Anda di halaman 1dari 6

GAMBARAN KUALITAS TIDUR PASIEN CONGESTIVE HEART

FAILURE (CHF): LITERATURE REVIEW


Anggie Novita Sari1, Felicia Risca Ryandini2, Bagus Ananta T3
1)
Alumni Program Studi S-1 Keperawatan STIKES Telogorejo Semarang
Email : 117009@stikestelogorejo.ac.id
2)
Dosen Program Studi S-1 Keperawatan STIKES Telogorejo Semarang
3)
Dosen Program Studi S-1 Keperawatan STIKES Telogorejo Semarang

ABSTRAK
Congestive Heart Failure (CHF) adalah keadaan dimana terjadi bendungan sirkulasi akibat gagal
jantung dan mekanisme kompensatoriknya. Prevelansi penyakit CHF di Jawa Tengah yaitu 1,6%
Terdapat 17,5 juta jiwa (31%) dari 58 juta angka kematian disebabkan oleh penyakit jantung
(World Health Organization, 2016). Pada pasien CHF sering muncul gejala sesak nafas, nyeri
dada, dan kesulitan beraktivitas. Gejala yang muncul menyebabkan kualitas tidur paien CHF
terganggu. Dimana, kualitas tidur dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang. Tujuan
penelitian ini untuk menganalisis artikel sebelumnya mengenai kualitas tidur pasien Congestive
Heart Failure (CHF). Desain penelitian yang digunakan adalah literature review. Pencarian
database dengan formulasi PICO diakses dari website seperti Google Scholar, Jurnal Ilmiah
Kesehatan Diagnosis, Research Gate, Sciencedirect. Literature Review ini menggunakan
literature terbitan tahun 2016-2020 dengan tipe studi Quasi eksperimen, studi deskriptif,
randomized control trial, literature review, kualitatif. Hasil review 10 jurnal yang didapatkan
menjelaskan. Kualitas tidur yang buruk pada pasien CHF dipengaruhi oleh gejala penyakit itu
sendiri seperti sesak nafas, nyeri,dan edema.adanya rasa cemas mempengaruhi psikologis pasien
CHF dan mempengaruhi kualitas tidur yang kurang. Pemberian pengaturan posisi semi fowlrer
dapat menghindari dan meminimalkan terjadinya masalah kesehatan baru pada penderita CHF
yang sedang menjalani pengobatan. Selain itu juga dapat memperbaiki kualitas tidur pasien pada
posisi tubuh yang semakin tegak status pernafasan semakin baik. Pada posisi semi fowler aliran
balik darah ke jantung lebih menurun dibandingkan pada posisi head up.
Kata Kunci ` : Kualitas tidur, pasien Congestive Heart Failure (CHF),
kualitas hidup
Daftar Pustaka : (2016-2020)

ABSTRACT
Congestive Heart Failure (CHF) is a condition where the dam circulation occurs which caused by
heart failure and its compensatory mechanism. CHF disease prevelance in Central Java attain to
1,6 %. There are 17,5 million people (31%) of 58 million death cases which caused by heart
disease (World Healt Organization, 2016). Patient with CHF has symptoms such as out of breath,
chest pain, and working diculty. The symptoms in-uence the patient’s sleep quality where the
sleep quality can aect someone’s life quality. This research aimed to analyze previous article
concerning on the sleep quality of Congestive Heart Failure (CHF) patient. The research used
literature review as the research design. Database search used PICO formulation which was
accessed on website such as Google Scholar, Diagnostic Health Scientic Journal, Research Gate,
and Science Direct. This literature review used article which was published in 2016-2020 by
study type quasi experiment, descriptive study, randomized control trial, literature review, and
1 Gambaran Kualitas Tidur Pasien Congestive Heart Failure (CHF): Literature Review
(Anggie Novita Sari)
qualitative. The result of the study, taken by reviewing 10 journals revealed that a bad quality of
sleep for people with CHF were in-uenced by the symptoms such as out of breath, pain, and
edema. Anxiety also in-uenced patient’s psichological and reduced their sleep quality. Position
adjustment such semi--ower position could avoid and reduce problem arises for people with CHF
who were under treatment. Besides, it could improve the patient’s sleep quality on an upright
position which made them easilty breathe. On semi--ower position, return of blood to the heart
was decreased comapred to the head-up position.
Keyword : quality of sleep, Congestive Heart Failure (CHF) Patient, quality of life
Bibliography : (2016-2020)

