunakan untuk
menyelesaikan SPLDV.

Aktifitas 3 44
Ayo Berlatih
Pada Ayo Berlatih siswa diminta untuk menyelesaikan permasalahan-permasalah tentang materi yang
mereka pelajari pada aktifitas 3.
1. Meminta siswa untuk menyelesaikan permasalahan-permasalah kontekstual yang berhubungan
dengan SPLDV
2. Menginformasikan pada siswa untuk mengerjakan soal-soal pada Ayo Berlatih (buku siswa)
halaman 26.

45 Aktifitas 3
Aktifitas Menyelesaikan Sistem Persamaan Linier Dua
Variabel Dengan Metode Gabungan

4
Pada kegiatan ini, siswa akan mempelajari cara menentukan selesaian
sistem persamaan linear dua variabel dengan menggunakan metode
gabungan. Sebelum pembelajaran dimulai, guru mengingatkan siswa
tentang konsep persamaan linear dua variabel dan menyelesaikannya
dengan menggunakan metode eliminasi dan substitusi.
PENDAHULUAN
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran RME pada pertemuan ini, siswa diharapkan:
1. Mampu menyusun SPLDV dari masalah kontekstual dengan benar
2. Mampu menyelesaikan permasalahan SPLDV dengan menggunakan metode gabungan
dengan benar.

B. Aktifitas Siswa
Proses penemuan konsep SPLDV terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan siswa yaitu :
1. Siswa mengeksplorasi masalah kontekstual yang ada pada aktifitas 4.1 dan 4.2, sehingga
diharapkan siswa dapat menyelesaikan masalah tersebut dengan menggunakan model
matematika non formal atau formal.
2. Siswa diminta untuk memodelkan dan menyelesaikan masalah kontekstual dengan
menggunakan model matematika non formal dan formal menggunakan pengetahuan yang
dimiliki oleh siswa sebelumnya agar dapat menjawab masalah 1 dan 2.
3. Adanya pengetahuan awal yang dimiliki siswa diharapkan siswa mampu menyelesaikan
masalah 1 dan 2 dan mampu menyelesaikan masalah berikutnya pada pertemuan
selanjutnya.
4. Siswa mempresentasikan jawaban pada siswa lain, siswa diberikan kesemptan untuk
bertanya atau menanggapi hasil presentasi temannya sehingga terjadi interaksi antar
siswa.
5. Siswa mampu mengaitkan masalah 1 dan 2 untuk menyelesaikan permasalahan lain
terkati dengan SPLDV.

C. Alokasi Waktu
Perkiraan waktu yang dibutuhkan dalam 1 (satu) kali pertemuan adalah 2 x 40 menit

D. Sumber, Alat dan Bahan Pembelajaran


1. Sumber Pembelajaran
b. Buku Guru Berbasis Realistic Mathematics Education (RME) untuk Materi SPLDV.
c. Buku referensi lain
2. Alat dan Bahan Pembelajaran
a. Buku Siswa Berbasis Realistic Mathematics Education (RME) untuk Materi SPLDV.

E. Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan untuk mengkonstruksi norma sosial dalam kelas
Sebelum memulai pembelajaran, terlebih dahulu guru menjelaskan kepada siswa
mengenai tata cara pembelajaran yang akan dilakukan, sebagai berikut:

47 Aktifitas 4
PENDAHULUAN
a. Jika ada siswa yang ingin bertanya, mengemukakan pendapat, atau menjawab
pertanyaan baik dari guru maupun siswa lain, sebaiknya mengangkat tangan terlebih
dahulu. Sedangkan siswa lain duduk tenang dan mendengarkan dengan baik. Ketika
siswa lain ingin berpendapat, maka melakukan hal serupa.
b. Ketika guru bertanya kembali kepada siswa bukan berarti jawaban yang diberikan
tersebut salah. Guru hanya ingin mengetahui pemahaman siswa dalam menjawab soal
baik lewat tulisan maupun penjelasan lisan.
c. Ketika sedang terjadi diskusi kelompok maupun kelas, maka semua siswa berhak untuk
mengemukakan idenya.
d. Jika ada siswa yang sedang mengemukakan pendapat atau melakukan kesalahan, maka
siswa lain tidak boleh tertawa.

2. Eksplorasi Masalah
g. Guru memberikan salam dan mengawali pembelajaran dengan berdoa
h. Apersepsi : Tahapan apersepsi guru bertanya kepada siswa-siwa tentang materi
SPLDV yang telah dipelajari sebelumnya. Guru akan bertanya, “apakah Ananda masih
ingat tentang materi SPLDV sebelumnya ? apakah Ananda merasa kesulitan dengan
materi tersebut ? setelah belajar menyelesaikan SPLDV dengan metode eliminasi dan
substitusi apa yang Ananda temukan ? apakah Ananda mengetahui metode lain untuk
menyelesaikan SPLDV?.”(disini guru ingin melihat respon awal siswa mengenai apa
saja metode yang diketahui oleh siswa dalam menyelesaikan SPLDV dan meninjau
sejauh mana ingatan tentang metode gabungan?
i. Guru diinformasikan materi pelajaran hari ini yaitu SPLDV, metode pembelajaran
yang digunakan dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
j. Setelah siswa mengingat kembali mengenai PLSV guru memberikan motivasi dengan
menjelaskan bahwa SPLDV sangat bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari, misalkan
menentukan harga barang, menentukan ukuran panjang dan lebar suatu bidang
berbentuk persegi ataupun persegi panjang.
k. Guru memaparkan suatu permasalahan realistik yang berkaitan dengan materi SPLDV
kepada siswa. Masalah kontekstual yang dapat dimunculkan dalam aktivitas ini
terdapat pada Masalah 1 dan Masalah 2.
l. Secara klasikal siswa mengamati dan mencermati materi yang disajikan berhubungan
dengan menyelesaikan masalah sehari-hari tentang sistem persamaan linear dua
variabel yang disajikan pada buku siswa.

