PENDIDKAN MIR’ATUN
KEWARGANEGARAA HASANAH, M.Pd,
N
KELOMPOK : VIII
Alhamdulillah, puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kami, sehingga kami bisa
menyelesaikan makalah ini dengan judul “Hubungan Negara Hukum dan
HAM”. Sholawat serta salam tak lupa pula kita haturkan kepada Nabi
Muhammad SAW. Yang telah membawa kita dari alam kegelapan menuju alam
yang terang benderang.
Tak lupa pula kami ucapkan terimakasih kepada Ibu Mir’atun Hasanah,
M.Pd, selaku dosen pengampu yang telah membimbing kami untuk
menyelesaikan makalah ini.
Kelompok VII
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................ i
DAFTAR ISI....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1
A. Latar Belakang.................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................... 2
A. Pengertian Negara Hukum dan Hak Asasi Manusia.......................... 2
B. Hubungan Negara Hukum dan HAM................................................. 4
BAB III PENUTUP............................................................................................ 9
A. Kesimpulan......................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Istilah Negara Hukum baru dikenal pada abad XIX tetapi konsep Negara
Hukum telah lama ada dan berkembang sesuai dengan tuntuntan keadaan.
Pemerintahan berdasarkan hukum adalah suatu prinsip dimana menyatakan bahwa
hukum adalah otoritas tertinggi dan bahwa semua warga negara tunduk kepada
hukum dan berhak atas perlindungannya. Secara sederhana supremasi hukum bisa
dikatakan bahwa kekuasaan pihak yang kuat diganti dengan kekuasaan berdasarkan
keadilan dan rasional.
HAM (Hak Asasi Manusia) merupakan hak-hak yang dimiliki manusia sejak
ia lahir yang berlaku seumur hidup dan tidak dapat diganggu gugat oleh siapapun.
HAM dilandasi dengan sebuah kebebasan setiap individu dalam menentukan jalan
hidupnya namun HAM juga tidak terlepas dari kontrol bentuk norma-norma yang ada.
Negara hukum dan HAM tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Argumentasi
hukum yang dapat diajukan tentang hal ini, ditujukan dengan ciri negara hukum itu
sendiri, bahwa salah satu diantaranya adalah perlindungan terhadap hak asasi
manusia. Dalam negara hukum, hak asasi manusia terlindungi. Jika dalam suatu
negara hak asasi manusia tidak dilindungi, maka negara tersebut bukan negara
hukum.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Hubungan Negara Hukum dan HAM ?
2. Apa saja Pelanggaran yang terjadi di Negara Hukum ?
C. Tujuan penulisan
1. Mengetahui Hubungan Negara Hukum dan HAM
2. Mengetahui apa saja Pelanggaran yang terjadi di Negara Hukum
BAB II
PEMBAHASAN
1
Suraya atika, “Negara Hukum Dan HAM (Hak Asasi Manusia)”, diakses dari http://suraya-
atika.blogspot.com/2014/08/negara-hukum-dan-ham-hak-asasi-manusia.html/, pada tanggal 24
januari 2020 pukul 23.26
Unsur-unsur Negara Hukum antara lain :
a. Hak asasi manusia dihargai sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai
manusia
b. Adanya pemisahan atau pembagian kekuasaan untuk menjamin hak-hak itu
c. Pemerintahan dijalankan berdasarkan peraturan perundang-undangan
d. Adanya peradilan administrasi dalam perselisihan antara rakyat dengan
pemerintahannya.
HAM, singkatan dari Hak Asasi Manusia. Hak asasi manusia merupakan hak
dasar yang melekat dan dimiliki setiap manusia sebagi anugerah tuhan yang maha esa.
Kesadaran akan hak asasi manusia didasaarkan pada pengakuan bahwa semua
manusia sebagai makhluk tuhan memiliki derajat dan martabat yang sama, maka
setiap manusia memiliki hak dasar yang disebut hak asasi manusia. Jadi kesadaran
akan adanya hak asasi manusia tumbuh dari pengakuan manusia sendiri bahwa
mereka adalah sama dan sederajat.
