1. Sekolah bagaimanakah yang tepat untuk Anak Berkebutuhan Khusus ? (24_Ifra Maulidin)
3. Utk ibu hamil yg kekurangan protein apakah nanti wkt anak nya lahir bisa kena penyakit down
syrondrome ?
4. Bagaimana cara untuk mengendalikan emosi anak berkebutuhan khusus yang perilakunya cenderung
menggangu, sulit dinasehati, tidak menghiraukan perintah, menentang perintah, minat belajar rendah,
dan bertindak sesuka hatinya?
5. bagaimana cara edukasi yang efektif kepada orangtua dengan anak berkebutuhan khusus agar
mereka menyadari bahwa anaknya butuh penanganan? (Maulida Fitri A)
6. Apa yg menyebabkan anak bisa syndrom down dan apakah bisa di sembuhkan?
1. Sekolah bagaimanakah yang tepat untuk Anak Berkebutuhan Khusus ? (24_Ifra Maulidin)
3. Utk ibu hamil yg kekurangan protein apakah nanti wkt anak nya lahir bisa kena penyakit down
syrondrome ?
4. Bagaimana cara untuk mengendalikan emosi anak berkebutuhan khusus yang perilakunya cenderung
menggangu, sulit dinasehati, tidak menghiraukan perintah, menentang perintah, minat belajar rendah,
dan bertindak sesuka hatinya?
5. bagaimana cara edukasi yang efektif kepada orangtua dengan anak berkebutuhan khusus agar
mereka menyadari bahwa anaknya butuh penanganan? (Maulida Fitri A)
6. Apa yg menyebabkan anak bisa syndrom down dan apakah bisa di sembuhkan? (DEWI MARYAM)
2. Bagaimana peran perawat ketika ada org tua yg menolak pengobatan secara berkelanjutan pada anak
dg TBC?
3. Pada diagnosa keperawatan ketidakefektifan jalan nafas berhub dg peningkatan jumlah mukus apa
saja yg disampaikan perawat sesuai perannya sebagai edukator
5. Untuk penyakit tbc anak banyak dijumpai (rentan) untuk anak usia berapa?
7.Apa Tindakan Pengobatan yang Tepat untuk anak atau Bayi dengan HIV?
1. Paling utama kita harus mendapatkan Persetujuan dari keluarga, setelah itu
2. perawat sebagai pemberi edukasi kepada keluarga/edukator memberikan edukasi terkait dg tujuan
pengobatan, manfaat pengobatan jangka panjang,dan pengaruh pengobatan bukan hnya pada anak tapi
untuk kesehatan keluarga..
3. - ajar kan ortu cara mengatur posisi agar jalan napas terbuka ..
4. pada anak-anak pegobatan dengan OAT berjalan 9 bulan.Sedangkan penderita TBC dengan gejala
Aktif.pengobatan OAT bisa berjalan selama 6-9bulan.dan pada kasus yang parah dan terjadi
resistensi.bisa memerlukan pengobatan selama 18-24 bulan
5. Penyakit tuberculosis (TB) dapat menyerang manusia mulai dari usia anak sampai dewasa dengan
perbandingan hampir sama anatar laki-laki dengan perempuan. Penyakit ini biasanya banyak ditemukan
pada pasien yang tinggal di daerah dengan tingkat kepadatan tinggi sehingga masuknya cahaya matahari
ke dalam rumah sangat minim. Tuberculosis pada anak dapat terjadi di usia berapapun, namun usia
yang paling umum apada usia dalah antara 1-4 tahun. Anak-anak lebih sering mengalami TB luar paru-
paru (extrapulmonary) disbanding TB paru-paru yaitu dengan perbandingan 3:1. Tuberculosis luar paru-
paru adalah tuberculosis berat yang terutama ditemukan pada usia < 3 tahun. Angka kejadian atau
prevalensi TB paru-paru pada usia 5-12 tahun ckup rendah, kemudian meningkat setelah usia remaja
dimana TB paru-paru menyerupai kasus pada pasien dewasa.
6. Ibu bisa menyiapkan alat nebulizer dirumah untuk mengatasi asma pd anak.pastikan ibu melakukan
langkh yg tepat saat menggunakan nebulizer. salah satunya memperhatikan dosis obat yg tepat sesuai
saran dan petunjuk dokter.
Pastikan ibu memilihi jenis nebulizer yg tepat untuk anaknya dan kenali pemicu asma pada anak jika
disebabkan oleh alergi jangan lupa untuk selalu membersihkan rumah dari pemicu alergi.
Apabila belum teratasai dan semakin parah segera dibawa ke pelayanan kesehatan terdekat.
7.Pengobatan bisa dijadikan dalam waktu 4 hingga 6 minggu setelah dilahirkan. Bayi yang lahir dari ibu
dengan HIV dan AIDS bisa diberikan AZT, yakni obat yang melindungi bayi dari infeksi HIV/AIDS melalui
transmisi ibu ke ke bayi selama proses melahirkan.
Tes HIV/AIDS untuk bayi yang lahir dari ibu dengan HIV dan AIDS juga direkomendasikan dilakukan pada
hari ke 14 hingga 21 setelah bayi dilahirkan. Tes ini bisa dilakukan pada usia 1 hingga 2 bulan dan saat
usia bayi 4 hingga 6 bulan.
Tes HIV/AIDS digunakan untuk melihat secara langsung ada atau tidaknya HIV di dalam darah bayi. Jika
hasil tes menunjukkan hasil positif HIV/AIDS, maka bayi tidak lagi mendapatkan AZT, melainkan
kombinasi obat-obatan untuk HIV. Obat HIV ini membantu bayi yang terinfeksi HIV untuk bisa hidup
lebih sehat.