Anda di halaman 1dari 8

PERKEMBANGAN UMKM

(USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH)


DI INDONESIA

Yuli Rahmini Suci


Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Balikpapan
email: yulirahmini@ymail.com

Abstract
This research deals with the development of the growth of SMEs in Indonesia. Some literature
referred to troubleshoot problems that occur and the use of secondary data obtained from relevant
agencies such as: CPM, BI and Ministry of Cooperatives and SMEs. Weakness faced by SMEs in
enhancing the ability of business is extremely complex and covers a wide range of indicators which
one with the other inter-related, among others; lack both the amount and source of capital, lack of
managerial ability and the skills to operate in organizing and limited marketing. Besides, things are
also unhealthy competition and economic pressures that lead to the business scope becomes narrow
and limited. This concern is based on that Indonesia will face the MEA and the free market. Ketiaka
it accomplished its demands are SMEs should be able to compete. However, all the problems can be
resolved with some policies that open opportunities for SMEs to have access to the banking industry
dengna easy. Because the growth of loans disbursed only 13.6% of the banking sector. It addressed
the problems originating from the capital can be easily resolved and affected the management and
the resulting product will be more competitive. Challenges MEA is feared by the Government can be
dealt with better.

Keywords: SMEs, Banking and Development


Abstrak
Penelitian ini berkaitan dengan pengembangan pertumbuhan UMKM di Indonesia. Beberapa
literatur dirujuk untuk memecahkan permasalah yang terjadi dan pengunaan data skunder diperoleh
berasal dari dinas-dinas terkait seperti : BPS,BI dan Kementrian Koperasi dan UMKM. Kelemahan
yang dihadapi oleh UMKM dalam meningkatkan kemampuan usaha sangat kompleks dan meliputi
berbagai indikator yang mana salah satu dengan yang lainnya saling berkaitan antara lain;
kurangnya permodalan baik jumlah maupun sumbernya, kurangnya kemampuan manajerial dan
keterampilan beroperasi dalam mengorganisir dan terbatasnya pemasaran. Disamping hal-hal
terdapat juga persaingan yang kurang sehat dan desakan ekonomi sehingga mengakibatkan ruang
lingkup usaha menjadi sempit dan terbatas. Kekawatiran ini dilandasi bahwa Indonesia akan
menghadapi MEA dan pasar bebas. Ketiaka itu terlaksana tuntutannya adalah UMKM harus mampu
bersaing. Namun semua permasalah itu bisa terselesaikan dengan beberapa kebijakan yang
membuka peluang bagi UMKM untuk dapat mengakses industri perbankan dengna mudah. Sebab
pertumbuhan kredit yang dikucurkan sektor perbankan hanya 13,6%. Ini menujukan permasalah
yang bersumber dari permodalan dapat dengan mudah terselesaikan dan berimbas kepada
pengelolaan dan produk yang dihasilkan akan lebih kompetitif. Tantangan MEA yang dikawatirkan
oleh Pemerintah dapat dihadapi dengan lebih baik.

Kata Kunci : UMKM, Perbankan, dan Pengembangan


mencermati suatu pembangunan ekonomi
1. PENDAHULUAN yang benar-benar memiliki struktur yang kuat
Krisis yang menimpa Indonesia tahun dan dapat bertahan dalam situasi apapun
1997 diawali dengan krisis nilai tukar rupiah (Anggraini dan Nasution,2013:105).
terhadap dollar AS dan krisis moneter yang Ketika krisis ekonomi menerpa dunia
berdampak pada perekonomian Indonesia otomatis memperburuk kondisi ekonomi di
yakni resesi ekonomi. Hal ini merupakan Indonesia. Kondisi krisis terjadi priode tahun
pelajaran yang sangat penting untuk kembali 1997 hingga 1998,hanya sektor UMKM
(Usaha Mikro Kecil dan Menengah) yang
mampu tetap berdiri kokoh. Data Badan Pusat Southeast Asian Nations yang dimulai pada
Stastistik merilis keadaan tersebut pasca krisi akhir Tahun 2015 perlu dilakukan persiapan
ekonomi jumlah UMKM tidak berkurang, secara terintegrasi dan komprehensif, agar
justru meningkat pertumbuhannya teruas, pelaksanaan Masyarakat Ekonomi
bahkan mampu menyerap 85 juta hingga 107 Association of Southeast Asian Nations dapat
juta tenaga kerja samapai tahun 2012. Pada memberikan manfaat yang maksimal bagi
tahun itu jumlah pengusaha di Indonesia kepentingan nasional.
