Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
NIM : 181910008
Semester :5
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan bagi setiap manusia saat ini sangatlah menjadi kebutuhan yang amat
menentukan bagi masa depan seseorang diera global yang mana serba modern, sehingga
menuntut untuk memiliki pengetahuan dan keterampilan yang lebih serta mengharuskan
seseorang menguasai dan memahami berbagai disiplin ilmu agar dapat mengikuti
perkembangan zaman yang semakin canggih ini. Terkait proses berpikir yang melibatkan
berpikir konkret (faktual) hingga berpikir abstrak tingkat tinggi yang dikenal dengan
metakognisi yang mana kemampuan berpikir yang diperlukan pada era globalisasi saat ini.
(Philips, 2008, h. 2)
Dalam proses pengajaran, unsur proses belajar memegang peranan yang penting.
Inti dari kegiatan pendidikan adalah kegiatan belajar-mengajar, cara siswa mengikuti
kegiatan belajar-mengajar dan hasilnya akan terlihat dari hasil belajar yang diperoleh
siswa. Banyak kasus yang menunjukkan bahwa hasil belajar siswa banyak yang kurang
memuaskan dan banyak nilai siswa dibawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang
telah ditentukan, ini dikarenakan keberhasilan proses belajar mengajar terutama program
pendidikan IPA yang mana dipandang dengan pembelajaran monoton dan menegangkan
karena dengan pembelajaran yang kurang enjoy sekaligus meyenangkan disebabkan
dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Berdasarkan hasil observasi awal di SMP Negeri 3 Lamongan pada Kelas VII Mata
Pelajaran IPA kelas VII bahwasannya banyak sekali model pembelajaran yang diterapkan,
seperti model pembelajaran Langsung, pembelajaran berbasih masalah, ceramah dan lain
sebagainya, yang menyesuaikan dengan materi yang disampaikan oleh guru. dan akan
adanya praktikum pada materi tertentu juga, serta adanya diskusi kelompok atau
pembentukan kelompok jika diperlukan. Tapi ternyata model yang sering digunakan
adalah Model Pembelajaran Langsung dimana guru mentransformasikan informasi atau
keterampilan secara langsung kepada siswa dan pembelajaran berorientasi pada tujuan dan
distrukturkan oleh guru yang diajarkan dengan pola kegiatan bertahap, selangkah demi
selangkah. Adanya sesi Tanya jawab dari guru untuk kelas menunjang pemahaman siswa
juga diterpakan dalam model pembelajaran yang ada dikelas VII tersebut.
Penyataan diatas sependapat dengan apa yang diungkapkan oleh Tan (dalam
Rusman, 2014:229) pembelajaran berbasis masalah ini atau yang disebut dengan Problem
Based Learning dianggap sebagai inovasi model pembelajaran, karena melibatkan
kemampuan berpikir siswa yang akan ditingkatkan melalui pembelajaran berbasis masalah
ini, baik melalui kelompok maupun individu yang sistematis. Sehingga siswa mampu
mengasuh, menguji, memberdayakan kemampuan berpikirnya secara berkesinambungan.
Dengan penerapan model Problem Based Learning (PBL) pada pembelajaran Biologi
khususnya materi perubahan iklim diharapkan siswa mampu menggunakan serta
mengembangkan model pembelajaran ini untuk menyelesaikan permasalahan yang akan
diberikan.
Tujuan dari pembelajaran Problem Based Learning (PBL) ini sendiri yaitu untuk
mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kemampuan memecahkan permasalahan
serta peserta didik yang aktif membangun pengetahuannya sendiri (Hosnan, 2014:299).
Selain tujuan diatas yakni mengembangkan pemikiran kritis, Model PBL ini juga dapat
mengembangkan kemandirian belajar peserta didik dan keterampilan sosial. Ketika peserta
didik melakuakan kolanorasi untuk mengidentifikasi suatu permasalahan, informasi,
strategi dan sumber belajar yang relevan untuk menyelesaikan masalah yang telah
diberikan disitulah kemandirian dan kemampuan peserta didik itu terbebentuk.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini peneliti menerapkan model
PBL (Problem Based Learning) pada materi Perubahan Iklim Kelas VII SMP Negeri 3
Lamongan , yaitu penggunaan berbagai macam kecerdasan yang diperlukan untuk
melakukan konfrontasi terhadap dunia nyata, kemampuan untuk menghadapi sesuatu yang
baru dan beberapa permasalahan yang ada. Dimana nantinya penulis akan membagi
beberapa kelompok pada materi perubahan iklim, lalu guru memberi permasalahan yang
nyata tentang topik tersebut kepada siswa, setiap kelompok diminta untuk berdiskusi dan
memecahkan masalah tersebut sesuai pengetahuan mereka dan mungkin diberikan
beberapa referensi atau sumber yang ada.
Penelitian ini bertujuan untuk menjawa ketiga permasalahan tersebut. Hasil
penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pengembangan model pembelajaran dalam mata
pelajaran IPA Khususnya di kelas VII SMP Negeri 3 Lamongan serta bisa bermanfaat bagi
pembaca. Peneliti juga berharap dengan adanya Penelitian Model Pembelajaran ini bisa
meningkatkan keterampilan berpikir kritis bagi siswa khususnya siswa kelas VII SMP
Negeri 3 Lamongan.
B. Identifikasi Masalah
C. Batasan Masalah
Untuk membatasi masalah penelitian agar tidak terlampau luas dan kompleks, penulis
membatasi masalah sebagai berikut:
a) Materi yang akan dibahas pada penelitian ini yaitu materi ruang lingkup biologi Perubahan
Iklim.
b) Parameter yang di ukur yaitu hasil belajar siswa yang meliputi jenjang kognitif yaitu
Pengetahuan (C1), Pemahaman (C2), dan Penerapan (C3) dan Analisis (C4).
c) Model pembelajaran yang digunakan pada penelitian ini yaitu model pembelajaran
Problem Based Learning.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah apakah dengan adanya
model pembelajaran Problem Based Learning bisa meningkatkan hasil Belajar siswa dalam
pola pikir yang kritis pada materi Perubahan Iklim Kelas VII di SMP Negeri 3 Lamongan
E. Manfaat Penelitian
Dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
a. Bagi siswa:
1) siswa mendapatkan pengalaman yang baru dalam pembelajaran di sekolah
dengan menggunakan model pembelajaran
2) Dapat meningkatkan pola berfikir kritis dalam pembelajaran di dalam kelas.
3) Dapat meningkatkan motivasi belajar siswa khusnya pada mata pelajaran
biologi, dan mengurangi kejenuhan
b. Bagi Guru:
1) Dapat memberi masukkan untuk guru dalam memilih model pembelajaran
dalam proses pembelajaran.
2) Dapat menjadikan evaluasi dalam pembelajaran dikelas dalam meningkatkan
hasil belajar siswa.
3) Untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan penggunaan model Pembelajaran
Problem Based Learning pada pembelajaran IPA.
c. Bagi Peneliti:
1) Sebagai pengetahuan lebih dalam tentang Model pembelajaran problem Based
Learning
2) Sebagai pengalaman mengajar menggunakan model Pembelajaran Problem
Based Learning
3) Sebagai referensi pembelajaran dikelas sebelum memasuki dunia pendidik.