Anda di halaman 1dari 3

SLIDE 1 Industri minyak dan gas belakangan ini/ kerap kali mengalami insiden berupa kebocoran gas.

Mengutip dari artikel liputan6.com/ pada tahun 2018 lalu/ terjadi kebocoran pipa gas di PT. Chevron
Pasifik Indonesia/ sehingga menyebabkan ledakan di sekitar pemukiman warga kabupaten
Bengkalis//
Kemudian yang terbaru/ pada bulan agustus lalu/ berdasarkan, hasil identifikasi SKK Migas
kebocoran pipa minyak yang terjadi di CPL Menggala blok Rokan Riau/ mengakibatkan proses
produksi terhambat//
kebocoran pipa gas ini diakibatkan oleh terjadinya korosi pada pipa penyalur/ yang mengakibatkan
peristiwa leak before break/ dan break before leak /yang meng inisiasi retakan awal sehingga
timbulnya kebocoran pada pipa dan memicu kebakaran//

Peristiwa-peristiwa tersebut tentunya menimbulkan kerugian/ baik bagi perusahaan maupun


lingkungan sekitar//

SLIDE 2 Oleh karena itu, izinkan kami dari tim met-lab universitas jenderal achmad yani yang
beranggotakan saya …. Dan rekan saya ….

Mengucapkan terimakasih kepada NACE SC UI yang telah memberikan kesempatan dan


menyelenggarakan paper competition ini dan tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada dewan
juri yang kami hormati.

SLIDE 3 pada kesempatan siang hari ini, kami akan memaparkan terkait penelitian kami yang
berjudul …INTEGRASI KONSEP INDUSTRI 4.0/ DALAM SISTEM MONITORING/ UNTUK MENINGKATAN
INTEGRITAS PIPA PENYALUR//

SLIDE 4 Berikut ini cakupan bahasan yang akan kami sampaikan, yaitu…..

SLIDE 5 Terbentuknya korosi dan scaling pada pipa penyalur minyak dan gas/ yang terbuat dari
seamless pipe/ diakibatkan oleh beberapa hal/ seperti

pengaruh kondisi lingkungan/

karakteristik fluida dan aliran fluida/

cacat bawaan pipa /

dan pengaruh pembebanan/ yang berakibat terjadinya kelelahan (berupa perubahan bentuk)/ dan
retak pada internal/ maupun eksternal pipa/

SLIDE 6 Korosi dan scaling pada pipa penyalur minyak dan gas/ umumnya terjadi akibat karakteristik
pipa dan aliran fluida//

Karakteristik aliran fluida dipengaruhi oleh massa jenis, viskositas, hambatan dan kecepatan aliran
fluida yang digunakan/ dapat berakibat terbentuknya ion Fe2+ atau oksida/ sehingga/ terjadi korosi
pada internal pipa//

Kemudian dapat dilihat pada gambar disebelah kanan/ merupakan ilustrasi pengaruh karakteristik
aliran fluida/ yang berakibat erosi pada pipa area tertentu/ khususnya daerah kavitasi/ yang mana/
terbentuk aliran turbulen dalam laju fluida/ hal ini mengakibatkan terbentuknya scalling akibat
adanya fluida yang mengendap//
SLIDE 7 Berdasarkan data yang didapatkan/, sebesar 18% kerusakan pipa penyalur minyak dan gas
disebabkan oleh korosi//.

Terdapat beberapa jenis korosi yang mungkin terjadi/ seperti Internal corrosion/, external corrosion,
HIC, FIC dan caacat pada pipa lainnya//

Gambar ilustrasi di samping kanan /menjelaskan kondisi cacat pada pipa penyalur/ mulai dari
geometri, area dan akibat terjadinya cacat pada pipa penyalur.

SLIDE 9 Menyambung pernyataan sebelumnya,/ Bila diklasifikasikan/ korosi pada pipa penyalur
diakibatkan oleh adanya unsur korosif seperti ion Cl, H2S, CO2,H2O,O2,Mikroba//

Jenis korosi yang umum ditemukan pada pipa penyalur minyak dan gas yaitu/ sweet dan sour
corrosion/ yang terjadi akibat adanya unsur korosif berupa H2O dan CO2/ yang mengakibatkan
timbulnya korosi pitting/, uniform dan juga korosi akibat sulfida/ yang berakibat pada timbulnya
pressure drop/ yang nantinya akan dilakukan Tindakan preventif /juga monitoring terhadap proses
produksi.//

SLIDE 10 Sebelumnya kita tahu bahwa/ korosi merupakan degradasi dari suatu material akibat
bereaksi dengan lingkungan secara elektrokimia.//

Hal yang dapat menyebabkan logam terkorosi adalah/ sifat alami dari suatu logam yang sementara
dalam bentuk senyawa metalik.//

seperti kita ketahui bahwa korosi dapat terjadi dalam larutan asam/ netral/ dan juga basa//

siklus korosi besi diilustrasikan pada gambar samping kanan/ Dimana Produk korosi utama besi
adalah Fe2O3.xH2O/ hasil reaksi antara O2 dan Fe2+