sebanyak 56.539.560 unit. Dari jumalh
tersebut, UMKM sebanyak 56.534.592 unit 2. KAJIAN LITERATUR
atau sebesar 99,99%. Sisanya sekitar 0,01% Beberapa peneliti telah banyak mengkaji
atau sebesar 4.968 unit adalah Usaha dan berusaha memberikan masukan untuk
bersekala besar. Fenomena ini menjelaskan pengembangan UMKM di Indonesia. Peneliti
bahwa UMKM merupakan usaha yang tersebut diantaranya dilakukan oleh
produktive untuk dikembangkan bagi Supriyanto(2006:1) menyimpulkan dalam
mendukung perkembangan ekonomi secara penelitiannya teryata UMKM mampu menjadi
makro dan mikro di Indonesia dan solusi penanggulangan kemiskinan di
mempengaruhi sektor-sektor yang lain bisa Indonesia. Penanggulangan kemiskinan
berkembang.Salah satu sektor yang dengan cara mengembangkan UMKM
terpengaruh dari pertumbuhan UMKM adalah memiliki potensi yang cukup baik, karena
sektor jasa perbank yang ikut terpengar, sebab ternyata sektor UMKM memiliki kontribusi
hampir 30% usaha UMKM mengunakan yang besar dalam penyerapan tenaga kerja,
modal oprasioanal dari perbankan. yaitu menyerap lebih dari 99,45% tenaga
Pengalaman tersebut telah menyadarkan kerja dan sumbangan terhadap PDB sekitar
banyak pihak, untuk memberikan porsi lebih 30%. Upaya untuk memajukan dan
besar terhadap bisnis skala mikro, kecil, mengembangkan sektor UMKM akan dapat
dan menengah. Persoalan klasik seperti akses menyerap lebih banyak lagi tenaga kerja yang
permodalan kepada lembaga keuangan pun ada dan tentu saja akan dapat meningkatkan
mulai bisa teratasi. Karena di dalam peraturan kesejahteraan para pekerja yang terlibat di
itu tercantum mengenai perluasan pendanaan dalamnya sehingga dapat mengurangi angka
dan fasilitasi oleh perbankan dan lembaga pengangguran. Dan pada akhirnya akan dapat
jasa keuangan non-bank (LPPI&BI,2015:1). digunakan untuk pengentasan kemiskinan.
Semua keberhasilan yang telah dicapai Program Aksi Pengentasan Kemiskinan
oleh memiliki titik kelemahan yang harus melalui pemberdayaan UMKM yang telah
segera diselesaikan untuk dicarikan solusi dicanangkan Presiden Yudhoyono pada
yang terbaik. Kelemahan yang dihadapi oleh tanggal 26 Pebruari 2005, terdapat empat
para pengusaha UMKM dalam meningkatkan jenis kegiatan pokok yang akan dilakukan
kemampuan usaha sangat kompleks dan yaitu, (1) penumbuhan iklim usaha yang
meliputi berbagai indikator yang mana salah kondusif, (2) pengembangan sistem
satu dengan yang lainnya saling berkaitan pendukung usaha, (3) pengembangan
antara lain; kurangnya permodalan baik wirausaha dan keunggulan kompetitif, serta
jumlah maupun sumbernya, kurangnya (4) pemberdayaan usaha skala mikro.
