SKRIPSI
DISUSUN OLEH:
Anggie Novita Sari
1.170.09
SKRIPSI
Skripsi yang diajukan sebagai salah satu syarat
untuk mendapatkan gelar S-1 Keperawatan
DISUSUN OLEH:
Anggie Novita Sari
1.170.09
Pembimbing Utama,
Pembimbing Pendamping,
NIM : 1.17.009
Judul Literature Review : Gambaran Kualitas Tidur Pasien Congestive Heart Failure
(CHF)
Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai bagian
DEWAN PENGUJI
………………………..
……………………......
..……………………..
Ditetapkan di : Semarang
Tanggal :
PERNYATAAN ORISINILITAS
Literature Review ini adalah hasil karya saya sendiri dan sumber baik yang dikutip maupun
NIM : 117009
Tanda Tangan :
Sebagai civitas akademi STIKES Telogorejo Semarang, saya yang bertandatangan di bawah
ini :
NIM : 1.17.009
Yang Menyatakan,
Penulis
PRAKATA
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia-Nya yang dilimpahkan, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
skripsi yang berjudul “Gambaran Kualitas Tidur Pasien Congestive Heart Failure
(CHF)” dengan baik dan lancar. Literature Review ini disusun guna memenuhi syarat
dalam menyelesaikan Pendidikan S-1 Keperawatan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Telogorejo Semarang. Dalam penyusunan Literature Review ini penulis tidak lepas
dari kesalahan dan kekurangan. Namun berkat bimbingan, bantuan dan dukungan dari
pembimbing dan pihak lain maka penulis dapat menyelesaikan Literature Review ini
dengan baik. Untuk itu pada kesemapatan ini dengan segala kerendahan hati dan tulus
ikhlas perkenankan penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. dr. Swanny Trikajanti Widyaatmaja, M. Kes, Ph. D selaku Ketua Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Telogorejo Semarang.
3. Ns. Sri Puguh K, M.Kep.,Sp.MB selaku Ketua Program Studi S-1 Keperawatan
STIKES Telogorejo Semarang.
4. Ns. Arlies Zenitha V, M.Kep selaku Koordinator Akademik Semester VIII yang
selalu memberi semangat dan motivasi dalam penyusunan skripsi.
7. Kepada orangtua tercinta Bapak Juned dan Ibu Larmi yang telah memberikan
dukungan dan pengorbanan baik secara moril maupun materil sehingga penulis
dapat menyelesaikan studi dengan baik.
8. Teman teman saya Ade Maila, Aisa Vaatun, Sarah Nursa, Farikhah Ismawati,
Latifa Maqfiroh, dan Eka Sayang W yang selalu memberikan semangat dan
masukan untuk lebih baik.
9. Teman teman mahasiswa prodi S-1 Keperawtaan angkatan 2017 terutama teman
satu kelompok (Anisa DC, Ade K, dan Humairoh) yang saling memberikan
semangat dan bahu membahu selama proses konsultasi, hingga terselesaikannya
penyusunan skripsi.
10. Semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi. Dengan kerendahan hati,
penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini, oleh
karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi
kesempurnaan penulisan ini, dan nantinya akan bermanfaat bagi semua pihak.
Penulis mengucapkan terima kasih dan mohon maaf yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak. Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu melimpahkan rahmat,
hidayat, serta karunia-Nya kepada kita sekalian. Aamiin.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jantung adalah organ tubuh yang berongga berbentuk kerucut dengan ukuran sekitar
satu kepalan orang dewasa (Riza, 2018). Jantung memiliki fungsi untuk memompa
darah ke seluruh tubuh, selain itu jantung juga berfungsi untuk mengangkut oksigen,
nutrisi dan zat-zat untuk di distribusikan ke seluruh tubuh, serta mengangkat zat-zat
sisa (Riza, 2018). Banyak penyakit yang dapat muncul ketika jantung tidak dapat
berfungsi dengan baik, salah satunya adalah penyakit Congestive Heart Failure
(CHF). Penyakit CHF adalah keadaan dimana terjadi bendungan sirkulasi akibat
Penyakit jantung merupakan penyakit yang menyebabkan kematian, sekitar 5,1 juta
orang di Amerika Serikat mengalami gagal jantung (Putri, 2018). Peningkatan kasus
dan yang terdiagnosis dokter atau gejala sebesar 0,3 (Kemenkes RI, 2018).
Prevelansi penyakit CHF di Jawa Tengah yaitu 1,6% Terdapat 17,5 juta jiwa (31%)
dari 58 juta angka kematian disebabkan oleh penyakit jantung (World Health
Organization, 2016).
