Anda di halaman 1dari 91

LAPORAN LENGKAP ASUHAN KEPERAWATAN ANAK PADA PASIEN AN.

E
DENGAN DIAGNOSA MEDIS PSORIASIS PUSTULAR DI WILAYAH RANGKAH
SURABAYA
Dosen pembimbing: Agustin Nugrahani, S.Kep.,Ns.

OLEH:
Verysa Maurent
9103017055

FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA
2021

KEPERAWATAN ANAK Page1


LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN
Asuhan Keperawatan An. E dengan Diagnosis Psoriasis Pustular di Wilayah Puskesmas
Rangkah

Dokumentasi asuhan keperawatan ini dibuat untuk memenuhi persyaratan dalam


menyelesaikan Praktikum Klinik Keperawatan Anak Mahasiswa Program Profesi Ners

Pembimbing Akademik

Agustin Nugrahani, S.Kep.,Ns.

KEPERAWATAN ANAK Page2


DAFTAR HADIR PEMBIMBING PRAKTIK PROFESI
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA
SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2020/2021
===============================================

BIDANG KEPERAWATAN :
PERIODE :
NAMA MAHASISWA/NRP :

TTD KETERANGAN
TGL MATERI BIMBINGAN TTD MHS
PRESEPTOR

Surabaya,
*Kepala Ruang / Preseptor

Linda Juwita
*) Coret yang tidak perlu

KEPERAWATAN ANAK Page3


KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan atas ke hadirat Tuhan Yesus Kristus atas perkenananNya,
penulis dapat menyelesaikan Asuhan Keperawatan ini dengan lancar.
Laporan lengkap ini bertujuan untuk memenuhi tugas Profesi Keperawatan Anak saya sebagai
Mahasiswa Profesi di Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya, untuk memperoleh gelar
Ners. Laporan lengkap ini tidak akan selesai tanpa adanya bantuan dari beberapa pihak, maka
penulis ingin mengucapka terima kasihh kepada :
1. Ibu Yesiana Dwi Wahyu Werdhani, S.Kep.,Ns.,M.Kep, selaku Dekan Fakultas
Keperawatan Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
2. Ibu Ninda Ayu Prabasari, S.Kep.,Ns.,M.Kep sebagai Pembimbing Akademik yang
memberikan semangat serta motivasi kepada penulis.
3. Ibu Agustin Nugrahani, S.Kep.,Ns. sebagai dosen pembimbing yang bersedia menyediakan
waktu dan memberikan pengarahan pada penulis.
4. Seluruh Dosen dan Staf Fakultas Keperawatan Universitas Katolik Widya Mandala
Surabaya, yang telah membantu penulis berkembang demi mencapai masa depan penulis.
5. Keluarga dari An .E yang telah bersedia menjadi pasien serta bersedia meluangkan
waktunya.
6. Keluarga penulis yang telah memberikan kasih sayang, semangat dan selalu mendukung
penulis dalam doa dan juga selalu mendukung penulis baik secara moral maupun finansial
selama penulisan laporan lengkap ini.

Penulis sangat berharap laporan lengkap ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan bagi para pembaca. Penulis menyadari bahwa laporan lengkap ini
jauh dari kata sempurna, maka penulis memohon kritik dan saran untuk perbaikan laporan
agar menjadi lebih baik lagi.

KEPERAWATAN ANAK Page4


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................................................1
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................................2
DAFTAR HADIR PEMBIMBING PRAKTIK PROFESI....................................................3
KATA PENGANTAR...............................................................................................................4
DAFTAR ISI..............................................................................................................................5
DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................................................7
BAB 1 PENDAHULUAN.........................................................................................................8
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................................10
2.1 Defenisi.......................................................................................................................10
2.2 Etiologi.......................................................................................................................10
2.3 Patofisiologi................................................................................................................10
2.4 Web Of Caution..........................................................................................................12
2.5 Pemeriksaan Diagnostik.............................................................................................13
2.6 Penatalaksanaan Medis...............................................................................................13
2.7 Komplikasi.................................................................................................................16
2.8 Tumbuh Kembang Anak............................................................................................17
2.9 Pengkajian Data Dasar...............................................................................................19
2.10 Analisa Data...............................................................................................................25
2.11 Diagnosa Keperawatan...............................................................................................27
2.12 Intervensi Keperawatan..............................................................................................28
BAB 3 ASUHAN KEPERAWATAN KASUS NYATA.......................................................32
3.1 Pengkajian Keperawatan Anak...................................................................................33
3.2 Analisa Data...............................................................................................................43
3.3 Rumusan Diagnosa Keperawatan...............................................................................44
3.4 Rencana Intervensi Keperawatan................................................................................45
3.5 Implementasi Keperawatan.........................................................................................49
BAB 4 PEMBAHASAN..........................................................................................................56
4.1 Pengkajian..................................................................................................................56
4.2 Diagnosa keperawatan................................................................................................56
4.3 Intervensi....................................................................................................................56
4.4 Implementasi..............................................................................................................56
4.5 Evaluasi......................................................................................................................56
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN.....................................................................................57
5.1 Kesimpulan.................................................................................................................57

KEPERAWATAN ANAK Page5


5.2 Saran...........................................................................................................................57

KEPERAWATAN ANAK Page6


DAFTAR LAMPIRAN

KEPERAWATAN ANAK Page7


BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Psoriasis merupakan sejenis penyakit kulit yang penderitanya mengalami proses
pergantian kulit yang terlalu cepat. Kemunculan penyakit ini terkadang untuk jangka waktu
lama atau timbul/hilang. Berbeda dengan pergantian kulit pada manusia normal yang biasanya
berlangsung selama tiga sampai empat minggu, proses pergantian kulit pada penderita
psoriasis berlangsung secara cepat yaitu sekitar 2–4 hari, (bahkan bisa terjadi lebih cepat)
pergantian sel kulit yang banyak dan menebal.
Psoriasis dapat dijumpai di seluruh belahan dunia dengan angka kesakitan (insidens
rate) yang berbeda. Segiumur, Psoriasis dapat mengenai semua usia, namun biasanya lebih
kerap dijumpai pada dewasa.
Di dunia, penyakit kulit ini diduga mengenai sekitar 2 sampai 3 persen penduduk. Data
nasional prevalensi psoriasis di Indonesia belum diketahui. Namun di RSUPN Dr. Cipto
Mangunkusumo, selama tahun 2000 sampai 2001, insiden psoriasis mencapai 2,3 persen.
Penyakit ini tidak mengenal usia, semua umur dapat terkena. Tapi puncak insidensinya di usia
dua puluhan dan lima puluhan.
Tidak ada fakta yang menunjukkan bahwa penyakit ini lebih dominan menyerang
salah satu jenis kelamin. Pria maupun wanita memiliki peluang yang sama untuk terserang
penyakit ini.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa yang dimaksud dengan psoriasis ?
1.2.2 Apa yang menjadi etiologi dari psoriasis?
1.2.3 Bagaimana patofisiologi dari psoriasis?
1.2.4 Apa saja manifestasi klinis dari psoriasis?
1.2.5 Bagaimana pemeriksaan diagnostik dari psoriasis?
1.2.6 Bagaimana penatalaksanaan medis dari psoriasis?
1.2.7 Bagaimana WOC dari psoriasis?
1.2.8 Bagaimana asuhan keperawatan pada psoriasis?
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Tujuan Umum
Memberikan Asuhan Keperawatan Anak dengan Psoriasis.
1.3.2 Tujuan Khusus

KEPERAWATAN ANAK Page8


1.3.1 Memahami pengertian psoriasis
1.3.2 Memahami etiologi psoriasis
1.3.3 Memahami patofisiologi psoriasis
1.3.4 Memahami manifestasi klinis psoriasis
1.3.5 Memahami pemeriksaan diagnostic psoriasis
1.3.6 Memahami penatalaksanaan medis psoriasis
1.3.7 Memahami WOC psoriasis
1.3.8 Memahami asuhan keperawatan psoriasis

1.4 Manfaat Penulisan


1.4.1 Manfaat Teoritis
Hasil laporan ini dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu keperawatan
anak terutama meningkatkan asuhan keperawatan anak pada anak yang menderita Psoriasis.
1.4.2 Manfaat Praktis
1. Bagi Mahasiswa
Melalui laporan ini mahasiswa dapat memahami Asuhan Keperawatan Anak
dengan Psoriasis
2. Bagi Institusi Pendidikan
Melalui laporan ini diharapkan Institusi Pendidikan dapat semakin
mengembangkan Asuhan Keperawatan Anak dengan Psoriasis.

KEPERAWATAN ANAK Page9


BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
LAPORAN PENDAHULUAN

DIAGNOSA MEDIS: Psoriasis Pustular

2.1 DEFENISI
Psoriasis adalah penyakit peradangan pada kulit kronik dengan dasar genetik yang kuat
dengan karakteristik pertumbuhan dan diferensiasi sel epidermis dengan manifestasi vaskuler,
dan diduga adanya pengaruh sistem saraf (Jacoeb, 2015).
Psoriasis adalah penyakit kulit dimana penderita mengalami proses pergantian kulit
yang terlalu cepat yaitu 2-4 hari. (Waluya, 2012).

2.2 ETIOLOGI (Jika ada Klasifikasi, Jelaskan)


Menurut Sinaga (2013), Faktor-faktor yang dapat mencetuskan psoriasi yaitu:
1. Trauma Kulit : Garukan atau gesekan dan tekanan atau tahunan yang berulang-ulang
pada saat gatal digaruk terlalu berat atau penekanan anggota tubuh terlalu sering pada saat
beraktifitas. Bila psoriasis sudah muncul dan kemudian digaruk dikorek maka akan
menyebabkan kulit bertambah tebal.
2. ISPA : yang kelihatannya dapat berupa, demam, nyeri menelan, batuk dan beberapa
infeksi lainnya, makanan berkalori sangat tinggi sehingga badan terasa panas dan kulit
menjadi merah, misalnya mengandung alkohol
3. Stress yang tidak terkendali
4. Infeksi lokal
5. Obat anti hipertensi dan antibiotik
6. Mengoleskan obat terlalu keras bagi kulit
7. Endokrin : Cahaya, gangguan metabolik, alkohol, merokok

2.3 PATOFISIOLOGI
Mekanisme peradangan kulit psoriasis cukup kompleks yang melibatkan berbagai
sitokin, kemokin maupun faktor pertumbuhan yang mengakibatkan gangguan regulasi
keratinosit, sel-sel radang dan pembuluh darah sehingga lesi tampak menebal dan beskuama
tebal berlapis. Aktivitas sel T dalam pembuluh limfe terjadi setelah sel makrofag penangkap
antigen (antigen persenting cell/APC) melalui major histocompability complex (MHC)

KEPERAWATAN ANAK Page10


mempresentasekan antigen tersangka dan diikat oleh ke sel T. Peningkatan sel T terhadap
antigen tersebut selain melalui reseptor sel T harus dilakukan pula oleh ligan dan reseptor
tambahan yang dikenal dengan kostimulasi. Setelah sel T teraktivasi sel ini berplorifelrasi
menjadi sel T efektor dan meori kemudian masuk ke dalam sirkulasi sistemik dan bermigrasi
ke kulit (jacoeb, 2015)

KEPERAWATAN ANAK Page11


2.4 WEB OF CAUTION

Faktor resiko: stress trauma,


infeksi, rokok, faktor endokrin,
cahaya matahari, metabolik, dan
obat-obatan

Over reaksi sistem imun

Regulasi IL23 dan NfkB

Meningkatkan angiogenesis
tetapi mengurangi infiltran CD8-
T-Sel

Peningkatan tenover epidermis Inflamasi kulit


3-4 hari
Sekresi sitokin IL 17 dan IL 22
Pematangan sel epidermis tidak
sempurna Inflamasi dan pliferasi seluler

Pembentukan lesi

Psoriasis MK: Hospitalisasi

Pasien Perubahan Penebalan kulit, bertitik Sifat penyakit kronik dan


merasa gatal penampilan putih dan plak fesidif
diseluruh tubuh kemerahan
tubuh Pengobatan butuh waktu
Kulit terkupas cukup lama
Terdapat
MK: Resiko
bercak merah Post de entry kuman
infeksi Stres hospitalisasi

Kesulitan menggerakan MK: Ansietas


MK: Gangguan
MK: Gangguan Citra ekstramitas
integritas kulit dan
tubuh
jaringan
MK: Gangguan
Hambatan mobilitas fisik
KEPERAWATAN ANAK Page12
2.5 PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Pemeriksaan kulit
a. Lokalisasi:
Meliputi siku, lutut, kulit kepala, telpak kaki dan tangan, punggung, tungkai
atas dan bawah serta kuku
b. Efloresensi/sifat-sifatnya
Makula erimatosa yang besarnya bervariasi dari miliar sampai numular dengan
gambaran yang berangka ragam, dapat srsinar, sirsinar, poliskilis, atau geografis.
Makula ini berbatas tegas, ditutupi oleh skuama kasar berwarna putih mengkilat.
Jika skuama digores dengan benda tajam menunjukkan tanda tetesan lilin. Jika
penggoresan diteruskan maka timbul tanda Auspitz dengan bintik-bintik darah.
Dapat pula menunjukkan fenomena pada bekas trauma atau garukan.
2. Pemeriksaan bertujuan menganalisis penyebab psoriasis seperti pemeriksaan darah
rutin, kimia darah, gula darah, kolesterol dan asam urat (Siregar, 2004)

2.6 PENATALAKSANAAN MEDIS


Menurut Sinaga (2013), sampai saat ini penyakit psoriasis belum diketahui
penyebabnya secara pasti sehingga belum ada pengobatan yang dapat menyembuhkan
secara total penyakit psoriasis tetapi dapat membantu untuk mengontrol gejala dari
penyakit tersebut.
1. Pengobatan promotif
Menenangkan peasien dan memberikan dukungan emosionel adalah hal yang sangat
tidak terhingga nilainya. Menekankan bahwa psoriasis tidak menular serta suatu saat
akan mengalami psoriasis akan remisi spontan dan tersedianya pengobatan yang
bervariasi untuk setiap bentuk dari psoriasis.
2. Pengobatan preventif
Menghindari atau mengurangi faktor pencetus, yaitu stres, psikis, infeksi fokal,
endokrin, serta pola hidup lain yang dapat meningkatakan resiko penurunan sistem
imun seperti seks bebas sehingga bisa tertular penyakit AIDS.
3. Pengoatan kuratif
a. Topikal
Sebagian besar pasien psoriasis mengalami kelainan kulit yang terbatas,
misalnya di siku dan lutut. Untuk keadaan ini maka pengobatan topikal menjadi
pilihan. Pengobatan topikal juga dapat ditambah dengan fototerapi atau sistemik

