Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
“KEIMANAN”
Makalah
ARIF SANDI
MUH FAIRUL
NUR FATHANA
i
KATA PENGANTAR
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tentang tauhid, maka berikut ini rumusan
masalah yang akan dikaji dalam makalah ini, yaitu:
1. Apa hakikat, fungsi, dan tujuan keimanan?
2. Apa rukun iman dalam Islam?
3. Apa implikasi keimanan dalam kehidupan manusia?
B. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penyusunan makalah ini adalah:
1. Mengetahui hakikat, fungsi, dan tujuan keimanan
2. Mengetahui rukun iman dalam Islam
3. Mengetahui implikasi keimanan dalam kehidupan manusia
1
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Iman
Iman adalah keyakinan yang menghujam dalam hati, kokoh penuh keyakinan
tanpa dicampuri keraguan sedikitpun. Sedangkan keimanan dalam Islam itu
sendiri adalah percaya kepada Alloh, malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya,
Rosul-rosulNya, hari akhir dan berIman kepada takdir baik dan buruk. Iman
mencakup perbuatan, ucapan hati dan lisan, amal hati dan amal lisan serta amal
anggota tubuh. Iman bertambah dengan ketaatan dan berkurang karena
kemaksiatan.
Kedudukan Iman lebih tinggi dari pada Islam, Iman memiliki cakupan yang lebih
umum dari pada cakupan Islam, karena ia mencakup Islam, maka seorang hamba
tidaklah mencapai keImanan kecuali jika seorang hamba telah mamapu
mewujudka keislamannya. Iman juga lebih khusus dipandang dari segi pelakunya,
karena pelaku keimanan adalah kelompok dari pelaku keIslaman dan tidak semua
pelaku keIslaman menjadi pelaku keImanan, jelaslah setiap mukmin adalah
muslim dan tidak setiap muslim adalah mukmin.
Keimanan tidak terpisah dari amal, karena amal merupakan buah keImanan dan
salah satu indikasi yang terlihat oleh manusia. Karena itu Alloh menyebut Iman
dan amal soleh secara beriringan dalam Qur’an surat Al Anfal ayat 2-4 yang
artinya
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang jika disebut
nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-
ayatNya, bertambahlah iman mereka (karenanya) dan kepada Tuhanlah mereka
bertawakkal, (yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan
sebagian dari rizki yang kami berikan kepada me-reka. Itulah orang-orang yang
beriman dengan sebenar-benar-nya.” (Al-Anfal: 2- 4)
Keimanan memiliki satu ciri yang sangat khas, yaitu dinamis. Yang mayoritas
ulama memandang keimanan beriringan dengan amal soleh, sehinga mereka
menganggap keImanan akan bertambah dengan bertambahnya amal soleh. Akan
tetapi ada sebagaian ulama yang melihat Iman berdasarkan sudut pandang bahwa
2
ia merupakan aqidah yang tidak menerima pemilahan (dikotomi). Maka seseorang
hanya memiliki dua kemungkinan saja: mukmin atau kafir, tidak ada kedudukan
lain diantara keduanya. Karena itu mereka berpendapat Iman tidak bertambah dan
tidak berkurang.
2. Fungsi Keimanan
- Sebagai penyelamat
- Menjadikan manusia yang berakhlak baik
- Sebagai pedoman hidup
- Menummbuhkan sikap qanaa’ah
- Ingat akan kematian
- Menentramkan hati
3. Tujuan keimanan
Bergantung penuh hanya kepada Allah Beriman kepada Allah sangat erat
kaitannya dengan ilmu tauhid Islam. Dimana keimanan tersebut harus diwujudkan
dalam rubuiyah, uluhiyah dan asma’ wa sifat-Nya. Memahami ilmu tauhid
tidaklah sulit, sebab kita dapat mempelajarinya melalui Al Qur’an. Di dalamnya
memuat banyak hal mengenai sejarah ilmu tauhid dan kisah-kisah terdahulu yang
bertujuan untuk menguatkan keyakinan kita bahwa hanya Allah yang wajib
disembah. Keimanan kepada Allah yang telah tertanam dengan benar dalam diri
seseorang akan menjadikannya bergantung sepenuhnya pada Allah subhanahu wa
ta’ala. Sehingga dalam setiap urusannya selalu melibatkan Allah.