kemampuan manajerial dan keterampilan Sedangkan peneliti Saputro,
beroperasi dalam mengorganisir dan dkk.(2010:140-145) melihat bahwa Usaha
terbatasnya pemasaran. Disamping hal-hal Kecil dan Menengah (UKM) di Indonesia
terdapat juga persaingan yang kurang sehat telah banyak memberikan berkontribusi
dan desakan ekonomi sehingga terhadap PDB (Produk Domestik Bruto)
mengakibatkan ruang lingkup usaha menjadi nasional sebesar 55.56% berdasarkan data
sempit dan terbatas. Kekawatiran ini dilandasi Biro Perencanaan Kementerian Negara
bahwa Indonesia akan menghadapi MEA dan Koperasi dan UKM Republik Indonesia, pada
pasar bebas. Ketiaka itu terlaksana tahun 2008. Untuk memperluas pangsa pasar
tuntutannya adalah UMKM harus mampu dan meningkatkan daya saing UKM, UKM
bersaing. membutuhkan suatu aplikasi yang dapat
Harapan Pemerintah ketika pelaksanaan mengintegrasikan dan mengotomatisasi
Masyarakat Ekonomi Association of proses bisnis UKM. Aplikasi ERP dapat
menjadi salah satu solusi untuk UKM menghasil produk dengan fitur dan disain
dikarenakan keuntungan yang dapat diberikan yang menarik konsumen.
seperti memberikan informasi dengan waktu Selanjutnya peneliti Putra dan Mustika
respon yang cepat, meningkatkan interaksi (2014:549-557) melakukan pengamatan
antar bagian dalam suatu organisasi, terhadap program yang digulirka oleh
meningkatkan pengelolaan siklus pemesanan pemeritah melalui lembaga Jamkrida.
barang, dsb. Beberapa isu kritis yang dihadapi Jamkrida memberikan jaminan kredit bagi
oleh UKM adalah terbatasnya dana dan UMKM dalam upaya membantu permodalan
kapabilitas teknologi informasi yang dimiliki. untuk kelangsungan dan pengembangan usaha
Dalam memahami kebutuhan layanan yang dimasa yang akan datang. Tujuan penelitian
diperlukan oleh UKM untuk aplikasi ERP dan adalah untuk mengetahui efektivitas program
untuk menyediakan arahan bagi UKM serta Jaminan Kredit Daerah (Jamkrida)di
menanggapi kurangnya riset ERP di Kabupaten Tabanan, untuk mengetahui
Indonesia maka riset ini bertujuan untuk dampak program Jamkrida terhadap
menggambarkan peta rencana jangka panjang pendapatan dan penyerapan tenaga kerja
dari agenda riset ERP yang akan dilakukan UMKM di Kabupaten Tabanan. Sampel
untuk UKM di Indonesia. penelitian ditentukan dengan rumus Slovin
Kemudian peneliti Darwanto (2013:142- sebanyak 76 UMKM. Alat analisis data dalam
149) melakukan pengamatan terhadap penelitian ini menggunakan analisis
perutumbuhan UMKM dalam perekonomia di efektivitas dan uji beda, terdiri dari: uji
Indonesia. UMKM sebagai bagian dari normalitas dan uji Wilcoxon. Berdasarkan
perekonomian juga harus lebih meningkatkan hasil pembahasan, maka didapat simpulan
daya saing dengan melakukan inovasi. dari hasil penelitian adalah sebagai
Keunggulan bersaing berbasis inovasi dan berikut:pelaksanaan program Jamkrida di
kreativitas harus lebih diutamakan karena Kabupaten Tabanan adalah sangat efektif,
mempunyai daya tahan dan jangka waktu program Jamkrida berdampak positif terhadap
lebih panjang. Penelitian ini bertujuan pendapatan dan penyerapan tenaga kerja
merumuskan strategi kelembagaan dalam UMKM di Kabupaten Tabanan.
mendorong inovasi dan kreativitas pelaku Hal yang senada juga dilakukan oleh
UMKM. Paper ini hasil pemikiran dengan peneliti Sholhuddin (2013: 496-500) dengan
penelitian pustaka dan menggunakan metode melihat peranserta pemerintah namun di
analisis SWOT. Selanjutnya tulisan ini sektor perbankan khususnya syariah dalam
melakukan komparasi strategi menciptakan pengembangan produk jasanya bagi untuk
kelembagaan yang kuat bagi penciptaan membantu perkembangan UMKM. Perbankan
kreativitas dan seni yang mampu syariah mengambil peranan strategis dalam
meningkatkan daya saing UMKM dari meningkatkan usaha UMKM terutama dalam
beberapa negara. Permasalahan UMKM masalah pendanaan dan supporting dalam
terkait dengan produktivitas antara lain masalah pendampingan teknis and non teknis.