KEPERAWATAN ANAK Page13


pada pasien. Selain untuk kelainan yang minimal pengobatan ini juga dipakai untuk
mengontrol psoriasis yang kambuh
b. Kortikosteroid
Topikal kortikosteroid (Ks. Topikal) bekerja sebagai antiinflamasi,
antiproliferasi dan vasokontriktor masih tetap banyak dipakai dalam pengobatan
psoriasis secara tunggal atau kombinasi. Terapi jenis ini masih diminati oleh banyak
dokter maupun pasien karena efektif, relatif cepat, ditoleransi dengan baik, mudah
digunakan dan tidak terlalu mahal dibandingkan terapi alternatif lainnya.
Berdasarkan keparahan dan letak lesi, dapat digunakan berbagai kekuatan Ks.
topikal (menurut Stoughton-Cornell) yang merespons mekanisme vasokonstriktor
pembuluh darah kulit. Obat tersedia dalam veikulum beragam, misalnya krim,
salap, solusio, bahkan bedak, gel, spray dan foam
c. Vitamin D analog
Peran vitamin D analog sintetik dalam mengobati psoriasis pada awalnya
didasarkan pada pengamatan bahwa merawat pasien dengan vitamin D oral secara
signifikan menekan lesi-lesi. Sejak itu, gagasan untuk menggunakan vitamin D
topikal (1, 25 dihydroxyvitamin D3) diperkenalkan, dan kemudian agen ini telah
digunakan sebagai terapi topikal standar untuk psoriasis. Mekanisme kerja obat
belum jelas diketahui tetapi diduga terkait dengan efek di hiporoliferasi di
keratinosit. Kelas vitamin D analog topikal termasuk kalsipotrien (kalsipotriol),
kalsitriol, dan tacalcitol
d. Antralin
Ditranol adalah terapi turunan herbal yang diekstrak dari Andira Araroba dan
dikenal sebagai Cignolin di Jerman dan Anthralin di AS. Penggunaannya telah
menurun selama beberapa tahun terakhir karena efek pewarnaannya, membuat
pemanfaatannya sulit dalam pengaturan rawat jalan, terutama dengan ketersediaan
alternatif yang lebih dapat diterima secara kosmetik. Mekanisme pastinya belum
sepenuhnya dipahami, tetapi penelitian terbaru menunjukkan kemampuannya untuk
mencegah aktivasi T limfosit, menginduksi apoptosis keratinosit dan meningkatkan
diferensiasi melalui efek langsung pada mitokondria
e. Agen keratolitik
Asam salisilat dianggap bekerja melalui dua mekanisme yang keduanya
mengarah pada deskuamasi corneocytes. Mekanisme pertama adalah dengan
mengurangi kekompakan antar sel dari korneosit dan yang kedua adalah dengan

KEPERAWATAN ANAK Page14


mengurangi pH dan dengan demikian meningkatkan hidrasi dan pelunakan plak.
Dua efek ini menyebabkan berkurangnya sisik dan pelunakan plak psoriatik dengan
demikian asam salisilat merupakan perawatan murni simtomatik
f. Emolien
Penggunaan pelembab non-obat seperti gel lidah buaya adalah pendekatan
tambahan standar untuk mengelola psoriasis ringan hingga sedang. Emolien
semacam itu memiliki keuntungan menjadi pilihan teraman selama kehamilan dan
menyusui serta untuk anak-anak, namun kemanjuran dan bahan aktifnya tidak
diketahui. Agen-agen ini membantu mempertahankan kelembaban di stratum
korneum untuk menyebabkan pelunakan plak psoriatik. Penggunaan emolien
dianggap sebagai pendekatan simptomatis daripada pendekatan terapeutik. Namun
ada laporan yang saling bertentangan mengenai kemanjuran lidah buaya itu sendiri
dalam pengobatan psoriasis, dan topik ini masih dalam penyelidikan oleh banyak
kelompok. Emolien yang berupa parafin baik putih maupun kuning atau lanolin
dapat dipakai untuk mengendalikan pembentukan skuama.
g. Retinoid
Retinoid topikal telah digunakan untuk mengobati kondisi kulit kronis
termasuk psoriasis selama hampir 3 dekade. Retinoid topikal pertama yang disetujui
oleh US Food and Drug Administration (FDA) pada tahun 1971 adalah Tretinoin.
Tazarotene adalah retinoid topikal yang umum diresepkan yang disetujui pada
tahun 1997
4. Fototerapi
Gagasan untuk menggunakan sinar ultraviolet (UV) untuk pengobatan
psoriasis muncul pada zaman kuno ketika pasien dan dokter mengamati lesi
membaik setelah paparan sinar matahari. Secara historis, fototerapi adalah garis
pertama untuk mengobati psoriasis, namun terapi jangka panjang dibatasi oleh
toksisitas yang tergantung pada dosis. Modifikasi sekarang ada, termasuk Psoralen
plus UVA (PUVA), broadbandUVB (BB-UVB), dan narrowband UVB (NB- UVB)
5. Radiasi Ultraviolet B
Broad-band UVB (BB-UVB) dianggap sebagai lini pengobatan pertama dan
teraman untuk wanita hamil yang menderita psoriasis plak atau gutata yang
membutuhkan intervensi sistemik. Ini dianggap sebagai keuntungan dari UVB
dibandingkan pengobatan PUVA, yang dikontraindikasikan selama kehamilan dan
menyusui. Baik BB-UVB maupun UVB pita sempit (NB-UVB) diketahui memiliki

KEPERAWATAN ANAK Page15


efek teratogenik. Efek samping akut dari UVB dan PUVA sangat mirip dan
termasuk eritema, gatal, terbakar, dan kulit kering. Penggunaan kacamata pelindung
diperlukan untuk mengurangi risiko katarak terkait UVB. Efek samping jangka
panjang termasuk penuaan dan karsinogenesis. Pasien yang diobati dengan PUVA
memiliki peningkatan risiko kanker kulit dan memerlukan pemantauan seumur
hidup
6. Terapi sistemik
a. Metotreksat
Metotreksat dianggap sebagai dasar dalam pengobatan rheumatoid arthritis
serta penyakit rematik lainnya, namun itu juga telah dianggap sebagai agen utama
untuk perawatan sistemik dari psoriasis sedang hingga parah selama beberapa dekade.
Obat ini menghambat mitosis sel epidermis tanpa menggangu fungsi sel.
b. Retinoid
Derivat etretinat sudah banyak dipakai untuk mengobati psoriasis dan penyakit
kulit dengan gangguan keratinisasi. Obat ini dapat menyembuhkan psoriasis, terutama
psoriasis pustulosa dan psoriasis gutata
c. Siklosporin
Siklosporin adalah obat penekan kekebalan yang awalnya digunakan untuk
menghindari penolakan setelah transplantasi organ. Efektivitasnya dalam pengelolaan
psoriasis telah mendapat perhatian sejak 1979. Ini telah disetujui oleh FDA sebagai
obat anti psoriatik sejak 1997, dan juga digunakan off-label untuk penyakit kulit
inflamasi lainnya termasuk tetapi tidak terbatas pada dermatitis atopik. Siklosporin
direkomendasikan karena kemanjurannya yang tinggi dan onset yang cepat
membuatnya cocok untuk pengobatan jangka pendek penyakit kulit inflamasi terutama
psoriasis. Obat ini dapat menghambat aktivasi dan proliferasi sel T
d. Asitretin
Asitretin adalah turunan vitamin A oral yang digunakan untuk mengobati
psoriasis sejak 1980. Mekanisme aksinya yang tepat belum dipahami dengan baik;
Namun, penelitian terbaru menunjukkan pengaruh pada sel T-helper

2.7 KOMPLIKASI
Menurut Siregar (2004), komplikasi yang ditimbulkan dari Psoriasis adalah:
1. Dapat menyerang sendir, menimbulkan artritis psoriasis

KEPERAWATAN ANAK Page16


2. Psoriasis pustula: pada psoriasis pustula ini jika menyerang telapak kaki dan tangan
serta ujung jari disebut psoriasis pustula tipe barber. Namun jika timbul pada lesi
psoriasis dan juga kulit luar lesi disertiao gejala sistemik berupa panas/ rasa terbakar
disebut tipe zumbsch.
3. Psoriasis eritodermia: jika lesi psoriasis terdapat di seluruh tubuh, dengan skuama halus
dan gejala konstitusi berupa badan panas-dingin.

2.8 TUMBUH KEMBANG ANAK


Tahap pertumbuhan dan perkembangan anak menurut Freud (2014)
1. Fase Oral (0-1,5 thn)
Pada fase ini daerah mulut merupakan pusat kepuasan yang diperoleh melalui berbagai
kegiatan, misalnya menghisap atau menggigit
2. Fase Anal (2-3 thn)
Pusat kepuasan pada fase ini terletak pada daerah anus. Anak mendapat kepuasan
dengan cara menahan atau membuang kotoran menurut kemauan sendirimaka dari itu
diajarkan cara toileting yang baik.
3. Fase Phatic (3-5 thn)
Pada fase ini anak menunjukkan ketertarikan pada alat kelaminnya dan mulai
menangkap perbedaan antara laki-laki dan perempuan
4. Fase Laten (6-10 thn)
Fase ini disebut masa tenang karena tidak terlalu menaruh perhatian pada dirinya dan
bagian tubuh karena anak mulai masuk sekolah perhatian anak umumnya akan
terucurah pada belajar
5. Fase Genital (10 – usia remaja)
Terjadi kematangan alat seksual perimer dan sekunder hal ini dapat menyebabkan
meningkatnya dorongan seksual yang ditampilkan lewat ketertarikan terhadap lawan
jenis

Tahap perkembangan menurut Erickson (2014)

1. Percaya vs tidak percaya (0 - 1 thn)


Sudah terbentuk rasa percaya kepada seseorang yang baik seperti orang tua atau
pengasuhnya
2. Tahap Kemandirian vs Perasaan malu dan ragu (2 – 3 thn)

KEPERAWATAN ANAK Page17


Anak mulai mencoba mandiri dalam tumbuh kembang seperti motorik kasar dan halus
perasaan malu dan ragu akan timbul apabila anak merasa dirinya terlalu dilindungi
3. Tahap inisiatif vs rasa bersalah (3 - 6 thn)
Anak akan inisiatif dalam belajar mencari pengalaman baru. Apabila dalam tahap ini
anak dialrang atau dicegah maka akan timbul rasa bersalah pada diri anak
4. Berkarya vs rasa rendah diri (7 - 11 thn)
5. Anak mulai masuk dalam pendidikan formal dan berusaha merebut perlahan
penghargaan atas karyanya juga timbul perasaan rendah diri apabila dirinya kurang
mampu dibanding temannya
6. Identitas vs kekacauan identitas (12 tahun)
Terpusat pada pertumbuhan fisik dan orang tua sebagai figur identifikasi mulai luntur
dan mencari figur lain

KEPERAWATAN ANAK Page18


2.9 PENGKAJIAN DATA DASAR
1. Biodata
Biodata klien secara lengkap yang mencakup umur, penyakit psoriasis dapat
menyerang semua kelompok umur. Tetapi umumnya pada orang dewasa; jenis kelamin,
insidens pada pria agak lebih banyak dari pada wanita; suku bangsa, lebih banyak diderita
orang kulit putih daripada kulit berwarna.
2. Keluhan Utama
Keluhan yang timbul, lesi bersisik pada kulit, terasa agak gatal dan panas, berbentuk
seperti jerawat atau lenting yang berisi nanah, tidak disertai panas atau menggigil. Muncul
di telapak tangan maupun kaki, atau bisa di seluruh tubuh
3. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengatakan gatal gatal, timbul benjolan kecil-kecil yang berisi nanah, Turgor
kulit buruk, kering, bersisik, pecah-pecah, perubahan warna kulit, terdapat bercak-bercak,
gatal-gatal, rasa terbakar, kurangya personal hygiene, lingkungan tidak sehat, Terdapat
kerusakan jaringan akibat pasien sering menggaruk
4. Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat penyakit dahulu sebagian klien pernah menderita penyakit yang sama dengan
kondisi yang dirasa sekarang. Riwayat penyakit infeksi juga perlu dikaji (mis: tonsillitis,
faringitis, atau TB paru).
5. Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga yang mempunyai penyakit psoriasis dapat menurunkan penyakitnya secara
genetik.
6. Riwayat Psikososial
Meskipun psoriasis tidak menyebabkan kematian, penyakit ini menyebabkan
ganggguan citra tubuh karena psoriasis dapat mengenai seluruh tubuh sehingga tidak enak
dipandang mata.
7. Kebiasaan Sehari-hari
Perlu dikaji kebiasaan membersihkan diri klien, cara mandi (lesi psoriasis tidak boleh
digosok secara kasar karena dapat menimbulkan trauma [Fenomena Koebner] dan
dapat merangsang proses pertumbuhan kulit lebih cepat. Kebersihan lingkungan
klien, terutama tempat tidur, perlu dukaji karena skuama lesi sering dijumpai ditempat tidur
terutama saat klien bangun tidur pagi.
8. Status imunisasi
Perlu dikaji apakah anak mendapat imunisasi lengkap atau tidak

KEPERAWATAN ANAK Page19


9. Hospitalisasi
Biasanya pada anak usia sekolah mayoritas masih mengalami hospitalisasi, saat
menemui tenaga kesehatan atau pergi ke rumah sakit, maka dari itu perlu diangkat masalah
hospitalisasi ini agar pemberian intervensi yang lain berjalan dengan lancar
10. Pola fungsi kesehatan
Pola Persepsi Kesehatan
a. Adanya riwayat infeksi sebelumya.
b. Pengobatan sebelumnya tidak berhasil.
c. Riwayat mengonsumsi obat-obatan tertentu, mis., vitamin; jamu.
d. Adakah konsultasi rutin ke Dokter.
e. Hygiene personal yang kurang.
f. Lingkungan yang kurang sehat, tinggal berdesak-desakan.
Pola Nutrisi Metabolik
a. Pola makan sehari-hari: jumlah makanan, waktu makan, berapa kali
b. sehari makan.
c. Pola makan sehari-hari: jumlah makanan, waktu makan, berapa kali
d. Kebiasaan mengonsumsi makanan tertentu: berminyak, pedas.
e. Jenis makanan yang disukai.
f. Napsu makan menurun.
g. Muntah-muntah.
h. Penurunan berat badan.
i. Turgor kulit buruk, kering, bersisik, pecah-pecah, benjolan.
j. Perubahan warna kulit, terdapat bercak-bercak, gatal-gatal, rasa
k. terbakar atau perih
Pola Eliminasi
a. Sering berkeringat.
b. Tanyakan pola berkemih dan bowel.
Pola Aktivitas dan Latihan
a. Pemenuhan sehari-hari terganggu.
b. Kelemahan umum, malaise.
c. Toleransi terhadap aktivitas rendah.