New York Heart Association (NYHA) pertama kali membuat klasifikasi gagal jantung
terdiri dari 4 kelas: yaitu kelas I (satu) tidak terdapat batasan dalam melakukan
aktivitas fisik, tetapi aktivitas fisik tidak menimbulkan kelelahan atau sesak nafas.
Kelas II (dua) terdapat batasan aktivitas ringan, tidak terdapat keluhan saat istirahat,
tetapi aktivitas fisiknya menimbulkan kelelahan dan sesak nafas. Kelas III (tiga)
terdapat batasan aktivitas bermakna, tidak terdapat keluhan saat istirahat, tetapi
aktivitas fisiknya menimbulkan kelelahan dan sesak nafas. Kelas IV (empat) tidak
dapat melakukan aktivitas fisik tanpa keluhan, tetapi terdapat gejala saat istirahat dan
Selain adanya keterbatasan aktivitas, CHF memiliki tanda dan gejala lain yang sering
ditemukan yaitu sesak nafas saat istirahat atau beraktivitas, kelelahan, edema tungkai,
efusi pleura, nafsu makan menurun, takipnea, takikardi, orthopnea position, dan
paroxysmal nocturnal dyspnea (PERKI, 2015). Dari tanda dan gejala tersebut
CHF menimbulkan berbagai gejala yang sering dirasakan adalah Orthopnea, dan
atau posisi orthopnea yaitu merupakan adapatasi dari posisi semi fowler tinggi,
dimana pasien dengan posisi 90 pasien duduk di tempat tidur atau di tepi tempat tidur
0
dengan meja yang menyilang diatas tempat tidur (Roihatul, 2017). Tujuan dari
Paroxysmal nocturnal dyspnea (PND) adalah sesak nafas yang terjadi secara tiba-tiba
pada saat tengah malam setelah penderita tidur selama beberapa jam. PND terjadi
karena posisi tidur pasien telentang, pasien terbangun kira-kira 2 jam setelah tertidur,
Kualitas tidur adalah kepuasan seseorang terhadap tidur sehingga tidak merasa lelah,
gelisah, dan mudah terangsang, apatis, dan lesu, sering menguap dan mudah
mengantuk, mata perih. Kualitas tidur meliputi kuantintas atau waktu lama tidur itu
sendiri, meliputi frekuensi terbangun, aspek subjektif lain dan kepulasan tidur. Tidur
2018).
Dampak fisik kualitas hidup berhubungan dengan kualitas tidur kurang yang dapat
mengakibatkan depresi akibat kelelahan. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian
Menurut hasil penelitian Leni (2018) menunjukkan bahwa kualitas tidur pasien
CHF hampir seluruh responden (79,0%) kurang baik karena mengalami gangguan
pada saat tidur, seperti sesak nafas, rasa nyeri, lelah dan jantung berdebar-debar,
serta sering batuk ketika tidur. Menurut hasil penelitian (Suci, 2016)
memiliki kualitas tidur yang buruk. Banyak yang mempengaruhi kualitas tidur
pasien CHF selain akibat dari faktor fisiologis dari penyakitnya, seperti halnya
lingkungan (pencahayaan yang kurang terang, suara bising, posisi tempat tidur
yang terlalu dekat dengan pintu. Hasil penelitian Diah (2019) menunjukkan
bahwa kualitas tidur pasien CHF buruk, yang disebabkan oleh ketidaknyamanan
fisik misalnya kesulitan bernafas dan kecemasan. Oleh karena itu perlu dilakukan
literature review, karena dari beberapa jurnal mengatakan bahwa rata-rata kualitas
tidur pasien CHF mengalami kualitas tidur yang buruk. Berlatar belakang hal
METODOLOGI
A. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah literature review atau tinjauan pustaka.
Literature Review yaitu urian teori atau temuan dan bahan penelitian lain yang
landasan kegiatan penelitian yang jelas dari rumusan masalah yang akan diteliti
(Amelia, 2019). Pencarian jurnal pada literature review ini menggunakan metode
Kriteria Inklusi
Kriteri inklusi literature review ini ditetapkan berdasarkan tipe studi, tipe intervensi,
hasil ukur (outcome), rentang waktu penerbitan, bahasa, jenis literature, isi literature
(terdapat variabel independen dan dependen), dan kesesuaian dengan tema peneliti.
Tabel 2.1
Kriteria inklusi
Tipe studi Quasy eksperiment,
Tipe intervensi Pengukuran kualitas tidur
Hasil ukur (outcome) Peningkatan kualitas tidur
Jangka waktu penerbitan Tahun 2016 - 2021
Bahasa Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris
Jenis Literature Original artikel penelitian tersedia full text.