Aktifitas 4 48
PENDAHULUAN

m. Siswa didorong untuk mengajukan pertanyaan terkait hal-hal yang diamati atau
dicermati.
n. Guru memberikan kebebasan kepada siswa untuk memodelkan dan memecahkan
masalah tersebut menggunakan pengetahuan yang dimiliki oleh siswa.
o. Guru memotivasi siswa dan memberikan penekanan kepada siswa bahwa “dalam
memodelkan matematika tidak harus menggunakan variabel x atau y. Kita bebas
memilih, intinya konsisten dalam penggunaannya.
p. Guru memberikan topangan kepada siswa yang mengalami kesulitan untuk
menyelesaikan masalah berupa pertanyaan yang bersifat memancing siswa untuk
menemukan jawabannya sendiri.
q. Siswa yang mengalami kesulitan dalam pemisalan terlebih dahulu menggunakan
gambar atau simbol berdasarkan masalah yang diketahui. selanjutnnya meminta siswa
membuat model matematika dan menyelesaikan model tersebut agar dapat menjawab
masalah 1 dan masalah 2.
r. Selesai menyelesaikan masalah, guru meminta beberapa siswa mempresentasikan
jawaban di depan kelas. Guru memberikan kesempatan kepada semua siswa untuk
bertanya atau menanggapi hasil presentasi temannya sehingga terjadi interaksi antar
siswa untuk saling membagi pengetahuan.
s. Siswa diberikan kesempatan untuk memikirkan kembali tentang konsep atau
pengertian PLDV. Guru menegaskan kembali tentang defenisi PLDV dengan
menanyakannya kepada siswa. kemudian membuat kesimpulan materi bersama-sama.

49 Aktifitas 4
Menyelesaikan Masalah Kontekstual SPLDV dengan
Metode Gabungan pada Aktifitas Agen Travel 4.1
Masalah kontekstual ini membimbing siswa untuk menemukan alternatif lain dalam menyelesaikan
SPLDV. Aktifitas ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengorientasikan masalah sesuai
dengan pemikirannya masing-masing, kemudian siswa dibimbing untuk mengumpulkan informasi
sehingga dapat memahami konsep gabungan

S.Coups Tour & Travel menawarkan paket “Seoul Tour” dengan rincian paket sebagai
berikut.

Sumber : https://www.worldtravelguide.net/features/city-highlight/city-highlight-seoul/

Penginapan Tiket Pesawat


Paket Gold 3 Malam Berangkat dan Pulang
Rp 8.000.000/per orang
Paket Premium 2 Malam Berangkat
Rp 4.500.000/per orang

Kelompok belajar “carat” ingin mengikuti tour tersebut. Mereka ingin membandingkan
paket harga untuk biaya penginapan perhari dan tiket pesawat sekali berangkat dengan Agen
Tour yang lain. Dapatkah Ananda menentukan biaya penginapan perhari dan tiket pesawat
sekali berangkat?

Aktifitas 4 50
Ada beberapa aktfitas siswa yang diharapkan dalam menyelesaikan masalah ini:
1. Siswa memisalkan biaya penginapan (x) dan tiket pesawat (y), kemudian menyusun
persamaan dari apa yang diketahui. Kemudian untuk siswa menyelesaikan masalah
tersebut dengan menghilangkan (eliminasi) salah satu nilai ke dalam nilainya.
2. Siswa memisalkan biaya penginapan (x) dan tiket pesawat (y), kemudian menyusun
persamaan dari apa yang diketahui. Kemudian siswa menemukan ide untuk menyelesaikan
masalah tersebut dengan mengganti (mensubtutisi) salah satu nilai ke dalam nilainya.
3. Siswa yang paham dengan metode Eliminasi dan Subtitusi mencoba menggabungkan
kedua metode.

Prediksi Pemikiran Siswa:

Dugaan pemikian siswa tentang aktivitas 4.1 adalah:


1. Siswa yang paham dengan SPLDV akan langsung membuat pemodelan atau bentuk
matematis dari masalah. Misalkan biaya penginapan (x) dan tiket pesawat (y)
3𝑥 + 2𝑦 = 8.000.000
2𝑥 + 𝑦 = 4.500.000
Siswa mengeliminasi salah satu variabel, misalkan mengeliminasi y.
3𝑥 + 2𝑦 = 8.000.000 |× 1| 3𝑥 + 2𝑦 = 8.000.000
2𝑥 + 𝑦 = 4.500.000 |× 2| 4𝑥 + 2𝑦 = 9.000.000 −
−𝑥 = −1.000.000
−𝑥 = −1.000.000 ÷ −1
𝑥 = 1.000.000

Siswa mengeliminasi salah satu variabel, misalkan mengeliminasi x.


3𝑥 + 2𝑦 = 8.000.000 |× 2| 6𝑥 + 4𝑦 = 16.000.000
2𝑥 + 𝑦 = 4.500.000 |× 3| 6𝑥 + 3𝑦 = 13.500.000 −
𝑦 = 2.500.000
Sehingga didapatkan bahwa harga hotel Rp 1.000.000/malam dan tiket pesawat Rp
2.500.000 sekali berangkat.

