Kewirausahaan adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang nilai, kemampuan, dan perilaku
seseorang dalam memghadapi tantangan hidup untuk memperoleh peluang dengan berbagai resiko
yang mungkin dihadapinya. Dalam konteks bisnis menurut Zimmerer ( 1996 ) “Kewirausahaan adalah
hasil dari suatu usaha disiplin serta proses sistematis serta penerapan kreativitas dan inovasi dalam
memenuhi kebutuhan dan peluang di pasar.”
Dulu kewirausahaan dianggap hanya dapat dilakukan melalui pengalaman langsung di lapangan dan
merupakan bakat yang dibawa sejak lahir, sehingga wirausaha tidak dapat dipelajari dan diajarkan.
Sekarang, kewirausahaan bukan hanya urusan lapangan, tetapi merupakan disiplin ilmu yang dapat
diajari dan diajarkan. Seseorang yang memiliki bakat kewirausahaan dapat mengembangkan bakatnya
melalui pendidikan. Mereka yang menjadi wirausaha adalah orang-orang yang mengenal potensi dan
belajar mengembangkannya untuk menangkap peluang serta mengorganisasi usaha dalam
mewujudkan cita-citanya. Oleh sebab itu, untuk menjadi wirausaha yang sukses, memiliki bakat saja
tidak cukup, tetapi juga harus mempunyai pengetahuan tentang segala aspek usaha yang akan
ditekuninya.
Dilihat dari awal perkembangannya, sejak awal abad ke-20, kewirausahaan sudah diperkenalkan di
beberapa Negara, misalnya di Belanda dikenal sebagai “Ondermener” dan di jerman dikenal sebagai
“Untermehner”. Di beberapa negara, kewirausahaan memiliki beberapa tanggung jawab, antara lain
tanggung jawab dalam mengambil keputusan yang menyangkut kepemimpinan teknis, kepemimpinan
organisasi dan komersil, penyediaan modal, penerimaan dan penanganan tenaga kerja, pembelian,
penjualan, pemasangan iklan, dan lain-lain. Kemudian pada tahun 1950-an, pendidian kewirausahaan
mulai dirintis di beberapa Negara seperti di eropa, amerika dan kanada. Bahkan sejak tahun 1970-an,
banyak universitas yang mengajarkan kewirausahaan, manajemen usaha kecil, atau manajemen
usaha baru. Pada tahun 1980-an, hamper 500 sekolah di AS memberikan pendidikan kewirausahaan.
Di Indonesia, pendidikan kewirausahaan masih terbatas pada beberapa sekolah atau perguruan tinggi
tertentu.
Menurut Soeharto prawirokusumo, pendidikan kewirausahaan telah diajarkan sebagai suatu disiplin
ilmu tersendiri yang independen, karena :
1. Kewirausahaan berisi bidang pengetahuan yang utuh dan nyata, yaitu terdapat teori,
konsep, dan metode ilmiah yang lengkap.
2. Kewirausahaan memiliki 2 konsep, yaitu posisi permulaan dan perkembangan usaha, yang
jelas tidak masuk dalam kerangka pendidikan manajemen umum yang memisahkan antara
meejemen dan kepemilikan usaha.
3. Kewirausahaan merupakan disiplin ilmu yang memiliki objek tersendiri, yaitu kemmpuan
menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.
4. Kewirausahaan merupakan alat untuk menciptakan pemerataan usaha dn pendapatan,
atau kesejahteraan rakyat yang adil dan makmur.
Sepert halnya ilmu manajemen yang awalnya berkembang di bidang industry, kemudian berkembang
dan diterapkan diberbagai bidang lainnya, maka disiplin ilmu kewirausahaan dalam perkembangannya
mengalami evolusi yang pesat. Pada awalnya kewirausahaan berkembang dalam bidang perdagangan,
namun kemudian diterapkan di berbagai bidang lain seperti industry, perdagangan, pendidikan,
kesehatan dan institusi lain seperti lembaga pemerintah, perguruan tinggi, dan lembaga swadaya
lainnya. Dalam bidang-bidang tertentu, kewirausahaan telah dijadikan kompetensi inti dalam
menciptakan perubahan, pembaharuan, dan kemajuan. Kewirausahaan tidak hanya dapat digunakan
sebagai kiat-kiat bisnis jangka pendek, tetapi juga sebagai kiat kehidupan secara umum dalam jangka
panjang untuk menciptakan peluang.