Terdapat variabel independen dan variabel dependen dari
Isi Literature
tema penulis
Terdapat kata kunci berupa: kualitas tidur, Congestive
Kesesuaian tema
Heart Failure, kualitas hidup
akses internet atau online. Pencarian database dengan formulasi PICO diakses dari
website seperti Google Scholar, Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis, Research Gate,
2020 yang dapat diakses full text dalam format pdf. Kriteria jurnal yang di review
adalah artikel jurnal berbahasa Indonesia dan Inggris. Dilakukan dengan cara mencari
Tabel 2.2
1. Kualitas Tidur
3. Kualitas Hidup
4. 1 AND 2
5. 1 AND 3
6. 2 AND 3
D. Sintesis Data
Sintesis data adalah tulisan utuh dan baru mengenai rangkuman dari berbagai sumber
rujukan atau literature mengenai pengertian atau pendapat dari peneliti yang sudah
mengkritisi. Rangkuman tersebut disusun menjadi suatu tulisan yang berisi gagasan
baru, mengandung satu kesatuan informasi sesuai dengan kebutuhan peneliti terkait
penelitian yang diteliti. Informasi tersebut berisi tentang gagasan sebagai jawaban atas
pertanyaan dari peneliti tentang tema yang sudah ditentukan untuk diteliti oleh
analisis terhadap artikel berdasarkan kesamaan dan perbedaannya dalam setiap artikel
atau literature kemudian dapat dibuat kesimpulan dalam bentuk simpulan yang
kolektif dari beberapa artikel yang telah di analisis. Adapun pencarian artikel
dilakukan dengan menggunakan PICO dan sesuai dengan kriteria dan kata kunci yang
telah penulis tetapkan dimana dibatasi oleh rentan waktu tahun 2015-2021 yang dapat
diakses full text dalam format pdf berbahasa inggris dan bahasa Indonesia. Dari
penelusuran ditetapkan hasil sebanyak 553 jurnal. Artikel sesuai dengan kata kunci
Sintesis Data
No Judul Peneliti Sumber Desain Populasi dan Teknik Hasil Persamaan Perbedaan
Tahun Jurnal Penelitian Sampel Sampling
1 Tingkat Nugraha, Jurnal Ilmiah Penelitian Populasi dalam Randomize Hasil Populasinya Pasien yang
Kualitas Sawiji & Kesehatan ini bersifat penelitian ini d penelitian ini adalah hanya dirawat
Tidur Pada Wahid Keperawatan Deskriptif adalah seluruh Controlled menunjukkan seluruh di ruang kelas
Pasien (2019) pasien gagal Trial (RCT) bahwa pasien CHF 2 dan 3
Gagal jantung kualitas tidur
Jantung kongestif yang baik pada
Kongestif dirawat di pasien gagal
(CHF) ruang kelas 2 jantung
dengan dan 3 yang sebanyak 29
Posisi Tidur pada bulan responden,
Semi Januari-Maret kualitas tidur
Fowler, sebesar 111 yang cukup
Semi pasien. 14
Fowler Kemudian responden,
Miring jumlah dan kualitas
Kanan, dan tersebut tidur yang
Semi diperkecil buruk 10
Fowler menggunakann responden.
Miring Kiri rumus Solvin Penyebab
di Rumah dihasilkan dari kualitas
Sakit PKU sampel 53 tidur yang
Muhammad pasien gagal buruk
iyah jantung disebabkan
Gombong kongestif karena sesak
dan nyeri.
2 Perbedaan Suci, Jurnal Ilmu Pra Populasi dalam Consecutiv Hasil Populasinya Pasien CHF
Saturasi Danang & Keperawatan Eksperimen penelitian ini e Sampling penelitian ini adalah pasien diberikan
Oksigen Surtinings Medikal Pre Post adalah pasien menunjukkan yang intervensi
dan ih Bedah 2 test serial CHF yang bahwa yang menderita potitioning
Respirasi (2019) design dilakukan harus CHF atau
Rate Pasien rawat inap, diperhatikan memposisikan
Congestive dengan sampel dalam pasien CHF
Heart 38 responden merawat
Failure pasien CHF,
pada bahwa
Perubahan potitioning/
Posisi memposisika
n pasien
adalah hal
penting yang
harus
diperhatikan
karena akan
dapat
memepengar
uhi
hemodinamik
tekanan
darah, nadi,
SaO2 dan
RR. Posisi
tidur semi
fowler dan
fowler pada
pasien CHF
menunjukan
haemodinak
yang lebih
baik daripada
posisi head
up
3 Hubungan Karmitasa Dinamika Desain Populasi dalam Nonprobali Hasil Populasinya Menggunakan
Tingkat ri, Kesehatan penelitian penelitian ini ty Sampling penelitian ini adalah dua variabel
Stress Meilitha menggunak adalah semua menunjukan seluruh untuk
Dengan & Wijaya an pasien CHF adanya pasien CHF menjelaskan
Kualitas (2016) korelasional sebanyak 30 hubungan hubungan
Tidur Pada orang tingkat stress anatara tingkat
Pasien dengan stress dan
Congestive kualitas tidur kualitas tidur
Heart pasien CHF.