51 Aktifitas 4
Prediksi Pemikiran Siswa:

2. Siswa yang paham dengan SPLDV akan langsung membuat pemodelan atau bentuk
matematis dari masalah. Misalkan biaya penginapan (x) dan tiket pesawat (y)
3𝑥 + 2𝑦 = 8.000.000
2𝑥 + 𝑦 = 4.500.000
Siswa mensubstitusi salah satu persamaan, misalkan: 2𝑥 + 𝑦 = 4.500.000 → 𝑦 =
4.500.000 − 2𝑥 ke persamaan lainnya
3𝑥 + 2𝑦 = 8.000.000
3𝑥 + 2(4.500.000 − 2𝑥) = 8.000.000
3𝑥 + 9.000.000 − 4𝑥 = 8.000.000
3𝑥 − 4𝑥 = 8.000.000 − 9.000.000
−𝑥 = −1.000.000 ÷ −1
𝑥 = 1.000.000
Kemudian siswa memasukan nilai yang telah diketahui salah satu ke persamaan.
Misalnya :
2𝑥 + 𝑦 = 4.500.000
2(1000.000) + 𝑦 = 4.500.000
2.000.000 + 𝑦 = 4.500.000
𝑦 = 4.500.000 − 2.000.000
𝑦 = 2.500.000
Sehingga didapatkan bahwa harga hotel Rp 1.000.000/malam dan tiket pesawat Rp
2.500.000 sekali berangkat.

Aktifitas 4 52
Prediksi Pemikiran Siswa:

3. Siswa yang paham dengan SPLDV akan langsung membuat pemodelan atau bentuk
matematis dari masalah. Misalkan biaya penginapan (x) dan tiket pesawat (y)
3𝑥 + 2𝑦 = 8.000.000
2𝑥 + 𝑦 = 4.500.000
Siswa mengeliminasi salah satu variabel, misalkan mengeliminasi y.
3𝑥 + 2𝑦 = 8.000.000 |× 1| 3𝑥 + 2𝑦 = 8.000.000
2𝑥 + 𝑦 = 4.500.000 |× 2| 4𝑥 + 2𝑦 = 9.000.000 −
−𝑥 = −1.000.000
−𝑥 = −1.000.000 ÷ −1
𝑥 = 1.000.000

Kemudian siswa memasukan nilai yang telah diketahui salah satu ke persamaan.
Misalnya :
2𝑥 + 𝑦 = 4.500.000
2(1000.000) + 𝑦 = 4.500.000
2.000.000 + 𝑦 = 4.500.000
𝑦 = 4.500.000 − 2.000.000
𝑦 = 2.500.000
Sehingga didapatkan bahwa harga hotel Rp 1.000.000/malam dan tiket pesawat Rp
2.500.000 sekali berangkat.

53 Aktifitas 4
Antisipasi Guru

Adapun antisipasi guru terhadap aktifitas-aktifitas yang dilakukan oleh siswa sebagai berikut:
1. Dari prediksi jawaban siswa 1 guru memberikan beberapa pertanyaan seperti:
 Mengapa jawaban Ananda demikian, berikan alasan?
 Setelah mendapatkan salah satu nilai, apa yang Ananda lakukan selanjutnya?
 Periksa Kembali operasi hitung yang Ananda kerjakan?
 Kenapa Ananda menggunakan metode eliminasi?
 Bagaimana jika Ananda mensubtitusikan nilai yang Ananda temukan ke persamaan?
 Buatlah kesimpulan yang diperoleh dari penyelesaian masalah di atas!

2. Dari prediksi jawaban siswa 2 guru memberikan beberapa pertanyaan seperti:


 Mengapa jawaban Ananda demikian, berikan alasan?
 Setelah mendapatkan salah satu nilai, apa yang Ananda lakukan selanjutnya?
 Periksa Kembali operasi hitung yang Ananda kerjakan?
 cermati lagi jawaban Ananda sehingga memperoleh jawaban yang benar!
 Bagaimana jika Ananda menggabungkan metode eliminasi dan substitusi?
 Metode manakah yang lebih sederhana menurut Ananda?
 Buatlah kesimpulan yang diperoleh dari penyelesaian masalah di atas!

3. Dari prediksi jawaban siswa 3 guru akan memberikan stimulus untuk siswa misalkan
dengan mengatakan
 Mengapa jawaban Ananda demikian, berikan alasan ?
 Metode manakah yang paling mudah ?
 Buatlah kesimpulan yang diperoleh dari penyelesaian masalah di atas!

4. Jika ada siswa yang tidak dapat menjawab, maka guru akan memberikan penjelasan ulang
tentang materi tersebut dan mengarahkan siswa untuk mencermati dan menuliskan apa yang
diketahui atau informasi yang akan disampaikan dalam masalah tersebut. Guru akan
memberikan pertanyaan pemicu yang akan membantu pemikiran siswa untuk
menyelesaikan masalah tersebut. Misalkan :
 Apa yang Ananda ketahui dari permasalah tersebut ?
 Coba tuliskan apa saja yang Ananda ketahui dari permasalahan tersebut ?
 Bagaimana Ananda menuliskan pemodelannya?
 Metode manakah yang paling mudah ?

