Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN

DENGAN KASUS DIABETES MELLITUS PADA


ANAK

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Keperawatan Anak II


oleh Dosen Pembimbing Dewi Indriati, SST.,M.K.M

Disusun Oleh:
Wahyu Tri Kusuma Jati
(201914201031)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SATRIA


BHAKTI NGANJUK
PRODI SI-KEPERAWATAN (SEMESTER 5)

2020/2021

w Edit dengan WPS Office


w Edit dengan WPS Office
ASUHAN KEPERAWATAN
DENGAN KASUS DIABETES MELLITUS PADA
ANAK

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Keperawatan Anak II


oleh Dosen Pembimbing Dewi Indriati, SST.,M.K.M

Disusun Oleh:
Wahyu Tri Kusuma Jati
(201914201031)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SATRIA


BHAKTI NGANJUK

PRODI SI-KEPERAWATAN (SEMESTER 5)

2020/2021

w Edit dengan WPS Office


ASUHAN
1. PENGKAJ
A. Identitas
Nam : An.T
Umur :6 tahun
Tanggal Lahir : 12 Januari 2013
Jenis Kelamin : Laki-Laki

Agama : Islam : Kanci, Astanajapura, Kab. Cirebon


Alamat
Tanggal Masuk RS : 14 Januari 2019
Tanggal Pengkajian : 15 Januari 2019
Diagnosa Medis : Diabetes Melitus
B. Keluhan Utama
Penurunan Kesadaran, sering kencing dan sering merasa
haus.
C. Riwayat Kesehatan
1. Riwayat kesehatan sekarang
An. T datang ke IGD RS. Gunung Jati pada tanggal 14
Januari 2019 dengan diantar oleh orang tuanya dengan
keluhan mengalami penurunan kesadaran. Orang tua
pasien mengatakan anaknya pernah masuk rumah sakit
karena penurunan kesadaran dan sebelum masuk
rumah sakit anaknya sering buang air kecil dan merasa
haus. Akibatnya orang tua An. T merasa terpukul dan
kebingungan mengenai kondisi anaknya saat ini. Pada
saat dilakukan pengkajian didapatkan hasil Berat
badan 22 kg, kesadaran apatis, turgor kulit tidak
elastis, akral teraba dingin dan lembab, anak tampak
menangis lemah. Pada saat dilakukan pemeriksaan
tanda- tanda vital didapatkan hasil: nadi 128x/menit,
Pernafasan 30x/menit. GDS Puasa 300 mg/dl, GDS
post pandrial 573 mg/dl.
2. Riwayat kesehatan masa lalu
■ Kecelakaan : orang tua pasien mengatakan An. T
tidak pernah mengalami kecelakaan.
■ Pernah dirawat : orang tua pasien mengatakan An.
T pernah dirawat karena keluhan yang sama.

Edit dengan WPS Office

■ Operasi : orang tua pasien mengatakan An. T


tidak
pernah operasi.
■ Alergi : orang tua pasien mengatakan An. T
tidak
mempunyai riwayat alergi.
■ Imunisasi : orang tua pasien mengatakan An. T
sudah diimunisasi lengkap.
■ Kebiasaan : orang tua pasien mengatakan
An. T
tidak memiliki kebiasaan apapun.
3. Riwayat kesehatan keluarga
orang tua pasien mengatakan tidak ada anggota
keluarga yang memiliki penyakit yang sama.
D. Basic Promoting Physiology of Health
1. Terapi
a. Sebelum masuk RS
- Subjektif
orang tua pasien mengatakan An. T tidak pernah
melakukan terapi apapun.
b. Sesudah masuk RS
- Subjektif
orang tua pasien mengatakan An. T sudah

w Edit dengan WPS Office


diberikan penanganan oleh dokter.
- Objektif
Pasien masih mengalami penurunan kesadaran.
2. Tidur dan istirahat
a. Sebelum masuk RS
- Subjektif
orang tua pasien mengatakan An. T tidak
mengalami gangguan pada pola tidurnya, dalam
1 hari pasien tidur 7-8 jam.
b. Sesudah masuk RS
- Subjektif
orang tua pasien mengatakan An. T mengalami
rewel ketika tidur.
- Objektif
Pasien mengalami penurunan kesadaran.
3. Kenyamanan dan nyeri
a. Sebelum masuk RS
- Subjektif
Orang tua pasien mengatakan An. T tidak
mengalami nyeri.
b. Setelah masuk RS
- Subjektif
Orang tua pasien mengatakan An. T tidak
mengalmi nyeri apapun.
- Objektif
Anaktampak menangis lemah.
4. Nutrisi
a. Sebelum masuk RS
- Subjektif
Orang tua pasien mengatakan An. T sebelum
sakit nafsu makannya baik, dalam sehari ia
makan sebanyak 3 kali.
b. Sesudah masuk RS
- Subjektif:
Orang tua pasien mengatakan An. T pola
makannya menurun.
- Objektif