Berbeda halnya dengan unsur korosif CO2/ yang menyebabkan sweet corrosion seperti penjelasan
sebelumnya// selain itu/ CO2 dapat pula menyebabkan timbulnya pitting dan mesa korosi/ yang
berdampak pada permukaan pipa //

Ketika unsur korosif CO2 dan H2S bereaksi dengan air/ akan menghasilkan suatu lapisan FeCO3 dan
FeS pada bagian dalam pipa /seperti gambar hasil pengujian SEM disamping kiri bawah

SLIDE 11 Lembaga nasional maupun internasional/ telah mengatur dalam bentuk peraturan dan
standar/ dalam menangani dampak dari timbulnya korosi pada pipa penyalur minyak dan gas/
seperti/

ASME B 31.8S/ yang membahas sistem manajemen integritas pada pipa gas/

API RP 1160/ yang membahas sistem manajemen integritas bahaya pipa fluida/ mulai dari langkah
perencanaan/ pengerjaan/ pengambilan data/ hingga evaluasi//

NACE RP 0775/ yang membahas preparasi/ instalasi/ analisis/ dan interpretasi korosi kupon/ pada
operasi industri minyak//

Serta Peraturan Menteri Energi Sumber Daya dan Mineral/ nomor 18 tahun 2018/ yang membahas
Pemeriksaan Keselamatan Instalasi/ dan Peralatan Pada Kegiatan Usaha Minyak dan Gas//
SLIDE 12 Dalam mewujudkan sistem manajemen integritas pada pipa penyalur minyak dan gas/
maka kami menggunakan konsep DMAIC//

Diawali dengan Define:/ menemukan adanya masalah korosi pada pipa penyalur/

Kemudian Measure:/ mengumpulkan data korosi/ seperti data visual/ dan tebal akhir/

Selanjutnya tahap analyze:/ melakukan analisa data akar permasalahan/ seperti/ umur pakai/ dan
potensi terjadinya break before leak/ atau leak before break//

Lalu tahap improve:/ memberikan solusi/ dan implementasi/ dari hasil evaluasi/ guna meningkatkan
produktivitas/ dengan melakukan perawatan terjadwal//

Terakhir yaitu tahap control:/ melakukan validasi terhadap efisiensi improvement/ yang telah
dilakukan//

Langkah Langkah tersebut/ sejalan dengan 3 dari 17 tujuan agenda pembangunan berkelanjutan/
yang diharapkan/ dapat dicapai pada tahun 2030/ yaitu//

Poin ke-8/ melalui pengurangan waktu perawatan/ dapat terciptanya peningkatan produktivitas/
dan mutu teknologi/ serta inovasi dalam industri minyak dan gas//

kemudian poin ke-9/ melalui pengawasan korosi yang terjadi/ dapat mencegah kecelakaan kerja/
sehingga terciptanya inovasi/ dalam proses inspeksi pipa penyalur minyak dan gas//

Dan terakhir poin ke-17/ melalui pengawasan berbasis smart industry 4.0/ dapat meningkatkan
ketersediaan data yang bermutu tinggi/ tepat waktu/ dan dapat diandalkan//

Lalu bagaimana sistem industri 4.0 bekerja?//

SLIDE 13 Seperti yang kita ketahui/ bahwa Indonesia saat ini menerapkan system industry 4.0/ yang
mana semuanya terintegritas dalam “Internet of things”/, melalui penggunaan Cyber Physics
System/ yang menghubungkan antara elemen fisik industry/ seperti mesin dan komponen lainnya
melalui perangkat elektronik/ system informasi/ dan pembacaan sensor/ serta Transmitter/ juga
komponen lainnya/ dimungkinkan untuk mendapatkan data yang dapat dipantau/ dan tercatat
sebagai big data secara real time//

Parameter data yang di control berupa pH/ Laju aliran/ temperature/ pressure/ dan juga laju korosi/
yang didapatkan dari hasil pengolahan sensor /yang di terapkan pada setiap bagian yang akan
dikontrol//.

Data tersebut di atur melalui control center/ hasil pengolahan data melalui perangkat alat SCADA /
dimana mengontrol/ memonitor/ dan mengumpulkan data/ yang kemudian di unggah/ via
perangkat internet yang terintegrasi dengan control sistem “big data”/ sehingga mudah untuk
mengakses dan mendapatkan data monitoring dari jarak jauh secara real-time/ yang berakibat
tewujudnya sinergi dan integrasi dalam suatu proses produksi /pada industri minyak dan gas.

SLIDE 14 Smart System monitoring dilakukan dengan pengontrolan secara jarak jauh /yang
terintegrasi dengan handphone /sehingga dapat memperoleh data secara real-time/ meningkatkan
sinergitas komunikasi/ dan pengumpulan data lebih flexible/. Dengan terintegrasinya proses secara
end to end/ kita dapat melakukan feedback maintenance/ terhadap kondisi pipa penyalur/ dimana
Top Manajemen dapat melakukan pengambilan keputusan /terkait siklus maintenance secara
berkala/ sesuai dengan “big data” yang didapatkan/ guna meningkatkan produktivitas dan efisiensi
proses produksi//

Anda mungkin juga menyukai