Aktifitas 4 54
Menyelesaikan Masalah Kontekstual SPLDV dengan Metode
Gabungan pada Aktifitas Berternak Kambing dan Ayam 4.2
Pada aktivitas ini guru akan menjelaskan pada siswa bahwa banyak sekali hal-hal yang dekat bahkan
di kehidupan sehari-hari siswa yang berkaitan dengan SPLDV. Permasalahan-permasalahan tersebut akan
menjadi bahan inspirasi dalam penyusunan model-model matematika yang ditemukan dari proses
penyelesaiannya. Model matematika itu akan menjadi abstraksi untuk membangun konsep SPLDV.
Masalah kontekstual yang dapat dimunculkan dalam aktivitas ini

Sumber : http://id.gofreedownload.net/free-vector/vector-icon/farm-poultry-drawing-cock-chicken-icons-colored-cartoon-
253694/#.XvSEXm0zbX4

Paman memelihara kambing dan ayam. Jumlah seluruhnya ada 22 ekor. Jika
jumlah seluruh kaki kambing dan kaki ayam ada 60. Berapa banyak masing-masing
jumlah kambing dan ayam paman?

Masalah kontekstual ini membimbing siswa untuk menemukan alternatif lain dalam
menyelesaikan SPLDV. Aktifitas ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengorientasikan masalah sesuai dengan pemikirannya masing-masing, kemudian siswa
dibimbing untuk mengumpulkan informasi sehingga dapat memahami metode gabungan.

55 Aktifitas 4
Prediksi Jawaban Siswa:

Dugaan pemikian siswa tentang aktivitas 4.1 adalah:


1. Siswa yang paham dengan SPLDV akan langsung membuat pemodelan atau bentuk
matematis dari masalah. Misalkan p untuk jumlah kambing dan q untuk jumlah ayam.
𝑝 + 𝑞 = 22
4𝑝 + 2𝑞 = 60, siswa membagi persamaan ini dengan 2 sehingga 2𝑝 + 𝑞 = 30
Siswa mengeliminasi salah satu variabel, misalkan mengeliminasi q.
𝑝 + 𝑞 = 22
2𝑝 + 𝑞 = 30 −
−𝑝 = −8
𝑝=8
Kemudian mensubstitusikan nilai p ke dalam salah satu persamaan. Misalkan
𝑝 + 𝑞 = 22 → 𝑝 + 8 = 22 → 𝑝 = 22 − 8 → 𝑝 = 14
Sehingga didapatkan bahwa Paman memliki 8 ekor kambing dan 14 ekor ayam.

2. Siswa yang paham dengan SPLDV akan langsung membuat pemodelan atau bentuk
matematis dari masalah. Misalkan p untuk jumlah kambing dan q untuk jumlah ayam.
𝑝 + 𝑞 = 22
4𝑝 + 2𝑞 = 60
Siswa mengeliminasi salah satu variabel, misalkan mengeliminasi q.
𝑝 + 𝑞 = 22 |× 2| 2𝑝 + 2𝑞 = 44
4𝑝 + 2𝑞 = 60 |× 1| 4𝑝 + 2𝑞 = 60
−2𝑝 = −16
−2𝑝 = −16 dibagi ÷ −2
𝑝=8
Kemudian mensubstitusikan nilai p ke dalam salah satu persamaan. Misalkan
𝑝 + 𝑞 = 22 → 𝑝 + 8 = 22 → 𝑝 = 22 − 8 → 𝑝 = 14
Sehingga didapatkan bahwa Paman memliki 8 ekor kambing dan 14 ekor ayam

Aktifitas 4 54
Prediksi Jawaban Siswa:

3. Siswa dapat membuat permodelan masalah dengan benar, siswa menyelesaikan masalah
dengan metode eliminasi dan metode substitusi saja. Dari kedua metode siswa mendapat hasil
yang sama.

4. Siswa mampu membuat pemodelan masalah tapi kurang tepat.


𝑝 + 𝑞 = 22
𝑝 + 𝑞 = 60
Siswa kurang paham dengan kata-kata “ ... Jika jumlah seluruh kaki kambing dan kaki ayam
ada 60”

Antisipasi Guru:

Adapun antisipasi guru terhadap aktifitas-aktifitas yang dilakukan oleh siswa sebagai berikut:
1. Dari prediksi jawaban siswa 1 guru memberikan beberapa pertanyaan seperti:
 Mengapa jawaban Ananda demikian, berikan alasan?
 Setelah mendapatkan salah satu nilai, apa yang Ananda lakukan selanjutnya?
 Periksa Kembali operasi hitung yang Ananda kerjakan?
 Kemana Ananda mensubstitusikan nilai yang didapatkan ?
 Kenapa Ananda menggunakan metode eliminasi dan subtitusi bersamaan ?
 Buatlah kesimpulan yang diperoleh dari penyelesaian masalah di atas!

2. Dari prediksi jawaban siswa 2 guru memberikan beberapa pertanyaan seperti:


 Mengapa jawaban Ananda demikian, berikan alasan?
 Setelah mendapatkan salah satu nilai, apa yang Ananda lakukan selanjutnya?
 Periksa Kembali operasi hitung yang Ananda kerjakan?
 cermati lagi jawaban Ananda sehingga memperoleh jawaban yang benar!
 Buatlah kesimpulan yang diperoleh dari penyelesaian masalah di atas!