KEPERAWATAN ANAK Page20


d. Mudah berkeringat saat melakukan aktivitas ringan.
e. Perubahan pola napas saat melakukan aktivitas.
Pola Tidur dan Istirahat
a. Kesulitan tidur pada malam hari karena stres.
b. Mimpi buruk

Pola Persepsi Kognitif


a. Tidak ada
Emosi tidak stabil
a. Ansietas, takut akan penyakitnya
b. Disorientasi, gelisah

Pola Sistem Kepercayaan


a. Perubahan dalam diri klien dalam melakukan ibadah
b. Agama yang dianut

11. Pemeriksaan Fisik


Saat inspeksi pada beberapa tempat lesi ditemukan adanya perubahan struktur kulit.
Tampak adanya macula dan papil eritematosa jika terkumpul akanmempentuk
lesi yang lebar pada daerah predileksi, dapat ditemukan ruang dankeropeng/skuama yang
berlapis-lapis seperti lilin atau mika berwarna putih perakberbentuk bulat atau lonjong.
Pada palpasi teraba skuama yang kasar, tebal, dan berlapis-lapis.

12. Pemeriksaan penunjang


Pada pemeriksaan histipatologi untuk menentukan kepastian diagnosis
daripsoriasis dapat ditemukan:
- Pemanjangan dan pembesaran papil dermis
- Penipisan sampai hilangnya stratum granulosum
- Peningkatan mitosis pada stratum basalis
- Edema dermis disertai infiltrasi limfosit dan monosit
Pengkajian Head to Toe
Kepala dan rambut
- Bentuk: bulat dan simetris.
- Ubun-ubun : tidak ada benjolan

KEPERAWATAN ANAK Page21


- Kulit Kepala : bersih. Rambut
- Penyebaran dan keadaan rambut : Rambut tumbuh merata keadaan rambut bersih.
- Bau : -
- Warna kulit : sawo matang.

Wajah
- Warna Kulit : Sawo matang
- Struktur wajah : Oval, simetris Mata
- Kelengkapan dan kesimetrisan : Mata lengkap dan simetris
- Palpebra : Merah muda, lembab.
- Konjungtiva dan sklera : Konjungtiva merah muda dan sclera putih
- Pupil : isokor.
- Cornea dan iris : bening.

Hidung
- Tulang hidung dan posisi septum nasi : tulang hidung simetris dan posisi septum nasi di
tengah.
- Lubang hidung : lubang hidung normal, bersih dan tidak ada sumbatan.
- Cuping hidung : Pernafasan tidak menggunakan cuping hidung.

Telinga
- Bentuk telinga : daun telinga normal dan simetris.
- Ukuran telinga : simetris kiri dan kanan.
- Lubang telinga : lubang telinga paten danbersih
- Ketajaman pendengaran : baik

Mulut dan faring


- Keadaan bibir : Mukosa bibir kering, simetris.
- Keadaan gusi dan gigi : keadaan gigi kurang bersih.
- Keadaan lidah : lidah kurang bersih.
- Orofaring : pita suarabaik.

KEPERAWATAN ANAK Page22


Leher
- Posisi trachea : posisi trachea medial.
- Thyroid : tidak ada pembesaran kelenjar thyroid.
- Suara : suara normal.
- Kelenjar limfe : tidak ada pembesaran kelenjar limfe.
- Vena jugularis : tidak ada distensi vena jugularis.
- Denyut nadi karotis : denyut nadi teraba.

Pemeriksaan integumen
- Kebersihan : Terdapat kerusakan jaringan akibat pasien sering menggaruk
- Kehangatan : akral hangat.
- Warna : warna kulit sawo matang.
- Turgor : turgor kulit baik, CRT< 2 detik.
- Kelembaban : kulit kering.
- Kelainan pada kulit : Perubahan warna kulit, terdapat bercak-bercak, gatal-gatal, rasa
terbakar atau perih, Turgor kulit buruk, kering, bersisik, pecah-pecah, perubahan warna
kulit, terdapat bercak-bercak merah yang berisi nanah, Terdapat kerusakan jaringan akibat
pasien sering menggaruk, Bercak-bercak eritema yang meninggi, skuama diatasnya,
Terdapat fenomena tetesan lilin

Pemeriksaan thoraks/dada
- Inspeksi thoraks : normal, simetris.
- Pernafasan (frekuensi, irama) : 24 kali/ menit.
- Tanda kesulitan bernafas : normal, tidak ada tanda kesulitan bernafas.

Pemeriksaan paru
- Palpasi getaran suara : gerak dada normal.
- Perkusi : didapati suara resonan.
- Auskultasi (suaranafas, ucapansuara, suara tambahan) :suara nafas vesikuler, tidak ada
suara tambahan.

Pemeriksaan jantung
- Inspeksi : tidak ada sianosis.
- Palpasi : pulsasi teraba.

KEPERAWATAN ANAK Page23


- Perkusi : suara dullness saat perkusi.
- Auskultasi : bunyi jantung normal.

Pemeriksaan abdomen
- Inspeksi (bentuk, benjolan) : simetris, tidak ada benjolan.
- Auskultasi : peristaltikusus 8x/menit.
- Palpasi (tanda nyeri tekan, benjolan, ascites, hepar, lien) :tidak ada nyeri tekan, benjolan
dan ascites.
- Perkusi (suara abdomen) : tympani.

Pemeriksaan kelamin dan daerah sekitarnya


- Genitalia (rambut pubis, lubanguretra) : tidak ada kelainan.
- Anus dan perineum (lubang anus, kelainan pada anus, perineum) :tidak ada kelainan pada
anus.
Pemeriksaan musculoskeletal/ekstremitas (kesimetrisan, kekuatanotot, edema):
Otottampaksimetris, tidak ada edema
Pemeriksaan neurologi (nervuscranialis)
- Nerfus Olfaktorius/N I Pasien mampu mengidentifikasi bau dengan baik.
- Nervus Optikus/N II Tidak dilakukan pemeriksaan.
- Nervus Okulomotoris/ N III, Trochlearis/N IV, Abdusen/N VI Normal, tidak ada
gangguan.
- Nervus Trigeminus/N V Normal.
- Nervus Facialis/N VII Pasien tidak mampu menggerakkan otot wajah bagian kanan
diakibatkan luka di pipi kanan.
- Nervus vestibulo cochlearis/ VIII Pasien mampu mendengar dengan baik - Nervus Glosso
pharingeus/N IX, Vagus/N X
Pasien mengalami sulit mengunyah dan membuka mulut.
- Nervus Aksesorius/N XI Pasien hanya mampu mengerakkan bahu sebelah kiri
- Nervus Hipoglossus/ N XII Tidak di lakukan karena pada saat pemeriksaan pasien
kesulitan menjlurkan lidahnya akibat luka yang ada dibagian pipi kanan pasien.

FungsiMotorik : Pasien sulit menggerakkan ekstremitas dextra atas.

KEPERAWATAN ANAK Page24


Fungsisensorik (identifikasi sentuhan, tes tajam tumpul, panas dingin, getaran) : Pasien dapat
merasakan sentuhan, getaran, panas dingin dan tajam tumpul yang diberikan.
2.10 ANALISA DATA

Data-data Etiologi Masalah


Ds: Adanya bercak Gangguan
- Pasien mengatakan gatal gatal, muncul bentol- kemerahan  integritas
bentol pada kulit yang berisi nanah kulit
- Keluarga mengatakan sudah terjadi sejak bayi, dan
Lesi akut pada
jika kering akan menimbulkan bercak berwarna
kulit 
coklat kehitaman, tidak disertai demam.

Do: Ruam pada


- Turgor kulit buruk, kering, bersisik, pecah-pecah, wajah atau
perubahan warna kulit, terdapat bercak-bercak bagian tubuh
merah yang berisi nanah
Gangguan
- Terdapat kerusakan jaringan akibat pasien sering
integritas kulit
menggaruk

Ds: Adanya bercak Gangguan


- pasien mengatakan badan terasa gatal dan kurang kemerahan  Citra Tubuh
nyaman dengan keadaan

Lesi akut pada


Do:
kulit 
- kulit kering, bersisik, pecah-pecah, terdapat
bercak-bercak merah berisi nanah
- Menyembunyikan/menunjukan bagian tubuh Ruam pada
secara berlebihan wajah (butterfly
- Menghindari melihat dan/atau menyentuh bagian rash)
tubuh
Gangguan citra
- Fokus berlebihan perubahan tubuh
tubuh
- Respon nonverbal pada perubahan dan presepsi
tubuh

Ds: Psoriasis Ansietas

KEPERAWATAN ANAK Page25


- pasien mengatakan tidak betah dan kurang nyaman
di rumah sakit, dan takut Dampak
hospitalisasi
Do:
- Klien tampak gelisah, takut akan penyakitnya, Ansietas
ragu, gangguan pola tidur, sering berkeringat,
anoreksia, mual, perubahan pola berkemih.
- Frekuensi napas meningkat.
- Frekuensi nadi meningkat.
- Tekanan darah meningkat.
- Diaforesis.
- Tremos.
- Muka tampak pucat.
- Suara bergetar.
- Kontak mata buruk.
- Sering berkemih.
- Pasien nampak takut saat bertemu dengan petugas
kesehatan
- Pasien menangis saat dilakukan pengkajian

Ds: Gejala terkait Gangguan


- pasien mengatakan kurang nyaman dengan keadaan penyakit rasa nyaman
Do:
- klien tampak gelisah, gangguan pola tidur, klien takut
akan penyakitnya, gatal-gatal, kulit terasa terbakar atau
perih.
DS: Psoriasis Resiko
- infeksi
Do: Luka terbuka
- Turgor kulit buruk, kering, bersisik, pecah-pecah,
perubahan warna kulit, terdapat bercak-bercak, gatal- Port de entry
gatal, rasa terbakar, terdapat luka akibat sering digaruk kuman

KEPERAWATAN ANAK Page26


Resiko infeksi

2.11 DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. gangguan integritas kulit b.d perubahan sirkulasi dibuktikan dengan Pasien mengatakan
gatal gatal, Turgor kulit buruk, kering, bersisik, pecah-pecah, perubahan warna kulit,
terdapat bercak-bercak, gatal-gatal, rasa terbakar, kurangya personal hygiene, lingkungan
tidak sehat, Terdapat kerusakan jaringan akibat pasien seing menggaruk
2. gangguan citra tubuh b.d perubahan struktur/ bentuk tubuh (ruam) dibuktikan dengan
pasien mengatakan badan terasa gatal dan kurang nyaman dengan keadaan, kulit kering,
bersisik, pecah-pecah, terdapat bercak-bercak, minder, tidak percaya diri, perasaan
terisolasi, interaksi berkurang., Menyembunyikan/menunjukan bagian tubuh secara
berlebihan, Menghindari melihat dan/atau menyentuh bagian tubuh, Fokus berlebihan
perubahan tubuh, Respon nonverbal pada perubahan dan presepsi tubuh
3. ansietas b.d ancaman terhadap konsep diri dibuktikan dengan pasien mengatakan tidak
betah dan kurang nyaman di rumah sakit, dan takut akan penyakit yang ia alami, Klien
tampak gelisah, takut akan penyakitnya, ragu, gangguan pola tidur, sering berkeringat,
anoreksia, mual, perubahan pola berkemih, Frekuensi napas meningkat, Frekuensi nadi
meningkat, Tekanan darah meningkat, Diaforesis, Tremos, Muka tampak pucat, Suara
bergetar, Kontak mata buruk, Sering berkemih, Pasien nampak takut saat bertemu dengan
petugas kesehata, Pasien menangis saat dilakukan pengkajian
4. Gangguan rasa nyaman b.d gejala penyakit terkait dibuktikan dengan pasien mengatakan
kurang nyaman dengan keadaan, klien tampak gelisah, gangguan pola tidur, klien takut
akan penyakitnya, gatal-gatal, kulit terasa terbakar atau perih.
5. Resiko infesi b.d luka terbuka dibuktikan dengan Turgor kulit buruk, kering, bersisik,
pecah-pecah, perubahan warna kulit, terdapat bercak-bercak, gatal-gatal, rasa terbakar,
terdapat luka akibat sering digaruk

KEPERAWATAN ANAK Page27


2.12 INTERVENSI KEPERAWATAN
N DIAGN TUJUA INTERV RASIONA
O OSA N& ENSI L
. KEPER KRITE
AWAT RIA
AN HASIL
1 Ganggu Setelah OBSER OBSERV
an dilakuk VASI ASI
integrit an 1. Id 1. Unt
as kulit tindaka e uk
berhub n nt me
ungan kepera ifi nge
dengan watan k tah
perubah selama as ui
an 3 x 24 i pen
sirkulas jam p yeb
i diharap e ab
kan n dari
ganggu y gan
an e ggu
integrita b an
s kulit a inte
dapat b grit
mening g as
kat a kuli
dengan n t 
kriteria g TERAPEU
hasil :  g TIK
u 1. Me
1. Elasti a nin
sitas n gka
meni in tka
ngkat  te n
2. Perfu gr alir
si it an
jarin as dar
gan k ah
meni ul ke
ngkat it se
3. Nyeri (p mu
menu er a
run u dae
4. Kem b rah 
eraha a 2. Me
n h mp

KEPERAWATAN ANAK Page28


menu a erta
run n han
5. Pigm si kan
entas rk kel
i ul em
abnor as bab
mal i, an
menu p kuli
run er t
6. Suhu u 3. Kul
kulit b it
mem a sen
baik  h siti
a ve
n aka
st n
at mu
us dah
n terk
ut ena
ri irit
si asi
, ma
p upu
e n
n aler
ur gi
u 4. Pen
n ggu
a naa
n n
k bah
el an
e yan
m g
b me
a nga
p ndu
a ng
n, alc
su oho
h l
u dap
li at
n me
g nja
k dik
u an
n irit
g asi

KEPERAWATAN ANAK Page29


a EDUKASI
n 1. Pel
e em
ks bab
tri dap
m at
, me
p nce
e gah
n kuli
ur t
u keri
n ng 
a 2. Ag
n ar
m me
o nja
bi ga
lit kel
as em
) bab
TERAPE an
UTIK kuli
1. U t
b 3. Per
a uba
h han
p cua
os ca
is dap
i at
ti me
a mb
p uat
2 elas
ja tisit
m as
ji kuli
k t
a yan
tir g
a me
h nur
b un
ar KOLABO
in RASI
g -
2. G
u
n

KEPERAWATAN ANAK Page30


a
k
a
n
pr
o
d
u
k
p
et
ro
le
u
m
at
a
u
m
in
y
a
k
p
a
d
a
k
ul
it
k
er
in
g
3. G
u
n
a
k
a
n
pr
o
d
u
k
b
er
b
a