Objek studi kewirausahaan adalah nilai-nilai dan kemampuan seseorang yang diwujudkan dalam
bentuk prilaku. Menurut Soeparman S., kemampuan seseorang yang menjadi obek kewirausahaan
meliputi :
Manajemen umum itu dipelajari secara luas. Pada umumnya dipelajari seseorang yg nantinya ingin
bekerja di sebuah perusahaan dengan posisi manajer. Ia hanya bisa membuat rencana", mengatur
laporan", dll.
kewirausahaan adalah pelajaran untuk org" yg ingin memulai usaha mereka sendiri. Dengan mereka
sebagai pemberi modal utama & pengatur segalanya. Memulai usaha dari nol. Sedangkan para
lulusan manajemen belum tentu memulai karir mereka dari nol.
4. JELASKAN BAGAIMANA MANFAAT BELAJAR KWU BAGI YANG SUDAH MEMILIKI USAHA?
Belajar kewirausahaan akan menambah wawasan mengenai ruang lingkup usaha itu sendiri. kita
harus senantiasa mengupgrade ilmu kita mengenai dunia usaha, karena setiap harinya, selalu muncul
tantangan bagi usaha usaha tertentu. sehingga dengan mempelajari wirausaha, kita mempersiapkan
diri untuk kemungkinan yang terjadi di masa depan, baik itu buruk atapun peluang usaha baru.
kewirausahaan memiliki konsep berbeda-beda karena bidang yang dijalani juga berbeda
dan dijalankan oleh individu berbeda, baik dari latar belakang keluarga yang berbeda atau
tingkatan pendidikan yang berbeda,
Sebab tergantung pada konteks dan pendekatan yang digunakan karena bidang yang
dijalanijuga berbeda dan dijalankan oleh individu yang berbeda. Tetapi memiliki tujuan
yang sama.
karena sebuah bidang yang dijalankan oleh seseorang wirausaha semua akan berbeda beda
dan dijalankan oleh individu ,baik dengan latar belakang atau tingkatan wirausaha yang
berbeda
Kewirausahaan pertama kali muncul pada abad 18 diawali dengan penemuan-penemuan
baru seperti mesin uap, mesin pemintal, dll. Tujuan utama mereka adalah pertumbuhan
dan perluasan organisasi melalui inovasi dan kreativitas. Keuntungan dan kekayaan bukan
tujuan utama. Secara sederhana arti wirausahawan (entrepreneur) adalah orang yang
berjiwa berani mengambil resiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan
Berjiwa berani mengambil resiko artinya bermental mandiri dan berani memulai usaha,
tanpa diliputi rasa takut atau cemas sekalipun dalam kondisi tidak pasti. (Kasmir, 2007 : 18).
Beberapa definisi tentang kewirausahaan tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:
– Joseph Schumpeter (1934) Wirausahawan adalah seorang inovator yang
mengimplementasikan perubahanperubahan di dalam pasar melalui kombinasi-kombinasi
baru. – Penrose (1963) Kegiatan kewirausahaan mencakup indentifikasi peluang-peluang di
dalam system ekonomi. Kapasitas atau kemampuan manajerial berbeda dengan kapasitas
kewirausahaan. Kesimpulan dari kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu yang
berbeda nilainya dengan menggunakan usaha dan waktu yang diperlukan, memikul resiko
finansial, psikologi dan sosial yang menyertainya, serta menerima balas jasa moneter dan
kepuasan pribadi. Istilah wirausaha muncul kemudian setelah dan sebagai padanan
wiraswasta yang sejak awal sebagian orang masih kurang sreg dengan kata swasta.
Persepsi tentang wirausaha sama dengan wiraswasta sebagai padanan entrepreneur.
Perbedaannya adalah pada penekanan pada kemandirian (swasta) pada wiraswasta dan
pada usaha (bisnis) pada wirausaha. Istilah wirausaha kini makin banyak digunakan orang
terutama karena memang penekanan pada segi bisnisnya.