55 Aktifitas 4
Antisipasi Guru:

4. Dari prediksi jawaban siswa 3 guru akan memberikan stimulus untuk siswa misalkan dengan
mengatakan
 Mengapa jawaban Ananda demikian, berikan alasan ?
 Metode manakah yang paling mudah ?
 Bagaimana jika Ananda mencoba menggabungan kedua metode tersebut?
 Buatlah kesimpulan yang diperoleh dari penyelesaian masalah di atas!

5. Jika ada siswa yang tidak dapat menjawab, maka guru akan memberikan penjelasan ulang
tentang materi tersebut dan mengarahkan siswa untuk mencermati dan menuliskan apa yang
diketahui atau informasi yang akan disampaikan dalam masalah tersebut. Guru akan
memberikan pertanyaan pemicu yang akan membantu pemikiran siswa untuk menyelesaikan
masalah tersebut. Misalkan :
 Apa yang Ananda ketahui dari permasalah tersebut ?
 Coba tuliskan apa saja yang Ananda ketahui dari permasalahan tersebut ?
 Coba kalian amati kira-kira bagaimana berapa jumlah kaki kambing dan kaki ayam?
 Bagaimana menuliskan jumlahnya kakinya ?
 Bagaimana Ananda menuliskan pemodelannya?
 Metode manakah yang paling mudah ?
 Bagaimana jika Ananda mencoba menggabungan kedua metode yang telah Ananda
pelajari?
 Buatlah kesimpulan yang diperoleh dari penyelesaian masalah di atas!

Aktifitas 4 56
Menyelesaikan Sistem Persamaan Linear Dua Materi
Variabel (SPLDV) dengan Metode Substitusi

A. Metode Gabungan

Pada pertemuan sebelumnya kita telah mempelajari metode eliminasi dan substitusi. Sekarang
bagaimana jika kedua metode tersebut kita gabungkan? Cara penyelesaian SPLDV seperti itu
disebut dengan metode gabungan eliminasi-substitusi. Dilakukan dengan cara menggabungkan
antara metode eliminasi dan substitusi

B. Langkah-langkah Metode Gabungan

Berdasarkan masalah kontekstual yang diberikan pada siswa, siswa menemukan bahwa langkah-
langkah menyelesaikan masalah SPLDV dengan metode eliminasi adalah sebagai berikut:
1. Bentuklah masalah di atas ke dalam bentuk matematika dengan permisalan 𝑥 untuk salah
satu variabel dan 𝑦 untuk variabel yang lain.
2. Hal pertama yang harus kita lakukan adalah mengeliminasi salah satu variabel.
3. Baru kemudian kita lakukan langkah substitusi.
4. Tuliskan himpunan penyelesaiannya

57 Aktifitas 4
Ayo Berdiskusi
Pada Ayo Berdiskusi siswa diminta untuk memberikan tanggapan dan menyimpulkan tentang materi
yang mereka pelajari pada aktifitas 3.
1. Meminta tanggapan siswa tentang persamaan yang telah dipelajari dan apa yang siswa ketahui
tentang perbedaan metode gabungan.

2. Meminta tanggapan siswa tentang langkah-langkah penyelesaian SPLDV dengan metode


gabungan.

Aktifitas 4 58
Ayo Berlatih
Pada Ayo Berlatih siswa diminta untuk menyelesaikan permasalahan-permasalah tentang materi yang
mereka pelajari pada aktifitas 4.
1. Meminta siswa untuk menyelesaikan permasalahan-permasalah kontekstual yang berhubungan
dengan SPLDV
2. Menginformasikan pada siswa untuk mengerjakan soal-soal pada Ayo Berlatih (buku siswa)
halaman 35.

59 Aktifitas 4
Aktifitas
Menyelesaikan Sistem Persamaan Linear Dua

5 Variabel dengan Metode Grafik

Pada kegiatan ini, siswa akan mempelajari tentang konsep sistem


persamaan linear dua variabel (SPLDV) dan cara menentukan
selesaian Sistem persamaan linear dua variabel dengan
menggunakan grafik Seperti pada kegiatan sebelumnya, semua
konsep yang disajikan berawal dari situasi atau masalah sehari-
hari.
PENDAHULUAN
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran RME pada pertemuan ini, siswa diharapkan:
1. Mampu menyusun SPLDV dari masalah kontekstual dengan benar
2. Mampu menyelesaikan permasalahan SPLDV dengan menggunakan metode grafik
dengan benar.

B. Aktifitas Siswa
Proses penemuan konsep SPLDV terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan siswa yaitu :
1. Siswa mengeksplorasi masalah kontekstual yang ada pada aktifitas 5,1 sehingga
diharapkan siswa dapat menyelesaikan masalah tersebut dengan menggunakan model
matematika non formal atau formal.
2. Siswa diminta untuk memodelkan dan menyelesaikan masalah kontekstual dengan
menggunakan model matematika non formal dan formal menggunakan pengetahuan yang
dimiliki oleh siswa sebelumnya agar dapat menjawab masalah 1.
3. Adanya pengetahuan awal yang dimiliki siswa diharapkan siswa mampu menyelesaikan
masalah 1 dan mampu menyelesaikan masalah berikutnya pada pertemuan selanjutnya.
4. Siswa mempresentasikan jawaban pada siswa lain, siswa diberikan kesemptan untuk
bertanya atau menanggapi hasil presentasi temannya sehingga terjadi interaksi antar
siswa.
5. Siswa mampu mengaitkan masalah 1 untuk menyelesaikan permasalahan lain terkati
dengan SPLDV.