w Edit dengan WPS Office


Pasien mengalami penurunan kesadaran dan BB
pasien 22 kg.
5. Cairan dan elektrolit
a. Sebelum masuk RS
- Subjektif:
Orang tua pasien mengatakan An. T sering
merasa haus.
b. Sesudah masuk RS
- Subjektif
Orang tua pasien mengatakan An. T sering
merasa haus.
- Objektif
Turgor kulit tidak elastis, pasien mengalami
penurunan kesadaran, akra teraba dingin dan
lembab.
6. Eliminasi fekal/bowel
a. Sebelum masuk RS
- Subjektif:

w Edit dengan WPS Office


Orang tua pasien mengatakan An. T BAB setiap
1 kali sehari.
b. Sesudah masuk RS
- Subjektif:
Orang tua pasien mengatakan An. T BAB setiap
1 kali sehari.
- Objektif
Tidak ada pembesaran pada perut
7. Eliminasi urine
a. Sebelum masuk RS
- Subjektif:
Orang tua pasien mengatakan An. T sering buang
air kecil.
b. Sesudah masuk RS
- Subjektif:
Orang tua pasien mengatakan An. T sering buang
air kecil.
- Objektif
Pasien sering merasa haus, turgor kulit tidak
elastis, akral teraba dingin dan lembab, pasien
mengalami penurunan kesadaran.
E. Pemeriksaan fisik (Head to Toe)
1. Keadaanumum
Pasien mengalami penurunan kesadaran dan An. T
tampak menangis lemah.
a. Kesadaran : Apatis
b. GCS : 12 ( Eye : 3, Verbal: 4, Motorik : 5)

c. Tanda Vital
Tekanan darah : 110/70 mmHg

Nadi : 128 kali/menit


Suhu
Pernafasan : 37,5
: 30 kali/menit °C
• Saturasi oksigen : 93 %
2. Wajah
Inspeksi
Bentuk wajah simestris, pasien tampak menangis
lemah.
3. Kepala

Edit dengan WPS Office

a. Inspeksi :
bentuk kepala normal, rambut lurus berwarna
hitam, tidak terdapat hidrosefalus maupun
mikrosefalus.
b. Palpasi
tidak ada benjolan, tidak ada ketombe pada
kulit kepala.
4. Telinga
a. Inspeksi :
bentuk telinga simetris, tidak ada serumen
maupun cairan yang keluar dari telinga.
b. Palpasi
tidak ada nyeri tekan pada telinga.
5. Mata
Inspeksi
Sklera berwarna putih kekuningan, konjungtiva
anemis, pupil isokor.
6. Hidung
a. Inspeksi :
Hidung simetris, tidak terdapat pernafasan
cuping hidung dan tidak terdapat polip.
b. Palpasi
Tidak ada nyeri tekan pada sinus maksilaris
dan frontalis.
7. Mulut
Inspeksi
Tidak ada pembengkakan pada gusi, gigi

w Edit dengan WPS Office


berwarna putih kekuning- kuningan, tidak ada
karang gigi, lidah tidak kotor, bibir sedikit
kering.
8. Leher
Inspeksi
Bentuk leher simestris, normal (tidak terlalu
panjang/pendek, tidak ada pembesaran kelenjar
getah bening, tidak ada deformitas.
9. Dada/thoraks/jantung
a. Inspeksi :
Bentuk simetris, tidak ada lesi dan hematom.
b. Palpasi
Tidak ada nyeri tekan, ictus kordis teraba
pada ics ke 5
c. Perkusi
Pulmo : sonor, cordis : redup
d. Auskultasi
Tidak terdapat suara nafas tambahan, bunyi
jantung normal S1 dan S2
10. Abdomen
a. Inspeksi :
Tidak ada lesi, tidak ada hematom
b. Auskultasi
Bising usus 10 kali/menit
c. Palpasi
Tidak ada asites, batas organ teraba : kuadran
I (liver), Kuadran II (lambung), Kuadran III
(Usus, ginjal, apendiks), kuadran IV (rahim,
usus, ginjal).
d. Perkusi
Suara perut tympani
11. Genitalia
Orang tua pasien mengatakan An. T tidak
mengalami gangguan pada daerah genitalianya.
12. Rectum
Orang tua pasien mengatakan An. T tidak
mengalami gangguan pada daerah anusnya.

