Anda di halaman 1dari 2

Rencana Kontinjensi merupakan salah satu poin penting dalam pelaksanaan

penanggulangan bencana alam, oleh karena itu Pemerintah Daerah Kabupaten Cilacap telah
menyiapkan Dokumen Rencana Kontinjensi terkait seluruh bencana alam yang sering terjadi
di Kabupaten Cilacap. Proses penyusunan dokumen perencanaan kontinjensi bencana alam di
Kabupaten Cilacap melibatkan pemangku kepentingan dari pemerintah, masyarakat dan
dunia usaha melalui focus group discussion (FGD). Terkait dengan uraian di atas, penelitian
ini bertujuan untuk menganalisis Pengurangan Risiko Bencana Alam dengan menggunakan
Dokumen Rencana Kontinjensi. Fenomena yang diamati meliputi peran dokumen
perencanaan kontinjensi dan bagaimana implementasinya baik dalam konteks maupun konten
dalam pengurangan risiko bencana alam di Kabupaten Cilacap.

2. Tinjauan Pustaka

2.1 Konsep Kontingensi

Kontinjensi adalah suatu kondisi yang dapat terjadi, tetapi belum tentu benar (BNPB,
2012). Perencanaan kontinjensi adalah upaya untuk merencanakan sesuatu kejadian yang
mungkin terjadi, tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa kejadian tersebut tidak akan
terjadi. Karena terdapat unsur ketidakpastian, maka diperlukan suatu rencana untuk
mengurangi akibat yang mungkin terjadi. Menurut Knight (2001) dan Choularton (2007)
perencanaan kontinjensi efektif bila dilakukan mengikuti parameter dan kerangka fungsional
kesiapsiagaan darurat yang baik. Menurut FEMA (2015) kesiapsiagaan darurat atau kerangka
perencanaan menyajikan langkah-langkah progresif penting untuk menggambarkan
bagaimana tingkat pemerintah, sektor swasta, organisasi non-pemerintah dan masyarakat
umumnya bekerja sama untuk membangun dan memelihara kemampuan yang diperlukan
untuk mencegah, melindungi, mengurangi dan merespon ancaman dan bahaya.

Berdasarkan penelusuran literatur ditemukan bahwa konsep kontingensi memiliki


beberapa arti diantaranya kontinjensi didefinisikan sebagai langkah dalam mengambil
tindakan untuk mengurangi dampak risiko bencana dari pelatihan, pelatihan,
pengorganisasian dan penyelesaian, peninjauan rencana, peringatan dini, pendidikan dan
informasi publik (Choularton, 2007, BNPB, 2010); respon dan reaksi (Schneider 2004).

Dalam layanan GTZ-Internasional (2010: 8), terdapat Strategi Internasional untuk


Pengurangan Bencana (ISDR) menetapkan institusi dan pedoman untuk perencanaan
Kontinjensi yaitu:
1. The International Accounting Standards Committee (IASC)
Sebagai pedoman perencanaan kontinjensi antar lembaga bantuan kemanusiaan
sebagai dokumen acuan utama perencanaan kontinjensi antar lembaga yang
anggotanya bersifat umum.
2. Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah
(International Federation)
Pedoman yang berfungsi sebagai alat kerja bagi staf tanggap bencana di federasi
internasional di tingkat lokal, nasional, regional dan global.
3. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
Merumuskan dan menerbitkan kebijakan penanggulangan bencana dan
penanganan penduduk pengungsi secara efektif dan mengkoordinasikan
pelaksanaan kegiatan penanggulangan bencana yang terencana, terpadu, dan
menyeluruh.

Keragaman definisi menegaskan bahwa kontinjensi perencanaan harus mencakup


proses penyiapan awal sehingga dapat membuat perencanaan atau pengembangan strategi dan
prosedur dalam menanggapi potensi krisis atau keadaan darurat yang akan terjadi. Ini
termasuk mengembangkan skenario (untuk mengantisipasi krisis), menentukan tanggung
jawab semua aktor yang akan terlibat dalam mengidentifikasi peran dan sumber daya, proses
pengumpulan dan penyebaran data, dan mengatur setiap aktor agar siap saat dibutuhkan, dan
menentukan kebutuhan untuk tujuan yang ingin dicapai.

Perencanaan kontinjensi yang dibuat oleh IASC memberikan kerangka umum dan
komprehensif untuk memandu tindakan bersama antara semua mitra termasuk setiap lembaga
dan/atau organisasi dan sektor/ kelompok kelompok. Rencana tersebut tidak dimaksudkan
untuk menggantikan kebutuhan perencanaan masing-masing instansi dan/atau organisasi
sehubungan dengan mandat dan tanggung jawab mereka dalam sektor/ kelompok. Namun,
perencanaan kontinjensi memberikan fokus dan integrasi untuk berbagai tingkat perencanaan
yang diperlukan untuk mencapai respon kemanusiaan secara efektif. (Layanan GTZ-
Internasional, 2010: 8)

Anda mungkin juga menyukai