PENDAHULUAN keluhan meningkat saat melakukan aktivitas


(PERKI, 2015).
Penyakit CHF adalah keadaan dimana terjadi
bendungan sirkulasi akibat gagal jantung dan
mekanisme kompensatoriknya (Irwan, CHF menimbulkan berbagai gejala yang sering
dirasakan adalah Orthopnea, dan yang sering
2018). CHF dapat disimpulkan sebagai
dijumpai adalah Paroxysmal Nocturnal
kondisi dimana ketidakmampuan jantung
Dyspnea. Paroxysmal nocturnal dyspnea (PND)
untuk memompakan darah untuk memenuhi adalah sesak nafas yang terjadi secara tiba-tiba
kebutuhan oksigen dan nutrisi jaringan pada saat tengah malam setelah penderita tidur
tubuh. Peningkatan kasus gangguan selama beberapa jam. Orthopnea position atau
kardiovaskular di Indonesia juga semakin posisi orthopnea yaitu merupakan adapatasi dari
nyata hingga ke daerah-daerah dengan data posisi semi fowler. Posisi ini membantu
berdasarkan wawancara terdiagnosis dokter mengatasi masalah kesulitan pernapasan dengan
di Indonesia sebesar 0,13% dan yang memberikan ekspansi dada maksimum,
terdiagnosis dokter atau gejala sebesar 0,3 membantu pasien yang mengalami masalah
(Kemenkes RI, 2018). Prevelansi penyakit ekhalasi, membantu memaksimalkan ekspansi
CHF di Jawa Tengah yaitu 1,6% Terdapat dada dan paru (Roihatul, 2017).
17,5 juta jiwa (31%) dari 58 juta angka
kematian disebabkan oleh penyakit jantung Kualitas tidur meliputi kuantintas atau waktu
(World Health Organization, 2016). lama tidur itu sendiri, meliputi frekuensi
terbangun, aspek subjektif lain dan kepulasan
Klasifikasi New York Heart Association tidur. Tidur merupakan cara untuk melepaskan
(NYHA) terdiri dari 4 kelas: yaitu kelas I kelelahan jasmani maupun mental (Sugiono,
(satu) tidak terdapat batasan dalam melakukan 2018). Kualitas tidur yang kurang akan
aktivitas fisik, tetapi aktivitas fisik tidak berdampak pada fisik dan psikologis. Seseorang
menimbulkan kelelahan atau sesak nafas. yang sakit membutuhkan waktu tidur lebih dari
Kelas II (dua) terdapat batasan aktivitas ringan, biasanya, namun siklus bangun tidur selama
tidak terdapat keluhan saat istirahat, tetapi sakit juga dapat mengalami gangguan. Hal ini
aktivitas fisiknya menimbulkan kelelahan dan lah yang dapat memicu kelelahan baik secara
sesak nafas. Kelas III (tiga) terdapat batasan fisik mupun psikis pada pasien CHF (Katimenta,
aktivitas bermakna, tidak terdapat keluhan saat 2016).
istirahat, tetapi aktivitas fisiknya menimbulkan
kelelahan dan sesak nafas. Kelas IV (empat) Menurut hasil penelitian Leni (2018), Suci
tidak dapat melakukan aktivitas fisik tanpa (2016), Diah (2019) menunjukkan bahwa
keluhan, tetapi terdapat gejala saat istirahat dan kualitas tidur pasien CHF hampir seluruh
responden (79,0%) kurang baik karena

2 Gambaran Kualitas Tidur Pasien Congestive Heart Failure (CHF): Literature Review
(Anggie Novita Sari)
mengalami gangguan pada saat tidur, seperti menjelaskan bahwa Terdapat hubungan antara
sesak nafas, rasa nyeri, lelah dan jantung tingkat stres dengan kualitas tidur pada pasien
berdebar-debar, serta sering batuk ketika tidur. Congestive Heart Failure (CHF). Hasil
bahwa kualitas tidur pasien CHF buruk, yang penelitian yang sama yaitu semakin tinggi
disebabkan oleh ketidaknyamanan fisik tigkat kecemasan maka semakin rendah
misalnya kesulitan bernafas dan kecemasan. kualitas tidur pasien CHF (Wati, 2020;
dari beberapa jurnal mengatakan bahwa rata- Rebora, 2021). Hasil penelitian yang sesuai
rata kualitas tidur pasien CHF mengalami dengan penelitian Triana (2019) bahwa sesak
kualitas tidur yang buruk, sehingga perlu napas pada malam hari selang beberapajam
dilakukan literature review untuk ketika pasien tertidur dapat mempengaruhi
menganalisis kualitas tidur pada pasien CHF. kualitas tidur.