Failure Berdasarkan
(CHF) di analisis
Ruang dengan uji
ICCU Dr. statistik
Doris Spearmen
Sylvanus Rho
Palangka didapatkan
Raya hasil yaitu
0,001 yang
menunjukkan
terdapat
hubungan
antara tingkat
stress dengan
kualitas tidur
4 Hubungan Lina & Jurnal Deskriptif Jumlah sampel Total Hasil Teknik analisa
Posisi Tidur Lisna Kesehatan Analitik pada penelitian Sampling penelitian data
Dengan (2018) Budi Luhur ini adalah 40 menunjukan menggunakan
Kualitas Cimahi responden bahwa Chi Square
Tidur yang responden untuk
Pasien memenuhi yang tidur mengetahui
Congestive kriteria inklusi dengan posisi hubungan
Heart semifowler antar variabel
Failure ataupun tidak independen
semifowler, dan dependen
masing-
masing
memiliki
kualitas tidur
yang
berbeda.
Kualitas tidur
ditentukan
oleh
bagaimana
seseorang
mempersiapk
an pola
tidurnya pada
malam hari
seperti
kedalaman
tidur,
kemampuan
tinggal tidur,
dan
kemudahan
untuk tertidur
tanpa
bantuan
medis
5 Hubungan Neni, Riset Media Cross- Seluruh pasien Accidental Hasil Populasinya
Paroxysmal Hanifah & Keperawatan Sectional CHF di Ruang Sampling penelitian adalah
Nocturnal Intan Penyakit ada seluruh
Dyspnea (2019) Dalam RSUD hubungan pasien CHF
(PND) Hasanuddin PND dengan
Dengan Damrah kualitas tidur
Kualitas Manna pada pasien
Tidur CHF di
Pasien Ruang
Congestive Penyakit
Heart Dalam
Failure RSUD
(CHF) di Hasanuddin
Ruang Damrah
Penyakit Manna
Dalam
RSUD
Hasanuddin
Damrah
Manna
6 Hubungan Zela, Yosi Jurnal Ilmiah Desain Populasi Cross Hasil Populasinya Instrumen
Tingkat & Dini Ners penelitian penelitian ini Sectional penelitian ini adalah yang
Kecemasan (2020) Indonesia yang adalah seluruh adalah seluruh digunakan
Dengan digunakan pasien gagal menunjukkan pasien CHF yaitu kuesioner
Kualitas adalah jantung terdapat PSQI dan
Tidur survey kongestif hubungan kuesioner
Pasien Analitik dimana jumlah antara tingkat GAD-7
Gagal pasien CHF kecemasan
Jantung 309 pasien, dengan
Kongestif lalu ditarik kualitas tidur
(CHF) menggunakan hal ini
sampel menunjukkan
Purposive bahwa
Sampling penderita
sehingga gagal jantung
jumlah sampel kongestif
73 responden mengalami
gangguan
tidur karena
kecemasan
sehingga
mengakibata
n kualitas
tidur buruk.
7 Gambaran Putri, Google Metode Sampel pada Hasil Populasinya
Kualitas Yusran & Scholar Deskriptif penelitian ini penelitian ini adalah
Tidur Pada Marti adalah pasien adalah seluruh
Pasien (2018) gagal jantung kualitas tidur pasien CHF
Gagal yang terdapat dapat
Jantung di di ruang ICCU dipengaruhi
Ruang RSUD M. dari faktor
ICCU Yunus usia, jenis
RSUD Dr. Bengkulu kelamin,
M Yunus tingkat
Bengkulu pendidikan,
dan
pekerjaan.
8 Paulino, Methodis Sub Studi Populasi Hasil Populasinya
Exercise And Bashar & DeBakey pasien gagal penelitian ini adalah seluruh
Heart Failure: Ashrith Cardiovascul jantung adalah Skor pasien gagal
(2016) ar Journal global PSQI jantung
Advancing meningkat
Knowledge secara
And signifikan
Improving lebih pada
Care kelompok ET
daripada
kelompok
kontrol (-
1,5±3,7 vs
0,4±3,8,
p=0,03).