HAM ini bersifat universal. Di mana hak asasi manusia ini berlaku bagi semua
orang dengan berbagai ras, suku, etnik, agama dan kedudukan. PBB (Perserikatan
Bangsa-Bangsa) telah mengadakan konvensi dan perjanjian-perjanjian internasional
di berbagai negara untuk menjamin negara tersebut melindungi hak asasi manusia
setiap rakyatnya.2
Jhon Locke, HAM adalah hak-hak yang diberikan langsung oleh Tuhan Yang
Maha Pencipta sebagai hak yang kodrati.3
Macam Hak Asasi Manusia berdasarkan pengertian HAM, ciri pokok dari
hakikat HAM adalah :
a. HAM tidak perlu diberikan ,dibeli,ataupun diwarisi.
b. HAM berlaku bagi semua orang
c. HAM tidak boleh dilanggar
2
Loudia Mahartika, ” Jenis Pelanggaran HAM dan Macam-Macam HAM yang Perlu Diketahui”, diakses
di https://www.liputan6.com/citizen6/read/3919666/jenis-pelanggaran-ham-dan-macam-macam-
ham-yang-perlu-diketahui, pada tanggal 29 Januari 2020 pukul 12.34.
3
Wirman Burhan, Pendidikan Kewarganegaraan, Pancasila dam Undang-Undang Dasar 1945
(Jakarta : PT Rajagrafindo Persada, 2014), hlm, 46
HAM meliputi berbagai bidang, sebagai berikut :
a. Hak asasi pribadi (personal rights)
b. Hak asasi politik (political rights)
c. Hak asasi ekonomi (property rights)
d. Hak asasi social dan kebudayaan (social and cultural rights)
e. Hak untuk mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan pemerintahan
(rights of legal equality)
f. Hak untuk mendapat perlakuan yang sama dalam tatacara peradilan dan
perlindungan ( procedural rights).
Antara negara hukum dan hak asasi manusia, tidak dapat dipisahkan satu sama
lain. Argumentasi hukum yang dapat diajukan tentang hal ini, ditunjukan dengan ciri
negara hukum itu sendiri, bahwa salah satu diantaranya adalah perlindungan terhadap
hak asasi manusia. Dalam negara hukum hak asasi manusia terlindungi, jika dalam
suatu negara hak asasi manusia tidak dilindungi, negara tersebut bukan negara hukum
akan tetapi Negara Diktator4 dengan pemerintahan yang sangat Otoriter5.
Perlindungan terhadap hak asasi manusia dalam negara hukum terwujud dalam bentuk
penormaan hak tersebut dalam konstitusi dan undang-undang dan untuk selanjutnya
penegakannya melalui badan-badan peradilan sebagai pelaksana kekuasaan
kehakiman.
Negara Hukum haruslah memiliki ciri atau syarat mutlak bahwa negara itu
melindungi dan menjamin Hak Asasi Manusia setiap warganya. Dengan demikian
jelas sudah keterkaitan antara Negara hukum dan Hak Asasi Manusia, dimana Negara
Hukum wajib menjamin dan melindungi Hak Asasi Manusia setiap warganya.
Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan yang bebas dan merdeka artinya
terlepas dari pengaruh kekuasaan pemerintah. Berhubung dengan itu harus diadakan
jaminan dalam undang-undang. Konstitusi melarang campur tangan pihak Eksekutif6
4
Negara Diktator ialah pemerintahan yang menindas rakyatnya
5
Pemerintahan otoriter adalah satu dimana kekuasaan politik terkonsentrasi pada suatu pemumpin
ataupun Legislatif7 terhadap kekuasaan kehakiman, bahkan pihak atasan langsung dari
hakim yang bersangkutanpun, tidak mempunyai kewenangan untuk mepengaruhi atau
mendiktekan kehendaknya kepada hakim bawahan. Pada hakekatnya, kebebasan
peradilan ini merupakan sifat bawaan dari setiap peradilan hanya saja batas dan isi
kebebasannya dipengaruhi oleh sistem pemerintahan, politik, ekonomi, dan
sebagainya.