Menyempurnakan Perwujudan Cinta Kepada Allah Cinta merupakan energi yang
besar dan menimbulkan pengaruh yang besar pula pada orang yang
merasakannya. Namun, tanpa arahan yang benar cinta bisa saja menimbulkan
dampak negatif pada pelakunya. Jadi, hati-hatilah saat jatuh cinta! Cinta yang
akan dibahas di sini ialah cinta kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Beriman
kepada Allah berarti mencintai Allah dengan sepenuh hati dan jiwa. Saat cinta
kepada Allah telah mencapai kesempurnaan, maka seorang hamba akan selalu
3
berusaha istiqomah dalam Islam sebagai wujud rasa cintanya kepada Allah. Allah
Ta’ala berfirman,
Ketika kita berusaha penuh untuk mencintai Allah, maka Allah juga akan
mencinta kita, memberikan berbagai kenikmatan dan menunjukkan kuasa-Nya
pada kita. Subhanallah! Jadi, marilah kita amalkan berbagai cara mencintai Allah
lebih dari apapun dengan melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-
Nya! Itulah beberapa tujuan beriman kepada Allah yang mesti Anda pahami.
Begitu pentingya beriman kepada Allah untuk mencapai kebahagiaan yang
sesungguhnya di dunia maupun di akhirat kelak. Aamiin insya Allah.
4
5
B. Rukun Iman dalam Islam
Sedangkan dalam Islam sendiri jika membahas mengenai Iman tidak akan
terlepas dari adanya rukun Iman yang enam, yaitu:
1. Iman kepada Allah
2. Iman kepada malaikatNya
3. Iman kepada kitabNya
4. Iman kepada rosulNya
5. Iman kepada Qodho dan Qodar
6. Iman kepada hari akhir
Demikianlah kriteria amalan hati dari pribadi yang beriman, yang jika telah
tertanam dalam hati seorang mukmin enam keimanan itu maka akan secara
otomatis tercermin dalam prilakunya sehari-hari yang sinergi dengan kriteria
keImanan terhadap enam poin di atas.
Jika Iman adalah suatu keadaan yang bersifat dinamis, maka sesekali didapati
kelemahan Iman, maka yang harus kita lakukan adalah memperkuat segala lini
dari hal-hal yang dapat memperkuat Iman kembali. Hal-hal yang dapat dilakukan
bisa kita mulai dengan memperkuat aqidah, serta ibadah kita karena Iman
bertambah karena taat dan berkurang karena maksiat.
Ketika Iman telah mencapai taraf yang diinginkan maka akan dirasakan oleh
pemiliknya suatu manisnya Iman, sebagaImana hadits Nabi Muhammad saw.
Yang artinya:
“Tiga perkara yang apabila terdapat dalam diri seseorang, maka ia akan
merasakan manisnya Iman: Menjadikan Alloh dan RosulNya lebih dicintainya
melebihi dari selain keduanya, mencintai seseorang yang tidak dicintainya
melainkan karena Alloh, membenci dirinya kembali kepada kekufuran
sebagaImana bencinya ia kembali dilemparkan ke dalam api neraka.”
(HR.Bukhori Muslim).
6
C. Implikasi Keimanan Dalam Kehidupan Manusia
Pengaruh iman terhadap kehidupan manusia sangat besar. Berikut ini
dikemukakan beberapa pokok manfaat dan pengaruh iman pada kehidupan
manusia.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
8
DAFTAR PUSTAKA