KEPERAWATAN ANAK Page31


h
a
n
ri
n
g
a
n/
al
a
m
i
d
a
n
hi
p
o
al
er
gi
k
p
a
d
a
k
ul
it
se
ns
iti
v
e
4. H
in
d
ar
i
pr
o
d
u
k
b
er
b
a
h
a

KEPERAWATAN ANAK Page32


n
d
as
ar
al
c
o
h
ol
p
a
d
a
k
ul
it
k
er
in
g
 
EDUKA
SI
1. A
nj
ur
k
a
n
m
e
n
g
g
u
n
a
k
a
n
p
el
e
m
b
a
b
(l
ot
io

KEPERAWATAN ANAK Page33


n,
se
ru
m
)
2. A
nj
ur
k
a
n
m
in
u
m
ai
r
y
a
n
g
c
u
k
u
p
3. A
nj
ur
k
a
n
m
e
ni
n
g
k
at
k
a
n
as
u
p
a
n
n
ut
ri

KEPERAWATAN ANAK Page34


si
4. A
nj
ur
k
a
n
m
e
ni
n
g
k
at
k
a
n
as
u
p
a
n
b
u
a
h
d
a
n
sa
y
ur
5. A
nj
ur
k
a
n
m
e
n
g
hi
n
d
ar
i
te
rp
a

KEPERAWATAN ANAK Page35


p
ar
su
h
u
e
ks
tri
m
KOLAB
ORASI
-

2 Ansieta Setelah OBSER OBSERV


s dilakuk VASI ASI
berhub an 6. Peruba
ungaan asuhan 1. id han
dengan kepeaw entifi tanda-
krisis atan kasi tanda
situasio selam saat vital
nal 2x24 tingk dapat
jam at digunak
ansietas ansiet an
menuru as sebagai
n berub indikat
dengan ah or
kriteria2. id terjadin
hasil : entifi ya
kasi ansietas
1. p tekni pada
e k klien
r relaks 7. Mempe
i asi rsiapka
l yang n klien
a perna mengha
k h dapi
u efekti segala
f kemung
g digun kinan,
e akan   krisis
l 3. m perkem
i onitor bangan
s tanda dan/ata
a tanda u
h ansiet situasio
as  nal
m 8. Teknik
e TERAPE menena
n UTIK ngkan
u diri
1. anju

KEPERAWATAN ANAK Page36


r rkan dapat
u men digunak
n gam an
2. p bil untuk
e posi mereda
r si kan
i yang kecema
l nya san
a man  pada
k 2. guna klien
u kan yang
pende mengal
t katan ami
r yang distress
g tenna akut
a g dan
n meya TERAPEU
g kinka TIK
n  1. Memili
m 3. motiv ki
e asi tanda-
n meng tanda
u identi vital
r fikasi dalam
u situas batas
n i normal
3. v yang dikontr
e memi ol
r cu 2. Mening
b kece katkan
a masa koping
l n  individ
i 4. latih u
s tekni 3. Membe
a k rikan
s relaks dukung
i asi  an
k 5. kolab emosi
h orasi selama
a obat masa
w antia stres
a nsieta
t s bila EDUKASI
i perlu  1. Berikan
r 6. monit obat
a or jenis
k respo anti
i ns depresa
b terha n
a dap apabila

KEPERAWATAN ANAK Page37


t terapi klien
k relaks benar-
o asi  benar
n 7. guna tidak
d kan mampu
i nada mengen
s suara dalikan
i yang dirinya
y lamb 2. Memba
a at ntu
n dan memud
g berira ahkan
ma penyedi
d an
i EDUKA layanan
h SI kesehat
a an
1. jelask
d untuk
an
a mengan
secart
p alisis
a rinci
i 3. kondisi
interv
m yang
ensi
e dialami
relaks
n klien
asi
u 4. Memba
yang
r ntu
dipili
u klien

n untuk
4. k beradap
o tasi
n dengan
s perseps
e i
n stresor,
t perubah
r an, atau
a ancama
s n yang
i mengha
m mbat
e pemenu
n han
i tuntuta
n n dan
g peran
k hidup
a 5. Membe
t rikan
5. f dukung
r an

KEPERAWATAN ANAK Page38


e emosi
k untuk
u menena
e ngkan
n klien
s dan
i mencipt
n akan
a peneri
p maan
a serta
s bantuan
dukung
m an
e selama
m masa
b stres.
a
i KOLABO
k RASI
6. f 3.1Agen
r farmak
e ologi
k dapat
u digunak
e an
n sebagai
s salah
i satu
n pilihan
a untuk
d mereda
i kan
m kecema
e san
m pada
b klien
a
i
k
7. t
e
k
a
n
a
n

d
a

KEPERAWATAN ANAK Page39


r
a
h

m
e
m
b
a
i
k

KEPERAWATAN ANAK Page40


BAB 3
ASUHAN KEPERAWATAN KASUS NYATA

KEPERAWATAN ANAK Page41


YAYASAN WIDYA MANDALA SURABAYA
UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA
FAKULTAS KEPERAWATAN
Jl. Raya Kalisari Selatan No.1, lantai 8, Tower B, Pakuwon City, Surabaya
Telp. (031) 99005299, ext (10853), Fax. (031) 99005278
Email: keperawatan@mail.wima.ac.id fkep.wima@yahoo.co.id Website:
http://www.wima.ac.id

PENGKAJIAN KEPERAWATAN ANAK

Tanggal Pengkajian : 29 Agustus 2021 Jam : 12.00

IDENTITAS KLIEN
No. Register : 12-123-XXXX
Nama : An. E
Umur : 9 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat : Rangkah II/53A
Suku : Jawa
Pekerjaan : Siswa Sekolah Dasar
Tanggal/Jam MRS : 29 Agustus 2021/12.00
Diagnosis Masuk : Psoriasis Pustula
Jenis Operasi (bila ada) :- Post op hari ke -
Keluarga yang dapat dihubungi : Orang Tua

IDENTITAS Orang Tua


Nama Ayah : Eko
Nama Ibu : Nurul
Pekerjaan Ayah :SMK
Pendidikan Ibu :SMA
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa
Alamat : Jl. Rangkah II/53A
Informasi dari :  Pasien
 Keluarga, Hubungan : Orang Tua Nama :Nurul
 Orang lain, Hubungan :- Nama :-

Asal masuk RS :  IGD  IRJA  Rujukan

Cara masuk :  Jalan  Kursi Roda Kereta dorong

RIWAYAT KESEHATAN
Riwayat Keperawatan Sekarang
 Keluhan utama : anak mengeluh gatal pada area yang bentol-bentol, keluarga mengatakan
ketika dalam keadaan tidur anak sering menggaruk luka hingga lecet

 Riwayat Penyakit Saat Ini : dari bayi anak sudah sering muncul gatal-gatal kemerahan
yang berisi nanah dan air, keluarga belum pernah membawa ke dokter atau puskesmas
karena dirasa hanya gatal-gatal dan jika diberi obat salep sudah sembuh, orang tua juga

KEPERAWATAN ANAK Page42


tidak mengetahui sebenarnya anaknya sakit apa dan apa penyebab dari gatal-gatalnya
yang sering muncul secara tiba-tiba.

Masalah Keperawatan : gangguan integritas kulit dan jaringan

Riwayat Keperawatan Sebelumnya


Riwayat kesehatan yang lalu
 Penyakit yang pernah diderita:
 Demam  Kejang  Batuk /Pilek
 Mimisan  Lain- lain……………….
 Operasi:  Ya  Tidak  Tahun ……….
Jenis Operasi :
 Alergi:  Makan  Obat  Udara
 Debu  Lain –lain, sebutkan ………………..
 Imunisasi:  BCG  Polio…..x  DPT …..x
 Campak  Hepatitis ……..x

Imunisasi lainnya :
 Riwayat Pengobatan :  Tidak Ya, Kapan : Diagnosa :
 Obat dari rumah :  Tidak  Ya, (Lengkapi data di Form Rekonsiliasi)
 Riwayat ketergantungan :  Tidak
Obat Sebutkan :
Sejak :
 Napza Sebutkan : Sejak :
 Jamu Sebutkan : Sejak :
 Rokok Jumlah : Sejak :
 Alkohol Jumlah : Sejak :
 Riwayat Transfusi Darah :  Tidak  Ya,
Reaksi:  Tidak  Ya, sebutkan :
Masalah Keperawatan : tidak ada

Riwayat Kesehatan Keluarga


 Penyakit yang pernah diderita oleh anggota keluarga
kakek pasien menderita penyakit stroke, sementara ibu pasien menderita hipertensi,
dirumah pasien tidak ada yang menderita penyakit kulit.
 Lingkungan rumah dan komunitas
lingkungan rumah dekat dengan puskesmas rangkah dan keadaan lingkungan juga
bersih dan rapih.
 Perilaku yang mempengaruhi Kesehatan
Anak sering main bola di lapangan dekat rumah, dan jarang mencuci tangan
 Persepsi keluarga terhadap penyakit Anak
Keluarga hanya tau anaknya gatal-gatal dan tidak tahu penyebab penyakit anaknya.
Masalah Keperawatan : defisit pengetahuan

Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan


 BB : 20 kg,TB : 134 cm, LK : - cm, LD : - cm, LLA : - cm
 KPSP : sesuai

KEPERAWATAN ANAK Page43


 Tahap perkembangan Psikososial berdasarkan Erik H. Erikson :
Anak suka bermain sepak bola dan orang tua memasukan sang anak ke club sepak bola,
orang tua tidak membatasi keinginan anak selama keinginan tersebut dapat menghasilkan
manfaat.
 Tahap perkembangan psikoseksual berdasarkan Freud :
Anak masih suka bergaul dengan teman sebayanya, masih suka bermain-main dan rasa
ingin tahunya masih tinggi
 Dampak hospitalisasi bagi anak dan keluarga
Anak tidak pernah takut ketika bertemu petugas kesehatan atau pergi ke fasilitas
kesehatan, jika dilakukan tindakan seperti menyuntik atau yang lain, anak juga tidak
pernah menangis.
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah

GENOGRAM

Keterangan:

Tn. M : Perempuan
Ny.S
60 Th
51 Th
: Laki-laki

: Perempuan Meninggal

Tn. E Ny.N : Laki-laki Meninggal


33th 32 th
: Tinggal Satu Rumah

: Pasien

An. E 9
tahun

KEPERAWATAN ANAK Page44


Tanda-tanda vital
Tekanan darah : - mmHg
Suhu : 36,8 ℃  Aksila  Rectal
RR : 18 x/mnt  Teratur  Tidak teratur
Nadi : 80 x/mnt  Teratur  Tidak teratur  Kuat  Lemah

OKSIGENASI
Pergerakan dada :  Simetris  Asimetris
Pola nafas : Irama  Teratur  Tidak teratur
Jenis  Biot  Cheyne stokes  Kusmaul
Suara nafas :  Vesikuler  Ronchi …../…..  Wheezing ……/…..
Sesak nafas :  Tidak Ya, Pada saat : □ Inspirasi □ Ekspirasi
□ Istirahat □ Aktifitas
Otot bantu nafas :  Tidak  Ya, Jenis : …………………………………..
Batuk :  Tidak  Ya, Produksi sputum :  Tidak
 Ya, Warna …………..
Penggunaan alat medis :  Tidak  Ya, sebutkan :
SpO2 : ………….. %
Keluhan lain :-

Masalah Keperawatan : tidak ada masalah

SIRKULASI
Irama jantung :  Reguler  Ireguler
Suara jantung :  S1/S2 tunggal  Mur-Mur  Gallop
Akral :  Hangat  Panas  Dingin kering  Dingin basah
CRT :  < 2 dt  >2 dt
Anemis :  Tidak  Ya, Hb : mg/dl
Distensi vena jugular :  Tidak  Ya
Penggunaan alat medis :  Tidak  Ya, sebutkan :
Keluhan lain :-

Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

PERSEPSI DAN SENSORI


Reflek fisiologis :  Patela  Triseps  Biseps
Reflek Patologis :  Babinsky  Brudzinsky  Kernig
Penglihatan (Mata) :  Normal  Kabur  Diplopia  Buta, D / S
 Strabismus, D / S
Pendengaran (telinga) :  Normal  Berkurang  Serumen Tuli, D/S
 Tinitus, D / S
Penciuman (Hidung) :  Normal □ Berkurang □ Epistaksis □ Sekret □ Tersumbat
Sensibilitas :  Normal □ Kesemutan □ Baal □ Hiperestesi, Lokasi:
Bicara :  Normal □ Afasia sensorik / motorik
Kejang :  Tidak □ Ya

KEPERAWATAN ANAK Page45


Kaku kuduk :  Tidak □ Ya
Keluhan pusing :  Tidak □ Ya
GCS : 4 /5 /6
Pupil :  Isokor □ Anisokor D / S : ……../……… mm
Reaksi cahaya : +/+
Penggunaan alat bantu :  Tidak □Ya, sebutkan……….

Nyeri :  Tidak □ Ya, Pencetus : Skala :


Kualitas : Waktu :
Radiasi/ Lokasi :
Nyeri berkurang dengan: □ Istirahat □ Kompres panas/ dingin □ Obat, sebutkan :
Nyeri mempengaruhi : □ Tidak □ Tugas □ Tidur □ Konsentrasi
□ Aktifitas fisik
Keluhan lain :-

Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

ELIMINASI
Kandung kemih : □ Supel □ Keras □ Nyeri tekan
Pola BAK : Frekuensi : ……………….x/hari Warna : …………………
Gangguan :  Tidak □ Retensi □ Inkontinensia □ Anuri
□ Oliguri □ Hematuri □ Lain lain :
Penggunaan alat medis :  Tidak □ Ya, sebutkan………. Tanggal pasang :

BAB :  Normal □ Konstipasi □ Diare Frekuensi : x/hari


□ Melena Konsistensi :
Warna :
Inkontinentia :  Tidak □ Ya
Penggunaan alat medis :  Tidak □ Ileostomy □ Colostomy
Keluhan lain :-

Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

CAIRAN DAN NUTRISI


Berat badan : 20 Kg Tinggi badan : 134 Cm
Keluhan :  Tidak □ Mual □ Muntah
Mulut :  Bersih □ Bau □ Lidah kotor
Mukosa bibir :  Normal □ Kering/ pecah
Gigi :  Normal □ Karies □ Gigi Palsu
Abdomen :  Supel □ Distensi □ Meteorismus □ Asites
Peristaltik usus : □ Baik □ Meningkat □ Lemah
Frekuensi :- x/mnt
Nafsu makan :  Baik □ Meningkat □ Menurun
Asupan makan berkurang :  Tidak □ Ya
Pantangan/ diet :  Tidak □ Ya, sebutkan……….
Pola makan : Frekuensi : 2x hari  Pagi  Siang  Sore
Jenis makanan : nasi, lauk pauk
Pola minum : Jumlah : 1000cc/hari

KEPERAWATAN ANAK Page46


Jenis minuman : air putih, susu
Penggunaan alat medis :  Tidak □ NGT, No. : ………. Tanggal pasang: ………..
Jenis makanan per sonde: ……………………
Skrining Gizi
Pasien dengan diagnosa khusus?  Tidak □ DM □ CKD □ Kanker
Apakah pasien mengalami penurunan berat badan yang tidak diinginkan dalam 6 bulan
terakhir?
Parameter Skor
a. Tidak ada penurunan BB 0
b. Tidak yakin/ tidak tahu/ baju terasa longgar 2
c. Jika ya, berapa penurunan BB tersebut 1 - 5 Kg 1
6 - 10 Kg 2
11 - 15 Kg 3
> 15 Kg 4
Catatan: Jika skor ≧ 2 dan / atau pasien dengan diagnosa khusus, pengkajian
lanjutan dilakukan oleh dietisen
Keluhan lain : keluarga mengatakan anak sulit makan, kalau makan harus disuapi,
BB anak tidak ideal, anak terlihat kurus

Masalah Keperawatan : resiko defisit nutrisi

AKTIVITAS DAN LATIHAN


Ekstremitas
Patah tulang :  Tidak □ Ya, lokasi: ……….
Kontraktur/deformitas:  Tidak □ Ya, lokasi: ……….
Kekuatan otot ekstrimitas : 5 5 □ Hemi / paraparese
□ Hemi / paraplegi
5 5

Mobilisasi
Penggunaan alat bantu:  Tidak □ Ya, sebutkan……….

