Disusun oleh :
1. 5200211243 Cahya Gita Aprilia
2. 5200211257 Zolla Munandra Maulana P
3. 5200211258 Nurachmad Chandra Gunawan
4. 5200211260 Andika Putra Alamsyah
5. 5200211261 Afnan Bazil
6. 5200211262 Aini Nur Anisa F
Setelah sekitar hampir dua tahun menghadapi pandemi Covid-19, beberapa Negara
termasuk Indonesia mengambil kebijakan untuk Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam
menekan perkembangan virus Covid-19. Selain berdampak langsung pada kesehatan, pandemi
covid-19 juga berdampak pada kondisi ekonomi dan politik di Indonesia. Yang ditunjukkan
bahwa kondisi perekonomian Indonesia sejak tahun 2020 mengalami penurunan yang sangat
tajam. Karena akibat penurunan ekonomi nasional, kehidupan politik Negara juga akan terkena
dampak negatifnya.
Tantangan politik yang dihadapi mulai dari penolakan penetapan UU Cipta Kerja
(Omnibus Law) dari berbagai lapisan masyarakat dan adanya Pilkada serentak di seluruh
Indonesia yang menyebabkan partai-partai politik berlomba untuk mencari dukungan dari public
supaya calonnya bisa menang. Walaupun itu demokrasi di Indonesia masih cukup stabil dalam
pelaksanaan Pilkada secara bebas dan demokratis.
Pemilu merupakan salah satu pilar demokrasi sebagai sarana perwujudan kedaulatan
rakyat agar dapat menghasilkan pemerintahan yang demokratis. Pemilihan kepala daerah
diharapkan yang mendapatkan tonggak tegaknya demokrasi, dimana rakyat secara langsung ikut
aktif dalam kebijakan politik negara.
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu :
1. Memenuhi tugas mata kuliah Pancasila
2. Mengetahui keadaaan dan atau kondisi politik ekonomi di Indonesia
3. Mengetahui perubahan politik ekonomi di Indonesia tahun 2021
BAB II
PEMBAHASAN
Pada bulan januari kasus positif telah mencapai ribuan orang dan mulai menyebar
ke Negara di luar dan mulai menurangi akses masuk penumpang. Seiring menambahnya
kasus yang meningkat pada bulan februrari, banyak Negara memberikan peringatan akan
wabah inidan melarang berkumpulan. Sementara Negara lainnya mulai menjalankan
kebijakan lockdown selama pandemi , pada bulan Maret mulai melonggarkan kebijakan
lockdown dan mulai menjalankan aktivitas perekonomian.
Pasar keuangan global yang dilanda kepanikan membuat bank sentral Amerika
Serikat memngkas suku bunga sehingga 150 Bps pada bulan Maret pada dua tahapan.
Tahap pertama,The Fed menurunkan 50 Bps menjadi 1,00 - 1,2 5 persen. Dua minggu
kemudian,suku bunga kembali dipangkas ke level 0,00 – 0,25 persen. Penerapan suku
bunga yang rendah diharapkan akan kembali meningkatkan kepercayaan pasar sehingga
kinerja sector keuangan lebih stabil. Suku bunga kebijakan Amerika Serikat ini berada
pada level yang sama saat terjadi krisis keuangan global 2008.
Terkontraksi bahan baku impor sepanjang 1 tahun 2020, Disertai dengan Ekspor
nomigas yang melambat. Mayoritas industry nomigas mengalami kontraksi , industry
makanan dan minuman yang berperan besar sebagai industry nomigas, Tumbuh
melambat dari 6,8 persen (YoY) pada triwulan 1 tahun 2019 menjadi 3,9 persen (YoY).
Sementara itu industry Batu Bara dan pengilangan migas tumbuh 2,6 persen setelah
terkontraksi pada di doron g oleh peningkatan produksi bahan bakar Minyak dan Batu
Bara.
Ekspor banrang dan jasa tumbuh 0,2 persen (YoY) lebih baik dari periode
sebelumnya yang terkontraksi 1,6 persen (YoY). Ekspor migas terkontraksi 15,4 persen
(YoY) sejalan dengan turunnya harga komoditas serta volume ekspor yang brkurang.
Ekspor nonmigas tumbuh cukup tinggi yakni sebesar 4,7 persen (YoY) , Di dorong oleh
peningkatan ekspor perhiasan / permata. Ekspor jasa terkontraksi hingga 18,3 persen
(YoY) seiring dengan turunnya jumlah wisatawan mancanegara.
Investasi
Realisasi PMA Mencapai Rp112,7 Trilliun dan Realisasi PMDN Rp98,0 Trilliun
Nilai total realisasi investasi PMA dan PMDN 1 tahun 2020 mencapai Rp210.7
trilliun, atau menin gkat 1,2 persen dan triwulan IV tahun 2019. Nilai relisitas PMA
mengalami penurunan ( 9,2 persen, YoY). Sector yang berpengaruh besar terhadp
relisitas PMA dan PMDN pada triwulan 1 tahun 2020 adalah sector tersier sebesar 55
persen. Sector sekunder juga mengalami penurunan realisasi PMA dan PMDN secara
QtQ karena penurunan relisitas baik PMA maupun PMDN.
Pertumbuhan terbesar pada industry Logam dasar barang, ukan mesin dan
peralatannya, seangkan pertumbuhan terbesar secara QtQ Transportasi.
Dari sisi proyek, provinsi sengan realisasi PMA peringkat 5 besar adalah Jawa
Barat, DKI Jakarta, Maluku Utara, Sulawesi Tengah, dan Riau. Sedangkan peringkat 5
besar realisasi PMDN adalah di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, DKI Jakarta, dan
Jawa Tengah. Investasi akan terus bergerak kea rah luar Pulau Jawa, seiring dengan
meningkatnya potensi industry.
Ekonomi Politik Indonesia 2021, dapat dipahami dengan melihat hubungan antara
kondisi demokrasi dan kesejahteraan,dengan dampak pandemi, diperkirakan ketimpangan
memburuk. Sebab, kelompok 10 persen penduduk teratas justru tabungannya meningkat.
Sementara tabungan kelompok 40 persen habis dan lebih banyak tertumpu bantuan sosial
dari pemerintah.
Dalam relasi antara demokrasi dan kesejahteraan, secara teori ataupun empiris,
negara yang telah matang demokrasinya, seperti negara Skandinavia, Selandia Baru,
Kanada, dan Australia, Indeks Demokrasinya di atas 9.
Indonesia peringkat 63 pada 2018. Index Rule of Law 2019 juga masih rendah,
nomor 102 dari 126 negara dari sisi civil justice, nomor 97 dari absence of corruption,
nomor 86 dari criminal justice. Dari delapan faktor secara rata-rata, nomor 64.
Untuk 2021, perhitungan kami, ekonomi akan pulih, tetapi dengan proyeksi
sekitar 2-3 persen, hampir sama dengan Bank Dunia. Vaksinasi masih belum solid selain
jaminan Presiden Jokowi bahwa akan gratis untuk seluruh penduduk.Dari sisi APBN
2021, jelas ada penurunan fokus dari sisi kesehatan, bansos, dan stimulus UMKM. Kami
menyarankan revisi APBN 2021 sehingga penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi
lebih cepat dari yang diperkirakan,dalam jangka panjang, perbaikan sistem politik adalah
syarat mutlak agar proses demokrasi dan penegakan hukum mengantarkan ke tingkat
kesejahteraan rakyat yang lebih baik.
PENUTUP
Kesimpulan :
Saran