Peningkatan
kualitas tidur
berkorelasi
dengan
peningkatan
kapasitas
olahraga dan
pengurangan
gejala depresi,
tetapi tidak
dengan
perubahan
indeks massa
tubuh atau
detak jantung
istirahat.
9 Association Valentina European Populasi dalam Hasil dari Populasi
Between (2020) Journal Of penelitian ini penelitian ini
Sleep Quality Cardiovascul adalah 1038 adalah kualitas
And Self- ar Nursing peserta tidur
Care In tampaknya
Adults With mempengaruhi
Heart Failure: perawatan diri
A Systematic pada pasien
Review gagal jantung.
Hasil penelusuran literaure melalui beberapa database pada review ini digambarkan
Skema 2.1
Review Struktur
136 jurnal
62 jurnal penelitian
penelitian non
eksperimen
experimen
22 jurnal tidak
20 jurnal memenuhi
memenuhi kriteria
kriteria inkulsi sampel
inkluasi sampel
10 jurnal penelitian
full text dilakukan
review
Note:
7 artikel nasional
3 artikel internasional
F. Hasil Penelitian
1. Hasil
Dalam review ini, terdapat 10 jurnal yang direview. 7 jurnal berbahasa Indonesia
eksperimen (pre, quasy, dan true), pada review ini fokus intervensi yang dibahas
adalah kualitas tidur pasien CHF. Persamaan dari 10 jurnal yaitu populasinya
2. Pembahasan
Pembahasan yang pertama kualitas tidur adalah suatu keadaan dimana individu
NREM. Pada penderita gagal jantung sering mengalami hipersomia di siang hari,
tetapi kurang tidur di malam hari karena mengalami sesak. Pada penelitian (Putri,
2018) kualitas tidur dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu usia, jenis
seluruh responden 60% memiliki kualitas tidur yang buruk, dan hanya sedikit 40%
memiliki kualitas tidur yang buruk. Mayoritas usia 51-60 tahun karena pada usia
tua fungsi jantung sudah mengalami penurunan dan terjadi perubahan pada system
terdapat 30% responden tidak bekerja. Kebanyakan yang mengalami kualitas tidur
buruk disebabkan responden sering terbangun karena sesak atau BAK. Hal
yang sangat menonjol yaitu sesak nafas. Keluhan ini berhubungan dengan adanya
darah.
darah dan tekanan vena sentral. Posisi yang berbeda mempengaruhi hemodinamik
Sadiyanto, dan Khasanah (2017) pada pasien CHF yang dirawat di ICCU
didapatkan hasil perbedaan antara respiratory rate, saturasi oksigen dan keluhan
sesak nafas pada posisi awal dengan fowler 450 dan fowler 900.
Berdasarkan hasil penelitian usia merupakan salah satu factor yang mempengaruhi
fungsi jantung, hasil penelitian menunjukkan bahwa paling banyak usia penderita
Kemudian menurut penelitian Lina & Lisna intervensi untuk pasien CHF adalah
terjadinya masalah kesehatan baru pada penderita CHF yang sedang menjalani
kualitas tidur. Menurut Park yang dikutip dalam sleep disorders health care
terjadinya kualitas tidur yang buruk. Akan tetapi seseorang mengetahui posisi
tidur dapat mempengaruhi kualitas tidur. Data yang didapat pada studi
mengeluh susah tidur akibat sesak dan insomnia, keluhan tersebut menganggu
kebutuhan tidur yang seharusnya dipenuhi secara adekuat menjadi tidak terpenuhi
tidur pasien CHF. Jadi, baik dan buruknya kualitas tidur seseorang sangat
kualitas tidur yang baik, dan 11 responden memiliki kualitas tidur yang buruk.
Hasil uji statistik Chi Square diperoleh p, value sebesar 0,006 dapat disimpukan p
value (0,006) < nilai a (0,05) hal ini menunjukkan bahwa Ho ditolak artinya ada
PENUTUP
A. Simpulan
Hasil penelitian bahwa hampir seluruh responden 60% memiliki kualitas tidur yang
buruk, dan hanya sedikit 40% memiliki kualitas tidur yang buruk. Kebanyakan yang
mengalami kualitas tidur buruk disebabkan responden sering terbangun karena sesak
atau BAK. Hal tersebut memang sering terjadi pada pasien gagal jantung.
masalah kesehatan baru pada penderita CHF yang sedang menjalani pengobatan, dan