Asas perlindungan dalam negara hukum tampak antara lain dalam Declaration
of Independent, deklarasi tersebut mengandung asas bahwa orang yang hidup di dunia
ini, sebenarnya telah diciptakan merdeka oleh Tuhan, dengan dikaruniai beberapa hak
yang tidak dirampas atau dimusnahkan, hak tersebut mendapat perlindungan secara
tegas dalam negara hukum. Peradilan tidak semata-mata melindungi hak asasi
perorangan, melainkan fungsinya adalah untuk mengayomi masyarakat sebagai
totalitas agar supaya cita-cita luhur bangsa tercapai dan terpelihara.
Mengenai asas perlindungan, dalam setiap konstitusi dimuat ketentuan yang
menjamin hak-hak asasi manusia. Ketentuan tersebut antara lain:
a. Kebebasan berserikat dan berkumpul
b. Kebebasan mengeluarkan pikiran baik lisan dan tulisan
c. Hak bekerja dan penghidupan yang layak
d. Kebebasan beragama
e. Hak untuk ikut mempertahankan negara
f. Hak lain-lain dalam pasal-pasal tentang hak asasi manusia.
Setiap orang dapat menuntut atau mengajukan gugatan kepada negara, bila
negara melakukan suatu perbuatan yang melawan hukum (onrechtmatigadaad), bahwa
seorang dapat melakukan gugatan terhadap penguasa, jika putusan pejabat yang
berwenang dirasa tidak adil. Banyak peraturan-peraturan yang memberi jaminan
kepada para warga negara, untuk menggunakan hak-haknya mengajukan tuntutan-
tuntutan di muka pengadilan, bila hak-hak dasarnya atau kebebasannya dilanggar.
Untuk melihat lebih lanjut hubungan negara hukum dengan hak asasi manusia,
dapat dikaji dari sudut pandang demokrasi, sebab hak asasi manusia dan demokrasi
merupakan konsepsi kemanusiaan dan relasi sosial yang dilahirkan dari sejarah
peradaban manusia diseluruh penjuru dunia. Hak asasi manusia dan demokrasi juga
dapat dimakna sebagai hasil perjuangan manusia, untuk mempertahankan dan
mencapai harkat kemanusiaannya, sebab hingga saat ini hanya konsepsi hak asasi
manusia dan demokrasi yang terbukti paling mengakui dan menjamin harkat
kemanusiaan.
Dari uraian diatas terlihat jelas hubungan antara negara hukum dan hak asasi
manusia, hubungan yang mana bukan hanya dalam bentuk formal semata-mata, dalam
arti bahwa perlindungan hak asasi manusia merupakan ciri utama konsep negara
hukum, tapi juga hubungan tersebut dilihat secara materil. Hubungan secara materil
ini dilukiskan atau digambarkan dengan setiap sikap dan tindak penyelenggara negara
harus bertumpuh pada aturan hukum sebagai asas legalitas8. Konstruksi yang
demikian ini menunjukan pada hakekatnya semua kebijakan dan sikap tindak
penguasa bertujuan untuk melindungi hak asasi manusia. Pada sisi lain, kekuasaan
kehakiman yang bebas dan merdeka, tanpa dipengaruhi oleh kekuasaan manapun,
merupakan wujud perlindungan dan penghormatan terhadap hak asasi manusia dalam
negara hukum.