METODE PENELITIAN Perbedaan dari 10 jurnal yaitu terletak pada


intervensi yang digunakan, salah satunya
Desain penelitian yang digunakan adalah adalah intervensi positioning atau
literature review. Penelitian ini bertujuan memposisikan pasien CHF dari penelitian
untuk mengetahui gambaran kualitas tidur (Suci, 2019), ada juga yang menggunakan
pasien Congestive Heart Failure (CHF). intervensi terapi olahraga, populasi yang
Pencarian jurnal pada literature review ini digunakan adalah pasien CHF yang dirawat di
menggunakan metode PICO. Pencarian ruang kelas 2 dan kelas 3 (Nugraha, 2019).
database dengan formulasi PICO diakses dari Penelitian Nugraha (2019) menjelaskan bahwa
website seperti Google Scholar, Jurnal Ilmiah tidak ada hubungan kualitas tidur dengan
Kesehatan Diagnosis, Research Gate, posisi tidur semi fowler dan semi fowler
Sciencedirect. Literature Review ini miring kiri. hal ini karena kualitas tidur
menggunakan literature terbitan tahun 2016- dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti
2020 yang dapat diakses full text dalam format suasana yang membosankan, dan lingkungan
pdf dengan tipe studi Quasi eksperimen, studi rumah sakit yang dingin.
deskriptif, randomized control trial, literature
review, kualitatif. Hasil analisa jurnal yang dikritisi oleh penulis
didapatkan bahwa beberapa faktor yang dapat
HASIL PENELITIAN menyebabkan kualitas tidur seseorang menjadi
buruk terdiri dari faktor penyakit, lingkungan,
Hasil literatur review dari 10 jurnal gaya hidup, stress emosional, motivasi, dan
didapatkan bahwa Seluruh jurnal mempunyai obat obatan serta kelelahan. Responden dalam
desain penelitian eksperimen (pre, quasy, dan penelitian ini merupakan pasien yang memiliki
true), pada review ini fokus intervensi yang diagnosa gagal jantung kongestif yang
dibahas adalah kualitas tidur pasien CHF. diperkirakan sebanyak 90% penderita gagal
Persamaan dari 10 jurnal yaitu populasinya jantung ini akan mengalami gejala fisik seperti
adalah pasien dengan CHF. Instrumen yang sesak nafas dan kelelahan dan gejala penyerta
digunakan untuk mengetahui kualitas tidur lainnya (Wati, 2020). Kelelahan yang
tersebut dengan menggunakan kuisoner PSQI. dirasakan oleh responden juga menjadi
CHF dapat disimpulkan sebagai kondisi penyebab kesulitan responden untuk dapat
dimana ketidakmampuan jantung untuk tertidur. Selain itu lingkungan yang kondusif
memompakan darah untuk memenuhi akan sangat berdampak terhadap proses
kebutuhan oksigen dan nutrisi jaringan tubuh. penyembuhan pasien, salah satunya seperti
Terdapat kesamaan hasil dari penelitian yang kebutuhan dasar tidur. Pola tidur yang baik
3 Gambaran Kualitas Tidur Pasien Congestive Heart Failure (CHF): Literature Review
(Anggie Novita Sari)
memberikan efek yang bagus terhadap Pada penderita gagal jantung sering
pemulihan kesehatan klien yang sedang sakit. mengalami hipersomnia di siang hari, dan
kurang tidur di malam hari karena mengalami
Peneliti membandingkan bahwa hasil sesak. Pada penelitian (Putri, 2018) kualitas
penelitian Khasanah (2019) memiliki hasil tidur dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor
yang berbeda, bahwa dalam memberikan yaitu usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan,
perubahan posisi pasien CHF perlu dan pekerjaan. Hasil penelitian (Putri Mayang,