C. Alokasi Waktu
Perkiraan waktu yang dibutuhkan dalam 1 (satu) kali pertemuan adalah 2 x 40 menit

D. Sumber, Alat dan Bahan Pembelajaran


1. Sumber Pembelajaran
b. Buku Guru Berbasis Realistic Mathematics Education (RME) untuk Materi SPLDV.
c. Buku referensi lain
2. Alat dan Bahan Pembelajaran
a. Buku Siswa Berbasis Realistic Mathematics Education (RME) untuk Materi SPLDV.

E. Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan untuk mengkonstruksi norma sosial dalam kelas
Sebelum memulai pembelajaran, terlebih dahulu guru menjelaskan kepada siswa
mengenai tata cara pembelajaran yang akan dilakukan, sebagai berikut:

61 Aktifitas 5
PENDAHULUAN
a. Jika ada siswa yang ingin bertanya, mengemukakan pendapat, atau menjawab
pertanyaan baik dari guru maupun siswa lain, sebaiknya mengangkat tangan terlebih
dahulu. Sedangkan siswa lain duduk tenang dan mendengarkan dengan baik. Ketika
siswa lain ingin berpendapat, maka melakukan hal serupa.
b. Ketika guru bertanya kembali kepada siswa bukan berarti jawaban yang diberikan
tersebut salah. Guru hanya ingin mengetahui pemahaman siswa dalam menjawab soal
baik lewat tulisan maupun penjelasan lisan.
c. Ketika sedang terjadi diskusi kelompok maupun kelas, maka semua siswa berhak untuk
mengemukakan idenya.
d. Jika ada siswa yang sedang mengemukakan pendapat atau melakukan kesalahan, maka
siswa lain tidak boleh tertawa.

2. Eksplorasi Masalah
a. Guru memberikan salam dan mengawali pembelajaran dengan berdoa
b. Apersepsi : Sebagai tahapan apersepsi guru bertanya kepada siswa-siwa tentang materi
SPLDV yang telah dipelajari sebelumnya. Guru akan bertanya, “apakah Ananda masih
ingat tentang materi SPLDV sebelumnya ? apakah Ananda merasa kesulitan dengan
materi tersebut ? setelah belajar menyelesaikan SPLDV dengan metode eliminasi,
substitusi dan gabungan apa yang Ananda temukan ? apakah Ananda mengetahui
metode lain untuk menyelesaikan SPLDV? Masih ingatkah Ananda bagaimana
caranya menggambar grafik ?.”(disini guru ingin melihat respon awal siswa mengenai
apa saja metode yang diketahui oleh siswa dalam menyelesaikan SPLDV dan meninjau
sejauh mana ingatan tentang metode grafik?
c. Guru diinformasikan materi pelajaran hari ini yaitu SPLDV, metode pembelajaran
yang digunakan dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
d. Setelah siswa mengingat kembali mengenai PLSV guru memberikan motivasi dengan
menjelaskan bahwa SPLDV sangat bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari, misalkan
menentukan harga barang, menentukan ukuran panjang dan lebar suatu bidang
berbentuk persegi ataupun persegi panjang.
e. Guru memaparkan suatu permasalahan realistik yang berkaitan dengan materi SPLDV
kepada siswa. Masalah kontekstual yang dapat dimunculkan dalam aktivitas ini
terdapat pada Masalah 1.
f. Secara klasikal siswa mengamati dan mencermati materi yang disajikan berhubungan
dengan menyelesaikan masalah sehari-hari tentang sistem persamaan linear dua
variabel yang disajikan pada buku siswa.

Aktifitas 5 62
PENDAHULUAN

g. Siswa didorong untuk mengajukan pertanyaan terkait hal-hal yang diamati atau
dicermati.
h. Guru memberikan kebebasan kepada siswa untuk memodelkan dan memecahkan
masalah tersebut menggunakan pengetahuan yang dimiliki oleh siswa.
i. Guru memotivasi siswa dan memberikan penekanan kepada siswa bahwa “dalam
memodelkan matematika tidak harus menggunakan variabel x atau y. Kita bebas
memilih, intinya konsisten dalam penggunaannya.
j. Guru memberikan topangan kepada siswa yang mengalami kesulitan untuk
menyelesaikan masalah berupa pertanyaan yang bersifat memancing siswa untuk
menemukan jawabannya sendiri.
k. Siswa yang mengalami kesulitan dalam pemisalan terlebih dahulu menggunakan
gambar atau simbol berdasarkan masalah yang diketahui. selanjutnnya meminta siswa
membuat model matematika dan menyelesaikan model tersebut agar dapat menjawab
masalah 1 dan masalah 2.
l. Selesai menyelesaikan masalah, guru meminta beberapa siswa mempresentasikan
jawaban di depan kelas. Guru memberikan kesempatan kepada semua siswa untuk
bertanya atau menanggapi hasil presentasi temannya sehingga terjadi interaksi antar
siswa untuk saling membagi pengetahuan.
m. Siswa diberikan kesempatan untuk memikirkan kembali tentang konsep atau
pengertian PLDV. Guru menegaskan kembali tentang defenisi PLDV dengan
menanyakannya kepada siswa. kemudian membuat kesimpulan materi bersama-sama.