kurangnya perlindungan terhadap hak cipta Secara kualitatif memang perbankan syariah
atas inovasi dan kreativitas. Hal ini sudah melakukan berbagai strategi (1)inovasi
mengakibatkan sering terjadinya penjiplakan strategi pembiayaan; (2)Program Linkage;
pada suatu produk sehingga merugikan (3)Pilot project; (4) Pemanfaatan dana sosial;
UMKM pencipta produk. Hak cipta (property (5)kerjasama technical assistance. Namun
right) terhadap produk atau desain produk secara kuantitatif ternyata peran perbankan
tidak berfungsi sebagai insentif syariah terhadap UMKM masih belum
produksi.Property right yang diabaikan memuaskan. Banyak pihak mempunyai
menciptakan disinsentif produksi. Oleh ekspektasi terlalu besar terhadap peran
karena itu perlu ada insentif bagi pencipta perbankan syariah terhadap UMKM. Padahal
produksi sehingga mereka tetap terdorong sistem keuangan syariah nasional mempunyai
melakukan inovasi dan kreativitas secara permasalahan fundamental yang
terus menerus. Langkah yang dapat dilakukan menyebabkan berbagai pihak terkait
adalah apresiasi dengan pemberian hak paten mengalami kesulitan dalam mengoptimalkan
terhadap UMKM yang inovatif. Ini akan fungsi syariah sebagai rahmat bagi seluruh
mendorong kreasi-kreasi lebih lanjut serta manusia. Tantangan utama lembaga keuangan
syariah adalah menyelesaikan permasalahan dimaksud dalam Undang-Undang
fundamental tersebut yang terdiri dari ini.
kerangka sistem yang berbasis pada bunga, 3) Usaha Menengah adalah usaha
ketidakstabilan standar mata uang dan pola ekonomi produktif yang berdiri
pikir permissive akibat lingkungan kehidupan sendiri, yang dilakukan oleh orang
kapitalistik. perorangan atau badan usaha yang
Berdasarkan penelitian yang telah dikaji bukan merupakan anak perusahaan
dan dikembangkan oleh para peneliti maka atau cabang perusahaan yang
kelemahan yang dihadapi oleh para UMKM dimiliki, dikuasai, atau menjadi
rasanya segera bisa diatasi. Kelemahan itu bagian baik langsung maupun tidak
mulai dari kurangnya permodalan baik jumlah langsung dengan Usaha Kecil atau
maupun sumbernya, kurangnya kemampuan Usaha Besar dengan jumlah
manajerial dan keterampilan beroperasi dalam kekayaan bersih atau hasil
mengorganisir dan terbatasnya pemasaran. penjualan tahunan sebagaimana
Sebab kunci utama dari kelemahan UMKM diatur dalam Undang- Undang ini.
adalah kesungguhan dan peran serta 4) Usaha Besar adalah usaha ekonomi
Pemerintah dalam mengelola UMKM yang produktif yang dilakukan oleh
ada di Indonesia. badan usaha dengan jumlah
kekayaan bersih atau hasil
a. Pengertian UMKM penjualan tahunan lebih besar dari
Menurut UUD 1945 kemuadian Usaha Menengah, yang meliputi
dikuatkan melalui TAP MPR NO.XVI/MPR- usaha nasional milik negara atau
RI/1998 tentang Politik Ekonomi dalam swasta, usaha patungan, dan usaha
rangka Demokrasi Ekonomi, Usaha Mikro, asing yang melakukan kegiatan
Kecil, dan Menengah perlu diberdayakan ekonomi di Indonesia.
sebagai bagian integral ekonomi rakyat yang 5) Dunia Usaha adalah Usaha Mikro,
mempunyai kedudukan, peran, dan potensi Usaha Kecil, Usaha Menengah, dan
strategis untuk mewujudkan struktur Usaha Besar yang melakukan
perekonomian nasional yang makin kegiatan ekonomi di Indonesia dan
seimbang, berkembang, dan berkeadilan. berdomisili di Indonesia.