diperhatikan. Memposisikan pasien dkk. 2018) bahwa hampir seluruh responden
merupakan hal penting yang harus 60% memiliki kualitas tidur yang buruk, dan
diperhatikankarena akan dapat hanya sedikit 40% memiliki kualitas tidur
memepengaruhi hemodinamik tekanan darah, yang buruk. Mayoritas usia 51-60 tahun
nadi, SaO2 dan RR. Posisi tidur semi fowler karena pada usia tua fungsi jantung sudah
dan fowler pada pasien CHF menunjukan mengalami penurunan dan terjadi perubahan
haemodinak yang lebih baik daripada posisi pada system kardiovaskular.
head up.Hasil ini didukung pada penelitian
Indrawati (2018) yaitu ada hubungan posisi Penderita Congestive Heart Failure (CHF)
tidur dengan kualitas tidur pasien CHF. memiliki keluhan yang sangat menonjol yaitu
sesak nafas. Munculnya tanda dan gejala
Disimpulkan bahwa kualitas tidur pasien tersebut berhubungan dengan adanya
dengan CHF dipengaruhi oleh beberapa hal bendungan cairan pada system sirkulasi darah,
seperti faktor lingkungan dan faktor psikologis oleh karena itu penanganan pasien CHF salah
pasien itu sendiri. Tingginya tingkat cemas satu dasarnya adalah mengurangi terjadinya
dan ansietas akan mempengaruhi kualitas tidur bendungan cairan pada sirkulasi darah
pasien CHF. Dimana, pasien akan kesulitan (Triana,2019). Gejala yang muncul pada
untuk memuai tidur, dan diperberat dengan pasien CHF menyebabkan kualitas tidur yang
keluhan sesak nafas sebagai tanda gejala pada buruk.Kualitas tidur yang buruk menyebabkan
penderita CHF. Kualitas tidur yang buruk akan pasien CHF sulit untuk melakukan self-care
mempengaruhi kesembuhan pasien dan hal ini dalm memenuhi kebutuhan sehari-hari
yang mempengaruhi kualitas hidup pasien (Spedale, 2021). Kualitas tidur pasien CHF
dengan CHF. juga dipengaruhi oleh tingkat kecemasan.
Selain itu kecemasan yang dialami dapat
PEMBAHASAN disebabkan oleh beberapa alasan seperti cemas
dengan penyakitnya, cemas memikirkan
Kualitas tidur adalah suatu keadaan dimana anggota keluarga jika pasien sakit, serta cemas
tidur menghasilkan kesegaran dan kebugaran memikirkan biaya pengobatan.
saat terbangun sehingga seseorang tidak
memperlihatkan perasaan lelah, gelisah, lesu, Selain itu posisi tidur pasien CHF mempunyai
dan sering menguap atau mengantuk (Diah, efek terhadap perubahan tekanan darah dan
2019).Pada pasien CHF memiliki gejala khas tekanan vena sentral. Pada posisi fowler
yaitu adanya sesak nafas saat beristirahat atau (300/450) dapat meningkatkan status
melakukan aktivitas, kelelahan, atau edema pernafasan pasien,dalam hal ini SaO2 dan RR
tungkai, sehingga pasien CHF mengalami dapat menjadi lebih baik dibandingkan posisi
gangguan kebutuhan dasar diantaranya adalah kepala yang lebih rendah Pada posisi semi
gangguan kebutuhan istiahat dan tidur. fowler aliran balik darah ke jantung lebih
menurun dibandingkanpada posisi head up.
Dan pada posisi fowler aliran balik darah
4 Gambaran Kualitas Tidur Pasien Congestive Heart Failure (CHF): Literature Review
(Anggie Novita Sari)
semakin menurun dibandingkanpada posisi KESIMPULAN
semi fowler (Khasanah, 2019).
Kualitas tidur pasien CHF dapat
Menurut penelitian Lina & Lisna intervensi mempengaruhi kualitas hidup pasien. Kualitas
untuk pasien CHF adalah dalam pengaturan yang buruk pada pasien CHF dipengaruhi oleh
posisi yang bertujuan untuk menghindari dan gejala penyakit itu sendiri seperti sesak nafas,