63 Aktifitas 5
Menyelesaikan Masalah Kontekstual SPLDV dengan Metode
Grafik pada Aktifitas bermain kelereng. 5.1
Masalah kontekstual ini membimbing siswa untuk menemukan alternatif lain dalam menyelesaikan
SPLDV. Aktifitas ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengorientasikan masalah sesuai
dengan pemikirannya masing-masing, kemudian siswa dibimbing untuk mengumpulkan informasi
sehingga dapat memahami metode grafik

Farid dan Agung mempunyai kelereng. Jika kelereng


mereka dijumlahkan maka akan menghasilkan 10 kelereng.
Diketahui kelereng Agung lebih sedikit dari kelereng Farid.
Selisih kelereng mereka adalah 4 kelereng. Tentukan banyak
kelereng yang dimiliki masing-masing? Selesaikan dengan cara
menggambar grafik dari gamber masing-masing
persamaan!

Adapun beberapa aktfitas siswa yang diharapkan dalam menyelesaikan masalah ini adalah
Siswa memisalkan x untuk kelereng Farid dan y untuk kelereng Agung, kemudian menyusun
persamaan dari apa yang diketahui dan memasukan ke dalam tabel bantu. Siswa menggambar
grafik sesuai dengan titik koordinat yang ada pada tabel.

Prediksi Jawaban Siswa:

1. Siswa yang paham dengan SPLDV akan langsung membuat pemodelan atau bentuk
matematis dari masalah. Misalkan x untuk kelereng Farid dan y untuk kelereng Agung.
𝑥 + 𝑦 = 10
𝑥−𝑦 =4
Kemudian, siswa menanyakan pada cara menggambar grafik. Siswa yang sudah paham
membuat tabel bantu untu menentukan titik-titiknya. Kemudian siswa menggambarkan grafik
yang diminta, lalu menentukan titik potongnya.

Aktifitas 5
62
Prediksi Jawaban Siswa:

Tabel Bantu
𝑥 + 𝑦 = 10 ↔ 𝑦 = 10 − 𝑥 𝑥−𝑦 =4↔𝑥 = 𝑦+4
𝑥 𝑦 𝑥 𝑦
-3 13 -1 -3
-2 12 -2 -2
-1 11 -3 -1
0 10 -4 0
1 9 5 1
2 8 6 2
3 7 7 3
4 6 8 4
5 5 9 5
6 4 10 6
7 3 11 7

Grafik

14

12

10

6 x + y =10

4 x-y=4

0
-3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7
-2

-4

Sehingga didapatkan titik potongnya adalah (7,3) dimana x = 7 yang berarti jumlah kelereng
Farid dan y = 3 yang berarti jumlah kelereng Agung.

63 Aktifitas 5
Prediksi Jawaban Siswa:

2. Siswa yang paham dengan SPLDV akan langsung membuat pemodelan atau bentuk
matematis dari masalah. Misalkan x untuk kelereng Farid dan y untuk kelereng Agung.
𝑥 + 𝑦 = 10
𝑥−𝑦 =4
Siswa mampu membuat model dari masalah dengan benar dan dapat menggambar grafiknya,
tetapi tidak tahu langkah apa yang selanjutnya harus dilakukan.

3. Siswa dapat membuat pemodelan masalah, tetapi pemodelannya masih kurang tepat. Siswa
juga tidak dapat menggambar grafik dari model masalah.
𝑥 + 𝑦 = 10
𝑦−𝑥 = 4

Antisipasi Guru:

Adapun antisipasi guru terhadap aktifitas-aktifitas yang dilakukan oleh siswa sebagai berikut:
1. Dari prediksi jawaban siswa 1 guru memberikan beberapa pertanyaan seperti:
 Mengapa jawaban Ananda demikian, berikan alasan?
 Coba Ananda ingat kembali cara menggambar grafik!
 Apa saja yang Ananda butuhkan untuk menggambar grafik?
 Periksa Kembali operasi hitung yang Ananda kerjakan?
 Buatlah kesimpulan yang diperoleh dari penyelesaian masalah di atas!

2. Dari prediksi jawaban siswa 2 guru memberikan beberapa pertanyaan seperti:


 Coba Ananda ingat kembali cara menggambar grafik!
 Apa saja yang Ananda butuhkan untuk menggambar grafik?
 Apa yang ingin Ananda ketahui dari masalah tersebut?
 Apa fokus utama dari masalah tersebut?
 Dimana letak titik temu kedua garis tersebut ? apa arti dari titik temu tersebut?
 Buatlah kesimpulan yang diperoleh dari penyelesaian masalah di atas!

Aktifitas 5 64
Antisipasi Guru:

3. Dari prediksi jawaban siswa 3 guru akan memberikan stimulus untuk siswa misalkan dengan
mengatakan
 Mengapa jawaban Ananda demikian, berikan alasan ?
 Coba Ananda ingat kembali cara menggambar grafik!
 Apa saja yang Ananda butuhkan untuk menggambar grafik?
 Apa saja yang Ananda ketahui dari masalah tersebut ?
 Kelereng siapa yang lebih banyak?
 Bagaimana menuliskan selisihnya ?
 Setelah membuat grafik, dapatkah Ananda menentukan titik temunya?
 Dimana letak titik temu kedua garis tersebut ? apa arti dari titik temu tersebut?
 Buatlah kesimpulan yang diperoleh dari penyelesaian masalah di atas!