Selanjutnya dibuatklah pengertian UMKM b. Keterian UMKM
melalui UU No.9 Tahun 1999 dan karena Menurut Pasal 6 UU No.20 Tahun 2008
keadaan perkembangan yang semakin tentang kreteria UMKM dalam bentuk
dinamis dirubah ke Undang-Undang No.20 permodalan adalah sebagai berikut:
Pasal 1 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro,
1) Kriteria Usaha Mikro adalah
Kecil dan Menengah maka pengertian
sebagai berikut:
UMKM adalah sebagai berikut:
i. memiliki kekayaan bersih paling
1) Usaha Mikro adalah usaha banyak Rp50.000.000,00 (lima
produktif milik orang perorangan puluh juta rupiah) tidak termasuk
dan/atau badan usaha perorangan tanah dan bangunan tempat
yang memenuhi kriteria Usaha usaha; atau
Mikro sebagaimana diatur dalam ii. memiliki hasil penjualan tahunan
Undang-Undang ini. paling banyak Rp300.000.000,00
2) Usaha Kecil adalah usaha ekonomi (tiga ratus juta rupiah).
produktif yang berdiri sendiri, yang 2) Kriteria Usaha Kecil adalah
dilakukan oleh orang perorangan sebagai berikut:
atau badan usaha yang bukan i. memiliki kekayaan bersih lebih
merupakan anak perusahaan atau dari Rp50.000.000,00 (lima
bukan cabang perusahaan yang puluh juta rupiah) sampai dengan
dimiliki, dikuasai, atau menjadi paling banyak Rp500.000.000,00
bagian baik langsung maupun tidak (lima ratus juta rupiah) tidak
langsung dari Usaha Menengah termasuk tanah dan bangunan
atau Usaha Besar yang memenuhi tempat usaha; atau
kriteria Usaha Kecil sebagaimana ii. memiliki hasil penjualan tahunan
lebih dari Rp300.000.000,00 Tahun 2008 tentang perberdayaan UMKM
(tiga ratus juta rupiah) sampai bagi prekonomian di Indonesia, dan yang
dengan paling banyak terbaru adalah Paket 4 Kebijakan Ekonomi
Rp2.500.000.000,00 (dua milyar “kebijakan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang
lima ratus juta rupiah). lebih murah dan luas” bagi UMKM. Paket ini
3) Kriteria Usaha Menengah adalah dirilis oleh Kementerian Koordinator Bidang
sebagai berikut: Perekonomian pada hari Kamis, 15 Oktober
i. memiliki kekayaan bersih lebih 2015, pukul 20:32
dari Rp500.000.000,00 (lima (https://www.ekon.go.id/berita/view/paket-
ratus juta rupiah) sampai dengan kebijakan-ekonomi-paket.1751.html ).
paling banyak Harap Pemerintah meluncurkan paket
Rp10.000.000.000,00 (sepuluh kebijakan ini merupakan intrumen dalam
milyar rupiah) tidak termasuk menyikapi kebutuhan bagi pengembangan
tanah dan bangunan tempat UMKM. Pemerintah menyadari bahwa
usaha; atau pertumbuhan kredit perbankan cenderung
ii. memiliki hasil penjualan tahunan melambat dalam satu tahun terakhir. Pada
lebih dari Rp2.500.000.000,00 pertengahan tahun 2014, pertumbuhan
(dua milyar lima ratus juta tahunan kredit masih sebesar 16,65% yang
rupiah) sampai dengan paling selanjutnya turun menjadi 11,6% pada akhir
banyak Rp50.000.000.000,00 tahun 2014 dan 10,4% pada akhir semester I
(lima puluh milyar rupiah). 2015. Kecenderungan tersebut juga terjadi
pada kredit Usaha Mikro Kecil dan Menengah
c. Kebijakan Pemerintah (UMKM) yang hanya tumbuh sebesar 9,2%
UMKM di Indonesia telah menjadi (year on year) pada akhir Juni 2015.
bagian penting dari sistem perekonomian di Kecenderungan perlambatan penyaluran
Indonesia. Hal ini dikarenakan UMKM kredit tentu saja terkait dengan melemahnya
merupakan unit-unit usaha yang lebih banyak pertumbuhan ekonomi. Oleh sebab itu, untuk
jumlahnya dibandingkan usaha industri mendorong gerak roda ekonomi masyarakat
berskala besar dan memiliki keunggulan khususnya kepada UMKM, pemerintah
dalam menyerap tenaga kerja lebih banyak memberikan subsidi bunga yang lebih besar
dan juga mampu mempercepat proses bagi KUR.