Indeks KATS Hasil indeks KATS Tingkat ketergantungan


Mandi :  Mandiri □ Dibantu □ Semua mandiri  Minimal Care
Berpakaian :  Mandiri □ Dibantu  1dari 6 dibantu □ Partial Care
Toileting :  Mandiri □ Dibantu □ 2 dari 6 dibantu □ Total Care
Kontrol bab/bak:  Mandiri □ Dibantu □ 3 dari 6 dibantu
Berpindah :  Mandiri □ Dibantu □ 4 dari 6 dibantu
Makan : □ Mandiri  Dibantu □ 5 dari 6 dibantu
□ Semua dibantu
Keluhan lain : orang tua mengatakan anak sulit untuk makan sehingga harus disuapi

Masalah Keperawatan : resiko defisit nutrisi, defisit perawatan diri: makan

INTEGRITAS KULIT dan HYGIENE


Warna : □ Ikterik □ Sianosis □ Oedem  Tidak □ Ya, lokasi: ……
Turgor :  Baik □ Menurun □ Tekstur □ Halus □ Keriput

KEPERAWATAN ANAK Page47


Luka : □ Tidak  Ya, lokasi: pedis dekstra dan sinistra, ibu jari kaki
kanan

Glamorgan Scale (Pediatric pressure ulcer)


Faktor Resiko Skor
Anak tidak dapat berpindah tanpa kesulitan/ perubahan kondisi 0
Tidak mampu merubah posisi anak tanpa bantuan 0
Mampu sedikit bergerak tapi tidak sesuai umur anak 0
Pergerakan normal sesuai umur anak 0
Peralatan/ benda/ permukaan kasar menekan/ bergesekan dengan 0
kulit
Anemia signifikan (Hb < 90 g/l) 0
0
Demam persisten (> 38 C lebih dari 4 jam) 0
Perfusi perifer buruk 0
Nutrisi inadekuat 1
Serum albumin rendah (< 35 g/l) 0
Berat < 10 sentil 0
Inkontinensia tidak sesuai umur anak 0
Total skor 1
Keluhan lain : terdapat bentol-bentol berisi nanah dan berair pada bagian tubuh
tertentu, terdapat luka lecet karena anak sering menggaruk ketika tidur

Masalah Keperawatan : gangguan integritas kulit/ jaringan, resiko infeksi

ENDOKRIN
Pembesaran kel. Thyroid :  Tidak □ Ya
Pembesaran kel. Getah bening:  Tidak □ Ya
Hyperglikemi :  Tidak □ Ya, Sebutkan
Keluhan lain :-

Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

REPRODUKSI
WANITA PRIA
Status Paritas : G P □ Prostat □ Normal □ Kelainan:
Menopause : □ Belum □ Ya, Sejak ………. □ Scrotum □ Normal □ Kelainan:
Genetalia eksterna : □ Bersih □ Fluor albus
Keluhan lain :

Masalah Keperawatan : tidak dikaji

KEAMANAN DAN KENYAMANAN


Riwayat pemasangan restrain :  Tidak □ Ya, sebutkan……….
Asesmen risko jatuh : □ Rendah □ Sedang □ Tinggi Skor :
Keluhan lain :-

Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

ISTIRAHAT DAN TIDUR

KEPERAWATAN ANAK Page48


Lama tidur :  Malam, sebutkan :7-8 Jam  Siang, sebutkan : 2 Jam
Gangguan istirahat tidur :  Tidak □ Ya, sebutkan……….
Penggunaan obat tidur :  Tidak □ Ya, sebutkan……….
Keluhan lain :-
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

PSIKOSOSIAL, SPIRITUAL DAN KULTURAL


Status mental : □ Demensia □ Menyerang □ Tidak merespon
□ Letargi □ Mudah tersinggung
Perasaan : □ Tenang □ Sedih  Gelisah/cemas
□ Takut □ Panik
Hubungan sosial :  Kooperatif □ Menarik diri □ Tidak kontak mata
□ Menolak berkomunikasi
Tinggal bersama : □ Sendiri  Keluarga inti □ Panti asuhan
Kebiasaan berdoa :  Sesuai ajaran agama □ Kadang kadang □ Tidak pernah
Bantuan pemuka agama :  Tidak □ Ya, sebutkan……….
Persepsi terhadap sakitnya :  Cobaan Tuhan □ Hukuman
Ekspresi terhadap sakitnya : □ Marah/ menangis □ Tenang  Gelisah □ Rendah diri
Nilai nilai & keyakinan: -
Orang yg paling dekat : ibu
Mengisi waktu luang : bermain bersama teman
Keluhan lain : anak merasa gelisah ketika muncul gatal karena mengganggu

Masalah Keperawatan : ansietas

KEBUTUHAN PENDIDIKAN KESEHATAN


Bahasa :  Indonesia □ Bahasa lain sebutkan……….
Perlu Penterjemah : Tidak □ Ya, sebutkan……….
Cara belajar yang disukai : □ Ceramah □ Diskusi simulasi □ Demonstrasi
Hambatan belajar :  Tidak □ Ada, sebutkan…………….
Edukasi yang dibutuhkan :  Proses penyakit □ Rehabilitasi Medik
 Rencana perawatan □ Terapi/obat
□ Manajemen nyeri □ Penggunaan alat medis
□ Diet/ nutrisi □ Lain lain :
Keluhan lain : orang tua dan anak tidak mengerti penyakit yang diderita anaknya,
orang tua belum pernah memeriksakan penyakit anaknya karena dirasa hanya gatal-gatal

Masalah Keperawatan : defisit pengetahuan

PERENCANAAN PULANG
Jaminan kesehatan : BPJS
Pekerjaan penganggungjawab pasien : teknisi
Orang yang membantu perawatan di rumah : orang tua

Kriteria Rencana Pemulangan (Discharge Planning)


Keterbatasan mobilitas :  Tidak □ Ya, sebutkan……….
Perawatan/ pengobatan lanjutan :  Tidak □ Ya, sebutkan………..
Bantuan untuk melakukan aktifitas sehari-hari :  Tidak □ Ya, sebutkan………..

KEPERAWATAN ANAK Page49


Bila salah satu jawaban diatas "Ya", maka dilanjutkan perencanaan sbb:
Perawatan hygiene perseorangan (mandi, keramas, eliminasi dll):  Tidak □Ya, sebutkan…
Pemenuhan kebutuhan nutrisi dan cairan dengan atau tanpa alat bantu:  Tidak
□ Ya, sebutkan…….
Latihan fisik lanjutan, perlu rujuk Rehab Medik:  Tidak □ Ya, sebutkan……….
Pemantauan pemberian obat:  Tidak □ Ya, sebutkan……….
Bantuan tenaga medis dan atau perawatan di rumah (home care):  Tidak □ Ya, sebutkan….
Lain lain :-

DATA PENUNJANG
Yang Dibawa Dari Rumah
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK :
Jenis pemeriksaan Tanggal dan jam Hasil pemeriksaan Nilai Kesimpulan
pemeriksaan Normal
Laboratorium darah
Laboratorium urin
Radiologi
Pemeriksaan lain

TERAPI MEDIK
Nama Dosi Frekuen Cara Indikasi Kontraindika Efek Keteranga
obat s si pemberia si samping n
n
Pi 5 gr Topikal Mengobat Hanya untuk Penggunaan
kang i penyakit penggunaan jangka lama
shuan kulit yang luar. Jangan dapat
g disebabka dioleskan menyebabk
n oleh pada kulit an
jamur dengan luka munculnya
seperti terbuka. efek
panu, samping
kurap, yang dapat
dan kudis terjadi pada
penggunaan
sediaan
sistemik.
Efek
samping
yang
mungkin
terjadi
dalam
penggunaan
obat adalah:
Supresi
adrenal,
gangguan
metabolism

KEPERAWATAN ANAK Page50


e glukosa,
katabolisme
protein,
aktivasi
tukak
peptikum.

Saat Di Rumah Sakit


PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK :
Jenis pemeriksaan Tanggal dan jam Hasil pemeriksaan Nilai Kesimpulan
pemeriksaan Normal
Laboratorium darah
Laboratorium urin
Radiologi
Pemeriksaan lain

TERAPI MEDIK
Nama Dosis Frekuensi Cara Indikas Kontraindikasi Efek Keterangan
obat pemberian i samping

Perawat yang mengkaji

TTD
( Nama Perawat )

KEPERAWATAN ANAK Page51


ANALISA DATA
(SERTAKAN HALAMAN DARI SUMBER BUKU DI SDKI)

No DATA SUBYEKTIF DAN ANALISIS DATA MASALAH


OBYEKTIF KEPERAWATAN
1 DS: Psoriasis Gangguan Integritas
- anak mengeluh gatal pada 
Kulit
area yang bentol-bentol Pasien merasa gatal
- keluarga mengatakan diseluruh tubuh D.0129 hal 282
ketika dalam keadaan 
tidur anak sering
Terdapat bercak merah
menggaruk luka hingga
lecet. 
DO:
Ganguan integritas kulit dan
- terdapat bentol-bentol
berisi nanah dan berair jaringan
pada bagian tubuh tertentu
- terdapat luka lecet karena
anak sering menggaruk
ketika tidur
2 DS: Psoriasis Defisit pengetahuan
- Keluarga mengatakan  D.0111 hal 246
hanya tau anaknya gatal- Kurang terpapar informasi
gatal dan tidak tahu 
penyebab penyakit Penanganan dan persepsi
anaknya yang salah terhadap
- Keluarga mengatakan penyakit
anak tidak pernah dibawa 
periksa ke faskes karena Defisit pengetahuan
dirasa hanya gatal-gatal
DO:
-
3 DS: Anak sulit makan Resiko defisit nutrisi
- keluarga mengatakan anak  D.0032 hal 81
sulit makan, kalau makan Gizi kurang terpenuhi
harus disuapi 
DO: BB tidak ideal
- BB anak tidak ideal, anak 
terlihat kurus Resiko defisit nutrisi
- Berat badan: 20kg
- Tinggi badan:134cm
4 DS: Psoriasis Resiko Infeksi
- 
D.0142 Hal 304
DO: Penebalan kulit, bertitik
- terdapat bentol-bentol putih dan plak kemerahan
berisi nanah dan berair 
pada bagian tubuh tertentu

KEPERAWATAN ANAK Page52


- terdapat luka lecet karena Kulit terkupas
anak sering menggaruk
ketika tidur 
Terdapat luka terbuka

Post de entry kuman


Resiko infeksi

5 DS Psoriasis Ansietas
- anak merasa gelisah 
D.0080 Hal 180
ketika muncul gatal Sifat penyakit kronik dan
karena mengganggu fesidif
- keluarga mengatakan 
tidak mengetahui penyakit
Kurang terpajan informasi
yang diderita anaknya
DO: 
- Pengobatan butuh waktu
cukup lama


Ansietas

RUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN


(DISUSUN BERDASARKAN PRIORITAS)

1. Gangguan integritas kulit/jaringan (D.0129 hal 282) b.d inflamasi yang disebabkan
penyakit dibuktikan dengan anak mengeluh gatal pada area yang bentol-bentol,
keluarga mengatakan ketika dalam keadaan tidur anak sering menggaruk luka hingga
lecet, terdapat bentol-bentol berisi nanah dan berair pada bagian tubuh tertentu,
terdapat luka lecet karena anak sering menggaruk ketika tidur
2. Defisit pengetahuan (D.0111 hal 246) b.d kurang terpajan informasi dibuktikan
dengan Keluarga mengatakan hanya tau anaknya gatal-gatal dan tidak tahu penyebab
penyakit anaknya, Keluarga mengatakan anak tidak pernah dibawa periksa ke faskes
karena dirasa hanya gatal-gatal
3. Resiko defisit nutrisi (D.0032 hal 81) b.d faktor psikologis (keengganan untuk makan)
dibuktikan dengan keluarga mengatakan anak sulit makan, kalau makan harus disuapi,
BB anak tidak ideal, anak terlihat kurus, Berat badan: 20kg, Tinggi badan:134cm
4. Resiko infeksi (D.0142 Hal 304) b.d luka terbuka dibuktikan dengan terdapat bentol-
bentol berisi nanah dan berair pada bagian tubuh tertentu, terdapat luka lecet karena
anak sering menggaruk ketika tidur
5. Ansietas b.d (D.0080 Hal 180) kurang terpajan informas dibuktikan dengan anak
merasa gelisah ketika muncul gatal karena mengganggu, keluarga mengatakan tidak
mengetahui penyakit yang diderita anaknya

KEPERAWATAN ANAK Page53


RENCANA INTERVENSI KEPERAWATAN
(SERTAKAN HALAMAN DI BUKU SIKI DAN SLKI)