4. Jika ada siswa yang tidak dapat menjawab, maka guru akan memberikan penjelasan ulang
tentang materi tersebut dan mengarahkan siswa untuk mencermati dan menuliskan apa yang
diketahui atau informasi yang akan disampaikan dalam masalah tersebut. Guru akan
memberikan pertanyaan pemicu yang akan membantu pemikiran siswa untuk menyelesaikan
masalah tersebut. Misalkan :
 Apa yang Ananda ketahui dari permasalah tersebut ?
 Coba tuliskan apa saja yang Ananda ketahui dari permasalahan tersebut ?
 Coba kalian amati kira-kira bagaimana hubungan banyak kelereng Farid dan Agung?
 Bagaimana menuliskan selisihnya ?
 Setelah membuat grafik, dapatkah Ananda menentukan titik temunya?
 Dimana letak titik temu kedua garis tersebut ? apa arti dari titik temu tersebut?
 Buatlah kesimpulan yang diperoleh dari penyelesaian masalah di atas!

65 Aktifitas 5
Menyelesaikan Sistem Persamaan Linear Dua Materi
Variabel (SPLDV) dengan Metode Grafik

A. Metode Grafik

Metode grafik merupakan metode yang digunakan untuk mencari penyelesaian SPLDV dengan
cara menggambarkan kedua grafik persamaan, lalu menentukan titik potong kedua grafik tersebut,
sehingga ditemukan penyelesaiannya.

B. Langkah-langkah Metode Gabungan

Berdasarkan masalah kontekstual yang diberikan pada siswa, siswa menemukan bahwa langkah-
langkah menyelesaikan masalah SPLDV dengan metode grafik adalah sebagai berikut:
1. Bentuklah masalah di atas ke dalam bentuk matematika dengan permisalan 𝑥 untuk salah
satu variabel dan 𝑦 untuk variabel yang lain.
2. Kemudian gambarlah grafik dengan cara membiat tabel bantu terlebih dahulu
3. Tuliskan himpunan penyelesaiannya

Aktifitas 5 66
Ayo Berdiskusi
Pada Ayo Berdiskusi siswa diminta untuk memberikan tanggapan dan menyimpulkan tentang materi
yang mereka pelajari pada aktifitas 5.
1. Meminta tanggapan siswa tentang persamaan yang telah dipelajari dan apa yang siswa ketahui
tentang perbedaan grafik PLSV dan PLDV

2. Meminta tanggapan siswa tentang apa yang mereka temukan setelah menyelesaiakan SPLDV
dengan metode gabungan.

3. Memin Meminta tanggapan siswa tentang metode mana yang lebih mudah setelah mempelajari
ketiga metode penyelesaian SPLDV.

67 Aktifitas 5
Ayo Berlatih
Pada Ayo Berlatih siswa diminta untuk menyelesaikan permasalahan-permasalah tentang materi yang
mereka pelajari pada aktifitas 5.
1. Meminta siswa untuk menyelesaikan permasalahan-permasalah kontekstual yang berhubungan
dengan SPLDV
2. Menginformasikan pada siswa untuk mengerjakan soal-soal pada Ayo Berlatih (buku siswa)
halaman 42.

Aktifitas 5 67
Aktifitas
Rangkuman
6
Penilaian untuk mencapai tujuan pembelajaran dapat diamati selama kegiatan
pembelajaran berlangsung melalui aktivitas siswa. Untuk mengetahui pemahaman siswa
tentang Sistem persamaan linear dua variabel, guru bisa meminta siswa untuk
menyelesaikan Latihan. Selanjutnya guru bersama siswa membahas beberapa soal yang
banyak siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikannya. Pada akhirnya siswa dapat
menyimpulkan hal-hal penting yang mereka temukan dalam pembelajaran selama ini.
Persamaan linear dua variabel dapat dinyatakan dalam bentuk ax + by = c,
dengan a, b, c ∈ R, a, b ≠ 0, dan x, y suatu variabel.
Grafik selesaian suatu persamaan linear dua variabel berupa titik atau garis lurus.
Terdapat tiga metode untuk menentukan selesaian sistem persamaan linear dua
variabel, yaitu metode grafik, substitusi, dan eliminasi.
Selesaian sistem persamaan linear dua variabel dengan menggunakan metode
grafik adalah titik potong dua grafik.
Metode substitusi dilakukan dengan menyatakan salah satu variabel dalam
variabel lain kemudian menggantikannya (menyubstitusikan) pada persamaan
yang lain.
Metode eliminasi dilakukan dengan menghilangkan (mengeliminasi) salah satu

69 Rangkuman
Saat ini, masih banyak siswa yang menganggap
Matematika sebagai pelajaran yang sulit dan
membosankan. Biasanya, anggapan ini muncul karena cara
penyampaian materi yang berbelit-belit dan
menggunakan bahasa yang sulit dipahami.

Setelah mempelajari materi pada buku ini, siswa


diharapkan memahami materi yang disajikan. Oleh
karena itu, konsep yang disajikan pada buku Mudah
Belajar Matematika untuk Kelas VIII Sekolah Menengah
Pertama/Madrasah Tsanawiyah ini disampaikan secara
logis, sistematis, dan menggunakan bahasa yang
sederhana. Selain itu, buku ini juga memiliki tampilan yang
menarik sehingga siswa tidak akan merasa bosan.

Realistic Mathematic Education merupakan model


pembelajaran yang menerapkan konsep-konsep nyata dalam
pembelajaran matematika , sehingga diharapkan mampu
membuat siswa mudah dan menyenangi belajar matematika.

Sistem Persamaan Linear Dua Variabel adalah materi yang


dipelajari dalam penulisan buku ini, serta menanamkan model
pembelajaran RME di dalamnya.

Anda mungkin juga menyukai