meminimalkan terjadinya masalah kesehatan nyeri,dan edema. Adanya rasa cemas
baru pada penderita CHF yang sedang mempengaruhi psikologis pasien CHF dan
menjalani pengobatan, dan selain itu mempengaruhi kualitas tidur yang kurang.
pengaturan posisi bertujuan untuk Pasien CHF dengan kualitas tidur yang cukup
memperbaiki kualitas tidur. Menurut Park setelah diberikan intervensi posisi nyaman
yang dikutip dalam sleep disorders health dalam hal ini adalah semi fowler untuk
care (2014) menyatakan bahwa merubah mengurangi sesak nafas yang dialaminya.
posisi tidur dapat meningkatkan resiko
terjadinya kualitas tidur yang buruk. DAFTAR PUSTAKA
Untuk kualitas tidur pasien CHF NYHA 1
Riza Fikriana. (2018). Sistem Kardiovaskuler.
tidak terdapat gangguan pada saat tidur karena
Yogyakarta: Deepublish Publisher
pada NYHA 1 ini pasien tidak ada batasan
Irwan. (2016). Epidemiologi Penyakit Tidak
fisik karena aktivitasnya tidak menimbulkan
Menular. Yogyakarta: Deepublish
kelelahan, NYHA 2 ini pasien juga tidak
Putri Mayang Sari, Yusran Hasymi & Marti
merasakan keletihan dan sesak nafas saat tidur
Yuseva. (2018). Jurnal Gambaran
karena adanya batasan aktivitas ringan,
Kualitas Tidur Pada Pasien Gagal
NYHA 3 dimana pasien mengalami gangguan
Jantung di Ruang ICCU RSUD dr. M
pada saat tidur karena aktivitasnya
Yunus Bengkulu Tahun 2018
menyebabkan kelelahan dan sesak nafas, dan
Kemenkes RI. (2018). Profil Kesehatan
NYHA 4 dimana pasien mengalami keluhan
Indonesia Tahun 2018.
meningkat pada saat tidur sehingga tidak bisa
World Health Organization, (2016) WORLD
melakukan aktivitas seperti biasa (PERKI,
HEALTH
2015).
STATISTICSMONITORING
Gambaran kualitas tidur pasien CHF HEALTH FOR THE SDGs. Wolrd
berdsarkan analisis jurnal yang telah dilakukan Health Organization.
dapat dipengaruhi oleh gejala yang muncul https://doi.org/10.1017/CBO97811074
pada pasien seperti sesak nafas, kelelahan, dan 15324.00
nyeri yang berdampak pada psikologis PERKI. (2015). Pedoman Tatalaksana Gagal
pasien.Kelelahan yang dirasakan pasien Jantung. Jakarta : UI
karena mudah sesak saat beraktivitas juga Roihatul, Zahroh & Rivai Sigit Susanto.
menjadi penyebab kesulitan memulai (2017). Jurnal Efektifitas Posisi Semi
tidur.Adanya perasaan cemas dapat Fowler dan Posisi Orthopnea Terhadap
mempengaruhi kualitas tidur pasien menjadi Penurunan Sesak Nafas Pasien TB
buruk.semakin tinggi tigkat kecemasan maka Paru
semakin rendah kualitas tidurnya. Buruknya Suci Khasanah & Harnanto Setyo Pambudi.
kualitas tidur pada pasien CHF akan (2017). Jurnal Kualitas Tidur Pasien
mempengaruhi kemampuan self-care pasien. Congestive Heart Failure (CHF) Pada
Posisi Tidur Miring Kekanan

5 Gambaran Kualitas Tidur Pasien Congestive Heart Failure (CHF): Literature Review
(Anggie Novita Sari)
Sugiono, Wisnu Wijayanto Putro & Sylvie
Indah Kartika Sari. (2018).
ERGONOMI UNTUK PEMULA
(Prinsip dasar dan Aplikasinya).
Malang: UB Press
Leni Handayani, Urip Rahayu & Hesti Platini.
(2020). Jurnal Kualitas Tidur Pasien
Gagal Jantung
Diah Merdekawati, Farida Susanti & Maulani.
(2019). Jurnal Peningkatan Kualitas
Tidur Klien Kardiovaskuler dengan
Pengaturan Posisi Tidur dr. Salma.
(2020). Tetap Sehat Setelah Usia 40.
Depok: Gema Insani

6 Gambaran Kualitas Tidur Pasien Congestive Heart Failure (CHF): Literature Review
(Anggie Novita Sari)

Anda mungkin juga menyukai