pemerataan sebagai bagian dari
pembangunan. Berdasarkan kenyataan ini 3. METODE PENELITIAN
sudah selayaknya UMKM dilindungi dengan Penelitian ini berkaitan dengan tema
UU dan peraturan yang terkait dalam kegiatan UMKM hanya mendiskripsikan dan
oprasional dan pengembanganya. Beberapa permasalah melalui solusi studi literature
peraturan telah dikeluarkan oleh pemerintah yang terkait yang telah terjadi di Indonesia.
untuk melindungi UMKM diantaranya UUD Data skunder yang digunakan berasal dari
1945 merupakan pondasi dasar hukum di dinas-dinas terkait seperti : BPS,BI dan
indonesia Pasal 5 ayat(1), Pasal 20, Pasal 27 Kementrian Koperasi dan UMKM.
ayat (2), Pasal 33, UU No.9 Tahun 1995,
Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Republik Indonesia Nomor XVI/MPR- Sektor UMKM kemampuan yang handal
RI/1998 tentang Politik Ekonomi dalam dan mumpuni serta memiliki peranan penting
rangka Demokrasi Ekonomi, Usaha Mikro, dalam kancah perekonomian Nasional.
Kecil, dan Menengah perlu diberdayakan UMKM memiliki proporsi sebesar 99,99%
sebagai bagian integral ekonomi rakyat yang dari total keseluruhan pelaku usaha di
mempunyai kedudukan, peran, dan potensi Indonesia atau sebanyak 56,54 juta unit.
strategis untuk mewujudkan struktur Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah telah
perekonomian nasional yang makin mampu membuktikan eksistensinya dalam
seimbang, berkembang, dan berkeadilan, perekonomian di Indonesia. Ketika badai
Peraturan Presiden No.5 Tahun 2007 krisis moneter melanda Indonesia di tahun
mengenai program Kredit Usaha Kecil bagi 1998 usaha berskala kecil dan menengah yang
pembiayaan oprasional UMKM, UU No.20 relatif mampu bertahan dibandingkan
perusahaan besar. Karena mayoritas usaha kemudian di priode tahun berikutnya hanya
berskala kecil tidak terlalu tergantung pada sebesar 40,92%, turun sekitar 1,03%.
modal besar atau pinjaman dari luar dalam Disektor UMKM terjadi sebaliknya. Usaha
mata uang asing. Sehingga, ketika ada menengah pada priode tahun 2011 dari
fluktuasi nilai tukar, perusahaan berskala 13,46%, meningkat pada priode tahun 2012
besar yang secara umum selalu berurusan mencapai sebesar 13,59%. Ada pertumbuhan
dengan mata uang asing adalah yang paling sebesar 0,13%. Namun terjadi berbeda di
berpotensi mengalami imbas krisis. usaha kecil, ada sedikit penurunan 0,26% dari
Kemandirian UMKM bisa terlihat priode tahun 2011 sebesar 9,94% ke priode
berdasarkan data industri perbankan yang tahun 2012 sebesar 9,68%. Peningkatan
menunjukan pertumbuhan kredit UMKM cukup besar terjadi pada usaha mikro, di
hanya rata-rata mencapai 13,67% pertahun. priode tahun 2011 hanya mencapai sebesar
Pemberian kredit masih didominasi oleh Bank 34,64%, pada priode tahun 2012 berhasil
Umum Nasional, yang memang telah meraih tumbuh sebesar 4,17% atau sebesar
diistruksikan oleh Pemerintah untuk lebih 38,81%.