w Edit dengan WPS Office


13. Ekstremitas
a. Inspeksi :
Kulit berwarna sawo matang, tidak ada lesi,
dan tidak ada polidaktili.
b. Palpasi : Akral teraba dingin dan lembab,
kekuatan otot lemah dan turgornya tidak
elastis.
2. ANALISADATA
NO DATA FOKUS ETIOLOGI PROBLEM
1 DS: Faktor pencetus Resiko
Orang tua pasien infeksi
mengatakan berhubungan
Menyebabkan
dengan
kerusakan

w Edit dengan WPS Office


sakit karena sei beta insulin
mengalami
penurunan
sering kencing. Ketidakseimbangan
produksi
DO :
- Kesadaran apatis
Gula dalam darah
- GDS puasa : 300 dapat masuk
mg/dl dibawah
- GDS Post pandrial : dalam sei
573 mg/dl
protei
Anabolisme n
menurun

Kerusakan pada
antibody

tubu
Kekebalan h
menurun

Resiko
infeksi
2 DS: Hiperglikemi Ketidakefektifan
Orang tua pasien perfusi jaringan
mengatakan Vaskositas dara perifer
• i*1 h berhubungan
anaknya
sakit karena memngkat dengan penuruna
mengalami
penurunan sirkula ndarah ke
dan sering merasa Aliran darah si
perifer
haus. melambat
DO:

w Edit dengan WPS Office


- Kesadaran apatis Iskemik jaringan
- Nadi: 128x/menit
- Akral teraba dingin Ketidakseimbangan
dan lembab perfusi jaringan
- Turgor kulit tidak perifer
elastis
- GDS puasa : 300
mg/dl
- GDS Post pandrial :
3 573 mg/dl
DS: Faktor pencetus Ketidakefektifan
Orang tua pasien pola nafas
mengatakan berhubungan
Menyebabkan dengan asidosis
anaknya kerusakan sei beta metabolik
pernah dirawat
dirumah sakit karena
mengalami Ketidakseimbangan
penurunan produksi insulin
kesadaran.
DO : Gula dalam darah
- Kesadaran apatis tidak dapat dibawah
masuk dalam sei
- Anakmenangis
lemah
- Pernafasan : Hiperglikemia
30x/menit
- Nadi: 128x/menit
Syok hiperglikemik

Pola napas
terganggu

w Edit dengan WPS Office


4 DS: Hiperglikemia Kekurangan
Orang tua pasien cairan
mengatakan berhubungan
Batas melebihi dengan
anaknya ambang ginjal hilangnya cairan
sering buang air kecil
dan
DO:sering merasa sekunder
- Kesadaran Apatis Glukosuria

- Akral teraba dingin


dan
lembab Dieresis osmotik
- Turgor kulit tidak
elastis
- Nadi: 128x/menit Polliuri
1
- Pernafasan : ▼
30x/menit
Kehilangan
elektrolit

Dehidrasi

Kekurangan
volume
cairan
5 DS: Glukosuria Ketidakseimban
Orang tua pasien nutrisi : kurang
mengatakan Kehilangan kalori dari kebutuhan
tubuh
anaknya berhubungan
pernah dirawat Sei kekurangan dengan
karena mengalami bahan untuk gangguan
penurunan metabolisme keseimbangan
kesadaran, sering insulin
DO : 1
- BB 22 kg

w Edit dengan WPS Office


- GDS puasa : 300Merangsang
- GDS Post pandrial : hipotalamuq^
573
mg/dl
Pusat lapar dan haus

Polidipsia polipagia

Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan

6 DS: Faktor penyebab Ansietas


berhubungan
Orang tua pasien dengan ancaman
mengatakan kalau ia Stressor status terkini
merasa terpukul,
kebingungan dan
khawatir dengan Perubahan status
kondisi
anaknya saat ini psikologis
DO :
- Kesadaran Ketidakefektifan
anakApatis koping
- GDS puasa : 300
mg/dl
- GDS Post pandrial : Perubahan status
573
mg/dl kesehatan

Ansietas

3. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Resiko infeksi berhubungan dengan peningkatan kadar
insulin
b. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan
dengan penurunan
sirkulasi darah ke perifer
c. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan asidosis
metabolik
d. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan hilangnya
cairan sekunder dari diuresis
e. Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan gangguan keseimbangan insulin
f. Ansietas berhubungan dengan ancaman status terkini

