Nama-nama Kelompok 17
Suku Dani terkenal dengan rumah tradisionalnya yaitu, Honai. Rumah tradisional suku Dani ini, tidak hanya
untuk dihuni, melainkan mengambil banyak peran penting untuk menyimpan benda-benda sakral, panah, dan
alat perang lainnya. Honai sangat dipercaya, penuh dengan arwah nenek moyangnya masyarakat Dani, oleh
karena itu, Honai kandang dijadikan tempat memujah arwah-arwah tersebut.
Sistem Kekerabatan
Sistem kekerabatan masyarakat Dani ada tiga yaitu kelompok kekerabatan, paroh masyarakat, dan
kelompok teritorial.
a. Kelompok kekerabatan yang terkecil dalam masyarakat suku Dani adalah keluarga luas. Keluarga luas
ini terdiri atas tiga atau dua keluarga inti bersama – sama menghuni suatu kompleks perumahan yang
ditutup pagar (lima).
Pernikahan orang Dani bersifat poligami diantaranya poligini. Keluarga batih ini tinggal di satu – satuan
tempat tinggal yang disebut siimo. Sebuah desa Dani terdiri dari 3 & ndash; 4 slimo yang dihuni 8 & ndash;
10 keluarga. Menurut mitologi suku Dani berasal dari keuturunan sepasang suami istri yang menghuni
suatu danau di sekitar kampung Maina di Lembah Baliem Selatan. Mereka mempunyai anak bernama
Woita dan Waro. Orang Dani dilarang menikah dengan kerabat suku Moety sehingga perkawinannya
berprinsip eksogami Moety (perkawinan Moety / dengan orang di luar Moety).
b. Paroh masyarakat. Struktur masyarakat Dani merupakan gabungan beberapa ukul (klen kecil)
yang disebut ukul oak (klen besar)
c. Kelompok teritorial. Kesatuan teritorial yang terkecil dalam masyarakat suku bangsa Dani adalah
kompleks perumahan (uma) yang dihuni untuk kelompok keluarga luas yang patrilineal (diturunkan
kepada anak laki-laki).
Kesenian masyarakat suku Dani dapat dilihat dari cara membangun tempat kediaman, seperti disebutkan di
atas dalam satu silimo ada beberapa bangunan, seperti : Honai, Ebeai, dan Wamai.
Selain membangun tempat tinggal, masyarakat Dani mempunyai seni kerajinan khas, anyaman kantong
jaring penutup kepala dan pegikat kapak. Orang Dani juga memiliki berbagai peralatan yang terbuat dari
bata, peralatan tersebut antara lain : Moliage, Valuk, Sege, Wim, Kurok, dan Panah sege.
Sistem Ekonomi
Nenek moyang orang Dani tiba di Irian hasil dari suatu proses perpindahan manusia yang sangat kuno dari
daratan Asia ke kepulauan Pasifik Barat Irian Jaya.
Kemungkinan pada waktu itu masyarakat mereka masih bersifat praagraris yaitu baru mulai menanam
tanaman dalam jumlah yang sangat terbatas. Inovasi yang berkesinambungan dan kontak budaya
menyebabkan pola penanaman yang sangat sederhana tadi berkembang menjadi suatu sistem
perkebunan ubijalar, seperti sekarang.
Mata pencaharian pokok suku bangsa Dani adalah bercocok tanam dan beternak babi. Umbi manis
merupakan jenis tanaman yang diutamakan untuk dibudidayakan, artinya mata pencaharian
umumnya mereka adalah berladang.
Suku bangsa Dani adalah sebutan bagi penduduk yang tinggal di Lembah Baliem. Dani adalah orang
asing yang awalnya berbunyi Ndani, setelah ada perubahan fenomena "N" hilang menjadi Dani dan
masuk ke pustaka etnografi.
Suku Dani lebih senang disebut suku Parim. Suku ini sangat menghormati nenek moyangnnya.
Bahasa Dani terdiri dari 3 sub keluarga bahasa, yaitu:
- Sub keluarga Wano
- Sub keluarga Dani Pusat yang terdri ataslogat Dani Barat dan logat lembah Besar Dugawa.
- Sub keluarga Nggalik & ndash; Dugawa
Selain itu juga bahasa suku Dani termasuk keluarga bahasa Melanesia dan bahasa Irian (secara umum).