memperhatikan UMKM melalui intrumen
kebijakan ekonomi “Paket 4”. Selanjutnya, data pertumbuhan UMKM
Tabel.1 Penyaluran Kredit UMKM dalam menyumbang terhadap PDB dan nilai
Tahun 2014 ekspor di Indonesia tersajikan pada tabel 3
Keterangan Pertumbuhan (%) berikut:
Bank Umum BUMN Nasional 57 %
Bank Umum Swasta Nasional 40%
Bank Asing 3% Tabel.3 Perkembangan UMKM terhadap
Sumber: data BI, 2015 Sumbangan PDB dan Nilai Ekpor
Disatu sisi berdasarkan data tabel 1 kita Tahun 2011-2013
optimis bahwa UMKM akan tetap mampu 2011 2012 2013
tumbuh dan berkembang namun dilain sisi Keterangan
jika diperhatikan lebih seksama maka
Sumbangan
kelamahan UMKM adalah tidak akan bisa PDB(harga 1.369.320,00 1.452.460,20 1.536.918,80
mengembangkan usahanya jika tidak kostan) dalam
mendapatkan kucuran bantuan modal dalam Miliar
Pertumbuhan
berkompetisi, maka kelemahan ini seperti sumbangan PDB 6,76% 6% 5,89%
kurangnya permodalan, kemampuan Nilai
manajerial persaingan yang kurang sehat Ekspor(dalam 187.441,82 166.626,50 182.112,70
Miliar)
mengakibatkan ruang lingkup usaha menjadi Pertumbuhan 6,56% -11,10% 9,29%
terbatas sulit dalam jangka pendek Nilai Ekspor
terselasaikan walaupun pemerintah Sumber: BPS Indonesia dalam angka,2016

mengerahkan kebijakan-kebijakan dalam Berdasarkan tabel 3 mengambarkan


mendukung UMKM. bahwa UMKM menyumbangkan PDB dari
tahun 2011 hingga tahun 2013 mengalami
Kemudian, selama tahun 2011 hingga flutuatif naik turun peningkatan. Pada priode
tahun 2012 terjadi fluktuasi pertumbuhan 2011 pertumbuhan PDB nya sebesar 6,76%
UMKM. Tabel 2 berikut dapat menjadi namun ditahun 2012 mengalami penurunan
gambaran bagaimana peningkatan UMKM di sebesar 0,76% atau sebesar 6% dari total PDB
Indoneisa. Nasional. Pada priode 2013 ada peningkatan
sebesar 0,3 dari priode tahun sebelumnya atau
Tabel.2 Perkembangan UMKM dan sebesar 6,03%. Selanjutnya, pertumbuhan
Usaha Besar Nasional di Indonesia nilai ekspor ditahun 2013 mengalami angka
Tahun 2011-2012 pertumbuhan berarti bagi pembentuk PDB
Keterangan 2011 2012 Nasional yaitu sebesar 9,29% lebih baik dari
Usaha Besar 41,95% 40,92%
Usaha Menengah 13,46% 13,59%
pada priode tahun sebelumnya yang
Usaha Kecil 9,94 9,68% mengalami minus -11,10%. Melihat
Usaha Mikro 34,64 38,81% fenomena data yang dirilis oleh BPS tahun
Sumber: Kementrian Koperasi dan UMKM, 2014
2016 ini menunjukan bahwa UMKM harus
Berdasarkan tabel 2 pada priode tahun terus dibina demi meningkatkan pertumbuhan
2011, usaha besar mencapai sebesar 41,95%, bagi PDB secara keseluruhan bagi Nasional.
Pemberian pelatihan mulai dari Rakyat (KUR) Bagi PEngembangan
pengelolaan manajemen keuangan hingga UMKM Di Kota Medan (Studi Kasus
pemasaran ke market bagi UMKM Bank BRI.Jurnal Ekonomi dan
merupakan tugas yang berat dijalankan oleh Keuangan.Vol.1.No(3).Hal:105-116.
Pemerintah. Peran nyata yang telah dilakukan
BPS Indonesia dalam angka,2016
UMKM bisa tergambarkan dari data-data
(https://www.bps.go.id/linkTabelStatis/vi
tabel 2 dan tabel 3 seperti nilai ekspor yang
ew/id/1322 ) (diakses 23/1/2017)
diperankan oleh UMKM mencapai 9,29
merupakan prestasi yang tidak gampang di Darwanto.2013.Peningkatan Daya Saing
kerjakan oleh sebuah usaha. Kedepanya UMKM Berbasis Inovasi Dan
Indonesia dapat menatap tantangan MEA Kreativitas(Strategi PEnguatan Property
dengan baik dan mempu berkompetisi secara Right Terhadap Inovasi Dan
profesional serta mampu mewarnai Kreativitas).Jurnal Bisnis dan
prekonomian Nasional dengan lebih baik. Ekonomi(JBE).Vol.20.No(2).Hal:142-
149.