N DIAGNOSA LUARAN INTERVENSI RASIONAL


O. KEPERAWAT KEPERAWATA
AN N
1 Gangguan INTEGRITAS PERAWATAN OBSERVASI
KULIT L.14125 INTEGRITAS 1. Untuk
Integritas Kulit
hal.33 KULIT I.11353 mengetahui
D.0129 hal 282 Setelah dilakukan hal. 316 penyebab
intervensi OBSERVASI dari
keperawatan selama 1. Identifikas gangguan
3x24 jam i penyebab integritas
diharapkan gangguan kulit
integritas kulit dan integritas TERAPEUTIK
jaringan meningkat kulit (mis. 1. Meningkatka
dengan kriteria Perubahan n aliran
hasil : sirkulasi, darah ke
1. kerusakan perubahan semua
lapisan kulit status daerah
menurun nutrisi, 2. Mempertaha
2. hidrasi peneuruna nkan
meningkat n kelembaban
3. elastisitas kelembaba kulit
meningkat n, suhu 3. Kulit
4. tekstur lingkungan sensitive
membaik ekstrem, akan mudah
penurunan terkena
mobilitas) iritasi
TERAPEUTIK maupun
2. Gunakan alergi
produk 4. Penggunaan
berbahan bahan yang
petrolium  mengandung
atau alcohol dapat
minyak menjadikan
pada kulit iritasi
kering EDUKASI
3. Gunakan 1. Pelembab
produk dapat
berbahan mencegah
ringan/ala kulit kering
mi dan 2. Agar
hipoalergi menjaga
k pada kelembaban
kulit kulit
sensitif 3. Perubahan
4. Hindari cuaca dapat
produk membuat
berbahan elastisitas
KEPERAWATAN ANAK Page54
dasar kulit yang
alkohol menurun
pada kulit KOLABORASI
kering -
EDUKASI
1. Anjurkan
mengguna
kan
pelembab
(mis.
Lotin,
serum)
2. Anjurkan
minum air
yang
cukup
3. Anjurkan
meningkat
kan asupan
nutrisi
4. Anjurkan
meningkat
asupan
buah dan
saur
5. Anjurkan
menghinda
ri terpapar
suhu
ektrime
6. Anjurkan
mengguna
kan tabir
surya SPF
minimal
30 saat
berada
diluar
rumah

2 Defisit TINGKAT EDUKASI OBSERVASI


pengetahuan PENGETAHUAN PROGRAM 1. Membantu
D.0111 hal 246 L.12111 hal.146 PENGOBATAN dalam
Setelah dilakukan I.12441 hal.104 identifikasi
Asuhan OBSERVASI malnutrisi
keperawatan selama 1. Identifikas 2. Agar dapat
1x24 jam i kesiapan dilakukan
diharapkan tingkat dan intervensi
pengetahuan kemampua dalam
meningkat dengan n pemberian

KEPERAWATAN ANAK Page55


kriteria hasil: menerima makanan
1. Perilaku informasi. atau obat-
sesuai 2. Identifikas obatan pada
anjuran i faktor- pasien
verbalisasi faktor 3. Untuk
minat dalam yang dapat meningkatka
belajar meningkat n nafsu
meningkat kan dan makan
2. Kemampua menurunka Membantu
n n motivasi dalam
menjelaskan perilaku mengidentifi
sesuatu hidup, kasi
topik bersih dan malnutrisi
meningkat sehat. protein-
3. Kemampua TERAPEUTIK protein
n 1. Sediakan 4. Untuk
menggamba materi dan mengetahui
rkan media jumlah
pengalaman pendidikan masukkan
sebelumnya kesehatan. oral selama
yang sesuai 2. Jadwalkan 24 jam,
dengan pendidikan riwayat
topik kesehatan makanan,
meningkat sesuai jumlah kalori
4. Perilaku kesepakata dengan tepat
sesuai n. 5. Untuk
dengan 3. Berikan memantau
pengetahuan kesempata perkembang
meningkat n untuk an status
5. Pertanyaan bertanya. pasien
tentang EDUKASI TERAPEUTIK
masalah 1. Jelaskan 1. Oral hygiene
yang faktor dilakukan
dihadapi resiko untuk
menurun yang dapat membersihk
6. Persepsi mempenga an dan
yang keliru ruhi menyegarka
terhadap kesehatan. n mulut,
masalah 2. Ajarkan gigi, dan
menurun perilaku gusi
7. Menjalanka hidup 2. Untuk
n bersih dan meningkatka
pemeriksaan sehat. n nafsu
yang tidak 3. Ajarkan makan
tepat strategi 3. Untuk
menurun yang dapat meningkatka
digunakan n status
untuk nutrisi pasien
meningkat EDUKASI
kan 1. Untuk

KEPERAWATAN ANAK Page56


perilaku mencegah
hidup mual dan
bersih dan muntah pada
sehat. saat makan
KOLABORASI
1. Untuk
mengurangi
rasa mual
dan muntah
2. Untuk
menentukan
diet yang
tepat
3 Resiko defisit STATUS MANAJEMEN OBSERVASI
nutrisi D.0032 NUTRISI L03030 NUTRISI 1. Membantu
hal 81 hal.121 OBSERVASI  dalam
Setelah dilakukan 1. Identifikas identifikasi
tindakan i status malnutrisi
keperawatan selama nutrisi 2. Agar dapat
2x24jam 2. Identifikas dilakukan
diharapkan status i intervensi
nutrisi membaik kebutuhan dalam
dengan tujuan dan kalori dan pemberian
kriteria hasil: jenis makanan
1. Porsi makan nutrien  atau obat-
yang 3. Monitor obatan pada
dihabiskan asupan pasien
meningkat makan 3. Untuk
2. Berat badan 4. Monitor meningkatka
membaik berat n nafsu
3. Indeks badan   makan
Massa TERAPEUTIK 4. Membantu
Tubuh 1. Sajikan dalam
membaik makanan mengidentifi
4. Frekuensi secara kasi
makan menarik malnutrisi
membaik dan suhu protein-
5. Nafsu yang protein
makan sesuai  5. Untuk
membaik 2. Berikan mengetahui
makanan jumlah
tinggi masukkan
kalori dan oral selama
tinggi 24 jam,
protein riwayat
KOLABORASI makanan,
1. Kolaborasi jumlah kalori
pemberian dengan tepat
medikasi 6. Untuk
sebelum memantau

KEPERAWATAN ANAK Page57


makan perkembang
(mis. an status
pereda pasien
nyeri, anti- TERAPEUTIK
emetik), 1. Oral hygiene
jika perlu dilakukan
2. Kolaborasi untuk
dengan membersihka
ahli gizi n dan
untuk menyegarkan
menentuka mulut, gigi,
n jumlah dan gusi
kalori dan 2. Untuk
jenis meningkatka
nutrient n nafsu
yang makan
dibutuhka, 3. Untuk
jika perlu meningkatka
n status
nutrisi pasien
EDUKASI
1. Untuk
mencegah
mual dan
muntah pada
saat makan
KOLABORASI
1. Untuk
mengurangi
rasa mual
dan muntah
2. Untuk
menentukan
diet yang
tepat

KEPERAWATAN ANAK Page58


IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
TANGGAL JAM NO. DX IMPLEMENTASI KEPERAWATAN DAN RESPON HASIL PARAF
2 September 20.00 1 - Mengidentifikasi penyebab gangguan integritas kulit
2021 R/ orang tua tidak tahu penyebab sakit anaknya, orang tua mengatakan biasanya
penyakit kulitnya datang tiba-tiba, benjolan masih memerah dan sedikit bernanah
20.05 - Menggunakan produk berbahan petrolium atau minyak pada kulit kering
R/ orang tua mengatakan tidak memberi apa apa pada kulit anaknya yang kering
20.08 - Menggunakan produk berbahan ringan/alami dan hipoalergik pada kulit sensitif
R/ orang tua juga tidak memberi apa apa pada kulit anaknya
20.10 - Menghindari produk berbahan dasar alkohol pada kulit kering
R/ orang tua cukup mengerti untuk tidak menggunakan produk yang berbahan dasar
alkohol
20.15 - Menganjurkan menggunakan pelembab (mis. Lotin, serum)
R/ orang tua mengatakan akan membelikan anaknya body lotion
20.19 - Menganjurkan minum air yang cukup
R/ anjuran diterima orang tua, orang tua mengatakan anaknya minum 2L/hari
20.22 - Menganjurkan meningkatkan asupan nutrisi
R/ anjuran diterima, orang tua mengatakan anaknya sulit makan jika tidak disuapi
20.24 - Menganjurkan meningkat asupan buah dan sayur
R/ keluarga pasien menerima anjuran
20.28 - Menganjurkan menghindari terpapar suhu ektrime
R/ keluarga menerima anjuran dari perawat
20.30 - Menganjurkan menggunakan tabir surya SPF minimal 30 saat berada diluar
rumah
20.32 R/ keluarga tidak mengetahui bahwa anak dengan psoriasis harus melindungi tubuhnya
dari paparan sinar matahari yang terik, keluarga menerima saran dan akan mematuhi
saran perawat
20.36 3 - Mengidentifikasi status nutrisi
R/ BB: 20kg TB: 134cm IMT 11,1
20.40 - Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrien
R/ anak usia 9 tahun seharusnya menerima 1800kkal/hari, akan tetapi menurut
keluarganya anak sangat jarang makan sehingga dirasa kurang, orang tua kurang
memantau kebutuhan kalori anaknya

KEPERAWATAN ANAK Page59


20.43 - Memonitor asupan makan
R/ orang tua kurang bisa memonitor karena sibuk bekerja, anak dijaga oleh neneknya
20.45 - Memonitor berat badan
R/ berat badan anak 20kg
20.47 - Menyajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai
R/ hari ini orang tua memasak nasi goreng untuk sarapan dirumah dan siang nanti orang
tua sudah menyiapkan nasi bali ayam, orang tua merasa anaknya kurang suka dengan
menu tersebut tetapi membiarkan saja
20.50 - Memberikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
R/ orang tua merasa sudah menyajikan banyak lauk, orang tua berkata mungkin anaknya
saja yang tidak ingin makan
3 September 15.00 2 - Mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi.
2021 R/ orang tua anak bersedia untuk diberikan edukasi kesehatan dan implementasi yang
diberikan oleh perawat
15.02 - Mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan dan menurunkan
motivasi perilaku hidup, bersih dan sehat.
R/ orang tua mengatakan mencuci tangan ketika tangan kotor saja, begitupula anaknya
mengikuti kebiasaan tersebut, orang tua senantiasa membersihkan rumah karena sudah
terbiasa dengan hal tersebut
15.05 - Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan.
- Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan.
- Berikan kesempatan untuk bertanya
R/ penkes dilakukan hari ini pukul 16.40, orang tua anak mengikuti dan banyak bertanya
kepada perawat, orang tua anak sangat aktif karena dirasa belum mengetahui tentang
penyakit anaknya
15.07 - Menjelaskan faktor resiko yang dapat mempengaruhi kesehatan. Faktor resiko
yang dapat memengaruhi psoriasis kambuh adalah karena terpapar sinar
matahari berlebih, stres, pengaruh obat-obatan, cedera, iritasi kulit, obesitas,
infeksi tenggorokan, dan genetik
R/ keluarga dapat memahami penjelasan dari perawat dan dapat mengulanginya
15.09 - Mengajarkan perilaku hidup bersih dan sehat. Tujuan utama dari gerakan PHBS
adalah meningkatkan kualitas kesehatan melalui proses penyadartahuan yang
menjadi awal dari kontribusi individu – individu dalam menjalani perilaku
kehidupan sehari – hari yang bersih dan sehat.

KEPERAWATAN ANAK Page60


R/ keluarga menerima anjuran dari perawat dan dapat menjelaskan kembali
- Mengajarkan strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan perilaku hidup
bersih dan sehat. Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan, Pemberian
ASI eksklusif, Menimbang bayi dan balita secara berkala, Cuci tangan dengan
sabun dan air bersih, Menggunakan air bersih, Menggunakan jamban sehat,
Memberantas jentik nyamuk, Konsumsi buah dan sayur, Melakukan aktivitas
fisik setiap hari, Tidak merokok di dalam rumah
R/ keluarga menerima saran dari perawat dan dapat menjelaskan kembali
3 September 20.30 1 - Mengidentifikasi penyebab gangguan integritas kulit
2021 R/ orang tua mengatakan sudah mengerti penyebab anaknya sakit kulit karena penyakit
psoriasis, benjolan sudah agak kering dan nanah sedikit
20.33 - Menggunakan produk berbahan petrolium atau minyak pada kulit kering
R/ orang tua sudah memberikan minyak telon untuk anaknya
20.38 - Menggunakan produk berbahan ringan/alami dan hipoalergik pada kulit sensitif
R/ orang tua memberikan body lotion untuk anaknya
20.39 - Menghindari produk berbahan dasar alkohol pada kulit kering
R/ orang tua cukup mengerti untuk tidak menggunakan produk yang berbahan dasar
alkohol
20.41 - Menganjurkan menggunakan pelembab (mis. Lotin, serum)
R/ orang tua sudah membiasakan anaknya memakai lotion karena masalah kulitnya
setiap habis mandi
20.42 - Menganjurkan minum air yang cukup
R/ anjuran diterima orang tua, orang tua mengatakan anaknya minum 2L/hari
20.44 - Menganjurkan meningkatkan asupan nutrisi
R/ anjuran diterima, orang tua mengatakan sudah memantau pola makan anaknya
20.56 Menganjurkan meningkat asupan buah dan sayur
R/ keluarga pasien menerima anjuran
20.57 Menganjurkan menghindari terpapar suhu ektrime
R/ keluarga menerima anjuran dari perawat
20.59 Menganjurkan menggunakan tabir surya SPF minimal 30 saat berada diluar rumah
R/ keluarga mengerti tetapi belum bisa memberikan tabir surya untuk anaknya karena
tidak menemukan produknya
21.00 3 - Mengidentifikasi status nutrisi
R/ BB: 21,2kg TB: 134cm IMT 11,8

KEPERAWATAN ANAK Page61


21.05 - Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrien
R/ anak usia 9 tahun seharusnya menerima 1800kkal/hari
21.10 - Memonitor asupan makan
R/ orang tua bergantian memantau pola makan anaknya, sekali-kali akan menelfon
nenek dan menanyakan apakah anak sudah makan
21.15 - Memonitor berat badan
R/ berat badan anak 21,2kg
21.16 - Menyajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai
R/ hari ini orang tua memasak nasi jagung, ayam, ikan goreng, dan sayur bayam
kesukaan anaknya, orang tua juga menyediakan buah di kulkas karena anaknya lebih
banyak suka makan buah
21.17 - Memberikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
R/ orang tua merasa sudah menyajikan banyak lauk