4. INTERVENSI
NO DIAGNOS TUJUAN/ INTERVENSI RASIONAL
A KRITERIA
1 Resiko infeksi HASIL
Setelah 1. Berikan 1. Agar
berhubungan dilakukan cairan oral dan kebutuhan
dengan tindakan parenteral sesuai cairan
peningkatan keperawatan kebutuhan
kadar insulin selama 5 x 24 2. pasien
Anjur terpenuhi
jam diharapkan kan pasien dengan baik
status imun untuk tidak
meningkat dari mengkonsumsi 2. Agar kadar
skala 1 makanan yang glukosa
(sangat tinggi kadar pasien tetap
terganggu) berada
glukosa dan
keskala 4 dalam rentan
makanan
(ringan), dengan normal
tinggi
kriteria 3. Agar asupan
lemak
hasil: pasien dapat
3.lnstruksikan terpenuhi
1. Kesadar
pasien atau orang secara teratur
an
tua untuk jangan 4. Agar pasien
composmentis
2. GDS menunda mendapatkan
puasa : 200 waktu makan gizi yang baik
mg/dl 4.Kolaborasi
2 Ketidakefektif Setelah 1. Monitor kulit 1. Untuk
an perfusi dilakukan sesering mengetahui
perifer keperawatan 2. intake keadaan
berhubungan selama 4 x 24 cairan oral dan pasien
dengan jam
diharapkan parentera Agar
2.
penurunan status l kebutuhan
asupa
sirkulasi sirkulasi
dapat pasien nutrisi secara cairan
dapat pasien
darah
ke perifer dengan adekuat. terpenuhi
dengan baik
hasil: Agar
4. Anjurkan pasien 3.
- Kesadaran menghindari nutrisi
pasien
compos makanan yang dengan baik
mentis
- Nadi: tinggi glukosa.
4. Agar kadar
90x/menit
- Akral teraba glukosa pasien
hangat dan tidak
tidak lembab meningkat
- Turgor
elastis
- GDS puasa :
200 mg/dl
GDS Post
pandrial:
300 mg/dl
3 Ketidakefektif Setelah 1. Posisikan pasien 1. Untuk
pola nafas tindakan dengan posisi mengurangi
berhubungan keperawatan semi
fowler sesak pada
dengan selama 4 x 24 2. Observasi adany 2. klien
Untuk
asidosis
metabolik jam
diharapkan a mengetahui
suara nafas
status
tanda vital tambahan kondisi
pasien dengan 3. Monitor tanda
normal pernafasan
kriteria hasil: vitalsesering pasien
- Kesadaran
Compos 4. Pasang 3. Untuk
mengetahui
Mentis
- Anak oksigen keadaan
umum
tenang pasien
- Pernafasan 4. untuk
membantu
20x/menit memenuhi
kebutuhan
oksigen pasien
4 Kekurangan Setelah I.Observasi adany1. Untuk
volume cairan tindakan tanda- mengetahui
berhubungan keperawatan tanda
dehidrasi adanya tanda-
dengan selama 5 x 24 2.0bservasi kulit tanda
hilangnya jam
diharapkan sesering mungkin 2. dehidrasi
Untuk
cairan
sekunder dari keseimbangan mengetahui
3.0bservasi
diuresis cairan pasien
normal, dengan pengeluara urin keadaan
kriteria hasil: pasien 3. Untuk menilai
- Kesadaran 4. Monitor tanda jumlah urin
vital yang
dikeluarkan
Compos 5.Tingkatka intake per24 jam
mentis
- Akral teraba n cairan oral dan
4. Untuk
hangat dan parenteral.
mengetahui
tidak lembab keadaan
- Turgor umum
pasien
kulit 5. Untuk
- Nadi: dan mengganti
90x/menit
- Pernafasan cairan tubuh
20x/menit yang hilang

5 Ketidakseimb Setelah I.Anjurkan pasien 1. Untuk


gan nutrisi tindakan untuk tida terjadinya
kurang dari keperawatan k
mengkonsumsi peningkatan
kebutuhan selama 4x 24 makanan yang kadah gula
jam tinggi darah
tubuh diharapkan kadar glukosa 2. Untuk
berhubungan status nutrisi dan makanan menjaga
dengan pasien keseimbangan
gangguan normal, dengan tinggi nutrisi
keseimbangan kriteria hasil: lemak
insulin 2.lnstruksikan dalam
- BB 25 kg
pasien atau orang tubuh
- GDS puasa : tua untuk jangan 3. Untuk
200 mg/dl menjaga
- GDS Post menunda keseimbangan
pandrial 300 waktu makan nutrisi pada
mg/dl 3.Kolaborasi pasien
dengan ahli gizi
terkait diet
6 Ansietas Setelah 1. Gunakan 1. Untuk
berhubungan dilakukan pendekatan mengurangi
dengan tindakan yang kecemasan
ancaman keperawatan menenangkan yang dialami
status terkini selama 1 x 24 2. Berikan keluarga
jam diharapkan informasi pasien
orang tua pasien yang 2. Untuk
dapat memberikan
mengontrol adekuat informasi
kecemasannya mengenai mengenai
sendiri dengan penyakit anak penyakit
baik, dengan 3. Ajarka 3. Untuk
kriteria hasil: n teknik
membantu
- Kesadaran relaksasi pada mengurangi
anak menjadi orang tua pasien rasa
composmentis
kecemasan
- Anak
terlihat
tenang.

Anda mungkin juga menyukai