8
Asas legalitas adalah suatu jaminan dasar bagi kebebasan individu dengan memberi batas aktivitas
apa yang dilarang secara tepat dan jelas
9
Wirman Burhan, Pendidikan Kewarganegaraan, Pancasila dam Undang-Undang Dasar 1945
(Jakarta : PT Rajagrafindo Persada, 2014), hlm, 59-60
Jenis pelanggaran HAM yang pertama adalah kejahatan genosida. Kejahatan
genosida termasuk dalam jenis pelanggaran HAM berat yang berada dalam yuridiksi
International Criminal Court.10
a. Pembunuhan.
b. Pemusnahan.
c. Perbudakan.
d. Pengusiran atau Pemindahan penduduk secara paksa.
e. Perampasan kemerdekaan atau perampasan kebebasan fisik lain secara
sewenang-wenang yang melanggar (asas-asas) ketentuan pokok hukum
internasional.
f. Penyiksaan.
g. Pemerkosaan, perbudakan seksual, pelacuran secara paksa, pemaksaan
kehamilan, pemandulan atau sterilisasi secara paksa atau bentuk-bentuk
kekerasan seksual lain yang setara.
h. Penganiayaan.
i. Penghilangan orang secara paksa.
j. Perbuatan tak manusiawi yang mengakibatkan penderitaan berat, mental
dan fisik.
k. Kejahatan apartheid.12
Jenis pelanggaran HAM ringan adalah bentuk pelanggaran HAM yang tidak
mengancam keselamatan jiwa namun harus tetap dilindungi karena sangat berbahaya
bagi individu, yaitu, antara lain:
1. Melakukan penganiayaan.
12
Kejahatan apartheid adalah sistem pemisahan ras yang diterapkan oleh pemerintah kulit putih di
Afrika Selatan dari sekitar awal abad ke-20 hingga tahun 1990. Pengertian kejahatan apartheid yaitu
sistem pemisahan ras, misalnya pemisahan ras kulit putih dan ras kulit hitam.
3. Menghalangi seseorang untuk menyampaikan aspirasinya dengan berbagai
cara.
1. Hak asasi pribadi (personal rights) seperti hak hidup, hak bebas bergerak,
hak bebas menyatakan pendapat, hak bebas aktif dalam suatu organisasi dan hak
bebas untuk memilih, memeluk agama dan kepercayaannya masing-masing sesuai
aturan di negaranya.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
HAM adalah hak-hak dasar yang dimiliki oleh manusia sesuai dengan kiprahnya.
Setiap individu mempunyai keinginan agar HAM-nya terpenuhi, tapi satu hal yang perlu kita
ingat bahwa Jangan pernah melanggar atau menindas HAM orang lain.Dalam kehidupan
bernegara HAM diatur dan dilindungi oleh perundang-undangan RI, dimana setiap bentuk
pelanggaran HAM baik yang dilakukan oleh seseorang, kelompok atau suatu instansi atau
bahkan suatu Negara akan diadili dalam pelaksanaan peradilan HAM, pengadilan HAM
menempuh proses pengadilan melalui hukum acara peradilan HAM sebagaimana terdapat
dalam Undang-Undang pengadilan HAM.
Penghormatan dan penegakan terhadap HAM merupakan suatu keharusan dan tidak
perlu ada tekanan dari pihak mana pun untuk melaksanakannya. Pembangunan bangsa dan
negara pada dasarnya juga ditujukan untuk memenuhi hak-hak asasi warga negaranya.
Diperlukan niat dan kemauan yang serius dari pemerintah, aparat penegak hukum, dan para
elite politik agar penegakan HAM berjalan sesuai dengan apa yang dicita-citakan dan
memastikan bahwa hak asasi warga negaranya dapat terwujud dan terpenuhi dengan baik.
Dan sudah menjadi kewajiban bersama segenap komponen bangsa untuk mencegah agar
pelanggaran HAM di masa lalu tidak terulang kembali di masa kini dan masa yang akan
datang.
DAFTAR PUSTAKA
Sabu, Henry Sau. 2015. Hubungan Negara Hukum Dan Hak Asasi Manusia, di akses dari
http://henssabu.blogspot.com/2015/05/hubungan-negara-hukum-dan-hak-asasi.html?m=1,
pada 24 Januari 2020.
Atika, Suraya. 2014. Negara Hukum Dan HAM (Hak Asasi Manusia), diakses dari
http://suraya-atika.blogspot.com/2014/08/negara-hukum-dan-ham-hak-asasi-manusia.html/,
pada tanggal 24 januari 2020.