KEPERAWATAN ANAK Page62


EVALUASI KEPERAWATAN

NO. TANGGAL JAM NO.DX EVALUASI PARAF


1 2 September 22.00 1 S:
2021 - orang tua tidak tahu penyebab sakit anaknya, orang tua
mengatakan biasanya penyakit kulitnya datang tiba-tiba
- orang tua mengatakan tidak memberi apa apa pada kulit
anaknya yang keringorang tua cukup mengerti untuk tidak
menggunakan produk yang berbahan dasar alkohol
- orang tua mengatakan akan membelikan anaknya body lotion
orang tua mengatakan anaknya minum 2L/hari
- orang tua mengatakan anaknya sulit makan jika tidak
disuapikeluarga tidak mengetahui bahwa anak dengan
psoriasis harus melindungi tubuhnya dari paparan sinar
matahari yang terik, keluarga menerima saran dan akan
mematuhi saran perawat
O:
- luka masih memerah dan sedikit bernanah
A:
- intervensi belum berhasil
P:
- intervensi dilanjutkan
2 3 September 17.00 2 S:
2021 - orang tua anak bersedia untuk diberikan edukasi kesehatan dan
implementasi yang diberikan oleh perawat
- orang tua mengatakan mencuci tangan ketika tangan kotor
saja, begitupula anaknya mengikuti kebiasaan tersebut, orang
tua senantiasa membersihkan rumah karena sudah terbiasa
dengan hal tersebut
O:
- penkes dilakukan hari ini pukul 16.40, orang tua anak

KEPERAWATAN ANAK Page63


mengikuti dan banyak bertanya kepada perawat, orang tua
anak sangat aktif karena dirasa belum mengetahui tentang
penyakit anaknya
A:
- intervensi berhasil
P:
- intervensi dihentikan
3 2 September 22.00 3 S:
2021 - anak usia 9 tahun seharusnya menerima 1800kkal/hari, akan
tetapi menurut keluarganya anak sangat jarang makan
sehingga dirasa kurang, orang tua kurang memantau
kebutuhan kalori anaknya
- hari ini orang tua memasak nasi goreng untuk sarapan dirumah
dan siang nanti orang tua sudah menyiapkan nasi bali ayam,
orang tua merasa anaknya kurang suka dengan menu tersebut
tetapi membiarkan saja
- orang tua merasa sudah menyajikan banyak lauk, orang tua
berkata mungkin anaknya saja yang tidak ingin makan
O:
- BB: 20kg TB: 134cm IMT 11,1
- orang tua kurang bisa memonitor karena sibuk bekerja, anak
dijaga oleh neneknya
A:
- intervensi belum berhasil
P:
- intervensi dilanjutkan
4 4 September 22.00 1 S:
2021 - orang tua mengatakan sudah mengerti penyebab anaknya sakit
kulit karena penyakit psoriasis
- orang tua mengatakan sudah memberikan minyak telon untuk
anaknya
- orang tua mengatakan memberikan body lotion untuk anaknya
- orang tua cukup mengerti untuk tidak menggunakan produk
yang berbahan dasar alkohol orang tua sudah membiasakan

KEPERAWATAN ANAK Page64


anaknya memakai lotion karena masalah kulitnya setiap habis
mandi
- orang tua mengatakan anaknya minum 2L/hari
- orang tua mengatakan sudah memantau pola makan anaknya
- keluarga mengerti tetapi belum bisa memberikan tabir surya
untuk anaknya karena tidak menemukan produknya
O:
- benjolan sudah agak kering dan nanah sedikit
A:
- intervensi berhasil
P:
- intervensi dihentikan
5 4 September 22.00 3 S:
2021 - orang tua bergantian memantau pola makan anaknya, sekali-
kali akan menelfon nenek dan menanyakan apakah anak sudah
makan
- hari ini orang tua memasak nasi jagung, ayam, ikan goreng,
dan sayur bayam kesukaan anaknya, orang tua juga
menyediakan buah di kulkas karena anaknya lebih banyak
suka makan buah
- orang tua merasa sudah menyajikan banyak lauk
O:
- BB: 21,2kg TB: 134cm IMT 11,8
A:
- Intervensi berhasil sebagian
P:
- Intervensi dihentikan, dilanjutkan secara mandiri oleh orang
tua

KEPERAWATAN ANAK Page65


BAB 4
PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dibahas mengenai ada tidaknya kesenjangan antara teori dan praktik
pada laporan asuhan keperawatan pada An. E usia 9 tahun dengan diagnosa medis Psoriasis
Pustula. Pembahasan yang akan dibahas pada bab ini meliputi pengkajian, diagnosa
keperawatan, intervensi, implementasi dan evaluasi keperawatan.

4.1 Pengkajian
Pengkajian keperawatan adalah tahap awal dari proses keperawatan yang mencatat
tentang hasil pengkajian yang dilaksanakan untuk mengumpulkan informasi dari pasien,
membuat data dasat tentang pasien, dan membuat catatan tentang respon kesehatan pasien,
pengkajian yang komprehensif atau menyeluruh, sistematis yang logis akan mengarah dan
mendukung pada identifikasi masalah pasien (Dinarti & Mulyanti, 2017).
Berdasarkan pengkajian tanggal 31 Agustus yang dilakukan ditemukan bahwa ibu
mengatakan anaknya gatal-gatal muncul benjolan dengan berisi nanah dan air di lipatan-
lipatan tubuh, kadang jika terluka, lukanya sulit sembuh dan melebar. Menurut pendapat
penulis masalah ini terjadi karena anak mempunyai kelainan imun yang dapat menyebabkan
masalah keperawatan salah satunya kerusakan integritas kulit. Hal ini sejalan dengan buku
Kapita Selekta Kedokteran, (2001). Psoriasis adalah suatu dermatosis yang karonik residif
dengan gambaran klinis yang khas yaitu adanya makula eritamatosa yang berbentuk bulat atau
tebal lonjong dengan diatasnya ada skuama yang tebal, berlapis-lapis dan berwarna putih
mengkilat. Lesi muncul sebagai bercak-bercak merah benjol pada kulit yang ditutupi oleh
sisik berwarna perak. Bercak-bercak bersisik tersebut terbentuk karena penumpukan kulit
yang hidup dan mati akibat peningkatan kecepatan pertumbuhn serta pergantian sel-sel kulit
yang sangat besar. Jika sisik tersebut dikerok, maka terlihat dasar lesi yang berwarna merah
gelap dengan titik-titik perdarahan. Bercak-bercak ini tidak basa dan bisa terasa gatal atau
tidak gatal. Pemeriksaan penunjang yang paling umum dilakukan untuk mengkonfirmasi
suatu psoriasis ialah biopsi kulit dengan menggunakan pewarnaan hematoksilin-eosin.
Dalam pengkajian juga disebutkan bahwa anak sangat sulit untuk makan. BB anak 20kg
dan tingginya 134cm sementara IMTnya menunjukan hasil 11,1 dimana hasilnya adalah
dibawah rata-rata, anak juga terlihat kurus, Orang tua menyebutkan jika anak akan makan
banyak kalau disuapi. Hal ini sejalan dengan teori menurut TIM Pokja SDKI DPP PPNI,
(2016) menyebutkan bahwa salah satu faktor defisit nutrisi adalah faktor psikologis yaitu
keengganan untuk makan. Sehingga penulis mengangkat diagnosa resiko defisit nutrisi.

KEPERAWATAN ANAK Page66


Selain itu, orang tua juga tidak mengerti tentang penyakit anaknya, orang tua hanya
memberi obat salep dan tidak pernah membawa anaknya periksa. Menurut Notoatmojo,
(2012) Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk
tindakan seseorang (overt behaviour). Salah satu faktor dari kurangnya pengetahuan adalah
pendidikan. Pengkajian menyebutkan bahwa ayah dan ibu anak hanya tamatan SMA sehingga
sejalan dengaan penelitian Notoatmodjo, (2012) Pendidikan adalah usaha untuk
mengembangkan kepribadian, kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung
seumur hidup. Semakin tinggi pendidikan seseorang, semakin mudah seseorang tersebut
menerima informasi. Dengan pendidikan yang tinggi, maka seseorang tersebut dapat
menerima informasi dengan baik dari orang lain maupun media massa, dan semakin banyak
informasi yang diterima, maka semakin banyak pula pengetahuan seseorang tentang
kesehatan.
4.2 Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah suatu penilaian klinis mengenai respon klien terhadap
masalah kesehatan atau proses kehidupan yang dialaminya baik berlangsung aktual maupun
potensial (PPNI, 2017). Tujuan dari diagnosa keperawatan adalah mengidentifikasi respon
individu klien, kelaurga dan komunitas terhadap situasi yang berkaitan dengan kesehatan
(PPNI,2017).
Berdasarkan hasil pengkajian ditemukan beberapa diagnosa keperawatan yaitu, Gangguan
integritas kulit/jaringan (D.0129 hal 282) b.d inflamasi yang disebabkan penyakit , Defisit
pengetahuan (D.0111 hal 246) b.d kurang terpajan informasi, Resiko defisit nutrisi (D.0032
hal 81) b.d faktor psikologis (keengganan untuk makan), Resiko infeksi (D.0142 Hal 304) b.d
luka terbuka, Ansietas b.d (D.0080 Hal 180) kurang terpajan informasi.
Ibu klien mengatakan anaknya gatal-gatal muncul benjolan dengan berisi nanah dan air di
lipatan-lipatan tubuh, kadang jika terluka, lukanya sulit sembuh dan melebar, hasil pengkajian
juga menunjukan adanya benjolan-benjolan kemerahan yang berisi nanah di lipatan tubuh dan
luka akibat tersandung tidak kunjung sembuh. Hal ini sejalan dengan (Effendy 2015)
Biasanya lesi melebar secara perlahan-lahan, tetapi setelah beberapa bulan kemudian, lesi-lesi
tersebut akan menyatu sehingga terbentuk bercak irreguler yang lebar. Psoriasis dapat
menimbulkan permasalahan mulai dari masalah kosmetika yang mengganggu hingga keadaan
yang menimbulkan cacat dan ketidak mampuan fisik
Tempat-tempat tertentu pada tubuh cenderung terkena kelainan ini. Termpat-tempat
tersebut mencakup kulit kepala, daerah sekitar siku serta lutut, punggung bagian bawah dan
genitalia. Psoriasis juga dapat ditemukan pada permukaan ekstensor lengan dan tungkai,

KEPERAWATAN ANAK Page67


daerah disekitar sakrum serta lipatan intergluteal. Distribusi simetri bilateral merupakan ciri
khas psoriasis. Pada kurang lebih seperempat hingga separuh dari pasien-pasien, kelainan
tersebut mengenai kuku yang menyebabkan terjadinya pitting, perubahan warna kuku serta
penggumpalan pada ujung bebas dan pemisahan lempeng kuku. Kalau psoriasis terjadi pada
telapak kaki dan tangan keadaan ini bisa menimbulkan lesi pustuler (Kapita Selekta
Kedokteran, 2001).
4.3 Intervensi
Intervensi keperawatan adalah segala bentuk terapi yang dikerjakan oleh perawat yang
didasarkan pada pengetahuan dan penilaian klinis untuk mencapai peningkatan yang
didasarkan pada pengetahuan dan penilaian klinis untuk mencapai peningkatan, pencegahan
dan pemulihan kesehatan klien individu, keluarga dan komunitas (PPNI, 2018). Intervensi
keperawatan yang dilakukan kepada An. E dengan diagnosa medis diare tergantung dari
diagnosa keperawatan yang telah disusun.
Intervensi keperawatan yang diberikan pada diagnosa psoriasis pustular adalah perawatan
integritas kulit, merawat integritas kulit dengan menggunakan produk berbahan petrolium atau
minyak pada kulit kering menggunakan produk berbahan ringan/alami dan hipoalergik pada
kulit sensitif dan Hindari produk berbahan dasar alkohol pada kulit kering untuk menvegah
luka psoriasis menjadi buruk dan menghindari adanya kekambuhan. Kemenkes RI (2018)
mengatakan pencegahan kekambuhan untuk psoriasis adalah dengan senantiasa menjaga
kelembapan kulit dan menghindari cedera kulit
Diagnosa kedua karena orang tua dirasa belum mengetahui tentang penyakit anaknya,
maka perawat memberikan intervensi edukasi program pengobatan dengan melakukan
pendidikan kesehatan dan mengajarkan perilaku hidup bersih dan sehat. Asmara (2014)
mengatakan Teaching disease process bertujuan untuk membantu keluarga memahami
informasi dari proses penyakit secara jelas. Alasannya untuk mengetahui tingkat pengetahuan
pasien tentang penyakit, pendidikan kesehatan dapat meningkatkan pemahaman pasien
tentang penyakit yang dideritanya, pasien paham cara pencegahan dari penyakit dan pasien
memahami proses perjalanan dari penyakit.
Diagnosa ketiga adalah resiko defisit nutrisi yang berhubungan dengan keengganan untuk
makan, intervensi yang diberikan adalah Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang
sesuai, Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein, dan memonitor pola makan anak.
Manajemen nutrisi adalah menyediakan dan meningkatkan intake nutrisi yang seimbang
(Bulecheck et al., 2016)

KEPERAWATAN ANAK Page68


4.4 Implementasi
Pelaksanaan asuhan keperawtan pada An. E didasarkan intervensi yang telah disusun.
Implementasi yang diberikan pada An. E telah dilakukan sesuai dengan keadaan dan kondisi
dari An.E.
Implementasi yang dilakukan pada diagnosa pertama yaitu perawatan integritas kulit
dengan cara menjaga kelembapan, memberikan lotion pada kulit anak, menghindari produk
berbahan alkohol, memakai tabir surya saat keluar rumah. Tujuan penatalaksanaan adalah
untuk memperlambat pergantian epidermis, meningkatkan resolusi lesi psoriatik dan
mengendalikan penyakit tersebut. Pendekatan terapeutik harus berupa pendekatan yang dapat
dipahami oleh pasien, pendekatan ini harus bisa diterima secara kosmetik dan tidak
mempengaruhi cara hidup pasien. Terapi psoriasis akan melibatkan komitmen waktu dan
upaya oleh pasien dan mungkin pula keluarganya sehingga diperlukan intervensi tersebut
untuk mencegah atau memperparah penyakit (Sinaga 2013)
Implementasi pada diagnosa kedua yaitu memberikanm edukasi kesehatan mengenai
penyakitnya dan PHBS. Tujuan pendidikan kesehatan merupakan domain yang akan di tuju
dari pendidikan kesehatan. Tujuan pendidikan kesehatan adalah mengubah perilaku dari yang
merugikan kesehatan atau tidak sesuai dengan norma kesehatan ke arah tingkah laku yang
menguntungkan kesehatan atau norma yang sesuai dengan kesehatan. Pendidikan kesehatan
merupakan bagian dari keseluruhan upaya kesehatan (promotif, prefentif, kuratif, dan
rehabilitatif) yang menitikberatkan pada upaya untuk meningkatkan prilaku hidup sehat.
Secara konsep pendidikan kesehatan merupakan upaya mempengaruhi/mengajak orang lain
(individu, kelompok, dan masyarakat) agar berprilaku hidup sehat. Secara operasional
pendidikan kesehatan adalah semua kegiatan untuk memberikan/meningkatkan pengetahuan,
sikap dan praktek masyaarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya
(Notoatmojo, 2003).
Implementasi untuk resiko defisit nutrisi yaitu senantiasa memonitoring pola makan
anak, menyajikan makanan kesukaan anak dan memonitor berat badan anak. Untuk
pemenuhan kebutuhan nutrisi yang baik pada anak perawat dapat melakukan dengan
pemberian pendidikan kesehatan pada keluarga dan melakuan cara pencegahan bertujuan
untuk tidak terjadinya keparahan penyakit terhadap anak
4.5 Evaluasi
Evaluasi pada masalah psoriasis pustula ini adalah teratasi sebagian. Menurut pendapat
penulis dikarenakan penyakit ini tidak dapat sembuh, maka perawat hanya memberika
pendidikan kesehatan tentang penyakit, pencegahan kambuh, faktor kambuh, dan ajakan

KEPERAWATAN ANAK Page69


untuk segera pergi ke dokter karena mengingat orang tua tidak pernah memeriksakan
anaknya.
Evaluasi pada masalah keperawatan integritas kulit berhasil sebagian. Menurut pendapat
penulis ini karena kulit tidak 100% sembuh, bejolan-benjolan sudah tidak mengeluarkan
nanah dan orang tua sudah memperhatikan kelembapan kulit anak dengan memberikan lotion
dan minyak, dan menghindari dari suhu ekstrem.
Evaluasi pada masalah defisit pengetahuan berhasil karena orang tua anak bersedia
untuk diberikan edukasi kesehatan dan implementasi yang diberikan oleh perawat orang tua
mengatakan mencuci tangan ketika tangan kotor saja, begitupula anaknya mengikuti
kebiasaan tersebut, orang tua senantiasa membersihkan rumah karena sudah terbiasa dengan
hal tersebut, dan sudah dilakukan pendidikan kesehatan, orang tua tampak mengerti sekarang
tentang penyakit anaknya dan berjanji akan segera membawa periksa.
Evaluasi pada diagnosa resiko defisit nutrisi teratasi sebagian karena berat badan anak
masih dibawah rata-rata yaitu 21,2 dengan IMT 11,8 namun, pola makan anak sudah teratur
dengan dibantu monitoring oleh orang tua. Diharapkan kegiatan ini akan berlangsung
meskipun tenaga kesehatan tidak mengawasi.