5. KESIMPULAN
http://www.depkop.go.id (diakses 22/1/2017)
Semua keberhasilan yang telah dicapai
oleh UMKM memiliki titik kelemahan yang LPPI dan BI.2015.Profil Bisnis Usaha Mikro,
harus segera diselesaikan meliputi kurangnya Kecil dan Mengengah(UMKM).Hal:1-
permodalan baik jumlah maupun sumbernya, 100.http://www.bi.go.id/id/umkm/peneliti
kurangnya kemampuan manajerial dan an/nasional/kajian/Documents/Profil%20
minimnya keterampilan pengoperasi dalam Bisnis%20UMKM.pdf (diakses
mengorganisir dan terbatasnya pemasaran 22/1/2017).
merupakan hal yang mendasar selalu dihadapi Paket 4 Kebijakan Ekonomi Pembangunan
oleh semua UMKM dalam merintis sebuah https://www.ekon.go.id/berita/view/paket
usaha bisnis untuk dapat berkembang. -kebijakan-ekonomi-paket.1751.html
Persaingan bisnis yang kurang sehat dan
(diakses22/1/2017).
desakan ekonomi sehingga mengakibatkan
ruang lingkup usaha menjadi sempit dan Putra, Gede Surya Prtama.,dan Mustika,
terbatas merupakan faktor tambahan yang Made Dwi Setyadhi.2014.Efektivitas
merupakan pekerjaan rumah yang harus Program Jamkrida Dan Dampak
diselesaikan oleh semua pihak khususnya Terhadap Pendapatan Dan Penyerapan
Pemerintah sebagai pemangku kepentingan Tenaga Kerja UMKM.E-Jurnal Ekonomi
secara lokal dan nasional. Berdsarkan data Pembangunan Universitas
pertumbuhan yang telah dicapai oleh UMKM Udayana.Vol.3.No(12)Hal:549-557.
bahwa pada priode 2013 nilai ekspor Saputro.J.W.,Handayani,Putu
mengalami peningkatan sebesar 9,29% atau Wuri.,Hidayanto,Achmad Nizar.,dan
senilai Rp.182 miliar. Ini merupakan Budi,Indra.2010.Peta Rencana
keberhasilan yang harus dibangkan bagi (ROADMAP) Riset Enterprise Resource
UMKM yang hampir sebesar 86.33% Planning (ERP) Dengan Fokus Riset Pada
bermodalkan kemandirian. Industri perbankan Usaha Kecil Dan Menengah (UMK) Di
baru mengucurkan kredit hanya sebesar Indonesia.Journal of Information
13,67% namun itu masih didominasi oleh Systems.Vol.6.No(2).Hal:140-145.
perbankan umum nasional. Ini menunjukan
bahwa masih terbuka peluang lebar Sholhuddin,Muhammad.2013.Tantangan
kesempatan untuk mengambangkan UMKM Perbankan Syariah Dalam Perannya
kedepannya. Kebijakan ekonomi “Paket 4 “ Mengembangkan UMKM.Proceeding
merupakan celah bisa menjadi solusi bagi Seminar Nasional Dan Call For Paper
UMKM untuk bisa mempermudah Sancall.Surakarta.Hal:496-500.
mengembangkan usaha lebih baik lagi. Supriyanto.2006.Pemberdayaan Usaha Mikro,
Kecil, Dan Menengah(UMKM) Sebagai
6. REFERENSI Salah Satu Upaya Penanggulangan
Anggraini,Dewi.,dan Nasution, Syahrir Kemiskinan.Jurnal Ekonomi
Hakim.2013.Peranan Kredit Usaha Pendidikan.Vol.3.No(1).Hal:1-16.
Undang-Undang No.20 Pasal 1 dan Pasal 6 ownload/fl56041/node/28029(diakses
Tahun 2008 22/1/2017).
http://www.hukumonline.com/pusatdata/d

Anda mungkin juga menyukai