KEPERAWATAN ANAK Page70


BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Psoriasis adalah suatu penyakit peradangan kronis pada kulit dimana penderitanya
mengalami proses pergantian kulit yang terlalu cepat. Penyakit ini secara klinis sifatnya tidak
mengancam jiwa dan tidak menular tetapi karena timbulnya dapat terjadi pada bagian tubuh
mana saja sehingga dapat menurunkan kualitas hidup seseorang bila tidak dirawat dengan
baik. (Effendy, 2005)
Penyebab psoriasis sampai saat ini belum diketahui. Diduga penyakit ini diwariskan
secara poligenik.Penderita biasanya mengeluh adanya gatal ringan pada tempat-tempat
predileksi, yakni pada kulit kepala, perbatasan daerah tersebut dengan muka, ekstremitas
bagian ekstensor terutama siku serta lutut, dan daerah lumbosakral.
Kelainan kulit terdiri atas bercak-bercak eritema yang meninggi (plak) dengan skuama
diatasnya. Eritema berbatas tegas dan merata. Skuama berlapis-lapis, kasar, dan berwarna
putih seperti mika, serta transparan.
Pada psoriasis terdapat fenomena tetesan lilin, Auspitz dan Kobner. Fenomena tetesan
lilin ialah skuama yang berubah warnanya menjadi putih pada goresan, seperti lilin digores.
Pada fenomena Auspitz serum atau darah berbintik-bintik yang disebabkan karena
papilomatosis. Trauma pada kulit, misalnya garukan , dapat menyebabkan kelainan yang sama
dengan kelainan psoriasis dan disebut kobner. Psoriasis juga dapat menyebabkan kelainan
kuku yang agak khas yang disebut pitting nail atau nail pit berupa lekukan-lekukan miliar
5.2 Saran
1. Bagi mahasiswa
Laporan ini dapat membantu mahasiswa memahami serta mengerti bagaimana asuhan
keperawatan anak dengan hidrosefalus.
2. Bagi institusi pendidikan
Melalui laporan ini diharapkan institusi pendidikan dapat mengembangkan metode belajar
dalam mendidik calon perawat yang profesional.
3. Bagi keluarga pasien
Melalui laporan ini diharapkan keluarga pasien dapat memahami bagaimana perawatan dan
penanganan hidrosefalus melalui terapi yang diberikan.

KEPERAWATAN ANAK Page71


Lampiran 4

LEMBAR PENILAIAN

PENILAIAN LAPORAN PENDAHULUAN (LP)


ASUHAN KEPERAWATAN

Nama Mahasiswa :
NRP :
Judul Kasus :
Ruangan Praktik :

Nilai
Nilai yang
No Komponen Peenilaian Maksima Keterangan
Diperoleh(N)
l
1 Definisi & Klasifikasi 5
& Etiologi (Bila ada)
2 Patofisiologi/Fisiologi 10
3 Web of Caution 10
4 Gejala Klinis/Komplikasi 5
5 Pemeriksaan Diagnostik 2.5
(Lab, USG, dll)
6 Penatalaksanaan Medis 5
(Farmakoterapi, Pembedahan
dll)
7 Pengkajian data dasar 7.5
keperawatan komprehensif
8 Analisis data masalah 7.5
keperawatan
9 Diagnosa keperawatan 5
10 Tujuan dan Kriteria Evaluasi 5
12 Intervensi keperawatan 7.5
12 Rasional dari intervensi 7.5
keperawatan
13 Referensi/daftar pustaka 2.5
14 Responsi 20
Nilai Akhir L.P.= ∑ N 100

Nilai Akhir Laporan Pendahuluan : Jumlah Nilai yang diperoleh dari setiap komponen
= ............
NB : Penilaian dilakukan terhadap kelengkapan dan ketepatan isi serta responsi dari
laporanyang ditulis.

Surabaya, ...............................
Pembimbing

KEPERAWATAN ANAK Page72


( )

PENILAIAN LAPORAN KASUS (LK)


ASUHAN KEPERAWATAN

Nama Mahasiswa : ...................................................................................


NRP : ..................................................................................
Tempat Praktik : ...................................................................................
Judul Kasus : ...................................................................................

No Komponen Penilaian Bobot Nilai Nilai X Keterangan


(10 – 100) Bobot
A Pengkajian 10%
1. Holistik (bio,psiko,kultur,spiritual)
2. Anamnese riwayat kesehatan dll.
3. Pemeriksaan fisik
4. Pemeriksaan Diagnostik
5. Farmakoterapi

B Analisis Masalah Keperawatan 15%


1. Mengelompokkan data fokus
2. Merumuskan masalah yang relevan
dengan data.
3. Menentukan kemungkinan
penyebab.

C Perumusan Diagnose Keperawatan 15%


1. Spesifik
2. Terdapat unsur PES/PE.
3. Fokus pada kebutuhan klien
4. Diurutkan sesuai dengan prioritas.

D Perencanaan Keperawatan 15%


1. Merumuskan tujuan dan kriteria
evaluasi.
2. Rencana tindakan keperawatan
(relevan, mandiri, kolaborasi,
promotif, preventif, kuratif,
rehabilitatif).
3. Rasional.

E Implementasi Keperawatan 10%


1. Prioritas tindakan
2. Tindakan Mandiri
3. Tindakan Kolaborasi

KEPERAWATAN ANAK Page73


4. Ketepatan pelaksanaan tindakan.
5. Mendokumentasikan tindakan
Keperawatan (sistematik, akurat,
lengkap, ringkas).
F Evaluasi Keperawatan 15%
1.Catatan Perkembangan (SOAPIE)
2.Kesesuaian dengan kriteria evaluasi.
3.Penilaian secara obyectif.
4.Pengamatan perilaku.
5.Pengambilan Keputusan

G Responsi 20%

Nilai Akhir Laporan Kasus : 100%

Nilai Akhir Laporan Kasus : Jumlah (Nilai X Bobot) = ...........

Surabaya,
Pembimbing Akademik/Klinik

(..............................................)

KEPERAWATAN ANAK Page74


PENILAIAN SEMINAR KELOMPOK
STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN

Judul kasus :......................................................................................................

Nilai Nilai yang Bobot X Keterngn


No. Komponen Penilaian
Maksimal Diperoleh Nilai
A PENULISAN LAPORAN (Bobot 100 N= ...........
40%)
(10)
1.Sistimatika Penulisan. (10)
2.Bahasa dan Tata tulis. (10)
3.Pendahuluan. (15)
4.Tinjauan Pustaka. (15)
5.Tinjauan Kasus. (15)
6.Pembahasan. (15)
7.Kesimpulan dan Saran. (10)
8. Penggunaan Kepustakaan.

B PENYAJIAN (Bobot 100 N= .............


30%)
(20)
1.Sistematika Penyajian. (25)
2.Kualitas Materi Penyajian. (25)
3.Penguasaan Materi penyajian. (15)
4.Ketepatan Alokasi Waktu. (15)
5.Efektifitas Penggunaan Media.

C DISKUSI (Bobot 100 N= ............


30%)
(25)
1.Ketepatan Jawaban. (25)
2.Kemampuan Argumentasi. (25)
3.Sikap kritis menanggapi masukan. (10)
4.Kerjasama dalam kelompok. (15)
5.Penggunaan Bahasa Indonesia.

N.A. = JUMLAH (BOBOT X


NILAI)

NILAI AKHIR SEMINAR = ∑ (Bobot X Nilai) = ...........................


Anggota kelompok mahasiswa:

1........................................ Surabaya, ………………………


Pembimbing/Penguji
2.......................................

3......................................

KEPERAWATAN ANAK Page75( )


4......................................

KEPERAWATAN ANAK Page76


PENILAIAN UJIAN PRAKTIK PROFESI ASUHAN KEPERAWATAN

Nama Peserta Ujian : ...................................................................................


NRP : ..................................................................................
Tempat Ujian : ...................................................................................
Tanggal Ujian : ..................................................................................
Nama Penguji : ...................................................................................
Judul Kasus : ..........................................................................................................
...........................................................................................................
No Komponen Penilaian Bobot Nilai Nilai X Keterangn
(10 – 100) Bobot
A Pengkajian 10%

1. Holistik (bio,psiko,kultur,spiritual)
2. Anamnese riwayat kesehatan dll.
3. Pemeriksaan fisik
4. Pemeriksaan Diagnostik

B Web of Caution (WOC) 15%

C Analisis Masalah Keperawatan 15%

1. Mengelompokkan data fokus


2. Merumuskan masalah yang relevan
dengan data.
3. Menentukan kemungkin penyebab.

D Perumusan Diagnose Keperawatan 10%

1. Spesifik
2. Terdapat unsur PES/PE.
3. Fokus pada kebutuhan klien
4. Diurutkan sesuai dengan prioritas.

E Perencanaan Keperawatan 15%

1. Merumuskan tujuan dan kriteria


evaluasi.
2. Rencana tindakan keperawatan
(relevan, mandiri, kolaborasi,
promotif, preventif, kuratif,
rehabilitatif).
3. Rasional.

F Implementasi Keperawatan 10%

KEPERAWATAN ANAK Page77


1. Prioritas tindakan
2. Lingkungan terapeutik
3. Tindakan Mandiri
4. Tindakan Kolaborasi
5. Interaksi dengan klien.
6. Perilaku dan Penampilan
Profesional.
7. Ketepatan meelaksanakan tindakan.
8. Tanggap respons klien.
9. Mendokumentasikan tindakan
Keperawatan (sistematik, akurat,
lengkap, ringkas).

G Evaluasi Keperawatan 10%

1.Kesesuaian dengan kriteria evaluasi.


2.Penilaian secara obyectif.
3.Pengamatan perilaku.
4.Pengambilan Keputusan

H Responsi 15%

1.Pengetahuan sesuai kasus.


2.Perencanaan Keperawatan
3.Tindakan Keperawatan
4.Studi obat

Nilai Akhir Ujian Praktik Profesi : 100%

Nilai Akhir Ujian Praktik Profesi : Jumlah (Nilai X Bobot) = ...........

Surabaya,
Penguji

.....................................................

PENILAIAN PENYULUHAN

KEPERAWATAN ANAK Page78


Nama : ................................................
Hari-tanggal : ................................................
Tempat : ................................................
Materi Penyuluhan : ................................................

No Aspek yang dinilai Nilai Nilai


Maksimal Didapat
1. Persiapan SAP dan media 10
2. Menyampaikan tujuan pokok 5
penyuluhan
3. Kejelasan dalam menyampaikan 20
materi
4. Ketepatan waktu 5
5. Kemampuan menyampaikan 10
argumentasi
6. Kemampuan memahami pertanyaan 10
7. Ketepatan menjawab pertanyaan 20
8. Kemampuan mendorong diskusi 10
secara aktif
9. Kemampuan menyimpulkan hasil 10
penyuluhan
Jumlah 100

Surabaya,
Pembimbing Akademik/Klinik

(..............................................)

KEPERAWATAN ANAK Page79


PENILAIAN PRAKTIKUM KLINIK

Nama Mahasiswa : ...................................................................................


NRP : ..................................................................................
Tempat Praktik : ...................................................................................
Judul Kasus : ...................................................................................

No Komponen Penilaian NILAI Nilai yang NP X Keterangan


MAKSI diperoleh Bobot
MAL (NP)
A KEDISIPLINAN, AKTIVITAS 100
PEMBELAJARAN, PRESENSI
(BOBOT 10%)

B PENILAIAN LAPORAN LENGKAP 100


(BOBOT 20%)
C PENILAIAN LAPORAN KASUS 100
(BOBOT 15%)

D PENYULUHAN (10%) 100


E LAPORAN KELOMPOK (20%) 100
F UJIAN (25%) 100

Surabaya,
PembimbingAkademik/Klinik

(..............................................)

KEPERAWATAN ANAK Page80


DOKUMENTASI

Implementasi hari ke-1


https://drive.google.com/drive/folders/1rtNV3otzdJKqOVwrqxkOsz5Y4kwtNgGE?
usp=sharing

KEPERAWATAN ANAK Page81


KEPERAWATAN ANAK Page82
KEPERAWATAN ANAK Page83
KEPERAWATAN ANAK Page84
Implementasi hari ke-2
https://drive.google.com/drive/folders/1rtNV3otzdJKqOVwrqxkOsz5Y4kwtNgGE?
usp=sharing

KEPERAWATAN ANAK Page85


KEPERAWATAN ANAK Page86
KEPERAWATAN ANAK Page87
KEPERAWATAN ANAK Page88
KEPERAWATAN ANAK Page89
KEPERAWATAN ANAK Page90
KEPERAWATAN ANAK Page91

Anda mungkin juga menyukai